DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS TEGALGEDE
Kp. Kibodasrea RT. 004 RW. 001 Ds. Tegalgede Kec. Pakenjeng – Garut 44164
Tlp. (082316358310) website : www.puskesmastegalgede.com,
e-mail : puskesmastegalgede@gmail.com
BAB I
PENDAHULUAN
Program Kesehatan Ibu dan Anak adalah salah satu upaya dibidang
kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin,
ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah. Upaya pelayanan
Kesehatan Ibu dan Anak merupakan upaya pemerintah dalam rangka
meningkatkan derajat Kesehatan Ibu dan Anak untuk menurunkan AKI dan
AKB. Dalam melaksanakan program KIA selalu membudidayakan nilai-nilai
organisasi yang mendukung visi dan misi puskesmas.
Kesehatan ibu dimulai sejak periode masa usia subur, kehamilan, persalinan,
nifas dan menyusui. Untuk kesehatan anak ditandai dengan anak yang memiliki
kebugaran jasmani,kecerdasan intelektual,emosional dan spiritual melalui upaya
pemenuhan, peningkatan dan perlindungan hak-hak anak, mulai dari bayi baru
lahir sehat, mempertahankan hidup,tumbuh dan berkembang secara optimal sejak
usia dini, usia sekolah, masa pubertas sampai usia dewasa.
Secara nasional dalam beberapa tahun ini akses dan kualitas terhadap
pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak cenderung semakin membaik. Hal ini terlihat
dari adanya peningkatan cakupan pelayanan kesehatan ibu. Berdasarkan data dari
Riskesdas tahun 2010 dan 2013, Cakupan ibu hamil yang memperoleh pelayanan
antenatal telah meningkat dari 92,7 % pada tahun 2010 menjadi 95,2 % pada
tahun 2013. Cakupan persalinan yang ditolong tenaga kesehatan juga meningkat
dari 79,0% pada tahun 2010 menjadi 86,9 % pada tahun 2013. Walaupun
demikian, Indonesia masih menghadapi tantangan besar, yaitu Angka Kematian
Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) masih tinggi. Berdasarkan Survei
Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, Angka Kematian Ibu (AKI)
mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB)
mencapai 32 per 1000 kelahiran hidup. Untuk itu perlu adanya pedoman
pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak. (http://www.depkes.go.id)
Kajian kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu yang dilakukan pada tahun 2012
oleh Kementrian Kesehatan bersama HOGSI POGI, IBI, dan WHO
menunjukkan bahwa Indonesia masih menghadapi tantangan serius dalam hal
kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak yang belum sesuai harapan.
Kepatuhan tenaga dan fasilitas pelayanan kesehatan terhadap standart pelayanan.
Untuk itu diperlukan pedoman pelayanan kesehatan ibu dan anak.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan
yang optimal, bagi ibu dan keluarganya untuk menuju Norma Keluarga
Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta meningkatkan derajat kesehatan
anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan
landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.
2. Tujuan khusus
a. Meningkatnya kemampuan ibu (pengetahuan, sikap dan perilaku) dalam
mengatasi kesehatan diri dan keluarganya dengan menggunakan teknologi
tepat guna dalam upaya pembinaan kesehatan keluarga, posyandu
dan sebagainya.
b. Meningkatnya upaya pembinaan balita dan anak prasekolah secara
mandiri didalam lingkungan keluarga,posyandu dan serta disekolah taman
kanak-kanak atau TK.
c. Meningkatnya jangkauan kesehatan bayi, anak balita, ibu hamil, ibu
bersalin, ibu nifas dan ibu menyusui.
d. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, nifas,
ibu menyusui, bayi dan anak balita.
e. Meningkatnya kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan
seluruh anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatan ibu, balita, anak
prasekolah, terutama melalui peningkatan peran ibu dan keluarganya.
C. SASARAN
Sasaran kegiatan Kesehatan Ibu dan Anakadalah :
1. Ibu ( hamil, bersalin, nifas, menyusui)
2. Anak (bayi, balita dan anak prasekolah)
3. Remaja dan WUS
4. PUS
D. RUANG LINGKUP
1. Pelayanan KIA dalam gedung
a. Pelayanan ibu ( ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu menyusui ).
b. Pelayanan bayi dan balita ( MTBM, MTBS ).
c. Pelayanan Imunisasi
d. Pelayanan KB
e. Pelayanan kesehatan reproduksi.
2. Pelayanan KIA luar gedung
a. Pendataan sasaran (ibu hamil, ibu bersalin,ibu nifas, bayi, balita, remaja,
PUS, WUS, anak prasekolah, imunisasi BIAS).
b. Kunjungan rumah (kunjungan ibu hamil, kunjungan nifas, kunjungan
neonatal, kunjungan kasus resti ).
c. Penempelan stiker P4K.
d. Posyandu (Pemeriksaan ANC, KB).
e. Kelas ibu (ibu hamil, ibu balita).
f. Kerjasama lintas program dan lintas sector
E. BATASAN OPERASIONAL
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak merupakan upaya untuk meningkatkan
derajat kesehatan yang bisa dilakukan didalam fasilitas kesehatan maupun diluar
fasilitas kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.
BAB II
STANDART
KETENAGAAN
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Penanggung jawab program Upaya Kesehatan Ibu dan Anak dan latar
belakang profesinya adalah sebagai berikut:
desa
Tegalgede
Upaya Kesehatan Ibu Nur badriah Bidan
dan Anak di desa Ai Fatimah
Neglasari
Upaya Kesehatan Ibu Sopi Sopiah Bidan
dan Anak di desa Siti Zenab
Tanjungjaya
Upaya Kesehatan Ibu Desi Tutiyanti Bidan
dan Anak di
desa
Tanjungmulya
Upaya Kesehatan Ibu Siti Nurasiah Bidan
dan Anak di Aas Wasita
desa Neng Susi Susanti
Karangsari
C. JADWAL KEGIATAN
1. Pengaturan kegiatan upaya Kesehatan Ibu dan Anak dilakukan bersama oleh
para pemegang program dalam kegiatan lokakarya mini bulanan
maupun tri bulanan/ lintas sektor dengan persetujuan Kepala Puskesmas.
2. Jadwal kegiatan upaya kesehatan dibuat untuk jangka waktu satu tahun,
dan di break down dalam jadwal kegiatan bulanan dan dikoordinasikan
pada awal bulan sebelum pelaksanaan jadwal.
3. Secara keseluruhan jadwal dan rencana kegiatan upaya kesehatan
dikoordinasikan oleh Kepala Puskesmas Tegalgede. Adapun jadwal kegiatan
upaya kesehatan dibagi menjadi 2, yaitu jadwal rutin (POSYANDU) dan
jadwal kondisional.
Jadwal Kesehatan Ibu Anak
A. DENAH RUANG
Tempat Me Me
tidur ja ja
pasien kurs kurs wast
Lemari Alkes i i afel
Bed gyn
Timb
a
n
g pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
a
Koordina
si pelaksanaan
n
Auto claft kegiatan
dilakukan oleh penanggungjawab UKM yang menempati ruang KIA dari gedung
Puskesmas. Pelaksanaan rapat koordinasi dilakukan di aula Puskesmas Gesi.
Untuk kegiatan luar gedung petugas mendatangi sasaran di rumahnya atau di
tempat yang sudah disepakati untuk melakukan kegiatan.
B. STANDART FASILITAS
Untuk mendukung tercapainya tujuan kegiatan upaya Kesehatan Ibu dan
Anak Puskesmas Tegalgede memiliki fasilitas penunjang sebagai berikut:
Kegiatan Pelayanan
Sarana- prasarana
Kesehatan Ibu dan
Anak
− Meja, kursi
− Alat tulis
Posyandu
− Buku Register kohort
− Timbangan
− Buku KIA
− Pita lila
− Leaflet
− Notulen
− Laptop
− Stiker P 4 K
Pemasangan Stiker P4K
− Buku pencatatan
− Dokumentasi
Kunjungan Rumah Bumil, − Tensimeter
Bufas, Risti
− Stetoskop
− Buku pencatatan
Pendataan neonatal, bayi
− Buku pencatatan
normal,
dan resiko tinggi − Register kohort bayi
− Buku pencatatan
Kunjungan rumah neonatal,
bayi normal, dan resiko − Form MTBM
tinggi
− Thermometer
− Timer
− Register kohort
− Buku
KIE untuk remaja yang sekolah Kesehat Reproduk
pencatatan an si
dan yang tidak sekolah
− Buku
Panduan
Remaja
− Leafl
et
Konseling untuk remaja yang
− Buku
Kesehat Reproduk
sekolah dan yang tidak sekolah pencatatan an si
− Buku
Panduan
Remaja
− Leafl
et
Pendataan sasaran KB − Buku pencatatan
− Leaflet
Konseling dan penyuluhan
− Laptop
− Buku pencatatan
− Kartu akseptor
− Obat KB
− Peralatan KB
Pelacakan kegagalan KB − Buku pencatatan
Sarana Prasarana di Puskesmas Tegalgede
A. LINGKUP KEGIATAN
1. Pelayanan KIA dalam gedung :
a. Pelayanan ibu ( ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu menyusui ).
Prosedur : Pasien datang dari ruang pendaftaran diantar petugas dengan
membawa kartu family folder, di anamnesa, dilakukan tindakan
pelayanan sesuai SOP masing-masing.
b. Pelayanan bayi dan balita ( MTBM, MTBS
Prosedur : Mengikuti alur bagan MTBM dan
MTBS
c. Pelayanan imunisasi
Prosedur : melakukan anamnesa, Screening, Inform Consent kemudian
diberikan pelayanan
d. Pelayanan KB.
Prosedur : melakukan anamnesa, Screening dan Inform Concent kemudian
diberikan pelayanan.
e. Pelayanan kesehatan reproduksi.
Prosedur : melakukan anamnesa dan konseling.
2. Pelayanan KIA luar gedung :
a. Pendataan sasaran (ibu hamil, ibu bersalin, bayi, balita, remaja, PUS,
WUS, anak prasekolah, dan anak sekolah).
Prosedur : Pendataan dengan melibatkan kader kesehatan dan kader
posyandu serta instansi terkait setiap bulan dan untuk anak
sekolah dilakukan setiap awal tahun ajaran baru.
b. Kunjungan rumah (kunjungan ibu hamil, kunjungan nifas, kunjungan
neonatal, kunjungan kasus resti ).
Prosedur : Pelayanan sesuai dengan tatalaksana kasus masing-masing.
c. Penempelan stiker P4K.
Prosedur : Dengan melibatkan kader posyandu dan kader kesehatan dan bidan
desa ke semua sasaran ibu hamil dimasing-masing
wilayah.
d. Posyandu (Pemeriksaan ANC, KB).
Prosedur : Pelayanan ANC sesuai standar minimal 10 T dan pelayanan KB
non MKJP. Khusus pelayanan imunisasi dilakukan di PKD
sesuia jadwal dan pelayanan imunisasi Puskesmas Jenar
dilaksanakan setiap hari kamis.
e. Kelas ibu hamil
Prosedur : Melaksanakan kelas ibu hamil di tujuh desa dengan minimal
dua fasilitator dan minimal 10 sasaran ibu hamil.
f. Kerjasama lintas program dan lintas sektor.
Prosedur : Bila ada kegiatan event tertentu misalkan safari KB dalam
rangka Harganas, TMMD, srawung warga, dan lain-lain.
B. METODE
Dalam upaya mencapai tujuan di bidang kesehatan Ibu dan Anak diperlukan
peran petugas kesehatan dan fasilitator, dimana petugas kesehatan memberikan
pelayanan dan fasilitator bertanggungjawab dalam
mengkomunikasikan inovasi dibidang kesehatan kepada masyarakat.
Metode yang digunakan adalah:
1. Pendataan sasaran : kunjungan bumil, kunjungan ibu nifas, dan neonatal.
2. Wawancara/anamnesa
3. Pemeriksaan :
− Bumil minimal pemeriksaan 10T.
Setiap kegiatan yang dilakukan pasti akan menimbulkan resiko atau dampak,
baik resiko yang terjadi pada masyarakat sebagai sasaran kegiatan maupun resiko
yang terjadi pada petugas sebagai pelaksana kegiatan. Keselamatan pada sasaran
harus diperhatikan karena masyarakat tidak hanya menjadi sasaran satu kegiatan saja
melainkan menjadi sasaran banyak program kesehatan lainnya. Tahapan – tahapan
dalam mengelola keselamatan sasaran antara lain :
1. Identifikasi Resiko.
Penanggungjawab program sebelum melaksanakan kegiatan harus
mengidentifikasi resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada
saat pelaksanaan kegiatan.Identifikasi resiko atau dampak dari pelaksanaan
kegiatan dimulai sejak membuat perencanaan. Hal ini dilakukan untuk
meminimalisasi dampak yang ditimbulkan dari pelaksanaan kegiatan. Upaya
pencegahan risiko terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang
akan dilaksanakan.
Analisis Resiko.
Tahap selanjutnya adalah petugas melakukan analisis terhadap resiko atau
dampak dari pelaksanaan kegiatan yang sudah diidentifikasi. Hal ini perlu
dilakukan untuk menentukan langkah-langkah yang akan diambil dalam
menangani resiko yang terjadi.
Rencana Pencegahan Resiko dan Meminimalisasi Resiko.
Setelah dilakukan identifikasi dan analisis resiko, tahap selanjutnya adalah
menentukan rencana yang akan dilakukan untuk mencegah terjadinya resiko atau
dampak yang mungkin terjadi. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah atau
meminimalkan resiko yang mungkin terjadi.
Rencana Upaya Pencegahan.
Tahap selanjutnya adalah membuat rencana tindakan yang akan dilakukan untuk
mengatasi resiko atau dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan yang dilakukan.
Hal ini perlu dilakukan untuk menentukan langkah yang tepat dalam mengatasi
resiko atau dampak yang terjadi.
5. Monitoring dan Evaluasi.
Monitoring adalah penilaian yang dilakukan selama pelaksanaan kegiatan sedang
berjalan.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Pengendalian mutu adalah kegiatan yang bersifat rutin yang dirancang untuk
mengukur dan menilai mutu pelayanan. Pengendalian mutu sangat berhubungan
dengan aktifitas pengawasan mutu, sedangkan pengawasan mutu merupakan upaya
untuk menjaga agar kegiatan yang dilakukan dapat berjalan sesuai rencana dan
menghasilkan keluaran yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Kinerja pelaksanaan dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan indikator
sebagai berikut:
a. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadual
b. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan
c. Ketepatan metode yang digunakan
d. Tercapainya indikator hasil pelaksanaan, kegiatan monitoring dan evaluasi
serta permasalahan yang ditemukan dapat dibahas pada tiap pertemuan
lokakarya mini tiap bulan.
e. Dokumentasi masing-masing kegiatan.
BAB IX
PENUTUP
Pedoman pelaksanaan kesehatan Ibu dan Anak ini dibuat untuk memberikan
petunjuk dalam pelaksanaan kegiatan kesehatan Ibu dan Anak di Puskesmas
Tegalgede Penyusunan pedoman disesuaikan dengan kondisi nyata yang ada di
puskesmas sehingga masih memerlukan inovasi-inovasi yang sesuai dengan pedoman
yang berlaku secara nasional. Perubahan perbaikan, kesempurnaan masih diperlukan
sesuai dengan kebijakan, kesepakatan yang menuju pada hasil yang optimal.
Pedoman ini digunakan sebagai acuan bagi petugas dalam melaksanakan
pelayanan kesehatan Ibu dan Anak di Puskesmas Tegalgede agar dapat memberikan
pelayanan kesehatan ibu dan anak yang baik sehingga tujuan pembangunan nasional
di bidang kesehatan yakni meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dapat tercapai.