Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS JATIBARU
JALAN JATIBARU NO. 01 KECAMATAN CIASEM KABUPATEN SUBANG
Email: pkmjatibaru123@gmail.com KODE POS: 41256

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


MTBS

A. PENDAHULUAN

Sejak tahun 1996 departemen kesehatan bekerja sama dengan WHO


mengembangkan pendekatan Manajemen Terpadu Balita Sakit ( MTBS ), di Indonesia
keterpaduaan pelayanan tidak hanya pelayanan kuratif berupa pengobatan kuratif aja,
namun sekaligus pelayanan preventif seperti imunisasi, pemberian vitamin A, menilai
dan memperbaiki ara pemberian ASI serta pelayanan promotif seperti memberikan
konseling kepada ibu cara merawat dan mengobati anak sakit di rumah.
Sasaran utama penerapan MTBS adalah peraawat bidan, atau bidan di desa yang
menangani balita sakit. Tentunya dokter puskesmas perlu juga terlatih agar dapat
melakukan supervisi penerapan MTBS di wilayah kerja puskesmas. Dengan pelatihan
ini, tenaga kesehatan akan memahami konsep MTBS serta lebih terampil dan
termotivasi untuk menggunakan bagan manajemen kasus sebagai standar pelayanan di
lini terdepan, utamanya ditingkat pelayanan kesehatan.
Dalam penerapan MTBS tenaga kesehatan diajarkan untuk memperhatikan secara
cepat semua gejala anak sakit, sehingga segera dapat ditentukan apakah anak dalam
keadaan sakit berat dan perlu segera dirujuk. Jika penyakitnya tidak parah,slanjutnya
tenaga kesehatan bisa memberi pelayanan pengobatan sesuai pedoman MTBS. Dalam
pedoman MTBS, juga diuraikan cara konseling bagi ibu atau pengasuh anak.
Pedoman MTBS ini sudah sesuai dengan pedoman yang ada dari program-
program terkait, seperti Pedoman penanganan Diare, ISPA,Malaria, Pemberian
Imunisas,Vitamin Adan sebagainya. Melalui MTBS petugas puskesmas mengetahui
cara-cara menyatukan berbagai pedoman yang terpisah untuk masing-masing penyakit,
kelainan bentuk proses yang lebih komprehensip dan efisien dalam penanganan anak
sakit.

B. TUJUAN MTBS
1. Tujuan Umum :
Untuk mengidentifikasi masalah pada pelaksanaan MTBS di lingkungan kerja
pada Puskesmas Jatibaru dan meningkatkan akses pelayanan balita sakit di tingkat
masyarakat sesuai standar.
2. Tujuan Khusus :
Untuk mengetahui masalah yang di hadapi dalam pelaksanaan MTBS pada
ISPA di Puskesmas Jatibaru
Untuk mengetahui langkah-langkah yang dapat diambil dalam pemecahan
masalah pelaksanaan MTBS pada ISPA di Puskesmas Jatibaru
a. Tersedianya pedoman operasional untuk perncanaan dan penyelenggaraan
pelayanan kesehatan dengan MTBS
b. Tersedianya kebiijakan dan terjadinya koordinasi yang mendukung
penyelenggaraan serta pengembangan pendekatan MTBS
c. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan pelaksanaan pelayanan di tingkat
masyarakat
d. Menjamin kualitas pelayanan kesehatan anak yang semakin meningkat

3. LATAR BELAKANG
Untuk meningkatkan kualitas dan akses pelayanan kesehatan bagi bayi baru
lahir, bayi dan anak balita yang dilakukan melalui penerapan Manajemen Terpadu
Balita Sakit ( MTBS ).
Manajemen Terpadu Balita Sakit adalah suatu program intervensi berisi
penjelasan secara rinci penanganan penyakit pada balita. Proses Manajemen kasus
MTBS dilaksanakn pada anak umur 2 bulan sampai 5 tahun pada balita yang sakit
dan pedoman ini telah di perluas mencakup Manajemen Terpadu Balita Muda
(MTBM) bagi bayi umur 1 hari sampai 2 bln baik dalam keadaan sehat maupun
sakit. Penangan balita ini menggunakan suatu bagan yang memperlihatkan
langkah-langkah dan penjelasan, cara pelaksanaanya, sehingga dapat
mengklasifikasikan penyakit yang dialami oleh balita,melakukan rujukan secara
cepat apabila diperlukan, melakukan penilaian status gizi dan memberikan
imunisasi kepada balita yang membuthkan. Selain itu ibu bayi balita diberi konseling
cara memberi obat di rumah, pemberian nasehat mengenai makanan yang
seharusnya diberikan dan diberitahu kapan harus kembali (kunjungan ulang) atau
segera kembali untuk mendapatkan pelayanan tindak lanjut.

4. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
1. Pasien bayi atau balita dari loket pendaftaran menuju ruang pelayanan MTBS.
2. Petugas menulis identitas pasien pada kartu rawat jalan.
3. Petugas melakukan anamnesa.
4. Petugas melakukan pemeriksaan keadaan umum, telinga, status gizi, status
imunisasi, dan pemberian vitamin.
5. Petugas menulis hasil anamnesa dan pemeriksaa serta menentukanklasifikasi.
6. Petugas memberikan pengobatan yang sesuai.
7. Petugas memberikan penyuluhan dan nasehat bagi ibu.
8. Tindak lanjut

Anda mungkin juga menyukai