BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pembedahan
1. Pengertian
Pembedahan merupakan salah satu cara utama dalam pengobatan medis yang
yang luas pada bagian tubuh, menimbulkan resiko yang tinggi bagi
9
10
2) Minor
Prosedur pembedahan yang melibatkan perubahan yang kecil pada
b. Berdasarkan Tujuan
1) Bedah diagnostic
Tujuannya untuk menentukan penyebab dari gejala. Contoh: seperti
9
11
7) Bedah Transplantasi
Tujuannya ialah untuk penanaman organ tubuh untuk menggantikan
cangkok kornea.
c. Berdasarkan urgensi
1) Elektif
Dilakukan berdasarkan pilihan pasien, tidak penting mungkin tidak
3) Darurat
Harus dilakukan segera untuk menyelamatkan jiwa atau
internal.
pasien yang mengalami mual dan muntah yaitu keluhan merasa sakit di
cairan jernih, caiaran jenuh, dan diet regular, obat antiemetika dapat
beberapa faktor seperti masalah medis, gaya hidup dan faktor lingkungan
adanya gangguan dalam jumlah, kualitas atau waktu tidur yang buruk.
Masalah istirahat tidur dapat muncul pada pasien post operasi, karena
keluhan bagi pasien diantaranya nyeri dan cemas. Akibatnya pasien akan
muntah.
B. Tidur
Makna istirahat dan kebutuhan tidur bervariasi pada setiap individu. Istirahat
bermakna ketenangan, relaksasi tanpa stress emosional, dan bebas dari ansietas.
Oleh karena itu, istirahat tidak selalu bermakna tidak beraktivitas. Pada
Tidur adalah suatu keadaan relatif tanpa sadar yang penuh ketenangan tanpa
menyatakan fase kegiatan otak dan badaniah yang berbeda (Widuri, 2010,hlm.
33).
1. Kebutuhan Pola Tidur Normal
Menurut (Kozier, 2011. hlm. 663-665) telah dibuktikan bahwa
fungsinya dengan baik dengan jam tidur 5 jam setiap malam. Menetapkan
2. Fisiologi Tidur
Aktivitas tidur diatur oleh system pengaktivasi retikularis yaitu system yang
kewaspadaan dan tidur. Pusat pengaturan tidur terletak pada otak tengah
(mesensefalon) dan bagian atas pons. Selain itu, RAS (Reticular Activating
emosi dan proses pikir. Pada saat tidur, terdapat pelepasan serum serotonin
dari sel khusus yang berada di pons dan batang otak tengah yaitu Bulbar
keseimbangan impuls yang diterima di pusat otak dan system limbik. Dengan
demikian pada batang otak yang mengatur siklus atau perubahan dalam tidur
gelombang otak orang yang sedang tidur lebih lambat dari gelombang
14
alfa dan beta orang yang sedang terbangun atau terjaga. Kebanyakan tidur
malam hari adalah tidur NREM. Tidur NREMadalah tidur yang dalam,
Tidur NREM itu sendiri dapat dibagi menjadi empat tahap, yaitu:
1) Tahap I : tahap tidur sangat ringan. Selama tahap ini, individu merasa
mengantuk dan relaks, bola mata berkurang dari satu sisi ke sisi lain,
yang tidur pada tahap ini hanya berlangsung selama beberapa menit
2) Tahap II: Tahap ringan dan selama tahap ini proses tubuh terus-
menerus menurun. Mata secara umum tetap bergerak dari satu arah ke
menit tetapi merupakan 40% sampai 45% bagian dari tidur total
3) Tahap III: denyut jantung dan frekuensi pernapasan, serta proses
ini diduga dapat memulihkan tubuh secara fisik dan pada tahap ini
b. Tidur REM
15
selama 5 sampai 30 menit. Tidur REM tidak setenang tidur NREM dan
mimpi sering terjadi pada selama tidur REM. Lebih jauh, mimpi ini bisa
REM, otak sangat aktif dan metabolisme meningkat sebesar 20%. Tipe
bahwa tidur dapat terjadi secara simultan dengan tipe aktivitas otak pada
tahap ini. Pada fase ini individu yang sedang tertidur dapat sulit
dibangunkan atau dapat bangun secara spontan, tonus otot meningkat, dan
berikut:
a. Lingkungan
Pasien yang tidur pada lingkungan yang tenang dan nyaman, kemudian,
keadaan sakit menjadikan pasien kurang tidur dan tidak dapat tidur.
miokard infark, angina pektoris, dan lain-lain. Begitu juga pada pasien
d. Motivasi
Motivasi dapat mempengaruhi tidur dan dapat memperpendek periode
untuk tidur dengan jumlah atau kualitas yang cukup. Insomnia dapat
di siang hari. Orang yang hypersomnia sering kali tidur sampai tengah
kurangnya
hipokretin kimia dalam system saraf pusat yang mengatur tidur.
4) Apnea tidur
Gangguan henti napas secara periodik selama tidur. Apnea tidur
aritmia jantung.
5) Deprivasi Tidur
Gangguan berkepanjangan dalam jumlah, kualitas, dan konsistensi
yang menahun.
18
dan memberikan efek relaksasi (Potter & Perry, 2010).Terapifoot massage atau
terapi masase kaki adalah upaya penyembuhan yang efektif dan aman, serta tanpa
efek samping. Rasa relaks relaks yang dapat mengurangi stress dan dan dapat
memicu lepasnya endorphin, serta membuat nyaman, dan zat kimia otak yang
Teknik yang paling umum digunakan untuk pijat kaki adalah petrissage dimana
dalam dan untuk meningkatkan sirkulasi melalui manipulasi terkait. Teknik lain
yang digunakan untuk pijat kaki adalah aplikasi gesekan yang melibatkan
tekanan dengan ujung jari untuk mengurangi kejang otot Teknik ini tidak harus
secara khusus “dalam” (intens) seperti yang bisa digunakan dalam teknik pijat
lebam
g. Hati-hati dalam melakukan masase pada daerah yang mengalami
massage pada kaki memberi manfaat mengurangi kecemasan, stress dan nyeri
yang dirasakan oleh pasien, sekalipun massage yang diberikan dalam waktu
pendek dan hanya pada bagian kaki saja, dapat memberikan manfaat hati
Menurut Stiwell S. B. (2011) bahwa penekanan pada area spesifik kaki atau
energi mengalir bebas bagian tubuh tersebut sehingga pada titik yang tepat
D. Kerangka Teori
Kualitas tidur
Sumber: (Hasri, 2012, ¶1 dan Maryunani, 2014, hlm.7), Potter & Perry (2010,
hlm. 744), Potter & Perry (2010, hlm. 744), (Ayu, S, 2013), (Widuri,
2010, hlm. 33), Abdelaziz (2014, ¶4), Trisnowiyanto B (2012, hlm. 18),
Tappan & Benjamin (2014), Puthussheril (2006, dalam Afianti, 2017,
hlm. 91-92)