“HIPOGLIKEMIA”
Dibuat Oleh:
Afrina Elmi Dayati
Mederline
sheila Octa Boutivar
DEFINISI
- Lapar
- Mual-muntah
- Pucat,kulit dingin
- Sakit kepala
- Nadi cepat
- Hipotensi
- Irritabilitas
Manifestasi sebab perubahan fungsi serebral
4. Sakit kepala
- Koma
- Kesulitan dalam berfikir
- Ketidakmampuan dalam berkonsentrasi
- Perubahan dalam sikap emosi
PATOFISIOLOGI
Pada hipoglikemia berat fungsi sistem saraf pusat mengalami gangguan yang
sangat berat, sehingga pasien memerlukan pertolongan orang lain untuk
mengatasi hipoglikemia yang di deritanya. Gejalanya dapat mencakup
perilaku yang mengalami disorientasi, serangan kejang, sulit di bangunkan
dari tidur atau bahkan kehilangan kesadaran. ( Smeltzer. 2001 ).
PEMERIKSAAN PENUNJANG
2= Cukup meningkat -Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head-tilt dan chin-lift (jaw-thrust
2= Cukup meningkat -Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head-tilt dan chin-lift (jaw-thrust
• Hipoglikemia didefinisikan sebagai keadaan di mana kadar glukosa plasma lebih rendah dari 45 mg/dl –50 mg/dl.
Dosis pemberian insulin yang kurang tepat, kurangnya asupan karbohidrat karena menunda atau melewatkan
makan, konsumsi alkohol, peningkatan pemanfaatan karbohidrat karena latihan atau penurunan berat badan
merupakan penyebab terjadinya hipoglikemia (Kedia, 2011). Beberapa faktor resiko penyebab hipoglikemia seperti
Pengurangan/keterlambatan makan, Kesalalahan dosis obat, Latihan jasmani yang berlebihan, Penurunan kebutuhan
insulin, dsb. Klasifikasi hipoglikemia dibagi dalam tingkatan ringan, sedang, dan berat. Manisfestasi klinis yang sering
kita jumpai pada penderita hipoglikemia ini yaitu sering lemas, lesuh, letih, tidak fokus terhadap sesuatu, dan
mengalami penurunan berat badan. Pemeriksaan penunjang yang utama yatiu pemeriksaan gula darah yang apabila
didapatkan hasil kurang dari normal yaitu <50 mg/dl. Tujuan dilakukan tatalaksana Hipoglikemia yaitu untuk
memenuhi kadar gula darah dalam otak agar tidak terjadi kerusakan irreversibel, serta tidak mengganggu regulasi
DM dan mengarahkan agar kadar glukosa plasma berada dalam batas normal orang puasa yaitu 120mg/dl.
Komplikasi yang dapat terjadi yakni kerusakan pada otak, kematian , koma, dsb. Pemberian asuhan keperawatan
pada pasien dengan hipoglikemia yang tertera, sudah sesuai dengan tinjauan teori, begitu juga dengan
pelaksanaannya tidak ada kesenjangan antara tinjauan teori dengan tinjauan kasus.
SARAN