Anda di halaman 1dari 21

FORMULIR PENGKAJIAN

KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Ruang rawat : Brotojoyo Tanggal Dirawat : 16 Februari 2018

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Ny.K (Perempuan) Tanggal Pengkajian : 27 Febuari 2018
Umur : 70 tahun No. Rekam Medik :-
Informan : Tn. A (Anak kandung)

II. ALASAN MASUK


Keluarga mengatakan lima hari sebelum masuk rumah sakit pasien marah-marah
dan memukul adiknya, keluarga mengatakan pasien mudah marah, jika
keinginannya tidak dapat terlaksana pasien akan marah-marah, tidak mau makan
dan minum, keluarga melihat pasien berbicara sendiri, dan tidur berkurang.

FAKTOR PREDISPOSISI
1. Riwayat Penyakit Dahulu ?
Keluarga mengatakan Ny. K sebelumnya tidak pernah dirawat di rumah sakit
jiwa.
2. Riwayat Penganiayaan ?
Keluarga mengatakan Ny. K tidak pernah mengalami kekrasaan
3. Riwayat anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ?
Keluarga mengatakan ibu kandung (alm) dan saudara kandung Ny. K (anak
nomer tiga dan empat) pernah mengalami gangguan jiwa.
4. Riwayat pengobatan /perawatan ?
Keluarga mengatakan pasien tidak pernah melakukan pengobatan medis,
pasien hanya diobati secara alternatif.
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Anak pertama Ny. K meninggal dunia sehingga mengakibatkan Ny. K merasa
sangat sedih dan kehilangan.
III. FISIK
1. Tanda vital TD : 130/90 mmHg N : 80x/menit S : 36,2°C RR :19x/menit
2. Ukuran TB : 150 cm BB: 50 kg
3. Keluhan fisik : Ny. K terkadang mengeluh sakit kepala.

IV. PSIKOSOSIAL
1. Genogram (Tiga Generasi)

X X

Keterangan:
: perempuan
: laki-laki
: Sakit jiwa
pasien (Ny.K)
: garis keturunan
: tinggal bersama
X : meninggal dunia

Penjelasan:
Ny. K adalah anak pertama dari tujuh bersaudara dan tinggal satu rumah dengan
suaminya, Ny. K memiliki enam orang anak, anak pertama telah meninggal dunia
karna sakit saat usia dewasa. Ny. K mendapatkan pola asuh yang tegas dan keras
dari kedua orang tuanya, komunikasi dengan anggota keluarga sering dilakukan
dengan berdiskusi, pengambilan keputusan ada pada suami dan anak-anaknya.

2. Konsep diri :
a. Citra tubuh:
Ny. K menerima kondisi tubuhnya
b. Identitas:
Ny. K seorang perempuan, sudah menikah suami Ny. K telah meninggal.
c. Peran:
Ny. K adalah seorang ibu bagi ke enam anknya dan nenek bagi cucunya.
d. Ideal diri:
Ny. K ingin segera pulang bertemu dengan anak cucunya, Ny. K
mengatakan setelah keluar dari RSJ ingin berangkat naik haji.
e. Harga diri:
Ny. D menganggap dirinya baik-baik saja, tidak sakit jiwa.

3. Hubungan sosial
a. Orang dekat:
Ny. K paling dekat dikeluarganya adalah anak nomer dua (Tn.A)
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat:
Ny. D dirawat diruang Brotojoyo, pada awalnya Ny. K suka marah-marah,
berbicara kasar, setelah beberapa hari dirawat dan mengikuti kegiatan
dengan teman-teman di Brotojoyo Ny. K dapat berkomunikasi dengan
teman-teman dan saling mengenal teman yang lain, tetapi cara berbicara
kasar. Setiap harinya Ny. K makan bersama dan melakukan aktifitas
dengan teman-teman di ruang Brotojoyo.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
Jika ditanya pasien selalu mengatakan tidak apa-apa, selalu menyangkal
pertanyaan dan berbicara kasar dengan nada suara yang tinggi.

4. Spriritual
a. Nilai dan keyakinan :
Ny. K khawatir karna pernah masuk RSJ pasien tidak bisa naik haji tahun
2018.
b. Kegiatan Ibadah :
Kegiatan sholat Ny. K dilakukan di dalam kamar.

V. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Penampilan fisik Ny. K rambut bersih berwarna putih (beruban) dan panjang,
memakai penutup kepala, kuku pendek rapi, gigi agak kotor, terdapat karies
gigi.
2. Pembicaraan
Ny. K dapat berkomunikasi dengan baik, tetapi berbicara keras, kasar dan
nadanya tinggi, nyambung ketika di ajak bicara, tidak kacau, mudah
dipahami. Ny. K dapat memulai pembicaraan.
3. Aktivitas motorik
Ny. K aktif dalam aktivitas, dapat melakukan kegiatan aktivitas dan latihan
mandiri, mandi, berpakaian, toileting, makan dapat dilakukan tanpa bantuan.
Berjalan mondar mandir dari kamar ke luar ruangan.

4. Alam perasaan
Ny. K tidak jelas dalam menunjukkan objek perasaannya, terkadang seperti
sedih belum bisa pulang, dan juga khawatir keluarganya tidak mau
menjemputnya.

5. Afek
Ny. K mau berinteraksi dengan semua teman-teman, perawat dan dokter,
terkadang kooperatif tetapi kadang juga menolak pembicaraan, emosi cepat
berubah-ubah tiba-tiba marah dan kembali biasa.

6. Interaksi selama wawancara


Jika berkomunikais Ny. K mudah tersinggung dan menunjukkan emosi lebih,
ada kontak mata, bicara tidak kacau dan dapat di arahkan.

7. Persepsi
Tidak ada keluhan halusinasi

8. Proses Pikir
Saat Ny. K ditanya tentang masalahnya ia mau bercerita tetapi berbelit-belit
dan tidak sampai pada tujuannya (inti pertanyaan).

9. Isi Pikir (Waham)


Ny. K curiga anaknya tidak mau menjemputnya pulang, dan anaknya lebih
suka kalau dia berada di RSJ.

10. Tingkat kesadaran


Kesadaran Ny. K composmentis, tidak ada gangguan. Disorientasi (Ny. K
mengetahui beliau lagi di RSJ Dr. Amino Gondo Hutomo, mengetahui hari,
jam, dan mengetahui siapa yang diacak bicara).
11. Memori
Tidak ada gangguan daya ingat

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung


Perhatian Ny. K mudah beralih dari satu objek ke objek lainnya.

13. Kemampuan penilaian


Ny. K mampu mengambil keputusan, ketika dirinya hendak memilih mandi
dulu atau makan dulu Ny. K memilih makan

14. Daya tilik diri


Ny. K awalnya tidak meyadari apa yang terjadi pada dirinya sehingga bisa
sampai di rumah sakit jiwa, merasa dirinya sehat dan tidak memerlukan
pertolongan.

VI. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
Ny. K mampu makan dengan mandiri tanpa bantuan, hanya saja masih
perlu di bantu untuk menyiapkan.

2. Defekasi/berkemih
Ny. K mampu melakukan BAB dan BAK secara mandiri, mengatahui
bagaimana caranya.

3. Mandi
Ny. K mampu mandi dengan mandiri, mengetahui cara mandi dengan
masuk ke kamar mandi, melepas pakaian, kemudian membasahi tubuhnya
dengan air, menggosok tubuhnya dengan sabun, membilas tubuhnya
setelah disabun, dan mengeringkan dengan handuk. Mengetahui alat alat
yang digunakan untuk mandi yaitu, ada air, gayung, sabun, sampho, sikat
gigi dan pasta gigi.
4. Berpakaian/berhias
Ny. K dapat berpakaian dengan mandiri, dilakukan ketika selesai mandi,
dan bersisir

5. Istirahat dan tidur


Ny. K tidur siang setelah jam makan siang sekitar pukul 13.00 hingga 15.00,
tidur malam 21.00 hingga 05.00, terkadang terbangun karena haus dan
minum, dan karena ingin BAK.

6. Penggunaan obat
Untuk minum obat Ny. K masih perlu untuk dipersiapkan dan di ingatkan.

7. Aktivitas di dalam rumah


Ny. K perlu berlatih melakukan aktivitasnya secara mandiri agar tidak
bergantung dengan orang disekitarnya.

8. Aktivitas di luar rumah


Ny. K masih perlu pendampingan untuk kegiatan aktivitas diluar rumah agar
lebih terkontrol.

VII. MEKANISME KOPING


Ny. K mampu berkomunikasi dengan orang lain, belum mampu menyelesaikan
masalah yang baru saja dihadapi.

VIII. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


1. Masalah dengan dukungan kelompok
Ny. K mampu membaur dan berkomunikasi dengan keluarga, teman
sekitar rumah dan teman di rumah sakit jiwa.
2. Masalah berhubungan dengan lingkungan
Ny. K merasa nyaman dengan keadaan lingkungan sekitar.
3. Masalah dengan pendidikan
Ny.K lulusan SD, pekerjaannya sebelum dirawat adalah seorang petani,
tetapi ketika ia menginjak lansia Ny. K dirumah sebagai ibu rumah
tangga.
4. Masalah dengan pekerjaan
Ny. K tidak bekerja hanya ibu rumah tangga.
5. Masalah dengan perumahan
Ny. K mampu bersosialisasi dengan orang disekitar tempat tinggal.
6. Masalah dengan ekonomi
Ny. K semua ekonomi di cukupi anak dan peninggalan suami
7. Masalah dengan pelayanan kesehatan
Tidak ada masalah tentang pelayanan kesehata yang dikeluhkan oleh
Ny.K
8. Masalah lainnya
Ny. K mengalami kelelahan banyak pikiran dirumah tangganya.

PENGETAHUAN TENTANG:
Pasien mengatakan mengerti sedikit tentang perilaku kekerasan dan
mengetahui macam-macam obat yang perlu diminum. Tetapi pasien tidak rutin
minum obat dan pasien tahu cara mengontrol marah tetapi tidak dilakukan
ketika ingin marah.

IX. ASPEK MEDIK


Diagnosis Medik : F 30.1
Terapi Medik : Oral :
Chiorpromazine 25mg
Risperidin 2 x 1 mg
Lodomer 5 mg
Pertanggal febuari 2018
Inj IM :
Diazepam 1 x 10 mg

X. ANALISA DATA
No Data Masalah
1 Ds: Ny. K mengatakan marah Resiko Perilaku
Do: Ny. K berkata kasar dengan nada suara kekerasan
tinggi dan sering marah-marah, mudah
tersinggung.
2 Ds: Ny. K mengatakan bahwa dirinya dibawa ke Resiko
RSJ karena sering marah-marah dan mencederai orang
memaki maki orang juga memukul adiknya. lain/ lingkungan
Do: Ny. K mudah tersinggung dengan perkataan
orang lain, perkataan kasar.
3 Ds: Ny. K merasa dirinya sudah tua dan tidak Harga diri rendah
dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan
keinginanya, sehingga ketika ada pekerjaan
yang salah atau belum selesai beliau
menyalahkan dirinya dan marah-marah
dengan orang disekitarnya.
Do: Ny. K sering berkata dirinya sudah tua dan
tidak berguna

XI. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Resiko perilaku kekerasan
2. Resiko mencederai orang lain/lingkungan
3. Harga diri rendah

XII. MASALAH DAN POHON MASALAH


`Resiko mencederai
orang lain/ lingkungan

Resiko perilaku kekerasan

Gangguan konsep diri : harga diri rendah


XIII. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Resiko perilaku kekerasan
2. Harga diri rendah
3. Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan

XIV. INTERVENSI
Diagnosis RENCANA TINDAKAN Tindakan
Tujuan khusus Kriteria hasil keperawatan
Resiko 1. Klien dapat 1. Pasien mampu 1.Bina hubungan
perilaku membina membalas saling percaya :
kekerasan hubungan salam. salam terapeutik,
salingpercaya. 2. Pasien mau empati, sebut
berjabat tangan. nama perawat
3. Pasien mau dan jelaskan
menyebutkan tujuan interaksi.
nama. 2. Panggil klien
4. Pasien mau dengan nama
tersenyum. panggilan yang
5. Pasien mau disukai.
kontak mata 3. Bicara dengan
6. Pasien tau nama sikap tenang,
perawat rileks dan tidak
7. Menyediakan menantang.
waktu dan
tempat.

2. Klien dapat 1. Beri


mengidentifikai kesempatan
penyebab 1. Pasien dapat mengungkap
perilaku mengungkapkan kan
kekerasan. perasaannya. perasaan.
2. Pasien dapat 2. Bantu klien
terbuka mengungkap
terhadap apa kan perasaan
yang dirasakan jengkel /
seperti apa yang kesal.
kurang terhadap
dirinya.
3. Klien dapat 1. Dengarkan
mengidentifikai ungkapan rasa
tanda-tanda marah dan
perilaku perasaan
kekerasan bermusuhan
Pasien mampu klien dengan
menyebutkan apa sikap tenang.
saja tanda-tanda Anjurkan klien
yang nenyebabkan mengungkapkan
kurang terhadap yang dialami
dirinya. dan dirasakan
saat
1. jengkel/kesal.
2. Observasi tanda
perilaku
kekerasan.
3. Simpulkan
bersama klien
tanda-tanda
jengkel / kesal
yang dialami
klien.

1. Anjurkan
mengungkapkan
4. Klien dapat perilaku
mengidentifikai kekerasan yang
perilaku biasa dilakukan.
kekerasan yang 2. Bantu bermain
biasa dilakukan peran sesuai
dengan perilaku
Klien dapat kekerasan yang
menyebutkan biasa dilakukan.
apa saja yang 3. Tanyakan
dilakukan “apakah dengan
pada saat cara yang
marah dilakukan
masalahnya
selesai?”

1. Bicarakan
akibat/kerugian
5. Klien dapat dari cara yang
megidentifikasi dilakukan.
akibat perilaku 2. Bersama klien
kekerasan menyimpulkan
akibat dari cara
yang digunakan.
3. Tanyakan apakah
ingin
Pasien mampu mempelajari cara
menyebutkan baru yang sehat.
akibat apa saja
jika emosi dan 1. Bina hubungan
marah saling percaya,
1. Klien dapat salam terapeutik,
membuka empati sebut
hubungan saling nama perawat,
percaya dan jelaskan
tujuan interaksi.
2. Panggil klien
dengan nama
Harga diri panggilan yang di
rendah sukai.
1. pasien 3. Bicara dengan
mampu sikap tenang dan
membalas rileks.
salam
2. pasien mau
berjabat
tangan
3. pasien mau
menyebutk
an nama 1. Beri kesempatan
4. pasien mau mengungkapkan
2. Klien dapat tersenyum perasaan.
mengidentifikas 5. pasien mau 2. Bantu klien
i penyebab kontak mengungkan
harga diri mata perasaan rendah
rendah. 6. pasien tau dirinya.
nama
perawat
7. menyediak
an waktu
dan tempat

3. Klien dapat 1. pasien dapat 1. Dengarkan


mengidentifikai mengucapa ungkapan rasa
tanda-tanda n minder dan
harga diri perasaannya perasaan yang
rendah. 2. pasien dapat kurang pada diri
terbuka klien dengan
terhadap sikap tenang.
apa yang 2. Orservasi tanda
dirasakan dan harga
seperti apa rendah.
yang kurang 3. Simpulkan
pada bersama klien
dirinya. tanda-tanda
jengkel yang
4. Klien dapat dialami klien.
mengidentifikas 1. pasien
i perilaku mampu 1. Anjurkan
kekerasan yang menyebutk mengungkapkan
biasa dilakukan. an apa saja perilaku
tanda tanda kekerasan yang
yang biasa di
menyebabk lakukan.
an kiurang 2. Bantu
terhadap meningkatkan
dirinya. kepercayaan diri
sesuai dengan
perilaku harrga
diri rendah.
3. Tanyakan
apakah dengan
Pasien cara yang
dapat dilakukan
5. Klien dapat menyebutk masalahnya
mengidentifikai an apa saja selesai.
akibat harga diri yang
rendah. dilakukan
pada saat
marah.
1. Bicarakan akibat
/ kerugian dan
cara yang
dilakukan.
2. Bersama klien
menyimpulkan
akibat cara yang
digunakan.
3. Tanyakan apakah
ingin
mempelajari cara
yang baru

Pasien
mampu
menyebutk
an akibat
apa saja
jika terlalu
merendahk
an dirinya.

XV. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


No Hari/ Sp Implementasi Evaluasi Paraf
Tgl
1 Selasa/ SP1 1. Bhsp S : saya jengkel , Ovylia,
27/02/1 2. Mengidentifikasi soalnya saya Resti,
8 penyebab marah- dirumah banyak Rudita,
marah pekerjaan , dan Riza
3. Mengidentifikasi banyak urus anak
kerugian cucu, banyak
4. Mengajarkan tarik masalah itu yang
nafas panjang. menyebabkan
marah-marah.
O : klien berkata kasar ,
nada suara tinggi
dan sering marah-
marah.
A : klien mampu
mengidentifikasi
penyebab marah.
Dan kerugian jika
sedang marah,
mampu mengikuti
dan menerapkan Sp
1 yang di ajarkan
perawat.
P:
Perawat;
Lanjutkan Sp 2
untuk cara
mengontrol marah
dengan memukul
bantal, pasien
membuat dan
mengisi rencana
kegiatan harian
untuk relaksasi
nafas dalam.
Pasien;
Evaluasi
kemampuan
relaksasi nafas
dalam

2 Rabu Sp2 1. Memfalidasi S : saya jika marah, Rina,


28/2/18 masalah orang di dekat Riza,
2. Melatih cara saya, saya marah- Rudita
megontrol perilaku marahi, saya sudah
kekerasan dengan bisa tarik nafas
tehnik relaksasi dalam dan pukul-
nafas dalam dan pukul bantal yang
pukul bantal diajakan kemarin.
3. Membimbing pasien O : klien tampak
dan memasukan tenang, relaks,
kegiatan dalam montak mata baik
jadwal harian pasien raut wajah tenang.
A : klien mampu
mempraktekan
tarik nafas dalam
dan pukul bantal.
P:
Perawat;
Mengajarkan
kembali tarik nafas
dalam pukul bantal
/ lanjutkan Sp 3
pasien tetap
mengisi rencana
kegiatan harian
untuk relaksasi
nafas dalam dan
pukul bantal untuk
mengurangi marah
Pasien;
Evaluasi
kemampuan pukul
bantal

3. Rabu Sp3 1. Memvadilasikan S : obat yang dikasih Ovylia,


7/2/18 masalah RS saya minumnya Resti,
2. Mengajarkan sudah teratur sus Rina
manfaat minum obat O : pasien tampak
(6 benar minum tenang dan
obat) kooperatif.
A : masalah minum
obat ( Sp3) teratasi
P:
Perawat:
Pertahankan
kondisi klien,
ajarkan cara
mengontrol
perilaku kekerasan
dan ikut sertakan
dalam terapi
aktifitas kelompok.
Pasien:
Evaluasi
kemampuan
social/verbal

4 Kamis Sp4 1. Memvalidasi S: ya jika saya marah Resti,


29/2/18 masalah saya berdoa, jika Rina,
2. Mengajarkan cara sudah waktunya Riza,
spiritural untuk sholat ya saya sholat, Rudita
mengontrol perilaku setelah sholat saya
kekerasan berdoa biasanya
3. Memasukan dalam lebih tenang, emosi
jadwa harian saya berkurang, saya
berdoa agar cepat
sembuh, agar cepat
pulang, saya bisa
pulang kerumah
kumpul keluarga dan
anak.
O : klien tampak tenang
dan kooperatif
A : mengontrol marah
dengan spiritual
SP 4 teratasi
P:
Perawat:
Motivasi klien untuk
melakukan cara
yang sudah dilatih
untuk mengontrol
marah, libatkan klien
dalam terapi aktifitas
kelompok.
Pasein :
Evaluasi
kemampuan berdo’a
untuk mengontrol
marah
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K DENGAN RESIKO
PERILAKU KEKERASA DI RUANG BROTOJOYO
RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO
PROVINSI JAWA TENGAH

Disusun untuk memenuhi tugas praktek keperawatan Jiwa

Disusun Oleh:

1. Ovilya Kusuma A 517054


2. Resti Andarani 517055
3. Rina Juni A 517056
4. Riza Try Pratiwi Utomo 517057
5. Rudita Dewi Astuti 517059

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES TELOGOREJO SEMARANG
2018

Anda mungkin juga menyukai