Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Pelayanan kesehatan merupakan hak setiap orang yang dijamin dalam


Undang- Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945 yang diwujudkan dengan
upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Peningkatan upaya kesehatan perorangan di rumah sakit secara terus menerus
ditingkatkan sejalan dengan kebutu han masyarakat dan perkembangan ilmu dan
teknologi kedokteran. Pengembangan pelayanan kesehatan di rumah sakit juga
diarahkan guna meningkatkan mutu dan keselamatan pasien serta efisiensi biaya dan
kemudahan akses segenap masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Dalam pelayanan keperawatan di Rawat Inap,standar sangat membantu
perawat untuk mencapai asuhan yang berkualitas,sehingga harus berfikir realistis
tentang pentingnya evaluasi sistematis terhadap semua aspek asuhan yang
berkualitas tinggi.
Pelayanan Unit Perinatologi dan NICU di rumah sakit perlu ditingkatkan
secara berkesinambungan dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan
pengobatan, perawatan dan pemantauan secara ketat di karenakan pada Bayi yang
baru lahir memerlukan perawatan dan pengawasan yang sangat. Unit Unit
Perinatologi dan NICU merupakan ruang perawatan kepada bayi yang ber usia 0-28
hari dengan kapasitas ruang Perinatologi sebanyak 6 TT, Ruang observasi ada 2 TT
sedangkan ruang NICU sebanyak 2 TT . Tindakan perawatan yang cepat dan tepat
sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan pasien. Pengambilan keputusan yang cepat
ditunjang data yang merupakan hasil observasi dan monitoring yang berkala oleh
perawat.
Pelayanan Unit Unit Perinatologi dan NICU adalah pelayanan yang diberikan
kepada pasien dalam kondisi stabil di ruang perawatan, dilaksanakan secara
terintegrasi oleh tim yang terlatih dan berpengalaman dibidang perawatan umum.
Pedoman pelayanan ini sebagai acuan bagi rumah sakit dalam rangka
penyelenggara pelayanan di Unit Unit Perinatologi dan NICU yang berkualitas dan
mengedepankan keselamatan pasien di rumah sakit serta dalam penyusunan standar
pelayanan operasional prosedur Unit Unit Perinatologi dan NICU di rumah sakit.
B.Tujuan Pedoman

1. Tujuan umum

Standar pelayanan Unit Perinatologi dan NICU di RSU Muhammadiyah Bandung


Tulungagung

2. Tujuan khusus
a. Standarisasi ruang yang meliputi struktur , desain, sarana prasarana
ruang Unit Unit Perinatologi dan NICU
b. Standarisasi ketenagaan struktur, kebutuhan dan kualitas sumber
daya manusia yang meliputi perhitungan kebutuhan, kualifikasi,
kompetensi, dan lain-lain.
c. Standarisasi standar mutu pelayanan, pemantauan dan pelaporan.
d. Standarisasi system meliputi kebijakan /SOP dan lain- lain

C.Ruang Lingkup Pelayanan

Pelayanan Unit Perinatologi dan NICU diberikan kepada pasien dengan


kondisi stabil, yang membutuhkan pelayanan yang optimal sesuai kelasnya,
pengobatan secara berkala tanpa penggunaan alat bantu (misalnya ventilator)
dan terapi titrasi.

D. Batasan Operasional

1. Unit Perinatologi dan NICU adalah unit pelayanan di rumah sakit dikhusus
kan kepada bayi yang ber umur 0-28 hari yang memerlukan pengobatan,
perawatan dan pemantauan berkala. Tujuannya ialah agar bisa diketahui
secara dini perubahan-perubahan yang membahayakan, sehingga bisa segera
di lakukan tindakan untuk dikelola lebih baik lagi.
2. Waktu penyelenggaraan Unit Perinatologi dan NICU berlangsung selama 24
jam sehari 7 hari seminggu.

E.Landasan Hukum

1. Undang –undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran


(Lembaga Negara Republik Indonesia tahun 2004 nomor 116, tambahan
Lembaga Negara Republic Indonesia Nomor 4431);
2. Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah (Lembaga
Negara tahun 2004 nomor 125, tambahan Lembaga Negara Nomor 4437),
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 tahun
2008 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004
tentang Pemerintah Daerah (Lembaga Negara Tahun 2008 Nomor 59,
tambahan Lembaga Negara Republic Indonesia Nomor 4844)
3. Undang-Undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan (Lembaga Negara
Tahun 2009 nomor 144, Tambahan Lembaga Negara nomor 5063)
4. Undang-Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit (lembaga Negara
Republic Indonesia tahun 2009 nomor 153 tambahan Negara Republic
Indonesia nomor 5072);
5. Peraturan Pemerintah nomor 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
(Lembaga Negara Republic Indonesia nomor 49, tambahan Negara Republic
Indonesia Nomor 3637);
6. Peraturan Pemerintah nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Provinsi dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (lembaga Negara tahun 2007 nomor 82
tambahan Lembaga Negara nomor 4737);
7. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 512/menkes/per/IV/2007 tentang Izin
Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran.
BAB II

STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber daya manusia

Adapun struktur organisasi Unit Perinatologi dan NICU RSU Muhammadiyah


Bandung Tulungagung adalah sebagai berikut :

PEMILIK
Pimpinan Cabang
Muhamamdiyah Bandung

DIREKTUR
Dr. Abu Mardah

KOMITE KEPERAWATAN
Ririn Ernawati, Amd. Kep

KABID KEPERAWATAN
Rini Widayati, Amd. Kep

KEPALA RUANG RANAP III


Abu Syaibah Al Massumi , Amd. Kep

PJ SHIFT / PJ PJ SHIFT / PJ PPPPPJ SHIFT PJ SHIFT


ALKES LOGISTIK Tutut Dwi Veni,
Deby Elsa Fitri , Anisa Nurdiana, Putriani , S. Kep, Nes
S. Kep, Nes. Amd. Kep Amd. Kep
PERAWAT PERAWAT
PELAKSANA PELAKSANA
Neneng Setyiowati, Desi Nur Indah ,
AMd.Kep S.Kep,.Ners

Berikut ini daftar kualifikasi Sumber Daya Manusia di Unit Perinatologi dan
NICU

Pendidikan
No Nama Tenaga Jabatan Status
Terakhir
1 Abu Syaibah Al Massumi, Amd. DIII Kepala Unit Tetap
Kep Keperawatan
2 Deby Elsa Fitri , S. Kep, Nes S1 Keperawatan PJ Shift Kontrak
3 Anisa Nurdianan,Amd.Kep DIII PJ Shift Kontrak
Keperawatan
4 Tutut Dwi Putriani, Amd. Kep DIII PJ Shift Kontrak
Keperawatan
5 Veny Indrianawati,S.Kep.Nes S1 keperawatan PJ Shift Kontrak
6 Neneng Setyiowati, AMd.Kep DIII Pelaksana Kontrak
Keperawatan
7 Popy Meiliya M, Amd.Kep DIII Pelaksana Kontrak
Keperawatan
8 Firsty Dea Nanda DIII Pelaksana Kontrak
Keperawatan
Kirainna,Amd.Kep
9 Desi Nur Indah Sri Puspitasari, S1 Keperawatan Pelaksana Kontrak
S.Kep.nes
B.Distribusi ketenagaan

Pengaturan distribusi ketenaga kerjaan di Unit Perinatologi dan NICURSU


Muhammadiyah Bandung Tulungagung berdasarkan shift. Tenaga kerja Unit Rawat
Inap saat ini berjumlah 9 orang yang memegang tanggung jawab sebagai
1. Kepala unit : 1 orang
2. PJ Shift : 4 orang
3. Perawat pelaksana : 4 orang

C.Pengaturan jaga
Pengaturan tenaga kerja di RSU Muhammadiyah Bandung Tulungagung
berdasarkan shift sebagai berikut :
Hari : Senin- Minggu
Shift pagi : 07.00-14.00 WIB
Shift siang :14.00-20.00 WIB
Shift malam :20.00-07.00 WIB
Dokter jaga dan dokter spesialis siap 24 jam menangani kasus kegawat daruratan
Unit Perinatologi dan NICU.

BAB III

STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruangan
1. Lokasi
Unit Perinatologi dan NICU terletak di satu komplek dengan ruang
bersalin ( VK ) yang berada di lantai I.Berdekatan dengan Poli Obgyn.
2. Desain
Desain Unit Perinatologi dan NICU yaitu :
1. Ruangan tertutup dan dengan ventilasi yang cukup (AC).
2. Merupakan ruangan bersih terdiri dari box – box untuk meletakkan bayi,
serta pada ruang NICU diletakan pada incubator, serta ada CPAP
3. Bangunan :
a. Ruang Perinatology terdiri dari 6 TT, serta ada 2 TT observasi
dilengkapi dengan :
1) 6 Box Bayi
2) 2 Infant Warmer
3) 1 Alat Foto Terapy
4) 1 Suction
5) 1 Timbangan Bayi Elektrik
6) 1 Pemanas Air
7) 1 Tempat Sterilan Botol Susu
8) 1 Box Tempat Infuset
9) 1 Tempat Memandikan Bayi
10) Wastafel
11) 1 Tempat ( box ) Perlengkapan peralatan
12) 1 Box untuk ambil vaksin
13) 2 Outlet Oksigen sentral & regulator
14) 1Metlin & 1 Thermometer digital
15) 1 Monitor merk Edan
16) 1 Infuse Pump & 1 Syringe Pump merk Terumo
17) 1 Alat pinjer pintu
18) 1 AC Sharp 0,5 pk
19) 1 Jam dinding
20) 3 Tempat sampah pijakan

b. Ruang NICU terdiri dari 2 TT dilengkapi dengan


1) 2 Incubator & 2 Foto Terapi
2) 1 pk AC
3) 2 CPAP merk Medin
4) 4 Monitor Edan X10 & 1 Monitor Edan X 12
5) 1 Infus Pump merk Infusia VP7 & 1 Infuse Pump Merk Infusia VP7S
6) 2 Syringe Pump merk Infusia & 1 Syringe Pump merk Terumo
7) 1 Wastafel
8) 1 Kamar mandi
9) 1 meja Olympic ( merk Expo )
10) 1 lemari kaca
11) 1 Set Laringoscopy Neonatus
12) 3 box Peralatan Kegawat Daruratan
13) 1 set outlet Oksigen sentral
14) 1 UPS
15) LED TV

4. Area pasien
a. Luas ruangan
Perinatologi : 10,78 M2 (P : 2,45 x L : 4.40)
NICU : 10,08 M2 (P : 2,80 x L 3,60)
b. Jarak antar tempat tidur : 1 meter
c. Outlet oksigen : 1 untuk tiap tempat tidur ( di ruang
Observasi dan NICU )
d. Stop kontak : sesuai dengan Kebutuhan ( di observasi 1
TT 3 stop kontak , sedangkan di NICU 1 TT ada 6 stop Kontak).

5. Area kerja
a. Suhu ruangan diusahakan 22-25◦C, nyaman, energi tidak banyak keluar

1).Almari obat, troli dan alat kesehatan

2).Box tempat tidur terdapat pengaman


3).Tempat tidur harus yang beroda dan dapat dirubah dengan segala
posisi
4).Ruang perawat dibuat sedemikian rupa sehingga mudah untuk
mengobservasi pasien
B. Standar fasilitas
Unit Perinatologi dan NICUdi RSU Muhammadiyah dengan total 19 tempat
tidur. Adapun fasilitas dan alat di Unit Perinatologi dan NICUadalah sebagai
berikut :
1. Fasilitas
NO FASILITAS JUMLAH
1 Box bayi 6
2 Infant Warmer HKN -93 2
3 Timbangan Bayi 1
4 Tempat cuci tangan /wastafel 2
5 Suction 1
6 Foto terapi 1
7 Incubator & foto terapi 2
8 CPAP 2
9 Pemanas air 1
10 Steril Botol Susu 1
11 Infant Wamer HKN-93C 1
12 Infuse Pump 3
13 Syringe pump 4
14 Pinjer jari 1
15 Monitor Edan X10 4
16 Monitor Edan X 12 1
17 Meja 1
18 Lemari kaca 1 Pintu 1
19 Lemari kaca 2 Pintu 1
20 Kulkas duduk ( Kecil ) 1
22 Troli emergency 1
23

2. Pemeliharaan dan kalibrasi alat


Setiap peralatan yang ada baik medis dan non medis harus dilakukan
pemeliharaan, perbaikan dan kalibrasi alat agar tetap terpelihara dan dapat
digunakan sesuai fungsinya.
Tujuan :
a. Agar peralatan yang ada dapat digunakan sesuai dengan fungsi dan
tujuannya
b. Agar nilai yang dikeluarkan dari alat medis sesuai dengan nilai yang
diinginkan
c. Agar peralatan yang ada tetap dapat terpelihatra dan siap digunakan
d. Sebagai bahan informasi untuk perencanaan peremajaan alat medis yang
diperlukan.
Prosedur :
1. Untuk perbaikan peralatan yang rusak di Unit Perinatologi & NICU,
kepala ruang membuat permintaan perbaikan dan menghubungi bagian
sarana prasarana.
2. Pihak sarana dan prasarana melihat alat yang rusak dan diperbaiki
3. Setelah alat diperbaiki oleh teknisi, alat dikembalikan ke Unit Perinatologi
& NICU.Bila alat tidak dapat diperbaiki kepala ruang melaporkan kepada
pihak managemen dan pengusulan alat yang baru daat yang rusak
disimpan ke dalam gudang.

BAB IV

KEBIJAKAN PELAYANAN

A. Kebijakan

1. Kriteria Masuk NICU

Sebelum pasien masuk NICU, keluarga harus mendapatkan penjelasan


secara lengkap mengenai dasar pertimbangan mengapa pasien harus
mendapat perawatan di NICU, serta tindakan medis yang mungkin dilakukan
selama pasien dirawat di NICU. Penjelasan tersebut diberikan oleh
perawat NICU atau dokter spesialis anak yang menangani pasien. Atas
penjelasan tersebut keluarga dapat menerima/ menyatakan persetujuan
untuk dirawat NICU.

Persetujuan dinyatakan dengan menandatangani formulir informed consent.

Diagnosa penyakit yang dirawat di NICU antara lain :

- Bayi premature > 32 minggu

- Bayi dari ibu yang Diabetes

- Bayi yang lahir dari kehamilan berisiko tinggi atau persalinan dengan

komplikasi

- Gawat nafas yang tidak memerlukan ventilasi bantuan


- Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) > 1,5 kg

- Hiperbilirubinemia yang perlu terapi sinar

- Sepsis neonatorum

- Hipotermi

B. Monitoring Dan Evaluasi Pasien

Monitoring dan evaluasi dilaksanakan secara berkesinambungan guna


mewujudkan pelayanan NICU yang aman dan mengutamakan
keselamatan

pasien

Monitoring dan evaluasi dimaksud harus ditindaklanjuti untuk


menentukan faktor-faktor yang potensial berpengaruh agar dapat diupayakan
penyelesaian yang efektif.

C. Prosedur Medis (Terlampir Di SPO)

- Resusitasi bayi

- Pemasangan umbilikal kateter

- Pemasangan infus

- Pemasangan sonde

- Pengambilan sampel darah vena

D. Penggunaan Alat Medis (Terlampir di SPO)

o Neopuff
o Inkubator
o CPAP
o Syringe Pump
o Suction
o infant wamer
o
E. Pencatatan Dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan

Catatan NICU diverifikasi dan ditandatangani oleh dokter yang melakukan

pelayanan di NICU dan bertanggung jawab atas semua yang dicatat tersebut

Pencatatan menggunakan status khusus NICU yang meliputi pencatatan


lengkap terhadap diagnosis yang menyebabkan dirawat di NICU, data tanda
vital, jenis dan jumlah asupan nutrisi dan cairan, catatan pemberian obat
serta

jumlah cairan tubuh yang keluar dari pasien.

Pelaporan pelayanan NICU terdiri dari jenis indikasi pasien masuk serta
jumlahnya, penggunaan alat bantu, lama rawat, dan keluaran (pulang atau
dirujuk) dari NICU.
Pelayanan Unit Perinatologi diberikan kepda semua bayi yang lahir di RS baik itu lahir
secara SC ataupun Secara Spontan ataupun kepada pasien yang memiliki umur kurang
dari 28 hari, Sedangkan NICU diberikan kepada pasien yang memerlukan perawatan dan
observasi lebih lanjut.
1. Ruang lingkup pemantauan yang harus dilakukan antara lain :
a. Tingkat kesadaran
b. Fungsi pernafasan dan sirkulasi dengan interval waktu minimal 4 jam atau disesuaikan
dengan keadaan pasien.
c. Oksigenasi dengan menggunakan oksimetri secara berkala.
d. Keseimbangan cairan baik melalui Infus atupun susu ( bai kasi ataupun Formula)
2. Penentuan indikasi pasien masuk ke Unit Perinatologi dan NICUdan pasien yang tidak
dianjurkan untuk dirawat di Unit Perinatologi dan NICUsebagai berikut :
a. Indikasi masuk Ruang Perinatologi.
1) Pasien yang di nyatakan oleh dokter kondisi sudah membaik dan tidak memerlukan
monitor dan alat bantu invasive
2) Pasien yang memerlukan perawatan dan pengawasan berkala
b. Indikasi keluar Ruang Perinatologi
1) Pasien yang tidak lagi membutuhkan perawatan dan di nyatakan sembuh atau
kondisi membaik oleh dokter.
2) Pasien yang pindah ruangan perawatan ke kelas 1 atau Vip.
3) Pasien yang cenderung memburuk dan atau memerlukan pemantauan serta peralatan
invasive sehingga perlu dipindah ke NICU.
c. Indikasi Masuk Ruang NICU
1). Pasien yang dinyatakan oleh dr memerlukan perawatan dan penanganan khusus.
2). Pasien yang memerlukan penanganan serta alat Khusus.
d. Indikasi Keluar Ruang NICU
1) Pasien yang dinyatakan oleh dr sudah tidak perlu perawatan dan penenganan
khusus.
2) Pasien yang memerlukan perawatan lebih lanjut dan di rs kita tidak tersedia

BAB V

TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Tata Laksana Pelayanan Unit Perinatologi & NICU

13
1. Kriteria masuk Unit Perinatologi & NICU
a. Pasien yang memerlukan pelayanan Unit Perinatologi :
1. Pasien dari UGD
2. Pasien dari Poli
3. Pasien dari VK
4. Pasien dari kamar operasi .
b. Indikasi masuk Unit Perinatologi:
1. Pasien yang sudah di nyatakan dalam kondisi stabil oleh dokter.
2. Pasien yang memerlukan perawatan berkala
3. Pasien yang tidak memerlukan alat bantu seperti infus pump,sharing
pupm,dll
c. Pasien yang memerlukan pelayanan Unit Perinatologi:
1. Pasien dari UGD
2. Pasien dari Perinatologi
3. Pasien dari Poli
4. Pasien dari VK
5. Pasien dari kamar operasi .
d. Indikasi Masuk NICU :
1. Pasien yang dinyatakan oleh dr tidak stabil.
2. Pasien yang memerlukan perawatan serta pengawasan lebih lanjut.
3. Pasien yang memerlukan alat bantu pernapasan, ataupun Incubator seperti
cpap
e. Prosedur masuk Unit Perinatologi & NICU
1. Dokter jaga di UGD menginformasikan kepada penaggung jawab pasien
terkait konsisi pasien untuk masuk Unit Perinatologi & NICU
2. Dokter atau perawat mengkonsulkan keadaan umum pasien ke dokter
penanggung jawab pasien (DPJP) atau dokter spesialis yang bersangkutan
3. Penaggung jawab pasien dianjurkan untuk ke bagian administrasi
4. Perawat Unit Perinatologi dan NICU diinformasikan oleh bagian
administrasi terkait dengan masuk pasien ke Unit Perinatologi & NICU
5. Memberi pelayanan yang sesuai dengan ketentuan
2. Kriteria keluar Unit Perinatologi & NICU
a. Indikasi keluar Perinatologi
1) Pasien yang sudah di nyatakan sembuh oleh dokter
2) Pasien yang pindah ruang ke kelas 1 atau VIP
3) Pasien yang memerlukan perawsatan lebih lanjut ataupu alat khusus
sehingan perlu masuk ke ruang NICU.
4) Pasien yang memerlukan untuk di rujuk ke RS lain.
b. Indikasi Keluar Ruang NICU

14
1) Pasien yang dinyatakan oleh dr sudah tidak perlu perawatan dan
penenganan khusus.
2) Pasien yang memerlukan perawatan lebih lanjut dan di rs kita tidak tersedia

BAB VI

LOGISTIK

15
A.Alat Tulis Kantor

NO NAMA BARANG KETERANGAN


1 Bolpoint
2 Tissue paseo
3 Kertas HVS
4 Amplop cabinet
5 Amplop kecil
6 Plastic hitam
7 Handsoap
8 Buku tulis
9 Resep dokter
10 Perbekalan farmasi
11 Memo retur obat
12 Plastic klip
13 Solatip
14 Penggaris
15 Stepler

B.Barang Habis Pakai Medis

NO NAMA BARANG KETERANGAN


1 Masker bedah
2 Blood lancet
3 Alcohol 70%
4 Jelly
5 Safety box
6 Hypavix
7 Needle no 26, 24
8 Handscoon non steril
9 Handsrub
10 Alcohol swab
11 Tabung edtha

C. Barang Inventaris Ruangan

NO NAMA BARANG TAHUN PEMBELIAN JUMLAH KONDISI

16
1 Box bayi GEA 2019 & 2020 6 Baik
2 Meja olimpic 2019 1 Baik
3 Lemari etalase 2019 1 Baik
4 Jam dinding 2020 1 Baik
5 Tempat sampah 2019 3 Baik
6 Infant Warmer GEA 2019 1 Baik
7 Infant Warmer GEA 2020 1 Baik
7 Neonates Phototherapy 2019 1 Baik
Gea ( XHZ-90 )
8 Incubator & Neonates 2019 2 Baik
Phototherapy ( YP-90A
& XHZ – 90 )
9 CPAP Medin 2019 1 Baik
10 Infusion Pump Vp7 2019 1 Baik
11 Infusion Pump VP7s 2020 1 Baik
12 Infusion Pump Terumo 2020 1 Baik
13 Syringe Pump Terumo 2020 2 Baik
14 Syringe Pump SP7 2019 1 Baik
15 Syringe Pump SP7s 2020 1 Baik
16 Suction 2020 1 Baik
17 Monitor Edan X10 2020 & 2022 4 Baik
18 Monitor edan X12 2020 1 Baik
20 CPAP Medin 2020 1 Baik
21 AC Sharp 0,5 pk 2020 1 Baik
22 AC Sharp 1,5pk 2020 1 Baik
23 Timbangan Bayi 2020 1 Baik
24 Outlet Oksigen Sentral 2019 2 Baik
25 Manometer oksigen 2019 3 Baik
26

17
BAB VII

KESELAMATAN PASIEN

A.Definisi

Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu system dimana rumah sakit membuat
asuhan pasien lebih aman.

B.Tujuan

Tujuan keselamatan pasien :


1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
2. Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
3. Menurunnya kejadian yang tidak diharapkan
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian
tidak diharapkan

C.Standar Pasien Safety

Standar keselamatan pasien untuk pelayanan Rawat Inap adalah ketepatan :


1. Label identitas tidak tepat apabila : tidak terpasang, salah pasang, salah penulisan nama,
salah penulisan gelar (Ny / An), salah jenis kelamin,salah nomor register, salah tanggal
lahir.
2. Terpasangnya gelang identitas pasien rawat inap. Setiap pasien yang masuk di rawat inap
harus terpasang gelang identitas pasien
3. Konsul dokter dengan menggunakan metode SBAR dan teknik CABAK
4. Medikasi ketepatan pemberian :
Yang dimaksud tidak tepat apabila : salah obat, salah dosis, salah jenis,salah rute
pemberian, salah identitas pada etiket, salah pasien
5. Ketepatan tranfusi
Yang dimaksud tidak tepat apabila :salah identitas pada permintaan, salah tulis produk
darah, salah pasien
6. Pasien jatuh
Tidak ada pasien jatuh di Unit Perinatologi & NICU

18
BAB VIII

KESELAMATAN KERJA

A.Definisi

Keselamatan kerja merupakan suatu system dimana rumah sakit membuat kerja /
aktivitas karyawan lebih aman. System tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya
cidera yang disebabkan oleh kesalahan pribadi maupun rumah sakit.

B.Tujuan

1. Terwujudnya budaya keselamatan kerja RS


2. Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja
3. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses kerja
4. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya
kecelakaannya bertambah

C.Tata Laksana Keselamatan Kerja

Setiap petugas medis maupun non medis menjalankan prinsif pencegahan infeksi
yaitu :
1. Menganggap bahwa pasien Unit Perinatologi dan NICU dapat menularkan penyakit
2. Menggunakan alat pelindung diri (APD) terutama bila terdapat kontak dengan spesimen
yaitu : urine, darah, muntahan, secret
3. Penggunaan APD saat tindakan medis
4. Pelaksanaan hand hygiene saat five moment

19
BAB IX

PENGENDALIAN MUTU

A.Standar Pelayanan Minimal

1. Bayi baru lahir tidak mendapatkan Asi Eklusife selama Rawat Inap
Judul Bayi baru lahir tidak mendapatkan Asi Eklusife
selama Rawat Inap
Definisi operasional Suatu keadaan dimana seorang bayi yang baru lahir
tidak mendapatkan asi secara langsung dikarenakan
suatu hal baik secara medis ataupun yang lainya
Tujuan Tergambarnya penilaian terhadap seberapa
banyak/sering bayi tidak mendapatkan asi
Dimensi mutu Efektifitas & berorintasi pada pasien
Dasar pemikiran  PP. no 33 tahun 2012 tentang pemberian ASI
eklusif

Numerator Jumlah pasien yang tidak mendapatkan asi eklusif
dalam satu bulan
Denumerator Jumlah seluruh pasien yang dirawat dalam satu bulan
Formula pengukuran Jumlah pasien yang tidak mendapatkan asi eklusif
dalam satu bulan/ Jumlah seluruh pasien yang dirawat
dalam satu bulan x 100%
Metodologi pengumpulan data Sensus
Cakupan data Unit Perinatologi dan NICU
Frekuensi pengumpulan data 1 bulan
Frekuensi analisa data 3 bulan
Metodologi analisa data Komparasi
Sumber data Rekam Medis
Publikasi data Sesuai prosedur rumah sakit
Standar < 5%
Penaggung jawab dan Kepala Unit Perinatologi dan NICU
pengumpul data

2. Ketidak Mampuan menangani BBLR 1500-2500gr

Judul Ketidak Mampuan menangani BBLR 1500-2500gr


Definisi operasional Suatau keadaan dimana rumah sakit belum bias
menangani bayi baru lahir dengan berat badan 1500-

20
2500 gram.
Tujuan Tergambarnya kemampuan rumah sakit dalam
menangani BBLR
Dimensi mutu Efektifitas, keselamatan dan keamanan
Dasar pemikiran Kepmenkes RI nomor 129/Menkes/SK/II/2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
Numerator Jumlah kejadian reaksi tranfusi dalam satu bulan
Denumerator Jumlah seluruh pasien yang mendapat tranfusi dalam
satu bulan
Formula pengukuran Jumlah kejadian BBLR yang tidak dapat ditangani
dalam satu bulan/ Jumlah seluruh pasien BBLR
dalam satu bulan x 100%
Metodologi pengumpulan data Sensus
Cakupan data Perinatologi & NICU
Frekuensi pengumpulan data 1 bulan
Frekuensi analisa data 3 bulan
Metodologi analisa data Line Chart
Sumber data Rekam Medis
Publikasi data Ssesuai prosedur rumah sakit
Standar < 0,01%
Penaggung jawab dan Kepala Unit Perinatologi dan NICU
pengumpul data

3. Kejadian tidak dilakukan inisiasi Menyusui Dini ( IMD ) pada bayi baru lahir

Judul Kepatuhan jam visite dokter Spesialis


Definisi operasional Bayi baru lahir diberi kesempatan untuk
memulai atau inisiasi menyusu sendiri segera
setelah lahir dengan membiarkan kontak kulit
bayi dan ibu setidaknya satu jamatau sampai
menyusu pertama selesai
Tujuan Untuk mengetahui seberapa banyak bayi baru
lahir tidak dilakukan IMD
Dimensi mutu Berkesinambungan
Dasar pemikiran Bahwa untuk menjamin pelayanan yang
bermutu maka ketepatan jam visite dokter
spesialis juga merupakan salah satu hal yang
sangat bermakna.
Numerator Jumlah kejadian tidak dilakukan IMD pada bayi

21
baru lahir
Denumerator Jumlah semua bayi baru lahir sehat
Formula pengukuran Jumlah pasien ( bayi ) yang tidak dilakukan
IMD /Jumlah seluruh angka kelahiran yang
sehat dalam 1 bulan
Metodologi pengumpulan Survey
data
Cakupan data Pada semua bayi baru lahir
Frekuensi pengumpulan data 1 bulan
Frekuensi analisa data 3 bulan
Metodologi analisa data Komparasi/perbandingan
Sumber data Rekam Medis
Publikasi data sesuai prosedur rumah sakit
Standar 100%
Penaggung jawab dan Kepala Unit Perinatologo dan NICU
pengumpul data

22
BAB X

ALUR PELAYANAN

Alur pelayanan Unit Perinatologi dan NICUmerupakan proses urutan pelayanan pasien
sejak mendaftar, diperiksa sampai dengan meninggalkan tempat pelayanan dan mendapatkan
tindak lanjut jika diperlukan sesuai kebutuhan pasien berdasarkan ketentuan yang berlaku. Alur
pelayanan Unit Perinatologi dan NICU sebagai pedoman bagi petugas kesehatan dalam
menyampaikan informasi tentang tahapan pelayanan klinis yang akan dilalui pasien di Unit
Perinatologi dan NICUsehingga menjamin kesinambungan pelayanan bagi pasien. Adapun alur
pelayanan Unit Perinatologi dan NICU di RSU Muhammadiyah Bandung terlampir.

23
BAB XI

TATA TERTIB

Adapun tata tertib Unit Perinatologi dan NICU di RSU Muhammadiyah


Bandung Tulungagung sebagai berikut:

1. Wajib berperilaku sopan dan santun


2. Menunggui pasien sesuai dengan ketentuan :
a. Pasien Unit Perinatologi dan NICU tidak diperbolehkan ditunggu
b. Penunggu wajib menggunakan ID Card/ kartu Identitas Penunggu
3. Menjenguk pasien pada jam besuk yang telah ditentukan :
a. Siang pukul 11.00 WIB – 13.00 WIB
b. Sore pukul 16.00 WIB – 21.00 WIB
c. Di luar waktu berkunjung pelaksanaannya di atur oleh pihak keamanan
dengan memperhatikan
 Kebutuhan istirahat pasien,keamanan dan kenyamanan lingkungan
 Pada saat kondisi pasien kritis (atas izin dokter/perawat jaga)
4. Masuk ke dalam ruang dilakukan secara bergiliran maksimal 2 (dua) orang
perawatan diharapkan bergantian dan menjaga ketenangan ruangan
5. Tidak diperkenankan membawa makanan dan minuman yang berbau
menyengat.
6. Dilarang merokok di lingkungan Rumah Sakit Umum Muhammadiyah
Bandung
7. Wajib menjaga suasana tenang selama di ruang perawatan
8. Wajib memelihara kebersihan, ketertiban dan keamanan RSU
Muhammadiyah Bandung Tulungagung
9. Tidak diperkenankan membawa barang elektronik yang membutuhkan daya
listrik cukup besar
10. Penunggu tidak diperkenankan tidur di atas tempat tidur
11. Dilarang membawa anak usia dibawah 11 tahun ke ruang perawatan
12. Dilarang memotret tanpa izin di lingkungan rumah sakit.
13. Tidak dianjurkan membawa benda berharga,perhiasan,uang secara berlabihan
14. Dianjurkan untuk menyimpan/membawa barang-barang berharga dengan
baik dan aman,karena Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Bandung tidak
akan mengganti kehilangan barang/uang milik pasien/penunggu/pengunjung.

24
15. Tidak diperkenakan membawa / memperoleh pelayanan kesehatan lain dari
luar RSU Muhammadiyah Bandung tanpa seizin petugas,karena rumah sakit
tidak akan bertanggungjawab jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

25
BAB XII

PENUTUP

Petunjuk teknis pedoman pelayanan Unit Perinatologi dan NICUini disusun


dalam rangka memberikan acuan bagi Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung
Tulungagung menyelenggarakan pelayanan yang lebih bermutu, aman, efektif dan
efisien dengan mengutamakan keselamatan pasien. Pedoman pelayanan ini
merupakan peranan yang penting sebagai pedoman, sehingga mutu pelayanan yang
diberikan kepada pasien dapat terus meningkat.

Penyusunan pedoman pelayanan Unit Perinatologi dan NICUini adalah suatu


langkah awal kesuatu proses yang panjang, sehingga memerlukan dukungan dan
kerjasama dari berbagai pihak dalam penerapannya untuk mencapai tujuan.

26
Lampiran :

Alur Pasien Ruang

Perinatologi dan NICU

Pasien masuk

OK/VK/Poli/UGD

27

Anda mungkin juga menyukai