Anda di halaman 1dari 4

Nama : Dinda Isnaini Nur Hasanah

Kelas : Sastra Indonesia-B


Nim : 19210144019

PANCASILA DI ERA GLOBALISASI


A. Peranan Pancasila di Era Globalisasi
Di era globalisasi ini peran Pancasila tentulah sangat penting untuk tetap menjaga
eksistensi kepribadian bangsa Indonesia, karena dengan adanya globalisasi batasan
batasan diantara negara seakan tak terlihat, sehingga berbagai kebudayaan asing dapat
masuk dengan mudah ke masyarakat (Ginting 2017). Dalam era Globalisasi, budaya
Barat dapat masuk dengan mudah tanpa adanya batas dan pemisah antara budaya
Barat yang positif maupun negatif. Karena tak adanya pemisah, bangsa Indonesia
harus dapat dengan cermat memilih dan melilah budaya-budaya baru yang masuk
agar tidak terbawa arus globalisasi.
Pancasila dalam pengertian ini sering disebut way of life.artinya Pancasila
dipergunakan sebagai petunjuk hidup sehari hari (Kemasyarakatan 2016). Pancasila
digunakan sebagai petunjuk arah semua kegiatan atau aktivitas hidup dan kehidupan
di dalam segala bidang .berarti bahwa semua tingkah laku dan perbuatan setiap
manusia Indonesia harus dijiwai dan merupakan pancaran dari semua sila Pancasila.

B. Tantangan Globalisasi
Globalisasi telah memberikan tantangan baru yang mau tidak mau harus di hadapi dan
di sikapi oleh semua elemen masyarakat. Era keterbukaan sudah mulai mengakar kuat
di era globalisasi seperti sekarang ini, sehingga identitas nasional adalah salah satu
bagian mutlak yang harus dipegang agar tidak hilang dan terbawa arus globalisasi.
Untuk dapat mangatasi dampak-dampak yang ditimbulkan sebagai akibat dari
globalisasi tersebut, maka Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara harus
tetap menjadi pijakan dalam bersikap karena Pancasila yang dijadikan sebagai dasar
negara dan ideologi nasional bangsa Indonesia, memiliki posisi yang abadi di dalam
jiwa bangsa Indonesia.

C. Dampak Globalisasi di Era Pancasila


1. Pengaruh Globalisasi terhadap Ideologi dan Politik
Pengaruh globalisasi terhadap ideologi dan politik adalah semakin kuatnya
pengaruh ideologi liberal dalam mewarnai perpolitikan negara- negara
berkembang yang ditandai oleh menguatnya kapitalisme. Implikasi global di
bidang politik mau tidak mau harus membuka komunikasi serta sistem politik
baru yang terbuka. Di bidang ideologi, globalisasi untuk sementara mampu
meyakinkan masyarakat Indonesia. Sebagian masyarakat Indonesia yakin bahwa
liberalisme dapat membawa manusia ke arah kemajuan dan kemakmuran.

2. Pengaruh Globalisasi terhadap Ekonomi


Pengaruh globalisasi terhadap ekonomi antara lain dalam bentuk semakin
tumbuhnya perusahaan-perusahaan transnasional yang beroperasi tanpa mengenal
batas-batas negara. Selajutnya juga semakin ketatnya persaingan dalam
menghasilkan barang dan jasa dalam pasar bebas. Menguatnya kapitalisme
menuntut adanya ekonomi pasar yang lebih bebas untuk mempertinggi asas
manfaat, kewiraswastaan, akumulasi modal, membuat keuntungan, serta
manajemen yang rasional.
a. Kapitalisme Global
Kapitalisme global adalah upaya meraih keuntungan dan mengakumulasi
modal tanpa batas atau sekat yang berupa negara. Dalam perkembangannya,
kapitalisme global ini telah menjadi bagian dari kehidupan seharihari sebagian
orang di berbagai belahan dunia.
b. Kapitalisme di Indonesia
Meskipun saat ini UUD 1945 sudah diamandemen empat kali, namun 3 butir
pertama pada pasal 33 tidak berubah sehingga masih dapat dirujuk, yaitu (i)
perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan,
(ii) cabangcabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat
orang banyak dikuasai oleh negara, dan (iii) bumi, air dan kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-
besar kemakmuran rakyat.
Paham kapitalisme yang kita harapkan hendaknya disertai persyaratan bahwa
semuanya harus berfungsi sosial. Sehingga pada akhirnya potensi, inisiatif,
dan daya kreasi setiap warga negara dapat berkembang sepenuhnya dalam
batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
c. Kapitalisme Global dan Kemandirian Ekonomi Indonesia
Sejauh ini dapat dikatakan bahwa Indonesia telah memasuki kapitalisme
global. PMA yang meningkat dari US$8,2 miliar pada tahun 1993 menjadi
US$39,9 miliar pada tahun 1995.
Untuk menghadapi kapitalisme global pemerintah perlu mengusahakan hal-hal
berikut. Perlunya segera dilakukan pemberantasan KKN secara bersungguh-
sungguh. Pengurangan KKN hingga kondisi yang sangat minim merupakan
modal yang besar untuk menghadapi era kapitalisme global. Selanjutnya, kita
memerlukan langkah yang terencana untuk memperoleh manfaat yang
sebesar-besarnya.
Pemerintah perlu meletakkan kerangka kebijakan untuk memungkinkan
pergerakan sumberdaya ke arah sektor-sektor yang mempunyai prospek yang
cerah. Hal ini dilakukan melalui kebijakan yang tidak distortif terhadap
keputusan investor, termasuk memungkinkan mereka untuk mengukur tingkat
resiko secara akurat.

3. Pengaruh Globalisasi terhadap Sosial Budaya Indonesia


Kini arus globalisasi telah banyak dirasakan terutama di kota-kota seantero
Indonesia. Banyak generasi muda yang lupa akan jati dirinya sebagai bangsa
Indonesia. Konstruksi kebudayaan masa kini makin ditentukan oleh kapasitas
distribusi yang dilakukan media ketimbang otoritas regulasi yang diperankan
negara. Identitas yang dibangun melalui citra-citra media massa yang tidak pasti
inilah, yang kemudian memunculkan cunterfiet people. Di samping itu, dengan
adanya globalisasi dapat pula melahirkan pranata-pranata sosial baru, seperti
dibidang ekonomi (timbul mal), dibidang sosial (lembaga swadaya masyrakat),
dibidang seni budaya (tumbuh cabang seni modern, kafe, diskotik), dibidang ilmu
pengetahuan dan teknologi (penemuan-penemuan baru yang menggeser produk
lama, seperti alat rumah tangga dari bambu diganti plastik).
4. Dampak Globalisasi terhadap Pertahanan dan Keamanan
Globalisasi yang didasari oleh kapitalisme, jelas berdampak juga terhadap
pertahanan dan keamanan. Menyebarnya perdagangan dan industri di seluruh
dunia akan meningkatkan kemungkinan terjadinya konflik kepentingan yang dapat
mengganggu keamanan bangsa. Semua negara mau tak mau harus menghadapi
tuntutan akibat globalisasi seperti hak asasi manusia, lingkungan hidup, serta
perubahan sistem politik. Ini menjadi kendala pada sistem pertahanan dan
keamanan untuk menjalankan proses transformasi pembangunan.

5. Dampak Positif dan Negatif Globalisasi


a. Dampak Positif Globalisasi dalam Bidang Politik bagi Indonesia
Dampak positif globalisasi di bidang politik antara lain pemerintahan
dijalankan secara transparan, demokratis dan bertanggungjawab.
Pemerintahan yang dijalankan secara transparan dapat mencegah
terjadinya praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
b. Dampak Positif Globalisasi dalam Bidang Ekonomi bagi Indonesia
Dampak positif globalisasi dalam bidang ekonomi yaitu makin terbukanya
pasar internasioanal, mendorong untuk memproduksi barang dengan
kualitas tinggi, mendorong para pengusaha untuk meningkatkan efisiensi
dan menghilangkan biaya tinggi, serta memungkinkan dapat meningkatkan
kesempatan kerja dan devisa negara.
c. Dampak Positif Globalisasi dalam Bidang Sosial Budaya bagi Indonesia
Dampak positif globalisasi di bidang sosial budaya yaitu mengambil pola
pikir yang baikdari ilmu pengetahuan dan teknologi bangsa lain yang telah
maju untuk kemajuan dan kesejahteraan.
d. Dampak Negatif Globalisasi dalam Bidang Ekonomi bagi Indonesia
Globalisasi dapat berdampat negatif, antara lain: Dengan adanya
keterbukaan, maka Indonesia dibanjiri produk-produk luar negeri. Jika
produk dalam negeri tidak dapat bersaing dengan produk negara maju,
maka bangsa Indonesia tidak dapat mengekspor ke luar negeri dan tidak
laku di dalam negeri sendiri.
e. Aspek Negatif dalam Bidang Sosial Budaya
Semakin ketatnya persaingan antar individu, yang dapat membuat orang
semakin individualis, munculnya sifat hedonisme. Dampaknya akan
bekembang pola hidup konsumerisme dan materialisme, sifat
individualisme yang berlebihan berdampak semakin menipisnya sifat
kekeluargaan, kesenjangan semakin tajam antara kelompok kaya dan
miskin.
f. Dampak Negatif Globalisasi dalam Bidang Hankam bagi Indonesia
Apa yang terjadi di luar negeri dan dianggap baik bisa memberi aspirasi
kepada sebagian masyarakat untuk menerapkannya di negara Indonesia.
Bila ini terjadi, maka menyebabkan dilematika. Bila tidak dipenuhi, bisa
dianggap tidak aspiratif sehingga mereka bertindak anarkis, dan eksklusif
sehingga dapat mengganggu stabilitas nasional, ketahanan nasional bahkan
persatuan dan kesatuan bangsa.
g. Dampak Negatif Globalisasi dalam Bidang Sosial Budaya bagi Indonesia
semakin ketatnya persaingan antarindividu sehingga menciptakan perilaku
individualis, munculnya sifat hedonisme yang dapat berkembang menjadi
materialisme dan konsumerisme, adanya sikap individualis menyebabkan
berkurangnya kepedulian terhadap orang lain, dan bisa mengakibatkan
kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin.

6. Dampak Penyalahgunaan Kebebasan Pers pada Era Globalisasi


Kehadiran media massa senantiasa menghadirkan kontradiksi. Di satu sisi
menyediakan hal-hal positif seperti hiburan, informasi, dan IPTEK untuk
memperluas wawasan. Di sisi lain juga menghadirkan hal-hal negatif dengan
tayangan yang menjurus pada sadisme, kekerasan, dan pornografi yang dapat
berdampak negatif bagi yang mengonsumsinya.
Dampak penyalahgunaan media massa sangat berpengaruh terhadap kehidupan,
karena kehadiran media massa yang selalu ditunggu oleh penikmatnya. Bahkan
banyak perilaku hasil peniruan dari media massa.
Dampak negatif pers, terutama apabila film, pemberitaan/foto/cover dalam media
massa menjurus pada pornografi dan jurnalistik premanisme, karena dapat
berpengaruh negatif terhadap pembaca atau pemirsanya, khususnya bagi mereka
yang kurang dapat mengendalikan diri.

D. Globalisasi di Era Pancasila


Peran Pancasila sebagai pedoman hidup dan sebagai dasar negara bangsa Indonesia
memegang peranan penting. Pancasila akan menilai nilai-nilai mana saja yang bisa
diserap untuk disesuaikan dengan nilai-nilai Pancasila sendiri. Dengan begitu, nilai-
nilai atau budaya-budaya baru yang berkembang nantinya tetap berada di atas
kepribadian bangsa. Dalam mengikuti peran dalam setiap tantang dan peluang akibat
globalisasi serta dalam pergaulan kehidupan berbangsa dan bernegara, bangsa
Indonesia tidak bisa begitu saja meniru atau mencontoh model yang dilakukan bangsa
lain. Bangsa Indonesia harus mampu memilah-milah dan menyesuaikan dengan
pandangan hidup dan kebutuhan bangsa Indonesia sendiri.

Anda mungkin juga menyukai