Definisi
Penyakit Addison adalah suatu kelainan
endokrin atau hormone yang terjadi pada semua
kelompok umur yang menimpa pria dan wanita
sama rata. Penyakit ini dikarateristikkan oleh
kehilangan berat badan, kelemahan otot,
kelelahan, tekanan darah rendah, dan adakalanya
penggelapan kulit pada kedua bagian tubuh
yang terbuka dan tidak terbuaka.
Etiologi
Proses Autoimun
Tuberculosis
Infeksi Lain
Bahan-bahan kimia
Iskemia
Infiltrasi
Perdarahan
Lain-lain
Manifestasi Klinis
Hiperpigmentasi
Pigmentasi pada penyakit Addison disebabkan karena timbunan melanin
pada kulit dan mukosa
Sistem Kardiovaskuler
a. Hipotensi
b. Jantung
Kelemahan Badan
Kelemahan badan ini disebabkan karena gangguan keseimbangan air dan
elektrolit serta gangguan metabolisme karbohidrat dan protein sehingga
didapat kelemahan sampai paralisis otot bergaris
Penurunan berat badan
b.Penyakit dahulu
c.Penyakit keluarga
Tanda:
1.Hipotensi termasuk hipotensi postural.
2.Takikardia, disritmia, suara jantung melemah.
3.Nadi perifer melemah.
4.Pengisisan kapiler memanjang.
5.Ekstermitas dingin, sianosis, dan pucat. Membran mukosa hitam keabu-abuan
(peningkatan pigmentasi).
c. Integritas ego
Gejala:
6.Adanya riwayat faktor stres yang baru dialami, termasuk sakit fisik/pembedahan,
perubahan gaya hidup.
7.Ketidakmampuan menghadapi stres.
Tanda
8.Ansietas, peka rangsang, depresi, emosi tidak stabil.
d. Eleminasi
Gejala:
9.Diare sampai dengan adanya kontipasi
Kram abdomen
10.
Perubahan frekuensi dan karateristik urine.
11.
Tanda:
Diuresis yang diikuti dengan oliguria
12.
e. . Makanan/cairan
Gejala:
1. Anoreksia berat (gejala utama), mual/muntah
2. Kekurangan zat garam
3. Berat badan menurun dengan cepat.
Tanda:
4. Turgor kulit jelek, membran mukosa kering.
f. Neurosensori
Gejala:
5. Pusing, sinkope (pingsan sejenak), gemetar.
6. Sakit kepala yang berlangsung lama yang diikuti oleh diaforesis, kelemahan
otot.
7. Penurunan toleransi terhadap keadaan dingin atau stres
8. Kesemutan/baal/lemah.
Tanda:
9. Disorentasi terhadap waktu, tempat, dan ruang (karena kadar natrium rendah),
latergi, kelemahan mental, peka rangsang, cemas, koma (dalam keadaan krisis).
10. Parastesia, paralisis (gangguan fungsi motorik akibat lesi), astenia (pada
keadaan krisis).
11. Rasa kecap/penciuman berlebihan, ketajaman pendengaran meningkat
g. Nyeri/kenyamanan
Gejala:
1.Nyeri otot, kaku perut, nyeri kepala.
2.Nyeri tulang belakang, abdomen, ekstermitas (pada keadaan krisis).
3.Pernapasan dipsnea
Tanda:
4.Kecepatan pernapasan meningkat, takipnea, suara napas: krakel, ronki (pada keadaan
infeksi)
h. Keamanan
Gejala:
5.Tidak toleran terhadap panas, cuaca (udara) panas.
Tanda:
6.Hiperpigmentasi kulit (coklat kehitaman karena terkena sinar matahari atau hitam
seperti perunggu) yang menyeluruh atau berbintik-bintik.
7.Peningkatan suhu, demam yang diikuti dengan hipotermia (keadaan krisis).
8.Otot menjadi kururs
9.Gangguan tidak mampu berjalan.
i. Seksualitas
Gejala:
Adanya riwayat menopouse dini, amenorea.
10.
Hilangnya tanda-tanda seks sekunder (misal: berkurangnya rambut-rambut pada tubuh
11.
terutama pada wanita.
Hilangnya libido.
12.
j. Penyuluhan/pembelajaran
Gejala
1. Adanya riwayat keluarga DM, TB, kanker
2. Adanya riwayat tiroiditis, DM, TB, anemia pernisiosa.
k. Pemerikasaan diagnostik
1. Kadar hormon
a. Kortisol plasma: menurun dengan tanpa respond pada pemberian ACTH
secara IM (primer)atau ACTH secara IV.
b. ACTH: meningkat secara mencolok (pada primer) atau menururn (sekunder).
c. ADH: meningkat.
c. Aldesteron: menurun.
2. Elektrolit: kadar dalam serum mungkin normal atau natrium sedikit menurun, sedagkan
kalium sedikit meningkat. Walaupun demikian, natrium dan kalium yang abnormal dapat
terjadi sebagai akibat tidak adanya aldesteron dan kekurangan kortisol (mungkin sebagai
akibat dari krisis).
3. Glukosa: hipoglikemia.
4. Ureum/kreatinin: mungkin meningkat (karena terjadi penurunan perfusi ginjal).
5. Analisis gas darah: asidosis metabolik.
6. Eritrosit: normositik, anemia normokromik (mungkin tidak nyata/terselubung dengan
penurunan volume cairan) dan hematokrit meningkat (karena hemokosentrasi). Jumlah
limfosit mungkin rendah, eosinofil meningkat.
7. Sinar x: jantung kecil, klasifikasi kelenjar adreanal, atau TB (paru, ginjal) mungkin akan
ditemukan.
INTERVENSI KEPERAWATAN
NO DIAGNOSIS TUJUAN/KRITERIA INTERVENSI RASIONAL
HASIL
1 Gangguan NOC: NIC • Karena terkadang
• Kowlwdge: disease process • Monitor TTV pada pasien akan
pertukaran gas • Knowledge: health behaviour • Oservasi sianosis terjadi
b/d Setelah dilakukan tindakan khususnya peningkatan
keperawatan selama……pasien membran mukosa tekanan darah
hipoventilasi menunjukkan pengetahuan tentang • Monitor pola nafas: dll.
proses penyakit dengan kriteria bradipnea, takipeni, • pada pasien
hasil: kussmaul, addison biasanya
• Mendemonstrasikan hiperventil-asi, akan aka terdapat
peningkatan ventilasi dan cheyne stokes, biot sianosis karena
oksigen yang adekuat • Auskultasi suara gangguan
• Memelihara kebersihan paru- nafas, catat adanya pertukaran gas
paru dan bebas dari tanda-tanda suara tambahan • untuk mengetah-
distress pernafasan • Posisikan pasien ui pola nafas
• Mendemonstrasikan batuk untuk pada penyakit
efektif dan suara nafas yang memaksimalkan Addison
bersih, tidak ada sianosis dan ventilasi • karena pada
dyspnea (mampu mengeluarkan penyakit Addison
sputum, mampu bernafas pada system
dengan mudah, tidak ada pernafasan akan
pursed lips) terdapat suara
• Tanda-tanda vital dalam tambahan
rentang normal • ventilasi yang
• AGD dalam batas normal baik akan
• Status neurologis dalam batas membuat pasien
normal merasa nyaman
NO DIAGNOSIS TUJUAN/KRITERIA INTERVENSI RASIONAL
HASIL
2 Penurunan NOC: NIC: • Karena terkadang
curah jantung • ardia pump effectiveness • Monitor TTV pada pasien akan
b/d • Cirrulation status • Monitor adanya terjadi
peningkatan • Vital sign status chusing triad peningkatan
kalium di • Tissue perfusion: perifer (tekan nadi yang tekanan darah
jantung Setelah dilakukan tindakan melebar, • Untuk mengetah-
keperawatan selama……penurunan bradikardi, ui adanya
kardiak output klien teratasi dengan peningkatan kelainan pada
kriteria hasil: sistolik) nadi pasien
• Tanda vital dalam rentan normal • Monitor adanya • Untuk memonitor
• Dapat mentoleransi aktivitas, dyspneu, fatigue, keadaan pasien
tidak ada keletahan takipneu dan • Untuk
• Tidak ada edema paru, perifer, ortopneu. memberikan
dan tidak ada asites • Catat adanya tanda
• Tidak ada penurunan kesadaran dan gejala
• AGD dalam batas normal penurunan curah
• Tidak ada distensi vena leher jantung
• Warna kulit normal
NO DIAGNOSIS TUJUAN/KRITERIA INTERVENSI RASIONAL
HASIL
3 Kekurangan NOC:
NIC: • Mempertahank
• Fluid balance an intak output
volume cairan • Hydration • Pertahankan sebagai
b/d kehilangan • Nutritional status: food and fluid
intake
catatan intake dan kompen sasi
cairan secara Setelah dilakukan tindakan output yang akurat dari diare dan
aktif keperawatan selama……kekurangan dehidrasi
• Monitor hasil lab
volume cairan teratasi dengan • Untuk
kriteria hasil: yang sesuai memonitoir
• Mempertahankan urine output hasil lab pasien
dengan retensi
sesuai dengan usia dan BB, BJ yang sesuai
urin normal cairan (BUN, Hmt,
• Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dengan retensi
osmolaritas urin, cairan agar
dalam batas normal
• Tidak ada tanda-tanda dehidrasi, albumin, total tidak terjadi
elastisitas turgor kulit baik,
protein) masalah yang
membrane mukosa lembab, serius.
tidak ada rasa haus yang • Monitor TTV • Pada pasie
berlebihan.
• Berikan cairan oral Addison
• Orientasi terhadap tempat dan
waktu baik. disease
• Jumlah dan irama pernapasan biasanya akan
dalam batas normal terjadi
• Elektrolit, Hb, Hmt dalam batas peningkatan
normal TTV
• pH urin dalam batas normal • Agar intake
• Intake oral dan intravena
adekuat
terpenuhi dan
tidak terjadi
dehidrasi
NO DIAGNOSIS TUJUAN/KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONAL