Anda di halaman 1dari 2

Diagnosis keperawatan komunitas di susun berdasarkan jenis diagnosis, sebagai

berikut :

1. Diagnosis sejahtera
Diagnosis sejahtera/wellnes digunakan bila komunitas mempunyai
potensi untuk di tingkatkan, belum ada data maladaptif. Perumusan
diagnosis keperawatan komunitas potensial, hanya terdiri dari komponen
problem (P) saja, tanpa komponen etiologi (E).
Contoh diagnosis sejahtera/wellnes :
Potensial peningkatan tumbuh kembang pada balita di RT 05 RW 01 des
X kecamatan A, ditandai dengan cakupan imunisasi 95 % (kota 95%),
80% berat badan balita ditas garis merah KMS, 80 % pendidikan ibu
adalah SMA, cakupan posyandu 95%.
2. Diagnosis ancaman (risiko)
Diagnosis risiko digunakan bila belum terdapat paparan masalah
kesehatan, tetapi sudah ditemukan beberapa data maladaptif yang
memungkinkan timbulnya gangguan. perumusan diagnosis keperawatan
komunitas risiko terdiri atas problem (P), etiologi (E), dan symptom/sign
(S).
Contoh diagnosis risiko :
Risiko terjadinya konflik psikologis pada warga RT 05 RW 01 desa X
kecamatan A yang berhubungan dengan koping masyarakat yang tidak
efektif ditandai dengan pernah terjadi perkelahian antar–RT, kegiatan
gotong royong dan silaturahmi rutin RW jarang dilakukan, penyuluhan
kesehatan terkait kesehatan jiwa belum pernah dilakukan, masyarakat
sering berkumpul dengan melakukan kegiatan yang tidak positif, seperti
berjudi.
3. Diagnosis aktual/gangguan
Diagnosis gangguan ditegakkan bila sudah timbul gangguan/masalah
kesehatan di komunitas, yang didukung oleh beberapa data maladaptif.
Perumusan diagnosis keperawatan komunitas aktual terdiri atas problem
(P), etiologi (E), dan symptom/sign (S).
Contoh diagnosis aktual :
Gangguan/masalah kesehatan reproduksi pada agregat remaja yang
berhubungan dengan kurangnya kebiasaan higiene personal, ditandai
dengan 92% remaja mengatakan mengalami keputihan patologis, upaya
yang dilakukan remaja dalam mengatasi keputihan 80% didiamkan saja,
92% remaja mengatakan belum pernah memperoleh informasi kesehatan
reproduksi dari petugas kesehatan.
Tingginya kasus diare di wilayah RW 05 kelurahan X yang berhubungan
dengan tidak adekuatnya penggunaan fasilitas layanan kesehatan untuk
penanggulangan diare, keterbatasan, dan kualitas sarana pelayanan
diare.
Setelah data dianalisis dan masalah keperawatan komunitas ditetapkan,
prioritas masalah kesehatan komunitas yang ada perlu ditetetapkan
bersama masyarakat melalui musyawarah masyarakat desa (MMD) atau
lokakarya mini masyarakat. Prioritas masalah dibuat berdasarkan kategori
dapat diatasi, kemudahan, dan kekhususan, mengingat banyaknya
masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Pemilihan masalah ini sangat
penting dilakukan, agar implementasi yang dilakukan benar-benar
bermanfaat bagi masyarakat dan secara tidak langsung akan
membangun rasa percaya diri dan kompetensi masyarakat untuk
mengatasi masalah yang lain. Penentuan prioritas masalah keperawatan
komunitas dapat dilakukan melalui metode berikut.
1. Paper and pencil tool (Ervin, 2002 dalam Achjar, 2014)
Contoh penentuan prioritas masalah keperawatan komunitas
menggunakan metode Paper and pencil tool.
2. Skoring diagnosis keperawatan komunitas (DepKes, 2003 dalam
Achjar, 2014).

Anda mungkin juga menyukai