PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Puskesmas adalah salah satu sarana pelayanan kesehatan masyarakat. Unit pelaksana teknis
dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di
satu wilayah kerja.
Loket pendaftaran adalah sarana penyedia layanan tempat pendataan dan pencatatan data
pasien untuk mendapatkan pelayanan.
Pendaftaran adalah pelayanan pertama yang didapat pasien saat berkunjung ke Puskesmas.
UPTD Puskesmas Wae Mbeleng adalah salah satu dari UPTD Dinas Kesehatan Kabupaten
Manggarai dengan wilayah kerja yang mencakup 7 desa yang ada di kecamatan Ruteng.
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh UPTD Puskesmas Wae Mbeleng adalah
mewujudkan masyarakat kecamatan Ruteng mandiri, hidup sehat. Untuk mencapai visi tersebut
UPTD Puskesmas Wae Mbeleng menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat salah satunya adalah pendaftaran pasien.
Dalam menyelenggarakan pendaftaran pasien perlu ditunjang dengan pelayanan loket yang
bermutu. Sesuai dengan fungsi puskesmas yang memberikan pelayanan promotif dan prefentif
maka lebih luasnya pelayanan mencakup pelaksanan proses pendaftaran pasien, pemberin
informasi untuk mencegah kesalahan dalam mengidentifikasi pasien dan memperlancar
pelayanan di puskesmas. Dalam melaksanakan pelayanan pendaftaran di puskesmas, agar dapat
berjalan dengan baik dan dapat memenuhi kebutuhan pasien maka UPTD Puskesmas Wae
Mbeleng menyusun PEDOMAN PELAYANAN LOKET PENDAFTARAN UOTD PUSKESMAS WAE
MBELENG
B. TUJUAN PEDOMAN
1. TUJUAN UMUM
Terlaksananya pelayanan pendaftaran yang bermutu di UPTD Puskesmas Wae Mbeleng
2. TUJUAN KHUSUS
Sebagai acuan bagi tenaga kesehatan dalam melaksanakan pelayanan pendaftaran di
UPTD Puskesmas Wae Mbeleng
C. SASARAN PEDOMAN
Sasaran pedoman pelayanan loket dan rekam medis adalah petugas pelayanan di loket
pendaftaran dan di ruang rekam medis.
D. RUANG LINGKUP PEDOMAN
Ruang lingkup pelayanan meliputi ruangan loket pendaftaran dan tempat penyimpanan Rekam
Medis
E. BATASAN OPERASIONAL
Batasan operasional dalam pelayanan loket pendaftaran adalah proses pendaftaran pasien yang
akan memanfaatkan pelayanan di UPTD Puskesmas Wae Mbeleng
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. KLASIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA
Untuk dapat melaksanakan fungsinya dan menyelenggarakan pelayanan loket pendaftaran
di puskesmas dibutuhkan sumber daya manusia yang mencukupi baik jumlah maupun
mutunya. Pola ketenagaan harus dimiliki puskesmas.
Adapun tenaga di loket pendaftaran puskesmas yaitu penanggung jawab dan pelaksana,
petugas rekam medic, bendahara penerima penyetor, admin. Untuk pembagian kerja
masing-masing petugas sesuai tupoksinya yang sesuai kompetensinya.
1) Penanggung jawab loket pendaftaran di Puskesmas mempunyai tugas:
a) Membuat rencana kerja staf loket bulanan
b) Membuat standar operasional prosedur loket (SOP)
c) Menyusun rencana usulan loket
d) Mencatat dan mendaftar pasien yang berobat di buku register
e) Memberikan informasi hak dan kewajiban pasien serta bukti
pelaksanaannya
f) Memberikan informasi lainnya pada pasien
g) Menyusun dan mencatat sasaran mutu dan manajemen resiko loket
h) Mengisi format loket standarisasi Puskesmas
i) Mengisi format loket laporan tahunan
j) Mengisi format loket penilaian kinerja puskesmas
k) Menjaga kebersihan dan kerapian loket
l) Melaksanakan tugas lain yang diberikan kepala Puskesmas
m) Berperan aktif dalam meningkatkan mutu dan kinerja Puskesmas serta
upaya pemberdayaan masyarakat.
2) Pelaksana
a) Mencatat dan mendaftar pasien yang berobat di buku register
b) Memberikan informasi hak dan kewajiban pasien serta bukti
pelaksanaannya
c) Memberikan informasi lainnya pada pasien
d) Menyusun dan mencatat sasaran mutu dan manajemen resiko loket
e) Mengisi format loket standarisasi Puskesmas
f) Mengisi format loket laporan tahunan
g) Mengisi format loket penilaian kinerja puskesmas
h) Menjaga kebersihan dan kerapian loket
i) Melaksanakan tugas lain yang diberikan kepala Puskesmas
j) Berperan aktif dalam meningkatkan mutu dan kinerja Puskesmas serta
upaya pemberdayaan masyarakat.
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Struktur organisasi pelayanan pendaftaran
Kepala UPTD Puskesmas Wae Mbeleng : Gabriel Ganggut,S.KM
Penanggung jawab UKP : dr. Felisiana Kasman
Penanggung jawab loket pendaftaran dan rekam medic
1. Puskesmas Wae Mbeleng : Andreas Ramang, S,KM
2. Poskesdes Kakor :
3. Poskesdes Bea Kakor:
4. Poskesdes Wase Wengke:
5. Poskesdes Beo Rahong:
6. Polindes Compang Namut:
7. Poskesdes Cumbi:
8. Polindes Poco Likang:
Admin :
b. Ruang pendaftaran
Meja pendaftaran
Kursi petugas
Tempat sampah
Microphone dan speaker aktif
Buku register pendaftaran
RJTP
Nomor antrian (60 buah)
ATK (Alat Tulis Kantor)
Form permintaan rekam medik
BAB IV
A. LINGKUP KEGIATAN
Lingkup kegiatan di loket pendaftaran adalah
Pelayanan pendaftaran pasien
Pelaporan data bulanan jumlah kunjungan pasien
B. Kunjungan lama
BAB V
SARANA ( LOGISTIK)
Kebutuhan logistic untuk pelaksanaan pelayanan loket pendaftaran UPTD Puskesmas Wae
Mbeleng direncanakan dalam perencanaan puskesmas. Pengadaan logistic berasal dari
pengadaan logistik bendahara barang UPTD Puskesmas Wae Mbeleng. Daftar logistik di
loket pendaftaran dan ruang rekam medis sebagai berikut:
a. Loket pendaftaran
Buku register pendaftaran
Kartu permintaan rekam medic
Karcis perda
RJTP
Buku rekapitulasi kunjungan harian
Buku rekaitulasi retribusi harian dan bulanan
ATK
b. Ruang rekam medis
Buku register pengendali rekam medik
Buku register penilaian ketepatan pengisisan rekam medic
Rekam medic
Map snelhecter
ATK
Komputer
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
Tujuan dari ditetapkannya sasaran keselamatan pasien adalah untuk mendorong perbaikan spesifik
dalam keselamatan pasien. Untuk meningkatkan keselamatan pasien perlu dilakukan pengukuran
terhadap sasaran-sasaran keselamatan pasien. Indicator pengukuran sasaran keselamatan pasien di
loket sebagai berikut:
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Untuk kenyamanan dan keamanan bagi setiap petugas yang member pelayanan kesehatan terutama
untuk mencegah tertularnya penyakit, maka petugas dalam melaksanakan pelayanan diwajibkan
memperhatikan keamanan diri dengan menggunakan APD saat kontak dengan pasien termasuk di unit
pendaftaran.
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan di loket pendaftaran perlu diperhatikan
keselamatan pasien dengan melakukan identifikasi resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat
terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan resiko terhadap pasien harus dilakukan
untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan. Pengendalian mutu layanan klinis merupakan kegiatan
untuk mencegah terjadinya masalah terkait pelayanan pengobatan atau mencegah terjadinya kesalahan
pengobatan (medication eror) yang bertujuan untuk keselamatan pasien. Unsure-unsur yang
mempengaruhi mutu pelayanan sebagai berikut:
Unsure masukan (input), yaitu sumber daya maanusia, sarana dan prasarana, ketersediaan dana
dan standar operasional prosedur
Unsur proses, yaitu tindakan yang dilakukan, komunikasi dan kerja sama
Unsur lingkungan, yaitu kebijakan, organisasi, manajemen, budaya, respond an tingkat
pendidikan masyarakat.
Pengendalian mutu layanan klinis terintegrasi dengan program pengendalian mutu pelayanan klinis
puskesmas yang dilaksanakan secara berkesinambungan. Kegiatan pengendalian mutu pelayanan
klinis meliputi:
Perencanaan, yaitu menyusun rencana kerja , cara monitoring dan evaluasi untuk
peningkatan mutu standar.
Pelaksanaan, yaitu:
Monitoring dan evaluasi capaian pelaksanaan rencana kerja
Memberikan umpan balik terhadap hasil capaian
Tindakan hasil monitoring dan evaluasi yaitu:
Melakukan perbaikan kualitas standar
Meningkatkan kualitas pelayanan
BAB IX
PENUTUP
Pedoman pelayanan loket pendaftaran dan rekam medis ini digunakan sebagai acuan
pelaksanaan pendaftaran di UPTD Puskesmas Wae Mbeleng. Untuk keberhasilan
pelaksanaan pedoman pelayanan loket pendaftaran UPTD Puskesmas Wae Mbeleng
diperlukan komitmen dan kerja sama semua pihak. Hal tersebut akan menjadikan
pelayanan loket pendaftaran di UPTD Puskesmas Wae Mbeleng semakin optimal dan
dapat dirasakan manfaatnya oleh pasien dan masyarakat yang pada akhirnya
meningkatkan citra, mutu puskesmas dan kepuasan terhadap proses pelayanan
pendaftaran kepada pasien maupun masyarakat.