1. Tulisan yang berisi komunikasi tentang kenyataan yang essensial untuk menjaga
kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi untuk suatu periode tertentu.
2. Menyiapkan dan memelihara kejadian-kejadian yang diperhitungkan melalui gambaran,
catatan/dokumentasi
3. Membuat catatan pasien yang otentik tentang kebutuhan asuhan kebidanan,
mengidentifikasi masalah pasien, merencanakan, menyelenggarakan atau evaluasi hasil
asuhan kebidanan.
4. Memonitor catatan profesional dan data dari pasien, kegiatan perawatan, perkembangan
pasien menjadi sehat atau sakit dan hasil asuhan kebidanan.
5. Melaksanakan kegiatan perawatan, misalnya gradasi penyakit, peningkatan kesehatan
dan perawatan, mengurangi penderitaan dan perawatan pada pasien yang hampir
meninggal dunia.
Tujuan Dokumentasi
Adapun tujuan dokumentasi kebidanan adalah sebagai berikut:
1. Sebagai sarana komunikasi. Komunikasi terjadi dalam tiga arah :
Ke bawah untuk melakukan instruksi.
Ke atas untuk memberi laporan.
Ke samping (Lateral) untuk memberi saran
Dokumentasi yang dikomunikasikan secara akurat dan lengkap dapat berguna untuk:
Membantu koordinasi asuhan kebidanan yang diberikan oleh tim kesehatan.
Mencegah informasi yang berulang terhadap pasien atau anggota tim kesehatan atau
mencegah tumpang tindih, bahkan sama sekali tidak dilakukan untuk mengurangi
kesalahan dan meningkatkan ketelitian dalam memberikan asuhan kebidanan pada
pasien.
Membantu tim bidan dalam menggunakan waktu sebaik-baiknya.
2. Sebagai sarana tanggung jawab dan tanggung gugat. Sebagai upaya untuk melindungi
pasien terhadap kualitas pelayanan keperawatan yang diterima dan perlindungan terhadap
keamanan perawat dalam melaksanakan tugasnya, maka perawat/bidan diharuskan
mencatat segala tindakan yang dilakukan terhadap pasien.
3. Sebagai sarana informasi statistic
Data statistik dari dokumentasi kebidanan dapat membantu merencanakan kebutuhan di
masa mendatang, baik SDM, sarana, prasarana dan teknis.
4. Sebagai sarana pendidikan
Dokumentasi asuhan kebidanan yang dilaksanakan secara baik dan benar akan
membantu para siswa kebidanan maupun siswa kesehatan lainnya dalam proses belajar
mengajar untuk mendapatkan pengetahuan dan membandingkannya, baik teori maupun
praktek lapangan.
5. Sebagai sumber data penelitian
Informasi yang ditulis dalam dokumentasi dapat digunakan sebagai sumber data penelitian.
6. Sebagai jaminan kualitas pelayanan kesehatan
7. Melalui dokumentasi yang dilakukan dengan baik dan benar, diharapkan asuhan kebidanan
yang berkualitas dapat dicapai, karena jaminan kualitas merupakan bagian dari program
pengembangan pelayanan kesehatan.
8. Sebagai sumber data perencanaan asuhan kebidanan berkelanjutan
Dengan dokumentasi akan didapatkan data yang aktual dan konsisten mencakup seluruh
asuhan kebidanan yang dilakukan.
Fungsi Dokumentasi
1. Bentuk tanggung jawab profesi bidan Responsibilitas dan akuntabilitas profesi merupakan
salah satu alasan diadakannya dokumentasi asuhan kebidanan.
2. Perlindungan hukum
Informasi dalam dokumentasi kebidanan dapat digunakan pada saat terjadi kasus
malpraktik yang menyangkut pemberian asuhan kebidanan oleh bidan.
3. Mematuhi standar pelayanan
Sebuah institusi pelayanan kebidanan harus mematuhi standar-standar tertentu untuk
mendapatkan ijin operasional dan kualitas tertentu (akreditasi).
4. Efisiensi kegiatan dan pembiayaan asuhan
PRINSIP-PRINSIP DOKUMENTASI
Ditinjau dari segi isi, dokumentasi harus mengandung nilai administrasi, nilai hukum, nilai
keuangan, nilai riset dan nilai edukasi.
1. Nilai administrasi
sebuah dokumentasi harus dapat dijadikan pegangan hukum bagi RS, petugas kesehatan,
maupun pasien.
2. Nilai hukum
rangkaian pendokumentasian kegiatan pelayanan kebidanan merupakan alat pembelaan yang
sah apabila terjadi gugatan.
3. Nilai keuangan
semua kegiatan pelayanan medis dan pelayanan kebidanan akan menggambarkan tinggi
rendahnya biaya yang dikeluarkan pasien dan rumah sakit.
4. Nilai riset data
informasi serta bahan yang dapat dipergunakan sebagai objek penelitian.
5. Nilai edukasi
informasi yang terdapat dalam dokumentasi harus dapat dipergunakan sebagai referensi atau
bahan pengajaran sesuai profesi masing-masing, khususnya bidan.
Menurut Carpenito (1991), tiga prinsip yang harus diperhatikan dalam sebuah dokumentasi
adalah keakuratan data, keringkasan dan kemudahan untuk dibaca.
Ditinjau dari segi teknik pencatatan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
kegiatan pendokumentasian, antara lain:
1. Menulisakan nama pasien pada setiap halaman catatan bidan.
2. Hendaknya tulisan mudah dibaca.
3. Dokumentasi segera dilaksanakan setelah dilakukan pengkajian pertama dan selesai
melakukan setiap langkah asuhan kebidanan.
4. Apabila memungkinkan kutip semua kalimat atau kata yang diungkapkan oleh pasien.
5. Pastikan kebenaran dari setiap data yang akan ditulis.
6. Bedakan antara informasi yang objektif dan penafsiran.
7. Hindari dokumentasi yang bersifat baku.
8. Hindari penggunaan istilah yang tidak jelas dan pergunakan singkatan yang sudah biasa
dipakai dan dapat diterima.
9. Apabila terjadi kesalahan dalam penulisan maka tulisan yang salah tersebut jangan dihapus.
Pada tulisan yang salah, coret satu kali, kemudian tulis kata “salah” diatasnya, serta
bubuhkan paraf. Selanjutnya tuliskan informasi yang benar.
10. Setiap kegiatan dokumentasi cantumkan waktu (tanggal dan jam), serta tanda tangan dan
nama terang.
11. Bila pencatatan bersambung pada halaman berikutnya, bubuhkan tanda tangan dan
cantumkan kembali waktu pada bagian halaman berikutnya.
Manfaat Dokumentasi
1. Aspek Administrasi
Dokumentasi kebidanan yang berisi tindakan bidan, berdasarkan wewenang dan tanggung
jawab sebagai tenaga medis dan paramedic dalam mencapai tujuan pelayanan kebidanan.
2. Aspek Medis
Dokumentasi berisi catatan yang digunakan sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan atau
perawatan yang harus diberikan kepada pasien.
3. Aspek Hukum
Dokumentasi yang digunakan sebagai tanda bukti dan jaminan kepastian hukum.
4. Aspek Keuangan
Dokumentasi data atau informasi baik tentang tindakan serta perawatan pada pasien yang dapat
digunakan sebagai perincian biaya atau keuangan.
5. Aspek Penelitian
Dokumentasi yang digunakan sebagai data dalam penelitian dan pengembangan ilmu
pengetahuan melalui studi dokumentasi.
6. Aspek Pendidikan
Dokumentasi kebidanan berisi data informasi tentang perkembangan kronologis dan kegiatan
pelayanan medik yang diberikan kepada pasien yang dapat dipergunakan sebagai bahan atau
referensi pendidikan.
7. Aspek Dokumentasi
Dokumentasi yang berisi sumber informasi yang harus didokumentasikan dan dipakai sebagai
bahan pertanggungjawaban dalam proses dan laporan pelayanan kebidanan.
8. Aspek Jaminan Mutu
Dokumentasi yang dilakukan dengan baik, lengkap dan akurat dapat membantu dalam
peningkatan mutu asuhan kebidanan. Selain itu, dokumentasi yang dilakukan bias berguna
untuk mengetahui sejauh mana masalah pasien dapat teratasi dan seberapa jauh masalah baru
dapat diidentifikasikan dan dimonitor melalui catatan yang akurat.
9. Aspek Akreditasi
Dokumentasi dapat digunakan untuk memantau kualitas layanan kebidanan yang telah
diberikan sehingga dapat diambil kesimpulan tentang tingkat keberhasilan pemberian asuhan
kebidanan.
10. Aspek Statistik
Informasi statistik dari dokumentasi dapat membantu suatu institusi untuk mengantisipasi
kebutuhan tenaga dan menyusun rencana sesuai dengan kebutuhan.
11. Aspek komunikasi
Komunikasi digunakan sebagai koordinasi asuhan kebidanan yang diberikan oleh beberapa
orang untuk mencegah pemberian informasi berulang-ulang kepada pasien oleh anggota tim
kesehatan.
Syarat Dokumentasi
Membuat suatu dokumentasi haruslah memperhatikan beberapa syarat sebagai berikut:
1. Kesederhanaan (Simplicity)
Penggunaan kata-kata yang sederhana, mudah dibaca, dimengerti, dan hindari istilah sulit.
2. Keakuratan (Conservatism)
Data yang diperoleh harus benar-benar akurat berdasarkan informasi yang telah dikumpulkan.
3. Kesabaran
Gunakan kesabaran dalam membuat dokumentasi kebidanan dengan meluangkan waktu untuk
memeriksa kebenaran terhadap data pasien yang telah atau sedang diperiksa.
4. Ketepatan (Precision)
Ketepatan dalam pendokumentasian merupakan syarat yang sangat diperlukan. Untuk
memperoleh ketepatan perlu pemeriksaan dengan mengunakan teknologi yang lebih tinggi
seperti menilai gambaran klinis dari pasien, laboratorium dan pemeriksaan tambahan.
5. Kelengkapan
Pencatatan terhadap semua pelayanan yang diberikan, tanggapan bidan, tanggapan pasien,
alasan pasien dirawat, kunjungan dokter dan tenaga kesehatan lainnya (7 langkah varney).
Informasi yang didapat dari pasien didokumentasikan dan petugas wajib menjaga atau
melindungi rahasia pasien yang bersangkutan.
A. Pengertian Dokumentasi
Dokumentasi dalam asuhan kebidanan adalah suatu pencatatan yang lengkap dan akurat
terhadap keadaan/kejadian yang dilihat dalam pelaksanaan asuhan kebidanan (proses asuhan
kebidanan)
B. Fungsi Dokumentasi
1. Sebagai dokumen yang sah sebagai bukti atas asuhan yang telah di berikan
2. Sebagai sarana komunikasi dalam tim kesehatan yang memberikan asuhan
3. Sebagai sumber data yang memberikan gambaran tentang kronologis kejadian kondisi yang
terobservasi untuk mengikuti perkembangan dan evaluasi respon pasien terhadap asuhan yang
telah di berikan
4. Sebagai sumber data penting untuk pendidikan dan penelitian
C. Manfaat Dan Pentingnya Dokumentasi :
1. Nilai hukum – catatan informasi tentang klien / pasien merupakan dokumentasi resmi dan
mempunyai nilai hukum jika terjadi suatu masalah yang berkaitan dengan pelanggaran etika &
moral profesi , dokumentasi dapat merupakan barang bukti tentang tindakan yang telah
dilakukan bidan sekaligus sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan sanksi.
2.Jaminan mutu ( quality control ) – pencatatan yang lengkap & akurat dapat menjadi tolak –
ukur dalam menilai asuhan yang telah diberikan dan menentukan tindak lanjut berikutnya.
3. Alat komunikasi – merupakan alat “ perekam “ terhadap masalah yang terkait dengan klien /
pasien atau tenaga kesehatan lain. Dapat dilihat apa yang telah terjadi / dilakukan terhadap
pasien / klien , terutama pada keadaan dimana pasien perlu dirujuk atau dikonsultasikan ke
dokter /ahli gizi dsb.
4. Nilai administrasi termasuk salah satunya adalah biaya/dana – dapat dipergunakan sebagai
pertimbangan / acuan dalam menentukan biaya yang telah dibutuhkan / dikeluarkan untuk
asuhan.
5. Nilai pendidikan – dapat di pergunakan sebagai bahan pembelajaran bagi peserta didik
kebidanan maupun tenaga bidan muda , karena menyangkut secara kronologis proses asuhan
kebidanan serta tindakan yang dilakukan (sistematika pelaksanaan ).
6. Bahan penelitian – dokumentasi yang rangkap & akurat dapat mempunyai nilai bagi
penelitian dalam pengembangan pelayanan kebidanan selanjutnya (objek riset ).
7. Akreditasi / audit – digunakan sebagai kesimpulan keberhasilan asuhan yang diberikan serta
menentukan / memperlihatkan peran & fungsi bidan dalam masalah kebidanan.
Dokumentasi kebidanan merupakan suatu catatan otentik atau dokumen asli yang dapat
dijadikan bukti dalam persoalan hukum. Dokumentasi kebidanan mempunyai manfaat dari
berbagai aspek, antara lain aspek adiministrasi, aspek hukum, aspek pendidikan, aspek
penelitian, aspek ekonomi, dan aspek manajemen.
Manfaat dari aspek adiministrasi, yaitu dokumentasi kebidanan dijadikan sebagai
catatan tentang tindakan bidan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai tenaga
medis
Manfaat dari aspek hukum, yaitu dokumentasi kebidanan dijadikan sebagai jaminan
kepastian hukum atas dasar keadilan.
Manfaat dari aspek pendidikan, yaitu dokumentasi kebidanan dijadikan sebagai data
informasi tentang perkembangan kronologis dan dapat dipergunakan sebagai bahan atau
referensi pembelajaran bagi siswa atau profesi.
Manfaat dari aspek penelitian, yaitu dokumentasi kebidanan dijadikan sebagai data dan
informasi dalam penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan.
Manfaat dari aspek ekonomi, yaitu dokumentasi kebidanan dijadikan sebagai dasar
untuk perincian biaya atau keuangan.
Manfaat dari aspek manajemen, yaitu dokumentasi kebidanan dijadikan sebagai patokan
keberhasilan bidan dalam memberikan asuhan kebidanan kepada klien.
Manfaat Pendokumentasian
Manfaat atau fungsi dari dokumentasi adalah :
1. Sebagai dokumen yang sah
2. Sebagai sarana komunikasi antara tenaga kesehatan
3. Sebagai dokumen yang berharga untuk mengikuti perkembangan dan evaluasi pasien
4. Sebagai sumber data yang penting untuk penelitian dan pendidikan
5. Sebagai suatu sarana bagi bidan dalam pernanannya sebgai pembela (advocate)
pasien, misalnya dengan catatan yang teliti pada penkajian dan pemeriksaan awal
dapat membantu pasien misalnya pada kasus pengamiayaan, pemerkosaan, yang dapt
membantu polisi dalam pengusutan dan pembuktian.