Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH KEBUNGHATTAAN

KARAKTERISTIK BUNGHATTA DALAM


KEHIDUPAN

Dosen Pengampu : SURYADIMAL, S.M.,M.T.

kelompok 2

 AFRI HANIZA 2210015311003


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS BUNGHATTA
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................................................2
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................4
1.2 Rumusan masalah......................................................................................................................5
1.3 Tujuan........................................................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................................6
2.1 Delapan Belas Karakteristik Mohammad Hatta.....................................................................6
2.1.1 Religius..................................................................................................................................6
2.1.2 Jujur......................................................................................................................................6
2.1.3 Toleransi...............................................................................................................................7
2.1.4 Disiplin..................................................................................................................................8
2.1.5 Kerja Keras............................................................................................................................8
2.1.6 kreatif...................................................................................................................................9
2.1.7 mandiri..................................................................................................................................9
2.1.8 Demokrasi...........................................................................................................................10
2.1.9 rasa ingin tahu....................................................................................................................10
2.1.10 Nasionalisme.....................................................................................................................11
2.1.11 Cinta Tanah Air.................................................................................................................12
2.1.12 Menghargai Prestasi.........................................................................................................12
2.1.13 Bersahabat/Komunikatif...................................................................................................13
2.1.14 Cinta Damai......................................................................................................................14
2.1.15 Gemar Membaca..............................................................................................................15
2.1.16 Peduli Lingkungan.............................................................................................................15
2.1.17 Peduli sosial......................................................................................................................16
2.1.18 Tanggung Jawab................................................................................................................17
BAB III...............................................................................................................................................18
Kesimpulan....................................................................................................................................18
Daftar Pustaka...............................................................................................................................19

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga
makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.

Padang, 25 September, 2022

Penyusun

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mohammad Hatta atau yang sering disebut Bung Hatta dilahirkan


Bukittinggi pada 12 Agustus 1902, di sebuah rumah kayu bertingkat dua di
daerah Minangkabau, Sumatra Barat. Hatta mempunyai alasan untuk bangga
akan Minangkabau yang telah memperoleh reputasi sebagai kelompok etnis
yang paling intelek dan memiliki jiwa kewiraswataan di kepulauan ini.1 Islam
sangat kuat di alam Minangkabau, di mana pusat keagamaan atau surau
memperoleh gengsi tinggi, karena tingginya standar kecendiakawannya yang
terutama terkenal karena kajiankajian hukum Islam.

Moh.Hatta adalah Wakil Presiden RI yang pertama, sosok pemimpin yang


berwatak jujur dan disiplin, muslim yang saleh, negarawan yang demokrat, dan
ekonom yang berideologi kerakyatan. Kepribadiannya dibentuk dari gen dan
lingkungan serta pengalaman hidupnya sedari kecil, serta dimatangkan oleh
ilmu pengetahuan yang diperolehnya. Ayah Hatta adalah Haji Djamil
merupakan seorang ulama yang membantu mengajar di surau. Ibu Hatta adalah
istri keempat Haji Djamil. Di Minangkabau tidak aneh jika seorang lelaki
memiliki beberapa orang istri, terutama kalau ia terus-menrus berkeliling
sebagai pedagang antara pedalaman dan pantai.

Mohammad Hatta memiliki 18 nilai-nilai karakter yaitu nilai karakter


Religius, Jujur, Toleransi, Disiplin, Kerja keras, Kreatif, Mandiri, Demokratis,
Rasa ingin tahu, Semangat kebangsaan, Cinta tanah Air, Menghargai prestasi,
Bersahabat/Komunitif, Cinta damai, Gemar membaca, Peduli lingkungan,
Peduli sosial, Tanggung jawab

4
1.2 Rumusan masalah

1. Apa sajakah 18 karakteristis Mohammad Hatta?

1.3 Tujuan

Dari rumusan masalah diatas, terdapat 1 tujuan yaitu:

1. Untuk mengetahui 18 karakteristik Mohammad Hatta.

5
BAB II
ISI

2.1 Delapan Belas Karakteristik Mohammad Hatta

2.1.1 Religius

Agama adalah ketaatan dan ketaatan dalam memahami dan


menjalankan ajaran agama yang dianut, termasuk dalam hal ini 6 sikap toleran
terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta hidup rukun dan berpihak Nilai
Karakter Religius ada pada Pahlawan Mohammad Hatta. seperti dalam kutipan
berikut dari.

“Pada usia anak-anak, Hatta belajar agama di rumah. Baru pada usia ia
belajar di Surau. Sejak usia muda, Hatta rajin berdoa di waktu. " (Mestika zed,
2011: 175)

Berdasarkan kutipan di atas, terlihat bahwa sejak kecil, Hatta rajin shalat
tepat waktu. Dia dikenal tidak hanya karena ketaatannya dalam menjalankan
ibadah agama secara pribadi di mana pun dia berada, tetapi juga karena
mengetahui banyak hal yang mendasar dalam ritual muamalah yang telah dia
pelajari di masa kecilnya dan Alquran di Sumatera Barat.

2.1.2 Jujur

Mohammad Hatta adalah dan jujur yang terkenal di Belanda,


karena kejujurannya dalam beberapa kesempatan di organisasi yang dipercaya
rekan-rekannya sebagai ketua (seperti ketua PI dan PNIBbaru) dan bahkan
sebagai bendahara organisasi. Seperti pada kutipan berikut. " Jabatannya
sebagai bendahara JSB, yang dikenal jujur dan membawa manfaat bagi

6
Organisasi, sangat terkenal di negara Belanda, terutama di kalangan aktivis
Indische Vereeninging ( IV), yang Organisasi Pelajar Indonesia di Eropa .
Ketika tiba di Belanda, juga masuk Indische Vereeninging (IV), yang kemudian
berubah menjadi Persatuan Indonesia (PI). Tak lama kemudian, ia diberi
kepercayaan menjadi Bendahara IV beberapa kali, selama kemudian menjadi
presiden PI untuk periode 1926-1931. Aktif pada , organisasi yang
memperjuangkan kemerdekaan ini membuat studi Hatta di Belanda memakan
waktu lama, menjadi 11 tahun.” (Mestika zed, 2011: 15) Dalam kutipan di atas,
dapat menggambarkan posisinya sebagai bendahara Jong Sumatranen Bond di
Padang dan Jakarta membawa keuntungan org anisasi. Setibanya di Belanda
pada tahun , ia masuk IV yang kemudian pada tahun berubah menjadi PI.Tak
lama setelah tahun , ia berulang kali dipercaya sebagai bendahara IV, kemudian
menjadi presiden periode PI 1926-1931.

2.1.3 Toleransi

Toleransi adalah sikap dan perilaku yang mencerminkan rasa hormat


terhadap perbedaan agama, kepercayaan, suku, adat, bahasa, ras, suku,
pendapat, dan hal-hal lain yang berbeda dengan diri sendiri secara sadar dan
terbuka, serta dapat hidup tenang di tengah-tengah masyarakat. perbedaan .
Nilai karakter toleransi terdapat pada pahlawan Mohammad Hatta. Hatta sangat
menghargai perbedaan dalam hidupnya, baik ketika belajar di luar negeri
maupun di dalam negeri. Seperti pada kutipan berikut.

“Banyak kesaksian dari teman-temannya serta catatannya sendiri dalam


Memonya, seperti Hatta sangat pertapa, tidak ingin tergoda oleh beberapa dari
budaya barat yang dianggapnya bertentangan dengan nilai-nilai Islam . Namun,
Hatta sangat menghormati budaya oranglain, meskipun pada ia tidak ikut dalam
sendiri atau bubar pada .” (Mestika zed, 2011: 128)

7
Dalam kutipan di atas dikatakan bahwa Hatta sangat menghargai budaya
orang lainnya meskipun dia sendiri tidak ikut atau terlibat dalam . Meskipun
pada tahun di Belanda yang menjajah pada tahun daratan dan perairannya tetapi
masih menikmati perbedaan .Karena yang telah ditentukan sebelumnya, ia
memimpin pemimpin yang benar-benar melaporkan orang.

2.1.4 Disiplin

Disiplin adalah kebiasaan dan tindakan yang sesuai dengan bentuk


peraturan atau peraturan yang berlaku . Hatta adalah angka yang sesuai dengan
kedudukannya yang, baik sebagai negarawan sejati, maupun sebagai seorang
manusia biasa. Hatta juga merupakan orang yang menyukai disiplin, seperti
pada kutipan berikut.

"Bung Hatta adalah orang yang secara teratur merencanakan kegiatan


sehari-harinya dan melaksanakannya secara konsisten dan disiplin penuh."
(Mestika zed, 2011:122)

Berdasarkan kutipan di atas, terlihat bahwa nilai karakter Disiplin ada pada
Pahlawan Mohammad Hatta. dia benar-benar mengutamakan disiplin. Hal ini
dapat disimpulkan dari aturan yang dibuat , yaitu kegiatan dijadwalkan secara
teratur dan dilakukan secara konsisten dan diatur sepenuhnya.

2.1.5 Kerja Keras

Nilai karakter kerja keras adalah dalam Hero Mohammad Hatta. Karena
kebenciannya pada kolonial Belanda dan kecintaannya pada tanah leluhurnya, ia
bekerja keras untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Seperti pada
kutipan berikut.

"Kalau saya sangat hati-hati, sejak tinggal bersama ayah tiri saya Haji Ning,
di situlah saya belajar untuk menyendiri," tulis Hatta dengan emosi dalam
Memoir-nya.(Mestika Zed 2011: 176)

8
Berdasarkan kutipan di atas, dapat diketahui bahwa sejak ia tinggal pada
tahun bersama ayah tirinya Haji Ning di sinilah ia mencoba belajar untuk
berjuang sendiri. dan memperluas cakrawala melalui membaca dan sekolah. Ia
menempuh pendidikan di ELS (SD), MULO (SMA), Prins Hendrik School
(Commerce), Handels Hoge School. Ia bekerja keras melawan penjajahan
dengan ilmu dan pemikiran yang didapatnya dari pendidikan.

2.1.6 kreatif

Nilai karakter kreatif pada pahlawan Mohammad Hatta. Sikap Hatta dan
perilaku mencerminkan inovasi dalam berbagai aspek dalam memecahkan
masalah selalu menemukan cara baru , bahkan baru hasilnya lebih baik dari
yang ada di hatta sejak kecil ini terbukti dalam kutipan berikutnya.

“Sebagai seorang anak dia suka membangun miniatur lapangan sepak bola,
termasuk pemain gabus bermuatan timah. Hatta kecil bisa bersenang-senang
dengan ciptaannya dari." (Mestika zed, 2011: 172)

Berdasarkan kutipan di atas, menunjukkan bahwa Hatta sangat kreatif


dalam mengisi hari-harinya sehingga tidak sendiri karena tidak memiliki teman
untuk diajak bermain . Tanpa sepengetahuan Hatta, perlahan-lahan telah
terbentuk sebuah identitas yang akan dibenci oleh para penjajah bangsanya.

2.1.7 mandiri

Mandiri adalah sikap dan perilaku yang tidak bergantung pada orang lain
dalam melaksanakan berbagai tugas dan masalah. Namun, ini tidak berarti
bahwa tidak dapat bekerja sama, tetapi tidak dapat mengalihkan tugas dan
tanggung jawab kepada orang lain.Nilai ini merupakan salah satu dari nilai yang
melekat pada pahlawan Mohammad Hatta. Kita dapat melihatnya dalam kutipan
berikut.

9
"Sejak kecil lelaki Minang ini senang menabung. Uang sakunya gobang (25
sen) ditabung untuk membeli buku." (alfarizi 2016: 200)

Dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa analisis bahwa Hatta tidak
ingin mengganggu orang lain dengan memuaskan keinginannya untuk membeli
buku. Tidak hanya itu, sejak usia, Hatta tinggal nyawa di luar negeri.

2.1.8 Demokrasi

Hatta dikenal sebagai sosok yang demokratis . Demokrasi adalah sikap dan
cara berpikir yang mencerminkan persamaan hak dan kewajiban secara adil dan
merata antara dirinya dan orang lain. Ketika dipenjara dan diasingkan, Hatta
selalu mendesak kepada rekan-rekannya agar mereka tetap demokratis
meskipun berada di pengasingan, ada dalam kutipan berikut.

"Selain itu, Hatta menekankan kepada rekan-rekannya bahwa harus tetap


mempertahankan prinsip-prinsip demokrasi meskipun berada di pengasingan."

(Mestika zed, 2011: 33).

Hatta yang masih Demokrat mempengaruhi rekan-rekannya sedemikian rupa


sehingga selalu mendukung prinsip-prinsip demokrasi dimanapun mereka
berada. Hal ini dilakukan agar pemimpin memiliki prinsip demokrasi untuk
kemajuan bangsanya, Indonesia. Hatta masih memikirkan nasib bangsanya
meskipun ia berada di penjara maupun dipengasingan.Dia tidak memikirkan
dirinya sendiri, tetapi dia juga memikirkan nasib rakyat, itulah sebabnya dia
tidak menyukai gerakan untuk menggalang massa karena dapat merugikan
orang.

2.1.9 rasa ingin tahu

10
Rasa Ingin Tahu merupakan cara berfikir, perilaku, & konduite yg
mencerminkan bertanya-tanya & keingintahuan terhadap segala hal yg
dipandang, didengar, & dipelajari secara lebih mendalam. Dengan Rasa ingin
memahami yg tinggi, kita membentuk rasa bertanya-tanya kita buat mengetahui
lebih lebih jelasnya & mendalam lagi akan suatu hal. Hal inilah yg menciptakan
Hatta mengetahui poly hal baik mengenai kepercayaan & Ilmu pengetahuan.
lantaran rasa ingin memahami yg tinggi ini pulalah yg menciptakan Hatta nir
hanya memeriksa mata pelajarannya, tapi pula kitab -kitab diluar mata
pelajarannya. Hal tadi terbukti dalam kutipan berikut ini. “Sejak masa remaja
beliau terbiasa mengatur waktunya buat membaca. “umumnya kitab -kitab yg
tentang mata pelajaran saya pelajari dalam malam hari. Bukubuku lainnya, kitab
roman [sastra] & kitab tambahan buat meluaskan pengetahuan kubaca sore hari
setelah pukul 4 atau setengah5”. Demikian tulis Hatta pada Memoir-nya.”
(Mestika zed, 2011:140-141). Berdasarkan 3 kutipan pada atas bisa dianalisis
bahwa Rasa Ingin Tahu Hatta yg menciptakan beliau giat memeriksa &
mengetahui poly hal mengenai kepercayaan Islam & kitab mata pelajarannya
bahkan kitab tambahan buat meluaskan pengetahuannya.

2.1.10 Nasionalisme

Semangat kebangsaan atau nasionalisme, yakni perilaku & tindakan yg


menempatkan kepentingan bangsa & negara diatas kepentingan langsung atau
individu & golongan. Mohammad Hatta merupakan seseorang Pahlawan
Proklamator yg berjiwa Nasionalis. beliau bercita-cita membebaskan
bangsanya, Indonesia berdasarkan Penjajahan Kolonial. Seperti pada kutipan
berikut.

“Hatta mengaku bahwa spirit nasionalismenya telah tumbuh semenjak usia


6 tahun ketika menyaksikan perlakuan buruk dalam orang kurang lebih tempat
tinggalnya & terhadap paman Rais.” (Mestika Zed 2011:142)

11
Dari kutipan pada atas bisa dianalisis bahwa Sejak mini Hatta telah
mencicipi pahitnya kehidupan, beliau menyaksikan bagaimana kekejaman
pemerintah Belanda pada memperlakukan keluarganya & masyarakat mini
disekitarnya. Dari pengalaman getir inilah tumbuh spirit nasionalismenya. Hatta
bertekad buat berjuang bagi kemerdekaan Indonesia. Ia rela dipenjara &
dibuang kepengasingan sang pemerintah kolonial lantaran membela &
memperjuangkan bangsanya.

2.1.11 Cinta Tanah Air

Cinta tanah air merupakan perilaku & konduite yg mencerminkan rasa


kagum & bangga, setia, peduli & penghargaan yg tinggi terhadap bahasa,
budaya, ekonomi, politik & sebagainya terhadap tanah kelahiran, sebagai
akibatnya nir gampang menerima tawaran bangsa lain yg bisa merugikan
bangsa sendiri. Nilai-nilai karakter cinta tanah air masih ada pada diri
Mohammad Hatta.
Dalam diri 11 setiap pahlawan RI Indonesia pastilah tertanam rasa cinta
terhadap tanah airnya. Sehingga menerima gelar Pahlawan. Begitu juga
menggunakan Pahlawan Mohammad Hatta, beliau rela berkorban nyawa demi
membela tanah Airnya. Berikut kutipan.
“Hatta menyahut senang , “Kita sekarang, mahasiswa pada Nederland, akan
mengemukakan Indonesia menjadi nama tanah air.” (Alfarizi 2016: 63)
“Hattta pergi berdasarkan Belanda dalam 1932. Ia konsekuen membantu
melahirkan republik ini menggunakan jalan berliku, sebelum
memproklamasikannya menggunakan Soekarno dalam 1945.” (Alfarizi 2016:
67)
Hatta memperkenalkan Indonesia dalam rakyat Dunia lantaran beliau cinta
akan tanah airnya. Ia ingin Dunia mengetahui tanah kelaiharannya itu pula
sanggup berdiri & bersaing ditengah-tengah global. Ia pula ingin global

12
memahami bahwa tanah kelahirannya itu sedang membutuhkan dukungan buat
merdeka berdasarkan pemerintah kolonial walaupun buat melahirkan republik
ini penuh menggunakan jalan berliku sebelum diproklamasikan.

2.1.12 Menghargai Prestasi

Menghargai prestasi, yakni perilaku terbuka terhadap prestasi orang lain &
mengakui kekurangan diri sendiri tanpa mengurangi semangat berprestasi yg
lebih tinggi. Hatta mempunyai nilai karakter menghargai prestasi. Seperti pada
kutipan berikut.
“Salah seseorang tokoh politik yg sebagai idola Hatta waktu itu adalah
Abdul Muis. “Aku kagum melihat cara Abdul Muis berpidato, saya asyik
mendengarkan suaranya yg merdu 1/2 parau, terpesona sang ayun katanya.
Sampai ketika itu saya belum pernah mendengarkan pidato yg begitu hebat
menarik perhatian & membakar semangat,” istilah Hatta pada kitab Memoir.”
(Alfarizi 2016: 17)
Berdasarkan kutipan pada atas bisa dipandang bahwa perilaku terbuka Hatta
terhadap prestasi orang lain tanpa mengurangi semangat berprestasi yg lebih
tinggi dibuktikan menggunakan mengidolakan seseorang tokoh politik yaitu
Abdul Muis, & berdiskusi menggunakan temannya sesama anggota JBS.

2.1.13 Bersahabat/Komunikatif

Komunikatif, bahagia bersahabat atau proaktif, yakni perilaku & tindakan


terbuka terhadap orang lain melalui komunikasi yg santun sebagai akibatnya
tercipta kolaborasi secara kolaboratif menggunakan baik. Dalam diri Pahlawan
Mohammad Hatta masih ada nilai-nilai karakter bersahabat atau komunikatif .
Terlihat dalam beberapa kutipan berikut.

“Di rotterdam , Hatta langsung menikmati butir pergaulannya yg


sederajat menggunakan segala pihak selama pada Batavia.” (Alfarizi 2016: 47-
48)

13
Dari kutipan pada atas terlihat bahwa sebelum Hatta berangkat ke
Rotterdam, pada Batavia beliau telah menjalin komunikasi yg baik
menggunakan segala pihak selama pada batavia. Buah pergaulannya pada
batavia membantunya waktu datang pada Rotterdam. Kepeduliannya dalam
sahabat & teman sebagai model bagi kita buat meneladani nilai-nilai karakter
Pahlawan Mohammad Hatta.

2.1.14 Cinta Damai

Cinta hening merupakan perilaku & konduite yg mencerminkan suasana


hening, aman, tenang, & nyaman atas kehadiran dirinya pada komunitas atau
rakyat tertentu. Orang-orang disekitar Mohammad Hatta sangat bahagia
menggunakan kehadirannya. Hatta nir menyukai kekerasan sang lantaran itulah
beliau disenangi & disegani sang sahabat-temannya. Tak hanya itu, Hatta
mengkritik gerakan nasional yg memakai kekerasan pada melawan pemerintah
kolonial lantaran itu mengorbankan poly orang. Hal tadi terlihat pada kutipan
berikut.

“Hatta kecewa menggunakan tindakan repersif penguasa kolonial ketika itu,


namun beliau lebih kecewa terhadap gerakan Nasionalis pada tanah air yg
cenderung radikal & berpecah. “aku nir menyuruh bangsa kita bermata gelap,”
tulisnya beberapa ketika lalu. “Malahan telah menurut tahun 1926 aku berseru,
bahwa politik yg demikian merusak konvoi sendiri”, “politik mata gelap (istilah
lain buat agitasi) hanya bisa memuaskan hati seorang yg penaik darah, namun
mencelakakan konvoi warga ”.

Hatta keberatan menggunakan pemimpin yg bersikap revolusioner. Namun,


pemimpin yg revolusioner, dari Hatta, bukanlah tipe yg bermata gelap,
melainkan beriman, berani menanggung siksa menggunakan sabar hati, sembari

14
nir melupakan asas & tujuan usaha: mendidik warga buat mencapai
kedaulatannya alias merdeka.” (Mestika Zed 2011:18) Cara Hatta pada
memperjuangkan bangsanya, Indonesia memang berbeda. beliau melawan
penjajah menggunakan pemikirannya melalui karyakaryanya, kritikan tajamnya,
& juga mengikuti banyak sekali rendezvous & kongres Internasional buat
mengenalkan Indonesia pada luar negeri.

2.1.15 Gemar Membaca

Gemar membaca, yakni norma menggunakan tanpa paksaan buat


menyediakan ketika secara khusus guna membaca banyak sekali informasi,
sebagai akibatnya menyebabkan kebijakan bagi dirinya. Mohammad Hatta
merupakan pemudah yg paling Gemar membaca. Seperti pada kutipan berikut.

“Kebiasaan doyan membaca itu makin bertambah sesudah beliau hingga


pada Eropa. Matanya terbuka, pandangan dunianya makin luas.” (Mestika Zed
2011:13)

Dari kutipan diatas bisa dilihat bahwa Kebiasaan doyan membaca Hatta
makin bertambah ketika beliau melanjutkan sekolahnya pada Eropa. Dengan
membaca Hatta bisa menambah wawasan & pandangan dunianya makin luas
terutama tentang usaha politik bangsanya. Ia memiliki 16 peti besi buku.
Dimana pun Hatta berada beliau selalu meluangkan ketika buat membaca buku.

2.1.16 Peduli Lingkungan

Peduli lingkungan, yakni perilaku & tindakan yg selalu berupaya menjaga


& melestarikan lingkungan kurang lebih. Nilai-nilai karakter Peduli Lingkungan
terdapat pada diri Pahlawan Mohammad Hatta. misalnya yg dikatakan dalam
kutipan berikut ini.

15
“Dari masjid pada dekat Pasar Atas, Hatta berjalan menyusuri jalan pada
depan stasiun kereta ke Pasar Bawah. Di sepanjang jalan, dia menegur rakyat yg
pekarangan rumahnya penuh sampah. Tapi beliau nir pernah marah, sekedar
memberi tahu. Alhasil, kota itu sebagai higienis selama Hatta bermarkas
disana.” (Alfarizi 2016: 211)

Kutipan diatas dikatakan bahwa Hatta menegur rakyat yg pekarangan


rumahnya penuh sampah. Hal itu dilakukan lantaran kepeduliannya dalam
lingkungan kurang lebih supaya jauh menurut segala kemungkinan yg
merugikan rakyat kurang lebih misalnya, jauh menurut segala penyakit lantaran
sampah menumpuk, supaya lingkungan kota higienis, & lain sebagainya.
Dimanapun Hatta berada, beliau selalu memperhatikan disekitar lingkungan
beliau tinggal.

2.1.17 Peduli sosial

Peduli sosial, yakni perilaku & perbuatan yg mencerminkan kepedulian


terhadap orang lain juga rakyat yg membutuhkannya. Hatta memiliki nilai-nilai
karakter peduli sosial pada dirinya. Bukti kepedulian Hatta terhadap orang lain
juga 14 rakyat dibuktikan pada kutipan berikut.

“Lantaran Hatta lebih memikirkan pendidikan buat warga poly ketimbang


politik ansich, maka berpolitik pada negeri yg sedang terjajah nir terutama
berarti urusan kekuasaan, atau soalparlementaire srijd (usaha pada parlemen),
melainkan mendidik warga supaya mereka insyaf akan kesadaran dirinya &
syarat riil yg membelenggunya.” (Alfarizi 2016: 78)

Dari ketiga kutipan pada atas terlihat Hatta memperdulikan orangorang


disekitarnya & rakyat bangsanya menurut hal mini hingga hal-hal besar. Hatta
memikirkan pendidikan buat warga poly. Hatta tetap berusaha mendidik rakyat
menggunakan brosur mini “Demokrasi Kita”.

16
Bukti bisnis Hatta peduli sosial yaitu usahusahanya pada menulis tentang
analisis sosialnya. 18. Nilai Karakter Tanggung Jawab Tanggung jawab
merupakan perilaku & konduite seorang pada melaksanakan tugas &
kewajibannya, baik yg berkaitan menggunakan diri sendiri, sosial, rakyat,
bangsa, negara juga agama. Nilai-nilai Tanggung Jawab terdapat pada diri
Mohammad Hatta. misalnya pada Kutipan berikut.

“Hatta bahkan merogoh janji langsung buat nir menikah sebelum tercapai
Indonesia Merdeka. Janji ini beliau patuhi. Dan sebulan sesudah kemerdekaan
Indonesia pada Proklamasikan, pada Dari kutipan pada atas bisa dianalisis
bahwa Hatta merupakan Pahlawan yg bertanggung jawab. Setiap janjinya
dipertanggung jawabkannya menggunakan menepati janji tadi. November
Belofte manakala lepas 18 November 1945 dipilih menjadi hari perkawinannya

2.1.18 Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah sikap dan perilaku seseorang dalam pemenuhan


tugas dan kewajibannya, baik yang berkaitan dengan dirinya sendiri, terhadap
masyarakat, terhadap masyarakat, terhadap masyarakat, bangsa, negara, dan
agama. Nilai Tanggung Jawab ada dalam Mohammad Hatta. seperti dalam
kutipan berikut dari.

"Hatta bahkan membuat janji pribadi untuk tidak menikah dengan sampai
Indonesia mencapai Merdeka. Janji ini dipatuhi. Dan sebulan setelah proklamasi
kemerdekaan Indonesia.

Dari kutipan di atas itu Kita dapat menganalisis bahwa Hatta adalah
Pahlawan yang bertanggung jawab. Setiap janji yang dibuat bertanggung jawab
dengan menepati janji.November Belofte ketika 18 November 1945 dipilih oleh
sebagai hari pernikahan mereka dengan Rahmi Rahim, gadis campuran Aceh-
Jawa, yang kemudian menjadi ibu dari dari tiga putrinya: Meutia, Gemala dan
Halida.

17
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
 
Berdasarkan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa nilai-
nilai karakter dalam Buku dengan judul Mohammad Hatta: Biografi singkat
1902-1980, dan Cara Baik Bung Hatta adalah penggambaran Nilai-nilai
karakter yang terdapat pada Pahlawan Mohammad Hatta. setelah dilakukan
teknik deskriptif data maka ditemukan 18 (delapan belas) nilainilai karakter dari
18 nilai-nilai karakter yang ada. Dari nilai-nilai 15 karakter yang ada ditemukan
5 nilai karakter yang paling dominan dimiliki Pahlawan Mohammad Hatta.
Religius tergambar dari sikap dan perilaku Hatta yang mendekatkan diri pada
Allah dengan selalu Sholad, mengaji, berzikir, serta patuh pada perintah
Agamanya. semangat kebangsaan terlihat dari perjuangan pantang menyerah
melawan kolonialisme dan imperialisme yang menyengsarakan bangsanya. Ia
dengan semangat berjuang dan membuat strategi dalam upaya memerdekakan
bangsannya, Indonesia yang terjajah.
gemar membaca terlihat dari karyakaryanya yang ditulis dari wawasan
membacanya yang luas dan mempunyai buku terbanyak dari mahasiswa
Indonesia yang sekolah di Belanda. Ia memiliki 16 peti besi buku selama
sekolah di Belanda. kerja keras terlihat dari usahanya untuk mewujudkan
tujuannya yaitu Indonesia Merdeka dengan mengikuti pertemuanpertemuan,
Kongres-kongres, dan Liga Internasional. Demokratis terlihat dari hasil
pemikirannya yang selalu memperjuangan nasib rakyat Indonesia. Ia lebih
berpihak pada masyarakat dari pada sekelompok yang berkuasa karena
persamaan hak dan kewajiban secara adil dan merata antara dirinya dengan
orang lain. 

18
Daftar Pustaka

Marsinta, U. (2017). Nilai-nilai Karakter yang terdapat pada Pahlawan


Mohammad Hatta (Doctoral dissertation, STKIP PGRI SUMATERA
BARAT).

19

Anda mungkin juga menyukai