Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Pendidikan Seni Rupa, Volume 05 Nomor 01 Tahun 2017, 110±118

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI


DI SANGGAR LINTANG ART KEDIRI

Sevilia Sujarwo Indrias Putri


Program Studi Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya
sevilia_kanvas@ymai.com

Eko A.B Oemar


Program Studi Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya

Abstrak
Penelitian ini mempunyai latar belakang di bidang kesenian, di sekolah-sekolah atau lembaga-lembaga
formal ada pelajaran menggambar pada tingkat Play Group, TK, dan SD. Semuanya mendapatkan porsi
yang sangat minim di sekolah maupun lembaga-lembaga formal. Karena hal tersebut maka banyak berdiri
lembaga-lembaga non formal yang membuka kursus menggambar untuk mengarahkan anak pada satu
ELGDQJ VWXGL WHUWHQWX 6DODK VDWXQ\D DGDODK \DQJ GLVHEXW GHQJDQ QDPD ³VDQJJDU´ Hasil yang didapatkan
dalam penelitian ini adalah tentang kegiatan pembelajaran di sanggar lintang art Kediri, penerapan
metode pembelajaran demonstrasi di sanggar lintang art Kediri, dan hasil karya anak di sanggar lintang
art Kediri. Metode demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan
menunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya
sekedar tiruan. Sebagai metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh
guru. Metode demonstrasi dapat digunakan untuk mendukung keberhasilan belajar.

Kata kunci: metode pembelajaran, demonstrasi, sanggar, Kediri

Abstract
The research is based on the aspect of art. In other schools and formal institutions, there is a lesson of
drawing based on the levels of Play Group, Kindergarten, and elementary school. Each is provided very
limited resources to work with by the school and institutions. Considering this, there are many
establishments of non formal institutions that open drawing courses to guide children specifically in
GHYHORSLQJ WKHLU DUWLVWLF VNLOOV 2QH RI WKHP LV FDOOHG ³6DQJJDU´ The results obtained from this research
is about learning condition in Sanggar Lintang Art Kediri, implementation of demonstration method
there, and childrens work as the results. The demonstration method is the learning presentation method
by acting out and showing the chindren about a particular process, situation, or any particular object,
either it is real or a simulation. As the presentation method, demonstration still comes with teachers
explanatory about the material. Demonstration method can be used to supports the learning success.

Keywords: learning method, demonstration, sanggar, Kediri

PENDAHULUAN untuk mengarahkan anak pada satu bidang studi tertentu.


Di sekolah-sekolah atau lembaga-lembaga formal lain Salah satunya adalah yang disebut dengan nama
ada pelajaran menggambar pada tingkat Play Group, TK, ³VDQJJDU´
dan SD. Semuanya mendapatkan porsi yang sangat Sanggar yang merupakan salah satu bentuk
minim di sekolah maupun lembaga-lembaga formal. Di pendidikan non formal yang mengembangkan berbagai
sekolah-sekolah menggambar sebenarnya memiliki peran kegiatan berkesenian, memiliki peran yang sangat
yang tidak kalah pentingnya dengan mata pelajaran yang penting bagi perkembangan pendidikan kesenian
lainnya, sebab pada usia 3 sampai 13 tahun pelajaran sekaligus aktivitas berkesenian.
menggambar dan ketrampilan tangan merupakan salah Pada dasarnya pendidikan formal berawal dari
satu pelajaran yang sangat digemari anak. Bahkan banyak pendidikan non formal. Konteks di atas dapat ditafsirkan
anak di tingkat Play Group, TK,dan SD, yang mahir serta bahwa pendidikan luar sekolah mengambil peranan yang
mempunyai bakat dan potensi dalam menggambar. sangat sentral dengan sifatnya yang sedemikian fleksibel.
Menggambar juga sering di perlombakan, baik di tingkat Tidak terlalu terikat pada waktu, tempat, kurikulum dan
regional, nasional, maupun tingkat internasional. sistem pengajaran sebagaimana pada pendidikan formal,
Sehingga banyak anak pada usia 3 sampai 13 tahun yang (Sanjaya, 2011:147).
berprestasi dalam bidang menggambar atau dalam bidang Peranan sanggar menjadi sangat strategis karena
seni. keberadaan pendidikan non formal langsung dapat
Karena hal tersebut maka banyak berdiri lembaga- mengarahkan siswa pada sesuatu yang dibutuhkannya.
lembaga non formal yang membuka kursus menggambar

110
Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi di Sanggar Lintang Art Kediri

Di Kediri ada salah satu sanggar menggambar, yaitu seringkali diartikan sebagai aktivitas untuk memperoleh
Sanggar Lintang Art yang terletak di Desa Banaran gang pengetahuan. Belajar adalah proses orang memperoleh
1 Kota Kediri. Sanggar Lintang Art didirikan oleh Agung berbagai kecakapan, keterampilan, dan sikap.
Aji, beliau adalah seniman dengan latar belakang Kemampuan orang untuk belajar menjadi ciri penting
pendidikan seni rupa di Universitas Negeri Surabaya. yang membedakan jenisnya dari jenis-jenis makhluk yang
Berawal dari hoby dalam bidang seni rupa dan lain. Dalam konteks ini seseorang dikatakan belajar
kepeduliannya terhadap seni terutama seni menggambar. bilamana menjadi perubahan , dari sebelumnya tidak
Dalam proses pembelajaran di sanggar Lintang Art mengetahui sesuatu menjadi mengetahui.
Kediri telah menggunakan metode pembelajaran %XUWRQ GDODP VHEXDK EXNX ³The
demonstrasi. Metode demonstrasi adalah metode *XLGDQFH RI /HDUQLQJ $FWLYLWLHV´ merumuskan
penyajian pelajaran dengan memperagakan dan pengertian belajar sebagai perubahan tingkah laku pada
menunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi diri individu berkat adanya interaksi antara individu
atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar dengan individu dan individu dengan lingkungan
tiruan, (Sanjaya, 2011:147). sehingga mereka mampu berinteraksi dengan
Berdasarkan penjelasan diatas penerapan metode lingkungannya.
demonstrasi di Sanggar Lintang Art Kediri sangat tepat, Meskipun ada perbedaan-perbedaan pandangan,
karena dapat digunakan untuk mendukung keberhasilan namun prinsipnya mengarah pada esensi yang sama,
pembelajaran. Sebagai metode penyajian, demonstrasi bahwa belajar menunjukkan pada suatu aktivitas menuju
tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru. suatu perubahan tingkah laku pada diri individu melalui
Dalam proses demonstrasi peran siswa memperhatikan. proses interaksi dengan lingkungan.
Oleh karena itu Sanggar Lintang Art Kediri menggunakan
metode demonstrasi untuk lebih leluasa dalam Pembelajaran
mengaktualisasi, mengeksplorasi, dan mengembangkan Pembelajaran adalah upaya mengubah masukan
bakat dasar yang sudah dimiliki oleh anak dalam hal ini berupa siswa yang belum terdidik, menjadi siswa yang
adalah bakat menggambar. Beberapa sanggar yang berada terdidik, siswa yang belum memiliki pengetahuan tentang
di Kediri, salah satu sanggar yang sedang berkembang di sesuatu, menjadi siswa yang memiliki pengetahuan.
Kota Kediri yaitu Sanggar lintang Art. Pembelajaran yang efektif ditandai dengan terjadinya
proses belajar dalam diri siswa. Seseorang dikatakan
telah mengalami proses belajar apabila di dalam dirinya
Definisi, dan Batasan Istilah yang digunakan terjadi perubahan, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak
1. Metode, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, mengerti menjadi mengerti dan sebagainya. Dalam proses
(2005:740). Adalah cara teratur yang digunakan pembelajaran, hasil belajar dapat dilihat secara langsung,
untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai (Aunurrahman, 2010:33).
sesuai dengan yang di kehendakinya, atau cara kerja Pembelajaran dapat dikatakan sebagai hasil dari
yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan memori, kognisi, dan metakognisi yang berpengaruh
suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang terhadap pemahaman. Hal inilah yang terjadi ketika
ditentukan. Namun dalam hal ini metode hanya seseorang sedang belajar, dan kondisi ini juga sering
sebatas cara yang digunakan untuk melaksanakan terjadi dalam kehidupan sehari-hari, karena belajar
pelajaran menggambar pada Sanggar Lintang Art merupakan proses alamiah setiap orang.
Kediri.
2. Pembelajaran, dalam buku Model-moodel Perbedaan antara belajar dan pembelajaran
Pengajaran dan Pembelajaran Isu-Isu Metodis dan Pengertian tentang belajar dan pembelajaran, beda
Paradigmatis ( 2013:2). Pembelajaran dapat antara belajar dan pembelajaran adalah belajar
dikatakan sebagai hasil dari memori, kognisi, dan menunjukkan pada suatu aktivitas menuju suatu
metakognisi yan berpengaruh terhadap pemahaman. perubahan tingkah laku pada diri individu melalui proses
3. Demonstrasi, dalam buku Strategi Pembelajaran interaksi dengan lingkungan. Sedangkan pembelajaran
Berorientasi Standar Proses Pendidikan (2011:125). yang efektif ditandai dengan terjadinya proses belajar
Demosntrasi adalah sebagai salah satu metode dalam diri siswa, namun dalam proses pembelajaran guru
pembelajaran yang penyajian pelajaran dengan terlibat dan harus berupaya secara optimal menciptakan
memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa kondisi yang memungkinkan siswa terdorong untuk
tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, berperan aktif sebagai wujud nyata terjadinya proses
baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan. pembelajaran, (Aunurrahman, 2010:54).
4. Sanggar, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(1999:875), adalah Tempat untuk kegiatan seni ( Ciri-ciri dan Tujuan Belajar
tari, lukis, dsb ). Belajar merupakan proses internal yang kompleks.
5. Terlihat dalam proses internal tersebut adalah seluruh
KAJIAN PUSTAKA mental, yang meliputi ranah kognitif, afektif dan
Belajar psikomotorik. Segi guru proses belajar tersebut dapat
Gledler, (1994: 1) dalam Aunurrahman, (2010: 32), diamati secara tidak langsung. Artinya proses belajar
Dalam pengertian yang umum dan sederhana, belajar yang merupakan proses internal siswa tidak dapat
diamati, akan tetapi dapat dipahami oleh guru. Proses

111
Jurnal Pendidikan Seni Rupa, Volume 05 Nomor 01 Tahun 2017, 110±118

belajar tersebut tampak melalui perilaku siswa menyajikan bahan pelajaran lebih konkret. Dalam
mempelajari bahan belajar. Perilaku belajar tersebut strategi pembelajaran, demonstrasi dapat digunakan
merupakan respons siswa terhadap tindakan mengajar untuk
atau tindakan pembelajaran dari guru. Perilaku belajar mendukung keberhasilan strategi pembelajaran
tersebut ada hubungannya dengan desain intruksional eksporitori dan inkuiri, (Sanjaya, 2011:147).
guru, karena di dalam desain intruksional, guru membuat
tujuan intruksional khusus atau sasaran belajar. Tujuan dan Kegunaan Metode Demonstrasi
Tujuan dan kegunaan metode demonstrasi antara lain :
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar 1. Untuk memudahkan penjelasan sebab penggunaan
Pemahaman tentang masalah belajar memungkinkan bahasa lebih terbatas.
guru dapat mengantisipasi berbagai kemungkinan 2. Untuk membantu anak dalam memahami dengan jelas
munculnya masalah yang dapat menghambat tercapainya jalannya suatu proses dengan penuh perhatian.
tujuan pembelajaran. 3. Untuk menghindari verbalisme.
Mengacu pada beberapa pandangan tentang belajar 4. Cocok digunakan apabila akan memberikan
seringkali dikemukaan bahwa masalah-masalah belajar ketrampilan tertentu.
baik intern maupun ekstern dapat dikaji dari dimensi guru
maupun dari dimensi siswa. Kelebihan dan Kelemahan Metode Demontrasi,
Selama proses belajar, masalah belajar seringkali (Sanjaya, 2011:149).
berkaitan dengan sikap terhadap belajar, motivasi, Sebagai suatu metode pembelajaran, metode
konsentrasi, pengolahan pesan pembelajaran, menyimpan demontrasi memiliki beberapa kelebihan, diantaranya: (1)
pesan, menggali kembali pesan yang telah tersimpan, Melalui metode demontrasi terjadi variabel dapat
unjuk hasil belajar. Sesudah belajar, masalah belajar dihindari, sebab siswa diminta langsung memperhatikan
dimungkinkan berkaitan dengan penempatan presentasi bahan pelajaran yang dijelaskan.
atau keterampilan yang sudah diperoleh melalui proses Disamping beberapa kelebihan, metode Demontrasi juga
belajar sebelumnya, (Aunurrahman, 2010:176). memiliki beberapa kelemahan:(1) Metode demonstrasi
memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab tanpa
Proses Belajar dan Pembelajaran persiapan yang memadai demonstrasi bisa gagal sehingga
Agar proses yang dilakukan guru dalam proses dapat menyebabkan metode ini tidak efektif lagi. Bahkan
pembelajaran terarah pada upaya peningkatan potensi sering terjadi untuk menghasilkan pertunjukan suatu
siswa seacara komprehensip, maka pembelajaran harus proses tertentu, guru harus beberapa kali mencobanya
dikembangkan sesuai dengan prinsip-prinsip yang benar, terlebih dahulu, sehingga dapat memakan waktu yang
yang bertolak dari kebutuhan internal siswa untuk belajar, banyak.
(Aunurrahman, 2010:113).
Langkah-Langkah Menggunakan Metoe Demontrasi
Pengertian Metode Menurut pendapat Sanjaya, (2011: 150) dalam buku
Secara umum metode dapat diartikan sebagai suatu Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
cara untuk bergerak atau melakukan sesuatu secara Pendidikan.
sistematis dan tertata, keteraturan pemikiran dan (a) Tahap persiapan
tindakan, atau juga teknik dan susunan kerja dalam 1). Merumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa
bidang atau lapangan tertentu. Metode juga diartikan setelah proses demontrasi berakhir. Tujuan ini
sebagai teknik dan peralatan khusus untuk menjelajah, meliputi beberapa aspek seperti pengetahuan, sikap
memperoleh dan menganalisis informasi, misalnya dan keterampilan tertentu.
penentuan objek, observasi, penggambaran, pemetaan, 2). Mempersiapkan garis besar langkah-lamgkah
fotografi, video, audio, wawancara, study kasus, survey, demontrasi yang akan dilakukan. Garis-garis besar
model, (Rohidi, 2011 : 171). langkah demontrasi diperlukan sebagai panduan
untuk menghindari kegagalan.
Metode Pembelajaran 3). Melakukan uji coba demonstrasi. Uji coba
Metode pembelajaran adalah cara yang sistematis dan meliputi segala peralatan yang diperlukan.
jelas sebagai alat bagi guru untuk mengkomunikasikan (b) Tahap Pelaksanaan
sesuatu agar terjadi interaksi antara siswa dengan a. Langkah Pembukaan
lingkungannya dalam mencapai tujuan. 1). Mengatur tempat duduk yang memungkinkan
semua siswa dapat memperhatikan dengan jelas
Metode Demonstrasi apa yang didemonstrasikan.
Metode demonstrasi adalah metode penyajian 2). Mengemukakan tujuan apa yang ingin dicapai
pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan oleh siswa.
kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda 3). Mengemukakan tugas-tugas apa yang harus
tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan. dicapai oleh siswa.
Sebagai metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas 4). Mengemukakan tugas-tugas apa yang harus
dari penjelasan secara lisan oleh guru. Walaupun dalam dilakukan oleh siswa, misalnya siswa
proses demonstrasi peran siswa hanya sekedar ditugaskan untuk mencatat hal-hal yang
memperhatikan, akan tetapi demonstrasi dapat

112
Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi di Sanggar Lintang Art Kediri

dianggap penting dari pelaksanaan proses berfikir kreatif yang mengandung


demonstrasi. timbulnya gambaran indrawi yang didapat
b. Langkah Pelaksanaan Demonstrasi pengertian sebelumnya.
1). Memulai demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan b. Gambar Ekspresi
yang merangsang siswa untuk berfikir, misalnya Yaitu gambar yang dihasilkan melalui
melalui pertanyaan-pertanyaan yang mengandung pengungkapan maksud, gagasan perasaan dalam
teka-teki sehingga mendorong siswa untuk tertarik bentuk nyata.
memperhatikan demonstrasi. c. Gambar Dekoratif
2). Menciptakan suasana yang menyejukkan dengan Yaitu gambar yang menitik beratkan pada unsur
menghindari suasana yang menegangakan. menghias.
3). Meyakinkan bahwa semua siswa mengikuti d. Gambar Ilustrasi
jalannya demonstrasi dengan memperhatikan Yaitu gambar yang dibuat untuk menjelaskan suatu
reaksi seluruh siswa. maksud atau tujuan tertentu.
4). Memberikan kesempatan kepada siswa untuk e. Gambar Bagan
secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai dengan Yaitu gambar yang berupa garis-garis dan
apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu. merupakan bagian yang penting-penting saja
c. Langkah Mengakhiri Demonstrasi (sketsa).
Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses f. Gambar Bumi
pembelajaran perlu diakhiri dengan memberikan tugas- Yaitu gambar yang berkenaan dengan peta.
tugas tertentu yang ada kaitannya dengan pelaksanaan g. Gambar Karikatur
demonstrasi dan proses pencapaian tujuan pembelajaran. Yaitu gambar ejekan atau yang mengandung
Hal ini diperukan untuk meyakinkan apakah siswa kritikan.
memahami proses demontrasi itu atau tidak. Selain h. Gambar Kerja
memberikan tugas yang relevan, ada baiknya guru dan Yaitu unsur karya seni (berupa foto atau gambar)
siswa melakukan evaluasi bersama tentang jalannya yang disusun diatas karton dan siap di foto untuk
proses demonstrasi itu untuk perbaikan selanjutnya, dijadikan bahan cetakan. Misalnya iklan cetak dan
(Sanjaya, 2006:152). kemasan.
i. Gambar Sampul
Menggambar Yaitu gambar yang dimuat pada kulit muka suatu
Gambar adalah tiruan barang (orang, binatang, suatu majalah, biasanya gambar mengenai laporan
tumbuhan dan sebagainya) yang dibuat dengan coretan utama atau khusus terbitnya itu.
pensil dan sebagainya, pada kertas atau media lain yang Jenis-jenis Gambar Anak
berbentuk dua dimensi atau disebut juga lukisan. Menurut Tambrani, (2005: 3) dalam buku Bahasa
Rupa Jenis-jenis gambar anak yaitu :
a. Menggambar melukis, artinya gambar yang benar-
benar merupakan lukisan jiwa anak, apapun bentuk
dan coraknya.
b. Mengambar hias, artinya gambar itu dimaksudkan
sebagai hiasan.
c. Menggambar menurut alam, artinya anak
menggambar langsung dari benda yang dilihatnya,
bagaimanapun hasilnya.
d. Menggambar bentuk dan gerak, artinya gambar
anak yang paling disenangi adalah benda yang
bergerak. Misalnya, manusia, binatang, mobil,
kereta, api dan sebagainya.

Skema perkembangan gambar anak.


Gambar 2.1 Menurut Tambrani, (2005: 4) dalam buku Bahasa
Langkah-Langkah Menggambar Rupa. Mengklasifikasikan tahapan dalam gambar anak
Sumber. https://www.google.co.id/search?q=langkah- yaitu :
langkah+menggambar+ayam a. Usia 2-3 tahun, masa coreng moreng tanpa arti.
b. Usia 3-4 tahun, masa coreng moreng mulai ada
Macam-macam Jenis Gambar arti.
Menurut Tambrani, (2005: 3) dalam buku Bahasa c. Usia 4-5 tahun, masa mementingkan bagian
Rupa. Menggambar dapat diklasifikasikan sebagai tertentu objek
berikut: d. Usia 5-6 tahun, masa skema sederhana, konsep
a. Gambar Imajinatif Atas-Bawah
Yaitu gambar yang terbayang (dikhayalkan) dalam
angan-angan sesuatu yang dijadikan sebagai

113
Jurnal Pendidikan Seni Rupa, Volume 05 Nomor 01 Tahun 2017, 110±118

e. Usia 6-7 tahun, masa perkembangan skema, jurusan PGSD di Universitas Nusantara PGRI Kediri (
seiring perkembangan intergarsi indera. UNP ). Sanggar ini berdiri di Banaran gang 1 Kediri.
Perkembangan konsep ruang dan waktu. Pada awalnya sanggar ini didirikan atas dasar kepedulian
f. Usia 7-8 tahun, masa utamakan objek yang untuk membantu proses menggambar pada anak-anak
dipentingkan dan karya cipta anak untuk menggambar serta banyaknya
g. Usia 8-9 tahun, masa aneka waktu dan ruang permintaan orang tua yang menginginkan penyaluran
h. Usia 9-10 tahun, masa mata mulai lebuh berperan, bakat yang dimiliki anaknya, disamping masih sedikitnya
semula lebih untuk rinci sanggar-sanggar yang didirikan di Kediri.
i. Usia 10-11 tahun, masa gambar selain hasil Sanggar ini mempunyai visi dan misi antara lain :
imajinasi, mulai merupakan catatan peristiwa. a. Menggali potensi anak yang dimiliki.
j. Usia 11-13 tahun, masa krisis, saat terjadi b. Menumbuh kembangkan kepercayaan diri si anak.
³SHUDQJ´ DQWDUD LQGHUD PDWD \DQJ EDUX MDGL GHQJDQ c. Anak berpola disiplin dalam menggambar dengan
indera-indera lainya. cara mudah dan sederhana.
k. Usia 13 tahun keatas bila para Pembina gagal d. Anak dapat mempresentasikan karyanya secara
mengintegrasikan indera-indera dimasa krisis dan jelas dan mandiri.
cenderung memenangkan mata. Masa yang
berbakat menggambar atau yang tidak berbakat METODE PENELITIAN
menggambar. Bila para Pembina berhasil Jenis Penelitian
mengintegrasikan indera-indera hingga apa yang Metode dalam jenis penelitian ini adalah metode
³GLOLKDW´ VHRUDQJ DQDN PHUXSDNDQ KDVLO NHUMDVDPD penelitian kualitatif yang menghasilkan bentuk skripsi
terpadu indera-inderanya. Masa yang berbakat deskripsi, penelitian ini merujuk pada proses
menggambar atau yang tidak berbakat pembelajaran seni yang menekankan pada metode
menggambar. pembelajaran demonstrasi di Sanggar Lintang Art Kediri.
Karena untuk itu penelitian ini mengungkapkan
Mewarnai mengenai proses pembelajaran menggambar di Sanggar
Menurut (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002:375), Lintang Art Kediri.
mewarnai adalah memberi warna, mengecat, menandai Waktu dan Lokasi penelitian
(dengan warna tertentu). Sehingga dapat disimpulkan a. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Maret±
bahwa mewarnai adalah aktivitas memberikan warna April 2016.
(pensil, crayon, cat spray dll) pada bidang atau objek yang b. Tempat penelitian untuk mendapatkan data yang
diinginkan. diperlukan berada di Sanggar Lintang Art Kediri, yang
beralamatkan di Jl. Banaran Gang 1 Kediri.
Sumber Data Utama
Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah
berupa wawancara dan praktek, selebihnya adalah data
tambahan seperti dokumen dan lain-lain, (Moleong,
2009:157).

Tabel 3.1
Gambar 2.2 Daftar anggota sanggar
Contoh Tekhnik Warna Gradasi No. Nama Umur Kelas
Sumber: Doc. Pribadi 1. Ferlin 3 tahun PAUJD
Sanggar 2. Fadil 5 tahun TK-A
Jika melihat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, 3. Asyifa 5 tahun TK-A
(1999:875). Kata sanggar berasal dari bahasa Jawa yang 4. Athan 6 tahun TK-B
memiliki arti : 5. Fia 6 tahun TK-B
a. Tempat pemujaan yang terletak di pekarangan
6. Adit 7 tahun 1 SD
rumah.
7. Abi 7 tahun 1 SD
b. Tempat untuk kegiatan seni.
8. Nabil 8 tahun 2 SD
c. Tempat untuk kerja, pertemuan untuk mengadakan
tukar pikiran (pembahasan, pengolahan, dan 9. Nindi 8 tahun 2 SD
sebagainya) tentang suatu bidang ilmu atau bidang 10. Candra 9 tahun 3 SD
kegiatan tertentu. 11. Elen 10 tahun 4 SD
Dari definisi diatas, kata sanggar dalam hal ini 12. Citra 10 tahun 4 SD
memiliki arti sebagai tempat untuk kegiatan seni 13. Zahra 11 tahun 5 SD
(lukis,tari,teater, dan sebagainya). 14. Zidan 12 tahun 6 SD
15. Lanang 13 tahun 6 SD
Sanggar Lintang Art Kediri
Sanggar Lintang Art berdiri pada 27 september 2005 Sumber Data Penunjang
oleh Agung yang dikenal dengan nama Agung Lintang, Dalam mencari dan mengumpulkan data perlu adanya
yang saat ini juga mengajar sebagai Dosen seni pada sumber data penunjang, yaitu data yang dapat

114
Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi di Sanggar Lintang Art Kediri

mendukung, membantu, melengkapi, segala kekurangan Teknik Analisis Data


dari sumber data utama. Termasuk sumber data Setelah semua data diperoleh dari sumber data, dan
penunjang adalah piala dan piagam penghargaan prestasi dirasa cukup, maka selanjutnya data penelitian tersebut
yang diperoleh Sanggar Lintang Art Kediri. siap untuk diolah. Proses pengolahan data dilakukan
dengan menggunakan teknis analisis data terdiri dari tiga
Teknik Pengumpulan Data tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang kesimpulan atau verifikasi.
paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari
penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui Reduksi Data
teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan Mereduksi data yaitu dengan cara pertama, menelaah
mendapatkan data yang memenuhi standart data yang seluruh data dari berbagai narasumber, yaitu hasil data
ditetapkan, (Sugiyono, 2011:336). dari observasi dan wawancara tentang judul penelitian
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah SHQXOLV \DQJ EHUMXGXO ³3HQHUDSDQ 0HWRGH 3HPEHODMDUDQ
sebagai berikut: 'HPRQVWUDVL GL 6DQJJDU /LQWDQJ $UW .HGLUL´ \DQJ VXGDK
A. Observasi dicatat dalam catatan lapangan dan foto hasil
Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan dokumentasi. Kedua membuat rangkuman inti dari
melakukan pengamatan secara langsung dan sistematis informasi yang diperoleh dan pernyataan yang penting
terhadap gejala-gejala yang dimiliki dengan cara dalam penelitian. Ketiga, menyusun data dalam satu-
meneliti, mengamati, merangkum dan mendata kejadian satuan yaitu menurut sumber data, pekerjaan informan,
sebagaimana terjadi pada keadaan sebenarnya (Moleong, lokasi dan teknik pengumpulan data. Keempat,
2011: 175). mengategorikan satu-satuan yang telah disusun yaitu hal-
B. Wawancara KDO \DQJ WLGDN VHVXDL GHQJDQ ³3HQHUDSDQ 0HWRGH
Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2013:231) Pembelajaran Demonstrasi di Sanggar Lintang Art
wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk .HGLUL´ PDND WLGDN GLPDVXNNDQ NHGDODP NDWHJRUL
bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga tersebut. Kelima, mengorganisasikan data yang sudah
dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu. dipilih sebagai sajian data.
C. Dokumentasi
Menurut Sugiyono (2013:240) dokumen merupakan Penyajian Data
catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa Menyajikan data yaitu dengan cara data yang
berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental disajikan adalah hasil data yang dipilih, yang
dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan sebelumnya telah direduksi datanya. Dalam penelitian
misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life ini penyajian data dilakukan dengan cara berurutan.
histories), cerita, biografi, peraturan, kebijakan. Urutan data yang disajikan, yaitu mengenai awal mula
Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto, gambar berdirinya Sanggar Lintang Art Kediri.
hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk Menarik Kesimpulan dan Verifikasi
karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, Menarik kesimpulan atau verifisi yaitu dengan cara
patung, film, dan lain-lain. Study dokumen merupakan menarik kesimpulan dari data yang disaji tentang
pelengkap dari penggunaan metode observasi dan ³3HQHUDSDQ 0HWRGH 3HPEHODMDUDQ 'HPRQVtrasi di
wawancara dalam penelitian kualitatif. 6DQJJDU /LQWDQJ $UW .HGLUL´
Kesimpulan tersebut, kemudian diverifikasi dengan
Validitas Data cara meninjau kembali catatan lapangan, menempatkan
Menurut Sugiono, triangulasi diartikan sebagai teknik salinan suatu temuan dalam data dan menguji data
pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari dengan memanfaatkan teknik keabsahan yang digunakan.
berbagai teknik pengumpulan data dan sumber yang telah
ada (Sugiyono, 2008: 83). Dalam hal ini peneliti HASIL DAN PEMBAHASAN
menggunakan teknik pengumpulan data observasi, Kegiatan Pembelajaran
wawancara dan dokumentasi. Dari hasil pengumpulan Kegiatan pembelajaran di Sanggar Lintang Art
data yang diperoleh diantaranya hasil wawancara dengan dilakukan 2 kali dalam satu minggu yaitu hari Jumat, dan
informan tentang Sanggar Lintang Art, observasi dan data Sabtu, selama 2 jam mulai pukul 14.30-16.30 WIB yang
hasil dokumentasi yang berhubungan data data yang telah dibimbing langsung oleh Pak Agung yaitu pembina
diteliti tersebut, kemudian digabungkan sehingga muncul sanggar sekaligus pemilik sanggar. Kegiatannya
data yang relevan. berlangsung di ruang teras halaman rumahnya yaitu
1) Triangulasi Sumber khusus untuk kegiatan menggambar dengan dipisahkan
2) Triangulasi Teknik antara Playgroup, TK, dan SD. Pak Agung memulai
kegiatan dengan mengajarkan satu persatu anak, Pak
Informan Review Agung mulai menggambarkan satu persatu kemudian
Untuk mengetahui suatu penelitian itu sudah benar anak meneruskan dan mewarnai. Anak dilatih terus dan
atau belum, maka peneliti meminta persetujuan dari diberi tugas rumah atau PR untuk mewarnai di rumah
informan agar ada persamaan pengertian. Dalam hal ini untuk berlatih. Untuk hari-hari biasa pembina juga
peneliti akan memperlihatkan hasil penelitian kepada Pak memberi anak-anak tugas menggambar dengan tema
Agung untuk disetujui bersama. yang anak inginkan serta media dan bahan yang mereka

115
Jurnal Pendidikan Seni Rupa, Volume 05 Nomor 01 Tahun 2017, 110±118

inginkan juga, seperti pewarnaan menggunakan crayon, (2). Menanyakan kepada anak tema apa yang di
dan media menggunakan kertas dan lain sebagainya inginkan.
diserahkan ke pembina di pertemuan berikutnya untuk (3). Menjelaskan peralatan yang harus disiapkan,
dinilai gambarnya sudah cukup atau belum. Untuk alat dan gambar sesuai tema yang diinginkan.
dan bahan murid membawa peralatan dan bahan sendiri (4). Agung menjelaskan tugas yang harus
dari rumah, contohnya crayon, spidol, buku gambar, dan dilakukan oleh anak. Mengamati teknik
lain sebagainya. Istimewa dari kegiatan belajar ini anak menggambar dan mewarnai.
dibebaskan untuk memilih tema yang ingin digambar.
(b). Langkah Pelaksanaan Demonstrasi
(1). Memulai demonstrasi menggambar sesuai
tema yang diinginkan oleh anak. Tema tentang
binatang, pemandangan dan profesi.
(2). Menceritakan dongeng sesuai tema yang di
demonstrasikan.
(3).Mengamati respon anak pada saat menjelaskan.
(4). Memberikan kesempatan kepada anak untuk
menambahkan objek gambar sesuai kreativitas
anak.
Gambar 4.1
Pak Agung Berdemonstrasi di Depan Anak Sanggar (c). Langkah Mengakhiri Demonstrasi
Sumber : Doc. Pribadi, 2016 Pada saat Agung sudah selesi melakukan
demonstrasi, selanjutnya anak diberikan tugas untuk
menggambar sesuai kreatifitasnya. Hal ini diperlukan
untuk meyakinkan apakah anak memahami proses
demonstrasi dengan baik atau tidak. Selain
memberikan tugas yang relevas, Agung tetap
mendampingi proses belajar anak.

Tujuan pengajaran menggunakan metode demonstrasi


adalah untuk memperlihatkan proses terjadinya suatu
peristiwa sesuai materi ajar, cara pencapaiannya dan
Gambar 4.2 kemudahan untuk dipahami oleh anak dalam pengajaran
Proses anak mewarnai gambar kelas.
Sumber : Doc. Pribadi, 2016
Hasil Karya Anak di Sanggar Lintang Art Kediri
Penerapan Metode Demonstrasi di Sanggar Berdasarkan pada hasil observasi, dokumentasi dan
Langkah-langkah menggunakan metode demonstrasi wawancara dari bulan Maret - April 2016 hasil karya anak
menurut pendapat Sanjaya, (2011:150) dalam buku di Sanggar Lintang Art adalah sebagai berikut :
Strategi Pembelajaran berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Nama : Fadil
a. Tahap Persiapan Kelas : TK-A
(1). Merumuskan tujuan yang harus dicapai oleh Tema : Binatang
siswa setelah proses demosntrasi berakhir. Tujuan
ini meliputi ketepatan alat dan bahan, memilih dan
menentukan tema yang akan di gambar, dan
mengenai sikap, anak mengamati dan mendengar
sampai selesai pada saat Agung berdemonstrasi.
(2). Agung mempersiapkan alat dan bahan untuk
melakukan berdemonstrasi agar demonstrasi
berjalan dengan baik dan berhasil.
(3). Melakukan diskusi sebelum anak menentukan
tema. Memberikan kesempatan kepada anak untuk
memilih dan menentukan tema yang ingin
digambar. Gambar 4.3
Tema : Binatang
b. Tahap Pelaksanaan Sumber : Doc. Pribadi, 2016
(a). Langkah Pembukaan
(1). Mengatur tempat duduk dan meja agar anak Karya Fadil anak berusia 5 tahun merupakan salah
dapat memperhatiakan dengan jelas materi satu karya anak di Sanggar Lintang Art Kediri yang
yang disampaikan oleh Agung. EHUWHPDNDQ ³%LQDWDQJ´ GDQ EHUMXGXO ³%XUXQJ .XWLODQJ´
Dalam proses pembelajaran di sanggar, Fadil diberi

116
Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi di Sanggar Lintang Art Kediri

keluasan untuk meminta tema yang ingin digambar, diberi warna yang sesuai dan terkesan ramai dengan
kemudian Fadil menambah objek gambar sesuai memberikan warna baju dan celana yang berbeda-beda.
kreativitasnya dan mewarnai gambar yang sudah Untuk keseluruhan gambar terlihat detail dan indah
digambarkan Pak Agung, Fadil mewarnai gambar yang karena dengan memberikan warna-warna yang pas
diinginkan dengan baik, selanjutnya Fadil sudah dengan karakter anak masing-masing.
dibebaskan untuk menentukan tema, teknik pewarnaan
dan finishing sendiri namun tetap didampingi Pak Agung. Nama : Lanang
Untuk pewarnaan dan kreatifitasnya sudah mulai Kelas : 6 SD
berkembang terlihat dengan menambahkan objek seperti Tema : Binatang
gunung, awan, maupun rumput dan pohon. Pada bagian
awan dan rumput, anak sudah mulai mengembangkan
sendiri gradasi warna yang diinginkan. Warna awan yang
terlihat berbeda dan menarik menggunakan warna ungu
tua, ungu muda, dan pink, serta diberi aksen titik-titik
dan pinggiran berwarna putih. Sedangkan bagian rumput
juga terlihat menarik yaitu menggunakan warna gradasi
yang bagus dari hijau tua, hijau muda, dan kuning serta
diberi aksen sehingga warna terlihat lebih menarik. Pada
gambar burung juga terlihat lebih menarik karena
menggunakan gradasi warna yang indah.
Gambar 4.5
Tema : Binatang
Nama : Zahra
Sumber : Doc. Pribadi, 2016
Kelas : 5 SD
Tema : Liburan
Karya Lanang anak berusia 13 tahun merupakan salah
satu karya anak di Sanggar Lintang Art Kediri yang
EHUWHPDNDQ ³%LQDWDQJ´ GDQ EHUMXGXO ³.HEXQ %LQDWDQJ´
Dalam proses pembelajaran di sanggar, Lanang diberi
keluasan untuk meminta tema yang ingin digambar,
kemudian Lanang mewarnai gambar yang sudah
digambar sendiri, Lanang mewarnai gambar yang
diinginkan dengan baik, untuk gambar yang digambar
oleh lanang, lanang sudah dibebaskan untuk menentukan
tema, teknik pewarnaan dan finishing sendiri namun tetap
dalam pendampingan pak Agung apabila Lanang merasa
Gambar 4.4 kesulitan.
Tema : Liburan Seperti gambar Lanang, untuk pewarnaan dan
Sumber : Doc. Pribadi, 2016 kreatifitasnya sudah berkembang dengan baik. Terlihat
dari keseluruhan gambar yang sangat detail dan rumit
Karya Zahra anak berusia 11 tahun merupakan salah menggunakan banyak objek. Untuk pewarnaan pada
satu karya anak di Sanggar Lintang Art Kediri yang langit dan awan menggunakan gradasi warna yang
EHUWHPDNDQ ³/LEXUDQ´ GDQ EHUMXGXO ³%HUHQDQJ %HUVDPD´ berbeda-beda, langit dibuat terkesan gelap. Untuk warna
Dalam proses pembelajaran di sanggar, Zahra diberi pada pohon dan rumput juga menggunakan gradasi warna
keluasan untuk meminta tema yang ingin digambar, yang pas, warna daun menggunakan warna hijau tua dan
kemudian Zahra mewarnai gambar yang sudah hijau muda dengan diberi detail motif daun yang indah.
digambarkan oleh Pak Agung, Zahra mewarnai gambar Untuk pohon menggunakan warna coklat tua dan coklat
yang diinginkan dengan baik, untuk gambar berenang di muda. Sedangkan untuk pewarnaan pada binatang dibuat
pantai Zahra menentukan tema sendiri kepada pak Agung, warna yang sesuai dengan kreatifitas. Keseluruhan
selanjutnya untuk pewarnaan Zahra berkreasi dengan gambar terlihat detail dan rumit namun tetap indah dan
teknik yang sudah diajarkan oleh pak Agung. rapi.
Seperti gambar Zahra untuk pewarnaan dan
kreatifitasnya sudah berkembang dengan baik. Terlihat PENUTUP
dari keseluruhan gambar yang sangat detail dan rumit Pembelajaran dengan metode Demonstrasi memiliki
menggunakan banyak objek. Untuk pewarnaan pada dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar
langit dan awan menggunakan gradasi warna yang siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan
berbeda-beda. Gunung di buat gradasi warna yang belajar siswa dalam materi pelajaran yang
berbeda yaitu coklat tua dan coklat muda, terdapat tebing didemonstrasikan. Penerapan metode-metode
dan air terjun yang indah dengan memberikan gradasi pembelajaran demonstrasi mempunyai pengaruh positif,
warna yang pas, pada air menggunakan warna biru tua, yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang
biru muda, dan putih, sedangkan pada bagian tebing ditunjukkan dengan hasil wawancara dengan sebagian
diberi warna coklat tua dan coklat muda. Objek manusia siswa, rata-rata jawaban siswa menyatakan siswa tertarik

117
Jurnal Pendidikan Seni Rupa, Volume 05 Nomor 01 Tahun 2017, 110±118

dan berminat dengan metode-metode pembelajaran Moleong, J Lexy. 2011. Metode Penelitian Kualitatif
demonstrasi sehingga mereka menjadi motivasi untuk (edisi refisi). Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
belajar. Rohidi, Tjejep Rohendi. 2011. Metologi Penelitian Seni.
Metode demonstrasi adalah salah satu metode Semarang: Cipta Prima Nusantara.
mengajar dengan menggunakan peragaan untuk Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi
memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana
bagaimana melakukan sesuatu dengan jalan Prenanda Media.
mendemonstrasikan terlebih dulu kepada siswa. Susanto, Mikke. 2002. Diksi Rupa. Yogyakarta:
Metode ini dapat menghilangkan varbalisme sehingga Kanisius.
siswa akan semakin memahami materi pelajaran. Akan Sumarna, Karmas. 2001. Kiat Mengomersialkan Hobi
tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti Menggambar. Semarang: Effhar.
kesediaan alat peraga agar ,metode ini dapat berjalan Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif
dengan efektif dan efisien. dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif
Saran dan R&B. Bandung: Alfabeta.
Dari hasil pengamatan penulis di kelas agar proses Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif
belajar mengajar dengan demonstrasi lebih efektif dan dan R&D. Bandung: Alfabeta.
lebih memberikan hasil yang optimal bagi siswa, maka Tabrani, Primadi. 2005. Bahasa Rupa. Bandung: Kelir.
disampaikan saran sebagai berikut: Tim Penyusun. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
1. Untuk melaksanakan metode demonstrasi Jakarta: Balai Pustaka
memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga
guru harus mampu menentukan atau memilih topik
yang benar-benar bisa diterapkan dengan model
demonstrasi dalam proses belajar mengajar sehingga
diperoleh hasil yang optimal.
2. Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa,
guru hendaknya lebih sering melatih siswa dengan
berbagai metode pembelajaran, walau dalam tarif
yang sederhana, dimana siswa nantinya dapat
menetukan pengetahuan baru, memperoleh konsep
dan keterampilan, sehingga siswa berhasil atau
mampu memecahkan masalah-masalah yang
dihadapinnya.
3. Perlu adanya penelitian yang lebih khusus dengan
penggunaan metode demonstrasi ini, karena
pembelajaran dengan metode ini hanya cocok pada
kondisi tertentu saja.
4.
DAFTAR PUSTAKA
Aunnurrahman. 2010. Belajar dan Pembelajaran.
Bandung: Alvabeta
Burton, Graeme. 2012. The Guidance of Learning
Activities. Yogyakarta: Jalasutra.
Danukarta, Patria. 2014. Penerapan Metode Demonstrasi
Untuk Meningkatkan Kemampuan Menggambar dan
Mewarnai Siswa Kelompok B TK Ananda Ceria
Gresik. Skripsi diterbitkan. Surabaya: Pendidikan
Seni Rupa FBS Universitas Negeri Surabaya
(UNESA).
Davies, Ivor K. 1986. Prinsip-prinsip Belajar. Jakarta:
Rajawali.
Huda, Miftahul. 2013. Model-model Pengajaran dan
Pembelajaran Isu-isu Metodis dan Paradigmatis.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Marno, Indris. 2008. Strategi dan Metode Pengajaran.
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Moleong, J Lexy. 2009. Metode Penelitian Kualitatif.
Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Moleong, J Lexy. 2010. Metode Penelitian Kualitatif.
Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

118

Anda mungkin juga menyukai