Anda di halaman 1dari 14

Kelompok 1

• Afiqri Rahma Putra • Pipit Hutria


• Elsa Suprianti • Rahmi Hastuti
• Fauziah Hariani • Rany Ika Fardila
• Febriola Yuki Nugraha • Ridho Mahendra
• Lara Ifdia Vani • Visca Herlencia
• Lala Rindia Sari • Ummi Stephaine Amelia
• Nesi Syofrita Dona • Zahara Muthia Rusdy
Definisi

• Hipoglikemia merupakan salah satu


kegawatan diabetic yang mengancam,
sebagai akibat dari menurunnya kadar
glukosa darah < 60 mg/dl

Keadaan dimana kadar glukosa darah berada di


bawah normal, yang dapat terjadi karena
ketidakseimbangan antara makanan yang dimakan,
aktivitas fisik dan obat-obatan yang digunakan.
Sindrom hipoglikemia ditandai dengan gejala klinis
antara lain penderita merasa pusing, lemas, gemetar,
pandangan menjadi kabur dan gelap, berkeringat
dingin, detak jantung meningkat dan terkadang
sampai hilang kesadaran (syok hipoglikemia).
Nabyl, 2009
Etiologi

Dosis suntikan Lupa makan atau


insulin terlalu makan terlalu
banyak sedikit

Riwayat
Aktifitas terlalu
hipoglikemia
berat
sebelumnya

Gangguan
hormonal
 Fase Pertama  Fase Kedua

Gejala-gejala yang timbul Gejala- gejala yang terjadi


akibat aktivasi pusat autonom akibat mulai terjadinya
di hipotalamus sehingga gangguan fungsi otak,
dilepaskannya hormone gejalanya berupa pusing,
epinefrin. Gejalanya berupa pandangan kabur, ketajaman
palpitasi, keluar banyak mental menurun, hilangnya
keringat, tremor, ketakutan, keterampilan motorik yang
rasa lapar dan mual (glukosa halus, penurunan kesadaran,
turun 50 mg%) kejang- kejang dan koma
(glukosa darah 20 mg%).
WOC

Risiko
Gangguan Penurunan
Bersihan Jalan Keseimbangan
Napas tidak efektif Gangguan Cardiac Output
Perfusi Jaringan Cairan
PENANGANAN GAWAT DARURAT HIPOGLIKEMIA
• Gejala hipoglikemia akan menghilang dalam beberapa menit setelah penderita
mengkonsumsi gula (dalam bentuk permen atau tablet glukosa) maupun minum jus
buah, air gula atau segelas susu.

• Seseorang yang sering mengalami hipoglikemia (terutama penderita diabetes),


hendaknya selalu membawa tablet glukosa karena efeknya cepat timbul dan
memberikan sejumlah gula yang konsisten.

• Baik penderita diabetes maupun bukan, sebaiknya sesudah makan gula diikuti dengan
makanan yang mengandung karbohidrat yang bertahan lama (misalnya roti atau
biskuit).

• Jika hipoglikemianya berat dan berlangsung lama serta tidak mungkin untuk
memasukkan gula melalui mulut penderita, maka diberikan glukosa intravena untuk
mencegah kerusakan otak yang serius.

• Seseorang yang memiliki resiko mengalami episode hipoglikemia berat sebaiknya


selalu membawa glukagon. Glukagon adalah hormon yang dihasilkan oleh sel pulau
pankreas, yang merangsang pembentukan sejumlah besar glukosa dari cadangan
karbohidrat di dalam hati. Glukagon tersedia dalam bentuk suntikan dan biasanya
mengembalikan gula darah dalam waktu 5-15 menit.
 Gula darah puasa
Diperiksa untuk mengetahui kadar gula
darah puasa (sebelum diberi glukosa
75 gram oral) dan nilai normalnya
antara 70- 110 mg/dl.
 Gula darah 2 jam post prandial

Diperiksa 2 jam setelah diberi glukosa


dengan nilai normal < 140 mg/dl/2 jam
 HBA1c

Pemeriksaan dengan menggunakan


bahan darah untuk memperoleh kadar
gula darah yang sesungguhnya
 Elektrolit, tejadi peningkatan creatinin
jika fungsi ginjalnya telah terganggu
 Leukosit, terjadi peningkatan jika
sampai terjadi infeksi
Asuhan Keperawatan
Primary Survey

• Airway
Kaji adanya sumbatan jalan napas. Terjadi karena adanya penurunan
kesadaran/koma sebagai akibat dari gangguan transport oksigen ke otak.

• Breathing
Merasa kekurangan oksigen dan napas tersengal – sengal , sianosis.

• Circulation
Kebas , kesemutan dibagian ekstremitas, keringat dingin, hipotermi, nadi
lemah, tekanan darah menurun.

• Disability (kesadaran)
Terjadi penurunan kesadaran, karena kekurangan suplai nutrisi ke otak.

• Exposure.
Pada exposure kita melakukan pengkajian secara menyeluruh. Karena
hipoglikemi adalah komplikasi dari penyakit DM kemungkinan kita
menemukan adanya luka/infeksi pada bagian tubuh klien / pasien.
Secondary Survey

• Keluhan Utama
Adanya rasa kesemutan pada kaki/ tungkai bawah, rasa raba yang menurun,
adanya luka yang tidak sembuh-sembuh dan berbau, adanya nyeri pada luka.

• Riwayat Kesehatan
 Riwayat kesehatan sekarang
Berisi tentang kapan terjadinya luka, penyebab terjadinya luka serta upaya
yang telah dilakukan oleh penderita untuk mengatasinya.
 Riwayat kesehatan dahulu
Adanya riwayat penyakit DM atau penyakit lain yang ada kaitannya dengan
defisiensi insulin misalnya penyakit pankreas. Adanya riwayat penyakit
jantung, obesitas, maupun arterosklerosis, tindakan medis yang pernah di
dapat maupun obat-obatan yang biasa digunakan oleh penderita.
 Riwayat kesehatan keluarga
Anggota keluarga yang juga menderita DM atau penyakit keturunan yang
dapat menyebabkan terjadinya defisiensi insulin misal hipertensi, jantung.
 Kepala dan leher  Sistem pernafasan
Adakah sesak nafas, batuk, sputum,
Kaji bentuk kepala, keadaan rambut,
nyeri dada. Pada penderita DM mudah
adakah pembesaran pada leher,
terjadi infeksi.
telinga kadang-kadang berdenging,
adakah gangguan pendengaran, lidah
 Sistem kardiovaskuler
sering terasa tebal, ludah menjadi
Perfusi jaringan menurun, nadi perifer
lebih kental, gigi mudah goyah, gusi
lemah atau berkurang,
mudah bengkak dan berdarah, apakah
takikardi/bradikardi,
penglihatan kabur/ ganda, diplopia,
hipertensi/hipotensi, aritmia,
lensa mata keruh.
kardiomegalis.

 Sistem integument  Sistem gastrointestinal


Turgor kulit menurun, adanya luka atau Terdapat polifagi, polidipsi, mual,
warna kehitaman bekas luka, muntah, diare, konstipasi, dehidrase,
kelembaban dan shu kulit di daerah perubahan berat badan, peningkatan
sekitar ulkus dan gangren, kemerahan lingkar abdomen, obesitas.
pada kulit sekitar luka, tekstur rambut
dan kuku.
 Sistem urinary
Poliuri, retensio urine, inkontinensia
urine, rasa panas atau sakit saat
berkemih.

 Sistem musculoskeletal
Penyebaran lemak, penyebaran masa
otot, perubahan tinggi badan, cepat
lelah, lemah dan nyeri, adanya gangren
di ekstrimitas.

 Sistem neurologis
Terjadi penurunan sensoris,
parasthesia, anastesia, letargi,
mengantuk, reflek lambat, kacau
mental, disorientasi.
Diagnosa Noc Nic

Ketidakefektifan Bersihan Status Respirasi: Kepatenan • Buka jalan napas,


Jalan Nafas Jalan Nafas gunakan teknik chin lift
Kriterian Hasil: atau jaw thrust bila perlu
• Frekuensi pernafasan • Posisikan klien untuk
• Irama Pernafasan memaksimalkan ventilasi
• Kemampuan untuk • Lakukan fisioterapi dada
mengeluarkan sekret bila perlu
• Suara nafas tambahan • Keluarkan sekret dengan
batuk atau suction
• Auskultasi suara napas,
catat adanya suara
tambahan
• Kolaborasi pemberian
bronkodilator bila perlu
• Monitor respirasi dan
status oksigen
Diagnosa Noc Nic

Resiko Kekurangan Volume Balance Cairan • Tentukan riwayat jenis


Cairan Kriteria hasil: dan banyaknya intake
• Tekanan darah normal cairan dan kebiasaan
• Intake dan output eleminasi
seimbang dalam 24 jam • Tentukan faktor resiko
• Berat badan stabil yang menyebabkan
• Membrane mukosa ketidakseimbangan
lembab cairan (hipertermi
• Hidrasi kulit adekuat diuretik, kelainan ginjal,
muntah, poliuri, diare,
diaporesis, terpapar
panas, infeksi)
• Menimbang BB
• Monitor vital sign
• Monitor intake dan
output
Referensi

• Gallo & Hundak. 1996. “Keperawatan Kritis Pendekatan


Holistik Volume II ”. Jakarta : EGC.

• Baradero Mary , SPC , MN. 2009.” Seri Asuhan


Keperawatan Klien dengan Gangguan Endokrin“.
Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai