Anda di halaman 1dari 30

BAB III

HASIL PENGKAJIAN

Analisis fungsi manajemen dikaji oleh mahasiswa Profesi Ners STIK


Muhammadiyah Pontianak untuk mencapai kompetensi praktek manajemen
keperawatan. Analisa situasional mencakup seluruh kegiatan manajemen di ruangan
Tri Brata RS Anton Soedjarwo yaitu keadaan ruangan, lingkungan dan orang-orang
yang melaksanakan pekerjaan di ruangan Tri Brata. Hal ini dilakukan untuk
memperoleh gambaran tentang kekuatan dan kelemahan dalam manajemen agar dapat
diberi intervensi.

A. Gambaran Umum RS Anton Soedjarwo


1. Sejarah Berdirinya RS Anton Soedjarwo
Rumah Sakit Bhayangkara Pontianak adalah sebuah satker atau satuan
kerja yang ada dalam jajaran kepolisian daerah Kalimantan Barat. Berdirinya
Rumah Sakit Bhayangkara Pontianak ini merupakan suatu kebutuhan bagi
personel ASN Polri dan keluarga untuk mendapatkan haknya dalam pelayanan
kesehatan kepada personel Polri jajaran Polda Kalimantan Barat. Sebelum
terpisahnya TNI dengan Polri pelayanan kesehatan untuk personel Polri serta
ASN Polri dan keluarga di emban oleh Biddokkes Polda Kalimantan Barat, dan
pelayanan kesehatan kesehatan yang diberikan kepada personel juga masih
sangat terbatas, dan untuk rawat inap atau tindakan medis lainnya dilayani oleh
rumah sakit Angkatan Darat.
Berdasarkan surat Keputusan Kapolri No. Pol: S.kep / 1480 / XI / 2000
tanggal 23 November 2000 tentang naskah sementara buku petunjuk.
Administrasi Rumah Sakit Bhayangkara Pontianak Pontianak diatas lahan
dengan luas 4.727 m2 serta luas bangunannya 2.579,76 m2 yang berdampingan
dengan bangunan Biddokkes Polda Kalimantan Barat yang terletak di Jl.
Achmad Sood No.1 Pontianak.
Pada tanggal 28 Mei 2002 Rumah Sakit Bhayangkara Pontianak
diresmikan oleh Kapolda Kalbar Brigjend Pol. Nuruddin Usman dengan
Pelaksana Harian kepala Rumah Sakit Bhayangkara Pontianak oleh AKBP Dr.
Tri Suharjono yang merangkap sebagai kepala Biddokkes Polda Kalbar. Dan
status rumah sakit Bhayangkara Pontianak adalah sebagai sub Satker Biddokkes
Polda Kalbar. Pelayanan kesehatan pada saat itu belum dapat optimal
dikarenakan masih sangat terbatasnya sarana dan prasarana yang dimiliki oleh
Rumah Sakit Bhayangkara Pontianak.
Sejak berdirinya RS Anton Soedjarwo telah mengalami beberapa
pergantian pimpinan yaitu:
a. AKBP dr. Tri Suharjono (Tahun 2002 – 2004)
b. AKP Drg. Sugiyato (Tahun 2004 – 2005)
c. Kompol dr. Sugeng Krismawanto, Sp. OT (2005 – 2010)
d. Kompol Drg. Sugiyato (2010 – 2013)
e. AKBP Drg. Sugiyato (2013 – Sekarang)
2. Visi dan Misi Rumah Sakit Anton Soedjarwo
Adapun visi dan misi dari RS Anton Soedjarwo yaitu:
a. Visi
“Terdepan dan Terunggul dalam Pelayanan Kesehatan dan kedokteran
Kepolisian Tahun 2020”
b. Misi
1) Meningkatkan kepuasan pelayanan dengan meminimalisir keluhan
pelanggan
2) Mewujudkan sumber daya manusia pembelajar, bermoral dan
bermartabat
3) Selalu menyesuaikan dengan perkembangan pengetahuan, teknologi dan
manajerial terkini guna mendekatkan kepada harapan pelanggan
4) Memberikan pelayanan kedokteran kepolisian dengan tanggap, handal
dan obyektif
5) Memberikan pelayanan kesehatan kepolisian dengan tanggap, ramah,
tulus dan handal kepada pasien dinas dan masyarakat sekitar guna
meningkatkan derajat kesehatannya
3. Gambaran Umum Ruang Tri Brata
Ruangan perawatan Tri Brata (Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III
Anton Soedjarwo) adalah ruang perawatan utama yang merawat pasien dengan
berbagai diagnosa, kecuali pasien isolasi dan pasien yang membutuhkan
perawatan lebih lanjut.
4. Gambaran Manajemen Ruang Tri Brata RS Anton Soedjarwo
a. Pengkajian
Pengkajian sistem manajemen di Ruang Tri Brata RS Anton Soedjarwo
Kota Pontianak dilakukan dengan analisa situasi ruangan pada tanggal 1
Maret – 7 Maret 2021 melalui metode:
1) Wawancara yang dilakukan dengan kepala ruangan, CI dan beberapa
perawat pelaksana.
Observasi dilakukan oleh kelompok manajemen pada shift pagi,
yaitu observasi situasi dan kondisi ruangan, pelayanan asuhan
keperawatan, penyediaan sarana dan prasarana, sistem kerja, dan
komunikasi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan.

Setelah data terkumpul, kemudian dilakukan analisa data. Gambaran


hasil analisa situasi ruangan di ruangan Tri Brata dideskripsikan sebagai
berikut:

2) MAN
Gambaran hasil analisa situasi diruangan Tri Brata RS Anton Soejarwo
Pontianak dideskripsikan sebagai berikut:
a) Gambaran Ketenagaan Perawat Diruangan Tri Brata
Perawat di ruangan Tri Brata RS Anton Soejarwo Pontianak, 1
orang kepala ruangan dengan jenjang pendidikan Amd. Kep, 1 orang
Clinical Instruktur dengan jenjang pendidikan S. Kep. Ners, 2 orang
ketua tim dengan jenjang pendidikan Amd.Kep dan S. Kep. Ners, 9
orang sebagai PP (Perawat Pelaksana) dengan jenjang pendidikan
Amd.Kep dan S. Kep. Ners serta 5 orang sebagai perawat magang
dengan jenjang pendidikan Amd.Kep dan S. Kep. Ners. Ruangan Tri
Brata memiliki tenaga perawat yang terdiri dari:

Tabel 3.1
Tenaga Perawat Ruang Tri Brata
No Nama Jenis Jabatan Pendidika Gol
Kela n
min
1 Fitriyah, Amd. Kep P Kepala ruangan D3 PNS
Polri
2 Vonny Pratiwidilaga, P CI S1 -
S. Kep., Ners
3 Agus Dwi N, STR.Kep L PP D3 -
4 Pratiwi Wahdini. Y, P PP S1 -
S.Kep.Ns
5 Rumondang, A.Md. P KATIM 2 D3 -
Kep
6 Khairul Rizal, L KATIM 1 S1 -
S.Kep.Ns
7 Ratih Durratun, P PP D3 -
A.Md.Kep
8 Desi Resmayani, P PP S1 -
S.Kep. Ns
9 Mifsur Rofiq, L PP D3 -
A.Md.Kep
10 Septi Riana A, P PP D3 -
A.Md.Kep
11 M. Rizki Ardiansyah, L PP S1 -
S.Kep.Ns
12 Silvanus S, S.Kep.Ns L PP S1 -
13 Rika Rifada, S.Kep.Ns P PP S1 -

14 Sara Shoufa S, P PP Magang D3 -


STr.Kep
15 Irma Roswita S, P PP Magang D3 -
A.Md.Kep
16 Siti Nurkhumala S, P PP Magang D3 -
A.Md.Kep
17 Maria Densri K. D, P PP Magang D3 -
A.Md.Kep
18 Sulistyorini F. S, P PP Magang S1 -
S.Kep.Ns
Sumber : Data Primer (2021)

Jumlah tenaga perawat berdasarkan pendidikan:

1. S1 Keperawatan : 8 orang
2. DIII Keperawatan : 7 orang
Total (jumlah) : 13 orang

b) Proses Rekruitmen dan Seleksi Tenaga Kerja di RS Anton Soedjarwo

Mengajukan Lamaran Pekerjaan

Tata Usaha

Kepala Bidang Keperawatan

Mengikuti Tes Tulis dan Wawancara

Orientasi Kerja 3 bulan

Diangkat Menjadi Perawat Kontrak


Perawat yang sudah dinyatakan lulus dalam proses wawancara
dan tes tertulis maka perawat akan menjalani orientasi kerja selama 3
bulan dengan berbeda-beda ruangan lalu akan dinilai oleh kepala
ruangan. Jika perawat dinyatakan LULUS di masa orientasi maka
perawat akan diangkat statusnya menjadi pegawai kontrak.

c) Perhitungan Kebutuhan Tenaga Perawat dan BOR (Bed Ocuping Rate)


Angka penggunaan tempat tidur di Ruang Tri Brata bulan Februari
2021 adalah dengan penghitungan rumus (Depkes, 2005):
Jumlah hari rawatan
BOR= x 100 %
Jumlah tempat tidur x hari
421
BOR Bulan Februari= x 100 %
16 x 31
= 84,8 % = dibulatkan menjadi 85 %
d) Klasifikasi Dan Kriteria Tingkat Ketergantungan Pasien (berdasarkan
Teori Orem)
Klasifikasi Dan Kriteria Tingkat Ketergantungan Pasien
(berdasarkan Teori Orem)
Minimal Care :
Pasien bisa mandiri/ hampir tidak memerlukan bantuan
1. Mampu naik- turun tempat tidur
2. Mampu ambulasi dan berjalan sendiri
3. Mampu makan dan minum sendiri
4. Mampu mandi sendiri/ mandi sebagian dengan bantuan
5. Mampu membersihkan mulut (sikat gigi sendiri)
6. Mampu berpakaian dan berdandan dengan sedikit bantuan
7. Status psikologis stabil
8. Pasien dirawat untuk prosedur diagnostik
9. Operasi ringan
Partial Care
Pasien memerlukan bantuan perawat sebagian
1. Membutuhkan batuan 1 orang untuk naik- turun tempat tidur
2. Membutuhkan bantuan untuk ambulasi/ berjalan
3. Membutuhkan bantuan dalam menyiapkan makanan
4. Membutuhkan bantuan untuk makan/ disuap
5. Membutuhkan bantuan untuk kebersihan mulut
6. Membutuhkan bantuan untuk berpakaian dan berdandan
7. Membutuhkan bantuan untuk BAB dan BAK (tempat tidur/
kamar mandi)
8. Post operasi minor 24 jam
9. Melewati fase akut dari post operasi mayor
10. Fase awal dari penyembuhan
11. Observasi tanda- tanda vital setiap 4 jam
12. Gangguan emosional ringan
Total Care
Pasien memerlukan bantuan perawat sepenuhnya dan memerlukan
waktu perawat yang lebih lama
1. Membutuhkan 2 orang atau lebih untuk mobilisasi dari tempat
tidur ke kereta dorong atau kursi roda
2. Membutuhkan latihan pasif
3. Kebutuhan nutrisi dan cairan dipenuhi melalui terapi intravena
(infus) atau NG tube (sonde)
4. Membutuhkan bantuan untuk kebersihan mulut
5. Membutuhkan bantuan penuh untuk berpakaian dan berdandan
6. Dimandikan perawat
7. Dalam keadaan inkontinensia
8. 24 jam post operasi mayor
9. Pasien tidak sadar
10. Keadaan pasien tidak stabil
11. Observasi TTV setip kurang dari jam
12. Perawatan luka bakar
13. Perawatan kolostomi
14. Menggunakan alat bantu nafas (ventilator)
15. Menggunakan WSD
16. Irigasi kandung secara terus menerus
17. Menggunakan alat traksi (skeletal traksi)
18. Fraktur dan atau pasca operasi tulang belakang/ leher
19. Gangguan emosional berat, bingung dan disorientasi

e) Perhitungan tenaga perawat di ruang rawat inap Tri Brata berdasarkan


rumus PPNI :
= 3,5 jam x 52 (mg) x 7 hari x (16TT x 80%) + 25 %
41 (minggu) x 40 jam/minggu

= 1,274 + 1,280 = 2.554 + 25 %


1.640

= 26 orang

Jadi, kebutuhan perawat diruangan Tri Brata yakni sebanyak 26 orang


dengan total perawat yang ada diruangan sebanyak 13 orang

f) Deskripsi Kerja
Uraian tugas dan tanggung jawab yang dimiliki struktur organisasi
Ruang Tri Brata RS Anton Soejarwo adalah sebagai berikut:
(1) Kepala Ruangan
(a) Uraian Tugas
1. Menunjuk ketua tim yang bertugas dikamar masing-masing
2. Mengikuti saran terima pasien dari shif sebelumnya
3. Mengidentifikasi jumlah perawat yang di butuhkan
berdasarkan aktifitas dan kebutuhan pasien.
4. Merencanakan metode penugasan dan penjadwalan staf
5. Merencanakan strategi pelaksanaan asuhan keperawatan
6. Merencanakan kebutuhan logistic dan fasilitas ruangan
kelolaan
7. Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
(b) Tanggung Jawab
1. Kebenaran dan ketetapan rencana kebutuhan tenaga
keperawatan
2. Kebenaran dan ketetapan program pengembangan
pelayanan keperawatan
3. Keojektifan dan kebenaran penilaian kinerja tenaga
keperawatan
4. Kebenaran dan ketetapan protab / SOP pelayanan
keperawatan
5. Kebenaran dan ketetapan laporan berkala pelaksanaan
keperawatan
6. Kelancaran kegiatan orientasi perawat baru
7. Kebenaran dan ketetapan pelaksanaan program
bimbingan siswa / mahasiswa institusi pendidikan
keperawatan
(2) Ketua Tim
(a) Uraian Tugas
1. Melaksanakan asuhan keperawatan
2. Melaksanakan limpahan tugas
3. Mengatur dan pembagian tugas anggota TIM
4. Melaporkan kerusakan sarana dan parasarana kepada unit
terkait ataupun kepada penaggung jawab saksi
5. Melapor kepada koordinasi keperawatan apabila ada
kebijakan luar biasa
6. Menghadiri rapat koordinasi
(b) Tanggung Jawab
1. Menjaga kekompakan TIM
2. Menjaga kedisiplinan pelaksanaan kegiatan anggota TIM
agar selalu sesuai protab
3. Menjamin kelancaran alur pelayanan
4. Menjaga kedisiplinan anggota TIM
5. Menjalin komunikasi yang efektif antar anggota TIM
maupun dengan TIM lain
6. Jembatan komunikasi antara konsumen dan rumah sakit
(3) Perawat Pelaksana
(a) Uraian Tugas
1. Menyiapkan fasilitas dan lingkungan ruangan untuk
kelancaran pelayanan serta memudahkan pasien dalam
menerima pelayanan
2. Mengatur tata ruang agar memudahkan dan
memperlancar pelayanan yang diberikan dalam
memberikan pelayanan
3. Mengamati keadaan pasien ( tanda vital, kesadaran,
keadaan mintal, dan keluhan utama )
4. Melaksanakan anamnesa sesuai batas kemampuan dan
kewenangannya
5. Melakukan tindakan darurat sesuai kebutuhan pasien,
khususnya pada kasus darurat ( panas tinggi, kolap,
perdarahan, keracunan, henti nafas, hati jantung
6. Memberikan penjelasan kepada pasien tentang tindakan
pemeriksaan yang dilakukan
7. Melaksanakan tindakan pengobatan sesuai program
pengobatan yang telah ditentukan oleh dokter
8. Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga
secara perorangan tentang hasil pemeriksaan, diagnose,
pengobatan yang diberikan, tindak lanjut yang diberikan,
tindak lanjut perawatan dan pengobatan di rumah sebatas
kewenangan dan kemampuannya
9. Merujuk pasien kepada anggota tim kesehatan lain sesuai
kebutuhan untuk pemeriksaan diagnostic, tindakan
pengobatan dan perawatan lanjutan
10. Mencatatat asuhan keperawatan yang diberikan, reaksi
dan keadaan pasien
11. Berperan serta dalam membuat laporan harian dan
bulanan mengenai pelaksanaan asuhan keperawatan dan
kegiatan
12. Memelihara peralatan medis keperawatan
13. Berkerja secara koopratif dengan tim kesehatan dalam
menciptakan dan memelihara hubungan kerja yang baik
antara anggota tim
14. Melaporkan adanya temuan penyakit infeksi atau menular
kepada dokter / atasanya sesuai program pengobatan
15. Melaksanakan tugas pagi, sore, malam dan hari libur
secara bergilir apabila dibutuhkan
16. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh
penaggung jawab perawat unit rawat inap
17. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dibidang
keperawatan, melalui pertemuan pertemuan ilmiah
18. Melaksanakan serah terima pencatatan dan pelaporan
asuhan keperawatan
19. Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas
pengganti secara lisan maupun tertulis yang disertai
dengan pengamatan langsung pada semua pasien
20. Menyiapkan pasien yang akan pulang ( resep obat untuk
dirumah jika diperlukan )
21. Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien dan
keluarga sesuai dengan keadaan dan kebutuhan pasien
22. Melatih pasien dan keluarganya untuk melaksanakan
tindakan keperawatan dirumah ( merawat luka, melatih
anggota gerak )
23. Mengantar pasien yang akan pulang keluar pintu ruang
rawat
(b) Tanggung Jawab
1. Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan
2. Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien /
keluarga pasien sesuai kemampuan dan batas
kewenangannya
g) Lingkungan Kerja
Ruangan Tri Brata RS Anton Soedjarwo lantai terletak di lantai 1.
Dengan jumlah bed yang tersedia sebanyak 18 bed dan hanya 16 yang
difungsikan. Rumah sakit memberikan kesempatan yang seluasnya
untuk mengembangkan dan meningkatkan SDM staffnya yaitu
memberikan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi (S1 Keperawatan), dan mengenai pengaturan jadwal
dinas disesuaikan oleh kepala ruangan. Perawat juga diberikan
kebebasan untuk mengikuti pelatihan yang terkait dengan keperawatan
yang diadakan oleh pihak rumah sakit maupun di luar rumah sakit.
Kepala ruangan Catur Prasetya juga mengadakan pertemuan bulanan.
Pertemuan bulanan dilakukan tiap bulan untuk membahas
permasalahan yang terjadi selama sebulan di ruangan Tri Brata. Kepala
ruangan juga melakukan penilaian terhadap kinerja perawat, selain itu
kepala ruangan juga memberikan teguran/punishment langsung kepada
staff yang kinerjanya kurang bagus, kepala ruangan juga memberikan
pujian/reward secara langsung dan menjadikan staf tersebut sebagai
role model terhadap staff yang lain.
1) Metode
a) Perencanaan
Berdasarkan hasil pengkajian dan observasi diketahui bahwa
ruangan Tri Brata memiliki visi, misi dan motto tersendiri dimana visi,
misi dan motto yang diterapkan diruangan selalu berpedoman pada
visi, misi dan motto RS Bhayangkara Anton Soejarwo. Adapun motto
diruang Catur Prasetya adalah:
(1) Visi Ruang Tri Brata
Terwujudnya Ruang Perawatan Bedah Yang Memberikan Pelayanan
Secara Holistik
(2) Misi Ruang Tri Brata
1. Memberikan asuhan keperawatan yang optimal
2. Memberikan pelayanan keperawatan bedah yang bermutu dan
bersahabat
3. Mewujudkan proses pelayanan yang mengutamakan keselamatan
pasien
4. Mewujudkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan
5. Memberikan komunikasi yang informatif dan komunikatif
(3) Motto Ruang Tri Brata
“Pelayanan Bedah Cepat, Tepat, Prima dan Professional”
(4) Metode Asuhan Keperawatan
Berdasarkan wawancara dengan kepala ruangan, metode
asuhan keperawatan yang dipergunakan ruang Tri Brata RS Anton
Soejarwo adalah metode TIM.
(5) Standar Asuhan Keperawatan
Ruang Tri Brata RS Bhayangkara Anton Soejarwo memiliki
standar asuhan keperawatan yang terdiri dari : pengkajian
keperawatan, diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan,
implementasi keperawatan dan catatan asuhan keperawatan.
(6)Penerimaan Pasien Baru
IGD/ Poliklinik

Pendaftaran Rekam Medis

Serah Terima di Ners Station

Penjelasan Tata Tertib, Hak dan Kewajiban Pasien dan Keluarga

Perawat Ruang Rawat Inap

Diagnostik Lab Farmasi


Administrasi

Pulang
Rujuk Meninggal

Kamar Jenazah
Pasien baru diterima oleh perawat yang bertugas di Ruang Tri
Brata RS Bhayangkara Anton Soedjarwo. Prosedur penerimaan
pasien baru diawali dengan penerimaan informasi (pemberitahuan)
dari IGD ataupun poliklinik. Kemudian perawat ruangan akan
mempersiapkan ruangan dan tempat tidur untuk pasien baru. Saat
pasien masuk ke ruangan, perawat akan menerima catatan rekam
medik yang berisi identitas pasien rawat inap, ringkasan pada waktu
pasien masuk, pengkajian pasien diinstalasi gawat darurat, serta
stiker nama pasien. Setiap pasien baru memiliki hak dan kewajiban
yang berlaku di Ruang Tri Brata RS Anton Soedjarwo. Oleh karena
itu, pasien dan keluarga mendapatkan orientasi.
(7)Pengorganisasian
Metode penugasan perawat adalah metode primer. Perawat
ruangan telah memiliki uraian tugas masing-masing. Apabila kepala
ruangan tidak hadir maka pendelegasian tugasnya diberikan kepada
perawat primer. Jika perawat primer yang tidak hadir maka tugas
didelegasikan kepada perawat ahli/ perawat pelaksana yang
ditunjuk. Berdasarkan pengkajian melalui wawancara dan observasi,
sistem pendelegasian tugas keperawatan di Ruang Catur Prasetya RS
Bhayangkara Anton Soejarwo dilaksanakan sesuai dengan model
keperawatan tim. Setiap perawat juga bertanggung jawab terhadap 2 -
4 orang pasien. Apabila kepala ruangan berhalangan atau sakit maka
yang bertanggung jawab untuk menggantikan kepala ruangan adalah
ketua tim dan PP. Operan tanggung jawab perawatan tidak dilakukan.
(8)Pengarahan
Gaya kepemimpinan yang diterapakan kepala ruangan di ruang
Tri Brata RS Anton Soedjarwo. adalah gaya kepemimpinan
demokratis. Manajemen konflik dilakukan dengan cara pemecahan
masalah (win-win solution) yang terdiri dari tahapan:
a) Melakukan diskusi bersama
b) Menyadari adanya perbedaan
c) Memiliki sikap empati
d) Asertif dialog dengan bebagai perbedaan, prinsip, dan
permasalahan sesuai dengan pengakuan kelompok
e) Setuju terhadap keputusan bersama
Jadi straegi yang dilakukan oleh kepala ruangan di ruang Catur
Prasetya RS Bhayangkara Anton Soejarwo untuk menyelesaikan
konflik dalam tim perawat adalah “smoothing over” yaitu
mempertahankan keharmonisan kelompok, walaupun memiliki
pandangan berbeda, serta menyatakan dengan komunikasi yang baik,
dan tanpa emosional.
(9)Pengawasan
Di ruang Catur Prasetya RS Bhayangkara Anton Soejarwo,
pemeriksaan dokumentasi asuhan keperawatan pasien dilakukan
secara berkala oleh bagian bidang keperawatan. Kepala ruangan
memberikan penilaian kinerja kepada CI, Ka. Tim dan Tata Usaha.
Penilaian Perawat Pelaksana dilakukan oleh Ka. Tim/ apabila
terdapat kesenjangan pada saat penilaian kinerja maka penilaian
kinerja akan dilakukan kembali oleh kepala ruangan. Hasil penilaian
kinerja perawat akan disampaikan ke bidang keperawatan. Hal ini
bertujuan untuk meningkatkan kualitas kinerja perawat menjadi
motivasi bagi perawat dalam menjalankan tugasnya. Untuk itu,
kepala ruangan berusaha memperhatikan bagaimana kinerja masing-
masing perawat yang dipimpinnya.

2) Material
Daftar nama alat keperawatan, alat rumah tangga dan alat medis yang
tersedia di ruangan Tri Brata RS Bhayangkara Anton Soejarwo:
Tabel 3. 2
Material Alat Keperawatan dan Jumlah Tersedia
No Nama Alat Jumlah
1 Oksigen 5
2 Bed 16
3 Troli 3
4 Tempat sampah 12
5 Meja pasien 15
6 Alkohol botol 6
7 Botol isi NACL 10
8 Kulkas pasien 6
9 AC 7
10 Lemari 15
11 Alkohol swab 3 kotak
12 Masker 19 kotak
13 Sarung tangan 2 kotak
14 Stetoskop 3
15 Torniquet 2
16 Termometer 2
17 Tensi meter 2
18 Kipas angin 9

Tabel 3. 3
Persediaan Alat Tenun
No Nama Alat Jumlah
1 Laken 32
2 Sarung bantal 32
3 Bantal 16
4 Tempat tidur kecil 8
5 Tempat tidur kelas 1 8
6 Tempat tidur kelas 2 2
7 Tempat tidur kelas 3 6

Tabel 3. 4
Persediaan Alat Rumah Tangga
No Nama Alat Jumlah
1 Amplop putih besar 1 kotak

2 Amplop putih kecil 1 kotak

3 Buku polio besar 7

4 Buku polio kecil 12


5 Daftar pemberian obat 2 rim

6 Grafik 1 rim

8 Isi staples kecil 1 kotak

9 Kuitansi rawat inap 1 rim

10 Observasi vital sign 1 rim

11 Paper fastener 5

12 Penggaris 1

13 Pengharum ruangan 1

15 Pulpen 1 kotak

16 Pulpen 2 warna (warna biru dan merah 2

17 Resep obat 2 rim

18 Surat izin operasi 2 Rim

19 Formulir penerimaan informasi 1 Rim

20 Formulir tindakan keperawatan 2 Rim


21 Spidol permanen 6

22 Staples 3

24 Surat keterangan dirawat 1 rim

25 Surat keterangan istirahat 1 rim

27 Tissue refill 2 bungkus

Tabel 3. 5
Jumlah Tempat Tidur Diruang Tri Brata RS Anton Soejarwo
Kelas Kondisi Keterangan
Jumlah Baik Rusak
I (TB 1a, TB 8 7 - Kondisi bed baik,
1b, TB 3, TB pengaman bed dan
4a, TB 4b, TB bantal baik, namun
5a, TB 5b) ada tiang infus yang
agak goyang
II (TB 14a, 2 2 - Kondisi bed baik,
TB 14b) pengaman bed dan
bantal baik
III (Bangsal 6 6 - Kondisi bed baik,
Pria: 3a, 3b, pengaman bed dan
3c, 3d, 3e, 3f) bantal baik
Total 16 16 -
Sumber : Observasi (2021)

B. Analisa Swot
1. MAN
Tabel 3. 6
Analisa Swot (MAN)
Strenght Weakness Opportunity Threatened
 Latar belakang  Saat ini ruangan  Adanya  Adanya
kualitas pendidikan belum mahasiswa tuntutan
perawat sudah mengaplikasikan yang sedang masyarakat
memadai yakni penggunaan praktek yang tinggi
berjumlah 13 orang, Standar belajar di RS. untuk
dengan jenjang Diagnosa Bhayangkara mendapatkan
pendidikan S1 Keperawatan pelayanan
keperawatan Indonesia yang lebih
sebanyak 8 orang dan (SDKI), Standar professional
DIII keperawatan Intervensi
sebanyak 7 orang. Keperawatan
 Komunikasi dari Indonesia (SIKI)
seluruh jumlah maupun Standar
ketenagakerjaan Luaran
sudah terjalin dengan Keperawatan
baik dengan metode Indonesia
pengambilan (SLKI) dan
keputusan secara masih
musyawarah. menggunakan
 Tidak ada NANDA NIC-
kesenjangan NOC
komunikasi antar
perawat kontrak
dengan perawat yang
sedang menjalani
masa orientasi
 Pemberian asuhan
keperawatan yang
dilakukan perawat
sudah memenuhi
Standar Operasional
Prosedur
 Terdapat Clinical
Instructure atau CI
yang membimbing
dan mengarahkan
mahasiswa yang
sedang praktik klinik
di ruang Tri Brata

2. Metode
Tabel 3. 7
Analisa Swot (Metode)
Strength Weakness Opportunity Threat
 Terdapat jadwal  Discharge  Adanya  Adanya
dinas yang planning untuk mahasiswa tuntutan akan
disusun setiap profesi yang pelayanan
pendidikan
bulan praktik keperawatan
 Sudah kesehatan manajemen yang lebih
dilaksanakanny belum optimal keperawatan baik.
a Pre dan Post  Adanya kerja
(seperti media
conference saat sama yang baik
diruangan Tri leaflet). antara
Brata mahasiswa S1
 Ruangan Tri yang praktik
Brata dengan perawat
memberikan ruangan
pelayanan  Sarana dan
kepada pasien prasarana
Umum dan penunjang
BPJS. cukup tersedia.

3. Material
Tabel 3. 8
Analisa SWOT (MATERIAL)

Strength Weakness Opportunity Threatened


kekuatan kelemahan peluang ancaman
 Ruangan  Belum  Adanya  Adanya
memberikan tersedia anggaran dari persaingan
fasilitas gelang nama Bagan rumah sakit mutu
tangan sebagai struktur untuk pelayanan
identitas organisasi di pembaharuan antar Rumah
pasien sebagai ruangan Tri sarana dan Sakit yang
pengganti Brata untuk prasarana secara
papan nama memudahkan langsung
identitas pendelegasia maupun tidak
pasien. n langsung
 Ruangan telah  Belum mempengaruhi
memiliki tersedianya aspek
pembagian denah pelayanan
ruangan yang ruangan kesehatan.
jelas untuk  Belum
Kelas 1, Kelas tersedianya
2, Kelas 3 visi, misi dan
 Telah terdapat motto
petunjuk diruangan
teknik cuci  Belum
tangan yang tersedianya
benar yang nomor bed
diletakkan di ruangan TB
dekat tempat 1, TB 3, TB4
desinfektan ,TB 5 dan
untuk cuci TB 14
tangan di  Belum
Ruangan Tri tersedianya
Brata yang handsanitaize
dapat r di ruang
dimanfaatkan perawatan
oleh semua bedah yang
pihak baik khususnya
perawat, untuk
mahasiswa, pengunjung
pasien maupun  Belum
keluarga tersedianya
pasien. wastafel di
 Telah tersedia ruang
tempat sampah perawatan
yang berbeda bedah yang
untuk jenis khususnya
sampah medis, untuk
non medis dan pengunjung
alat- alat  Belum
tajam. tersedianya
 Ada APAR leafleat di
( Alat ruangan
pemadam api  Belum
ringan) tercukupnya
diruangan dan kursi untuk
ada tangga keluarga
darurat atau yang
tangga menjaga
evakuasi. pasien
 Di ruangan
TB 1
terdapat
tempat tidur
yang rodanya
tidak bisa di
geser.
 Di ruangan
TB 5
terdapat tiang
infus yang
tidak
berfungsi
dengan baik

4. Money
Tabel 3. 9
Analisa SWOT (MONEY)
Strenght Weakness Opportunity Threatened
 Ruangan Tri  Bantuan
Brata memiliki jaminan
system pembayaran
budgeting Umum dan
yang diatur BPJS.
langsung oleh  Pembayaran
Rumah Sakit jasa pelayanan
baik untuk Umum dan
pelayanan BPJS langsung
maupun untuk dilakukan
pendanaan transaksi di
kesehatan bagi Kasir sesuai
petugas dengan rincian
kesehatan. tindakan
 Pergantian alat  Adanya
yang rusak penambahan
diruangan pemasukan
dilaporkan dari jasa
oleh perawat medik (jasa
pelaksana pelayanan tiap
kepada bulannya)
perawat yang diberikan
penanggung berdasarkan
jawab alat dan dengan
perawat penilaian
penanggung kinerja yang
jawab baik untuk
membuat perawat
laporan
kepada bagian
instalasi dan
atas
persetujuan
kepala
ruangan
C. Identifikasi dan Prioritas Masalah
Berdasarkan hasil pengkajian atas manajemen pelayanan keperawatan yang
dilaksanakan diruang Catur Prasetya Rumah Sakit Bhayangkara Anton Soejarwo
dapat diidentifikasi masalah yang digunakan adalah teknik kriteria matrix
(Criteria Matrix Technique). Teknik kriteria matrix adalah cara yang paling
sederhana dibandingkan dengan metode lainnya. Teknik ini berupa teknik
pemungutan suara dengan menggunakan kriteria tertentu, secara sederhana dapat
dibedakan menjadi 5 macam yaitu:
1. Kecendrungan besar dan sering kejadian masalah (Magnitude = Mg)
2. Besarnya kerugian yang ditimbulkan (Saverity = Sv)
3. Bisa dipecahkan (Managebelity = Mn)
4. Perhatian perawat terhadap masalah (Nursing Concern = Nc)
5. Ketersediaan sumber daya (Affordability = Af)

No. Masalah Man Mg Sv Mn Nc Af Total Prioritas


Ruangan belum
menggunakan
Asuhan
Masalah Keperawatan
1 3 3 4 3 4 432 III
ke 1 SDKI karena
masih
menggunakan
NANDA nic-noc
Masalah
2 Metode Mg Sv Mn Nc Af Total Prioritas
ke 2
Discharge 4 3 4 5 4 960 III
planning untuk
pendidikan
kesehatan belum
terdokumentasi
secara optimal
(seperti media
leaflet saat pasien
pulang).
Masalah
3 Material Mg Sv Mn Nc Af Total Prioritas
ke 3
Belum tersedia
nama Bagan
struktur
organisasi di
5 5 4 4 3 1200 I
ruangan Catur
Prasetya untuk
memudahkan
pendelegasian
Belum
tersedianya 5 5 4 4 3 1200 I
denah ruangan
Belum
tersedianya
nomor bed 4 5 4 4 3 960 II
ruangan

Ada 9 buah bed


yang tidak ada
pinggiran atau 4 5 4 4 3 960 II
pengaman disisi
bed pasien

Keterangan:
5 = Sangat Penting
4 = Penting
3 = Kurang Penting
2 = Tidak Penting
1 = Sangat Tidak Penting

D. Prioritas Masalah
Hasil rundingan dengan kepala ruangan Catur Prasetya prioritas masalah yang
diambil sebagai berikut :
1. Metode
a. Discharge planning untuk pendidikan kesehatan belum terdokumentasi
secara optimal (seperti media leaflet saat pasien pulang).
2. Material
a. Belum tersedia nama Bagan struktur organisasi di ruangan Catur Prasetya
untuk memudahkan pendelegasian
b. Belum tersedianya denah ruangan Catur Prasetya
c. Belum tersedianya nomor bed-bed disetiap ruangan Catur Prasetya
E. Planning Of Action Manajemen Kep Profesi Ners STIK Muhammadiyah
Pontianak di Ruang Catur Prasetya
No Masalah Rencana Tindakan Tanggal Penang
pelaksan gung
aan jawab

Metode a. Melakukan perencanaan 15-17 Setia


Discharge planning pembuatan media Februari Reynal
untuk pendidikan pendidikan kesehatan 2021 di
kesehatan belum sesuai dengan kasus
terdokumentasi terbanyak yang ditemukan
secara optimal di Catur Prasetya (KDS,
(seperti media leaflet Diare, DBD) yang dapat
saat pasien pulang). digunakan untuk
melakukan pendidikan
kesehatan dimana media
tersebut dapat digunakan
oleh semua profesi
kesehatan baik perawat,
dokter maupun mahasiswa
yang sedang praktek
belajar di ruang Catur
Prasetya.
Material a. Membuat dan melengkapi 15-17 Artanti
a. Belum optimal bagan struktur organisasi Februari Algi
struktur organisasi ruang Catur Prasetya 2021
berupa nama
Bagan struktur
organisasi di
ruangan Catur
Prasetya untuk
memudahkan
pendelegasian.

b. Belum tersedianya b. Membuat dan melengkapi 15-17 Setia


denah ruangan denah ruangan Catur Februari Riski
Catur Prasetya. Prasetya. 2021

c. Belum tersedianya c. Membuat dan melengkapi 15-17 Ria


nomor bed-bed nama-nama bed di setiap Februari Artanti
disetiap ruangan ruangan Catur Prasetya. 2021
Catur Prasetya

Anda mungkin juga menyukai