Anda di halaman 1dari 4

DINAS KESEHATAN KABUPATEN KAPUAS

PUSKESMAS SEI TATAS


KECAMATAN PULAU PETAK
Jalan. Sei Tatas Hilir RT. 001 Kode Pos 73592 HP 082352511923
Email : pkmtatas2@gmail.com Facebook : Puskesmas Sei Tatas

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


KALAKARYA MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT
PUSKESMAS SEI TATAS

I. Pendahuluan
Kematian balita merupakan salah satu indikator penting yang
menunjukkan derajat kesehatan masyarakat. Hasil Survey Demografi dan
Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017 menunjukkan bahwa angka kematian
balita di Indonesia masih cukup tinggi bila dibandingkan Negara-negara
di Asia Tenggara, yaitu sebesar 32 per 1000 kelahiran hidup. Menurut
data Riskesdeas 2007, penyebab utama kematian balita adalah diare
(25%) dan pneumonia (15%), sedangkan penyebab utama kematian bayi
adalah diare (42%) dan pneumonia (24%). Penelitian Sample
Registration System (SRS) tahun 2014 menunjukkan hasil yang sedikit
berbeda. SRS menyebutkan bahwa penyebab utama kematian anak
balita adalah diare (17%) dan pneumonia (13%), disusul dengan penyakit
pneumonia (8%).
Salah satu upaya dalam menurunkan angka kematian balita
Antara lain melalui peningkatan keterampilan tenaga kesehatan di
puskesmas melalui pendekatan Manajemen Terpadu Balita Sakit
(MTBS). Metode MTBS telah dikembangkan di Indonesia sejak tahun
1997. Walau pun sudah 20 tahun, namun implementasi di lapangan
masih belum optimal. Salah satu kendala yang dihadapi adalah masih
kurangnya jumlah tenaga yang dilatih karena untuk pelatihan MTBS
membutuhkan biaya yang cukup besar. Kelakarya Manajemen Terpadu
Balita Sakit termasuk salah satu standart pelayanan kesehatan anak di
tingkat pelayanan kesehatan dasar. Penerapan Pelayanan kesehatan
anak yang sesuai standart MTBS sejalan dengan Undang-Undang no. 36
tahun 2009 tentang Kesehatan dan Permenkes NO. 25 tahun 2014
tentang Upaya Kesehatan Anak serta Standart Pelayanan Minimal
Kabupaten/Kota. Dengan menerapkan MTBS diharapkan terjadi

KAK Kalakarya Manajemen Terpadu Balita Sakit Puskesmas Sei Tatas


1
peningkatan penemuan kasus, sehingga semakin banyak balita sakit
yang dapat dicegah dari kematian. Penerapan MTBS di puskesmas
dapat memperkuat system pelayanan kesehatan agar penanganan balita
sakit lebih efektif, meningkatkan kualitas pelayanan, meningkatkan peran
keluarga dan masyarakat, serta akan melindungi perawat dan bidan
bilamana menjumpai permasalahan setelah memberikan pelayanan.
Pelayanan balita sakit dengan pendekatan MTBS dinilai cost
effective dan dapat memberikan kontribusi sangat besar untuk
menurunkan angka kematian neonates, bayi dan anak balita bila
dilaksanakan secara benar dan luas. Dengan demikian tenaga kesehatan
yang memiliki kewenangan melayani balita sakit harus kompeten
melakukan MTBS dengan benar sesuai standart serta menerapkan
pendekatan MTBS secara luas terhadap seluruh balita sakit dan bayi
muda yang datang ke puskesmas.
Pelatihan MTBS sudah diselenggarakan dengan kontribusi
berbagai pihak, namun disadari bahwa pengembangan pelatihan MTBS
belum optimal sebagaimana yang diharapkan, diantaranya penerapan
yang terkendala karena kurangnya bimbingan teknis bagi pelaksana,
atau karena pemantauan paska pelatihan sebagai bagian dari paket
pelatihan sering dilupakan. Kalakarya seyogyanya lebih efektif dibanding
dengan pelatihan karena peserta dipacu untuk lebih aktif dan memiliki
kesempatan praktik lebih banyak. Dalam pelaksanaan kalakarya MTBS,
peserta didampingi oleh pendamping sambil dibimbing langsung untuk
melakukan tatalaksana balita sakit maupun bayi muda sampai pada
akhirnya dihasilkan pelayanan kesehatan balita yang berkualitas, yang
ditandai dengan keputusan petugas terhadap standart.
II. Latar belakang

Puskesmas Sei Tatas terltetak di wilayah kecamatan Pulau Petak


yang terdiri dari 12 desa dengan jumlah penduduk 20.519 jiwa, 379 ibu
hamil, 1.437 balita, dan 1.400 lansia berdasarkan data penduduk tahun
2020.
Dari hasil penilaian kinerja Puskesmas tahun 2020 jumlah balita
yang mendapatkan pelayanan MTBS sangat rendah yaitu 7,1 % (102
balita) dari jumlah 1.437 balita.
Berdasarkan data tersebut di atas maka disusunlah kerangka
acuan program Kalakarya Manajemen Terpadu Balita Sakit Puskesmas
Sei Tatas tahun 2021 yang disusun berdasarkan RUK/RPK Puskesmas
Sei Tatas tahun 2021.

KAK Kalakarya Manajemen Terpadu Balita Sakit Puskesmas Sei Tatas


2
III. Tujuan
A. Tujuan umum
Untuk mengidentifikasi masalah pada pelaksanaan MTBS
dilingkungan kerja pada Puskesmas Sei Tatas beserta jejaringnya dan
meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dalam penerapan MTBS di
Puskesmas.
B. Tujuan khusus:
1. Memberikan Informasi bagi dinas kesehatan kabupaten/kota untuk
menyusun perencanaan penerapan dan pengembangan MTBS
wilayahnnya.
2. Memberikan panduan bagi kepala puskesmas dalam
merencanakan dan mengevaluasi penyelenggaraan kalakarya
MTBS di puskesmas.
3. Memberikan panduan bagi pendamping dalam menyelenggarakan
kalakarya MTBS di Puskesmas Sei Tatas.
4. Memberikan panduan pelaksanaan monitoring dan evaluasi
berkala pelaksanaan kalakarya serta penerapan MTBS di
Puskesmas.
5. Untuk mengetahui masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan
MTBS di Puskesmas Sei Tatas dan jejaringnya.
6. Untuk mengetahui langkah-langkah yang dapat diambil dalam
pemecahan masalah pelaksanaan MTBS DI Puskesmas Sei Tatas
dan jejaringnya.
7. Meningkatnya kemampuan dan keterampilan pelaksana
pelayanan (Bidan, Perawat) di Puskesmas Sei Tatas.
8. Menjamin kualitas pelayanan kesehatan anak yang semakin
meningkat

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


A Pelatihan Penilaian dan Memberikan Informasi tentang Konsep Dasar
Klasifikasi serta Pengobatan MTBS
anak dan bayi sakit Membaca modul / buku bagan
Curah pendapat / diskusi / Tanya jawab
latihan studi kasus
Latihan mengisi mengisi form MTBS dan
MTBM

KAK Kalakarya Manajemen Terpadu Balita Sakit Puskesmas Sei Tatas


3
V. Cara melaksanakan kegiatan dan sasaran:
A. Cara melaksanakan kegiatan

No Kegiatan Pelaksana Program Lintas program Lintas sektor Ket


Pokok terkait terkait

A Pelatihan - Dalam pelaksanaan - - Sumber


Penilaian dan menggunakan pedoman pembiay
Klasifikasi protocol covid dengan aan
serta melakukan pertemuan BOK
Pengobatan peserta jumlah yang Anak
anak dan bayi dibatasi, jaga jarak serta
sakit menggunakan masker
- Menjelaskan konsep
dasar MTBS
- Membaca modul / buku
bagan
- Curah pendapat / diskusi
/ Tanya jawab latihan
studi kasus
- Latihan mengisi form
MTBS dan MTBM
- Membuat laporan
kegiatan

B. Sasaran:
Bidan, Perawat di Puskesmas Sei Tatas dan Bidan Perawat yang
bertugas di Pustu dan Poskesdes dalam wilayah kerja Puskesmas Sei
Tatas

VI. JADWAL KEGIATAN (Gambarkan dalam bagan Gantt untuk rencana satu
tahun)

2020
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1 Pelatihan Penilaian x
dan Klasifikasi serta
Pengobatan anak dan
bayi sakit

VII. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporannya


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan setelah selesai
melaksanakan kegiatan pada bulan tersebut.
VIII. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan
Kegiatan pertemuan tentang Pelatihan penilaian dan Klasifikasi
serta Pengobatan anak dan bayi sakit di catat dalam notulen
Laporan pelaksanaan kegiatan pertemuan tentang Pelatihan
penilaian dan Klasifikasi serta Pengobatan anak dan bayi sakit sudah
selesai paling lambat 1 minggu setelah pelaksanaan.
Evaluasi dan tindak lanjut terhadap kegiatan pertemuan tentang
Pelatihan penilaian dan Klasifikasi serta Pengobatan anak dan bayi sakit
dilakukan paling lambat 1 bulan setelah kegiatan.

KAK Kalakarya Manajemen Terpadu Balita Sakit Puskesmas Sei Tatas


4

Anda mungkin juga menyukai