PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Data terakhir berdasarkan SDKI tahun 2007, Angka Kematian Balita, Angka Kematian
Bayi dan Angka Kematian Bayi Baru Lahir masih 44 per 1.000 kelahiran hidup (KH), 34 per
1.000 kelahiran hidup (KH) dan 19 per 1.000 kelahiran hidup (KH). Sekitar 56% kematian
terjadi pada periode sangat dini yaitu di masa neonatal atau bayi baru lahir, dan sebagian besar
kematian neonatal terjadi pada usia 0-6 hari (78,5%). Penyebab terbanyak kematian bayi baru
lahir adalah asfiksia, bayi Berat lahir Rendah (BBLR), dan infeksi.
Dalam upaya menurunkan kematian bayi baru lahir, bayi dan balita diperlukan berbagai
upaya intervensi baik di tingkat keluarga, masyarakat, pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan
kesehatan rujukan. Baik pemerintah, swasta dan profesi mempunyai kewajiban untuk
memberikan pelayanan berkualitas. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan petugas
kesehatan tentang penatalaksanaan neonatal dan neonatal resti, bayi sakit dan bayi resti serta
balita sakit dan balita resti merupakan salah satu strategi yang dapat menurunkan angka
kematian bayi dan balita.
Pelayanan kesehatan anak di puskesmas terdiri dari kegiatan pelayanan anak di dalam
gedung dan diluar gedung. Pelayanan dalam gedung dan luar dapat bersifat individual dan
kelompok pada masyarakat yang terdiri dari upaya pelayanan promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitative. Kegiatan di dalam gedung juga meliputi perencanaan program pelayanan anak
yang akan dilakukan di luar gedung. Sedangkan pelayanan anak di luar gedung umumnya
pelayanan anak pada kelompok dan masyarakat dalam bentuk promotif dan preventif.
B. TUJUAN PEDOMAN
1
1. Umum
Tersedianya acuan dalam melaksanakan upaya kesehatan anak di puskesmas Taman Bacaan
dan jejaringnya.
2. Khusus
a. Tersedianya acuan tentang jenis upaya kesehatan anak, peran dan fungsi ketenagaan,
sarana dan prasarana di puskesmas dan jejaringnya.
b. Tersedianya acuan untuk melaksankan upaya kesehatan anak yang bermutu di
puskesmas dan jejaringnya.
c. Tersedianya acuan bagi tenaga kesehatan di puskesmas untuk bekerja secara
professional memberikan pelayanan yang bermutru kepada pasien/ klien di puskesmas
dan jejaringnya.
d. Tersedianya acuan monitoring dan evaluasi upaya kesehatan anak di puskesmas dan
jejaringnya.
C. SASARAN PEDOMAN
E. BATASAN OPERASIONAL
1. Pelayanan upaya kesehatan anak di puskesmas adalah kegiatan upaya kesehatan mulai dari
upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative yang dilakukan di wilayah kerja
puskesmas.
2. Pelayanan upaya kesehatan anak di dalam gedung yaitu Manajemen Terpadu Balita Sakit
(MTBS) yang mencakup berbagai upaya yang berkaitan erat dengan penyembuhan penyakit
pada bayi dan balita, serta upaya peningkatan pelayanan kesehatan, pencegahan penyakit
seperti imunisasi, pemberian vitamin A, dan konseling pemberian ASI atau makan.
3. Pelayanan upaya kesehatan anak di luar gedung adalah kegiatan pelayanan yang dilakukan
di luar puskesmas, tetapi perencanaannya tetap dilakukan di dalam gedung dengan
menekankan kea rah promotif dan preventif serta sasarannya adalah masyarakat di wilayah
kerja puskesmas.
F. LANDASAN HUKUM
2
Beberapa landasan hokum terkait upaya kesehatan anak di puskesmas adalah :
1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2014 tentang Upaya
Kesehatan Anak
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Pelayanan
Kesehatan Neonatal Esensial
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2014 tentang
Pemantauan Pertumbuhan, Perkembangan dan Gangguan Tumbuh Kembang Anak
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
3
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
Adapun sumber daya manusia sebagai tenaga kompeten dalam upaya pelaksanaan
upaya kesehatan anak meliputi :
1. Dokter umum dengan kualifikasi pendidikan S1 Profesi Kedokteran
2. Bidan dengan kualifikasi pendidikan D3 Kebidanan
3. Tenaga kesehatan lain yang terkait
B. Distribusi Ketenagaan
Tenaga Kesehatan yang terlibat dalam program upaya kesehatan anak di Puskesmas Taman
Bacaan
C. Jadwal Kegiatan
Pelaksanaan Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Orientasi kader Tokoh
masyarakat fasilitator tentang x
program Suami Siaga ( SU-SI)
BAB III
4
STANDAR FASILITAS
Sebagai pedoman tentang sarana dan prasarana ruang pemeriksaan kesehatan anak pada peraturan
Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014, yaitu :
A. Peralatan Ruang
BAB IV
A. LINGKUP KEGIATAN
6
1. Kegiatan Upaya Kesehatan Anak dalam gedung (rawat jalan)
Kegiatan pelayanan upaya kesehatan anak dalam gedung terdiri dari upaya, promotif,
preventif, dan kuratif serta rehabilitative yang dilakukan didalam puskesmas.
1.2 Pemeriksaan dan deteksi gangguan kesehatan intelegensia pada anak yang dicurigai
mengalami masalah/ gangguan perkembangan
Tujuan :
a. Mendeteksi dini masalah kesehatan intelegensia pada anak sehingga dapat segera
diberikan penanganan.
b. Melakukan tatalaksana deteksi masalah kesehatan intelegensia pada anak ditingkat
puskesmas (dasar).
Secara umum kegiatan upaya kesehatan anak di luar gedung tidak sepenuhnya
dilakukan hanya di luar gedung, melainkan tahap perencanaannya dilakukan di dalam
gedung. Kegiatan upaya kesehatan anak di luar gedung ditekankan kearah promotif dan
preventif serta sasarannya adalah masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Taman Bacaan.
Adapun kegiatan upaya kesehatan anak di luar gedung yang dilaksanakan dalam rangka
menurunkan Angka Kematian Bayi dan Balita di Puskesmas Taman Bacaan yaitu :
7
1.1 Orientasi Kader tokoh masyarakat Fasilitator tentang program Suami Siaga ( Su-SI)
1.2 Pelaksanaan Kelas Balita
1.3 Pelaksanaan Program Suami Siaga ( SU-SI)
1.4 Pelaksanaan posyandu Remaja
BAB V
LOGISTIK
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN
8
Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan pelayanan program anak perluh di
perhatikan keselamatan sasaran dengan melakukan identifakasi resiko terhadap segala kemungkinan
yang dapat terjadi pada saat pelaksanan kegiatan. Upaya pencegahan resiko terhadap sasaran harus
di lakukan untuk tiap-tiapa kegiatan yang akan dilaksanakan.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
A. Indikator Input
No Indikator Target
1 Cakupankunjungan neonatal pertaman (KN1) 100%
2 Cakupan kunjungan neonatal lengkap (KN3 ) 100%
3 Cakupan komplikasi neonatal ditangani 100%
4 Cakupan kunjungan bayi 92.9%
5 Cakupan kunjungan balita 40.96%
6 Cakupan Apras 96.5%
BAB IX
PENUTUP
Pedoman ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan bagi tenaga kesehatan puskesmas
dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan anak di puskesmas ini, tenaga kesehatan puskesmas
akan menjabarkannya dalam SOP yang berisi langkah-langkah dari setiap kegiatan sesuai kondisi di
Puskesmas Taman Bacaan.
9
Megetahui Palembang Januari 2021
Plt Kepala Puskesmas Taman BacaanPenanggung Jawab Program Anak
10