Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah sakit di Indonesia terus
berkembang baik jumlah, jenis maupun kelas rumah sakit sesuai dengan kondisi atau
masalah kesehatan masyarakat, letak geografis, perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, peraturan serta kebijakan yang ada.
Penyelenggaraan pelayanan keperawatan dan kebidanan di Rumah Sakit
ditentukan oleh tiga komponen utama yaitu: jenis pelayanan keperawatan dan
kebidanan yang diberikan, sumber daya manusia tenaga keperawatan sebagai
pemberian pelayanan dan manajemen sebagai tata kelola pemberian pelayanan.
Tenaga keperawatan di Rumah Sakit merupakan jenis tenaga kesehatan terbesar
(jumlahnya antara 50–60%), memiliki jam kerja 24 jam melalui penugasan shift,
serta merupakan tenaga kesehatan yang paling dekat dengan pasien melalui
hubungan profesional. Tenaga keperawatan memiliki tanggung jawab dan tanggung
gugat sesuai kewenangan dalam memberikan asuhan keperawatan dan asuhan
kebidanan kepada pasien dan keluarganya.
Diperlukan tenaga keperawatan yang kompeten, mampu berpikir kritis, selalu
berkembang serta memilki etika profesi sehingga pelayanan keperawatan dan
kebidanan dapat diberikan dengan baik, berkualitas dan aman bagi pasien dan
keluarganya.
Dalam profesi tenaga keperawatan dikenal tindakan yang bersifat mandiri dan
tindakan yang bersifat delegasi. Tindakan yang bersifat mandiri merupakan
kompetensi utama dari profesi tenaga keperawatan yang diperoleh melalui
pendidikan dan pelatihan. Tindakan yang bersifat mandiri ini merupakan
kewenangan yang melekat dan menjadi tanggung jawab penuh dari tenaga
keperawatan. Kewenangan tenaga keperawatan untuk melakukan tindakan medik
merupakan tindakan yang bersifat delegasi yang memerlukan Kewenangan Klinis

1
tertentu dan perlu dikredensial. Dengan demikian, tindakan medik yang bersifat
delegasi, tetap menjadi tanggung jawab tenaga medis yang memberikan delegasi.
Tenaga keperawatan di Rumah Sakit cenderung melakukan tugas rutin dalam
memberikan pelayanan keperawatan dan kebidanan. Hal ini digambarkan dengan
berbagai kondisi antara lain: tidak jelasnya uraian tugas dan cenderung melakukan
tugas rutin, selalu mengalami konflik dan frustasi karena berbagai masalah etik
dan disiplin tidak diselesaikan dengan baik, jarang dilakukan pembinaan etika
profesi.
Agar profesionalisme dan pertumbuhan profesi tenaga keperawatan dapat
terjadi dan terus berkembang, maka diperlukan suatu mekanisme dan sistem
pengorganisasian yang terencana dan terarah yang diatur oleh suatu wadah
keprofesian yang sarat dengan aturan dan tata norma profesi sehingga dapat
menjamin bahwa sistem pemberian pelayanan dan asuhan keperawatan dan
kebidanan yang diterima oleh pasien, diberikan oleh tenaga keperawatan dari
berbagai jenjang kemampuan atau kompetensi dengan benar (scientific) dan baik
(ethical) serta dituntun oleh etika profesi keperawatan dan kebidanan. Mekanisme
dan sistem pengorganisasian tersebut adalah Komite Keperawatan.
Komite adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau
profesi dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis kepada kepala/direktur
Rumah Sakit dalam rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan kesehatan
di rumah sakit.
Komite Keperawatan bertugas membantu kepala/direktur Rumah Sakit dalam
melakukan kredensial, pembinaan disiplin dan etika profesi keperawatan dan
kebidanan serta pengembangan profesional berkelanjutan termasuk memberi
masukan guna pengembangan standar pelayanan dan standar asuhan keperawatan
dan kebidanan.
Pada saat ini, Rumah Sakit Nahdlatul Ulama Tuban merasakan perlu adanya
Komite Keperawatan, sehingga dibentuklah komite dengan peraturan masing- masing
dan mekanisme pelaksanaan yang bervariasi. Pemahaman tentang Komite
Keperawatan juga berbeda-beda, fungsi, tugas dan kewenangan komite terkadang
duplikasi dengan direktur atau bidang keperawatan. Akhirnya Komite Keperawatan
yang ada belum mampu meningkatkan profesionalisme tenaga keperawatan dalam
memberikan pelayanan dan asuhan keperawatan dan kebidanan kepada pasien dan
keluarganya.
2
B. TUJUAN
Penyelenggaraan Komite Keperawatan bertujuan untuk meningkatkan
profesionalisme tenaga keperawatan serta mengatur tata kelola klinis yang baik agar
mutu pelayanan keperawatan dan pelayanan kebidanan yang berorientasi pada
keselamatan pasien di Rumah Sakit lebih terjamin dan terlindungi.

3
BAB II

GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

1. Nama Rumah Sakit : Rumah Sakit Nahdlatul Ulama Tuban


2. Alamat : Jl. Letda Sucipto 211 Tuban
Telepon : (0356) 328299
Fax : (0356) 712072
e-mail : info@rsnutuban.com
Website : www.rsnutuban.com
3. Status Kepemilikan : Pengurus Besar Nahdlatul Ulama
4. Nama Direktur : dr. Didik Suharsoyo, M.M., M. ARS.
5. Kelas Rumah Sakit & SK Menkes RI :D
6. Nomor Registrasi Rumah Sakit : 3523053
7. Nomor & Tanggal Ijin Operasional RS : SK. Bupati Tuban
No. 440/RS.01/414.051/2014
8. Masa Berlaku : 23 Pebruari 2019
9. Luas Lahan : 14.500 m2
10. Luas Bangunan : Lantai I 2.016 m2
Lantai II 1.811 m2
Total 3.827 m2
11. Kapasitas Tempat Tidur Rumah Sakit :
TT Jumlah
RAFILA 4
ULA 2
ABIR 5
ZUMINA 6
YAMNA 8
ZAHRA 6
NUHA 8
MAJIDA 10
YASMIN 9
WARDAH 6

4
Perinatologi 28
ICU 3
IGD 7
VK 7
OBSERVASI 2
Total 108

12. Ambulans Rumah Sakit


Kondisi
Ambulans Jumlah
Baik /Rusak Ringan/Rusak Berat
Ambulans Transportasi 2 2 Baik
Ambulans Gawat Darurat 1 1 Baik
Ambulans Jenazah - -
Jumlah 3 3 Baik

13. Standar Kualitas Pelayanan RS


a. Akreditasi penuh dengan 5 pelayanan dasar : Belum
√: : Sudah
b. ISO dan masa berlaku :-
c. Lain – lain :-

14. Jenis Pelayanan


No Pelayanan Ada Tidak Ada Keterangan
A Pelayanan Medik Umum
1 Pelayanan medik dasar √ - -
2 Pelayanan medik gigi mulut √ - -
3 Pelayanan KIA/KB √ - -
B Pelayanan Gawat Darurat
1 24 Jam & 7 hari seminggu √ - -
C Pelayanan Medik Dasar
1 Penyakit Dalam √ - -
2 Kesehatan Anak √ - -
3 Bedah √ - -

5
4 Obstetri & Ginekologi √ - -
Pelayanan Spesialis Penunjang
D
Medik
1 Radiologi √ - -
2 Patologi Klinik √ - -
3 Anestesiologi √ - -
4 Rehabilitasi Medik √ - -
5 Patologi Anatomi - √ -
E Pelayanan Medik Spesialis lain
1 Mata √ - -
Telinga
2 Hidung Tenggorokan - √ -
3 Syaraf √ - -
4 Jantung dan Pembuluh Darah - √ -
5 Kulit dan Kelamin - √ -
6 Kedokteran Jiwa - √ -
7 Paru √ - -
8 Orthopedi √ - -
9 Urologi - √ -
10 Bedah Syaraf √ - -
11 Bedah Plastik - √ -
12 Kedokteran Forensik - √ -
Pelayanan Medik Spesialis Gigi
F
Mulut
1 Bedah Mulut - √ -
2 Konservasi/Endodonsi √ - -
3 Orthodonti √ - -
4 Periodonti √ - -
5 Prosthodonti √ - -
6 Pedodonsi √ - -
7 Penyakit Mulut √ - -
G Pelayanan Medik Subspesialis

6
1 Bedah √ - -
2 Penyakit Dalam √ - -
3 Kesehatan Anak √ - -
4 Obstetri & Ginekologi √ - -
5 Mata √ - -
Telinga
6 Hidung Tenggorokan √ - -
7 Syaraf √ - -
8 Jantung dan Pembuluh Darah √ √ -
9 Kulit dan Kelamin - √ -
10 Jiwa - √ -
11 Paru - √ -
12 Orthopedi √ - -
13 Gigi Mulut √ - -
Pelayanan keperawatan dan
H kebidanan
1 Asuhan keperawatan √ - -
2 Asuhan kebidanan √ - -
Pelayanan
I penunjang klinik
1 Perawatan Intensif √ - -
2 Pelayanan darah - √ -
3 Gizi √ - -
4 Farmasi √ - -
5 Sterilisasi Instrumen √ - -
6 Rekam Medik √ - -
J Pelayanan penunjang non klinik
1 Laundry/linen √ - -
2 Jasa Boga/Dapur √ - -
3 Teknik dan pemeliharaan fasilitas √ - -
4 Pengelolaan limbah √ - -
5 Gudang √ - -

7
6 Ambulance √ - -
7 Komunikasi √ - -
8 Kamar Jenazah √ - -
9 Pemadam Kebakaran √ - -
10 Pengelolaan Gas Medik √ - -
11 Penampungan Air Bersih √ - -
K Pelayanan Khusus
1 Akupuntur √ - -
2 Hiperbarik - √ -
3 Herbal/Jamu - √ -
4 Hipnoteraphi √ - -
5 Fisioteraphi √ - -

15. Layanan Unggulan di RS


a. Yang sudah ada : Trauma Center
b. Yang akan dikembangkan : Klinik Pediatrik

16. Peralatan Canggih Yang Dimiliki


No Peralatan Jumlah (unit)
1 DSA -
2 MRI -
3 CT Scanner -
4 Fluoroskopi -
5 Endoscopy -
6 USG 4 D -
7 Hemodialisa -
8 Linac -
9 Mammography X-ray -
10 Cateterization lab -
11 Telegama cobalt-60 -
12 Hiperbaric chamber -

8
BAB III

VISI, MISI, LANDASAN NILAI DAN TUJUAN RUMAH SAKIT

1. Visi
Visi RSNU Tuban adalah ” Menjadi Rumah Sakit yang Unggul di Tingkat Jawa
Timur”.
Penjelasan Visi:
Menjadi Rumah Sakit yang Unggul dalam hal ini menjadi yang terdepan dalam mutu
pelayanan serta mampu memenuhi semua kebutuhan masyarakat dalam bidang kesehatan
dengan baik.
2. Misi
Misi RSNU Tuban adalah:
a. Memberikan pelayanan kesehatan yang paripurna dan islami
b. Melaksanakan pendidikan, pelatihan dan penelitihan yang berkelanjutan untuk
menunjang pelayanan
c. Membangun sumber daya manusia yang profesional dan berakhlak mulia
d. Mengembangkan organisasi dengan menjalin kemitraan dan membentuk jejaring secara
aktif
3. Nilai Dasar
1. Taawanu alal birri wattaqwa
2. Team Work
4. Motto
“Karena Kami Peduli”
Profesional, Empati, Disiplin, Universal, Loyalitas, Inovatif
5. Strategis
1. Retenchment
2. Enhancement
3. Vertical integration
6. Tujuan dan Sasaran Strategis
1. Penetapan Strategi
Dari beberapa pilihan strategi yang mendukung strategi turn around yang meliputi:
a) Mengangkat SDM yang berkompetensi tinggi (Retenchment);

9
b) Penguatan internal organisasi (Enhancement);
c) Upaya memperkenalkan produk atau jasa yang ada ke wilayah geografis baru /
segmentasi pasar yang baru (Market Development);
d) Meningkatkan penjualan dengan memperbaiki atau memodifikasi produk atau jasa
yang sudah ada (Product Development);
e) Kemitraan (Aliansi) dengan organisasi yang lebih kuat (Vertical Integration);
f) Menambah produk atau jasa baru, namun masih terkait dengan usahanya (Related
Diversification).
RSNU Tuban menetapkan untuk melaksanakan tiga strategi di antara 6 pilihan
strategi yang mendukung strategi turn around, yaitu strategi retenchment,
enhancement serta vertical integration, yang kesemuanya diwujudkan dalam misi
RSNU Tuban untuk mencapai visi menjadi rumah sakit yang unggul di tingkat Jawa
Timur.

2. Tujuan Strategis
Tujuan Strategis dari perencanaan bisnis RSNU Tuban terdiri dari:
a) Retenchment, dengan penataan SDM;
b) Enhancement, dengan penataan sistem di dalam organisasi;
c) Vertical Integration, melalui aliansi dengan organisasi yang lebih kuat.
3. Sasaran Strategis
Sasaran Strategis perencanaan bisnis RSNU Tuban meliputi:
a) SDM RSNU Tuban;
b) Perusahaan di Kabupaten Tuban;
c) Masyarakat umum di Kabupaten Tuban.

10
BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

Susunan Pejabat Rumah Sakit

I. PEMILIK : PT. Bumi Damai Sentosa


II. KETUA DEWAN PEMBINA : H. Fathul Huda
III. DIREKTUR : dr. Didik Suharsoyo,M.M.,M.ARS.
1. Ketua Satuan Pemeriksaan Internal (SPI) : Ir. H. Noor Nahar Husein, M.Si.
2. Ketua Komite Mutu dan KPRS : dr. Dewi Trisnowati
3. Ketua Komite Keperawatan : Betty Lukiatie, S. Kep. Ns.
4. Ketua Komite Kesehatan Lain : Rakhmawati Mustika A., S.Far., Apt
5. Ketua Komite PPI : dr. Ernawati
6. Sekretaris RS : Dwi Endro Prastya, SEI, M.M
7. Kanit Perencanaan dan Pengembangan : Indra Sagita H., M Psi., CHt., CHI
8. Kanit Rekam Medik & SIM : Mei Indrianti, SKM
9. Kanit Pemasaran & Customer Service : Muntiyani, SKM.
10. Kabid Medis & Keperawatan : dr. Dewi Trisnowati
a. Ka Sub Bidang Medik : dr. Dewi Trisnowati
b. Ka Sub Bidang Penunjang Medik : Teguh Gunanto, Ssi., M.M., Apt.
c. Ka Sub Bidang Keperawatan : Mugiyanti, S. Kep., Ns.
d. Ka Instalasi Gawat Darurat : dr. Dias Trina Purnamasari
e. Ka Instalasi Rawat Jalan : dr. Ernawati
f. Ka Instalasi Rawat Inap : dr. Bambang Suhariyanto
g. Ka Instalasi Penunjang Diagnostik : dr. Nervi Lisa P.
h. Ka Instalasi Farmasi : Teguh Gunanto, Ssi., M.M., Apt.
i. Ka Instalasi Gizi : dr. Indria Yekti W.
j. Ka Instalasi Pemeliharaan Sarana : Agus Sugiyarto, S.Kep.Ns.
11. Ka Bagian Administrasi & Umum : Martianawati, SE., MM., M.Kes
a. Ka Sub Bag Umum : Novianto, Dipl. Hot.
- Ka Seksi Kebersihan : Kacung Arwanto
- Ka Seksi Keamanan : Syamsul Arifin
- Ka Seksi Sekretariat : Ilham Khakimul
11
b. Ka Sub Bag HRD : Indartik, S.Psi, M.Psi
- Ka Seksi Diklat : Indartik, S.Psi, M.Psi
- Ka Seksi Kepegawaian : M. Afif Ridho, S.Psi.
c. Ka Sub Bag Keuangan : Dra. Siti Nurlailiyah, S.Ag.
Ka Seksi Keuangan : Shindy Virgin A., SE
d. Ka Sub Bag Akuntansi : Cahyo Yogi, SE

12
BAB V

MISI, FALSAFAH, TUJUAN KEPERAWATAN

MISI

1. Memberikan asuhan keperawatan paripurna secara Islami berdasarkan motto


“PEDULI”.
2. Menciptakan kerjasama yang baik dengan seluruh elemen rumah sakit.
3. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan SDM keperawatan.
4. Menjadikan perawat sebagai inovator keperawatan.

FALSAFAH
1. Memberikan pelayanan keperawatan dengan memandang pasien sebagai manusia
yang utuh (holistic) yang harus dipenuhi kebutuhnannya secara biologis, psikologis,
social, dan spiritual, yang diberikan secara komprehensif.
2. Memberikan pelayanan keperawatan dengan memperhatikan aspek kemanusiaan dan
tidak memandang perbedaan suku, kepercayaaan, status social, ekonomi dan agama.
3. Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari system pelayanan kesehatan.
4. Perawat memandang pasien sebagai mitra yang selalu aktif dalam pelayanan
kesehatan.

TUJUAN
1. Menciptakan kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan.
2. Meningkatkan kualitas perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan.
3. Menciptakan kenyamanan dan kepuasan perawat dalam memberikan pelayanan
keperawatan.

13
BAB VI

STRUKTUR ORGANISASI KOMITE KEPERAWATAN

A. Struktur Organisasi

DIREKTUR RS NU TUBAN

dr. Didik Suharsoyo, M.M.,M.ARS

Ketua Komite Keperawatan

Betty Lukiatie, S.Kep,.Ners.

Sekretaris

Mahendraningtyas, Amd.Keb.

Sub Komite Kredensial Sub Komite Mutu Sub Komite Etika dan Disiplin

Mahendraningtyas, Amd.Keb. Herman Hidayat. S.Kep.,Ns. Diah Sri Lestari, Amd. Kep

14
BAB VII

URAIAN JABATAN DAN TUGAS

1) Ketua Komite Keperawatan


a. Nama Jabatan : Ketua Komite Keperawatan
b. Pengertian : Seorang tenaga perawat profesional yang diberi wewenang
dan tanggungjawab dalam kegiatan kredensial, mutu profesi dan etika disiplin
profesi keperawatan di RSNU TUBAN.
c. Persyaratan : Pendidikan DIII Keperawatan/kebidanan, minimal sudah bekerja
selama 3 tahun atau Pendidikan sarjana keperawatan pengalaman 2 tahun di
Rumah Sakit Nahdlatul Ulama Tuban dan memiliki kemampuan kepemimpinan.
d. Tanggung Jawab : Secara fungsional bertanggung Jawab kepada Direktur Rumah
Sakit Nahdlatul Ulama Tuban.
e. Tugas Ketua komite Keperawatan adalah:
1) Memberikan rekomendasi rincian Kewenangan Klinis;
2) Memberikan rekomendasi perubahan rincian Kewenangan Klinis;
3) Memberikan rekomendasi penolakan Kewenangan Klinis tertentu;
4) Memberikan rekomendasi surat Penugasan Klinis;
5) Memberikan rekomendasi tindak lanjut audit keperawatan dan kebidanan;
6) Memberikan rekomendasi pendidikan keperawatan dan pendidikan kebidanan
berkelanjutan; dan
7) Memberikan rekomendasi pendampingan dan memberikan rekomendasi
pemberian tindakan disiplin.

2) Sub Komite Kredensial


a. Nama Jabatan : Sub Komite Kredensial
b. Pengertian : Seorang tenaga perawat profesional yang diberi wewenang
dan tanggungjawab dalam mengelola kegiatan kredensial keperawatan di RSNU
TUBAN.
c. Persyaratan : Pendidikan DIII Keperawatan/kebidanan, minimal sudah bekerja
selama 3 tahun atau Pendidikan sarjana keperawatan pengalaman 2 tahun di
Rumah Sakit Nahdlatul Ulama Tuban dan memiliki kemampuan kepemimpinan.

15
d. Tanggung Jawab : Secara fungsional bertanggung Jawab kepada ketua komite
keperawatan.
e. Tugas sub komite Kredensial adalah:

1) Menyusun daftar rincian Kewenangan Klinis;


2) Menyusun buku putih (white paper) yang merupakan dokumen persyaratan
terkait kompetensi yang dibutuhkan melakukan setiap jenis pelayanan
keperawatan dan kebidanan sesuai dengan standar kompetensinya. Buku putih
disusun oleh Komite Keperawatan dengan melibatkan Mitra Bestari (peer
group) dari berbagai unsur organisasi profesi keperawatan dan kebidanan,
kolegium keperawatan, unsur pendidikan tinggi keperawatan dan kebidanan;
3) Menerima hasil verifikasi persyaratan Kredensial dari bagian SDM meliputi:
a) ijazah;
b) Surat Tanda Registrasi (STR);
c) sertifikat kompetensi;
d) logbook yang berisi uraian capaian kinerja;
e) surat penyataan telah menyelesaikan program orientasi Rumah Sakit atau
orientasi di unit tertentu bagi tenaga keperawatan baru;
f) surat hasil pemeriksaan kesehatan sesuai ketentuan.
4) Merekomendasikan tahapan proses Kredensial:
a) perawat dan/atau bidan mengajukan permohonan untuk memperoleh
Kewenangan Klinis kepada Ketua Komite Keperawatan;
b) ketua Komite Keperawatan menugaskan Subkomite Kredensial
untuk melakukan proses Kredensial (dapat dilakukan secara individu
atau kelompok);
c) sub komite membentuk panitia adhoc untuk melakukan review, verifikasi
dan evaluasi dengan berbagai metode: porto folio, asesmen kompetensi;
d) sub komite memberikan laporan hasil Kredensial sebagai bahan rapat
menentukan Kewenangan Klinis bagi setiap tenaga keperawatan.
5) Merekomendasikan pemulihan Kewenangan Klinis bagi setiap tenaga
keperawatan.
6) Melakukan Kredensial ulang secara berkala sesuai waktu yang ditetapkan.
7) Sub komite membuat laporan seluruh proses Kredensial kepada Ketua
Komite Keperawatan untuk diteruskan ke kepala/direktur Rumah Sakit.

3) Sub Komite Mutu Profesi


a. Nama Jabatan : Sub Komite Mutu Profesi
b. Pengertian : Seorang tenaga perawat profesional yang diberi wewenang
dan tanggungjawab dalam mengelola kegiatan Mutu profesi keperawatan di RSNU
TUBAN.

16
c. Persyaratan : Pendidikan DIII Keperawatan/kebidanan, minimal sudah bekerja
selama 3 tahun atau Pendidikan sarjana keperawatan pengalaman 2 tahun di
Rumah Sakit Nahdlatul Ulama Tuban dan memiliki kemampuan kepemimpinan.
d. Tanggung Jawab : Secara fungsional bertanggung Jawab kepada ketua komite
keperawatan.
e. Tugas sub komite Mutu Profesi adalah:
1) Menyusun data dasar profil tenaga keperawatan sesuai area praktik;
2) Merekomendasikan perencanaan pengembangan profesional berkelanjutan
tenaga keperawatan;
3) Melakukan audit asuhan keperawatan dan asuhan kebidanan;
4) Memfasilitasi proses pendampingan sesuai kebutuhan.

4) Sub Komite Etik dan Disiplin Profesi


a. Nama Jabatan : Sub Komite Etik dan Disiplin Profesi
b. Pengertian : Seorang tenaga perawat profesional yang diberi
wewenang dan tanggungjawab dalam mengelola kegiatan Etika dan disiplin
profesi keperawatan di RSNU TUBAN.
c. Persyaratan : Pendidikan DIII Keperawatan/kebidanan, minimal sudah
bekerja selama 3 tahun atau Pendidikan sarjana keperawatan pengalaman 2
tahun di Rumah Sakit Nahdlatul Ulama Tuban dan memiliki kemampuan
kepemimpinan.
d. Tanggung Jawab : Secara fungsional bertanggung Jawab kepada ketua
komite keperawatan.
e. Tugas sub komite Etik dan Disiplin Profesi adalah:
1) Melakukan sosialisasi kode etik profesi tenaga keperawatan;
2) Melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi tenaga keperawatan;
3) Melakukan penegakan disiplin profesi keperawatan dan kebidanan;
4) Merekomendasikan penyelesaian masalah-masalah pelanggaran disiplin
dan masalah-masalah etik dalam kehidupan profesi dan asuhan
keperawatan dan asuhan kebidanan;
5) Merekomendasikan pencabutan Kewenangan Klinis dan/atau surat
Penugasan Klinis (clinical appointment);
6) Memberikan pertimbangan dalam mengambil keputusan etis dalam
asuhan keperawatan dan asuhan kebidanan.

17
BAB VIII
TATA HUBUNGAN KERJA

Diretur RS Komite medis

Asesor, mitra bestari Komite keperawatan Ka bid medis dan


keperawatan

Kepala Ruangan Tenaga keperawatan

Hubungan kerja dengan Instalasi lain meliputi:

1. Hubungan kerja dengan Direktur RS


Komite keperawatan merekomendasikan hasil kredensial, mutu profesi
keperawatan dan etika disiplin tiap tenaga keperawatan kepada direktur.

2. Hubungan kerja dengan Komite Medis


Komite keperawatan merekomendasikan kewenangan klinis keperawatan ke
komite medis yang akan diatur dalam Nursing Staff By Law

3. Hubungan kerja dengan Kepala Bidang Medis dan Keperawatan


Komite keperawatan merekomendasikan tentang penempatan area klinis tenaga
keperawatan yang sesuai dengan kompetensi yang dimiliki tenaga keperawatan
dan merekomendasikan untuk pelatihan tenaga keperawatan

4. Hubungan kerja dengan tenaga keperawatan


Komite Keperawatan sebagai wadah aspirasi mutu pelayanana keperawatan

18
5. Hubungan kerja dengan kepala ruangan berkaitan dengan koordinasi tentang
kredensial, mutu profesi dan etika disiplin profesi keperawatan.
6. Hubungan kerja dengan asesor dan mitra bestari dalam menentukan keenangan klinis
tenaga keperawatan.

Mekanisme Kerja Komite Keperawatan:


1. Mekanisme Sub Komite Kredensial adalah:
Untuk melaksanakan tugas sub komite Kredensial, maka ditetapkan mekanisme sebagai
berikut:
a. Mempersiapkan Kewenangan Klinis mencakup kompetensi sesuai area praktik yang
ditetapkan oleh rumah sakit;
b. Menyusun Kewenangan Klinis dengan kriteria sesuai dengan persyaratan
Kredensial dimaksud;
c. Melakukan assesmen Kewenangan Klinis dengan berbagai metode yang disepakati;
d. Memberikan laporan hasil Kredensial sebagai bahan rekomendasi memperoleh
Penugasan Klinis dari kepala/direktur Rumah Sakit;
e. Memberikan rekomendasi Kewenangan Klinis untuk memperoleh Penugasan Klinis
dari kepala/direktur Rumah Sakit dengan cara:
1) Tenaga keperawatan mengajukan permohonan untuk memperoleh
Kewenangan Klinis kepada Ketua Komite Keperawatan;
2) Ketua Komite Keperawatan menugaskan sub komite Kredensial untuk
melakukan proses Kredensial (dapat dilakukan secara individu atau
kelompok);
3) Sub komite melakukan review, verifikasi dan evaluasi dengan berbagai
metode: porto folio, asesmen kompetensi;
4) Sub komite memberikan laporan hasil Kredensial sebagai bahan rapat
menentukan Kewenangan Klinis bagi setiap tenaga keperawatan.
5) Melakukan pembinaan dan pemulihan Kewenangan Klinis secara berkala;
6) Melakukan Kredensial ulang secara berkala sesuai waktu yang di tetapkan.
2. Mekanisme Sub Komite Mutu Profesi adalah:
Untuk melaksanakan tugas subkomite mutu profesi, maka ditetapkan mekanisme
sebagai berikut:

a. Koordinasi dengan bidang keperawatan untuk memperoleh data dasar tentang


profil tenaga keperawatan di RS sesuai area praktiknya berdasarkan jenjang karir;
19
b. Mengidentifikasi kesenjangan kompetensi yang berasal dari data subkomite
Kredensial sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan perubahan
standar profesi. Hal tersebut menjadi dasar perencanaan CPD;
c. Merekomendasikan perencanaan CPD kepada unit yang berwenang;
d. Koordinasi dengan praktisi tenaga keperawatan dalam melakukan pendampingan
sesuai kebutuhan;
e. Melakukan audit keperawatan dan kebidanan dengan cara:
1) Pemilihan topik yang akan dilakukan audit;
2) Penetapan standar dan kriteria;
3) Penetapan jumlah kasus/sampel yang akan diaudit;
4) Membandingkan standar/kriteria dengan pelaksanaan pelayanan;
5) Melakukan analisis kasus yang tidak sesuai standar dan kriteria;
6) Menerapkan perbaikan;
7) Rencana reaudit.
f. Menyusun laporan kegiatan subkomite untuk disampaikan kepada Ketua Komite
Keperawatan.
3. Mekanisme Sub Komite Etik dan Disiplin Profesi adalah:
a. Melakukan prosedur penegakan disiplin profesi dengan tahapan:
b. Mengidentifikasi sumber laporan kejadian pelanggaran etik dan disiplin di dalam
rumah sakit;
c. Melakukan telaah atas laporan kejadian pelanggaran etik dan disiplin profesi.
d. Membuat keputusan. Pengambilan keputusan pelanggaran etik profesi dilakukan
dengan melibatkan panitia Adhoc.
e. Melakukan tindak lanjut keputusan berupa:
1) Pelanggaran etik direkomendasikan kepada organisasi profesi keperawatan
dan kebidanan di Rumah Sakit melalui Ketua Komite;
2) Pelanggaran disiplin profesi diteruskan kepada direktur medik dan
keperawatan/direktur keperawatan melalui Ketua Komite Keperawatan;
3) Rekomendasi pencabutan Kewenangan Klinis diusulkan kepada Ketua Komite
Keperawatan untuk diteruskan kepada kepala/direktur Rumah Sakit.
f. Melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi tenaga keperawatan, meliputi:
1) Pembinaan ini dilakukan secara terus menerus melekat dalam pelaksanaan
praktik keperawatan dan kebidanan sehari-hari.

20
2) Menyusun program pembinaan, mencakup jadwal, materi/topik dan
metode serta evaluasi.
3) Metode pembinaan dapat berupa diskusi, ceramah, lokakarya,
“coaching”, simposium, “bedside teaching”, diskusi refleksi kasus dan lain-
lain disesuaikan dengan lingkup pembinaan dan sumber yang tersedia.
g. Menyusun laporan kegiatan sub komite untuk disampaikan kepada Ketua Komite
Keperawatan.

21
BAB IX

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

1. Pola ketenagaan Komite Keperawatan


Tenaga di Komite Keperawatan terdiri dari:
1. Tenaga Perawat
2. Tenaga Bidan

2. Kualifikasi personil Komite Keperawatan


No. Nama Jabatan Pendidikan Sertifikasi Jumlah
Kebutuhan
1. Ketua Komite Keperawatan S1 Keperawatan  Pelatihan BLS 1
 Peatihan Penyusunan
NSBL
 Pelatihan ICU
 Pelatihan Management
bangsal
 Pelatihan PPGD
 Pelatihan PPI
 Pelatihan DAMKAR
 Pelatihan Pasient
Safety
 Pelatihan Management
Nyeri
2. Sub Komite Kredensial D3 Kebidanan  Pelatihan PPGD 1
Keperawatan  Pelatihan PPI
 Pelatihan DAMKAR
 Pelatihan Pasient
Safety
 Pelatihan Management
Nyeri

22
3. Sub Komite Mutu Profesi SI Keperawatan  Pelatihan BLS 1
Keperawatan  Pelatihan PPGD
 Pelatihan Manajemen
Bangsal
 Pelatihan PPI
 Pelatihan DAMKAR
 Pelatihan Pasient Safety
 Pelatihan Management
Nyeri

4. Sub Komite Etik dan SI Keperawatan  Pelatihan BLS


Disiplin Profesi  Pelatihan PPGD
Keperawatan  Pelatihan Manajemen
Bangsal
 Pelatihan PPI
 Pelatihan DAMKAR
 Pelatihan Pasient Safety
 Pelatihan Management
Nyeri

23
BAB X
PENILAIAN KARYAWAN

Setiap karyawan dinilai oleh komite keperawatan dengan 3 aspek:

1. Kredensial
Setiap karyawan mengajukan kredensial keperawatan untuk mendapatkan kewenangan
klinis nya sesuai dengan area klinis.

2. Mutu profesi
Setiap karyawan dinilai mutu profesi nya dengan 3 penilaian dengan cara melihat
asuhan keperawatan, tindakan keperawatan dan quisoner ke pasien yang dirawat.
Hasil mutu profesi dilakukan oleh Sub komite mutu keperawatan.

3. Etika disiplin
Setiap karyawan dinilai etika dan disiplin oleh sub komite etika disiplin.

24
BAB XI
PERTEMUAN RAPAT

Rapat berkala terdiri dari :


1. Rapat Rutin
Rapat Rutin diselenggarakan pada :
Waktu : Setiap Selasa Pertama setiap bulan
Jam : 12.00 - selesai
Tempat : Ruang Keperawatan
Peserta : Ketua Komite ekeprawatan, Sub komite kredensial, sub komite
mutu profesi, sub komite etik dan disiplin profesi, ka subbid
keperawatan, kepela ruang, ka bid medis dan keperawatan.
Materi : = Evaluasi kinerja mutu
= Masalah dan pemecahannya
= Evaluasi dan rekomendasi

2. Rapat Insidentil
Rapat Insidentil diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal
yang perlu dibahas segera.

25
BAB XII
PELAPORAN

Laporan :
1. Laporan harian dan bulanan meliputi:
 Laporan kredensial.
 Laporan Mutu profesi.
 Laporan etik dan disiplin profesi.
2. Laporan tahunan meliputi:
 Laporan mutu profesi
 Laporan jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan dan pelatihan

26
BAB XIII
PENUTUP

Pedoman Pengorganisasian Komite Keperawatan RSNU Tuban ini, merupakan


gambaran tentang Organisasi dan Tata kerja di Komite Keperawatan dalam rangka
meningkatkan dan mengoptimalkan pelayanan keperawatan sesuai tugas pokok dan fungsi
serta diharapkan mampu mendukung visi RSNU Tuban yaitu :
“MENJADI RUMAH SAKIT YANG UNGGUL DI TINGKAT JAWA TIMUR”
Pedoman Pengorganisasian ini dibuat sebagai dokumen penting dalam rangka
meningkatkan pelayanan di bidang keperawatan, yang memerlukan dukungan, partisipasi
dan dedikasi yang tinggi serta kerja keras seluruh karyawan khususnya ruang dan semua
pihak yang terkait di RSNU Tuban sehingga kualitas pelayanan keperawatan dan kebidanan
yang optimal akan dapat dipertahankan dan ditingkatkan.

27

Anda mungkin juga menyukai