Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Untuk memberikan pelayanan dengan mengutamakan mutu, keselamatan dan kepuasan
pasien,UGD dan VK RS Pratama Kubu melakukan kegiatan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien. Kegiatan ini dilakukan di unit terkait untuk mengukur kinerja pelayanan
rumah sakit dan sebagai manajemen kontrol untuk mendukung pengambilan keputusan.
Unit menetapkan indikator berdasarkan topik masalah yang sering muncul di masing –
masing unit dan sesuai dengan standart akreditasi. Pemantauan yang dilakukan oleh unit
kerja selanjutnya dilakukan pemantauan melalui program validasi data. Penyahihan/validasi
data merupakan alat penting untuk memahami mutu dari data mutu dan untuk mencapai
tingkat di mana data tersebut cukup meyakinkan bagi para pembuat keputusan. Hitungan
keakuratan dilakukan dengan membandingkan hasil data orang pertama dengan orang kedua.
Hasil data orang kedua harus ≥ 90% dari hasil data orang pertama untuk dikatakan sebagai
data valid.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Diketahuinya mutu pelayanan dan penerapan keselamatan pasien di RS Pratama Kubu
2. Tujuan Khusus
a. Dievaluasinya peningkatan mutu UGD dan VK RS Pratama Kubu melalui
pemantauan indikator mutu unit yang telah ditetapkan
b. Didapatkannya rekomendasi dari coordinator unit mengenai program mutu pelayanan
dan penerapan keselamatan pasien di RS Pratama Kubu

1
BAB II
KEGIATAN PEMANTAUAN INDIKATOR MUTU

A. Kegiatan Pokok
Seperti telah dijelaskan di atas, kegiatan pemantauan indikator mutu unit Triwulan I
tahun 2019 yang dilaporkan adalah periode bulan Februari – April 2019. Adapun indikator
mutu yang dipantau adalah sebagai berikut:
1. Indikator unit gawat darurat
Waktu tanggap pelayanan TRIAGE oleh dokter UGD <5 Menit
2. Indikator unit VK
1) Waktu Tanggap Pelayanan Triage Oleh Dokter < 5 Menit

2) Insiden Tertusuk Jarum di ruang VK

3) Kelengkapan Assesment Awal Medis Kebidanan

4) Kepatuhan Petugas dalam Melakukan Inisiasi Menyusui Dini Pada Bayi Baru
Lahir

5) Kejadian Kematian Ibu Karena Persalinan

B. Kegiatan yang Dilakukan


1. Melakukan pemilihan indikator mutu prioritas di unit UGD dan VK
2. Melakukan pemantauan indikator mutu secara berkesinambungan
3. Melakukan pengumpulan laporan bulanan indikator mutu prioritas unit UGD dan VK
4. Melakukan validasi data pemantauan indikator mutu unit UGD dan VK
5. Melakukan tabulasi terhadap data hasil pemantauan indikator mutu unit UGD dan
VK
6. Menyusun laporan hasil pemantauan indikator mutu unit UGD dan VK

C. Pencatatan dan Pelaporan


Pencatatan dilakukan oleh petugas pengumpul data, kemudian dilakukan rekapitulasi dan
analisa oleh Penanggungjawab Pengumpul Data. Hasil analisis tersebut kemudian dilaporkan
ke Kepala Unit Penjamin Mutu.

2
Data hasil pemantauan ditulis pada Form Pemantauan Indikator Mutu dan dikumpulkan
oleh kepala unit dengan dilengkapi laporan tindak lanjut program dengan teknik PDSA
untuk indikator yang belum sesuai dengan standar yang ditetapkan atau setiap ditemukan
suatu permasalahan disetiap instalasi kerja dan ditembuskan Sub Komite Peningkatan Mutu
setiap tiga bulan selambat-lambatnya minggu pertama bulan berikutnya.
Hasil pengolahan dan analisa data dituangkan dalam laporan tertulis kemudian akan
dilaporkan kepada Direktur setiap 3 bulan sekali dalam Rapat Evaluasi Triwulan.

3
BAB III

HASIL KEGIATAN

A. HASIL MONITORING
Pada pelaksanaannya kegiatan monitoring indicator mutu dapat dilakukan dengan baik
dengan hasil monitoring seperti table berikut ini.
Tabel 3.1
Hasil Monitoring Indikator Mutu di Unit UGD dan VK Rumah Sakit Pratama Kubu

No Unit Indikator Target PEB MAR APR Rata-


Pelayanan 2019 rata
1. UGD Waktu Tanggap Pelayanan 100% 80% 70% 90% 80%
Triage Oleh Dokter < 5 Menit
2. VK Insiden Tertusuk Jarum di 0% 0% 0% 0% 0%
ruang VK
3. VK Kelengkapan Assesment Awal 100% 100% 100% 100% 100%
Medis Kebidanan
4. VK Kepatuhan Petugas dalam 100% 100% 89% 100 96%
Melakukan Inisiasi Menyusui
Dini Pada Bayi Baru Lahir
5. VK Kejadian Kematian Ibu Karena 0% 0% 0% 0% 0%
Persalinan

4
B. PELAKSANAAN ANALISIS HASIL MONITORING MUTU
Berdasarkan hasil monitoring mutu indicator proitas mutu, berikut ini merupakan capaian
hasil monitoring indicator proitas mutu :
Tabel 3.2
Capaian Hasil Monitoring Indikator Prioritas Mutu

No Indikator Pencapaian Rencana


sesuai target Tindak
Ya Tidak Lanjut
1. Waktu Tanggap Pelayanan Triage Oleh Dokter  PDSA
< 5 Menit
2. Insiden Tertusuk Jarum di ruang VK  Monitoring
dan evaluasi
pada
trimester
berikutnya
3. Kelengkapan Assesment Awal Medis  Monitoring
Kebidanan dan evaluasi
pada
trimester
berikutnya
4. Kepatuhan Petugas dalam Melakukan Inisiasi  PDSA
Menyusui Dini Pada Bayi Baru Lahir
5. Kejadian Kematian Ibu Karena Persalinan  Monitoring
dan evaluasi
pada
trimester
berikutnya

Berdasarkan hasil monitoring indicator prioritas tersebut maka ditemukan 2 indicator


tidak mencapai target maka tindak lanjut yang dilakukan yaitu, melaksanaan PDSA pada
5
UGD dan VK. Pelaksaan perbaikan indicator mutu dilaksanakan pada indicator prioritas
berikutnya yang belum mencapai target dengan tetap melaksanakan monitoring pada
indicator prioritas yang telah mencapai target.
Pelaksanaan perbaikan mutu didasarkan pada area prioritas dilakukan untuk dapat
memusatkan sumber daya yang tersedia mengingat keterbatasan sumber daya manusia
kesehatan dan sarana prasarana di Rumah Sakit Pratama Kubu khususnya di UGD dan VK.
Pelaksaan perbaikan indicator mutu di utamakan pada indicator prioritas melalui
pelaksanaan sosialisasi dan pengusulan sumber daya manusia kesehatan.

6
BAB IV
PEMBAHASAN
A. ANALISA DATA

Berikut hasil dari monitoring Indikator mutu di UGD dan VK Rumah Sakit Pratama Kubu :

1. Waktu Tanggap Pelayanan Triage Oleh Dokter < 5 Menit

Waktu Tanggap Pelayanan Triage Oleh Dokter <


5 Menit
120%

100%

80%

60%

40%

20%

0%
PEB MAR APR

Analisa :
Berdasarkan grafik diatas diperoleh angka pencapaian waktu tanggap Pelayanan Triage
Oleh Dokter < 5 Menit pada bulan Pebruari sebanyak 80%, pada Bulan Maret 70 %, dan
Bulan April 90%. Grafik diatas menunjukan tren peningkatan dan penurunan setiap
bulannya. Hasil monitoring pada bulan Pebruari, Maret, April menunjukan belum
mencapai target.

7
2. Insiden Tertusuk Jarum di ruang VK

Insiden Tertusuk Jarum di ruang VK


100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
PEB MAR APR

Analisa:
Berdasarkan grafik diatas diperoleh angka Insiden Tertusuk Jarum di ruang VK pada bulan
Pebruari sebanyak 0%, bulan Maret 0%, bulan April 0%. Hasil monitoring menunjukan
sudah mencapai target.

8
3. Kelengkapan Assesment Awal Medis Kebidanan

Kelengkapan Assesment Awal Medis


Kebidanan
120%

100%

80%

60%

40%

20%

0%
PEB MAR APR

Analisa:
Berdasarkan grafik diatas diperoleh angka Kelengkapan Assesment Awal Medis
Kebidanan pada bulan Pebruari sebanyak 100%, bulan Maret 100%, bulan April 100%.
Hasil monitoring menunjukan sudah mencapai target.

9
4. Kepatuhan Petugas dalam Melakukan Inisiasi Menyusui Dini Pada Bayi Baru Lahir

Kepatuhan Petugas dalam Melakukan Inisiasi


Menyusui Dini Pada Bayi Baru Lahir
102%
100%
98%
96%
94%
92%
90%
88%
86%
84%
82%
PEB MAR APR

Analisa :
Berdasarkan grafik diatas diperoleh angka pencapaian kepatuhan petugas dalam
melakukan Inisiasi Menyusui Dini pada bayi baru lahir pada bulan Pebruari sebanyak
100%, pada Bulan Maret 89 %, dan Bulan April 100%. Grafik diatas menunjukan tren
peningkatan dan penurunan setiap bulannya. Hasil monitoring pada bulan Pebruari dan
April menunjukan sudah mencapai target sedangkan pada bulan Maret belum mencapai
target.

10
5. Kejadian Kematian Ibu Karena Persalinan

Kejadian Kematian Ibu Karena Persalinan


100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
FEB MAR APR

Analisa :
Berdasarkan grafik diatas diperoleh angka Kejadian kematian ibu karena persalinan pada
bulan Pebruari sebanyak 0%, bulan Maret 0%, bulan April 0%. Hasil monitoring
menunjukan sudah mencapai target.

11
B. EVALUASI HASIL MONITORING INDIKATOR MUTU UGD dan VK

NO INDIKATOR
1. Waktu Tanggap PLAN:
Pelayanan Triage Oleh mengingatkan kembali kepada dokter
Dokter < 5 Menit untuk mempersingkat waktu tanggap
pelayanan TRIAGE oleh dokter <5 menit
DO :
Perawat atau petugas kesehatan yang
berjaga di UGD sesegera mungkin
menyampaikan kepada dokter bahwa ada
pasien gawat, darurat atau gawatdarurat di
UGD agar bias cepat ditangani oleh dokter
STUDY :
Selama 3 bulan dilakukan monitoring,
hasilnya belum mencapai target. Tetapi
terjadi peningkatan dan penurunan untuk
mencapai target setiap bulannya. Rerata
Waktu Tanggap Pelayanan Triage Oleh
Dokter < 5 Menit sebanyak 80%
Keterlambatan waktu tanggap pelayanan
TRIAGE oleh dokter <5 menit disebabkan
oleh berbagai factor, seperti keterbatasan
adanya tenaga dokter.
Setiap hari dokter yang jaga harus focus di
pelayanan poliklinik, UGD, dan rawat inap.
ACTION :
Menyarankan kepada komite medic terkait
untuk pengajuan tambahan tenaga dokter
2. Kepatuhan Petugas PLAN:
12
dalam Melakukan
Inisiasi Menyusui Dini Melakukan sosialisasi dan mengingatkan
Pada Bayi Baru Lahir kembali kepada bidan untuk melakukan
IMD kepada bayi baru lahir
DO :
Sosialisasi SOP Inisiasi Menyusui Dini
(IMD) dan meningkatkan komitmen
petugas dalam memberikan pelayanan
sesuai prosedur
STUDY :
Selama 3 bulan dilakukan monitoring,
hasilnya yaitu pada bulan Maret belum
mencapai target. Tetapi pada bulan Pebruari
dan April sudah mencapai target. Rerata
kepatuhan petugas dalam melakukan
Inisiasi Menyusui Dini (IMD)sebanyak
96%
Petugas tidak melakukan Inisiasi Menyusui
Dini(IMD) karena ibu atau bayinya
mengalami komplikasi, sehingga ibu atau
bayi harus di rujuk.
ACTION :
Melakukan evaluasi kembali terhadap
kepatuhan petugas pada trimester
berikutnya.

13
BAB V
PENUTUP

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, monitoring evaluasi dan PDSA, Peningkatan
Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit Pratama Kubu dapat disusun untuk menjawab tantangan
pembangunan kesehatan dalam meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien yang
semakin kompleks dan terus berkembang sesuai kemajuan dunia kesehatan. Monitoring PMKP ini
diharapkan digunakan sebagai acuan dalam perencanaan, pelaksanaan dan penilaian upaya
Peningkatan Mutu Pelayanan dan keselamatan pasien . Pencapaian indikator mutu masing –
masing unit kerja di RS Pratama Kubu ini dilakukan sedemikian rupa sehingga hasil pencapaiannya
dapat diukur dan dipergunakan sebagai bahan evaluasi. Program ini telah dilakukan agar dapat
diketahui adanya kendala – kendala dalam pelaksanaannya agar dapat diambil langkah – langkah
tindak lanjutnya dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit.
Kepada semua pihak yang terlibat dalam monitoring dan evaluasi Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien ini disampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya. Tentunya Program
peningkatan mutu dan keselamatan pasien bermanfaat jika dapat berpengaruh terhadap keselamatan
pasien, keluarga dan karyawan. Hal ini dapat dilaksanakan dan mencapai tujuannya, bila dilakukan
dengan dedikasi yang tinggi dan kerja keras dari segenap unit kerja.
Data indikator mutu akan divalidasi dan dapat dipublikasikan sesuai dengan ketentuan
publikasi data rumah sakit. Dalam kegiatan selanjutnya validasi data diharapkan dapat dilakukan
sesuai dengan rencana waktu dan jumlah sampel yang ditentukan, sebab pada kegiatan ini masih
diperlukan waktu yang cukup untuk mengidentifikasi secara mendetail tentang isi rekam medis
sesuai dengan teknis indikator yang ditentukan. Diharapkan pada kesempatan yang dapat dilakukan
dengan jumlah tenaga yang memadai sehingga kegiatan validasi data dapat tepat waktu
Demikian laporan monitoring dan evaluasi Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien ini
kami ucapkan terimakasih.
Mengetahui Tianyar Barat, 5 Mei 2019
Direktur RS Pratama Kubu Kepala UGD dan VK

14
dr. I Putu Suagama Binti Indah

PROFIL INDIKATOR MUTU

1. Waktu Tanggap Pelayanan TRIAGE oleh Dokter UGD <5menit

1 Area Pengukuran Keselamatan Pasien √ Klinis Manajerial

PPI Insiden
2 Judul Indikator Waktu Tanggap Pelayanan TRIAGE oleh Dokter UGD <5
menit

3 Definisi Operasional Emergency Respone Time (waktu tanggap) adalah waktu yang
dibutuhkan mulai pasien dilakukan TRIAGE di UGD sampai
mendapat pelayanan dokter
TRIAGE adalah usaha pemilahan pasien sebelum ditangani
berdasarkan tingkat kegawatdaruratan atau trauma atau
penyakit dengan mempertimbangkan prioritas penanganan dan
sumber daya yang ada.
4 Tujuan Terselenggaranya pelayanan yang cepat, responsive dan
mampu menyelamatkan pasien gawat darurat.
5 Dimensi Mutu Keselamatan
6 Dasar Pemikiran/Alasan Proses waktu tanggap pelayanan triage yang lebih cepat akan
Pemilihan Indikator menghasilkan keputusan mengenai kebutuhan penanganan
pasien sesegera mungkin sehingga pasien mendapat pelayanan
yang cepat, responsive mendapat pelayanan dokter.
7 Numerator Jumlah pasien gawat, darurat, dan gawatdarurat yang
mendapatkan pelayanan kegawatdaruratannya dalam waktu < 5
menit
8 Denominator Jumlah seluruh pasien gawat, darurat, dan gawatdarurat yang
mendapat pelayanan kegawatdaruratan di RS Pratama Kubu
15
9 Formula Pengukuran Numerator
x 100 %=… %
Denominator
10 Metodologi Pengumpulan Retrospektive
Data
11 Cakupan Data Total Sampling
12 Frekuensi Pengumpulan Data √ Harian Mingguan Bulanan
13 Frekuensi Analisa Data
Setiap Bulan √ Setiap 3 Bulan

Setiap 6 Bulan Setiap Tahun


14 Metodologi Analisa Data 1. Setiap hari PIC Pengumpul data mengumpulkan data
dengan melihat form waktu tanggap TRIAGE oleh dokter
UGD < 5 menit.
2. Data ditabulasi, editing, coding dan entry dan diolah
dengan menggunakan alat statistic
3. Data dianalisis dengan metode statistik dengan diagram
garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke
waktu,
4. Analisis dilakukan setiap 3 bulan yaitu membandingkan
dari waktu ke waktu, dibandingkan dengan target,
dibandingkan dengan RS lain bila ada serta dibandingkan
dengan praktek terkini.
5. Hasil analisis dilaporkan ke atasan langsung dan
dimintakan rekomendasi tindak lanjutnya serta laporan
analisisnya ditembuskan ke Penjaminan Mutu

15 Sumber Data UGD


16 Penanggung Jawab 1. PIC Pengumpul data unit kerja
Pengumpul Data 2. Penanggung jawab indikator yaitu Kepala Unit UGD

17 Publikasi Data Tingkat Unit : Penanggung jawab progam mutu kepala unit
UGD mendiseminasikan hasil pencapaian mutu ke seluruh staf
di wilayah kerjanya
Tingkat Rumah Sakit : Diseminasi dilakukan oleh Direktur
dengan Unit terkait

16
2. Insiden Tertusuk Jarum

1 Area Pengukuran Keselamatan Pasien Klinis Manajerial

PPI √ Insiden
2 Judul Indikator Insiden Tertusuk Jarum
3 Definisi Operasional Insiden tertusuk jarum adalah kondisi cidera yang tidak
diinginkan yang berisiko terjadi pada seluruh staf yang berada
di Rumah Sakit Pratama Kubu baik staf medis, penunjang atau
non medis. Penanganan ini sesuai dengan prosedur tindakan
penanganan pajanan di tempat kerja oleh Risk Management.
4 Tujuan Mengetahui peran menejemen rumah sakit dalam
mengidentifikasi insiden tertusuk jarum serta kualitas
manajemen dalam perlindungan petugas
5 Dimensi Mutu
6 Dasar Pemikiran/Alasan Manajemen ini perlu dilaksanakan untuk mencegah terjadinya
Pemilihan Indikator insiden yang terus menerus, dengan melaksanakan FMEA.
Pencegahan ini dapat terlaksana jika data insiden ini dapat
teridentifikasi secara rutin oleh Risk Manajemen
7 Numerator Jumlah kejadian tertusuk jarum suntik pada staf medis dan Non
medis di Rumah Sakit Pratama Kubu
8 Denominator Jumlah seluruh staf medis dan non medis yang berisiko tertusuk
jarum suntik di Rumah Sakit Pratama Kubu
9 Formula Pengukuran Numerator
x 100 %=… %
Denominator
10 Metodologi Pengumpulan Retrospektive
Data
11 Cakupan Data Total Sampling
12 Frekuensi Pengumpulan Data √ Harian Mingguan Bulanan
17
13 Frekuensi Analisa Data Setiap Bulan √ Setiap 3 Bulan

Setiap 6 Bulan Setiap Tahun


14 Metodologi Analisa Data 1. PIC Pengumpul data mengumpulkan data observasi form
insiden tertusuk jarum
2. Data ditabulasi, editing, coding dan entry dan diolah
dengan menggunakan alat statistic
3. Data dianalisis dengan metode statistik dengan diagram
garis digunakan digunakan untuk menampilkan data dari
waktu ke waktu,
4. Analisis dilakukan setiap 3 bulan yaitu membandingkan dari
waktu ke waktu, dibandingkan dengan target, dibandingkan
dengan RS lain bila ada serta dibandingkan dengan praktek
terkini.
5. Hasil analisis dilaporkan ke atasan langsung dan dimintakan
rekomendasi tindak lanjutnya serta laporan analisisnya
ditembuskan ke Penjaminan Mutu

15 Sumber Data VK
16 Penanggung Jawab 1. PIC Pengumpul data unit kerja
Pengumpul Data 2. Penanggung jawab indikator yaitu Kepala VK

17 Publikasi Data Tingkat Unit : Penanggung jawab progam mutu kepala unit VK
mendiseminasikan hasil pencapaian mutu ke seluruh staf di
wilayah kerjanya
Tingkat Rumah Sakit : Diseminasi dilakukan oleh Direktur
dengan Unit terkait

18
3. Kelengkapan Asesmen Awal Medis Kebidanan

1 Area Pengukuran Keselamatan Pasien Klinis 


Manajerial

PPI Insiden
2 Judul Indikator Kelengkapan asesmen awal medis kebidanan
3 Definisi Operasional Kelengkapan asesmen awal medis emrgency adalah rentang
waktu proses mengumpulkan informasi dari data keadaan fisik,
psikologis, sosial dan riwayat kesehatan pasien sebagai bahan
analisis informasi dan data, termasuk hasil laboratorim dan
radiologi untuk mengidentifikasi dan merencanakan kebutuhan
pelayanan medis pasien, yang diukur sejak pasien tiba di rumah
sakit di UGD sampai format asesmen awal dinyatakan lengkap
dan ditanda tangani oleh dokter yang melaksanakan asesmen
awal. Rentang waktu asesmen awal ini diharapkan tidak lebih
dari 2 jam.
4 Tujuan Untuk menyediakan informasi waktu asesmen awal medis
pasien mencakup evaluasi status medis pasien melalui
pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatannya oleh Bidan dan
dokter, sesegera mungkin untuk tindak lanjut pasien yang lebih
cepat.
5 Dimensi Mutu Access
6 Dasar Pemikiran/Alasan Proses asesmen awal pasien yang lebih cepat akan
Pemilihan Indikator menghasilkan keputusan mengenai kebutuhan penanganan
pasien sesegera mungkin dan berkesinambungan.
Keterlambatan waktu asesmen awal akan mengakibatkan
keterlambatan pelayanan selanjutnya, sehingga akan
meperpanjang waktu perawatan pasien serta biaya perawatan.

19
7 Numerator Jumlah format asesmen awal yang dinyatakan lengkap dalam
waktu sekurang-kurangnya 2 jam
8 Denominator Jumlah seluruh pasien baru yang dilakukan asesmen awal
9 Formula Pengukuran Numerator
x 100 %=… %
Denominator
10 Metodologi Pengumpulan Retrospektive
Data
11 Cakupan Data Total Sampling
12 Frekuensi Pengumpulan Data √ Harian Mingguan Bulanan
13 Frekuensi Analisa Data Setiap Bulan √ Setiap 3 Bulan

Setiap 6 Bulan Setiap Tahun


14 Metodologi Analisa Data 1. PIC Pengumpul data mengumpulkan data observasi
pelaksanaan form Kelengkapan asesmen awal medis
kebidanan
2. Data ditabulasi, editing, coding dan entry dan diolah
dengan menggunakan alat statistic
3. Data dianalisis dengan metode statistik dengan
diagram garis digunakan digunakan untuk
menampilkan data dari waktu ke waktu, Analisis
dilakukan setiap 3 bulan yaitu membandingkan dari
waktu ke waktu, dibandingkan dengan target,
dibandingkan dengan RS lain bila ada serta dibandingkan
dengan praktek terkini.
4. Hasil analisis dilaporkan ke atasan langsung dan
dimintakan rekomendasi tindak lanjutnya serta laporan
analisisnya ditembuskan ke Penjaminan Mutu

15 Sumber Data Dokumen rekam medis (format assesman awal medis


kebidanan)
16 Penanggung Jawab 1. PIC Pengumpul data unit kerja
Pengumpul Data 2. Penanggung jawab indikator yaitu Kepala Unit VK

17 Publikasi Data Tingkat Unit : Penanggung jawab progam mutu kepala unit
VK mendiseminasikan hasil pencapaian mutu ke seluruh staf di
wilayah kerjanya

20
Tingkat Rumah Sakit : Diseminasi dilakukan oleh Direktur
dengan Unit terkait

4. Kepatuhan Petugas Dalam Melakukan Inisiasi Menyusui Dini Pada Bayi Baru Lahir

1 Area Pengukuran Keselamatan Pasien Klinis Manajerial

PPI √ Insiden
2 Judul Indikator Kepatuhan Petugas Dalam Melakukan Inisiasi Menyusui Dini
Pada Bayi Baru Lahir
3 Definisi Operasional IMD (Inisiasi Menyusui Dini) adalah proses memberikan
kesempatan bayi yang baru lahir untuk menyusu sendiri kepada
ibunya dalam 1 jam pertama setelah bayi lahir
4 Tujuan Memperoleh gambaran angka Inisiasi menyusui Dini di Ruang
Bersalin RS Pratama Kubu
5 Dimensi Mutu Keselamatan
6 Dasar Pemikiran/Alasan Menyusu secara baik dan benar dapat mencegah kematian bayi
Pemilihan Indikator serta gangguan perkembangan bayi.Kebanyakan ibu tidak tahu
bahwa membiarkan bayi menyusu sendiri segera setelah
kelahiran atau lebih dikenal dengan IMD sangat bermanfaat.
7 Numerator Jumlah ibu yang baru melahirkan dan bayinya yang dilakukan
IMD
8 Denominator Jumlah proses kelahirkan spontan hidup ruang bersalin dalam 1
Bulan
9 Formula Pengukuran Numerator
Denominat∨¿ x 100 %=… % ¿
10 Metodologi Pengumpulan Retrospektive
Data
11 Cakupan Data Total Sampling
12 Frekuensi Pengumpulan Data √ Harian Mingguan Bulanan

21
13 Frekuensi Analisa Data
Setiap Bulan √ Setiap 3 Bulan

Setiap 6 Bulan Setiap Tahun


14 Metodologi Analisa Data 1. PIC Pengumpul data mengumpulkan data observasi
pelaksanaan ceklist IMD
2. Data ditabulasi, editing, coding dan entry dan diolah
dengan menggunakan alat statistic
3. Data dianalisis dengan metode statistik dengan diagram
garis digunakan digunakan untuk menampilkan data dari
waktu ke waktu.
4. Analisis dilakukan setiap 3 bulan yaitu membandingkan
dari waktu ke waktu, dibandingkan dengan target,
dibandingkan dengan RS lain bila ada serta dibandingkan
dengan praktek terkini.
5. Hasil analisis dilaporkan ke atasan langsung dan
dimintakan rekomendasi tindak lanjutnya serta laporan
analisisnya ditembuskan ke Penjaminan Mutu

15 Sumber Data VK
16 Penanggung Jawab 1. PIC Pengumpul data unit kerja
Pengumpul Data 2. Penanggung jawab indikator yaitu Kepala Unit VK

17 Publikasi Data Tingkat Unit : Penanggung jawab progam mutu kepala unit VK
mendiseminasikan hasil pencapaian mutu ke seluruh staf di
wilayah kerjanya
Tingkat Rumah Sakit : Diseminasi dilakukan oleh Direktur
dengan Unit terkait

22
5. Kejadian Kematian Ibu Karena Persalinan

1 Area Pengukuran Keselamatan Pasien Klinis Manajerial

PPI √ Insiden
2 Judul Indikator Kejadian Kematian Ibu Karena Persalinan
3 Definisi Operasional Kejadian Kematian ibu merupakan kematian ibu yang
diakibatkan karena melahirkan akibat perdarahan, sepsis, atau
preeclampsia.
4 Tujuan Memperoleh gambaran angka kejadian kematian ibu karena
persalinan di Ruang Bersalin RS Pratama Kubu
5 Dimensi Mutu Keselamatan
6 Dasar Pemikiran/Alasan Manajemen ini perlu dilaksanakan untuk mencegah terjadinya
Pemilihan Indikator kematian ibu karena persalinan.
7 Numerator Jumlah kematian ibu bersalin di ruang VK Rumah Sakit
Pratama Kubu
8 Denominator Jumlah proses kelahirkan spontan ruang bersalin dalam 1 Bulan
9 Formula Pengukuran Numerator
x 100 %=… %
Denominator
10 Metodologi Pengumpulan Retrospektive
Data
11 Cakupan Data Total Sampling
12 Frekuensi Pengumpulan Data √ Harian Mingguan Bulanan
13 Frekuensi Analisa Data
Setiap Bulan √ Setiap 3 Bulan

Setiap 6 Bulan Setiap Tahun


23
14 Metodologi Analisa Data 1. PIC Pengumpul data mengumpulkan data observasi
pelaksanaan form kejadian kematian ibu karena persalinan
2. Data ditabulasi, editing, coding dan entry dan diolah
dengan menggunakan alat statistic
3. Data dianalisis dengan metode statistik dengan diagram
garis digunakan digunakan untuk menampilkan data dari
waktu ke waktu.
4. Analisis dilakukan setiap 3 bulan yaitu membandingkan
dari waktu ke waktu, dibandingkan dengan target,
dibandingkan dengan RS lain bila ada serta dibandingkan
dengan praktek terkini.
5. Hasil analisis dilaporkan ke atasan langsung dan
dimintakan rekomendasi tindak lanjutnya serta laporan
analisisnya ditembuskan ke Penjaminan Mutu

15 Sumber Data VK
16 Penanggung Jawab 1. PIC Pengumpul data unit kerja
Pengumpul Data 2. Penanggung jawab indikator yaitu Kepala Unit VK

17 Publikasi Data Tingkat Unit : Penanggung jawab progam mutu kepala unit VK
mendiseminasikan hasil pencapaian mutu ke seluruh staf di
wilayah kerjanya
Tingkat Rumah Sakit : Diseminasi dilakukan oleh Direktur
dengan Unit terkait

24

Anda mungkin juga menyukai