Anda di halaman 1dari 25

PROSES KEPERAWATAN

KOMUNITAS

Muhammad Irwan, S.Kep, Ners, M.Kep


Konsep Asuhan Keperawatan Komunitas

• Faktor  Kesehatan Komunitas

• Sehat/Kesehatan: tingkat kesra sebagai akibat dari interaksi yang harmonis


antara badan, pikiran/jiwa, dan lingkungan

• Kesehatan komunitas dicapai melalui pemenuhan kebutuhan komunitas


secara koletif  identifikasi masalah & peran sertanya dalam
penyelesaian masalah.
SIFAT ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

• Partisipasi pasif
(masy sbg
sumber data)
Kerjasama • Partisipasi aktif
(partnership) (masy sbg
penggerak
dalam semua
proses askep
kom)

Fokus : Masy (individu,Klg, dan Klpk)


Tempat : Rmh, Puskes, Komunitas
PENDEKATAN: PROSES KEP. KOM

Core: Kumpulan Agregat


Lingkungan Bio (Individu, Keluarga,
Psiko, Sosio-Kul- Klp/Kom) di suatu
wilayah
Spiritual

1 s/d 8  elemen-
elemen yang
mempengaruhi Kom

Diagnosis Kenyataan
Teori

Perencanaan

Implementasi

Evaluasi
8 core Keperawatan
Komunitas

1. Data lingkungan fisik


2. Pelayanan kesehatan dan sosial
3. Ekonomi
4. Keamanan dan transportasi
5. Politik dan pemerintahan
6. Sistem komunikasi
7. Pendidikan
8. Rekreasi
1. Pengkajian Komunitas

• Salah satu dari fungsi utama/Inti dari perawatan Kesehatan Masyarakat


• Merupakan pendekatan yang sistematis dan logik
• Proses berfikir kritis terhadap komunitas

Tahu dan mengerti tentang kondisi komunikasi sebagai klien


Terdiri dari 4 tahap:

1.Mengumpulkan data

2. Mengembangkan/pengolahan data (klasifikasi/ kategorisasi data, perhitungan %,


tabulasi data)

3. Interpretasi data (menggambarkan masalah kes. Masyarakat dan kekuatan masy)

4. Analisa data (mengidentifikasi diagnosa kep. kom)


Penyakit yang ada sebelum bencana

Umumnya, penyakit menular yang muncul setelah bencana


terkait dengan penyakit endemis wilayah tersebut. Sehingga,
risiko penularan penyakit paska bencana juga tidak ada jika
organisme penyebab tidak ada di wilayah tersebut sebelumnya.
Meskipun begitu, relawan yang datang ke wilayah bencana
mempunyai risiko untuk menularkan penyakit, maupun tertular
penyakit yang sudah ada di wilayah bencana.
Data Pengkajian Komunikasi:

Menurut Neuman, 1989 dalam Anderson & Mc Farlane, 2000)


• Terdiri dari 2 bagian utama:
1. Data Inti: sejarah/riwayat, data demografi
(karakteristik umur, sex, suku, bangsa, status pekawinan,
pendidikan, agama), nilai dan keyakinan, tipe keluarga,
vital statistik: angka kelahiran, kematian berdasarkan
umur dan penyebab
2. Delapan subsistem yang melingkupinya:Keamanan
dan transportasi, politik dan pemerintahan, komunikasi,
pendidikan, rekreasi)
Lanjutan..

• Lingkungan fisik: luas daerah, denah atau peta wilayah, iklim,


daerah banjir atau tidak, jumlah penduduk, dan kepadatan
penduduk (melalui wienshield survey), pemeriksaan atau
pengkajian status kesehatan klien (individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat)
• Pelayanan kesehatan dan sosial: fasilitas di dalam komunikasi
dan di luar komunikasi
• Pelayanan Kes (jenis plyan, SDM, karakteristik pemakai, statistik
(jlh kunjungan, bayaran, jam plyan, keadekuatannya) dapat
dicapai, diterima atau tidak oleh komunitas
Lanjutan..

• Ekonomi: pendapatan penduduk, jumlah pddk


berdasarkan status sosek, adakah industri, toko atau
pusat perbelanjaan
• Keamanan dan transportasi: jenis sarana
transportasi, kualitas yan/perlindungan (kebakaran,
polusi, sanitasi/limbah/sampah/air kotor)
• Politik dan pemerintahan: keberadaan dan jumlah
RT. RW, lurah, camat, dst, peraturan dan kebijakan
pemerintah daerah terhadap upaya peningkatan kes
masy, keberadaan PokYanMas: PKK, LSM, LKMD,
Karang Taruna, Posyandu, dsb
Lanjutan..

• Komunikasi: keberadaan wadah atau sarana


perkumpulan masy, sumber informasi, cara
penduduk mendapatkan informasi.
• Pendidikan: Fasilitas pendidikan yang tersedia (tk
pendidikan, tipe/macam sekolah, sumber,
karakteristik pemakai, keadekuatan, ketersediaan
dan apakah dapat dicapai)
• Rekreasi: Macam, tempat, bayaran, yang
menggunakan
2. Diagnosa Keperawatan
Komunitas
• Hasil analisa data  kesimpulan masalah
kesehatan/keperawatan masy dan etiologi
• Menurut Green and Slade (2001 dalam
Stanhope & Lancaster, 2004) ada 3
komponen format diagnosa keperawatan
kom.
1. Risk of: masalah spesifik atau risiko mas
kes di komunitas
2. Among: komunitas atau klien spesifik
yang akan diintervensi oleh perawat kom
3. Related to: gambarn karakteristik
komunitas, meliputi motivasi,
pengetahuan, keterampilan serta faktor
lingkungan
Lanjutan DX. Kep Kom:
• Kesimpulan Komponen:
1. Kondisi yang perlu ditingkatkan; gangguan yang
mungkin atau sudah terjadi.
2. Agregat yang berisiko
3. Wilayah di mana agregat bertempat tinggal
4. Penyebab/etiologi (kec potensi: tidak ada etiologi)
5. Manifestasi/data penunjang (sign and symptom)
Komponen Dx:
• P = Problem (untuk potensial)
• PES = (Problem, etiologi, sign dan symptom) utk dx risiko dan
aktual

14
Lanjutan..

Jenis Diagnosa: Potensial, Risiko Aktual


- Sehat/Wellness/Potensial: komunitas mpyi
potensi untuk ditingkatkan, belum ada data
maladaptif atau paparan masalah kesehatan
- Ancaman/Risiko: Belum terdapat pemaparan
masalah kesehatan, namun sudah ditemukan
beberapa data maladaptif yang memungkinkan
timbulnya gangguan/masalah
- Nyata/aktual: sudah timbul gangguan/maskes
didukung dengan beberapa data maladaptif
Contoh
1. Potensial peningkatan tumbuh kembang pada balita di
RT….RW ….desa…., kecamatan
Ditandai dengan:
- Cakupan imunisasi 95%
- 90% BB Balita di atas garis merah/KMS
- 80% pendidikan ibu SMA
- Cakupan Posyandu 90%
2. Risiko terjadinya konflik psikologi pada warga di RW …,
kel ….., kec …. Berhubungan dengan koping masy yang
tidak efektif
Ditandai dengan pernah tjd perkelahian antar RT. Keg
silaturahmi jarang dilakukan, penyuluhan kesehatan
terkait kes jiwa belum pernah dilakukan, terdapatnya
tempat perkumpulan warga yang tidak positif (Togel)
Contoh

• Gangguan/masalah tingginya angka hipertensi pada


warga dewasa di RW…., kel ….., kec….., berhubungan
dengan pola hidup yang tidak sehat
Ditandai dengan:
- 80% responden mempyi kebiasaan makan yang
asin, berlemak, (n=120)
- Kasus no. 1 hipertensi dari data Puskesmas
- 80% warga tidak pernah melakukan olahraga
- Minimal 5 kasus yang dirujuk dari Puskesmas ke RS
karena peny jantung hipertensi
Kriteria evaluasi

Adalah Acuan atau kriteria dari tingkat pencapaian


tujuan/hasil yang diharpkan terdiri dari: Kriteria dan
Standard.
Kriteria Respon masyarakat yang diharapkan sebagai
acuan tercapainya suatu tujuan (respon verbal/kognitif,
respon psikomotor, respon efektif).
Standard: Target minimal tingkat pencapaian tujuan,
sebagai penentu tingkat keberhasilan intervensi yang
dilakukan
Intervensi keperawatan

• Potensial peningkatan tumbuh kembang pada balita di


RT….RW ….desa…., kecamatan
1. Pendidikan kesehatan
2. Proses Kelompok
3. Kemitraan/kerjasama LP dan LS
4. Pemberdayaan Masy (empowerment)
5. Intervensi profesional keperawatan
• Bentuk Intervensi:
1. Pddk kep untuk memberdayakan klien
2. Membentuk kelompok kerja kesehatan dan melakukan
kegiatan kelompok masy
3. Membina kerjasama LP, LS untuk menyelesaikan maskes
4. Melibatkan masy dalam upaya penyelesaian maskes
5. Demontrasi ket kep dan advanced intervention
6. Rujukan
3. Perencanaan Kep. Kom
Terdapat 3 tahap kegiatan:
1. Memprioritaskan masalah keperawatan kom
2. Merumsukan tujuan umum, tujuan khusus, kriteria
evaluasi
3. Menyusun rencana/intervensi keperawatan kom.
Prioritas Masalah

Menurut Stanhope & Lancaster (2004), terdapat 6 kriteria dalam


menentukan prioritas:
1. Kesadaran komunitas terhadap masalah
2. Motivasi komunitas dalam menyelesaikan masalah
3. Kemampuan perawat untuk mempengaruhi atau
memberikan solusi
4. Tersedianya keahlian untuk menyelesaikan maskes
5. Keparahan atau keseriusan masalah yang dihasilkan jika tidak
diselesaikan
Masing-masing kriteria diberi skor 1-10, sehingga total skore max
adalah 60
Penetapan tujuan

Kriteria merumuskan tujuan:


1. Berfokus pada masyarakat
2. Jelas dan singkat
3. Dapat diukur dan diobservasi
4. Realistik
5. Batasan waktu (jangka pendek dan jangka panjang)
6. Melibatkan peran serta aktif masy
• Terdiri dari: Tujuan umum dan khusus
Tujuan umum/jangka panjang mengacu pada
penyelesaian masalah (problem)
Tujuan khusus/jangka pendek mengacu pada
penyelesaian etiologi
Format Rencana Askep Kom:
• Terdiri dari:
1. Diagnosa keperawatan kom
2. Tujuan: Umum dan Khusus
3. Kriteria evaluasi: kriteria dan standard sesrta
evaluator
4. Intervensi Keperawatan: Strategi dan bentuk kegiatan
4. Implementasi
 Merupakan tahap realisasi/aplikasi dari rencana kegiatan yang
dilakukan
5. Evaluasi
 Merupakan tahap menilai keberhasilan dari kegiatan yang telah
dilakukan, dengan membandingkan hasil tindakan dengan standar
(evaluasi formatif) dan tujuan yang telah ditetapkan (evaluasi
sumatif)
 Menilai efektifitas kegiatan yang dilakukan (faktor penghambat dan
faktor pendukung)
 Hasil penilaian/evaluasi digunakan sebagai upaya rencana tindak
lanjut.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai