Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen keperawatan adalah suatu tugas khusus yang harus
dilaksanakan oleh pengelola keperawatan untuk merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan serta mengawasi sumber – sumber
yang ada, baik sumber daya maupun dana sehingga dapat memberikan
pelayanan keperawatan yang efektif kepada pasien, keluarga dan
masyarakat (Nursalam, 2014,hlm. 13).
Manajemen keperawatan harus dapat diaplikasikan dalam tatanan
pelayanan nyata, yaitu di Rumah Sakit dan Komunitas sehingga
perawat perlu memahami konsep dan aplikasi. Konsep manajemen
keperawatan perencanaan berupa rencana strategi melalui pendekatan
yaitu pengumpulan data, analisa SWOT dan menyusun langkah-
langkah perencanaan, pelaksanaan secara operasional, khususnya
dalam pelaksanaan metoda asuhan keperawatan, melakukan
pengawasan dan pengadilan serta dokumentasi yang lengkap
(Nursalam, 2014,hlm. 20)
Pengorganisasian dalam manajemen keperawatan mempunyai banyak
aktifitas penting, antara lain bagaimana asuhan keperawatan dikelola
secara efektif dan efisien untuk sejumlah pasien di rumah sakit dengan
jumlah staf keperawatan dan fasilitas yang ada. Untuk diperlukan
pembagian tugas, kerja sama, dan koordinasi sehingga semua pasien
mendapatkan pelayanan yang optimal. Oleh karena itu menejer
keperawatan perlu menetapkan kerangka kerja, yaitu dengan cara:
mengelompokan dan membagi kegitan yang harus dilakukan,
menentukan jalinan hubungan kerja antara tenaga dan menciptakan
hubungan antara kepala-staf melalui penugasan,delegasi dan
wewenang (Ali, 2010,hlm. 112).
Kepala ruang sebagai ujung tombak tercapainya tujuan pelayanan
keperawatan di rumah sakit harus mempunyai kemampuan
melakukan supervisi untuk mengelola asuhan keperawatan.
Supervisi yang dilakukan kepala ruang berperan untuk
mempertahankan segala kegiatan yang telah direncanakan dapat
dilaksanakan sesuai standar (Suarli, 2013,hlm. 155).
Supervisi memerlukan peran aktif semua perawat yang terlibat
dalam kegiatan pelayanan keperawatan sebagai mitra kerja yang
memiliki ide, pendapat dan pengalaman yang perlu didengar,
dihargai, dan diikutsertakan dalam proses perbaikan pemberian
asuhan keperawatan dan pendokumentasian asuhan keperawatan.
Dalam model pengembangan praktik keperawatan profesional peran
dan Fungsi kepala ruang merupakan hal yang sangat penting sehingga
kompetensi kepemimpinan dan manajemen yang mutlak dibutuhkan
karena kemampuan itu manajer kepala ruang akan diuji untuk menata
pengorganisasian staf dan menentukan sistem pemberian asuhan
keperawatan kepada pasien sebagai refleksi pelaksanaan praktik
keperawatan profesional (Suarli, 2013,hlm.159).

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dari itu kami akan melakukan
touring manajemen keperawatan di ruang Amarilis SMC RS
Telogorejo Semarang.

B. Tujuan

1. Tujuaan Umum

Untuk mengetahui sistem managemet keperawatan di ruang

Amarilis 9 di SMC RS Telogorejo Semarang.


2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui deskripsi ruang amarilis 9 di SMC RS

Telogorejo Semarang

b. Untuk mengetahui deskripsi peran perawat yang ada di ruang

Amarilis 9

c. Untuk mengidentifikasi masalah dan menganalisis SWOT

d. Untuk menganalisa POA

C. Manfaat

1. Manfaat Bagi Mahasiswa

Sebagai pembelajaran ini bagi mahasiswa praktik untuk

meningkatkan pengetahuan dan melaksanakan asuhan keperawatan

secara komprehensif kepada pasien.

2. Manfaat Bagi Rumah Sakit

Sebagai bahan informasi tambahan dan masukan dalam rangka

untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dalam pelayanan

RS dan kualitas manajemen.


BAB II
ANALISIS SITUASI

A. Deskripsi ruangan
1. Ruang Amarilis 9 terletak dilantai 9, terdapat 19 kamar pasien dan 1
kamar isolasi. Ruangan bersih dan tertata rapi. Pada tanggal 11 Januari
2018 pada saat touring terdapat 16 pasien.Tenaga kerja perawat terdapat
22 perawat, lulusan D3 18 orang dan S1 6 orang
2. Diagnosa medis terbesar
a. Gastrointestinal
b. Sirosis hepar
c. Stroke
d. Ami
e. Diabetes melitus
3. Diagnosa keperawatan terbesar
a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b. Nyeri akut
c. Hambatan mobilitas fisik
d. Intoleransi aktifitas
e. Risiko ketidakseimbangan kadar glukosa darah
B. Deskripsi peran
Pada saat touring kami telah mengamati peran dari Supervisor, CCN, PJ
Shift, dan perawat pelaksana (PP).
1. Peran dari Supervisor :
a. Manajemen personalia/ketenagaan, meliputi penerimaan, seleksi,
orientasi, pengembangan tenaga, penilain penampilan kerja, promosi
dan penyediaan ketenagaan staf keperawatan.
b. Manajemen operasional, meliputi perencanaan, pengorganisasian, dan
pengarahan dalam pelayanan keperawatan.
c. Manajemen kualiatas pelayan, meliputi pengembangan standar asuhan
keperarawatan, program kendali mutu, program evaluasi team dan
persiapan untuk akreditasi pelayanan keperawatan.
d. Manajemen finansial, meliputi budget, cost control dalam pelayanan
keperawatan.
2. Peran dari CCN :
a. Wakil dari supervisor
b. Menjalankan pendelegasian yang diberikan oleh supervisor
c. Memantau kinerja perawat pelaksana di ruangan
d. Membantu dalam manajemen asuhan keperawatan di ruangan
3. Peran dari PJ Shift :
a. Melakukan serah terima dengan PJ shift selanjutnya
b. Mengontrol/menghandle komplain atau masalah yang ada diruangan
c. Membantu PP dalam pelaksanaan asuhan keperawatan
d. Menerima masukan dari katim, dan membantu katim jika masalah
tidak dapat dipecahkan.
4. Peran dari PP :
a. Menerima pasien baru sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku
b. Memelihara kebersihan ruang rawat dan lingkungannya
c. Memelihara peralatan keperawatan dan medis agar selalu dalam
keadaan siap pakai
d. Melakukan pengakajian keperawatan dan menentukan diagnosa
keperawatan
e. Menyusun rencana keperawatan sesuai dengan kemampuannya.
f. Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien sesuai kebutuhan
dan batas kemampuannya
C. Bagan organisasi perawat ruangan Amarilis 9

Supervisior

CCN

PJ Shif

PN A 901- PN B 906- PN C 911- PN D 916-


905 910 915 920
1. SN3 1. SN1 1. NIC1 1. NIC1
2. SN2 2. JN3 2. SN2 2. SN3
3. JN3 3. JN3 3. JN3 3. SN3
4. JN2 4. JN3 4. JN1 4. JN3
5. JN1 5. JN2 5. JN1 5. JN3

D. Analisa SWOT
1. Stenght
a. Sudah menggunakan model keperawatan TIM
b. Jenis ketenagaan
a) D3 18 orang
b) SI 6 orang
c. Masa kerja perawat
a) Masa kerja > 10 tahun 12 perawat
b) Masa kerja < 5 tahun 12 perawat
d. Perawat inovatif dan sigap dalam asuhan keperawatan
2. Weakness
a. Adanya konflik peran perawat terhadap pasien
b. Kurang ketelitian terhadap asuhan keperawatan
c. Ada beberapa perawat yang berperilaku tidak baik terhadap pasien
dan keluarga
d. Sarana prasarana diruangan ada yang rusak

3. Opportunity
a. Adanya tuntutan tinggi dari rumah sakit membuat log book untuk
mempermudah pembuatan STR
b. Adanya rencana program message punggung untuk melancarkan
peredaran darah dan dapat menambah cash rumah sakit
c. Adanya program pelatihan untuk tenaga kesehatan

4. Threatened
a. Adanya tuntutan tinggi dari masyarakat untuk pelayanan yang lebih
profesional
b. Makin tingginya kesadaran masyarakat akan hukum
c. Persaaingan antar rumah sakit yang semakin kuat
BAB III
PRIORITAS MASALAH DAN POA

A. Masalah yang mucul dalam ruangan


1. Ada beberapa perawat dalam berkomunikasi terapeutik kurang efektif
terhadap pasien
2. Perawat salah menulis waktu minum obat dalam kartu kontrol
3. Ada beberapa perawat yang berperilaku tidak baik terhadap pasien dan
keluarga
4. Sarana prasarana ada yang rusak

B. Dua masalah terbesar


1. Ada beberapa perawat dalam berkomunikasi terapeutik kurang efektif
terhadap pasien
POA :
a. Perencanaan sosialisasi SOP komunikasi terapeutik oleh
supervisior kepada tenaga kesehatan di ruang amarilis 9
b. Observasi langsung oleh supervisior saat perawat berkomunikasi
terhadap pasien
2. Perawat salah menulis waktu minum obat dalam kartu kontrol
POA :
a. Perencanaan persiapan penyelesaian berkas pulang misal, misal :
resep obat, dokumen, administrasi.
b. Observasi langsung perawat terhadap kesiapan pulang pasien
c. Mengingatkan perawat untuk cek ulang persiapan pasien pulang
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi saat touring di ruang amarilis 9, kita
mengobservasi mulai dari deskripsi ruangan pasien, peran perawat di
ruangan amarilis 9, masalah diagnosa medis dan keperawatan yang ada
diruangan, program pelatihan yang diadakan, lalu masalah masalah yang
di ruangan, adapula program-program baru yang akan ditawarkan di
ruangan tersebut, dari keseluruhan dalam manajemen asuhan keperawatan
yang ada di ruang amarilis 9 kami rasa sudah baik.

B. Saran
Kita sebagai perawat hendaklah menerapkan atau mengaplikasikan
manajemen keperawatan dengan efektif dalam setiap melakukan proses
keperawatan, sehingga dalam memberikan pelayanan bisa dilakukan
secara optimal. Manajemen keperawatan dikatakan baik apabila dalam
satu tim bisa berpatisipasi secara aktif.
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Zaidin. (2010). Dasar-dasar dokumentasi keperawatan. Jakarta: EGC.

Nursalam. (2014). Manajemen keperawatan aplikasi dalam praktik


keperawatan profesional edisi 4. Jakarta: Salemba Medika.

Suarli, S., & Bachtiar, Y. (2013). Manajemen keperawatan dengan pendekatan


praktis. Jakarta: Erlangga.
LAPORAN TOURING MANAJEMEN KEPERAWATAN

DisusunOleh :

Arinta Dinda S (1.14.011)


Arlambang bangun P (1.14.012)
Bagas Aditya (1.14.015)
Elsa Okka I (1.14.038)
Endah Setyawati (1.14.040)
Erma Prehantini (1.14.041)
Nia Febriana (1.14.074)
Purwa Risma Vike (1.14.079)
Purtri Intan P (1.14.080)
Qori Aliffia A (1.14.082)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN TELOGOREJO
SEMARANG
2018

Anda mungkin juga menyukai