Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN HASIL KEGIATAN TIM AKREDITASI

2018 RSU MITRA SEHAT

A. PENDAHULUAN

Akreditasi Rumah Sakit adalah suatu pengakuan yang diberikan oleh


pemerintah pada manajemen rumah sakit karena telah memenuhi standar yang
ditetapkan. Adapun tujuan akreditasi rumah sakit adalah meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan, sehingga sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia yang
semakin selektif dan berhak mendapatkan pelayanan yang bermutu. Undang-Undang
No 012 Tahun 2012 tentang Akreditasi Rumah Sakit, disebutkan bahwa akreditasi
bertujuan meningkatkan keselamatan pasien rumah sakit dan meningkatkan
perlindungan bagi pasien, masyarakat, sumber daya manusia rumah sakit dan rumah
sakit sebagai institusi. Dengan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan diharapkan
dapat mengurangi minat masyarakat untuk berobat keluar negeri. Untuk menghadapi
dinamika masyarakat yang semakin kritis, pemerintah melalui Kementrian Kesehatan
tidak tinggal diam. Kementerian Kesehatan mewajibkan dilaksanakannya akreditasi
rumah sakit di Indonesia.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit,
Pasal 29 huruf b menyebutkan bahwa Rumah Sakit wajib memberikan pelayanan
kesehatan yang aman, bermutu, antidiskriminasi dan efektif dengan mengutamakan
kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit, kemudian pada
pasal 40 ayat (1) disebutkan bahwa dalam upaya peningkatan mutu pelayanan rumah
sakit wajib dilakukan akreditasi secara berkala minimal 3 (tiga) tahun sekali. Proses
akreditasi dirancang untuk meningkatkan budaya keselamatan dan budaya kualitas di
rumah sakit, sehingga senantiasa berusaha meningkatkan mutu dan keamanan
pelayanannya.
Akreditasi rumah sakit menunjukkan komitmen nyata sebuah rumah sakit
untuk meningkatkan keselamatan dan kualitas asuhan pasien, memastikan bahwa
lingkungan pelayanannya aman dan rumah sakit senantiasa berupaya mengurangi
risiko bagi para pasien dan staf rumah sakit. Dengan demikian akreditasi diperlukan
sebagai cara efektif untuk mengevaluasi mutu suatu rumah sakit, yang sekaligus
berperan sebagai sarana manajemen.

B. TUJUAN
Laporan ini dibuat sebagai pertanggungjawaban atas tugas yang diberikan oleh
direktur dalam pelaksanaan verifikasi akreditasi ke 2 RSU Mitra Sehat tahun 2018

C. TARGET
Tim Akreditasi mempunyai target bahwa bulan November 2018 dokumen sudah
selesai dari 15 bab dalam akreditasi rumah sakit serta terlaksananya verifikasi
akreditasi tahun ke 2.
D. HASIL KEGIATAN

NO POKJA HASIL KEGIATAN


1 HPK Rekomendasi telah dikerjakan
2 KPS Rekomendasi telah dikerjakan
3 SKP Rekomendasi telah dikerjakan
4 PPI 90% kurang ruangan isolasi sesuai standar
5 MPO Tidak diverifikasi
6 APK Tidak diverifikasi
7 AP Tidak diverifikasi
8 PP Tidak diverifikasi
9 PAB Tidak diverifikasi
10 PPK Tidak diverifikasi
11 PMKP Bimbingan
12 TKRS Bimbingan
13 MIRM Bimbingan
14 MFK Bimbingan
15 PROG NAS Bimbingan

E. MASALAH
1. Anggota tim belum semua aktif mengerjakan dokumen akreditasi
2. Lima bab baru beleum semua terpenuhi, masih ada perbaikan
3. Ketua pokja belum semua ikut andil dalam menyiapkan dokumen
4. Anggota tim merangkap di pelayanan, dan belum bisa mengatur waktu untuk
mengerjakan akreditasi
5. Semua unit pelayanan dan unit kerja masih belum siap dalam menghadapi
akreditasi SNARS di tahun 2019.

F. RENCANA TINDAK LANJUT


1. Melakukan Pendampingan dan motivasi bagi tim yang belum aktif
2. Mengingatkan semua tim setiap hari untuk menyelesaikan dokumen yang
diperlukan untuk memenuhi standar masing masing tim.
3. Menyiapkan seluruh unit kerja dan unit pelayanan dalam melaksanakan
standar yang diminta dalan setiap elemen penilaian dalam SNARS
G. SARAN
1. Untuk menghadapi Akreditasi SNARS tahun 2019 perlu dukungan dari semua
pihak mulai dari direktur, tenaga medis dan nonmedis untuk ikut andil dalam
pelaksanaannya
2. Karena dalam rangka menghadapi aktreditasi tahun berikutnya memerlukan biaya
yang cukup besar maka dukungan dari pemilik/komisaris PT Empat mitra sangat
diharapakn.
3. Sosialisasi ke setiap unit tentang pelaksaan pelayanan yang sesuai dengan standar
( Kebijakan, panduan, SPO) yang telah ditetapkan.
4. Perlunya peningkatan pelatihan staf sesuai dengan uraian tugas yang diberikan.

Yogyakarta, 23 November 2018


Ketua Sekertaris

Sri Yanti, AMK Desi Safriana, Amd Keb

Anda mungkin juga menyukai