PENGUMPULAN DATA
2.1 Visi, Misi dan Moto RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan
2.1.1 Visi RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan
“Menjadi rumah sakit sentra rujukan se-pulau madura tahun 2019 dengan
mengedepankan sisi pelayanan, pendidikan dan penelitian”.
2.1.2 Misi RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan
a. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang paripurna bermutu dan
profesional pada seluruh lapisan masyarakat
b. Meningkatkan cakupan dan jangkauan pelayanan kesehatan
c. Meningkatkan pelayanan administrasi dan management rumah sakit
d. Mengembangkan pendidikan, pelatihan, penelitian serta pengabdian
masyarakat yang terintegrasi
2.1.3 Motto RS Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan
“Kesembuhan Anda Komitmen Kami”.
2.1.4 Slogan
“Bertasbih” (Bersih, Ramah, Tanggap, Siaga, Bekerja Ikhlas).
2.1.5 Janji Pelayanan
Mendahulukan Kepentingan Pasien dan Pendidikan.
6
7
PLT Direktur
Wadir Pelayanan
Kepala Intalasi
rawat inap
Kabid Pelayanan Keperarawatan
Administrasi rawat
Inap B Atas
PA PA PA
PA PA PA
PA PA PA
PA PA PA
PA PA PA
Pasien
2) Tenaga Medis
Tabel 2.2 Komposisi tenaga Medis diruangan IRNA B Atas RSUD
Syamrabu Bangkalan Bulan November 2019
No Kualifikasi Jumlah
1 Dokter spesialis penyakit dalam 4
2 Dokter spesialis paru 2
3 Dokter spesialis jantung 2
4 Dokter syaraf 2
5 Dokter bedah ortopedi 2
6 Dokter spesialis THT 2
7 Dokter spesialis gigi 4
8 Dokter spesialis urologi 1
9 Dokter spesialis jiwa 1
10 Dokter spesialis obgyn 3
11 Dokter spesialis bedah umum 4
12 Dokter spesialis rehab medis 1
13 Dokter spesialis mata 2
14 Dokter spesialis anastesi 2
15 Dokter spesialis kulit 2
16 Dokter bedah syaraf 1
Jumlah 35
5) Pasien
Tabel 2.5 Data 10 Penyakit terbanyak diruangan IRNA B Atas
RSUD Syamrabu Bangkalan Bulan Juli 2019
No Jenis Penyakit Jumlah
1 CVA 38
2 DM 23
3 CKD 20
4 Anemia 19
5 CHF 18
6 GEA 10
7 DC 8
8 Vertigo 8
9 HT 7
10 Pneumonia 6
Jumlah 157
14
d. Pengaturan Ketenagaan
Berikut ini akan dipaparkan beberapa pedoman dalam
penghitungan kebutuhan tenaga keperawatan diruang rawat inap (Depkes
RI, 2005).
Kebutuhan tenaga keperawatan harus memperhatikan unit kerja
yang ada dirumah sakit. Beberapa model pendekatan yang dapat
dipergunakan dalam penghitungan kebutuhan tenaga keperawatan di
rumah sakit berdasarkan klasifikasi pasien, cara penghitungan
berdasarkan tingkat ketergantungan pasien berdasarkan jenis kasus.
Bagi pasien rawat inap, standar waktu pelayanan pasien antara lain:
1. Perawatan minimal memerlukan waktu : 1-2 jam/24 jam
2. Perawatan intermediate memerlukan waktu : 3-4 jam/24 jam
3. Perawatan maksimal atau total memerlukan waktu : 5-6 jam/24
jam
15
Ket :
: Garis Alur Pelayanan
22
f) R IV : 5 bed (4 kosong)
g) R V : 5 bed (4 kosong)
Jumlah :
a) Bed keseluruhan = 30
b) Bed yang terpakai = 14
Rumus BOR =
jumlah bed terpakai x 100%
∑ bed total
Dengan BOR tanggal 5 November 2019 : 16/30x100% = 53,33%
Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 5 November 2019
didapatkan BOR keseluruhan di IRNA B Atas sebanyak 16 bed yang
terpakai dengan persentase BOR sebanyak 53,33% (BOR ideal : 75-
85%)
3) Gambaran berdasarkan jumlah pasien pada tanggal 6 November 2019
a) Isolasi : 1 bed (kosong)
b) R Tindakan : 1 bed (kosong)
c) R I : 8 bed (1 kosong)
d) R II : 5 bed (1 kosong)
e) R III : 5 bed (3 kosong)
f) R IV : 5 bed (1 kosong)
g) R V : 5 bed (3 kosong)
Jumlah :
c) Bed keseluruhan = 30
d) Bed yang terpakai = 19
Rumus BOR =
jumlah bed terpakai x 100%
∑ bed total
Dengan BOR tanggal 6 November 2019 : 19/30x100% = 63,33%
Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 6 November 2019
didapatkan BOR keseluruhan di IRNA B Atas sebanyak 19 bed yang
terpakai dengan persentase BOR sebanyak 63,33% (BOR ideal : 75-
85%).
4) Gambaran berdasarkan jumlah pasien pada tanggal 7 November 2019
a) Isolasi : 1 bed (kosong)
25
Tabel 2.12 Peralatan Medis di Irna B Atas RSUD Syarifah Ambami Rato
Ebu Bangkalan
No Nama Barang Jumlah Barang Kondisi Barang
1 Airway Kit 1 Baik
2 Ambubag Dewasa 2 Baik
3 Gunting Biasa 1 Baik
4 Pinset Anatomi 4 Baik
5 Pinset Chirrurghi 4 Baik
6 Stetoskop 5 Baik
7 Troli Emergency 1 Baik
8 Tensimeter 4 Baik
9 Termometer 4 Baik
10 Troli Rawat Luka 2 Baik
11 Troli Injeksi 3 Baik
12 Suction 3 Baik
13 Bak Instrumen 6 Baik
27
14 Kereta O2 6 Baik
15 Nebulizer 1 Baik
16 Syring Pump 6 Baik
17 Infus Pump 2 Baik
18 Lampu Senter 1 Baik
19 Timbangan 1 Baik
20 ECG 1 Baik
21 Kasur Dekubitus 1 Baik
22 Troli Obat Emergency 1 Baik
23 Bed Transport 2 Baik
24 Saturasi O2 3 Baik
25 Oxycenter 29 Baik
26 Tabung O2 10 Baik
27 Rawat Luka Set 4 Baik
28 Spatel Lidah 3 Baik
29 Hamer 2 Baik
30 Monitor 4 Baik
31 Torniquet 1 Baik
32 Handscrub 32 Baik
g. Administrasi penunjang
1) Buku Injeksi
2) Buku Observasi
3) Buku laporan 24 jam
4) Buku Diet Pasien
5) Buku Visite Dokter
6) Buku Permintaan Radiologi
7) SOP dan SAK
8) Buku Laporan Hasil Laboratorium
9) Buku Permintaan atau Pengajuan Peralatan Kesehatan
10) Buku anggaran untuk sarana dan fasilitas yang sudah rusak
Berdasarkan informasi dari kepala ruangan, pengadaan alat-alat
kesehatan di IRNA B Atas dikoordinasi oleh kepala ruangan dan
belum adanya standar fasilitas dan sarana kesehatan yang ada di
RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan.
2) Sentralisasi Obat
Berdasarkan hasil pengkajian tentang sentralisasi obat yang
dilakukan di ruang irna B atas pada tanggal 5-7 November 2019 yaitu
perawat menjelaskan kepada keluarga tentang sentralisasi obat serta
30
terima dibuka oleh perawat primer didampingi oleh karu. Karu hanya
mendampingi timbang terima pada shift pagi ke siang dan shift malam
ke shift pagi untuk shift siang ke shift malam hanya dilakukan oleh
perawat primer dan perawat assosiate. Pelaporan jaga setiap shift
sudah dilakukan dengan baik. Hal-hal yang disampaikan dalam
timbang terima adalah masalah keperawatan. Operan diikuti oleh
semua perawat, namun masih ada perawat lainnya yang tidak
memperhatikan saat timbang terima. Kadang-kadang perawat tidak
tepat waktu dalam melakukan timbang terima. Apabila ada klarifikasi,
langsung tanya jawab di nurse station dan di validasi langsung ke
pasien. Ada juga perawat yang hanya menulis di secarik kertas.
Timbang terima di ruang Irna B Atas sudah dilaksanakan
dengan baik tetapi belum optimal karena diruangan belum tersedia
format timbang terima secara khusus seperti mencakup nama dan
paraf perawat pada kedua shift.
4) Supervisi Keperawatan
Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 5-7 November 2019,
kegiatan supervisi di ruang Irna B Atas Syamrabu Bangkalan
terlaksana. Kepala ruangan mendukung dan melaksanakan supervisi di
Ruang IRNA B Atas dengan jadwal yang tidak terencana setiap kali
terjadi masalah dengan form khusus yang sudah tersedia. Pada saat
wawancara dengan perawat di ruang irna B atas ditemukan
pendokumentasian dan protab/SOP supervisi keperawatan, dan kepala
ruangan tetap melakukan supervisi jika terdapat tenaga perawat dan
adanya kinerja perawat yang mendapat laporan dalam melakukan
tindakan keperawatan yang kurang benar. Kepala ruangan memakai
lembar penilaian dan kepala ruangan memberi masukan langsung
kepada perawat yang bersangkutan secara lisan atau dengan teguran.
Sedangkan perawat yang mampu menjalankan SOP dengan baik
belum ada reward khusus yang diberikan baik berupa dalam bentuk
barang, naik pangkat ataupun naik gaji. Reward yang diberikan hanya
ucapan terimakasih atau sanjungan saja. Namun, belum ada program
32
Protoscopy
No Klasifikasi Klasifikasi Tindakan Ket
2 Obgyn Kecil 1 Digital
Oxytosin drip
Misoprostol per vagina
Kecil 2 Biopsi
Kecil 3 Explorasi covum uteri
Sedang 1 Marsupilasi/incici
3 Fisiotherapy Sederhana 1 x MWD/diathermy
1 x SWD/diathermy
1 x tens
1 x es
1 x ir
Pemeriksaan KFR
Komprehensif
Pemeriksaan neorologis
Evaluasi ortosis
Evaluasi prosthesis
MNT (pemeriksaan KFR
komprehensif)
Biofeedback, EMG
Other diagnostic prosedur
Kecil 2 x diathermy
1 x diathermy + 1x tens
1x diathermy + 1x es
1x diathermy + 1x IR
1x tens + 1x IR
1x es + 1x ER
2x IR
1x diathermy + exercise
1x diathermy + messege
1x IR + exercise
1x IR + messege
Exercise (pikalterpi manual)
Stati cycle
Mobilisasi sendi
Mobilisasi spine
Stretching pasif
Breathing exercise
Trkasi karvikal/lumbal
Gait training
Latihan dengan ortosis/prosthesis
Hidroterapi
Sedang 2x diathermy + exercise
2x diathermy + tens
2x diathermy + messege
2x diathermy + es
1x akupuntur
SWD, MWD, USD
Infrared
NMES
ST (speedtherapy)
OT
Nocational therapy
Nebulizer
Postural drainase
Icing
38
6 R IV 5 5 0 100
7 RV 5 2 3 40
Jumlah 30 21 9
Berdasarkan hasil pengkajian dari tanggal 5-7 November 2019
dapat disimpulkan bahwa, BOR pada tanggal 5 November 2019 yang
tertinggi yaitu 75%, sedangkan BOR yang terendah 0%. Berdasarkan
hasil pengkajian pada tanggal 6 November 2019 didapatkan BOR yang
tertinggi 87,5% sedangkan BOR yang terendah yaitu 0%. Berdasarkan
hasil pengkajian pada tanggal 7 November 2019 didapatkan BOR yang
tertinggi 100% sedagkan BOR terendah 0%.
b. Mutu pelayanan keperawatan
1) Flebitis, pemakaian gelang dan decubitus
Tabel 2.16 Pengkajian flebitis pada tanggal 5-7 November 2019 di
Irna B Atas Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan Bulan Oktober 2019
Tanggal Flebitis Tidak Memkai Decubitus
Gelang
5 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%)
6 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%)
7 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%)
Total
Pasien Flebitis
X 100%
Pasien Beresiko Flebitis
0/19x100=0%
Dari hasil pengkajian yang didapatkan bahwa 0% pasien tidak
mengalami jatuh selama dilakukan perawatan oleh perawat ruangan di
IRNA B Atas RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan.
41
4) Kepuasan pasien