PASIEN
(JANUARI-FEBRUARI-MARET)
TAHUN 2019
BAB I
PENDAHULUAN
Sesuai dengan misi Rumah Sakit Umum Daearah Kabupaten Nunukan untuk
dapat memberikan pelayanan yang bermutu dengan mengutamakan keselamatan
pasien, untuk itu RSUD Kabupaten Nunukan melakukan kegiatan peningkatan mutu
dan keselamatan pasien yang sesuai dengan standar akreditasi KARS versi SNAR.
Kegiatan ini dilakukan disetiap unit kerja/instalasi terkaiy untuk mengukur kinerja
pelayanan RS dan berbagai manajemen control untuk mendukung pengambilan
keputusan.
Selain pemantauan yang dilakukan oleh instalasi/unit kerja masing-masing,
pemantauan juga dilakukan melalui program validasi data. Validasi data merupakan
alat penting untuk memahami mutu dan dari data mutu dan untuk mencapai tingkat
dimana data tersebut cukup meyakinkan bagi para pembuat keputusan. hitungan
keakuratan dilakukan dengan membendingkan data orang pertama dengan orang
kedua. Hasil data orang kedua harus ≥ 90% dari hasil data orang pertama untuk
dikatakan data valid.
Laporan Triwulan I tahun 2019 ini dibuat untuk mengevaluasi perkembangan
hasil pemantauan indikator mutu yang diambil oleh instalasi/unit kerja dari bulan
Januari sampai dengan Maret 2019. Dalam laporan ini pembandingan (benchmark)
hasil pemantauan indikator RSUD Kabupaten Nunukan, direncanakan dengan sesuai
SNARS.
BAB II
WAKTU EVALUASI
Dalam pelaksanaan kegiatan monitoring indikator mutu Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Nunukan dilakukan pertriwulan (3 bulan), persemester (6 bulan).
Waktu yang digunakan adalah setiap bulan mengumpulkan data indikator mutu dari
setiap unit/instalasi kerja.
BAB III
KEGIATAN
1. Mengumpulkan Data
a. Indikator Area Klinis
b. Indikator Area Manajemen
c. Sasaran Keselamatan Pasien
d. Indikator Mutu Unit RSUD Kabupaten Nunukan
e. Indikator Prioritas RSUD Kabupaten Nunukan
f. Kejadian Tidak Diharapkan
2. Clinical Pathway
3. Panduan Praktek Klinik
4. Pengelolaan Risiko Insiden Keselamatan Pasien
5. RCA KTD
6. RCA Kesalahan Dalam Penyerahan Obat
3
BAB IV
LAPORAN HASIL PELAKSANAAN
1. Pengumpulan Data
A. Indikator Area Klinis
IAK 1 Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway
Dari 5 clinical pathway yang ada di RSUD Kabupaten Nunukan sudah
dilaksanakan, tetapi belum semua dilakukan audit klinis karena sample belum
mencukupi dikarenakan banyaknya diagnosa tambahan (drop out).
Analisa
Dari data diatas dapat dijelaskan bahwa kepatuhan terhadap clinical pathway
pada bulan Januari, Februari dan Maret 2019 belum mencapai standar
dikarenakan baru dimulainya penerapan clinical pathway.
Tindak lanjut
1. Tetap melaksanakan kepatuhan terhadap clinical pathway sesuai standar
agar dapat mencapai standar
2. Melakukan supervisi pelaksanaan pelayanan medis terkait kepatuhan
terhadap clinical pathway
3. Mengupayakan untuk mempertahankan standar yang sudah tercapai
Analisa menggunakan PDSA
IAK 3 Waktu Tunggu Hasil Pemeriksaan Thorak Foto Rawat Jalan ≤ 180 Menit
Analisa
Pada grafik diatas dapat dijelaskan bahwa waktu tunggu hasil pemeriksaan
thorak foto rawat jalan ≤180 menit pada bulan Januari, Februari dan Maret
2019 sudah mencapai target.
Tindak lanjut
1. Tetap melaksanakan waktu tunggu hasil pemeriksaan thorak foto rawat
jalan ≤180 menit sesuai standar agar dapat mencapai standar
2. Melakukan supervisi pelaksanaan pelayanan terkait waktu tunggu hasil
pemeriksaan thorak foto rawat jalan ≤180 menit
3. Mengupayakan untuk mempertahankan standar yang sudah tercapai
5
Analisa
Pada grafik diatas dapat dijelaskan bahwa penerapan keselamatan operasi
terjadi kenaikan pada bulan Februari dan Maret 2019 dikarenakan sudah
berjalannya penerapan Sasaran Keselamatan Pasien di OK.
Tindak lanjut
1. Tetap melaksanakan penerapan keselamatan operasi sesuai SPO agar dapat
mencapai standar
2. Melakukan supervisi pelaksanaan pelayanan medis terkait penerapan
keselamatan operasi
3. Mengupayakan untuk mempertahankan standar yang sudah tercapai
6
Analisa
Pada grafik diatas dapat dijelaskan bahwa komplikasi anestesi karena
overdosis, reaksi anestesi dan salah penempatan anestesi ETT pada bulan
januari - maret 2019 tidak pernah terjadi dan sesuai standar yaitu 6 %
dikarenakan sebelum memberikan anestesi dilakukan asesmen pra anestesi
terlebih dahulu
Tindak lanjut
1. Tetap melaksanakan prosedur pemberian anestesi sesuai SPO agar dapat
mencapai standar
2. Melakukan supervisi pelaksanaan pelayanan medis terkait komplikasi
anestesi karena overdosis, reaksi anestesi dan salah penempatan anestesi
ETT
3. Mengusulkan pelatihan terkait komplikasi anestesi karena overdosis, reaksi
anestesi dan salah penempatan anestesi ETT
4. Mempertahankan standar yang sudah tercapai
Analisa menggunakan PDSA
Analisa
Pada grafik diatas dapat dijelaskan bahwa komplikasi anestesi karena
overdosis, reaksi anestesi dan salah penempatan anestesi ETT pada bulan
Januari s.d Maret 2019 tidak pernah terjadi dan sesuai standar yaitu 6 %
dikarenakan sebelum memberikan anestesi dilakukan asesmen pra anestesi
terlebih dahulu.
Tindak lanjut
1. Tetap melaksanakan prosedur pemberian anestesi sesuai SPO agar dapat
mencapai standar
2. Melakukan supervisi pelaksanaan pelayanan medis terkait komplikasi
anestesi karena overdosis, reaksi anestesi dan salah penempatan anestesi
ETT
3. Mengusulkan pelatihan terkait komplikasi anestesi karena overdosis, reaksi
anestesi dan salah penempatan anestesi ETT
4. Mempertahankan standar yang sudah tercapai
Analisa menggunakan PDSA
350%
300%
250%
200%
persentasi
150%
100%
50%
0%
RIN PER PE KRI
PER
GK AS SET CEK ASE ASE MA TER
RIN LE SET
AS UH UJ LIS CA CA SM SM NT IA LAP
RES GK PER MB UJ
ASE AN AN UA KES PE TAT TAT EN EN AU PE OR
UM AS SET GR AR UA
SM MA KEP N CPP IAP NG AN AN PR PR AN NG AN
E AN UJ AFI KO N
EN SU ER TIN T AN KAJ DO PER A A SEL ELU OP
ME PUL UA K NS PE
RI K AW DA AN IAN KTE AW AN IND AM AR ER
DIS AN N ULT MB
DA AT KA EST R AT EST UK A AN ASI
G ASI IUS
N AN N ESI ESI SI PE PAS
AN
K… M… M… IE…
Analisa
Pada grafik diatas dapat dijelaskan bahwa prosentase kelengkapan pengisian
rekam medis 24 jam setelah selesai pelayanan rawat inap belum sesuai standar
pada bulan Januari s.d Maret 2019
Tindak lanjut
1. Tetap melaksanakan monitoring kelengkapan pengisian rekam medis 24 jam
setelah selesai pelayanan rawat inap agar sesuai standar
2. Melakukan supervisi pelaksanaan kelengkapan pengisian rekam medis 24
jam setelah selesai pelayanan rawat inap
10
150 0.8
0.6
100
0.4
50
0.2
0 0
Januari Februari Maret
Lama tirah baring 241 138 150
Dekubitus 0 0 0
‰ 0 0 0
Target ‰ 1.5 1.5 1.5
Analisa
Dari diatas Menunjukkan hasil suveilans Angka kejadian dekubitus pada
Triwulan I (Bulan Januari s.d Maret Tahun 2019) di RSUD Kabupaten
Nunukan. Dari 529 hari jumlah lama tirah baring tidak ditemukan kasus
decubitus.
Tindak Lanjut :
- Pengawasan dan pengarahan IPCLN terhadap anggota diunitnya terkait PPI
dan penerapan SPO
11
Waktu Laporan
120%
100%
80%
Capaian
60%
Series1
40%
20%
0%
triwulan I standar
Analisa
Pada grafik diatas dapat dijelaskan bahwa ketepatan waktu pengiriman laporan
bulanan pada bulan Januari s.d Maret 2019 sesuai standar yaitu 100%.
Tindak lanjut
1. Tetap melaksanakan mempertahankan standar yang sudah dicapai
2. Melakukan supervisi ketepatan waktu pengiriman laporan bulanan
12
Analisa
Pada grafik diatas dapat dijelaskan bahwa ketepatan waktu pengiriman laporan
bulanan pada bulan januari - maret 2019 sesuai standar yaitu 100%
Tindak lanjut
1. Tetap melaksanakan mempertahankan standar yang sudah dicapai
2. Melakukan supervisi ketepatan waktu pengiriman laporan bulanan
Analisa menggunakan PDSA
Analisa
Pada grafik diatas dapat dijelaskan bahwa ketepatan waktu pengiriman laporan
bulanan pada bulan januari - maret 2019 sesuai standar yaitu 100%
Tindak lanjut
1. Tetap melaksanakan mempertahankan standar yang sudah dicapai
2. Melakukan supervisi ketepatan waktu pengiriman laporan bulanan
Analisa menggunakan PDSA
Analisa
Pada grafik diatas dapat dijelaskan bahwa prosentase angka kejadian phlebitis
belum sesuai standar pada bulan januari - maret 2019
Tindak lanjut
1. Tetap melaksanakan monitoring angka kejadian phlebitis agar sesuai
standar
2. Melakukan supervisi pelaksanaan kejadian phlebitis
14
ISKP 1 Prosentase Pasien Rawat Inap Baru Yang Memakai Gelang Identitas
Sesuai Standar
Analisa
Pada grafik diatas dapat dijelaskan bahwa prosentase pasien rawat inap yang
memakai gelang identitas sesuai standar pada bulan januari - maret 2019
dikarenakan soisalisasi SKP tentang pentingnya bagi pasien untuk memakai
gelang identitas sesuai standar.
Tindak lanjut
1. Tetap melaksanakan pemasangan gelang identitas sesuai SPO agar dapat
mencapai keamanan bagi pasien sesuai standar
2. Melakukan supervisi pelaksanaan pemasangan gelang bagi pasien rawat
inap bersama SKP
3. Mengusulkan pelatihan terkait Sasaran Keselamatan Pasien
15
99
98.5 98.5
98
97.5
Januari Februari Maret
Capaian (%) 100 100 98.5
Standar (%) 100 100 100
Analisa
Pada grafik diatas dapat dijelaskan bahwa kepatuhan penerapan komunikasi
dengan metode sbar tbak pada pelaporan pasien dan penerimaan pasien secara
verbal melalui telepon pada bulan Januari, Februari sudah sesuai standar
tetapi pada bulan Maret tidak mencapai standar.
16
Tindak lanjut
1. Mengupayakan capaian standart tetap 100% per bulan.
2. Melakukan supervisi pelaksanaan penerapan komunikasi dengan metode
sbar tbak pada pelaporan pasien dan penerimaan pasien secara verbal
melalui telepon
Analisa menggunakan PDSA
Analisa
Pada grafik diatas dapat dijelaskan bahwa prosentase kepatuhan prosedur site
marking sebelum tindakan operasi pada bulan januari - maret 2019 belum
mencapai standar 100%.
Tindak lanjut
1. Tetap melaksanakan kepatuhan prosedur site marking sebelum tindakan
operasi sesuai SPO agar dapat mencapai standar
2. Melakukan supervisi pelaksanaan pelayanan medis terkait kepatuhan
prosedur site marking sebelum tindakan operasi
3. Mengusulkan pelatihan terkait pertolongan pertama pada tenaga medis di
OK terkait patient safety
Analisa menggunakan PDSA
250
80%
200
158 60%
150 120 113
40%
100
50 38 20%
36.04 20 15
24.05
17.7 3
0 21.43 0%
Dokter Perawat Nakes Lain Adm
Moment Kepatuhan
No. Profesi Opport % Target
1 2 3 4 5 Ya Tidak
1. Dokter 150 0 9 147 27 333 120 210 36,04 100%
2. Perawat 64 13 11 47 23 158 38 120 24,05 100%
3. Nakes Lain 33 19 20 23 18 113 20 93 17,70 100%
4 Adm 4 0 2 4 5 15 3 11 21,43 100%
TOTAL 619 181 434 29,24 100%
Analisa
Hasil Audit angka kepatuhan Kebersihan Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Nunukan Triwulan I Tahun 2019. Data diatas menunjukan tingkat
kepatuhan paling tinggi pada profesi dokter yaitu 36,36%, diikuti oleh Profesi
Perawat 24,05%, Admisi 21,43% dan Nakes lain merupakan tingkat kepatuhan
paling rendah yaitu 17,70%. Hasil Audit menunjukkan angka kepatuhan
tertinggi masih di bawah target pancapaian yaitu 100%, hal ini dipengaruhi
oleh kurang pemahaman petugas tentang pentingnya melakukan kebersihan
tangan dan kurangnya kesadaran petugas dalam menerapkan kebersihan
tangan sesuai 5 moment
Tindak lanjut
1. Resosialisasi tentang Kebersihan Tangan
2. Tingkatkan pengawasan dan pengarahan dari IPCLN terhadap staf
diunitnya
Analisa menggunakan PDSA
80
60
40
18 17.2 19.5
20
0
Januari Februari Maret
Prosentase (%) 18 17.2 19.5
Standar (%) 100 100 100
Analisa
1. 1.Pelaksanaan triase di IGD tidak mencapai standar, karena belum adanya
lembar triase tersendiri yang digunakan oleh IGD karena masih bergabung
dengan lembar asesmen awal IGD
2. tidak adanya ruangan khusus triase dan tenaga triase
Tindak lanjut
1. Tetap melaksanakan triase sesuai SPO agar dapat mencapai standar
2. Melakukan supervisi pelaksanaan triase di IGD
Analisa menggunakan PDSA
2
1.2
1
0
Januari Februari Maret
Capaian (‰) 1.2 4.8 5.4
Standar (‰) 2.5 2.5 2.5
Analisa
Pada grafik diatas dapat dijelaskan bahwa angka kematian < 8 Jam di IGD
terjadi kenaikan pada bulan maret 2019 dikarenakan kondisi pasien yang
datang sudah menurun.
Tindak lanjut
1. Tetap melaksanakan triase sesuai SPO agar dapat mencapai standar
2. Melakukan supervisi pelaksanaan pelayanan medis terkait pasien yang
masuk keruang resusitasi di IGD
3. Mengusulkan pelatihan terkait pertolongan pertama pada tenaga medis di
IGD
Analisa menggunakan PDSA
98 96.1
96
93.8
94
92
90
Januari Februari Maret
Prosentase (%) 99.2 93.8 96.1
Standar (%) 100 100 100
Analisa
Capaian indikator respontime pelayanan dokter & perawat belum memenuhi
standar 100% pada bulan Januari-Maret 2019. Hal ini dikarenakan sumber
daya manusia (dokter dan perawat) yang bertugas di IGD kurang.
Tindak lanjut
1. Mengusulkan penambahan tenaga dokter dan perawat yang sudah memiliki
sertifikat ACLS dan PPGD, BTCLS
2. Mempertahankan capaian yang sudah ada
Analisa menggunakan PDSA
60
40
20
0
Januari Februari Maret
Prosentase (%) 97.7 93 94.5
Standar (%) 80 80 80
Analisa
Capaian indikator transfer pasien ke ruangan ≤ 6 jam sudah memenuhi standar
100% pada bulan Januari s.d Maret 2019.
Tindak lanjut
1. Melakukan supervisi dan evaluasi terkait transfer pasien ke ruangan
2. Mempertahankan capaian yang sudah ada
Analisa menggunakan PDSA
2. Rawat Inap
4
3.2
3 2.7
0
Januari Februari Maret
Prosentase (%) 3.2 2.7 6.2
Standar (%) 5 5 5
Analisa
Capaian indikator kejadian pulang APS rawat inap sudah memenuhi standar
pada bulan Januari s.d Maret 2019.
Tindak lanjut
1. Mempertahankan capaian yang sudah ada
2. Melakukan edukasi kepada pasien
Analisa menggunakan PDSA
70
60
50
Januari Februari Maret
Prosentase (%) 80.5 85.2 90.6
Standar (%) 100 100 100
Analisa
Capaian indikator kepatuhan jam visite dokter spesialis belum sesuai standar,
ini dikarenakan ada jadwal visite per hari yaitu jam 08.00-14.00 dan masih
ada beberapa dokter spesialis yang melakukan visite lewat dari jadwal visite
pada bulan Januari-Maret 2019.
Tindak lanjut
1. Mempertahankan capaian yang sudah ada
2. Melakukan sosialisasi kembali mengenai jadwal visite
Analisa menggunakan PDSA
100
100 100 100
80
60 69.5
57
40
43.8
20
24.2
14.8 17.2
0
Peraw Peraw Peraw
Medis Gizi Medis Gizi Medis Gizi
at at at
Januari Februari Maret
Prosentase (%) 24.2 43.8 100 14.8 57 100 17.2 69.5 100
Standar (%) 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Analisa
Capaian indikator asesmen pasien ranap (medis, keperawatan, gizi) dapat
dijelaskan bahwa untuk asesmen gizi sudah sesuai standar, untuk asesmen
medis dan asesmen keperawatan mengalami kenaikan kepatuhan pada bulan
Januari s.d Maret 2019.
Tindak lanjut
1. Mempertahankan capaian yang sudah ada
2. Melakukan sosialisasi kembali kepatuhan dalam pengisian asesmen medis
dan keperawatan
Analisa menggunakan PDSA
3 3 3
3
2
0
1 0
0 Capaian (%)
0
Januari Standar (%)
Februari
Maret
Analisa
Capaian indikator rata-rata pasien kembali ke perawatan intensif dengan kasus
yang sama < 72 jam dapat dijelaskan bahwa sesuai standar yaitu tidak pernah
terjadi pada bulan Januari-Maret 2019.
Tindak lanjut
1. Mempertahankan capaian yang sudah ada
2. Melakukan supervisi dan evaluasi mengenai kompetensi pemberi pelayanan
unit intensif
Analisa menggunakan PDSA
0.5
Capaian (%)
0
Januari Standar (%)
Februari
Maret
Analisa
Capaian indikator insiden salah setting ventilator mekanik dapat dijelaskan
bahwa sesuai standar yaitu tidak pernah terjadi pada bulan Januari-Maret
2019.
Tindak lanjut
1. Mempertahankan capaian yang sudah ada
2. Melakukan supervisi dan evaluasi mengenai insiden salah setting ventilator
mekanik
Analisa menggunakan PDSA
Analisa
Capaian indikator kompetensi pemberi pelayanan unit intensif dapat dijelaskan
bahwa sesuai standar pada bulan Januari s.d Maret 2019.
Tindak lanjut
1. Meningkatkan capaian yang sudah ada
2. Melakukan supervisi dan evaluasi kompetensi pemberi pelayanan unit
intensif
3. Memberikan pelatihan ICU dasar dan ICU lanjutan
Analisa menggunakan PDSA
Analisa
Capaian indikator ada anggota tim PPI yang terlatih dapat dijelaskan bahwa
sesuai standar yaitu 75% dan perlu melanjuntukan pelatihan tahap lanjut.
Tindak lanjut
1. Meningkatkan capaian yang sudah ada
2. Melakukan supervisi dan evaluasi indikator ada anggota tim PPI yang
terlatih
3. Mengusulkan untuk melakukan pelatihan PPI lanjutan
prosentase
50
40
30
20
10
0
januari februari maret
Prosentase (%) 75 75 75
Standar (%) 75 75 75
Analisa
Capaian indikator kegiatan pencatatan dan pelaporan infeksi nasokomial dapat
dijelaskan bahwa sesuai standar yaitu 75%.
Tindak lanjut
1. Meningkatkan capaian yang sudah ada
2. Melakukan supervisi dan evaluasi indikator kegiatan pencatatan dan
pelaporan infeksi nasokomial
AXIS TITLE
1 250
0.8 200
0.6 150
0.4 100
0.2 50
0 0
Januari Februari Maret
ISK 0 0 0
Jml Hr Cat 197 186 334
Target 1.5 1.5 1.5
‰ 0 0 0
Analisa
Hasil surveilans angka infeksi saluran Kemih pada RSUD Kabupaten Nunukan,
pada Triwulan I (Bulan Januari s.d Maret Tahun 2019). Dari 717 hari
pemasangan kateter yang terdiri dari 334 hari pada bulan Maret, 197 hari pada
bulan Januari dan 186 hari pada bulan Maret dan tidak ditemukan kejadian
Infeksi Saluran Kemih (ISK).
Tindak lanjut
1. Resosilisasi tentang penilaian terkait kriteria inklusi ISK
2. Monitoring Penerapan bundles ISK
3. Pengawasan dan pengarahan IPCLN terhadap anggota diunitnya terkait
PPI
4. Monitoring dan Evaluasi dari PPRA
Analisa
Hasil surveilans Phlebitis pada Triwulan I (bulan Januari s.d Maret Tahun
2019) di RSUD Kabupaten Nunukan. Dari 5549 hari pemasangan infus yang
terdiri dari 2002 hari pada bulan Maret, 1925 hari pada bulan Januari dan
1622 hari pada bulan Februari. Dari data diatas ditemukan 170 kasus
(30,63‰) yang terdiri dari 70 kasus Phlebitis (36,36‰) merupakan jumlah
terbanyak pada bulan Januari, diikuti 55 kasus phlebitis (27,47‰) pada bulan
Maret dan 45 kasus Phlebitis (27,74‰) pada bulan Februari. Hal ini
menunjukan angka kejadian Phlebitis mengalami Fluktuatif dari bulan Januari
sampai dengan Maret 2019. Angka kejadian melebihi target yaitu <1,5‰, Hal
ini dapat dipengaruhi oleh rendahnya kepatuhan petugas terhadap penerapan
hand hygiene khususnya moment 2 yaitu sebelum melakukan tindakan aseptic,
penerapan SPO pemasangan infus belum maksimal khususnya penggunaan
APD, dan personal hygiene pasien yang masih kurang khususnya pasien anak
dengan mobilitas yang tinggi.
Tindak lanjut
1. Pengawasan dan pengarahan IPCLN terhadap anggota diunitnya terkait PPI
dan penerapan SPO
Analisa
Hasil surveilans angka kejadian Infeksi daerah operasi pada Triwulan I (Bulan
Januari s.d Maret Tahun 2019) di RSUD Kabupaten Nunukan, dari 483 pasien
post operasi yang terdiri dari 196 orang pada bulan Maret, 132 orang pada
bulan Februari dan 155 orang pada bulan Januari. Dari data diatas ditemukan
12 kasus IDO (2,48%) yang terdiri dari 5 kasus IDO pada bulan Februari
merupakan jumlah terbanyak, diikuti 4 kasus IDO (2,58%) bulan Januari dan
menurun lagi pada bulan maret yaitu 3 kasus (1,5%). Angka Kasus IDO bulan
Februari melebihi target yaitu 2,27%, Hal ini bisa dipengaruhi oleh bundles IDO
belum sepenuhnya diterapkan, personal hygiene pasien yang kurang saat
dirumah.
Tindak lanjut
1. Resosilisasi tentang penilaian terkait kriteria inklusi IDO
2. Monitoring Penerapan bundles IDO
3. Pengawasan dan pengarahan IPCLN terhadap anggota diunitnya terkait PPI
4. Usulkan pengadaan pemeriksaan Kultur
5. Monitorin dan Evaluasi dari PPRA
Analisa menggunakan PDSA
10 250
8 200
6 150
4 100
2 50
Analisa
Hasil surveilans angka kejadian HAP pada Triwulan I (Bulan Januari s.d Maret
Tahun 2019) di RSUD kabupaten Nunukan. Dari 529 hari tirah baring
ditemukan 2 kasus (3,78 ‰) kejadian Hospital Aqquared Pneumonia (HAP)
pada bulan Maret, sedangkan pada bulan Januari dan Februari tidak
ditemukan kasus HAP.
Tindak lanjut
1. Pengawasan dan pengarahan IPCLN terhadap anggota diunitnya terkait PPI
Analisa
Hasil surveilans angka kejadian VAP di RSUD Kabupaten Nunukan pada
Triwulan I (Bulan Januari s.d Maret Tahun 2019), dari data diatas menunjukan
jumlah hari pemasangan Ventilator ada 82 hari, yang terdiri dari 47 hari di
bulan Maret yang merupakan terlama, diikuti 22 hari pada bulan Februari dan
13 hari bulan Januari. Dari data diatas menunjukkan tidak ada kasus
Ventilator Assosiated Pneumonia (VAP).
Tindak lanjut
1. Resosilisasi tentang penilaian terkait kriteria inklusi VAP
2. Monitoring Penerapan bundles VAP
3. Pengawasan dan pengarahan IPCLN terhadap anggota diunitnya terkait PPI
4. Pengadaan Kultur
5. Monitoring dan Evaluasi dari PPRA
5. Pelayanan Gizi
100
prosentase 80
60
40
20
0
januari februari maret
Prosentase (%) 100 100 100
Standar (%) 100 100 100
Analisa
Capaian indikator tidak adanya kesalahan pemberian diet sesuai standar yaitu
tidak pernah terjadi kesalahan pada bulan Januari-Maret 2019.
Tindak lanjut
1. Mempertahankan capaian yang sudah ada
2. Melakukan monitoring dan evaluasi indikator tidak adanya kesalahan
pemberian diet
prosentase 96
94
92
90
88
januari februari maret
Prosentase (%) 93 93 96.1
Standar (%) 100 100 100
Analisa
Capaian indikator ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien belum
sesuai standar yaitu belum mencapai 100% bulan Januari-Maret 2019,
dikarenakan factor tenaga pengantar makanan yang kurang, troli makanan
kurang, keterlambatan amprahan bahan makanan
Tindak lanjut
1. Mempertahankan capaian yang sudah ada
2. Melakukan monitoring dan evaluasi indikator tidak adanya kesalahan
pemberian diet
3. Mengusulkan untuk penambahan tenaga pada unit gizi khususnya petugas
mengantar makanan
20
prosentase
15
10
0
januari februari maret
Prosentase (%) 19.5 12.5 14.8
Standar (%) 20 20 20
Analisa
Capaian indikator sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien belum
melebihi standar yang ada yaitu tidak mencapai 20% pada bulan Januari-Maret
2019 kurang, dikarenakan makanan yang disajikan tidak sesuai dengan siklus
menu, contoh pemakaian bahan makanan yang monoton.
Tindak lanjut
1. Mempertahankan capaian yang sudah ada
2. Melakukan monitoring dan evaluasi indikator sisa makanan yang tidak
termakan oleh pasien
Analisa
Capaian indikator sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien belum
melebihi standar yang ada yaitu tidak mencapai 20% pada bulan Januari-Maret
2019 kurang, dikarenakan makanan yang disajikan tidak sesuai dengan siklus
menu, contoh pemakaian bahan makanan yang monoton.
Tindak lanjut
1. Mempertahankan capaian yang sudah ada
2. Melakukan monitoring dan evaluasi indikator sisa makanan yang tidak
termakan oleh pasien
75
70
65 78.4 77.7
74.3 74.2 73.1
60 71.73 70.7
55 60.1
50
8. Bagian Keuangan
Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan (standar 100%)
Sesuai informasi yang didapatkan dari bagian keuangan, untuk
laporan keuangan dibuat per bulan yaitu setiap tanggal 10 untuk laporan
RS, dan laporan pertriwulan untuk laporan ke PEMDA, keterlambatan
pelaporan pertriwulan I kadang mengalami keterlambatan karena factor
pemeriksaan dari KAP dan BPK sehingga tidak memenuhi standar ketepatan
waktu penyusunan laporan yaitu 100%, dan untuk pelaporan triwulan
selanjutnya mencapai standar 75%
60
40
20
0
februari
januari(%) maret (%) standar %
(%)
resume medis poliklinik 95 97 92 0
asesmen pasien RJ 73 73 71 0
edukasi pasien dan
74 78 81 0
keluarga terintegrasi
cppt 44 61 70 0
Analisa
Capaian indikator ketidaklengkapan pengisian rekam medis setelah pelayanan
rawat jalan pada bulan Januari-Maret 2019 tidak sesuai dengan standar.
42
Tindak lanjut
1. Berupaya menurunkan angka ketidaklengkapan RM agar sesuai dengan
standar
2. Melakukan monitoring dan evaluasi indikator ketidaklengkapan pengisian
rekam medis setelah pelayanan rawat jalan
1000
0
januari
februari
maret
Analisa
Tindak lanjut
1. Berupaya mempertahankan standar yang telah tercapai
2. Melakukan monitoring dan evaluasi indikator jika terjadi kesalahan
pemberian hasil pemeriksaan laboratorium
Analisa
Tindak lanjut
1. Berupaya mempertahankan standar yang telah tercapai
2. Melakukan monitoring dan evaluasi indikator jika terjadi kesalahan
pemberian hasil pemeriksaan laboratorium
44
Analisa
Capaian indikator waktu tunggu pelayanan fhoto thorak pada bulan Januari-
Maret 2019 sesuai dengan standar.
Tindak lanjut
1. Berupaya mempertahankan standar yang telah tercapai
2. Melakukan monitoring dan evaluasi indikator jika terjadi kesalahan waktu
tunggu pelayanan fhoto thorak
45
12. Perinatologi
Analisa
terhadap indikator
kepatuhan SPO kemampuan
3. Mengupayakan menangani BBLR
pelatihan 1500-2500 gram
penanganan bayi Output :
BBLR pencapaian
indikator
kemampuan
menangani BBLR
1500-2500 gram
13. HD
Analisa
14. BDRS
Analisa
Analisa
Capaian indikator insiden tertinggalnya benda asing pada tubuh pasien setelah
operasi pada bulan Januari-Maret 2019 adalah 0 kejadian.
Tindak lanjut
1. Berupaya mempertahankan standar yang telah tercapai
2. Melakukan monitoring dan evaluasi indikator insiden tertinggalnya benda
asing pada tubuh pasien setelah operasi
Analisa
Capaian indikator tidak adanya kejadian salah tindakan pada operasi pada
bulan Januari-Maret 2019 sesuai dengan standar.
Tindak lanjut
1. Berupaya mempertahankan standar yang telah tercapai
2. Melakukan monitoring dan evaluasi indikator tidak adanya kejadian salah
tindakan pada operasi
Analisa menggunakan PDSA
Analisa
Capaian indikator tidak adanya kejadian operasi salah sisi pada bulan Januari-
Maret 2019 adalah 0%.
Tindak lanjut
1. Berupaya mempertahankan standar yang telah tercapai
2. Melakukan monitoring dan evaluasi indikator tidak adanya kejadian operasi
salah sisi
BAB V
PENUTUP
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, monitoring evaluasi dan PDSA
PMKP RSUD Kabupaten Nunukan dapat disusun untuk menjawab tantangan
Pembangunan kesehatan dalam meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan
pasien yang semakin komplek dan terus berkembang sesuai kemajuan dunia
kesehatan.
Monitoring PMKP ini diharapkan digunakan sebagai acuan dalam perencanaan,
pelaksanaan dan penilaian upaya Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien.
Pencapaian untuk semua indikator ini dilakukan sedemikian rupa sehingga hasil
pencapaiannya dapat diukur dan dipergunakan sebagai bahan Evaluasi program ini
telah dilakukan agar dapat diketahui adanya kendala-kendala dalam pelaksanaannya
agar dapat diambil langkah-langkah tindak lanjutnya dalam rangka meningkatkan
mutu pelayanan di Rumah Sakit.
Kepada semua pihak yang terlibat dalam monitoring dan evaluasi PMKP ini
disampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya. Tentunya program PMKP ini dapat
bermanfaat jika dapat berpengaruh terhadap keselamatan pasiem, keluarga dan
karyawan, ini dapat dilaksanakan dan mencapai tujuannya, bila dilakukan dengan
dedikasi yang tinggi dan kerja keras dari setiap unit pelayanan. Penerapan nilai-nilai
yang dianut dan dijunjung tinggi oleh setiap rumah sakit dalam pemenuhannya
akreditasi paripurna diharapkan dapat memacu semangat dan memberikan pelayanan
terbaik tentunya oleh dukungan pemilik rumah sakit yakni dukungan Pemerintah
Daerah.
Demikian laporan monitoring dan evaluasi PMKP ini kami ucapkan
terimakasih.
Mengetahui Penyusun
Direktur RSUD Kabupaten Nunukan Komite PMKP