Anda di halaman 1dari 37

PROGRAM KERJA

RPU lantai 1 & 2


TAHUN 2019
I. Pendahuluan
Rumah Sakit sari Asih Sangiang Tangerang pada tahun 2018 telah memiliki 135
tempat tidur dari seluruh ruang perawatan yang ada. Salah satunya yaitu Ruang
Perawatan Umum Lantai 1 dan 2 (RPU Dewasa) yang memiliki 54 tempat tidur dengan
jumlah pasien yang cukup banyak,rata-rata perharinya 50-55 pasien VIP dan pasien
kelas I sebanyak 20 pasien dengan segala permasalahan pasien yang begitu rumit dan
kompleks, mulai dari pasien dengan kasus penyakitdalam, syaraf, paru dan kasus
bedah secara keseluruhan (bedah umum, THT, gilut, ortopedi, urologi,dan bedah
syaraf). Untuk menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan kepada pasien ataupun
pelanggan dengan tetap mengutamakan keselamatan pasien, maka kami berkomitmen
untuk terus menerus meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan yang berjiwa islami,
baik Asper maupunPerawat yg bertugas untuk selalu bisa memberikan pelayanan
yang ramah,baik,cepat,tepat yang efisien dan seefektif mungkin dan sesuai dengan
harapan pasien, pelanggan,masyarakat,direktur dan juga pemilik tentunya.
Untuk menunjang semua itu,maka diperlukan adanya pelatihan bagi setiap petugas
untuk terus meningkatkan keahlian/skill dalam memberikan pelayanan dari segala
aspek.
Besar harapan kami,dengan adanya peningkatan mutu (diklat) yang terus menerus
dilakukan, maka pelayanan yang diberikan kepada semua customer bisa memberikan
hasil yang maksimal dan memuaskan dari waktu ke waktu.

II. Latar Belakang


Pada tahun 2018 jumlah ketenagaan di RPU dewasa memiliki 23 tenaga perawat
dan 6 tenaga asper dengan berbagai permasalahan yang sepertinya tidak kunjung usai
khususnya soal ketenagaan dan beberapa rencana kegiatan ketenagaan yang lainnya
seperti diklat untuk setiap petugas. Dikarenakan jumlah tenaga yang ada selalu baru
lagi dan baru lagi, sehingga mutu dan kwalitas pelayanan belum sesuai dengan apa
yang diharapkan. Kemampuan sumber daya yang ada, jumlah ketenagaan dan juga
ditunjang oleh fasilitas peralatan medis ruang perawatan yang masih kurang
(terbatas) ,merupakan hal-hal yang masih perlu dilakukan pembenahan melalui
rencana kerja tahun 2018 yang akan datang.

1
III. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tercapainya pelayanan yang prima sehingga memenuhi kepuasan pasien dan
keluarganya, karyawan, manajemen dan pemilik yang sesuai dengan standar
pelayanan operasional Rumah Sakit
2. Tujuan Khusus
a. Terpenuhinya segala kebutuhan dalam memberikan pelayanan kepada
pasien dan keluarganya, baik dari segi kualitas SDM nya maupun sarana dan
prasarana yang mendukung pelayanan.
b. Terpenuhinya rasa aman dan nyaman dengan mengedepankan keselamatan
pasien dan keluarganya, petugas dan juga penunjang.
c. Terpenuhinya segala fasilitas baik alat-alat medis maupun non medis yang
menunjang seluruh kegiatan operasional pelayanan di ruang perawatan
umum dewasa.
d. Terciptanya mutu dan kwalitas petugas dengan terus mengikuti
pelatihan/pengembangan ilmu –ilmu terbaru setiap tahunnya, minimal setiap
perawat memiliki sertifikat BTLS dan ACLS

IV. Sasaran
Sasaran dari program kegiatan ini meliputi:
1. Sasaran internal, yaitu di tujukan untuk karyawan, direksi dan manajemen serta
pemilik Rumah Sakit
2. Sasaran eksternal, yaitu untuk pasien dan keluarga serta masyarakat sekitar

V. Program Kerja dan Kegiatan


1. Program pengembangan kualitas dan kuantitas sumber daya insani/manusia
a. Pendidikan dan pelatihan, mengacu pada program pelatihan Group Sari Asih
b. Pembinaan rohani untuk karyawan berupa mentoring yang diadakan setiap
minggu sesuai dengan jadwal mentor yang telah di buat oleh pembimbing
rohis Al Hidayah.

2
c. Kredensialing dan re-kredensialing perawat RPU lantai 1 dan 2

RE-
JABATA PENDIDI KUALIFIK KEWENANG
NO NAMA KREDEN
N KAN ASI AN
SIALING
1 Zulaecha Syafitri, AMK Karu D3 ACLS PK III PK III
2 Ary Hermawan, Amd. Kep PJT D3 BTCLS PK II PK II
3 Yogi Ginanjar, Amd. Kep PJT D3 BTCLS PK II PK II
4 Hary Rahardian, S.Kep, Ns PJT S1 + Ners BTCLS PK II PK II
5 Yoga Purnama D, Amd. Kep PJT D3 BTCLS PKII PKII
6 Lisa Apriani, Amd. Kep PLK D3 BTCLS PK I PK II
7 Hendri Efendi, Amd. Kep PLK D3 BTCLS PK I PK II
8 Riko Prabowo P, S.Kep, Ns PLK S1 + Ners BHD PK I PK I
9 Awiyah, Amd. Kep PLK D3 BHD PK I PK I
10 Erwan Hermawan, Amd. Kep PLK D3 BHD PKI PKI
11 Aldi Imron Arafat, Amd. Kep PLK D3 BHD PK I PK I
12 Ratna Irdiastuti, STr.Kep PLK D3 BHD PK I PK I
13 Asep Prasetiyo, Amd. Kep PLK D3 BHD PK I PK I
14 Gilang Samudra, Amd. Kep PLK D3 BHD PK I PK I
15 Rapiudin Rasid SS.Kep, Ns PLK D3 BTCLS PK I PK I
16 Andriansyah, Amd. Kep PLK D3 BTCLS PK I PK I
17 Niken Syafitri, Amd. Kep PJT D3 BTCLS PKII PKII
18 Siti Nurhasanah, Amd. Kep PJT D3 BTCLS PKII PKII
19 Rofitoh, Amd. Kep PLK D3 BHD PK I PK I
20 Laili Hidayah, Amd. Kep PLK D3 BHD PK I PK I
21 Lola Aprillia, Amd. Kep PLK D3 BHD PKI PKI
22 Taufik Rana MulyadiS.Kep, Ns PLK S1 + Ners BTCLS PKI PKI
23 Enggar Lilian, Amd. Kep PLK D3 BTCLS PKI PKI

3
d. Perencanaan kebutuhan SDM
Standar jumlah ketenagaan perawat di Ruang lantai 1 dan 2 mengikuti Rumus
Standar Tenaga Keperawatan di RS, Depkes 2005, dengan hasil penghitungan
kebutuhan tenaga perawat di ruang lantai 1 dan 2 sebanyak 23 orang
Saat ini jumlah tenaga perawat di ruang lantai 1 dan 2 RSSA Sangiang
sebanyak 23 orang, sehingga masih memerlukan tambahan 6 orang tenaga
perawat dan 1 tenaga asper.
Kualitas tenaga perawat di ruang lantai 1 dan 2dengan standar minimal adalah
perawat yang memiliki sertifikat pelatihan BHD dan BTCLS.
Saat ini tenaga yang dimiliki ruang lantai 1 dan 2 sudah bersertifikat BHD dan
BTCLS

2. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


1. Kegiatan pokok :
a. Program pengembangan kualitas tenaga melalui pendidikan dan pelatihan-
pelatihan secara rutin
b. Program inventarisasi alat medis dan non medis di ruang rawat inap
c. Program pengawasan kebersihan dan perawatan ruangan
d. Program peningkatan pelayanan secara islami.

2. Rincian Kegiatan.
Kegiatan pengembangan kualitas tenaga melalui pendidikan dan pelatihan akan
dilakukan setiap 1 bulan sekali dengan menyesuaikan jadwal dinas dan mengevaluasi
setiap sebulan sekali. Dan untuk pemeliharaan dan pengecekan inventarisasi alat,
baik medis maupun non medis dapat dilakukan setiap hari dengan menunjuk 1
penanggung jawab.

4
A. Pengembangan kualitas tenaga melalui pendidikan dan pelatihan secara rutin
1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Petugas diharapkan mampu memberikan pelayanan secara professional
sesuai dengan kebutuhan pasien berdasarkan pada standar prosedur
operasional.
b. Tujuan Khusus
a) Petugas memiliki kemampuan yang siap pakai dalam memberikan
pelayanan
b) Petugas mampu mengurangi atau menurunkan jumlah komplain
pasien
c) Petugas mampu memberikan kepuasan dan kenyamanan pasien
juga keluarganya
d) Petugas mampu meningkatkan kepedulian terhadap diri sendiri dan
lingkungan kerjanya
2. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
1. Kegiatan pokok
a. Menyelenggarakan pengembangan kualitas tenaga dengan
pendidikan dan pelatihan sesuai dengan jadwal
b. Rincian kegiatan
c. Melakukan pelatihan setiap 1 bulan sekali dan evaluasi tiap triwulan
d. Evaluasi dilakukan oleh kepala ruangan RPU dewasa

3. Cara melaksanakan kegiatan


1. Pelatihan Hand Higiene
2. Pelatihan Komunikasi Efektif
3. Pelatihan penerimaan pasien baru di ruang perawatan
4. Pelatihan tentang patient safety goal
5. Pelatihan BTLSdan BCLS
6. Pelatihan tentang resiko tinggi dan pencegahan kesalahan dalam
pemberian obat pasien

5
7. Pelatihan cara menghadapi pasien yang komplain
8. Pelatihan cara penulisan tentang medical recod pasien
9. Pelatihan tentang pengkajian pasien di rawat inap
10. Pelatihan tentang pemasangan Infus, NGT dan Dower Cateter
11. Pelatihan pemberian obat dengan menggunakan infus pump dan syringe
pump
12. Pelatihan perawatan luka terkini
13. Pelatihan tentang pencegahan infeksi nosokomial RS
14. Pelatihan tentang penanggulangan kebakaran
15. Pelatihan tentang evakuasi pasien pada kondisi bencana gempa bumi
16. Pelatihan services excellent
17. Pelatihan cara pemberian tranfusi darah dan cara pemantauannya
18. Pelatihan tentang perhitungan balance cairan
19. Pelatihan penggunaan dan pemantauan restrain di ruangan
20. Pelatihan tentang Perawatan Jenazah
4. Sasaran
Semua petugas baik perawat maupun asisten perawat
5. Jadwal pelaksanaan kegiatan
Jadwal pengembangan pendidikan dan pelatihan
6. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
Evaluasi dilakukan setahun sekali

B. Inventarisasi peralatan baik medis maupun non medis di ruang perawatan umum
dewasa
1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Peralatan kesehatan baik medis maupun non medis di ruang perawatan
terjaga dan terpelihara dengan baik yang dilakukan pengecekan setiap hari
bahkan pershift.

6
b. Tujuan khusus
a. Alat-alat inventaris baik medis maupun non medis selalu dalam kondisi
lengkap, kondisi optimal dan siap pakai.
b. Inventarisasi alat terjaga sesuai jumlahnya dengan baik.

2. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


1. Kegiatan pokok
Melakukan pengecekan alat per-shift yang dipegang oleh satu orang
penanggung jawab pada tiap-tiap shiftnya yang ditunjuk oleh kepala ruangan
2. Rincian kegiatan
a. Penanggung jawab inventaris alat-alat baik medis maupun non medis,
melakukan pengecekan dan mengoperkannya setiap shift dan jika ada
kerusakan segala melaporkannya ke IPSRS.
b. Pengecekan dilakukan oleh penanggung jawab dan pengawasan
pelaksanaan oleh kepala ruangan.
3. Cara melaksanakan kegiatan
a. Pengecekan stetoscope
b. Pengecekan tensimeter
c. Pengecekan thermometer
d. Pengecekan instrumen atau alat-alat GV
e. Pengecekan tempat tidur
f. Pengecekan tiang infus
g. Pengecekan troli waskom
h. Pengecekan timbangan
i. Pengecekan suction mobile
j. Pengecean sterilisator kering
k. Pengecekan syringe pump
l. Pengecekan kursi roda
m. Pengecekan urinal dan pispot
n. Pengecekan kulkas
o. Pengecekan aiphone

7
p. Pengecekan alat-alat makan
q. Pengecekan linen baik sprei maupun selimut
r. Pengecekan alat Nebulizer
4. Sasaran
Perawatan inventarisasi alat baik medis maupun non medis jumlahnya tetap
terjaga mencapai 100%.
5. Jadwal pelaksanaan kegiatan
Jadwal inventarisasi alat baik maupun non medis ruang perawatan umum
dewasa
6. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
Evaluasi dilakukan setiap setahun sekali

C. Pengontrolan kebersihan dan perawatan ruangan


1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Kebersihan ruang perawatan terjaga dan terpelihara dengan baik.
b. Tujuan Khusus
a. Ruang perawatan dan lingkungan sekitarnya terjaga kebersihannya
dan selalu tampak rapih dan nyaman.
b. Memberikan rasa aman dan nyaman kepada pasien dan
keluarganya, para petugas, direktur dan juga pemilik.
2. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
1. Kegiatan pokok
Mengadakan pemantauan akan kebersihan dan kerapihan ruang
perawatan dan lingkungannya.
2. Rincian kegiatan
a. Perawat penanggung jawab tim dan kepala ruangan melakukan
pengontrolan dan pengecekkan kebersihan dan kerapihan ruangan
perawatan lingkungan sekitarnya
b. Pengecekkan dilakukan oleh perawat PJT dan pengontrolan
sertapengawasan oleh kepala ruangan

8
3. Cara melaksanakan kegiatan
a. Pengontrolan kebersihan lantai dan dinding ruangan baik koridor maupun
kamar perawatan pasien
b. Pengontrolan kebersihan kamar mandi baik lantai, wastafel, WC, dinding
dan plafonnya
c. Pengontrolan kebersihan gordyn dan sketsel ruang perawatan
d. Pengontrolan kebersihan kaca pintu,jendela maupun kaca wastafel
e. Pengontrolan kebersihan dapur dan peralatannya
f. Pengontrolan kebersihan lemari,meja dan furniture ruang perawatan
g. Pengontrolan kebersihan alat-alat instrumen
h. Pengontrolan kebersihan tiang infus dan tempat tidur
i. Pengontrolan kebersihan AC dan kondensasinya
j. Pengontrolan kebersihan dan kerapihan verbeden
k. Pengontrolan kebersihan tempat sampah
l. Pengontrolan kebersihan troli instrument dan troli makan
m. Pengontrolan kebersihan uniform petugas dan kelengkapannya.
n. Pengontrolan kebersihan file-file status pasien
4. Sasaran
Pengawasan dan pengontrolan kebersihan dan kerapihan ruangan terjaga
setiap hari
5. JadwalPelaksanaanKegiatan
a. Jadwal pengawasan dan pengontrolan ruang perawatan dewasa.
b. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
c. Evaluasi dilakukan setahun sekali

D. Program Peningkatan mutu Rawat Inap


Program peningkatan mutu ruangan dapat dinilai dari beberapa indicator mutu
yaitu :
a. Indikator Mutu Area Klinik (IAK)
1. Kelengkapan asesmen medis dalam waktu 24 jam setelah pasien masuk
rawat inap

9
2. Ketepatan Jam Visite Dokter Spesialis
3. Ketidakpatuhan pendokumentasian asesmen nyeri secara kontinyu di
status pasien
4. Kejadian Dekubitus selama perawatan
5. Kepatuhan terhadap Clinical Pathway
6. Angka Perawatan Ulang
b. Indikator Mutu Area Manajerial
1. Kecepatan Respon terhadap Komplain
2. Infeksi luka infus (ILI/Plebitis)
A. Indikator Mutu Area Keselamatan Pasien (ISKP)
1. Kepatuhan Indentifikasi Pasien
2. Angka Kejadian Pasien Jatuh

10
INDIKATOR MUTU KELENGKAPAN ASSESMEN AWAL

No. Dokumen : No Revisi : Halaman :


006/IAK/RSSA-SNG/I/2018 00 1-2
Tanggal Terbit : Ditetepkan
INDIKATOR AREA Direktur
KLINIS 8 Januari 2018 M
20 Rabiul Akhir 1439 H

dr. H. Abdul Khoja, MARS


Nama Indikator Kelengkapan asesmen awal medis dalam waktu 24 jam sejak pasien
rawat inap.
Definisi operasional 1. Asesmen awal adalah proses mengumpulkan data yang dibutuhkan
yang diperoleh dari pasien dalam menghasilkan keputusan tentang
perencanaan pengobatan/tindakan selanjutnya dalam perawatan.
2. Asesmen awal medis yang lengkap di ruang perawatan adalah rekam
medik yang telah diisi lengkap oleh dokter dalam waktu < 24 jam
sejak pasien rawat inap, yang meliputi anamnesis keluhan utama
pasien, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit terdahulu,
riwayat penyakit dalam keluarga, riwayat pekerjaan, status sosial,
status ekonomi, pemeriksaan umum, pemeriksaan penunjang,
diagnosa kerja, diagnosa banding, pengobatan dan rencana
pelayanan.
3. Asesmen awal keperawatan yang lengkap di ruang perawatan adalah
rekam medik yang telah diisi lengkap oleh perawat dalam waktu <
24 jam sejak pasien rawat inap, yang meliputi identitas pasien,
pengkajian fisik. riwayat kesehatan, review per sistem (kenyamanan,
aktifitas, proteksi, nutrisi, eliminasi, seksual/ reproduksi), kebutuhan
komunikasi dan pendidikan kesehatan, respon emosi, respon
kognitif, sistem sosial, daftar masalah keperawatan.
4. Asesmen awal gizi yang lengkap di ruang perawatan adalah rekam
medik yang telah diisi lengkap oleh ahli gizi dalam waktu < 24 jam
sejak pasien rawat inap, yang meliputi Skrining gizi, pemantauan
gizi dan perencanaan gizi.
Program Peningkatan Mutu dan Keselamtan Pasien
Dimensi mutu Kesinambungan pelayanan dan keselamatan pasien

11
INDIKATOR MUTU KELENGKAPAN ASSESMEN AWAL

No. Dokumen : No Revisi : Halaman :


006/IAK/RSSA-SNG/I/2018 00 2-2
Tanggal Terbit : Ditetepkan
INDIKATOR AREA Direktur
KLINIS 8 Januari 2018 M
20 Rabiul Akhir 1439 H

dr. H. Abdul Khoja, MARS

Tujuan Tergambarnya tanggung jawab dokter dan perawat dalam kelengkapan


informasi rekam medik.
Dasar pemikiran / SNARS Edisi 1
literature
Numerator Jumlah asesmen lengkap yang dilakukan oleh tenaga medis dalam waktu
24 jam setelah pasien masuk rawat inap
Denumerator Jumlah rekam medik yang disurvei dalam 1 bulan.
Formula Jumlah asesmen lengkap yang dilakukan oleh tenaga medis dalam waktu
24 jam setelah pasien masuk rawat inap dibagi Jumlah rekam medik
yang disurvei dalam 1 bulan dikali 100%
Metodologi Sensus harian
pengumpulan data
Cakupan data Data rekam medis
Frekuensi 1 bulan sekali
pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan sekali
Metodologi analisa Analisis prosentase
data
Sumber data Rekam medis
Wilayah pengamatan Rekam Medis dan rawat inap
Penanggung jawab Kepala Ruangan Rawat Inap
pengumpul data
Publikasi data Rapat koordinasi bulanan direktur dengan kepala bidang, kepala ruangan dan komite
Standar 100%

12
INDIKATOR MUTU KETEPATAN JAM VISITE DOKTER
SPESIALIS

No. Dokumen : No Revisi : Halaman :


007/IAK/RSSA-SNG/I/2018 00 1-2
Tanggal Terbit : Ditetepkan
INDIKATOR AREA Direktur
KLINIS 8 Januari 2018 M
20 Rabiul Akhir 1439 H

dr. H. Abdul Khoja, MARS

Nama Indikator KETEPATAN JAM VISITE DOKTER SPESIALIS


Definisi operasional Kepatuhan Jam Visite Dokter Spesialis sebagai DPJP adalah kunjungan dokter sp
melihat perkembangan pasien yang menjadi tanggung jawabnya setiap hari sebelu
termasuk hari libur.
Catatan :
1. pasien baru masuk
2. batasan pukul 14.00
3. hari libur
4. RS. Swasta
Program Peningkatan mutu RS di instalasi rawat inap
Dimensi mutu Kenyamanan
Tujuan Mengetahui jam visite dokter spesialis
Dasar pemikiran / SNARS EDISI 1 dan SPM RS tahun 2008
literature
Numerator Jumlah visite dokter spesialis sebelum jam 14:00
Denumerator Jumlah seluruh visite dokter spesialis
Formula Jumlah visite dokter spesialis sebelum jam 14:00 dibagi Jumlah
seluruh visite dokter spesialis dikali 100%
Metodologi Sensus harian
pengumpulan data
Cakupan data Data ruang rawat inap

Frekuensi 1 bulan sekali


pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan sekali

13
INDIKATOR MUTU KETEPATAN JAM VISITE DOKTER
SPESIALIS

No. Dokumen : No Revisi : Halaman :


007/IAK/RSSA-SNG/I/2018 00 2-2
Tanggal Terbit : Ditetepkan
INDIKATOR AREA Direktur
KLINIS 8 Januari 2018 M
20 Rabiul Akhir 1439 H

dr. H. Abdul Khoja, MARS

Metodologi analisa Analisis prosentase


data
Sumber data Laporan Visite Rawat Inap dalam rekam medik
Wilayah pengamatan Rekam Medis dan rawat inap
Penanggung jawab Ka. Ins rawat inap dan PJ pengumpul data Rawat inap
pengumpul data
Publikasi data Rapat koordinasi direktur dengan kabid,kains,kanit
Standar 100 %

14
INDIKATOR MUTU ASESMEN NYERI

No. Dokumen : No Revisi : Halaman :


008/IAK/RSSA-SNG/I/2018 00 1-2
Tanggal Terbit : Ditetepkan
INDIKATOR AREA Direktur
KLINIS 8 Januari 2018 M
20 Rabiul Akhir 1439 H

dr. H. Abdul Khoja, MARS

Nama Indikator Ketidakpatuhan pendokumentasian asesmen nyeri secara


kontinyu di status pasien
Definisi operasional Terjadinya ketidakpatuhan perawat dalam pendokumentasian asesmen
nyeri secara kontinyu di status pasien baik asesmen awal maupun
ulang.
Program Peningkatan mutu RS di instalasi rawat inap
Dimensi mutu Kenyamanan Pasien
Tujuan Teratasinya rasa nyeri
Dasar pemikiran / SNARS EDISI 1
literature
Numerator Jumlah status pasien yang tidak ada dokumentasi asesmen nyeri awal
maupun ulang sesuai panduan manajemen nyeri per bulan
Denumerator Jumlah seluruh pasien dengan keluhan nyeri dalam bulan tersebut
Formula Jumlah status pasien yang tidak ada dokumentasi asesmen nyeri awal
maupun ulang sesuai panduan manajemen nyeri per bulan x Jumlah
seluruh pasien dengan keluhan nyeri dalam bulan tersebut kemudian
100%
Metodologi Sensus harian
pengumpulan data
Cakupan data Data ruang rawat inap

Frekuensi 1 bulan sekali


pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan sekali

15
INDIKATOR MUTU ASESMEN NYERI

No. Dokumen : No Revisi : Halaman :


008/IAK/RSSA-SNG/I/2018 00 2-2
Tanggal Terbit : Ditetepkan
INDIKATOR AREA Direktur
KLINIS 8 Januari 2018 M
20 Rabiul Akhir 1439 H

dr. H. Abdul Khoja, MARS

Metodologi analisa Analisis prosentase dan trend angka kejadian


data
Sumber data Rekam medis
Wilayah pengamatan Instalasi rawat inap, Instalasi Pelayanan Intensif
Penanggung jawab Kepala Instalasi Rawat Inap, Kepala Instalasi Pelayanan Intensif
pengumpul data
Publikasi data Rapat koordinasi direktur dengan kabid,kains,kanit
Standar 5%

16
INDIKATOR MUTU PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
INFEKSI

No. Dokumen : No Revisi : Halaman :


011/IAK/RSSA-SNG/I/2018 00 1-2
Tanggal Terbit : Ditetepkan
INDIKATOR AREA Direktur
KLINIS 8 Januari 2018 M
20 Rabiul Akhir 1439 H

dr. H. Abdul Khoja, MARS

Nama Indikator Kejadian Dekubitus Selama Masa Perawatan


Definisi operasional Kerusakan/kematian kulit sampai jaringan dibawah kulit, bahkan
menembus otot sampai mengenai tulang akibat adanya penekanan pada
suatu area secaraterus menerus sehingga mengakibatkan gangguan
sirkulasi darah setempat, yang timbul minimal 3 x 24 jam setelah rawat
inap
Program Keselamatan
Dimensi mutu Keselamatan, kompetensi
Tujuan Tergambarnya mutu perawatan pasien tirah baring.
Dasar pemikiran / SNARS edisi 1
literature
Numerator Jumlah kasus luka dekubitus per bulan
Denumerator Jumlah pasien tirah baring pada bulan tersebut
Formula Jumlah kasus luka dekubitus per bulan dibagi Jumlah pasien tirah
baring pada bulan tersebut kemudian dikali 100%
Metodologi Sensus Harian
pengumpulan data
Cakupan data Data rawat inap
Frekuensi 1 bulan sekali
pengumpulan data

17
INDIKATOR MUTU PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
INFEKSI

No. Dokumen : No Revisi : Halaman :


011/IAK/RSSA-SNG/I/2018 00 2-2
Tanggal Terbit : Ditetepkan
INDIKATOR AREA Direktur
KLINIS 8 Januari 2018 M
20 Rabiul Akhir 1439 H

dr. H. Abdul Khoja, MARS

Periode analisa 3 bulan sekali

Metodologi analisa Analisis prosentase dan trend kejadian


data
Sumber data Rekam medis pasien

Wilayah pengamatan Intalasi rawat inap

Penanggung jawab Kepala ruangan rawat inap


pengumpul data
Publikasi data Rapat koordinasi bulanan direktur dengan semua kabid, kepala ruangan, dan
komite
Standar 0%

18
INDIKATOR MUTU CLINICAL PATHWAYS

No. Dokumen : No Revisi : Halaman :


009/IAK/RSSA-SNG/I/2018 00 1-2
Tanggal Terbit : Ditetepkan
INDIKATOR AREA Direktur
KLINIS 8 Januari 2018 M
20 Rabiul Akhir 1439 H

dr. H. Abdul Khoja, MARS

Nama Indikator Kepatuhan Penggunaan Clinical Pathways


Definisi operasional Kepatuhan terhadap clinical pathway adalah kepatuhan para staf medis/
DPJP dalam menggunakan clinical pathway untuk memberikan asuhan
klinis pasien secara terstandarisasi dan terintegrasi sehingga dapat
meminimalkan adanya variasi proses asuhan klinis.
Setiap RS menetapkan 5 clinical pathway untuk penyakit atau kondisi
yang memenuhi satu atau lebih kriteria yang berlaku di RS tersebut
berdasarkan:
1. Penyakit atau kondisi yang paling sering atau banyak terjadi (High
Volume)
2. Penyakit atau kondisi yang memiliki risiko tinggi (High Risk)
3. Penyakit atau kondisi yang memerlukan biaya tinggi (High Cost)
4. Penyakit atau kondisi yang terdapat variasi/keragaman dalam
pengelolaannya.
Setiap CP mampu menunjukan komponen standar LOS, obat dan
penunjang.
Disebut patuh apabila mengikuti ketiga proses asuhan yang telah
distandarisasi dalam CP
Program Mutu
Dimensi mutu Efektivitas
Tujuan Mengukur tingkat kepatuhan tatalaksana penyakit dana tau tindakan
berdasarkan pedoman yang telah disusun oleh Rumah Sakit
Dasar pemikiran / SNARS edisi 1
literature
Numerator Jumlah kasus yang penanganannya patuh dengan kriteria 5 clinical
pathways

19
INDIKATOR MUTU CLINICAL PATHWAYS

No. Dokumen : No Revisi : Halaman :


009/IAK/RSSA-SNG/I/2018 00 2-2
Tanggal Terbit : Ditetepkan
INDIKATOR AREA Direktur
KLINIS 8 Januari 2018 M
20 Rabiul Akhir 1439 H

dr. H. Abdul Khoja, MARS

Denumerator Jumlah total kasus yang masuk dalam kriteria 5 clinical pathways yang
ditetapkan
Formula Jumlah kasus yang penanganannya patuh dengan kriteria 5 clinical
pathways dibagi Jumlah total kasus yang masuk dalam kriteria 5
clinical pathways yang ditetapkan dikali 100%
Metodologi Retrospective
pengumpulan data
Cakupan data Total sampling
Frekuensi 1 bulan sekali
pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan sekali
Metodologi analisa Line Chart
data
Sumber data Form Clinical Pathway yang sudah terisi di ruangan rawat inap
Wilayah pengamatan Rawat inap
Penanggung jawab Kepala ruangan rawat inap
pengumpul data
Publikasi data Rapat koordinasi bulanan direktur dengan semua kabid, kepala ruangan, dan
komite
Standar 100 %

20
INDIKATOR MUTU ANGKA PERAWATAN ULANG

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


049/IAM/RSSA-SNG/I/2018 01 1-2
Tanggal Terbit : Ditetapkan,
INDIKATOR MUTU
AREA KLINIS 8 Januari 2018 M
20 Rabiul Akhir 1439 H
dr. H. Abdul Khoja,
MARS
Direktur RSSA Sangiang

JUDUL Angka Perawatan Ulang


DEFINISI Jumlah pasien rawat inap ulang dengan penyakit yang sama
OPERASIONAL dalam kurun waktu < 7 hari setelah pasien pulang dari rumah
sakit.
TUJUAN Tergambarnya mutu pelayanan rumah sakit
DIMENSI Sasaran Keselamatan Pasien
DASAR PEMIKIRAN SNARS EDISI 1
NUMERATOR Jumlah pasien rawat ulang dalam periode waktu tertentu
DENOMINATOR Jumlah pasien rawat inap dalam periode waktu yang sama
FORMULA Jumlah pasien rawat ulang dalam periode waktu tertentu dibagi
Jumlah pasien rawat inap dalam periode waktu yang sama dikali
100%
METODELOGI Data Objektif
PENGUMPULAN
DATA
CAKUPAN DATA Data Rekam Medis
FREKUENSI 1 bulan
PENGUMPULAN
DATA
FREKUENSI Setiap 3 bulan
ANALISA DATA
METODELOGI Sensus Harian
ANALISA DATA
SUMBER DATA Rekam Me

21
INDIKATOR MUTU ANGKA PERAWATAN ULANG

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


049/IAM/RSSA-SNG/I/2018 00 2-2
Tanggal Terbit : Ditetapkan,
INDIKATOR MUTU
AREA KLINIS
8 Januari 2018 M
20 Rabiul Akhir 1439 H
dr. H. Abdul Khoja,
MARS
Direktur RSSA Sangiang
PENANGGUNG Kepala Unit Perawatan
JAWAB
STANDAR 0%

22
INDIKATOR MUTU HARAPAN DAN KEPUASAN
PASIEN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


052/IAM/RSSA-SNG/I/2018 00 1-2
INDIKATOR MUTU Tanggal Terbit : Ditetapkan,
MANAJERIAL
8 Januari 2018 M
20 Rabiul Akhir 1439 H
dr. H. Abdul Khoja,
MARS
Direktur RSSA Sangiang
JUDUL Kecepatan Respon Terhadap Komplain
DEFINISI Kecepatan respon terhadap komplain adalah kecepatan Rumah
OPERASIONAL Sakit dalam menanggapi komplain baik tertulis, lisan atau
melalui mass media yang sudah diidentifikasi tingkat risiko dan
dampak risiko dengan penetapan grading atau dampak risiko
berupa ekstrim (merah), tinggi (kuning), rendah (hijau) dan
dibuktikan dengan data dan tindak lanjut atas respon time
komplain tersebut sesuai dengan kategorisasi/grading/dampak
risiko.
Warna merah : cenderung berhubungan dengan polisi,
pengadilan, kematian, mengancam system/kelangsungan
organisasi, berpotensi kerugian material, dll.
Warna kuning : cenderung berhubungan dengan pemberitaan
media, potensi kerugian in material, dll.
Warna hijau : tidak menimbulkan kerugian baik material maupun
immaterial.
Kriteria penilaian :
1. Melihat data rekapitulasi komplain yang dikategorikan
merah, kuning, hijau
2. Melihat data tindak lanjut komplain setiap kategori yang
dilakukan dalam kurun waktu sesuai standar
3. Membuat persentase jumlah komplain yang ditindaklanjuti
terhadap seluruh komplain disetiap kategori
- Komplain kategori merah (KKM) ditanggapi dan
ditindaklanjuti maksimal 1x24 jam
- Komplain kategori kuning (KKK) ditanggapi dan
ditindaklanjuti maksimal 3 hari
- Komplain kategori hijau (KKH) ditanggapi dan
ditindaklanjuti maksimal 7 hari

23
INDIKATOR MUTU HARAPAN DAN KEPUASAN
PASIEN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


052/IAM/RSSA-SNG/I/2018 00 2-2
INDIKATOR MUTU Tanggal Terbit : Ditetapkan,
MANAJERIAL
8 Januari 2018 M
20 Rabiul Akhir 1439 H
dr. H. Abdul Khoja,
MARS
Direktur RSSA Sangiang
TUJUAN Terselenggarakannya pelayanan di semua unit yang mampu
memberikan kepuasan pelanggan
DIMENSI Efektifitas dan mutu pelayanan
DASAR PEMIKIRAN SNARS EDISI 1
NUMERATOR Jumlah KKM, KKK dan KKH yang sudah ditanggapi dan
ditindaklanjuti
DENOMINATOR Jumlah seluruh KKM, KKK dan KKH
FORMULA Jumlah KKM, KKK dan KKH yang sudah ditanggapi dan
ditindaklanjuti dibagi Jumlah seluruh KKM, KKK dan KKH
dikali 100%
METODELOGI Data Objektif
PENGUMPULAN
DATA
CAKUPAN DATA Data Komplain
FREKUENSI 1 bulan
PENGUMPULAN
DATA
FREKUENSI 3 bulan
ANALISA DATA
METODELOGI Sensus Harian
ANALISA DATA
SUMBER DATA Survey kepuasan pelanggan, laporan, rekapitulasi komplain
PENANGGUNG Seluruh Ka Unit
JAWAB
STANDAR 75%

24
INDIKATOR MUTU PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
INFEKSI

No. Dokumen : No Revisi : Halaman :


022/PPI/RSSA-SNG/I/2018 00 1-2

INDIKATOR Tanggal Terbit : Ditetepkan


PENCEGAHAN DAN Direktur
PENGENDALIAN 8 Januari 2018 M
INFEKSI 20 Rabiul Akhir 1439 H

dr. H. Abdul Khoja, MARS

Nama Indikator Infeksi Luka Infus(ILI/PLEBITIS)


Definisi operasional Keadaan infeksi yang terjadi disekitar tusukan atau bekas tusukan
jarum infus di pembuluh darah perifer dan timbul minimal 48 jam
setelah pemasangan (sesuai pedoman surveilans infeksi Kemenkes RI
tahun 2011).
Program PPI
Dimensi mutu Pengendalian dan pencegahan infeksi

Tujuan Mengetahui jumlah persentase kejadian infeksi karena jarum infus


pada pasien yang dilakukan pemasangan infus di RS Sari Asih
Sangiang
Dasar pemikiran / SNARS Edisi 1
literature
Numerator Jumlah kasus infeksi luka infus per hari
Denumerator Jumlah kasus pemasangan infus dalam bulan tersebut
Formula Jumlah kasus infeksi luka infus per hari dibagi Jumlah kasus
pemasangan infus dalam bulan tersebut dikali 100%
Metodologi Sensus harian
pengumpulan data
Cakupan data Ruangan rawat inap dan data rekam medis
Frekuensi 1 bulan sekali
pengumpulan data

25
INDIKATOR MUTU PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
INFEKSI

No. Dokumen : No Revisi : Halaman :


022/PPI/RSSA-SNG/I/2018 00 2-2

INDIKATOR Tanggal Terbit : Ditetepkan


PENCEGAHAN DAN Direktur
PENGENDALIAN 8 Januari 2018 M
INFEKSI 20 Rabiul Akhir 1439 H

dr. H. Abdul Khoja, MARS

Periode analisa 3 bulan sekali


Metodologi analisa Analisis prosentase
data
Sumber data Rekam medis
Wilayah pengamatan Rekam Medis dan rawat inap
Penanggung jawab Kepala ruangan rawat inap
pengumpul data
Publikasi data Rapat koordinasi bulanan direktur dengan semua kabid, kepala ruangan, dan
komite
Standar < 1 permil

26
INDIKATOR KINERJA IDENTIFIKASI SECARA BENAR

No. Dokumen : No Revisi : Halaman :


036/ISKP/RSSA-SNG/I/2018 00 1-2
Tanggal Terbit : Ditetepkan
INDIKATOR MUTU Direktur
AREA SASARAN 8 Januari 2018 M
KESELAMATAN 20 Rabiul Akhir 1439 H
PASIEN
dr. H. Abdul Khoja, MARS

Nama Indikator Kepatuhan identifikasi pasien dengan benar


Definisi operasional  Identifikasi pasien adalah identifikasi yang dilakukan dengan
menggunakan dua indicator yaitu nama lengkap dan tanggal lahir.
 Identifikasi dilakukan setiap sebelum melakukan pemberian
obat,sebelum pemberian prodak darah,sebelum pengambilan
sampel darah,dan sebelum melakukan tindakan atau prosedur
lainnya.
Program Sasaran Keselamatan Pasien
Dimensi mutu Keselamatan Pasien
Tujuan Mencegah terjadinya kesalahan pasien
Dasar pemikiran / SNARS Edisi 1
literature
Numerator Jumlah proses yang telah dilakukan identifikasi secara benar
Denumerator Jumlah proses pelayanan yang di observasi
Formula Jumlah proses yang telah dilakukan identifikasi secara benar/Jumlah
proses pelayanan yang di observasi dikali 100%
Metodologi 1. Survey melalui random sampel
pengumpulan data 2. Survey dengan total sampel
Cakupan data IGD, Ruang Rawat
Frekuensi 1 bulan sekali
pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan sekali

27
INDIKATOR KINERJA IDENTIFIKASI SECARA BENAR

No. Dokumen : No Revisi : Halaman :


036/ISKP/RSSA-SNG/I/2018 00 1-2
Tanggal Terbit : Ditetepkan
INDIKATOR MUTU Direktur
AREA SASARAN 8 Januari 2018 M
KESELAMATAN 20 Rabiul Akhir 1439 H
PASIEN
dr. H. Abdul Khoja, MARS

Metodologi analisa Analisis


data
Sumber data Observasi
Wilayah pengamatan IGD, Ruang rawat inap
Penanggung jawab Perawat / bidan
pengumpul data
Publikasi data Rapat koordinasi bulanan direktur dengan semua kabid, kepala ruangan, dan
komite
Standar 100 %

28
INDIKATOR MUTU RESIKO JATUH

No. Dokumen : No Revisi : Halaman :


039/ISKP/RSSA-SNG/I/2018 00 1-2
Tanggal Terbit : Ditetepkan
INDIKATOR MUTU Direktur
AREA SASARAN 8 Januari 2018 M
KESELAMATAN 20 Rabiul Akhir 1439 H
PASIEN
dr. H. Abdul Khoja, MARS

Nama Indikator Angka Kejadian Pasien Jatuh


Definisi operasional Tidak adanya kejadian pasien jatuh adalah tidak terjadinya pasien jatuh
selama pasien mendapatkan pelayanan rawat inap di rumah sakit, baik
akibat jatuh dari tempat tidur, dikamar mandi dsb.
Ketika pasien baru pertama kali masuk perawatan maka dalam 24 jam
harus dilakukan asesmen awal keperawatan dimana dalam asesmen tsb
dapat diketahui kemungkinan pasien berisiko jatuh dengan scoring
tertentu menggunakan instrumen penilaian risiko jatuh.
Penilaian resiko jatuh menggunakan skala Morse untuk pasien dewasa,
skala Humpty Dumpty untuk pasien anak - anak, dan skala jatuh untuk
pasien geriatri. Tujuannya untuk dilakukan intervensi dan monitoring
yang intensif terhadap pasien beresiko jatuh dan harus dilakukan re
asesmen jatuh dengan waktu sesuai derajat skornya

Program Sasaran Keselamatan Pasien


Dimensi mutu Efektivitas dan keselamatan pasien
Tujuan Terselenggaranya pelayanan keperawatan yang aman dan efektif bagi
pasien dalam upaya mencapai pemenuhan sasaran keselamatan pasien
internasional (IPSG 6)
Dasar pemikiran / SNARS Edisi 1
literature
Numerator Jumlah angka kejadian pasien jatuh yang dirawat
Denumerator Jumlah seluruh pasien yang dirawat
Formula Jumlah pasien jatuh x Jumlah seluruh pasien yang dirawat dikali 100%

29
INDIKATOR MUTU RESIKO JATUH

No. Dokumen : No Revisi : Halaman :


039/ISKP/RSSA-SNG/I/2018 00 1-2
Tanggal Terbit : Ditetepkan
INDIKATOR MUTU Direktur
AREA SASARAN 8 Januari 2018 M
KESELAMATAN 20 Rabiul Akhir 1439 H
PASIEN
dr. H. Abdul Khoja, MARS

Metodologi Survey
pengumpulan data
Cakupan data Ruang Rawat

Frekuensi 1 bulan sekali


pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan sekali
Metodologi analisa Analisis
data
Sumber data Rekam Medis
Wilayah pengamatan Ruang rawat
Penanggung jawab Komite Mutu RS
pengumpul data
Publikasi data Rapat koordinasi bulanan direktur dengan semua kabid, kepala ruangan, dan
komite
Standar 3%

30
E. Program peningkatan secara islami
Walaupun Rumah Sakit Sari Asih bukanlah rumah sakit Islam , akan tetapi semua
pelayanan yang diberikan mulai dari awal kerja sampai akhir kerja semua
dilakukan sesuai dengan tuntunan dan ajaran agama Islam yang baik dan benar.
Seperti :
a. Sebelum masuk ruangan pasien,selalu membiasakan mengucapkan
salam “Assalamu’alaikum”
b. Sebelum bekerja selalu membaca doa.
c. Memberikan Jilbab kepada pasien wanita
d. Saat operan ke pasien selalu membaca do’a untuk kesembuhan pasien
e. Mengajarkan Hand Hiegienesetiappagikepadapasiendankeluargapasien
f. Membaca Basmalah sebelum memberikan obat/melakukan tindakan dan
baca Hamdalah sesudahnya.
g. Berdo’a bersama untuk pasien yang akan dilakukan operasi ( sebelum di
antarkan ke ruang OK)
h. Mengingatkan saat waktu shalat fardu dan membimbing untuk berwudhu
(Tayamum)
i. Melakukan tindakan pasang DC (selang cateter) dan pemasangan EKG
sesuai Gender
j. Membantu untuk membimbing keluarga pasien dengan Talqin saat
menghadapi sakaratul maut atau membantu memfasilitasi untuk pasien
yang beragama lain.
k. Memfasilitasi bimbingan rohani (edukasi islami) yang hadir setiap hari
dengan cara menyediakan buku-buku do’a dan jadwal pasien baru

VI. Cara melaksanakan kegiatan


1. Laporan dan evaluasi program kerja tahun 2017
2. Pembuatan program kerja tahun 2018
3. Pelaksanaan program
4. Evaluasi pelaksanaan program per triwulan

31
VII. Jadwal Kegiatan dan Anggaran Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan
Program Sasaran / Kegiatan Rencana anggaran Target Waktu PIC
Pengembangan a. Pendidikan dan Sesuai dengan jadwal Sesuai dengan SDM
kualitas dan pelatihan, mengacu Diklat Group Sari Asih jadwal Diklat
kuantitas SDM pada program Group Sari Asih
pelatihan Group Sari
Asih

b.Perencanaan Sesuai program Januari 2018 SDM


kebutuhan SDM penerimaan karyawan
(jumlah tenaga yang baru
kurang 6 orang dan
1 orang asper)

Peningkatan mutu Melaksanakan IAK, Non budgeting Dilakukan setiap Ka Ruang


pelayanan IAM, dan SKP hari lantai 1 dan 2
Pelaporan ke
PMKP tiap bulan

Keselamatan Pelaporan insiden Non budgeting Dilakukan setiap Ka Ruang


pasien dan KTD, KNC, KTC, hari lantai 1 dan 2
budaya KPC dan sentinel Pelaporan kepada
keselamatan serta melakukan TKRS saat ada
budaya keselamatan kejadian
pasien
Pengembangan a.Pengembangan Budget masuk ke PIC Maret 2019 IPSRS
dan pemeliharaan sarana dan masing - masing
sarana, prasarana
prasarana dan
1) Penambahan
peralatan
sarung bantal
kesehatan

32
b.Pengembangan April 2019 Kabid
peralatan kesehatan Keperawatan

1) pengadaan
nebulizer 1 buah

2) penambahan
saturasi 1 buah

c. Pemeliharaan Januari dan April IPSRS dan


2019 tim kalibrasi
1) Kalibarasi alat
medis secara
berkala

2) Pemeliharaan
AC di ruangan
secara berkala

3) Pemeliharaan
slang closed yang
bocor dan bel yang
rusak secara
berkala

4)Pengecatan
ruangan yang sudah
kusam

5) Pengcoatingan
lantai

manajemen Menutup jendela Sesuai program MFK April 2019 IPSRS

33
resiko fasilitas kaca di dalam
dan lingkungan lingkungan ruang
tunggu pasien agar
tidak dapat dibuka
sehingga pasien
atau pengunjung
tidak terjatuh.

Disediakannya Sesuai program MFK Februari 2019 Security


petugas yang
menjaga keamanan
di 2 pintu keluar
masuk

Pembuatan lemari April 2019 MFK dan


penyimpanan B3 IPSRS
sesuai standar MFK

pencegahan dan a. Cuci tangan 6 Setiap hari Ka Ruang


pengendalian langkah 5 moment dan tim PPI
infeksi menggunakan
handwash atau
handrub

b. Sureilans infeksi Setiap hari IPCN dan


Pelaksanaan IPCLN
bundles

VIII.Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan

34
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap program selesai dilakukan dan
pelaporan setiap setahun sekali. Evaluasi pelaksanaan peningkatan pelayanan
mutu unit belum mencapai target sehingga akan dilakukan kembali pada tahun
2019.

IX. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan


1. Pencatatan kegiatan harian dilakukan oleh penanggung jawab tim dan dalam
bentuk laporan harian
2. Pelaporan hasil kegiatan dilakukan setiap bulan dengan mengumpulkan data
laporan harian
3. Evaluasi kegiatan dilakukan setiap setahun sekali.

PENUTUP

35
Penyusunan program kerja RPU 1& 2 Tahun 2019 Rumah sakit Sari Asih Sangiang ini
diharapkan dapat menjadi acuan bagi bagi seluruh staf rumah sakit dalam meningkatkan
mutu pelayanan sesuai dengan standar yang ada di Rumah Sakit.
Program kerja RPU 1& 2 Tahun 2019 terdapat beberapa kegiatan diantaranya
pengembalian kulitas tenaga melalui pendidikan dan pelatihan secara rutin, inventarisasi
peralatan baik medis maupun non medis di ruang perawatan umum, pengontrolan
kebersihan dan perawatan ruangan, program peningkatan mutu rawat inap, program
peningkatan secara islami.

Tangerang, 20 Desember 2018


Ka. Ru RPU Lantai 1 dan 2 Kabid.
Keperawatan

(Zulaecha Syafitri, AMK) (Cucu Sri Rahayu, SKM)

Mengetahui dan menyetujui


Direktur Rumah Sakit Sari Asih Sangiang

(dr. H. Abdul Khoja, MARS)

36

Anda mungkin juga menyukai