Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)

INSTALASI GIZI RSUD KESEHATAN KERJA


BULAN JULI 2023

A. Latar Belakang
Dalam Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit ditetapkan bahwa
indikator mutu prioritas (IMP) instalasi gizi RSUD Kesehatan Kerja Provinsi Jawa
Barat mulai bulan Juli 2023 meliputi asuhan gizi pasien baru dalam waktu 2x24
jam (100%), kunjungan ulang pasien ke poli gizi (50%), pasien rawat inap yang
mendapat edukasi gizi (50%) dimana setiap bulannya di laporkan ke tim mutu.
Untuk IMP yang sebelumnya yaitu sisa makan yang tidak termakan oleh pasien
(<20%), persentase ketepatan waktu pemberian makan (100%) dan ketepatan
diet (100%) tidak dilaporkan ke tim mutu tetapi tetap dilakukan pengukuran
secara internal sebagai data dan bahan evaluasi pelayanan gizi. Semua IMP
instalasi gizi baik yang dilaporkan maupun sebagai data internal gizi bertujuan
untuk pengawasan dan pengendalian mutu pelayanan gizi yang akan menjamin
ketepatan dan keamanan pelayanan gizi.

B. Hasil Standar Pelayanan Minimal (SPM)


Tabel 1
Standar Pelayanan Minimal Berdasarkan IMP Instalasi Gizi Yang Baru
No Perspektif Indikator Standar Hasil Keterangan
Capaian

1 Pelayanan Asuhan Gizi Pasien


Tidak
Baru Dalam Waktu 2x 100% 90%
Tercapai
24 Jam
2 Kunjungan Ulang
50% 0 Tidak Tercapai
Pasien ke Poli Gizi
3 Pasien Yang
Mendapat Edukasi 50% 6,5% Tidak Tercapai
Gizi.

Berdasarkan table 1 menunjukkan bahwa ketiga indikator mutu prioritas instalasi


gizi yang baru tidak mencapai standar. Asuhan gizi pasien baru 2x24 jam pada
bulan juli ini baru mencapai 90% (data terlampir) hal tersebut disebabkan oleh
belum adanya ahli gizi ruangan yang bertanggungjawab pada pelaksanaan asuhan
gizi mulai dari assessmen gizi awal pasien masuk rawat inap sampai pasien pulang.
Pada saat ini pelaksanaan asuhan gizi pasien rawat inap dilaksanakan oleh semua
ahli gizi secara bergantian sesuai jadwal serta situasi dan kondisi. Kunjungan ulang
pasien ke poli gizi adalah 0% (data terlampir) hal tersebut disebabkan belum
adanya data kunjungan ulang pasien konseling gizi karena rencana kunjungan
disesuaikan dengan jadwal control dokter pada 1 bulan kemudian. Dan untuk
indikator pasien rawat inap yang mendapat edukasi adalah 6,5% dimana edukasi
gizi yang dimaksud adalah edukasi gizi yang diberikan pada saat awal pasien
masuk perawatan dan pada saat pasien pulang (data terlampir) sehingga standar
indikator tidak tercapai hal tersebut disebabkan oleh belum adanya ahli gizi
ruangan.

Tabel 2
Standar Pelayanan Minimal Berdasarkan Indikator Mutu lainnya
No Perspektif Indikator Standar Hasil Keterangan
Capaian
1 Pelayanan Ketepatan waktu
pemberian makan 100% 100% Tercapai
kepada pasien
2 Sisa makanan
yang tidak
termakan oleh <20% 15,02% Tercapai
pasien
3 Ketepatan diet
100% 99,7 % Tidak Tercapai
4 Konsumen Survey kepuasan 100%
80% Tercapai
makan pasien

Berdasarkan table 2 diatas standar pelayanan minimal instalasi gizi


berdasarkan indikator mutu lainnya adalah ketepatan waktu pemberian makan
(100%), sisa makan yang tidak termakan oleh pasien (15,02%) serta kepuasan
pelayanan makan (100%) untuk bulan juli mencapai standar tetapi untuk
indikator ketepatan diet tidak tercapai (99,7%) hai ini disebakan oleh adanya
kesalahan dalam melihat usia pasien sehingga diberikan diet makanan bayi
(bubur campur) kemudian tidak terekapnya pasien baru sebanyak 2 pasien
sehingga pasien tersebut terlewat pada pemberian makan pagi. Hal tersebut
harus segera dilakukan perbaikan dengan meneliti kembali identitas pasien
termasuk usia pasien pada buku diet dan etiket diet pasien sehingga pasien bisa
mendapatkan diet yang tepat sesuai dengan diagnosis gizi dan kondisi pasien
serta lebih teliti dalam merekap jumlah pasien rawat inap yang mendapatkan
makan. Dengan begitu, pelayanan makan pasien rawat inap harus tetap
ditingkatkan dan memberikan pelayanan yang terbaik.

C. Kesimpulan
Indikator mutu pelayanan (IMP) instalasi gizi mulai bulan Juli 2023
menggunakan IMP yang baru yaitu asuhan gizi pasien baru rawat inap 2x24 jam,
kunjungan ulang pasien ke poli gizi dan pasien yang mendapatkan edukasi gizi
dengan hasil belum mencapai standar karena faktor sumber daya baik manusia
maupun data. Indikator mutu lainnya yang tetap diukur sebagai data internal dan
bahan evaluasi pelayanan juga meliputi ketepatan pemberian makan, sisa
makan pasien dan kepuasan pelayanan makan mencapai standar tetapi untuk
ketepatan pemeberian diet tidak tercapai disebabkan oleh beberapa kesalahan
teknis yang selanjutnya menjadi bahan evaluasi perbaikan supaya tidak terjadi
lagi kesalahan dalam pemberian diet.

Bandung, 31 Juli 2023

Mengetahui,
Kepala Instalasi Gizi,
Kepala Seksi Penunjang Medik dan Non Medik

Yatna Hidayatna, S.Kep, M.MRS Neliana, AMG


NIP. 19800103 200902 2 002 NIP. 19790601 200902 2 001

Anda mungkin juga menyukai