Komprehensif RCA
1.Dokumentasi
• Eka Wahyu
2.Observasi
• Dr. Rabiatun
3.Wawancara
Nining Sulistiasih
Mewawancarai : H (perawat Melati), M (Ka.Shift perawat melati),
keluarga pasien, pasien Ny. U, petugas laboratorium
#3. MENGUMPULKAN DATA DAN
INFORMASI
1.Dokumentasi :
- Kronologis :
Pada tanggal 7 Maret 2018 pukul 02.00 pasien Ny.U masuk melalui
IGD, menjadi pasien obgin. Atas advis dpjp, pasien mendapatkan
perawatan di ruang melati dan memperoleh transfusi sebanyak 5
kantong darah.
Pukul 07.00 pasien Ny.U masuk ke ruang Melati, terdapat overan
antara perawat IGD dengan bidan Melati dinas malam terkait advis
pemberian transfusi PRC sebanyak 5 kantong.
Pukul 07.45 terdapat overan antara bidan dinas malam dengan bidan
dinas pagi, instruksi transfusi PRC untuk ny.U pun disampaikan
melalui proses overan
Pukul 09.00, bidan dinas pagi melakukan pengambilan spesimen
darah ny.U untuk pengamprahan darah transfusi ke laboratorium
#3. MENGUMPULKAN DATA DAN
INFORMASI
Lanjutan kronologis
Pukul 09.15, bidan dinas pagi mengantarkan sampel darah untuk transfusi ke
laboratorium, di sana terjadi proses overan antara bidan dengan petugas lab,
meliputi komunikasi lisan dan tulisan berupa formulir pemesanan darah.
Pukul 10.00 Petugas lab memeriksa golongan darah menggunakan reagen anti
A, anti B dan anti AB, lalu mempersiapkan proses amprah darah ke PMI.
Pukul 17.00, PRC sebanyak 5 kantong sudah ada di lab, bidan dinas sore
mengambil kolf pertama dan dilakukan cross check . Bidan dinas sore
memberikan pre medikasi yaitu furosemid 1 ampul setengah jam sebelum PRC
diberikan, setelah itu PRC kolf pertama diberikan pada Ny. U, sampai selesai
tidak ada tanda-tanda alergi.
Pukul 22.00 bidan dinas malam memberikan transfusi PRC kolf ke 2 selama 4
jam dan tidak ada tanda-tanda alergi akibat reaksi transfusi
Pukul 04.00 bidan dinas malam memberikan transfusi PRC kolf ke 3 selama 4
jam dan tidak ada tanda-tanda alergi akibat reaksi transfusi
Lanjutan kronologis
Pada tanggal 8 Maret 2018 pukul 09.30 pasien selesai diberikan
transfusi PRC kolf ke 4. selama 20 menit, pasien diberikan NaCl
0,9%. Pada pukul 09.50, pasien mengeluh gatal di seluruh tubuh,
warna kulit kemerahan. Perawat Melati melaporkan ke DPJP,
DPJP memberi instruksi injeksi dexamethason 1 amp dan
transfusi ditunda sementara. Perawat melaporkan kejadian
tersebut ke dokter laboratorium, pasien harus diperiksakan
bilirubin total, direct dan indirect.
Sisa darah kolf ke 4 dibuang, setelah itu PRC kolf ke 5 tetap
diberikan pada Ny. U dengan observasi
- Laporan insiden : ADA
#3. MENGUMPULKAN DATA DAN INFORMASI
• Bidan Melati
Pada tanggal 8 Maret 2018 pukul 07.30 Perawat (H) mengatakan saat ronde pasien tidak ada
keluhan, sesak tidak ada, gatal-gatal tidak ada, pasien di dampingi keluarga. Pasien sedang
terpasang transfusi PRC kolf ke 4 sejak pukul 06.30. Pada pukul 09.30, transfusi PRC kolf ke 4 telah
selesai diberikan, dilanjutkan pemberian NaCl 0,9%. Setelah 20 menit, yaitu pukul 09.50. keluarga
pasien memanggil perawat dan melaporkan, bahwa pasien Ny.U mengalami bentol-bentol kemerahan
di leher. Lalu perawat memeriksa kondisi pasien. : TD 130/70 n= 84 S 36,5 rr 20 x/menit
Perawat langsung melaporkan kondisi pasien pada Ka Shift
MENGAPA
PENGHALANG TIDAK
APA PENGHALANG APAKAH DILAKUKAN/GAGAL?
MASALAH PADA MASALAH PENGHALANG
INI? DILAKUKAN?
APA DAMPAKNYA?
METODE
SDM
Tidak ada informasi petugas
Kurang Tidak ada ttg dampak jika salah cara
Kurang tenaga standar alat membawa Spesimen darah
Pengawasan transportasi
yang dipakai
SPO
Ketidak patuhan transportasi
spesimen datah
ke PMI UNKNOWN
CONDITION
Alat
transportasi Form serah terima kurir dan
tidak dicek petugas PMI
LINGKUNGAN MATERIAL
#6. ANALISIS MASALAH
4. ANALISA BARRIER
SDM, tidak adanya pelatihan bagi kurir ke PMI
MENGAPA
PENGHALANG TIDAK
APA PENGHALANG APAKAH DILAKUKAN/GAGAL?
MASALAH PADA MASALAH PENGHALANG
INI? DILAKUKAN?
APA DAMPAKNYA?
Tidak ada pelatihan dan Pelatihan dan Tidak Belum ada pelatihan
pemantauan bagi kurir ke pengawasan bagi
PMI petugas kurir lab
tentang metode
transportasi darah Kurangnya pengetahuan
dari dan menuju PMI tentang metode sistem
antar darah
#6. ANALISIS MASALAH
5. RCA
Perilaku petugas ruang rawat {setelah transfusi tidak dilakukan pemantauan
efek alergi secara berkala)
METODE
SDM
Tidak ada informasi
bagi petugas ttg
Kurang Tidak ada penanganan pertama
Tidak ada tenaga formulir reaksi alergi
dokter jaga observasi
LINGKUNGAN MATERIAL
#6. ANALISIS MASALAH
6. ANALISA BARIER
TIDAK ADA BEL DI KAMAR PERAWATAN
MENGAPA
PENGHALANG TIDAK
APA PENGHALANG APAKAH DILAKUKAN/GAGAL?
MASALAH PADA MASALAH PENGHALANG
INI? DILAKUKAN?
APA DAMPAKNYA?
Tidak ada bel di kamar Bel Terpasang ditiap Tidak Belum ada perencanaan
perawatan kamar pasien dan pemasangan bel pada
berfungsi dengan baik ruangan tersebut
Material
#6. ANALISIS MASALAH
7. ANALISA PERUBAHAN
BELUM JELASNYA ALUR PELAPORAN TERJADINYA REAKSI
TRANSFUSI DARAH
4. TINDAK LANJUT HASIL LAPORAN TIDAK LENGKAP PERLU ADANYA FEED BACK DARI
KE RUANG RAWAT MANAJEMEN TENTANG CARA
MENGURANGI RISIKO TERJADINYA
REAKSI ALERGI TRANSFUSI
#7. REKOMENDASI DAN TINDAK LANJUT
4. ROOT CAUSE ANALYSIS
UNKNOWN CONDITION (Proses transportasi sampel darah oleh kurir)
FAKTOR KONTRIBUTOR TINDAKAN TINGKAT PENANGGUNG JAWAB WAKTU SUMBER DAYA BUKTI
REKOMEN YANG PENYELESAIAN
DASI DIBUTUHKAN
Bel pasien tidak tersedia -pemasangan bel segera IPSRS - Terpasang bel
di setiap tempat
tidur pasien
#7. REKOMENDASI DAN TINDAK LANJUT
4. ROOT CAUSE ANALYSIS
PEMANTAUAN REAKSI ALERGI POST TRANSFUSI TIDAK
DILAKUKAN SECARA BERKALA
FAKTOR KONTRIBUTOR TINDAKAN TINGKAT PENANGGUNG JAWAB WAKTU SUMBER DAYA BUKTI
REKOMEN YANG PENYELESAIAN
DASI DIBUTUHKAN
Tidak ada dokter jaga Rasio dokter Segera Ka Bid Medis Dokter umum
dengan jumlah
ruang rawat tidak
sesuai
STANDARISASI
• SPO OBSERVASI PEMASANGAN TRANSFUSI (Revisi)
• SPO PENANGANAN PERTAMA TERJADINYA REAKSI TRANSFUSI