Anda di halaman 1dari 61

Sistem Endokrin

Pengkajian Hipoglikemi dan


Hiperglikemi

Yesi Hasneli N, S. Kp., MNS


1
Hipoglikemia
Pengkajian Primer
1. Airway
Menilai jalan napas bebas. Apakah pasien dapat
bernapas dengan bebas,ataukah ada sekret yang
menghalangi jalan napas.

Jika ada obstruksi, lakukan:


§ Chin lift/ Jaw thrust
§ Suction
§ Guedel Airway
§ Instubasi Trakea
Hipoglikemia …
2. Breathing
Bila jalan nafas tidak memadai, lakukan:
§ Beri oksigen
§ Posisikan semi Flower

3. Circulation
Menilai sirkulasi / peredaran darah
§ Cek capillary refill
§ Auskultasi adanya suara nafas tambahan
§ Segera Berikan Bronkodilator, mukolitik.
§ Cek Frekuensi Pernafasan
§ Cek adanya tanda-tanda Sianosis, kegelisahan
§ Cek tekanan darah
Penilaian ulang ABC diperlukan bila kondisi pasien
tidak stabil
Hipoglikemia …
4. Disability
• Menilai kesadaran pasien dengan cepat, apakah
pasien sadar, hanya respon terhadap nyeri atau
sama sekali tidak sadar.

• Kaji tingkat mobilisasi pasien.

• Posisikan pasien posisi semi fowler, esktensikan


kepala, untuk memaksimalkan ventilasi.

• Segera berikan Oksigen sesuai dengan kebutuhan,


atau instruksi dokter.
Hipoglikemia …
B. Pengkajian Sekunder

Data dasar yang perlu dikaji adalah:


1. Keluhan utama:
Kaji simptomatis, dan lebih sering hipoglikemi
merupakan diagnosa sekunder yang menyertai
keluhan lain sebelumnya seperti asfiksia, kejang,
sepsis.

2. Riwayat:
o ANC
o Perinatal
o Post natal
Hipoglikemia …
o Imunisasi
o Diabetes melitus pada orang tua/ keluarga
o Pemakaian parenteral nutrition
o Sepsis
o Enteral feeding
o Pemakaian Corticosteroid therapi
o Ibu yang memakai atau ketergantungan narkotika
o Kanker
Hipoglikemia …
3. Data fokus

Data Subyektif:
o Sering masuk dengan keluhan yang tidak jelas
o Keluarga mengeluh bayinya keluar banyak keringat
dingin
o Rasa lapar (bayi sering nangis)
o Nyeri kepala
o Sering menguap
o Irritabel
Hipoglikemia …
• Data Obyektif:

o Parestisia pada bibir dan jari, gelisah, gugup,


tremor, kejang, kaku,
o Hight—pitched cry, lemas, apatis, bingung,
cyanosis, apnea, nafas cepat irreguler, keringat
dingin, mata berputar-putar, menolak makan dan
koma
o Plasma glukosa < 50 gr/
Hipoglikemia …
Pengkajian head to toe

1. Data subyektif:
§ Riwayat penyakit dahulu
§ Riwayat penyakit sekarang
§ Status metabolik: intake makanan yang melebihi
kebutuhan kalori,infeksi atau penyakit-penyakit akut
lain, stress yang berhubungan dengan faktor-faktor
psikologis dan social, obat-obatan atau terapi lain
yang mempengaruhi glukosa darah, penghentian
insulin atau obat antihiperglikemik oral.
Hipoglikemia …
2. Data Obyektif
a. Aktivitas / Istirahat
•Gejala: Lemah, letih, sulit bergerak/berjalan, kram
otot, tonus otot menurun, gangguan istrahat/tidur

•Tanda: Takikardia dan takipnea pada keadaan


istrahat atau aktifitas Letargi/disorientasi, koma
Hipoglikemia …
b. Sirkulasi
• Gejala: Adanya riwayat hipertensi, IM akut,
klaudikasi, kebas dan kesemutan pada ekstremitas,
ulkus pada kaki, penyembuhan yang lama,
takikardia.

• Tanda: Perubahan tekanan darah postural,


hipertensi, nadi yang menurun/tidak ada, disritmia,
krekels, distensi vena jugularis, kulit panas, kering,
dan kemerahan, bola mata cekung
Hipoglikemia …
c. Integritas/ Ego
• Gejala: Stress, tergantung pada orang lain, masalah
finansial yang berhubungan dengan kondisi

• Tanda: Ansietas, peka rangsang

d. Eliminasi
• Gejala: Perubahan pola berkemih (poliuria), nokturia,
rasanyeri/terbakar, kesulitan berkemih (infeksi), ISK
baru/berulang, nyeritekan abdomen, diare.

• Tanda: Urine encer, pucat, kuning, poliuri (dapat


berkembangmenjadi oliguria/anuria, jika terjadi
Hipoglikemia …
hipovolemia berat), urin berkabut, bau busuk (infeksi),
abdomen keras, adanya asites, bising usus lemah dan
menurun, hiperaktif (diare).

e. Nutrisi/Cairan
• Gejala: Hilang nafsu makan, mual/muntah, tidak
mematuhi diet, peningkatan masukan
glukosa/karbohidrat, penurunan berat badan lebih
dari beberapa hari/minggu, haus, penggunaan
diuretik (Thiazid)

• Tanda: Kulit kering/bersisik, turgor jelek,


kekakuan/distensi abdomen, muntah, pembesaran
Hipoglikemia …
tiroid (peningkatan kebutuhan metabolik dengan
peningkatan gula darah), bau halisitosis/manis, bau
buah (napas aseton)

f. Neurosensori
• Gejala: Pusing/pening, sakit kepala, kesemutan,
kebas, kelemahan pada otot, parestesi, gangguan
penglihatan

• Tanda: Disorientasi, mengantuk, alergi, stupor/koma


(tahap lanjut),gangguan memori (baru, masa lalu),
kacau mental, refleks tendon dalam menurun (koma),
aktifitas kejang (tahap lanjut dari DKA).
Hipoglikemia …
g. Nyeri/kenyamanan
• Gejala: Abdomen yang tegang/nyeri (sedang/berat)

• Tanda: Wajah meringis dengan palpitasi, tampak


sangat berhati-hati

• h. Pernapasan
• Gejala: Merasa kekurangan oksigen, batuk
dengan/tanpa sputum purulen (tergantung adanya
infeksi/tidak)

• Tanda: Lapar udara, batuk dengan/tanpa sputum


purulen, frekuensi pernapasan meningkat
Hipoglikemia …
i. Keamanan
• Gejala: Kulit kering, gatal, ulkus kulit

• Tanda: Demam, diaphoresis, kulit rusak, lesi/ulserasi,


menurunnya kekuatan umum/rentang gerak,
parestesia/paralisis otot termasuk otot-otot
pernapasan (jika kadar kalium menurun dengan
cukup tajam)

j. Seksualitas
• Gejala: Rabas vagina (cenderung infeksi) Masalah
impoten pada pria.
Hipoglikemia …
k. Penyuluhan/pembelajaran
• Gejala: Faktor resiko keluarga DM, jantung, stroke,
hipertensi. Penyembuhan yang lambat, penggunaan
obat seperti steroid, diuretik (thiazid), dilantin dan
fenobarbital (dapat meningkatkan kadar glukosa
darah). Mungkin atau tidak memerlukan obat diabetik
sesuai pesanan.

• Rencana pemulangan: Mungkin memerlukan


bantuan dalam pengaturan diit, pengobatan,
perawatan diri, pemantauan terhadap glukosa darah.
Hipoglikemia …
C. Diagnosa Keperawatan
1. Risiko komplikasi b/d kadar glukosa plasma yang
rendah seperti, gangguan mental, gangguan
perkembangan otak, gangguan fungsi saraf
otonom, koma hipoglikemi

2. Perubahan sensori perseptual b/d


ketidakseimbangan glukosa

3. Nutrisi kurang dari kebutuhan b/d penurunan


masukan oral

4. Kelelahan b/d penurunan energi metabolik


Hipoglikemia …
D. Intervens Keperawatan
1. Risiko komplikasi b/d kadar glukosa plasma yang
rendah seperti, gangguan mental, gangguan
perkembangan otak, gangguan fungsi saraf otonom,
koma hipoglikemi.
a) Cek serum glukosa sebelum dan setelah makan
b) Monitor: kadar glukosa, pucat, keringat dingin, kulit
yang lembab
c) Monitor vital sign
d) Monitor kesadaran
e) Monitor tanda gugup, irritabilitas
f) Lakukan pemberian susu manis peroral 20 cc X 12
Hipoglikemia …
g) Analisis kondisi lingkungan yang berpotensi
menimbulkan hipoglikemi.
h) Cek BB setiap hari
i) Cek tanda-tanda infeksi
j) Hindari terjadinya hipotermi
k) Lakukan kolaborasi pemberian Dex 15 % IV
l) Lakukan kolaborasi pemberian O2 1 lt – 2 lt /menit
Hipoglikemia …
2. Diagnosa keperawataan: Defisit volume cairan b/d
kehilangan gastrik berlebihan.

Kriteria hasil:
• Hidrasi adekuat dibuktikan oleh tanda vital stabil, nadi
perifer dapat diraba, turgor kulit dan pengisian kapiler
baik, haluaran urin tepat secara individu, dan kadar
elektrolit dalam batas normal.
Hipoglikemia …
Intervensi Rasional
Mandiri
• Pantau tanda-tanda vital, catat adanya perubahan
ortostatik.
• Hipoglikemia dapat dimanifestasikan oleh takikardia
• Kaji nadi perifer, pengisian kapiler, turgor kulit, dan
membran mukosa.
RR/ Merupakan indikator dari tingkat dehidrasi, atau
volume sirkulasi yang adekuat.
• Ukur berat badan setiap hari.
RR/Memberikan hasil pengkajian yang terbaik dari
status cairan yang sedang berlangsung dan selanjutnya
dalam memberikan cairan pengganti
Hipoglikemia …
• Catat hal-hal yang sering di laporkan seperti mual,
nyeri abdomen, muntah dan distensi lambung.
RR/Kekurangan cairan dan elektrolit mengubah
motilitas lambung, yang seringkali akan menimbulkan
muntah dan secara potensial akan menimbulkan
kekurangan cairan dan elektrolit.

Kolaborasi
• Berikan terapi cairan sesuai dengan indikasi, normal
salin atau setengah normal salin dengan atau tanpa
dekstrosa.
RR/Mengembalikan cairan yang adekuat.
Hipoglikemia …
3. Diagnosa Keperawatan: Perubahan sensori
perseptual b/d ketidakseimbangan glukosa.
Kriteria Hasil:
• Mempertahankan tingkat mental biasanya.
• Mengenali dan mengkompensasi adanya kerusakan
sensori.

Intervensi Rasional
Mandiri
• Pantau tanda-tanda vital dan status mental.
RR/ Sebagai dasar untuk membandingkan temuan
abnormal, seperti suhu yang meningkat dapat
mempengaruhi mental.
Hipoglikemia …
• Panggil pasien dengan nama, orientasikan kembali
sesuai dengan kebutuhannya, misalnya terhadap
tempat, orang, dan waktu.
RR/ Menurunkan kebingungan dan membantu untuk
mempertahankan kontak dengan realitas.
• Lindungi pasien dari cedera (gunakan pengikat)
ketika tingkat kesadaran pasien terganggu. Berikan
bantalan lunak pada pagar tempat tidur dan berikan
jalan nafas buatan yang lunak jika pasien
kemungkinan mengalami kejang.
RR/ Pasien mengalami disorientasi merupakan awal
kemungkinan timbulnya cedera, terutama malam hari
dan perlu pencegahan sesuai indikasi.
Hipoglikemia …
• Berikan tempat tidur yang lembut. Pelihara
kehangatan kaki/tangan, hindari terpajan terhadap air
panas atau dingin atau penggunaan bantalan atau
pemanas.
RR/ Meningkatkan rasa nyaman dan menurunkan
kemungkinan kerusakan kulit karena panas.

• Kolaborasi
• Pantau nilai laboratorium, glukosa darah.
RR/ Keseimbangan nilai laboratorium ini dapat
menurunkan fungsi mental.
Hipoglikemia …
4. Diagnosa Keperawatan : Nutrisi kurang dari
kebutuhan b/d penurunan masukan oral

Kriteria Hasil:
• Mencerna jumlah kalori/nutrien yang tepat.
• Menunjukkan tingkat energi biasanya.
• Mendemonstrasikan berat badan stabil atau
penambahan ke arah rentang biasanya/yang
diinginkan dengan nilai laboratorium normal.
Hipoglikemia …
Intervensi Rasional
Mandiri
• Timbang berat badan setiap hari atau sesuai dengan
indikasi.
RR/ Mengkaji pemasukan makanan yang adekuat
(termasuk absorpsi dan utilitisnya).
• Tentukan program diet dan pola makan pasien dan
bandingkan dengan makanan yang dapat dihabiskan
pasien.
RR/ Mengidentifikasi kekurangan dan penyimpangan
dari kebutuhan terapeutik.
Hipoglikemia …
• Berikan makanan cair yang mengandung zat
makanan (nutrien) dan elektrolit dengan segera jika
pasien sudah dapat mentoleransinya melalui
pemberian cairan melalui oral.
RR/ Pemberian makanan melalui oral lebih baik jika
pasien sadar dan fungsi gastrointestinalnya baik.
• Libatkan keluarga pasien pada perencanaan makan
ini sesuai dengan indikasi.
RR/ Meningkatkan rasa keterlibatannya, memberikan
informasi pada keluarga untuk memahami kebutuhan
nutrisi pasien.
Hipoglikemia …
Kolaborasi
• Konsultasi dengan ahli diet.
RR/ Sangat bermanfaat dalam perhitungan dan
penyesuaian diet untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
pasien.

5. Diagnosa Keperawatan: Kelelahan b/d penurunan


energi metabolik
Kriteria Hasil:
• Mengungkapkan peningkatkan energi.
• Menunjukkan perbaikan kemampuan untuk
berpartisipasi dalam aktivitas yang diinginkan.
Hipoglikemia …
Intervensi Rasional
Mandiri
• Diskusikan dengan pasien kebutuhan akan aktivitas.
RR/ Pendidikan dapat memberikan motivasi untuk
meningkatkan tingkat aktifitas meskipun pasien
mungkin sangat lemah.
• Pantau nadi, frekuensi pernafasan dan tekanan
darah sebelum/sesudah melakukan aktivitas.
RR/ Mengidentifikasi tingkat aktifitas yang dapat
ditoleransi secara fisiologis.
• Tingkatkan partisipasi pasien dalam melakukan
aktivitas sehari-hari sesuai dengan yang dapat
ditoleransi.


Hipoglikemia …
RR/ Meningkatkan kepercayaan diri/harga diri yang
positif sesuai tingkat aktivitas yang dapat ditoleransi
pasien.
Hiperglikemi
A. Pengkajian
a) Data subyektif :
• Riwayat Kesehatan Keluarga:
Adakah keluarga yg menderita penyakit seperti klien

• Riwayat Kesehatan Pasien dan Pengobatan


Sebelumnya:
Berapa lama klien menderita DM, bagaimana
penanganannya, mendapat terapi insulin jenis apa,
bagaimana cara minum obatnya apakah teratur atau
tidak, apa saja yang dilakukan klien untuk
menanggulangi penyakitnya.
Hiperglikemi…
b) Data obyektif
• Aktivitas dan istirahat:
Kelemahan, susah berjalan/bergerak, kram otot,
gangguan istirahat dan tidur, tachicardi/tachipnea
pada waktu melakukan aktivitas dan koma.
• Sirkulasi:
Riwayat hipertensi, penyakit jantung seperti IMA,
nyeri, kesemutan pada ekstremitas bawah, luka
yang sukar sembuh, kulit kering, merah, dan bola
mata cekung.
Hiperglikemi…
• Eliminasi
Poliuri, nocturi, nyeri, rasa terbakar, diare,
perut kembung dan pucat.

• Nutrisi
Nausea, vomitus, berat badan menurun,
turgor kulit jelek, mual/muntah.

• NeurosensorI
Sakit kepala, menyatakan seperti mau
muntah, kesemutan, lemah otot, disorientasi,
letargi, koma dan bingung.
Hiperglikemi…
• Nyeri
Pembengkakan perut, meringis.
• Respirasi
Tachipnea, kussmaul, ronchi, wheezing dan sesak
napas.
• Keamanan
Kulit rusak, lesi/ulkus, menurunnya kekuatan umum.
• Seksualitas
Adanya peradangan pada daerah vagina, terjadi
impoten pada pria.
• Integritas ego
Stress, ansietas
Hiperglikemi…
B. Diagnosa dan Rencana Keperawatan
1. Defisit volume cairan b.d diuresis osmotic akibat
hiperglikemia

Batasan karakteristik:
a. Peningkatan urin output
b. Kelemahan, rasa haus, penurunan BB secara tiba-tiba
c. Kulit dan membran mukosa kering, turgor kulit
buruk.
d. Hipotensi, takikardia, penurunan capillary refill.
Hiperglikemi…
Kriteria Hasil:

a. Tanda vital stabil (nadi 80-88 x/menit, tekanan darah


100-140/80-90 MmHg, suhu tubuh 36,5-37,4 0C,
respiratory rate 20-22 x/menit)

b. Nadi perifer teraba pada arteri radialis, arteri


brakialis, arteri dorsalis pedis.

c. Turgor kulit dan capillary refill baik dibuktikan


dengan capillary refill kurang dari 2 detik
Hiperglikemi…
d. Keluaran urine dalam kategori aman (lebih dari
100cc/hari sampai batas normal
1500cc-1700cc/hari)

e. Kadar elektrolit urin dalam batas normal dengan


nilai natrium 130-220meq/24 jam, kalium 25-100
meq/24 jam, klorida 120-250 meq/liter,
magnesium 1,2-2,5 mg/dl
Hiperglikemi…
INTERVENSI RASIONAL
1) Pertahankan untuk memberikan cairan Mempertahankan komposisi cairan dalam
1500-2500 ml atau dalam batas yang dapat tubuh, volume sirkulasi dan menghindari over
ditoleransi jantung jika pemasukan cairan load jantung
melalui oral sudah dapat diberikan
2) Pantau masukan dan pengeluaran, catat Memberikan perkiraan kebutuhan akan cairan
berat jenis urin pengganti dan membaiknya fungsi ginjal

3) Pantau tanda-tanda vital, catat adanya Penurunan volume cairan darah (hipovolemi)
perubahan tekanan darah akibat dieresis osmosis dapat dimanifestasikan
oleh hipotensi, takikardi, nadi teraba lemah
4) Pantau suhu, warna, turgor kulit, dan Dehidrasi yang disertai demam akan teraba
kelembabannya panas, kemerahan, dan kering di kulit.
Sedangkan penurunan turgor kulit sebagai
indikasi penurunan volume cairan pada sel
5) Pantau nadi perifer, pengisian kapiler, Nadi yang lemah, pengisian kapiler yang
turgor kulit dan membrane mukosa lambat sebagai indikasi penurunan cairan dalam
tubuh. Semakin lemah dan lambat dalam
pengisian, semakin tinggi derajat kekurangan
cairan
Hiperglikemi…
2. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
b.d ketidak cukupan insulin

Batasan Karakteristik:

• Berat badan tidak normal (lebih rendah 10% dari


berat badan ideal)
• Lingkar lengan < 10 cm
• Kelemahan, mudah lelah, tonus otot buruk
• Kadar gula darah > 150 mg/dl
Hiperglikemi…
Kriteria hasil:
1. Pasien tidak lemah atau penurunan tingkat
kelemahan
2. Peningkatan berat badan atau berat badan
ideal/normal
3. Lingkar lengan meningkat atau mendekati 10 cm
4. Nilai laboratorium hemoglobin untuk pria 13 -16
gr/dl, untuk wanita 12-14 gr/dl
5. GDS 60-110 mg/.dl, kolesterol total 150-250
mg/dl, protein total 6-7 gr/dl
INTERVENSI
Hiperglikemi… RASIONAL
1) Berikan pengobatan insulin secara teratur dengan Insulin regular memiliki awitan cepat dan karenanya dengan cepat
teknik intravena secara intermitten atau secara pula dapat membantu memindahkan ke dalam sel, pemberian
kontinyu melalui intravena merupakan rute pilihan utama karena absorbs
dari jaringan sub kutan mungkin tidak menentu/sangat lambat

2) Berikan diet 60% karbohidrat, 20% protein, dan Intake kompleks karbohidrat(jagung, wortel, brokoli, buncis,
20% lemak dan penataan makan dan pemberian gandum) berdampak pada penekanan kadar glukosa darah,
makanan tambahan kebutuhan insulin, menurunkan kadar kolesterol, dan
meningkatkan rasa kenyang
3) Timbang berat badan atau ukur lingkar lengan Mengkaji indikasi terpenuhinya kebutuhan nutrisi dan menentukan
setiap hari sesuai indikasi jumlah kalori yang harus dikonsumsi
4) Libatkan keluarga pasien dalam memantau waktu Meningkatkan partisipasi keluarga dan mengontrol masukan
makan, jumlah nutrisi nutrisi sesuai dengan kemampuan untuk menarik glukosa dalam
sel
5) Pantau tanda-tanda hipoglikemi (perubahan Karena metabolism karbohidrat mulai terjadi, gula darah akan
tingkat kesadaran, kulit lembab/dingin, denyut nadi berkurang dan sementara pasien tetap diberikan insulin maka
cepat, lapar, peka rangsang, cemas, sakit kepala, hipoglikemi dapat terjadi
pusing)
6) Pantau pemeriksaan laboratorium seperti glukosa Gula darah akan menurun perlahan dengan penggunaan terapi
darah, aseton, pH, dan HCO3 insulin terkontrol. Dengan pemberian insulin dosis optimal
glukosa dapat masuk ke dalam sel dan digunakan untuk sumber
kalori. Peningkatan aseton, pH, dan HCO3 sebagai indikasi
kelebihan bahan keton.
Hiperglikemi…
3. Resiko infeksi b.d kadar glukosa darah tinggi

Batasan karakteristik :
• Angka leukosit > 11.000 ul
• Suhu tubuh kadang mengalami periode naik dari
370C
• Akral teraba hangat/panas
• GDS > 150 gr/dl
• Glukosa urin positif
Hiperglikemi…
Kriteria hasil
• Tidak terdapat tanda-tanda peradangan dan infeksi
seperti rubor, calor, dolor, tumor, fungtioleisa, dan
angka leukosit dalam batas 5000-11000ul
• Suhu tubuh tidak tinggi (36,50C – 370C)
• Kadar GDS 60-100 mg/dl
• Glukosa urin negative
Koma Hiperglikemi…
INTERVENSI RASIONAL
1) Berikan pengobatan insulin secara teratur Insulin regular memiliki awitan cepat dan karenanya
dengan teknik intravena secara intermitten dengan cepat pula dapat membantu memindahkan ke
atau secara kontinyu dalam sel, pemberian melalui intravena merupakan rute
pilihan utama karena absorbs dari jaringan sub kutan
mungkin tidak menentu/sangat lambat

2) Pantau pemeriksaan laboratorium seperti Gula darah akan menurun perlahan dengan penggunaan
glukosa darah, aseton, pH, dan HCO3 terapi insulin terkontrol. Dengan pemberian insulin dosis
optimal glukosa dapat masuk ke dalam sel dan digunakan
untuk sumber kalori. Peningkatan aseton, pH, dan
HCO3 sebagai indikasi kelebihan bahan keton.

3) Libatkan keluarga pasien dalam memantau Meningkatkan partisipasi keluarga dan mengontrol
waktu makan, jumlah nutrisi masukan nutrisi sesuai dengan kemampuan untuk
menarik glukosa dalam sel
Hiperglikemi…
4. Risiko tinggi terhadap perubahan sensori
perseptual (penglihatan, pendengaran) b.d perubahan
kimia endogen (ketidakseimbangan glukosa-insulin
dan elektrolit)

Batasan karakteristik:
• Pasien mengeluh penglihatannya kabur atau
diplopia
• Visus dengan snellen card kurang dari 6 meter
• Pasien mengeluh kepalanya pusing
• Pasien mengeluh telinganya berdenging atau tidak
jelas mendengar
Hiperglikemi…
• Pasien mengeluh letih, pelupa
• Nilai laboratorium natrium darah < 135 meq/dl
• Kalsium darah < 3,5 meq/l
• Klorida darah < 100 meq/l

Kriteria evaluasi
• Pasien tidak mengeluh penglihatannya kabur/diplopia
lagi
• Visus 6/6
• Nilai laboratorium terkait eksitasi persarafan dalam
batas : natrium 135-147 meq/l, kalsium darah 9-11
mg/dl, kalium darah 3,5-5,5 meq/l, klorida darah 100-
106 meq/l
Hiperglikemi…
INTERVENSI RASIONAL
1) Pastikan akses penggunaan alat bantu Meningkatkan pendengaran dan penglihatan
sensori, seperti alat bantu dengar, dan yang masih tersisa
kacamata
2) Bantu pasien dalam ambulasi atau Meningkatkan keamanan pasien untuk
perubahan posisi dan secara bertahap beraktivitas. Aktivitas dapat meningkatkan
dinaikkan derajatnya sirkulasi dan fungsi jantung
3) Buat jadwal intervensi keperawatan Meningkatkan tidur dapat menurunkan rasa
bersama pasien agar tidak mengganggu waktu letih dan dapat memperbaiki daya fikir
istirahat pasien
4) Pantau tanda-tanda vital dan status mental Sebagai dasar untuk membandingkan temuan
abnormal, seperti suhu yang meningkat dapat
mempengaruhi fungsi mental

5) Pantau pemasukan elektrolit melalui Meningkatkan eksitasi persarafan dan


makanan maupun minuman mencegah kelebihan elektrolit

6) Pantau nilai laboratorium seperti glukosa Ketidakseimbangan nilai laboratorium ini


darah, elektrolit, ureum kreatinin dapat menurunkan fungsi mental
Hiperglikemi…
• 5. Kelelahan b.d penurunan produksi energi
metabolic
• Batasan karakteristik:
• Pasien mengeluh badannya terasa lemah
• Skor kekuatan otot ekstremitas baik kanan dan kiri,
atas maupun bawah kurang dari 4
• Ketidakmampuan untuk melakukan kegiatan harian
seperti mandi, gosok gigi, berjalan
• Pasien terlihat terhuyung atau mau jatuh saat berdiri
Koma Hiperglikemi…
Kriteria hasil :
• Pasien mengatakan badannya tidak lemah lagi
• Skor kekuatan otot ekstremitas kanan, kiri, atas,
serta bawah 5
• Menunjukkan perbaikan kemampuan untuk
berpartisipasi dalam aktivitas seperti mampu
berdiri dan berjalan
Hiperglikemi…
INTERVENSI RASIONAL

1) Buat jadwal perencanaan dengan pasien dan Aktivitas akan lebih terarah dan
indikasi aktivitas yang menimbulkan kelelahan menghindari kelelahan yang berlebihan

2) Berikan aktivitas alternatif dengan periode Memberi kesempatan untuk mencukupkan


istirahat yang cukup/tanpa diganggu produksi energi untuk aktivitas

3)Tekankan pentingnya mempertahankan Membantu menciptakan gambaran nyata


periksaan gula darah setiap hari dari produksi energy metabolic dari unsur
glukosa

4)Pantau nadi, frekuensi pernapasan dan tekanan Mengindikasikan tingkat pemenuhan


darah sebelum/sesudah melakukan aktivitas energi dengan tingkat aktivitas

5)Pantau aktivitas pasien dan jumlah bahan Aktivitas yang tidak sesuai dengan jumlah
energy yang masuk energi yang mempu diproduksi pasien
dapat meningkatkan kelelahan
Hiperglikemi…
6. Ketidakberdayaan berhubungan dengan penyakit
jangka panjang/progresif yang tidak dapat diobati,
ketergantungan pada orang lain.

Batasan karakteristik:
a. Mengakui perasaan putus asa
b. Ketidak mampuan mengidentifikasi cara-cara sehat
untuk menghadapi perasaan.
c. Ketidak mampuan membantu dalam merencanakan
perawatannya sendiri dan secara mandiri mengambil
tanggung jawab untuk aktivitas perawatan diri.
Hiperglikemi…
Kriteria hasil
a. Mengakui perasaan putus asa
b. Mampu mengidentifikasi cara-cara sehat untuk
menghadapi perasaan.
c. Mampu membantu dalam merencanakan
perawatannya sendiri dan secara mandiri
mengambil tanggung jawab untuk aktivitas
perawatan diri
Hiperglikemi…
INTERVENSI RASIONAL
1) Anjurkan pasien/keluarga untuk mengekspresikan Mengidentifikasi area perhatiannya dan
perasaannya tentang perawatan di rumah sakit dan memudahkan cara pemecahan masalah
penyakitnya secara keseluruhan.

2) Tentukan tujuan/harapan dari pasien atau keluarga Harapan yang tidak realistis atau adanya tekanan
dari orang lain atau diri sendiri dapat
mengakibatkan perasaan frustasi.kehilangan
kontrol diri dan mungkin mengganggu
kemampuan koping

3) Berikan dukungan pada pasien untuk ikut berperan Meningkatkan perasaan kontrol terhadap situasi
serta dalam perawatan diri sendiri dan berikan umpan
balik positif sesuai dengan usaha yang dilakukannya.

4) Berikan dukungan pada pasien untuk ikut berperan Meningkatkan perasaan kontrol terhadap situasi.
serta dalam perawatan diri sendiri
Hiperglikemi…
7. Kurang pengetahuan tentang penyakit, prognosis
dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan
kurangnya pemajanan/mengingat, keselahan
interpretasi informasi
Batasan karakteristik:
a. Ketidakmampuan mengungkapkan pemahaman
tentang penyakit.
b. Ketidakmampuan mengidentifikasi hubungan
tanda/gejala dengan proses penyakit dan
menghubungkan gejala dengan faktor penyebab.
c. Tidak dapat melakukan prosedur yang perlu dan
menjelaskan rasional tindakan
Hiperglikemi…
Kriteria hasil:
a. Mengungkapkan pemahaman tentang penyakit.
b. Mengidentifikasi hubungan tanda/gejala dengan
proses penyakit dan menghubungkan gejala dengan
faktor penyebab.
c. Mampu melakukan prosedur yang perlu dan
menjelaskan rasional tindakan.
Hiperglikemi…
INTERVENSI RASIONAL

1) Ciptakan lingkungan saling percaya Menanggapai dan memperhatikan perlu


diciptakan sebelum pasien bersedia
mengambil bagian dalam proses belajar

2) Diskusikan dengan klien tentang penyakitnya Memberikan pengetahuan dasar dimana


pasien dapat membuat pertimbangan dalam
memilih gaya hidup

3) Diskusikan tentang rencana diet, penggunaan Kesadaran tentang pentingnya kontrol diet
makanan tinggi serat. akan membantu pasien dalam
merencanakan makan/mentaati program

4) Diskusikan pentingnya untuk melakukan Membantu untuk mengontrol proses


evaluasi secara teratur dan jawab pertanyaan penyakit dengan lebih ketat.
pasien/orang terdekat
Hiperglikemi…
C. EVALUASI
• Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan
dimana taraf keberhasilan dalam pencapaian tujuan
keperawatan dinilai dan kebutuhan untuk
memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan
ditetapkan (Brooker, 2001). Evaluasi yang
diharapkan pada pasien dengan diabetes mellitus
adalah :
1) Kondisi tubuh stabil, tanda-tanda vital, turgor kulit,
normal.
Hiperglikemi…
2) Berat badan dapat meningkat dengan nilai
laboratorium normal dan tidak ada tanda-tanda
malnutrisi.
3) Infeksi tidak terjadi
4) Tidak terjadi perubahan sensori perseptual
5) Rasa lelah berkurang
6) Penurunan rasa lelah
7) Pasien mengutarakan pemahaman tentang kondisi,
efek prosedur dan proses pengobatan.
8) Tidak terjadi komplikasi lebih lanjut.
Wassalam

Anda mungkin juga menyukai