Anda di halaman 1dari 24

EVALUASI LAPORAN TRIWULAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS

RUMAH SAKIT SARI ASIH SANGIANG


PERIODE JANUARI – MARET 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke Allah SWT karena atas izinNya Evaluasi Laporan
Bulanan Indikator Mutu Rumah Sakit Sari Asih Sangiang ini dapat kami selesaikan.
Laporan ini merupakan dokumen evaluasi terhadap pencapaian program mutu
berdasarkan indikator yang telah berjalan selama 3 bulan pada masing-masing area klinis,
area manajerial, dan area sasaran keselamatan pasien.
Terima kasih kami ucapkan kepada unit-unit dan pihak-pihak terkait yang telah
membantu kami dalam penyajian laporan ini. Keterbukaan dalam proses pelaporan adalah
nilai utama dalam penyusunan laporan ini.
Akhir kata kami mohon maaf bila dalam penyajian data masih terdapat
kesalahan.Adapun hasil tersaji yang telah mencapai standar adalah sebuah prestasi yang
perlu dipertahankan, sedangkan untuk indikator yang masih belum mencapai standar perlu
dikaji kembali permasalahan yang ada, untuk mendapatkan solusi agar terjadi perbaikan
secara bertahap dan bekesinambungan sebagai upaya perbaikan Mutu di Rumah Sakit
Sari Asih Sangiang.
Semoga evaluasi dalam laporan ini dapat menjadi acuan untuk perbaikan dan
bermanfaat bagi yang memerlukannya

Sangiang, 04 April 2019


Ketua Komite PMKP

dr. Rano Digdayan M

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………………… 2
Daftar Isi……………………………………………………………………………... 3
BAB I – PENDAHULUAN….……………………………………………………..... 4
BAB II – KEGIATAN INDIKATOR MUTU RUMAH SAKIT…………………... .... 5
A. Kegiatan Pokok……………………………………………………. ... 5
B. Indikator Kunci…………………………………………………….. … 5
a. Indikator Mutu Prioritas……………………………………….. 5
BAB III – HASIL KEGIATAN ….…………………………………………………… 7
1. Indikator Mutu Prioritas………………………..……….………………... 7
BAB IV – PEMBAHASAN…………………………………………………………..... 26
A. Pencapaian Indikator Mutu…………………………………………… 26
B. Analisa Pencapaian Mutu RS………………………………………... 26
C. Upaya Validasi dan Uji Realibilitas Data…………………………….. 26
D. Rekomendasi, Rencana Tindak Lanjut, dan Revisi………………… 26
BAB V – PENUTUP ………………………………………………………….............. 27

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien merupakan komitmen rumah
sakit dalam rangka terus memperbaiki pelayanan menuju pelayanan yang semakin
berkualitas dan aman, tidak semata-mata untuk kepentingan akreditasi semata.. Hal ini
dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab rumah sakit dalam memberikan peyanan yang
terbaik dengan berorientasi kepada mutu dan keselamatan pasien. Upaya peningkatan
mutu dan keselamatan pasien dilaksanakan oleh seluruh unit kerja, hal ini dilaksanakan
untuk mengarahkan kebijakan yang berorientasi pada peningkatan mutu dan keselamatan
pasien.
Evaluasi terhadap upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien dilakukan
salah satunya melalui monitoring pencapaian indikator mutu kunci sesuai dengan standar
SNARS 2018 yang meliputi: 15 indikator mutu prioritas pelayanan jantung.
Monitoring terhadap hasil pencapaian indikator mutu telah dilaksanakan sejak
bulan Januari 2019 dengan berbagai kendala dan hambatan dalam pelaksanaannya,
namun secara umum pelaksanaan telah berjalan dengan baik.

B. Tujuan
1. Tujuan umum:
Diketahuinya hasil pelaksanaan monitoring indikator mutu prioritas Jantung
Bulan Januari – Maret 2019
2. Tujuan Khusus:
a. Terdapat hasil pencapaian indikator mutu bulan Januari – Maret 2019
b. Teridentifikasinya faktor pendukung kegiatan monitoring indikator mutu
prioritas pelayanan jantung
c. Teridentifikasinya faktor penghambat pelaksanaan monitoring indikator
mutu prioritas pelayanan jantung
d. Teridentifikasinya rencana tindak lanjut atas pelaksanaan monitoring
indikator mutu prioritas pelayanan jantung di Bulan Maret 2019

4
BAB II
KEGIATAN PEMANTAUAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS LAYANAN JANTUNG
BULAN JANUARI - MARET 2019

A. Kegiatan Pokok
Kegiatan monitoring indikator mutu prioritas pada Bulan Januari – Maret 2019
mencakup rekapitulasi hasil pencapaian indikator mutu. Adapun indikator mutu
yang dipantau adalah sebagai berikut:

B. Indikator Mutu Kunci

NO Unit INDIKATOR MUTU Standar


1. Rawat Inap Angka kelengkapan assesmen medis dalam waktu 24 jam 100%
setelah pasien masuk rawat inap
2. Radiologi Kesalahan cetak film pemeriksaan radiologi 1%
3. Laboratorium Waktu Lapor Hasil Kritis Laboratorium ≤ 30 menit 100%
4. Farmasi Kepatuhan penggunaan formularium nasional 80%
5. Farmasi Ketidak tepatan pemberian obat (5 benar) 0%
6. IGD Emergency respon time <5 menit 100%
7. Rekam Medis Angka ketidak lengkapan catatan medis pasien (KLPCM) 1%
8. Rawat Inap Kepatuhan clinical pathways 100%
9 Drivers/IGD Keterlambatan pelayanan ambulans di Rumah Sakit 3%
10 Rawat inap Kepatuhan identifikasi pasien 100%
11 Laboratorium Tidak terlaporkannya hasil kritis 0%
12 Farmasi Insiden keamanan obat yang perlu diwaspadai 0%
13 Kamar Operasi Tidak dilakukannya penandaan lokasi operasi 1%
14 Rawat Inap Kepatuhan cuci tangan 85%
15 Rawat Inap Kejadian pasien jatuh 0%

5
BAB III
HASIL KEGIATAN

A. Hasil pemantauan Indikator Mutu


1. Angka kelengkapan Assesmen Medis Dalam Waktu 24 Jam Setelah Pasien
Masuk Rawat Inap

Angka kelengkapan Assesmen Medis Dalam


Waktu 24 Jam Setelah Pasien Masuk Rawat
Inap
102%

100%

98%
Axis Title

96%

94%

92%

90%
Januari Februari Maret

Hasil evaluasi didapat bahwa angka untuk Kelengkapan Assesmen Medis dalam
Waktu 24 jam Setelah Pasien Masuk Rawat Inap dari bulan Januari sampai Maret
2019, belum mencapai target yaitu 100%. Sesuai dengan misi untuk peningkatan
mutu pelayanan ke pasien masih diharapkan ditingkatkan. Tindakan selanjutnya
yang dilakukan adalah dengan monitoring sehingga angka ini dapat ditingkatkan.

Pelaporan
FAKTOR MAN Ko
FAKTOR METHOD FAKTOR
hasilPOWER Kurangnya komitmen MATERIAL
Formulir assessmen
dokter sering tidak
Visite Dokter Audit rekam medis tersedia/kurang
Supervisi kepala ruangan
terlambat dalam pengisian

ASSESMEN AWAL
MEDIS TIDAK
LENGKAP

FAKTOR FAKTOR
ENVIRONMENT
Dokter datang visite MACHINE
terlambat
Ketidak sesuaian
Perawat lupa
mengingatkan DPJP sehingga perlu
dokter penggantian DPJP

6
Plan :
- Menurunkan presentase kelengkapan pengisian assesmen awal
keperawatan sesuai target yang ditetapkan (100%) dalam waktu 3 bulan
dengan titik berat pada 2 faktor sumber daya dan fasilitas
- Metode yang digunakan adalah dengan pelatihan dan evaluasi
pemahaman serta kecapakan tenaga baru akan pentingnya assesmen
awal
Do :
- Meningkatkan koordinasi dengan Komite medis dan Komite keperawatan
- Ketersediaan form dengan koordinasi dengan bagian penyediaan
- Sosialisasi ulang kepada Supervisi keperawatan dan staf perawat
pelaksana dalam pengisian form pengkajian awal keperawatan
- Sosialisasi kepada para dokter untuk pengisian assesmen awal medis
Study:
- Evaluasi dan pemantauan data berjalan dari Januari – Maret 2019
didapatkan sudah ada peningkatan namun target belum tercapai
Action :
- Membuat nota dinas kepada dua pihak, yaitu Komite Keperawatan agar
meningkatkan supervisi terhadap pengisian pengkajian awal oleh staf
keperawatan dan bagian pengadaan untuk memastikan ketersediaan form
- Standarisasi Pengisian assesmen awal medis
- Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan pelaporan

7
2. Kesalahan cetak film pemeriksaan radiologi

Keselahan Cetak Film Pemeriksaan Radiologi


2%
Axis Title

1%

0%
1 2 3

Pada bulan Januari sampai dengan Maret 2019, angka kesalahan cetak film
radiologi sebesar 0%, dengan target ≤1%. Angka ini sudah berhasil mencapai
target yaitu 1 %. Sesuai dengan misi untuk peningkatan mutupelayanan ke pasien
masih diharapkan ditingkatkan agar pada bulan kedepannya dapat terus dikurangi.
Tindakan selanjutnya yang dilakukan adalah dengan monitoring sehingga angka
ini dapat dipertahankan

3. Waktu lapor Hasil Kritis Pemeriksaan Laboratorium

8
Waktu lapor Hasil Kritis Pe-
meriksaan Laboratorium
102%

100%

98%

96%

94%

92%

90%

88%
Januari Februari Maret

Hasil evaluasi didapat bahwa angka untuk keterlambatan Waktu Pelaporan hasil
kritis pada pasien rawat jalan dan rawat inap di instalasi laboratorium dari bulan
Januari sampai Maret 2019, mengalami peningkatan tiap bulannya tetapi belum
mencapai target yaitu 100%. Sesuai dengan misi untuk peningkatan mutu
pelayanan ke pasien masih diharapkan ditingkatkan. Tindakan selanjutnya yang
dilakukan adalah dengan monitoring sehingga angka ini dapat dipertahankan
Plan :
 Menurunkan angka keterlambatan waktu lapor hasil kritis di RS Sari Asih
Sangiang
 Angka Keterlambatan waktu lapor hasil kritis di RS Sari Asih Sangiang bias
mencapai target
Do :
 Perlu di tambah penandaan berupa alarm apabila ada hasil kritis
 Di lakukan pelaporan secara system dan manual
Study :
 Angka keterlambatan waktu lapor hasil kritis laboratorium terjadi peningkatan
tiap bulannya
Action :
 Proses perbaikan ini cukup meningkatkan angka waktu lapor hasil nilai kritis
laboratorium

9
4. Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional bagi RS Proveder BPJS

Kepatuhan Penggunaan Formularium


Nasional bagi RS Proveder BPJS
120%

100%

80%
Axis Title

60%

40%

20%

0%
Januari Februari Maret

Angka Kepatuhan Penggunaan formularium Nasional Bagi RS Provider BPJS


sebesar sesuai target 80%. Hal ini sudah sesuai target yang diinginkan. Sesuai
dengan misi untuk peningkatan mutu pelayanan ke pasien masih diharapkan
ditingkatkan agar pada bulan kedepannya dapat terus sesuai target. Tindakan
selanjutnya yang dilakukan adalah dengan monitoring sehingga angka ini dapat
dipertahankan

10
5. Angka Ketidaktepatan Pemberian Obat 5 Benar

Angka Ketidaktepatan Pemberian


Obat 5 Benar
5%

4%

3%

2%

1%

0%
Januari Februari Maret

Berdasarkan data bulan Januari sampai Maret 2019, indikator mutu telah tercapai
yaitu dengan angka 0% terhadap ketidaktepatan pemberian obat. Hal ini sangat
penting untuk menghindarkan terjadinya kesalahan dan efek samping obat.
Ketidaktepatan pemberian obat dapat diminimalisir dengan adanya koordinasi
yang baik antara pihak farmasi, keperawatan

6. Emergency Respon Time ( waktu Tanggap pelayanan gawat darurat ≤ 5


Menit

11
Emergency Respon Time
102%
100%
98%
96%
94%
92%
90%
88%
86%
84%
1 2 3

Dari grafik terlihat bahwa hasil capaian indikator respon time / waktu tunggu
pelayanan gawat darurat di RS Sari Asih Sangiang terus mengalami peningkatan
yang signifikan setiap bulannya meskipun belum sesuai dengan target. Sosialisasi
yang terus menerus tentu sangat berpengaruh terhadap pengisian check list
pemantauan waktu tunggu pelayanan gawat darurat. Tentunya upaya upaya
perbaikan dilakukan secara terus menerus sehingga pada bulan berikutnya angka
pelaporan tidak menurun. Rekomendasi yang dapat dilakukan untuk memperbaiki
capaian indikator tersebut antara lain dengan selalu melakuakn sosialisasi
pengisian check list kepada petugas / dokter, agar pencapaian respontime
pelayanan IGD ≤ 5 menit dapat tercapai 100% sesuai dalam Standar Pelayanan
Minimal.
PLAN :
 Pelayanan respon time igd <5 menit bisa terlaksana 100%
DO :
 Pasien yang overload
 Jumlah Tenaga medis yang tidak sesuai dengan jumlah pasien yang
datang ke igd perharinya
 Kompetensi perawat yang kurang
 Sarana dan prasarana yang terbatas

12
STUDY :
 Pada bulan Januari sampai Maret respon time igd <5 menit masih belum
terlaksana 100%
ACTION :
 Adanya penambahan jumlah tenaga medis agar sesuai dengan jumlah
pasien perhari
 Meningkatkan kompetensi perawat dengan adanya pelatihan – pelatihan
 Meningkatkan sarana dan prasana pemeriksaan pasien lebih efesien.

Pelaporan hasil
FAKTOR MAN FAKTOR METHOD FAKTOR MATERIAL
- Tenaga medis
POWER - sosialisai kepada Sarana dan
yang kurang dokter dan perawat
- Kompetensi prasarana yang
untuk mempercepat
perawat yang respon time <5 menit belum memadai
kurang

Respon
Time
IGD <5
menit

FAKTOR ENVIRONMENT
FAKTOR MACHINE

Komunikasi antara
dokter dan
perawat harus
terjalin dengan
baik

7. Angka Ketidaklengkapan Catatan Medis Pasien (KLPCM) Rawat Inap

13
Angka Ketidaklengkapan Catatan Medis Pasien
(KLPCM) Rawat Inap
5%

4%

3%
Axis Title

2%

1%

0%
Januari Februari Maret

Ketidaklengkapan catatan medis mengalami peningkatan secara signifikan, masih


jauh dari target standar. Hal ini dikarenakan kesulitan koordinasi dalam
melengkapi catatan keterangan medis pasien antara bidang keperawatan, rekam
medis dan dokter penanggungjawab (DPJP)

Plan :
- Komitmen pengisian catatan medis
- Mereview SPO pengisian data catatan medis
- Mereview keringkasan catatan medis yang digunakan
- Meningkatkan sumber daya manusia (jumlah dokter)

14
Do :
- Mereview efektifitas catatan medis yang ada
- Memonitoring dan evaluasi penggunaan SPO pengisian catatan medis
- Sosialisasi SPO pengisian catatan medis
Study :
- Pemantauan ke tiap ruang/unit perawatan dalam bulan Januari – Maret
2019 dari data catatan medis didapatkan trend yang cenderung menurun
walaupun belum mencapai target
Action:
Evaluasi dan monitoring pelaksanaan dan pelaporan.

8. Kepatuhan Clinikal Pathway

Kepatuhan Clinical Pathway


120%

100%

80%
Axis Title

60%

40%

20%

0%
Januari Februari Maret

Dari grafik terlihat bahwa hasil capaian indikator kepatuhan Clinical Pathway di RS
Sari Asih Sangiang sudah mencapai target yaitu 100%. Tentunya upaya upaya

15
perbaikan dilakukan secara terus menerus sehingga pada bulan berikutnya angka
pelaporan tidak menurun.

9. Keterlambatan Pelayanan Ambulans di Rumah Sakit

Keterlambatan Pelayanan Ambulans


di Rumah Sakit
4%

3%

2%

1%

0%
Januari Februari Maret

Hasil pemantauan menunjukkan peningkatan yang sangat baik, hal ini sesuai
dengan target standar 3%. Tentunya upaya upaya perbaikan dilakukan secara
terus menerus sehingga pada bulan berikutnya angka pelaporan tidak menurun.

10. Kepatuhan Identifikasi Pasien

16
Kepatuhan Identifikasi Pasien
120%

100%

80%

60%

40%

20%

0%
Januari Februari Maret

Hasil pemantauan menunjukkan peningkatan yang sangat baik, hal ini sesuai
dengan target standar 100%. Tentunya upaya upaya perbaikan dilakukan secara
terus menerus sehingga pada bulan berikutnya angka pelaporan tidak menurun.

11. Tidak Terlaporkannya Hasil Kritis Laboratorium

Tidak Terlaporkannya Hasil Kritis


Laboratorium
8%
7%
6%
5%
Axis Title

4%
3%
2%
1%
0%
Januari Februari Maret

Angka tidak terlaporkannya hasil nilai kritis laboratorium pada bulan Januari
sampai dengan Maret belum mencapai target 0%. Sesuai dengan misi untuk
peningkatan mutu pelayanan ke pasien masih diharapkan ditingkatkan agar pada

17
bulan kedepannya dapat terus sesuai target. Tindakan selanjutnya yang dilakukan
adalah dengan monitoring sehingga angka ini dapat dipertahankan

12. Insiden Keamanan Obat Yang Perlu Diwaspadai

Insiden Keamanan Obat Yang Perlu


Diwaspadai
5%

4%

3%
Axis Title

2%

1%

0%
Januari Februari Maret

Angka insiden keamanan obat yang perlu diwaspadai sebesar 0%. Hal ini sudah
sesuai target yang diinginkan. Sesuai dengan misi untuk peningkatan mutu
pelayanan ke pasien masih diharapkan ditingkatkan agar pada bulan kedepannya
dapat terus sesuai target.Tindakan selanjutnya yang dilakukan adalah dengan
monitoring sehingga angka ini dapat dipertahankan

13. TIdak Dilakukannya Penandaan Lokasi Operasi

18
TIdak Dilakukannya Penandaan Lokasi Operasi
5%

4%

3%
Axis Title

2%

1%

0%
Januari Februari Maret

Angka tidak dilakukannya penandaan lokasi operasi sebesar 0%. Hal ini sudah
sesuai target yang diinginkan. Sesuai dengan misi untuk peningkatan mutu
pelayanan ke pasien masih diharapkan ditingkatkan agar pada bulan kedepannya
dapat terus sesuai target.Tindakan selanjutnya yang dilakukan adalah dengan
monitoring sehingga angka ini dapat dipertahankan

14. Kepatuhan cuci Tangan

19
Kepatuhan cuci Tangan
86%

85%
Axis Title

84%

83%

82%
Januari Februari Maret

Hasil pemantauan menunjukkan peningkatan yang sangat baik, tetapi belum


cukup untuk mencapai target yaitu pada bulan Januari 83%, Februari 84% dan
bulan Maret 84% sedangkan standar 85%. Tentunya upaya upaya perbaikan
dilakukan secara terus menerus sehingga pada bulan berikutnya angka pelaporan
tidak menurun.
Plan :
 Mengupayakan capaian target 85%
Do :
 Sosialisasi cuci tangan berkelanjutan mulai dari briefing pagi, hand over
 Supervisi cuci tangan oleh kepala unit
 Monitoring dan evaluasi cuci tangan dari masing – masing Ka Unit kepada
stafnya.
Study :
 Secara garis besar capaian target pada triwulan I rata – rata diatas 85%
Action :
 Meningkatkan capaian standar hingga 100%
 Mengintensifikan sosialisasi dan supervisi oleh kepala unit
 Monitoring dan evaluasi cuci tangan dari masing – masing Ka Unit kepada
stafnya
 Pemantauan dan penilaian cuci tangan oleh IPCLN dan IPCN

20
15. Angka Kejadian Jatuh

Angka Kejadian Jatuh


5%

4%

3%
Axis Title

2%

1%

0%
Januari Februari Maret

Angka kejadian pasien jatuh sebesar 0%. Hal ini sudah sesuai target yang
diinginkan. Sesuai dengan misi untuk peningkatan mutu pelayanan ke pasien
masih diharapkan ditingkatkan agar pada bulan kedepannya dapat terus sesuai
target.Tindakan selanjutnya yang dilakukan adalah dengan monitoring sehingga
angka ini dapat dipertahankan

21
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Analisa Pencapaian Mutu Rumah Sakit:


Dari 4 standar dipilih 15 standar prioritas. Didapatkan 2 indikator masih belum
mencapai target, dominasi diakibatkan oleh kombinasi factor sumber daya dan IT,
untuk selanjutnya dilakukan tindakan lanjut agar sesuai dengan target tercapai

B. Perbandingan dengan Standard Rumah Sakit Lain ( Benchmarking)


Benchmark dilakukan dengan tujuan membantu rumah sakit dalam memahami
perubahan dan penyebab perubahan yang tidak diinginkan serta membantu
memfokuskan upaya perbaikan. Upaya membandingkan data dilakukan dengan
membandingkan data dengan rumah sakit sejenis, dengan standar – standar, serta
dengan praktik-praktik yang menurut literatur digolongkan sebagai best practice.
Rumah Sari Asih Sangiang melakukan benchmark dengan Sister Hospital kami, yaitu
Rumah Sakit Sari Asih Serang. Hasil ditampilkan pada Laporan Perbandingan Indikator
Mutu Prioritas 2019, dan kami lampirkan pula di laporan evaluasi ini:

C. Rekomendasi, Revisi dan Rencana Tindak Lanjut


Berdasarkan hasil laporan dan evaluasi yang dilakukan, disusunlah daftar
rekomendasi, revisi dan rencana tindak lanjut pada tabel berikut ini:

22
Tabel Rekomendasi, Revisi dan Rencana Tindak Lanjut Indikator Mutu Prioritas RS Sari Asih Sangiang 2019

Indikator Area Klinis / Manajerial / Area Rekomendasi, Perubahan Pemantauan Indikator, Bentuk Bukti Batas Waktu Estimasi Penanggung
No
Keselamatan Pasien Rencana Tindak lanjut, dan Pengajuan Revisi Penyelesaian Penyelesaian Anggaran Jawab

Penambahan tenaga medis agar sesuai dengan Kepala Unit


1 Emergency Respon Time <5 menit Rapat   Rp.0
jumlah pasien yang datang perhari IGD

Mengadakan pelatihan – pelatihan kompetensi


Pengajuan
perawat

Pengadaan sarana dan prasanana Pengajuan

Kepatuhan Cuci Tangan


Evaluasi dan menotoring hasil pelaksanaan dan
2 observasi April 2019 Rp.0 PPI
pelaporan
BAB V
PENUTUP

Kegiatan pemantauan indikator mutu dan validasi data mutu yang sesuai
standartelah dilaksanakan, secaraumum kegiatan ini telah berjalan dengan baik meskipun
ada beberapa kekurangan. Upaya perbaikan akan dilakukan sesuai dengan rekomendasi
dan rencana tindak lanjut yang diberikan saat acara pemaparan Hasil Pemantauan
Indikator Mutu. Diharapkan dengan adanya aksi tindak lanjut dari instalasi / unit kerja
terkait upaya perbaikan dapat berjalan dengan maksimal Pemantauan indikator mutu
setiap saatnya akan dilaksanakan evaluasi tentang indikator mutu yang akan diganti atau
direvisi Meskipun demikian terdapat sejumlah perbaikan terhadap alat ukur indikator, dan
kalimat indikator sehingga diharapkan data yang diperoleh bisa lebih valid Selain itu juga
ketiadaan sumber data pada beberapa indikator mutu yang dipantau dapat dihindari.
Demikian evaluasi triwulan indikator mutu di Rumah Sakit Sari Asih Sangiang
untuk periode Januari – Maret 2019 kami sampaikan, dengan harapan dapat menjadi
bahan pertimbangan dan perbaikan untuk meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan
pasien di Rumah Sakit Sari Asih Sangiang.

Sangiang, 4 April 2019


Mengetahui,
Direktur RS Sari Asih Sangiang Ketua Komite PMKP

dr. Abdul Khoja, MARS dr. Rano Digdayan Makerto

Anda mungkin juga menyukai