POPULATION AND
TITLE/AUTHOR/DATE METHODE TOOLS RESULT OF STUDY RECOMENDATION
SAMPEL
Pengaruh senam otak Penelitian ini dilaksanakan Analisis Penelitian ini ada perbedaan yang Diharapkan dapat lebih
terhadap perilaku temper pada tanggal 7-12 Januari menggunakan uji menggunakan signifikan perilaku mengembangkan
tantrum pada anak usia 2017. Populasinya adalah Mann Whitney data primer, temper tantrum pada anak penelitian yang lebih
prasekolah di TK Nurul anak usia prasekolah di TK dan uji Wilcoxon yang diambil usia prasekolah di TK lanjut tentang perilaku
Ikhsan kota Semarang Nurul Ikhsan Kota karena data yang menggunakan Nurul Ikhsan Kota temper tantrum anak
(Wiwik Sudarwati, 2017) Semarang sebanyak 56 anak diperoleh tidak kuesioner. Semarang sebelum dan maupun senam otak
(usia 5-6 tahun). berdistribusi sesudah diberikan senam dengan metode penelitian
normal. otak pada kelompok yang berbeda, sehingga
Sampel diambil dengan intervensi dengan p- akan diperoleh hasil yang
menggunakan teknik Desain penelitian value sebesar 0,001 < lebih baik, serta
purposive sampling dengan ini quasi (0,05). memperbaiki keterbatasan
jumlah sebanyak 30 experiment dalam penelitian ini
responden, dimana 15 dengan Tidak ada perbedaan
responden sebagai pendekatan non yang signifikan perilaku
kelompok intervensi yang equivalent temper tantrum pada anak
diberikan perlakuan senam control group usia prasekolah di TK
otak dan 15 responden design. Nurul Ikhsan Kota
sebagai kelompok kontrol Semarang sebelum dan
yang tidak diberikan sesudah penelitian pada
perlakuan senam otak.
kelompok kontrol dengan
p-value (0,392) > (0,05)
Kemudian
diukur dengan
Standing Stork
Test (SST),
Dynamic
Balance (DB),
Manipulating
Skills (MS).
Effects of brain gym® Sampel terdiri dari 29 Metode 10 aktivitas Sampel didistribusikan
exercises on pasien, direkrut di fasilitas randomized hidup sehari- sebagai berikut: 15
institutionalized older geriatri di Galicia Utara controlled trial hari (ADL) peserta ditugaskan ke
adults with cognitive (Spanyol). Seorang peserta design. dinilai dalam kelompok BG (usia rata-
impairment (Ayán, C; meninggal dalam penelitian skala 0 sampai rata: 80,87 ± 8,42; 46,6%
Sánchez-Lastra, M. A; ini; Oleh karena itu, sampel 100, dimana 100 wanita) dan 14 untuk
Cabanelas, P; Cancela, J. akhir terdiri dari 28 pasien. adalah skor kelompok FE (usia rata-
M) maksimal. rata: 82,07 ± 9,38; 71,4%
Dibagi menjadi 2 kelompok wanita).
yaitu kelompok pertama Kemudian,
mengikuti program berbasis peserta Analisis statistik
latihan Brain Gym (BG), dikelompokkan menunjukkan bahwa
kelompok kedua melakukan ke dalam kedua kelompok itu
program Fitness Fitness (FE) kategori berikut sebanding, karena tidak
yang lebih tradisional. sesuai dengan ada perbedaan signifikan
jumlah poin yang diamati saat
yang mereka program dimulai.
dapatkan:
mandiri (100
poin atau 95
poin jika orang
tersebut berada
di kursi roda),
ketergantungan
ringan (>60
poin),
ketergantungan
sedang (55- 40
poin),
ketergantungan
yang besar (35-
20 poin) dan
ketergantungan
penuh (<20
poin).
The effect of brain gym® Peserta direkrut dari Metode Keterlibatan Kesimpulan melemah
on academic engagement program pasca sekolah menggunakan akademis diukur karena banyaknya sesi
for children with berbasis universitas kecil desain penelitian dengan yang diselesaikan oleh
developmental untuk anak-anak dengan subjek tunggal menggunakan Jason. Karena penyakit
disabilities. autisme dan penundaan dipilih untuk sampel waktu yang meluas yang
(Andrea Watson, Ginger perkembangan di mana memantau pola 30 detik. Setiap menyebabkan seringnya
L. Kelso) instruksi akademik dan data dari waktu 30 detik absen, Jason dipaksa
kejuruan tambahan ke waktu untuk pengumpul data untuk mengakhiri
diberikan. Subjek penelitian setiap individu. mencatat pengobatan lebih awal.
adalah tiga laki-laki berusia apakah anak
antara tujuh dan Sembilan tersebut terlibat Pada Ishak untuk
atau tidak. Data nampaknya
tahun dengan cacat dikumpulkan mengindikasikan bahwa
perkembangan. setiap hari Brain Gym® tidak
selama sepuluh efektif.
Ishak dan Aaron sama-sama menit pertama
berusia tujuh tahun dengan instruksi Bagi Aaron, Brain Gym®
diagnosa autisme. Jason akademik. tidak efektif bila
berusia sembilan tahun dibandingkan dengan
dengan beberapa cacat Sepuluh menit kondisi kontrol.
termasuk gangguan pertama
pemberontakan oposisi, instruksi dipilih
gangguan attention deficit / karena anak-
hyperactivity, dan gangguan anak biasanya
pemrosesan pendengaran. melakukan
istirahat
Jason dimasukkan dalam pertama setelah
penelitian ini karena sepuluh menit.
psikolog sekolah di Saat jeda, anak-
sekolahnya melaporkan anak dipilih dari
bahwa ia juga menunjukkan berbagai
gejala yang konsisten kegiatan hingga
dengan Autism Spectrum selesai.
Disorder. Semua peserta
mengikuti petunjuk satu arah Untuk
dan secara akurat meniru menghindari
gerakan fisik. Jason dan aktivitas break-
Aaron menerima instruksi time yang
membaca sementara Ishak mempengaruhi
berpartisipasi dalam data, ditentukan
pengajaran matematika. bahwa
pengumpulan
data akan
berhenti
sebelum jeda
pertama.
Persentase
interval dengan
keterlibatan
akademis
dibandingkan di
awal dan dua
intervensi untuk
masing-masing
subjek.
Pembelajaran finger Subjek penelitian ini adalah Penelitian ini Metode Hasil penelitian ini Bagi peneliti lain
painting pada anak agresif kepala sekolah, guru, siswa merupakan pengumpulan menunjukkan bahwa hendaknya melakukan
di Sekolah Luar Biasa RD. Objek penelitian data pembelajaran finger penelitian dengan
Prayuwana yogyakarta penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan painting pada anak menggunakan pendekatan
(Amus Donatus Kulung, mengenai pembelajaran pendekatan wawancara, agresif di Sekolah Luar yang berbeda dan dengan
2016) finger painting pada anak kualitatif observasi, dan Biasa Prayuwana objek yang berbeda pula,
agresif dokumentasi. Yogyakarta tahapannya sehingga hasil dari
di Sekolah Luar Biasa Teknik analisis meliputi persiapan, penelitian akan dapat lebih
Prayuwana Yogyakarta. data pelaksanaan, dan menyempurnakan hasil
menggunakan evaluasi. penelitian ini.
analisis
deskriptif Pada tahap persiapan
kualitatif. Teknik yang dilakukan oleh guru
keabsahan data yaitu guru
yang diperoleh mempersiapkan alat dan
menggunakan bahan yang diperlukan
teknik triangulasi dalam pembelajaran
sumber dan finger painting pada anak
metode. agresif di Sekolah Luar
Biasa Prayuwana
Yogyakarta.
Pada tahap pelaksanaan
pembelajaran guru
memberikan contoh cara
melakukan finger
painting dengan
menempelkan alas
tempat melukis di papan
lukis.