Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN TRIWULAN UNIT GIZI

( JANUARI, FEBRUARI, MARET )

RUMAH SAKIT PRATAMA KUBU


2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Untuk memberikan pelayanan dengan mengutamakan mutu, keselamatan dan
kepuasan pasien, RS Pratama Kubu melakukan kegiatan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien. Kegiatan ini dilakukan di unit Gizi terkait untuk mengukur kinerja
pelayanan rumah sakit dan sebagai manajemen kontrol untuk mendukung pengambilan
keputusan.
Unit menetapkan indikator berdasarkan topik masalah yang sering muncul di masing
– masing unit dan sesuai dengan standart akreditasi. Pemantauan yang dilakukan oleh
unit kerja masing – masing selanjutnya dilakukan pemantauan melalui program validasi
data. Penyahihan/validasi data merupakan alat penting untuk memahami mutu dari data
mutu dan untuk mencapai tingkat di mana data tersebut cukup meyakinkan bagi para
pembuat keputusan. Hitungan keakuratan dilakukan dengan membandingkan hasil data
orang pertama dengan orang kedua. Hasil data orang kedua harus ≥ 90% dari hasil data
orang pertama untuk dikatakan sebagai data valid.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Diketahuinya mutu pelayanan dan penerapan keselamatan pasien di RS Pratama
Kubu
a. TujuaKubu melalui pemantauan indikator mutu unit yang telah ditetapkan
b. Didapatkannya rekomendasi dari coordinator unit mengenai program mutu
pelayanan dan penerapan keselamatan pasien di RS Pratama Kubu
BAB II
BAB II
KEGIATAN PEMANTAUAN INDIKATOR MUTU UNIT GIZI DI RUMAH SAKIT
PRATAMA KUBU
BULAN JANUARI - MARET 2022
A. Kegiatan Pokok
Seperti telah dijelaskan di atas, kegiatan pemantauan indikator mutu unit Triwulan I
tahun 2022 yang dilaporkan adalah periode bulan Januari - Maret 2022. Adapun
indikator mutu yang dipantau di Unit Gizi adalah sebagai berikut:
1. Tidak adanya kesalahan dalam pemberian diet
2. Ketepatan waktu pemberian makanan
3. Sisa makanan yang tidak dimakan oleh pasien
4. Angka Kelengkapan Pengkajian Gizi Dalam 2 X 24 Jam
5. Kepatuhan Pemakaian Apd Petugas Di Bagian Produksi Makanan

B. Kegiatan yang Dilakukan


1. Melakukan pemilihan indikator mutu prioritas di unit Gizi
2. Melakukan pemantauan indikator mutu secara berkesinambungan
3. Melakukan pengumpulan laporan bulanan indikator mutu prioritas unit Gizi
4. Melakukan validasi data pemantauan indikator mutu unit Gizi
5. Melakukan tabulasi terhadap data hasil pemantauan indikator mutu unit Gizi
6. Menyusun laporan hasil pemantauan indikator mutu unit Gizi

C. Pencatatan dan Pelaporan


Pencatatan dilakukan oleh petugas pengumpul data, kemudian dilakukan rekapitulasi
dan analisa oleh Penanggungjawab Pengumpul Data. Hasil analisis tersebut kemudian
dilaporkan ke Kepala Unit Penjamin Mutu.
Data hasil pemantauan ditulis pada Form Pemantauan Indikator Mutu dan
dikumpulkan oleh kepala unit Gizi dengan dilengkapi laporan tindak lanjut program
dengan teknik PDSA untuk indikator yang belum sesuai dengan standar yang ditetapkan
atau setiap ditemukan suatu permasalahan di unit gizi dan ditembuskan Sub Komite
Peningkatan Mutu setiap tiga bulan selambat-lambatnya minggu pertama bulan
berikutnya.
Hasil pengolahan dan analisa data dituangkan dalam laporan tertulis kemudian akan
dilaporkan kepada Direktur setiap 3 bulan sekali dalam Rapat Evaluasi Triwulan.

A. PENETAPAN INDIKATOR PRIORITAS MUTU


Pelaksanaan penetapan prioritas mutu bertujuan untuk menentukan area prioritas
mutu yang akan dievaluasi dan diprioritaskan untuk dilakukan perbaikan setelah
dilaksanakan monitoring berupa pengumpulan data harian, bulanan atau data 3 bulanan
ditentukan dengan metode high cost, high volume, high risk dan problem prone seperti pada
table-tabel berikut :
Table 2.1
Pemilihan Indikator Prioritas Mutu Klinis Instalasi Farmasi
No Masalah HR HC HV PP Total Prioritas

1. Tidak adanya kesalahan dalam 4 2 2 2 10 5


pemberian diet
2. Ketepatan waktu pemberian makanan 4 2 2 3 11 4

3. Sisa makanan yang tidak dimakan 4 4 3 3 14 1


oleh pasien
4. Angka Kelengkapan Pengkajian Gizi 4 2 2 3 11 3
Dalam 2 X 24 Jam

5 Kepatuhan Pemakaian Apd Petugas 4 2 2 3 11 2


Di Bagian Produksi Makanan

Keterangan : Skor
HR : High Risk 4= Paling Tinggi
HV : High Volume 3=Tinggi
HC : High Cost 2=Kurang Tinggi
PP : Problem Prone 1=Rendah
BAB III
HASIL KEGIATAN

A. HASIL MONITORING
Pada pelaksanaannya kegiatan monitoring indikator mutu dapat dilakukan dengan baik
dengan hasil monitoring seperti tabel berikut ini.
Tabel 3.1
Hasil Monitoring Indikator Mutu di Instalasi Gizi Rumah Sakit Pratama Kubu

No Indikator Target Januari Februari Maret Rata-


2022 rata

1. Tidak adanya kesalahan 100% 100% 100% 100% 100%


dalam pemberian diet
2. Ketepatan waktu 100% 100% 100% 100% 100%
pemberian makanan
3. Sisa makanan yang tidak ≤20% 20% 20% 25% 21.7%
dimakan oleh pasien
4. Angka Kelengkapan 100% 100% 100% 100% 100%
Pengkajian Gizi Dalam 2
X 24 Jam

5. Kepatuhan Pemakaian 100% 100% 100% 100% 100%


Apd Petugas Di Bagian
Produksi Makanan
B. PELAKSANAAN ANALISIS HASIL MONITORING MUTU
Berdasarkan hasil monitoring mutu indikator proitas mutu, berikut ini merupakan capaian
hasil monitoring indikator prioritas mutu :
Tabel 3.2
Capaian Hasil Monitoring Indikator Prioritas Mutu

Pencapaian

No Indikator sesuai target Rencana Tindak Lanjut

Ya Tidak

1. Tidak adanya kesalahan dalam  Monitoring dan evaluasi pada


pemberian diet trimester berikutnya

2. Ketepatan waktu pemberian  Monitoring dan evaluasi pada


makanan trimester berikutnya

3. Sisa makanan yang tidak  PDSA


dimakan oleh pasien
4. Angka Kelengkapan  Monitoring dan evaluasi pada
Pengkajian Gizi Dalam 2 X 24 trimester berikutnya
Jam

5 Kepatuhan Pemakaian Apd  Monitoring dan evaluasi pada


Petugas Di Bagian Produksi trimester berikutnya
Makanan

Berdasarkan hasil monitoring indikator prioritas tersebut maka ditemukan 1


indikator tidak mencapai target maka tindak lanjut yang dilakukan yaitu, melaksanakan
PDSA pada Instalasi Gizi . Pelaksanaan perbaikan indikator mutu dilaksanakan pada
indikator prioritas berikutnya yang belum mencapai target dengan tetap melaksanakan
monitoring pada indikator prioritas yang telah mencapai target.
Pelaksanaan perbaikan mutu didasarkan pada area prioritas dilakukan untuk dapat
memusatkan sumber daya yang tersedia mengingat keterbatasan sumber daya manusia
kesehatan dan sarana prasarana di Rumah Sakit Pratama Kubu khususnya di Instalasi
Gizi. Pelaksaan perbaikan indikator mutu di utamakan pada indikator prioritas melalui
pelaksanaan sosialisasi dan pengusulan sumber daya manusia kesehatan.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. ANALISA DATA
Berikut hasil dari monitoring Indikator Mutu Prioritas di Instalasi Gizi Rumah Sakit Pratama
Kubu

Analisa :
Berdasarkan grafik diatas diperoleh angka Sisa makanan yang tidak dimakan oleh pasien
pada bulan Januari sebanyak 20%, pada Bulan Februari 20%, dan Bulan Maret 25%.
Grafik diatas menunjukan tren penurunan setiap bulannya. Hasil monitoring pada bulan
Januari, Pebruari, dan Maret menunjukan belum mencapai target.
B. EVALUASI HASIL MONITORING INDIKATOR MUTU PRIORITAS INSTALASI
GIZI SISA MAKANAN YANG TIDAK DIMAKAN OLEH PASIEN

Plan Do Study Action


Berencana tetap Data Capaian Bulan Melatih dan
mempertahankan hasil dikumpulkan Menerapkan
yang telah dicapai oleh petugas Januari : 20%, form comstok
yaitu ≤20% sisa dengan cara Februari : 20%, harian
makanan yang tidak di melakukan
makan oleh pasien non comstok harian dan Maret : 25% Melatih tentang
diet. oleh Petugas Kulinari untuk
pekarya
Berharap dalam bulan- Setiap bulan form
bulan selanjutnya tidak sensus harian
ada sisa makanan yang dikumpulkan ke
tidak di makan oleh PMKP
pasien non diet.

Untuk tetap
mempertahankan hasil
yang telah dicapai
Kami akan melatih
tanaga unit yang
bertugas untuk
meningkatkan kualitas
rasa dan penampilan
makanan yang di olah
dan di sajikan sehingga
menggugah selera
makan pasien.
BAB V
PENUTUP

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Pencapaian Indikator Mutu Instalasi
Gizi RS Pratama Kubu Karangasem dapat disusun untuk menjawab tantangan pembangunan
kesehatan dalam meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien yang semakin kompleks
dan terus berkembang sesuai kemajuan di bidang kesehatan.
Seiring dengan meningkatnya status derajat kesehatan masyarakat diikuti dengan
berkembangnya teknologi dan informasi yang sangat mudah untuk diakses sehingga menjadikan
masyarakat yang lebih kritis serta berbagai macam tuntutan dalam pemenuhan keinginan dan
ekspektasi masyarakat terhadap pelayanan yang bermutu tinggi maka rumah sakit harus
meningkatkan performance-nya dalam pengelolaan pelayanan dan mampu memberikan jaminan
mutu dan keselamatan pasien.
Keberadaan indikator-indikator yang dijadikan tolak ukur untuk memantau pelayanan yang
dikelola oleh rumah sakit dengan tujuan meningkatkan keberhasilan dan mempertahankan
keberhasilan yang sudah dicapai secara berkesinambungan. Untuk mewujudkan dan mendukung
hal tersebut maka diperlukan upaya yang terpadu dari semua komponen terlibat dalam pelayanan
baik secara langsung maupun tidak langsung. Komitmen dan partisipasi dari pimpinan rumah
sakit dan seluruh staf serta karyawan untuk turut bertanggungjawab dalam rangka mewujudkan
pelayanan yang terjangkau, berkualitas dan aman.

Tianyar Barat, 4 April 2022


Ketua PMKP Ka. Instalasi Gizi

Luh Pura Juniati

Mengetahui
Direktur RS Pratama Kubu

Dr. Kadek Ari Arthati Semarini


NIP. 19800311 200909 2 001
PROFIL INDIKATOR MUTU INSTALASI GIZI

1 Judul Ketepatan Pemberian Diet di Ruang Rawat Inap


2 Dasar Pemikiran Pemberian diet yang yang tepat dan sesuai kondisi pasien akan
membantu pasien memperoleh asupan gizi yang optimal dan
menunjang proses penyembuhan pasien.
3 Dimensi Mutu Efektifitas
4 Tujuan Meningkatkan kesesuaian antara kondisi pasien dengan diet yang
disediakan Menurunkan angka kesalahan pemberian diet pasien
rawat inap
5 Definisi Operasional Diet adalah pengaturan pola makan, baik porsi, ukuran maupun
kandungan gizinya.
6 Tipe Indikator Proses
7 Satuan Pengukuran Persentase
8 Numerator Jumlah diet yang sesuai
9 Denumerator Total jumlah diet pasien yang diamati
10 Target Pencapaian 100%
11 Kriteria Inklusi :
Semua pasien yang diberi diet
Eksklusi :
Pasien puasa
12 Formula N/D x 100
13 Metode Pengumpulan Sensus Harian
Data
14 Sumber Data Checklist diet pasien rawat inap
15 Instrumen Form Ceklist
Pengambilan Data
16 Besar Sampel Populasi Pasien Rawat Inap
17 Cara Pengambilan Menggunakan Form Ceklist
Data
18 Periode Pengambilan Harian
Data
19 Penyajian Data Grafik
20 Periode analisis dan 3 bulan sekali
Pelaporan Data
21 Penanggung Jawab Kepala Instalasi Gizi
PROFIL INDIKATOR MUTU INSTALASI GIZI

1 Judul Sisa Makanan Yang Tidak Termakan Oleh Pasien


2 Dasar Pemikiran Keberhasilan penanganan pasien rawat inap dipengaruhi oleh
kualitas pelayanan gizi
3 Dimensi Mutu Efektifitas dan Efisiensi
4 Tujuan Mengetahui seberapa besar daya terima pasien terhadap makanan
atau diet yang diberikan oleh Instalasi Gizi Rumah Sakit
5 Definisi Operasional Sisa makanan adalah porsi makanan yang tersisa yang tidak
dimakan oleh pasien (sesuai dengan pedoman asuhan gizi rumah
sakit)
6 Tipe Indikator Proses
7 Satuan Pengukuran Persentase
8 Numerator Jumlah kumulatif porsi sisa makanan pasien yang disurvei dalam
satu bulan
9 Denumerator Jumlah porsi makanan pasien pasien yang disurvei dalam satu
bulan
10 Target Pencapaian ≤20%
11 Kriteria Inklusi :
Semua pasien yang diberi diet
Eksklusi :
Pasien puasa
12 Formula N/D x 100
13 Metode Pengumpulan Restropective  Sensus Harian
Data
14 Sumber Data Rekam Medis Pasien, Laporan Harian Instalasi Gizi
15 Instrumen Form Comstok
Pengambilan Data
16 Besar Sampel Populasi Pasien Rawat Inap
17 Cara Pengambilan Menimbang sisa makanan dan dicatat di form Comstok
Data
18 Periode Pengambilan Harian
Data
19 Penyajian Data Grafik
20 Periode analisis dan 3 bulan sekali
Pelaporan Data
21 Penanggung Jawab Kepala Instalasi Gizi
PROFIL INDIKATOR MUTU INSTALASI GIZI

1 Judul Ketepatan Waktu Distribusi Makanan


2 Dasar Pemikiran Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
3 Dimensi Mutu Efektifitas, Akses, Kenyamanan
4 Tujuan Tergambarnya Efeaktifitas Pelayanan Instalasi Gizi
5 Definisi Operasional
Ketepatan Waktu Distribusi Makanan adalah ketepatan
penyediaan makanan pada pasien sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan. Jadwal tersebut adalah
Pagi Jam 07.00 – 00.00
Siang jam 12.00 – 13.00
Malam jam 17.00 – 18.00
6 Tipe Indikator Proses
7 Satuan Pengukuran Persentase
8 Numerator Jumlah pasien yang disurvei yang mendapat makanan tepat
waktu dalam satu bulan.
9 Denumerator Jumlah seluruh pasien rawat inap yang disurvei
10 Target Pencapaian 100%
11 Kriteria Inklusi :
Semua pasien yang diberi makanan
Eksklusi :
Pasien puasa
12 Formula N/D x 100
13 Metode Pengumpulan Sensus Harian
Data
14 Sumber Data Rekam Medis Pasien, Laporan Harian Instalasi Gizi
15 Instrumen Form Ceklist
Pengambilan Data
16 Besar Sampel Populasi Pasien Rawat Inap
17 Cara Pengambilan Menggunakan Form Ceklist
Data
18 Periode Pengambilan Harian
Data
19 Penyajian Data Grafik
20 Periode analisis dan 3 bulan sekali
Pelaporan Data
21 Penanggung Jawab Kepala Instalasi Gizi
PROFIL INDIKATOR MUTU INSTALASI GIZI
ANGKA KELENGKAPAN PENGKAJIAN GIZI DALAM 2 X 24
1 JUDUL
JAM
Proses asuhan gizi yang dilakukan kepada pasien merupakan suatu
serangkaian kegiatan yang diawali dari pengkajian gizi,
2 Dasar Pemikiran terkumpulnya data gizi secara lengkap dan sistematis merupakan
dasar bagi ahli gizi dalam menetapkan permasalahan gizi/diagnosa
gizi, intervensi dan monitoring gizi
3 DIMENSI MUTU Ketepatan waktu, kesinambungan
4 TUJUAN Kegiatan pengumpulan data secara lengkap dan sistematis untuk
dikaji dengan tujuan mengetahui permasalahan gizi dari pasien rawat
inap yang terdiri data riwayat gizi , data biokimia, data antropometri,
data fisik klinis, dan data riwayat personal dalam waktu ≤ 2 x 24 jam
5 DEFINISI Semua pasien baru harus mendapatkan pengkajian gizi dalam waktu
OPERASIONAL ≤ 2 x 24 jam pertangunggjawaban petugas gizi dalam memberikan
pelayanan gizi
6 Tipe Indikator Proses
7 Satuan Pengukuran Presentase
8 NUMERATOR Jumlah pasien baru yang sudah dilakukan pengkajian gizi dengan
lengkap dalam waktu ≤ 2x24 jam
9 Denumerator Jumlah semua pasien baru yang dirawat inap
10 Target Pencapaian 100 %
11 Kriteria inklusi Semua pasien baru yang dirawat inap
Kriteria eksklusi -
12 Formula (Jumlah pasien baru yang sudah dilakukan pengkajian gizi dengan
lengkap dalam waktu ≤ 2x24 jam di bagi Jumlah semua pasien baru
yang dirawat inap ) x 100%
13 Metode pengumpulan Retropektif
data
14 Sumber data Data sekunder (Dokumen Rekam Medik pasien)
15 Instrument Buku Register dan buku Pengkajian Gizi Pasien Rawat Inap
Pengambilan Data
16 Besar Sampel Semua pasien rawat inap
17 Cara Pengambilan Non Probability Sampling
Sampel
18 Periode Pengumpulan Bulanan
Data
19 Penyajian Data grafik
20 Periode Analisis dan 3 bulan
Pelaporan Data
21 Penanggung Jawab Kepala Instalasi Gizi
PROFIL INDIKATOR MUTU INSTALASI GIZI

1 JUDUL KEPATUHAN PEMAKAIAN APD PETUGAS DI BAGIAN


PRODUKSI MAKANAN

2 Dasar Pemikiran Ruang Food Service atau pengolahan dan distribusi makanan
(PDM) di Instalasi Gizi adalah ruangan khusus untuk proses
penyelenggaraan makanan ke pasien yang dimulai dari proses
penerimaan bahan makanan, persiapan, pengolahan, dan
distribusi makanan, sehingga dihasilkan makanan yang
berkualitas baik, sesuai dengan diet pasien, disajikan secara
menarik serta bebas dari organisme dan zat berbahaya untuk
tubuh, untuk itu penggunaan APD yang tepat akan menghindari
terjadinya transmisi silang ataupun penularan makanan dari
penjamah makanan.

3 DIMENSI MUTU Keselamatan

4 TUJUAN Terlindunginya petugas dari risiko kecelakaan kerja dan pasien


dari penularan penyakit melalui makanan.

5 DEFINISI APD adalah alat standar yang digunakan untuk melindungi tubuh
OPERASIONAL tenaga kesehatan, pasien atau pengunjung dari penularan
penyakit di rumah sakit ; seperti; masker, sarung tangan plastik,
apron, penutup kepala, sepatu kerja

6 Tipe Indikator Proses

7 Satuan Pengukuran Presentase

8 NUMERATOR Jumlah petugas yang disurvey yang memakai APD secara benar
dan lengkap pada periode waktu tertentu

9 Denumerator Jumlah semua petugas yang disurvey pada periode waktu yang
sama

10 Target Pencapaian 100 %

11 Kriteria inklusi Semua petugas wajib memakai APD dengan benar dan lengkap
Kriteria eksklusi
-

12 Formula (Jumlah petugas yang disurvey yang memakai APD secara benar
dan lengkap pada periode waktu tertentu di bagi Jumlah semua
petugas yang disurvey pada periode waktunyang sama ) x 100%

13 Metode pengumpulan data survey

14 Sumber data Data Primer (survey)


15 Instrument Pengambilan Form survey Kepatuhan Pemakaian APD
Data
16 Besar Sampel Jumlah petugas yang di survey

17 Cara Pengambilan Sampel Non Probability Sampling

18 Periode Pengumpulan Data Bulanan

19 Penyajian Data grafik

20 Periode Analisis dan 3 bulan


Pelaporan Data
21 Penanggung Jawab Kepala Instalasi

Anda mungkin juga menyukai