Anda di halaman 1dari 21

LAMPIRAN

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS ABCDE


NOMOR : ……………….
TENTANG : PEDOMAN RUANG
PENDAFTARAN DAN REKAM
MEDIS PADA UPTD
PUSKESMAS ABCDE

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan, disebutkan bahwa tujuan pembangunan kesehatan
adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang agar terwujud kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya
manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi dalam mencapai
derajat kesehatan yang optimal.
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam
pembangunan kesehatan dan mempunyai peran besar dalam upaya
mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut di atas.
Upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas terdiri
dari pelayanan kesehatan perseorangan primer dan pelayanan
kesehatan masyarakat primer. Upaya kesehatan tersebut
dikelompokkan menjadi upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan
pilihan. Oleh karena upaya pelayanan Pendaftaran Puskesmas
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan
upaya kesehatan di Puskesmas.
Adapun rincian kegiatan untuk masing-masing upaya
ditetapkan berdasarkan kondisi dan permasalahan kesehatan
masyarakat setempat, dengan tetap berprinsip pada pelayanan
secara holistik, komprehensif dan terpadu dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Saat ini Puskesmas sudah merata di seluruh Indonesia, dan
setiap kecamatan telah memiliki minimal satu Puskesmas.
Puskesmas memberikan kontribusi yang sangat berarti untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, namun demikian belum
diikuti dengan peningkatan mutu pelayanan dan keterjangkauan oleh

1
seluruh masyarakat. Dengan makin berkembangnya teknologi
kesehatan, meningkatnya tuntutan masyarakat akan pelayanan
kesehatan yang berkualitas, adanya transisi epidemiologi penyakit,
perubahan struktur demografi, otonomi daerah, serta masuknya
pasar bebas, maka Puskesmas diharapkan mengembangkan dan
meningkatkan mutu layanannya.
Disamping pelayanan yang berkualitas, pelayanan publik juga
dituntut untuk memberikan pelayanan yang aman (safety), sehingga
tidak terjadi sesuatu tindakan yang membahayakan maupun
mencideraipelanggan, oleh karena ituperlu disusun manajemen
untuk mencega terjadinya kejadian yang tidak diinginkan, yang
meliputi identifikasi risiko, analisa risiko, evaluasi risiko, penanganan
risiko, monitoring yang berkesinambungan dan komunikasi. Untuk
melakukan monitoring yang berkesinambungan diperlukan adanya
indikator dan target yang harus dicapai dan dipenuhi.

B. Tujuan Pedoman
1. Tujuan Umum
Menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka
upaya meningkatkan mutu pelayanan medis kepada pasien
secara tepat, cepat, nyaman dan terjangkau.
2. Tujuan Khusus
a. Terselenggaranya proses kerja rekam medis meliputi
1. Pencatatan serta identitas umum/social pasien.
2. Data medis.
b. Terbentuknya rekam medis yang berkualitas secara individu
dan kolektif sehingga mampu menghasilakn data yang dapat
di gunakan oleh unsur pengola.
c. Terlaksananya publikasi data berupa inormasi dan statistic
mutakhir.

C. Sasaran Pedoman
Sasaran Pedoman Pelayanan Loket Pendaftaran dan rekam
medis adalah Petugas Pelayanan di Pendaftaran dan tenaga
kesehatan lainya yang terkait dengan pelayanan kesehatan di UPTD
Puskesmas Abcde.

2
D. Ruang Lingkup Pedoman
Ruang lingkup pedoman pelayanan rawat jalan meliputi :
1. Standar Ketenagaan
2. Standar Fasilitas
3. Tatalaksana Pelayanan
4. Logistik
5. Keselamatan Sasaran Kegiatan
6. Keselamatan Kerja
7. Pengendalian mutu
8. Referensi

E. Batasan Operasional
1. Pasien Gawat Darurat
Pasien Gawat Darurat berhak mendapatkan prioritas pelayanan
pendaftaran.

2. Pasien Baru
Pasien Baru adalah Pasien yang baru pertama kali datang ke
Puskesmas untuk keperluan mendapatkan pelayanan
kesehatan.
3. Pasien Lama
Pasien Lama adalah Pasien yang pernah datang sebelumya
untuk keperluan mendapatkan pelayanan kesehatan.

3
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya


No Jenis Tenaga Fungsi Pendidikan
1 Kordinator Loket Mengkordinir tugas loket SMA
Pendaftaran pendaftaran/RM
2 Staf RM Melaksanakan tugas loket DIII Rekam
pendaftaran/RM Medis dan
Informasi
Kesehatan
Untuk dapat melaksanakan fungsinya dan menyelenggarakan
pelayanan Loket Pendaftaran di Puskesmas, dibutuhkan sumber
daya manusia yang mencukupi baik jumlah maupun mutunya. Pola
ketenagaan minimal harus dimiliki oleh Puskesmas. Adapun tenaga
di Loket Pendaftaran Puskesmas sebagai berikut :2.1 berikut:
Ketentuan lainnya:
 Penanggung jawab Pendaftaran Puskesmas adalah dokter
Puskesmas/kepala Puskesmas.
 Petugas Teknis dapat merangkap tugas tugas administrasi
Untuk pembagian kerja masing masing petugas berdasarkan
TUPOKSI yang sesuai kompetensinya.
1. Penanggung jawab loket pendaftaran di Puskesmas mempunyai
tugas:
a. Menyusun rencana kegiatan pelayanan di pendaftaran.
b. Melaksanakan koordinasi antar penanggung jawab layanan
Puskesmas.
c. Memberikan pengarahan kepada pelaksana sebelum
melaksanakan pelayanan.
d. Melasakan kegiatan pelayanan di layanan pendaftaran .
e. Melakukan monitoring kegiatan yang di lalukan oleh
pelaksana.
f. melakukan evaluasi hasil kegiatan di pelayanan di pendaftaran
secara keseluruhan
g. membuat pencatatan dan pelaporan serta fisualisasi data dan
kegiatan pelayanan sebagai bahan informasi dan pertanggung
jawaban kepada kepala puskesmas.

4
h. melaksanakan tugaslain yang di berikan oleh kepala
Puskesmas.

B. Distribusi Ketenagaan
NO. Jabatan Pendidikan jumlah
tenaga
1. Pendaftaran SMA 1
2. RM DIII Rekam Medis 1
dan Informasi
Kesehatan

Untuk selanjutnya perhitungan kebutuhan SDM berdasarkan Analisis


Beban Kerja (ABK)
C. Jadwal Kegiatan
Berikut ini jadwal pelayanan Pendaftaran Puskesmas Abcde :
- Senin s/d Kamis : 07.30 – 11.00
- Jumat : 07.30 – 10.00
- Sabtu : 07.30 – 10.30

BAB III
STANDAR FASILITAS

5
A. Denah Ruang
Denah Ruang Pendaftaran UPTD Puskesmas Abcde adalah
sebagai berikut :

Gambar 3.1 Denah Ruang Pendaftaran.

B. Standar Fasilitas
1. Jenis peralatan
Berikut ini adalah daftar alat yang tersedia di Pendaftaran
UPTD Puskesmas Abcde, yaitu :
Tabel 3.1 Daftar Alat di Pendaftaran UPTD Puskesmas Abcde
No. Jenis Peralatan Jumlah Alat
1.Alat
a. Komputer 3
b. Laptop 1
c. Mikrofon 1
d. Rak RM 9
e. Lemari 2
f. Kipasangin 2
g. Meja 2
h. tombel cetak nomor antrian 1
i. tombol kepuasan pelanggan 1
j. kursi 2
k. ac 1
2. Persyaratan prasarana
a. Pencahayaan

6
(1) Pada siang hari sebaiknya menggunakan pencahayaan
alami
(2) Intensitas cahaya cukup agar dapat melakukan tugas
dengan baik. Menurut peraturan menteri kesehatan
nomor 48 tahun 2016 tentang standar keselamatan dan
kesehatan kerja perkantoran yaitu standar pencahayaan
diruang arsip adalah 150 lux dan di ruang administrasi/
pendaftaran sebesar 100 lux.
b. Kelembapan
Standar peraturan menteri kesehatan republik indonesi
nomor 7 tahun 2019 tentang kesehatan lingkungan rumah
sakit yaitu di ruang filling suhu 20-28 °c dan kelembaban 40-
60% dan ruang pendaftaran suhu 20-20 °cdan kelembaban
40-60%.
c. Listrik
Tersedia kotak kontak yang aman untuk
peralatan/perlengkapan dengan jumlah + 2 titik

BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN

7
A. Lingkup Kegiatan
Lingkup kegiatan di loket pendaftaran dan rekam medis adalah:
1. Pelayanan pendaftaran
2. Registrasi pasien
3. Pendistribusian rekam medis
4. Isi rekam medis dan pengisian informasi klinis
5. Pengolahan data dan pengkodean
6. Klaim pembiayaan
7. Penyimpanan rekam medis
8. Penjaminan mutu
9. Pelepasan informasi kesehatan
10. Pemusnahan rekam medis.
B. Metode
Metode yang diterapkan dalam pelayanana di Pendaftaran
UPTD Puskesmas Abcde adalah metode wawancara, pencatatan,
dan pelaporan, melakukan perhitungan indicator, dan memberikan
informasi.
C. Langkah Kegiatan
1. Pelayanan pendaftaran
Pendaftaran adalah tata cara penerimaan Pasien yang akan
berobat ke ruang pelayanan yang merupakan bagian dari alur
pelayanan Puskesmas.Pelayanan pertama kali yang diterima oleh
seorang pasien saat tiba di puskesmas adalah pendaftaran
pasien.
Jenis Pasien Yang Datang Ke Puskesmas
Pasien yang datang ke Puskesmas Abcde merupakan
pasien rawat jalan.
a. Menurut status kegawatannya, dibedakan menjadi :
1. Pasien Gawat Darurat
Pasien Gawat Darurat berhak mendapatkan prioritas
pelayanan pendaftaran.
2. Pasien Non Gawat Darurat.
Menurut jenis kedatangan dapat dibedakan menjadi:
3. Pasien Baru

8
Pasien Baru adalah Pasien yang baru pertama kali
datang ke Puskesmas untuk keperluan mendapatkan
pelayanan kesehatan
4. Pasien Lama
Pasien Lama adalah Pasien yang pernah datang
sebelumya untuk keperluan mendapatkan pelayanan
kesehatan
2. Register Pasien
Pengambilan nomor antrian bertujuan untuk memudahkan dalam
panggilan pendaftaran pengambilan nomor antrian di Puskesmas
Abcde dibagi menjadi :
- nomor antrian B umur 1-59 tahun
- nomor antrian A lansia ≥60 ,distabilitas ,ibu hamil
3. Pendistribusian rekam medis
Mendistribusikan Rekam Medis ke ruangan poli yang dituju
Petugas mendistribusikan dokumen rekam medis ke ruangan poli
yang dituju, map hijau untuk distribusikan ke ruangan poli
pemeriksaan umum, map merah ke ruangan pemerikaan lansia,
map kuning, untuk pemerikaan TBC, map putih ke ruangan gigi
dan mulut, dan map biru ke ruangan KIA
4. Isi rekam medis dan pengisian informasi klinis
Isi rekam medis dan pengisian informasi klinis dilakukan mulai
dari mengisi identitas pasien dan ketika pasien menerima
pelayanan di puskesmas sesuai pengisian informasi klinis yang
berlaku.
5. Pengolahan data dan pengkodean
Pengolahan data dan pengkodean dilakukan oleh petugas ketika
klpcm maupun dalam pengkodean icd 10 sesuai 0peraturan yang
berlaku.
6. Klaim pembiyaaan
Dilakukan mengkalim jamkesda maupun pasien yang menerima
pelayanan anc dengan bpjs.
7. Penyimpanan rekam medis
berkas rekam medis berisi data individual yang bersifat rahasia,
maka setiap lembar formulir rekam medis harus dilindungi dengan
cara dimasukkan ke dalam map, sehingga setiap map berisi data

9
dan informasi hasil pelayanan yang diperoleh pasien secara
kelompok / keluarga (family folder).
8. Penjaminan mutu
Petugas menjaga kerahasian rekam medis sesuai peraturan yang
berlaku. Permenkes No. 36 Tahun 2012 tentang Rahasia
Kedokteran mengatur bahwa semua pihak yang terlibat dalam
pelayanan kedokteran dan/atau menggunakan data dan informasi
tentang pasien wajib menyimpan rahasia kedokteran, dimana
kewajiban ini tetap berlaku meskipun pasien sudah meninggal
dunia
9. Pelepasan informasi kesehatan
suatu prosedur pengeluaran rekam medis ditempat penyimpanan
untuk melayani permintaan / peminjaman guna suatu keperluan
tertentu.
10. Pemusnahan Rekam Medis
 Dilakukan dengan cara antara lain: - dibakar dengan
menggunakan incenerator atau dibakar biasa.

10
BAB V
LOGISTIK
Kebutuhan logistik untuk pelaksanaan pelayanan Loket
Pendaftaran dan rekam medis Puskesmas Abcde direncanakan dalam
Perencanaan Puskesmas.
Untuk pengadaan logistik, unit pendaftaran setiap awal tahun
membuat pengajuan logistik yang dibutuhkan.
Daftar logistik di Loket Pendaftaran di Puskesmas Abcde adalah
sebagai berikut :

NAMA
1 Buku register
2 rekam medis
3 Kartu identitas berobat
4 Nota pembayaran
5 Family folder
6 Formulir rekam medis

A. Alur Pengajuan Barang Baru

11
B. Alur Pengajuan Barang Rusak

Analisa Barang yang


Rusak

Laporan Barang yang


Rusak ke Bendahara
Barang

Pengajuan Barang Baru ke


Bendahara Barang

12
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

A. Pelaksanaan sasaran keselamatan pasien rawat jalan

Keselamatan sasaran kegiatan / program merupakan sasaran


keselamatan pasien yang diselenggarakan dalam suatu
pelayanan. Keselamatan Pasien adalah suatu sistem yang
membuat asuhan pasien lebih aman, meliputi asesmen risiko,
identifikasi dan pengelolaan risiko pasien, pelaporan dan analisis
insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya,
serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko
dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan
akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil
tindakan yang seharusnya diambil.
Insiden Keselamatan Pasien yang selanjutnya disebut Insiden,
adalah setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang
mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera yang
dapat dicegah pada pasien.
Insiden di fasilitas pelayanan kesehatan meliputi: Kondisi
Potensial Cedera (KPC), Kejadian Nyaris Cedera (KNC), Kejadian
Tidak Cedera (KTC), dan Kejadian Tidak Diharapkan (KTD).
Kondisi Potensial Cedera (KPC) merupakan kondisi yang sangat
berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi
insiden.
Kejadian Nyaris Cedera (KNC) merupakan terjadinya insiden yang
belum sampai terpapar ke pasien.
Kejadian Tidak Cedera (KTC) merupakan insiden yang sudah
terpapar ke pasien, tetapi tidak timbul cedera.
Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) merupakan Insiden yang
mengakibatkan cedera pada pasien. Kejadian sentinel
sebagaimana merupakan suatu Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)
yang mengakibatkan kematian, cedera permanen, atau cedera
berat yang temporer dan membutuhkan intervensi untuk
mempetahankan kehidupan, baik fisik maupun psikis, yang tidak
terkait dengan perjalanan penyakit atau keadaan pasien.

13
Sasaran keselamatan pasien di Ruang Pendaftaran dan Rekam
Medis yaitu : Mengidentifikasi pasien dengan benar.

Keselamatan pasien adalah prinsip dasar dalam pelayanan


kesehatan. Ada enam sasaran keselamatan pasien, yaitu:
1. Ketepatan Identifikasi Pasien
2. Peningkatan Komunikasi Efektif
3. Peningkatan Keamanan Obat Yang Perlu Diwaspadai
4. Kepastian Tepat Lokasi, Tepat Prosedur, dan Tepat Pasien
Operasi
5. Pengurangan Resiko Infeksi
6. Pencegahan Risiko Pasien Jatuh
Upaya ruang pendaftaran dan rekam medis untuk mencapai
sasaran keselamatan pasien tersebut adalah ketepatan identifikasi pasien
:
1. Petugas pelayanan diminta untuk melakukan identifikasi
pasien dengan menanyakan 2 hal yaitu :
1) Nama lengkap pasien
2) Tanggal lahir, atau menyebutkan nama ibu kandung dan
menunjukkan kartu identitas asli jika pasien tidak hafal
tanggal lahirnya. Hal ini berlaku di semua unit layanan,
setiap akan melakukan pemeriksaan, sebelum
melakukan tindakan medis, sebelum pengambilan
sample darah, dan sebelum pemberian obat.
2. Prosedur Pemasangan Tanda Gelang
1) Identifikasi pasien gawat darurat yang tidak sadar pada
gelang menggunakan: nama lengkap, tanggal lahir
2) Pasien persalinan darurat yang diberi tanda pada gelang
dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Ibu dari bayi laki – laki diberi gelang warna biru
dengan tulisan yaitu : Nama lengkap ibu dan tanggal
lahir, sedangkan pada bayi dituliskan nama ibu dan
tanggal lahir bayi
b. Untuk bayi perempuan diberi gelang warna merah
muda dengan tulisan yaitu : Nama lengkap ibu dan
tanggal lahir, sedangkan pada bayi dituliskan nama
ibu dan tanggal lahir bayi

14
c. Gelang identitas dipasang oleh perawat/ bidan sejak
pasien melewati kajian awal, dan tidak boleh dilepas
sampai dengan pasien keluar puskesmas (selesai
dirawat) yang telah diinformasikan kepada pasien
atau keluarganya
B. Alur dan Prosedur Pelaporan Insiden

15
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Penyelenggaraan kesehatan kerja petugas di unit pelayanan


pendaftaran dan rekam medis UPTD Puskesmas Abcde adalah sebagai
berikut :
Sistem Keselamatan Kerja ruang pendaftaran dan rekam medis
N LOKAS POTENSI DAMPAK/ PENGENDALIAN
O I BAHAYA/ AKIBAT
FAKTOR
RISIKO
1 Dalam Kesalahan Menurunkan Menggunakan
gedung informasi yang tingkat referensi / rujukan
diberikan melalui kepercayaan terpercaya/resmi.
media Gizi sasaran
kesehatan
Fisik (dinding,  Sakit akibat  Pemantauan
lantai, tersandung berkala
pencahayaan, terpeleset,  Rambu
suhu/kelembaba tertabrak peringatan
n, kebisingan)  Kepanasan, 
pengap
 Kenyamana
n terganggu
Beban kerja  Stress kerja  Membangun
 Pusing komitmen
 Bosan bersama
 Lelah  Pengorganisasi
an kerja
 Intensif/reward
 Refreshing

Dalam melaksanakan pelayanan rawat jalan, petugas pendaftaran


dan rekam medis memperhatikan kebijakan dan atau pedoman K3 yang
berlaku di UPTD Puskesmas Abcde, baik dalam hal tatalaksana insiden,
pencatatan dan pelaporan.

16
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

A. Penyusunan Indikator Mutu


Indikator mutu klinis prioritas disusun dengan melakukan
pembobotan pada draft indikator mutu tiap ruangan dan pelayanan.
Indikator mutu diambil dari Standar Pelayanan Minimal dan Penilaian
Kinerja Puskesmas di tiap ruangan dan pelayanan. Metode penentuan
indikator mutu klinis prioritas bisa dilakukan dengan metode USG atau
dilakukan dengan metode 3H + 1 P yaitu:
a. High Risk yaitu resiko tinggi dilihat dari resiko yang bisa
terjadi
b. High Volume yaitu frekunsi yang banyak
c. High Cost yaitu pembiayaan yang banyak
d. Problem Prone yaitu kecenderungan munculnya masalah
Pembobotan dilakukan dengan nilai 1-5 dari dari yang paling sedikit
hingga paling terbanyak kemudian dihitung skor masing – masing
indikatort dengan mengalikan nilai dan bobot. Nilai diperoleh dari high
risk, high volume dan problem prone yang tadi sudah diberi angka
sedangkan bobot sudah ditetapkan yaitu bobot high risk adalah 40,
high volume adalah 30, high cost adalah 20 dan problem prone adalah
10.
Terdapat juga indikator kinerja di UPTD Puskesmas Abcde sesuai
dengan Surat Keputusan Indikator Kinerja yang berlaku

B. Pengukuran Indikator Mutu Ruang Pendaftaran Dan Rekam Medis


Pengukuran Indikator mutu dan kinerja dilaksanakan secara
periodik
C. Pencatatan Dan Pelaporan
Pengendalian mutu pelayanan klinis merupakan kegiatan untuk
mencegah terjadinya masalah terkait pelayanan pengobatan atau
mencegah terjadinya kesalahan identifikasi pasien yang bertujuan
untuk keselamatan pasien. Unsur-unsur yang mempengaruhi mutu
pelayanan sebagai berikut:

17
1. Unsur masukan (input), yaitu sumber daya manusia, sarana dan
prasarana, ketersediaan dana, dan Standar Prosedur
Operasional.
2. Unsur proses, yaitu tindakan yang dilakukan, komunikasi, dan
kerja sama.
3. Unsur lingkungan, yaitu kebijakan, organisasi, manajemen,
budaya, respon dan tingkat pendidikan masyarakat.
Pengendalian mutu pelayanan klinis terintegrasi dengan
program pengendalian mutu pelayanan klinis Puskesmas yang
dilaksanakan secara berkesinambungan. Kegiatan pengendalian
mutu pelayanan klinis meliputi:
a. Perencanaan, yaitu menyusun rencana kerja dan cara monitoring
dan evaluasi untuk peningkatan mutu standar.
b. Pelaksanaan, yaitu:
1. Monitoring dan evaluasi capaian pelaksanaan rencana
kerja(membandingkan antara capaian dengan rencana kerja)
2. Memberikan umpan balik terhadap hasil capaian.
c. Tindakan hasil monitoring dan evaluasi yaitu:
1. Melakukan perbaikan kualitas pelayanan standar
2. Meningkatkan kualitas pelayanan jika capaian sudah
memuaskan.
Monitoring merupakan kegiatan pemantauan selama
proses berlangsung untuk memastikan bahwa aktifitas
berlangsung sesuai dengan yang direncanakan. Monitoring
dapat dilakukan oleh tenaga medis dan paramedis yang
melakukan proses. Aktifitas monitoring perlu direncanakan
untuk mengoptimalkan hasil pemantauan.
Contoh ; monitoring pelayanan pasien, monitoring kinerja
tenaga kesehatan
Sedangkan untuk menilai hasil atau capaian
pelaksanaan pelayanan klinis, dilakukan evaluasi. Evaluasi
dilakukan terhadap data yang dikumpulkan yang diperleh
melalui metode berdasarkan waktu, cara dan teknik
pengambilan data. Berdasarkan waktu pengambilan data,
terdiri atas:
a.Retrospektif

18
Pengambilan data dilakukan setelah pelayanan
dilaksanakan. Contoh : survey kepuasan pelanggan, laporan
mutasi barang.

b.Prospektif
Pengambilan data dijalankan bersamaan dengan
pelaksanaan pelayanan.
Contoh : waktu pelayanan kesehatan di Puskesmas, sesuai
dengan kebutuhan.
Berdasarkan cara pengambilan data, terdiri atas:
1) Langsung (data primer)
Data diperoleh secara langsung dari sumber informasi
oleh pengambil data. Contoh: survey kepuasan pelanggan
terhadap kualitas pelayanan kilnis
2) Tidak langsung (data sekunder);
Data diperoleh dari sumber informasi yang tidak langsung
a) Survei
Survei yaitu pengumpulan data dengan menggunakan
kuesioner. Contoh : survey kepuasan pelanggan.
b) Observasi
Observasi yaitu pengamatan langsung aktifitas atau
proses dengan menggunakan ceklist atau perekaman.

19
BAB IX
PENUTUP

Pedoman Pelayanan Loket Pendaftaran Puskesmas Abcde ini


digunakan sebagai acuan pelaksanaan pelayanan Loket Pendaftaran di
Puskesmas Abcde untuk keberhasilan pelaksanaan Pedoman Pelayanan
Loket Pendaftaran Puskesmas Abcde diperlukan komitmen dan kerja
sama semua pihak.
Hal tersebut akan menjadikan Pelayanan Loket Pendaftaran di
Puskesmas Abcde semakin optimal dan dapat dirasakan manfaatnya oleh
pasien dan masyarakat yang pada akhirnya dapat meningkatkan citra
puskesmas dan kepuasan terhadap proses pelayanan pendaftaran
kepada pasien maupun masyarakat.

KEPALA UPTD PUSKESMAS ABCDE,

ARJUNA

20
DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.


Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 43 tahun 2019
Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.

21

Anda mungkin juga menyukai