I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Ny.K (Perempuan) Tanggal Pengkajian : 27 Febuari 2018
Umur : 70 tahun No. Rekam Medik :-
Informan : Tn. A (Anak kandung)
FAKTOR PREDISPOSISI
1. Riwayat Penyakit Dahulu ?
Keluarga mengatakan Ny. K sebelumnya tidak pernah dirawat di rumah sakit
jiwa.
2. Riwayat Penganiayaan ?
Keluarga mengatakan Ny. K tidak pernah mengalami kekrasaan
3. Riwayat anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ?
Keluarga mengatakan ibu kandung (alm) dan saudara kandung Ny. K (anak
nomer tiga dan empat) pernah mengalami gangguan jiwa.
4. Riwayat pengobatan /perawatan ?
Keluarga mengatakan pasien tidak pernah melakukan pengobatan medis,
pasien hanya diobati secara alternatif.
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Anak pertama Ny. K meninggal dunia sehingga mengakibatkan Ny. K merasa
sangat sedih dan kehilangan.
III. FISIK
1. Tanda vital TD : 130/90 mmHg N : 80x/menit S : 36,2°C RR :19x/menit
2. Ukuran TB : 150 cm BB: 50 kg
3. Keluhan fisik : Ny. K terkadang mengeluh sakit kepala.
IV. PSIKOSOSIAL
1. Genogram (Tiga Generasi)
X X
Keterangan:
: perempuan
: laki-laki
: Sakit jiwa
pasien (Ny.K)
: garis keturunan
: tinggal bersama
X : meninggal dunia
Penjelasan:
Ny. K adalah anak pertama dari tujuh bersaudara dan tinggal satu rumah dengan
suaminya, Ny. K memiliki enam orang anak, anak pertama telah meninggal dunia
karna sakit saat usia dewasa. Ny. K mendapatkan pola asuh yang tegas dan keras
dari kedua orang tuanya, komunikasi dengan anggota keluarga sering dilakukan
dengan berdiskusi, pengambilan keputusan ada pada suami dan anak-anaknya.
2. Konsep diri :
a. Citra tubuh:
Ny. K menerima kondisi tubuhnya
b. Identitas:
Ny. K seorang perempuan, sudah menikah suami Ny. K telah meninggal.
c. Peran:
Ny. K adalah seorang ibu bagi ke enam anknya dan nenek bagi cucunya.
d. Ideal diri:
Ny. K ingin segera pulang bertemu dengan anak cucunya, Ny. K
mengatakan setelah keluar dari RSJ ingin berangkat naik haji.
e. Harga diri:
Ny. D menganggap dirinya baik-baik saja, tidak sakit jiwa.
3. Hubungan sosial
a. Orang dekat:
Ny. K paling dekat dikeluarganya adalah anak nomer dua (Tn.A)
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat:
Ny. D dirawat diruang Brotojoyo, pada awalnya Ny. K suka marah-marah,
berbicara kasar, setelah beberapa hari dirawat dan mengikuti kegiatan
dengan teman-teman di Brotojoyo Ny. K dapat berkomunikasi dengan
teman-teman dan saling mengenal teman yang lain, tetapi cara berbicara
kasar. Setiap harinya Ny. K makan bersama dan melakukan aktifitas
dengan teman-teman di ruang Brotojoyo.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
Jika ditanya pasien selalu mengatakan tidak apa-apa, selalu menyangkal
pertanyaan dan berbicara kasar dengan nada suara yang tinggi.
4. Spriritual
a. Nilai dan keyakinan :
Ny. K khawatir karna pernah masuk RSJ pasien tidak bisa naik haji tahun
2018.
b. Kegiatan Ibadah :
Kegiatan sholat Ny. K dilakukan di dalam kamar.
V. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Penampilan fisik Ny. K rambut bersih berwarna putih (beruban) dan panjang,
memakai penutup kepala, kuku pendek rapi, gigi agak kotor, terdapat karies
gigi.
2. Pembicaraan
Ny. K dapat berkomunikasi dengan baik, tetapi berbicara keras, kasar dan
nadanya tinggi, nyambung ketika di ajak bicara, tidak kacau, mudah
dipahami. Ny. K dapat memulai pembicaraan.
3. Aktivitas motorik
Ny. K aktif dalam aktivitas, dapat melakukan kegiatan aktivitas dan latihan
mandiri, mandi, berpakaian, toileting, makan dapat dilakukan tanpa bantuan.
Berjalan mondar mandir dari kamar ke luar ruangan.
4. Alam perasaan
Ny. K tidak jelas dalam menunjukkan objek perasaannya, terkadang seperti
sedih belum bisa pulang, dan juga khawatir keluarganya tidak mau
menjemputnya.
5. Afek
Ny. K mau berinteraksi dengan semua teman-teman, perawat dan dokter,
terkadang kooperatif tetapi kadang juga menolak pembicaraan, emosi cepat
berubah-ubah tiba-tiba marah dan kembali biasa.
7. Persepsi
Tidak ada keluhan halusinasi
8. Proses Pikir
Saat Ny. K ditanya tentang masalahnya ia mau bercerita tetapi berbelit-belit
dan tidak sampai pada tujuannya (inti pertanyaan).
2. Defekasi/berkemih
Ny. K mampu melakukan BAB dan BAK secara mandiri, mengatahui
bagaimana caranya.
3. Mandi
Ny. K mampu mandi dengan mandiri, mengetahui cara mandi dengan
masuk ke kamar mandi, melepas pakaian, kemudian membasahi tubuhnya
dengan air, menggosok tubuhnya dengan sabun, membilas tubuhnya
setelah disabun, dan mengeringkan dengan handuk. Mengetahui alat alat
yang digunakan untuk mandi yaitu, ada air, gayung, sabun, sampho, sikat
gigi dan pasta gigi.
4. Berpakaian/berhias
Ny. K dapat berpakaian dengan mandiri, dilakukan ketika selesai mandi,
dan bersisir
6. Penggunaan obat
Untuk minum obat Ny. K masih perlu untuk dipersiapkan dan di ingatkan.
PENGETAHUAN TENTANG:
Pasien mengatakan mengerti sedikit tentang perilaku kekerasan dan
mengetahui macam-macam obat yang perlu diminum. Tetapi pasien tidak rutin
minum obat dan pasien tahu cara mengontrol marah tetapi tidak dilakukan
ketika ingin marah.
X. ANALISA DATA
No Data Masalah
1 Ds: Ny. K mengatakan marah Resiko Perilaku
Do: Ny. K berkata kasar dengan nada suara kekerasan
tinggi dan sering marah-marah, mudah
tersinggung.
2 Ds: Ny. K mengatakan bahwa dirinya dibawa ke Resiko
RSJ karena sering marah-marah dan mencederai orang
memaki maki orang juga memukul adiknya. lain/ lingkungan
Do: Ny. K mudah tersinggung dengan perkataan
orang lain, perkataan kasar.
3 Ds: Ny. K merasa dirinya sudah tua dan tidak Harga diri rendah
dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan
keinginanya, sehingga ketika ada pekerjaan
yang salah atau belum selesai beliau
menyalahkan dirinya dan marah-marah
dengan orang disekitarnya.
Do: Ny. K sering berkata dirinya sudah tua dan
tidak berguna
XIV. INTERVENSI
Diagnosis RENCANA TINDAKAN Tindakan
Tujuan khusus Kriteria hasil keperawatan
Resiko 1. Klien dapat 1. Pasien mampu 1.Bina hubungan
perilaku membina membalas saling percaya :
kekerasan hubungan salam. salam terapeutik,
salingpercaya. 2. Pasien mau empati, sebut
berjabat tangan. nama perawat
3. Pasien mau dan jelaskan
menyebutkan tujuan interaksi.
nama. 2. Panggil klien
4. Pasien mau dengan nama
tersenyum. panggilan yang
5. Pasien mau disukai.
kontak mata 3. Bicara dengan
6. Pasien tau nama sikap tenang,
perawat rileks dan tidak
7. Menyediakan menantang.
waktu dan
tempat.
1. Anjurkan
mengungkapkan
4. Klien dapat perilaku
mengidentifikai kekerasan yang
perilaku biasa dilakukan.
kekerasan yang 2. Bantu bermain
biasa dilakukan peran sesuai
dengan perilaku
Klien dapat kekerasan yang
menyebutkan biasa dilakukan.
apa saja yang 3. Tanyakan
dilakukan “apakah dengan
pada saat cara yang
marah dilakukan
masalahnya
selesai?”
1. Bicarakan
akibat/kerugian
5. Klien dapat dari cara yang
megidentifikasi dilakukan.
akibat perilaku 2. Bersama klien
kekerasan menyimpulkan
akibat dari cara
yang digunakan.
3. Tanyakan apakah
ingin
Pasien mampu mempelajari cara
menyebutkan baru yang sehat.
akibat apa saja
jika emosi dan 1. Bina hubungan
marah saling percaya,
1. Klien dapat salam terapeutik,
membuka empati sebut
hubungan saling nama perawat,
percaya dan jelaskan
tujuan interaksi.
2. Panggil klien
dengan nama
Harga diri panggilan yang di
rendah sukai.
1. pasien 3. Bicara dengan
mampu sikap tenang dan
membalas rileks.
salam
2. pasien mau
berjabat
tangan
3. pasien mau
menyebutk
an nama 1. Beri kesempatan
4. pasien mau mengungkapkan
2. Klien dapat tersenyum perasaan.
mengidentifikas 5. pasien mau 2. Bantu klien
i penyebab kontak mengungkan
harga diri mata perasaan rendah
rendah. 6. pasien tau dirinya.
nama
perawat
7. menyediak
an waktu
dan tempat
Pasien
mampu
menyebutk
an akibat
apa saja
jika terlalu
merendahk
an dirinya.
Disusun Oleh: