DISUSUN OLEH :
Astrid Sinambela
Rini Khomsatun
Astrid Sinambela
Rini Khomsatun
MENGETAHUI
ORANG TUA/ WALI MURID
Orang Tua Alrevan Albet Orang Tua Astrid Sinambela Orang Tua Rini Khomsatun
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Dinamika Pesatuan
dan Kesatuan dalam Konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia”. Tidak lupa sholawat
serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW. Pada
kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas
selesainya makalah ini, kepada berbagai pihak yang telah membantu, antara lain:
1. Kedua orang tua kami yang senantiasa mendo’akan dan mendukung setiap langkah
kami serta jasa-jasa lain berupa moril maupun materil.
2. Ibu Beti Yoslinda, S. Pd. selaku guru mata pelajaran PKN kelas 12 T.A. 2021/2022.
3. Semua pihak yang tidak dapat disebut satu persatu, atas segala bantuan dan dukungan
serta doa dalam pengerjaan makalah ini.
Akhir kata penulis mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak jika dalam proses dari awal sampai akhir penulisan makalah ini ada perkataan atau
perilaku yang kurang berkenan. Terima kasih atas perhatiannya dan kerjasamanya.
2
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................4
1.2 Tujuan Penulisan.................................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................................................4
BAB 2 PEMBAHASAN.......................................................................................................................5
2.1 Hakikat Negara Kesatuan Republik Indonesia.................................................................5
2.1.1 Tujuan NKRI...............................................................................................................5
2.1.2 Fungsi NKRI................................................................................................................6
2.1.3 Sifat Negara..................................................................................................................6
2.1.4 Unsur-Unsur Negara...................................................................................................7
2.1.5 Bentuk Negara..............................................................................................................8
2.2 Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia dari Masa ke Masa......................................9
2.2.1 Pengertian Persatuan dan Kesatuan Bangsa...........................................................10
2.2.2 Makna dan Pentingnya Persatuan dan Kesatuan Bangsa......................................10
2.2.3 Prinsip-Prinsip Persatuan dan Kesatuan Bangsa....................................................12
2.2.4 Pengamalan Nilai-Nilai Persatuan dan Kesatuan....................................................12
2.2.5 Makna Bhinneka Tunggal Ika..................................................................................13
2.2.6 Cara Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa..............................................14
2.2.7 Menampilkan Sikap Cinta Tanah Air dengan Memahami Sejarah NKRI...........15
2.2.8 Sikap dan Perilaku dalam Mempertahankan NKRI...............................................18
2.2.9 Memupuk Sikap Cinta Tanah Air dalam Berbagai Kehidupan............................19
BAB 3 PENUTUP..............................................................................................................................21
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................21
3.2 Saran...................................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................23
DOKUMENTASI KEGIATAN........................................................................................................24
3
BAB 1 PENDAHULUAN
Persatuan dan kesatuan merupakan senjata yang paling ampuh bagi bangsa Indonesia
baik dalam rangka merebut, mempertahankan maupun mengisi kemerdekaan. Persatuan
mengandung arti bersatunya macam-macam corak yang beraneka ragam menjadi satu
kebulatan yang utuh dan serasi. Persatuan Indonesia berarti persatuan bangsa yang mendiami
wilayah Indonesia Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang kita rasakan saat ini terjadi
dalam proses yang dinamis dan berlangsung lama karena persatuan dan kesatuan bangsa
terbentuk dari proses yang tumbuh dari unsur-unsur sosial budaya masyarakat Indonesia
sendiri, yang ditempuh dalam jangkauan waktu yang lama sekali.
Unsur-unsur sosial budaya itu antara lain seperti sifat kekeluargaan dan jiwa gotong-
royong. Kedua unsur itu merupakan sifat-sifat pokok bangsa Indonesia yang dituntun oleh
asas kemanusiaan dan kebudayaan. Masuknya kebudayaan dari luar terjadi melalui proses
akulturasi (percampuran kebudayaan). Kebudayaan dari luar itu adalah kebudayaan Hindu,
Islam, Kristen, dan unsur-unsur kebudayaan lain yang beraneka ragam. Semua unsur-unsur
kebudayaan yang datang dari luar diseleksi oleh bangsa Indonesia.
2. Agar dapat mengetahui persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dari masa ke masa.
4
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Hakikat Negara Kesatuan Republik Indonesia
Negara merupakan terjemahan dari kata-kata asing, yakni state(bahasa Inggris), staat
(bahasa Belanda dan Jerman), dan etat (bahasa Prancis). Kata staat, state, etat diambil dari
bahasa Latin statusatau satum yang berarti keadaan yang tegak dan tetap atau sesuatu yang
memiliki sifat-sifat yang tegak dan tetap.Kata status atau satum lazim diartikan sebagai
standing atau station (kedudukan). Istilah ini dihubungkan dengan kedudukan persekutuan
hidup manusia, yang juga sama dengan istilah status civitasi atau status republicae. Dari
pengertian yang terakhir inilah, kata status pada abad ke-16 dikaitkan dengan kata negara.
5
Tujuan dibentuknya negara Indonesia tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 di alinea
ke- 4. Terdapat empat tujuan nasional negara Indonesia, yaitu sebagai berikut:
e. Fungsi keadilan, yaitu membuat dan melaksanakan peraturan dalam kebijakan secara
adil serta memberi rasa keadilan kepada masyarakat.
6
b. Memonopoli, negara dapat memonopoli tujuan bersama dalam negara. Seperti contoh
negara dapat melarang pendirian organisasi atau agama baru yang dilarang oleh
Undang-undang.
c. Mencakup semua, hal ini mengandung maksud bahwa peraturan perundang-undangan
berlaku pada semua orang.
2.1.4 Unsur-Unsur Negara
Menurut Konvensi Montevideo tahun 1933, yang diselenggarakan oleh negara-negara Pan-
Amerika di kota Montevideo, bahwa negara harus memiliki unsur :
a. Rakyat
Rakyat adalah semua orang yang berada diwilayah suatu negara. Rakyat dalam suatu
negara meliputi penduduk atau bukan penduduk atau orang asing. Penduduk terdiri atas
warga negara dan bukan warga negara. Warga negara ada dua, yaitu warga negara asing atau
warga negara keturunan atau warga negara yang ditetapkan dengan undang-undang.
Penduduk adalah setiap orang yang mempunyai tempat tinggal tetap disuatu negara.
Penduduk terdiri atas warga negara (Mayoritas) atau bukan warga negara (Minoritas). Warga
negara adalah setiap orang yang terikat dengan peraturan negara dan penduduk terikat karena
tempat tinggal.
b. Wilayah Negara
Suatu yang disebut dengan negara harus memiliki wilayah. Wilayah adalah seluruh
tempat baik berupa daratan, lautan, dan juga udara yang ada diatasnya yang memiliki batas-
batas tertentu. Wilayah negara terdiri atas daratan, perairan, udara dan wilayah ekstra
teritorial.
c. Pemerintah yang Berdaulat
Pemerintah adalah seluruh perangkat atau alat perlengkapan negara sesuai dengan
yang ditentukan dalam undang-undang dasar negara tersebut. Secara teori bentuk
pemerintahan dapat dikelompokkan atas bentuk republik dan bentuk kerajaan. Bentuk
pemerintahan menunjuk pada bagaimana pemerintahan diangkat atau dipilih.
d. Pengakuan dari negara lain
Pengakuan dari suatu negara lain memiliki dampak positif antara lain akan memberi
kemudahan dalam pergaulan internasional, terbinanya persahabatan dan terpenuhinya
kebutuhan. Pengakuan dari negara lain ada dua macam, yaitu:
1. Pengakuan De Facto, adalah pengakuan secara kenyataan bahwa secara fisik di
sebuah wilayah telah berdiri sebuah negara.
7
2. Pengakuan De Jure, yaitu pernyataan secara resmi menurut hukum tentang berdirinya
sebuah negara.
a. Negara Kesatuan
Negara kesatuan ialah negara yang merdeka dan berdaulat di mana di seluruh negara
yang berkuasa hanyalah satu pemerintah yang mengatur seluruh daerah.
b. Negara Serikat
Negara serikat ialah suatu negara yang merupakan gabungan dari beberapa negara,
yang disebut negara bagian. Tiap negara bagian berstatus tidak berdaulat, namun kekuasaan
asli tetap ada di negara bagian.
b. Wilayah tertentu.
c. Pemerintah.
8
negara lain.
9
menghasilkan energi hebat. Sebaliknya, bila tidak dikelola secara benar, kemajemukan dan
multikulturalitas bisa menimbulkan bencana dahsyat.
Pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara yang sarat dengan itikad menjaga,
melindungi, mempersatukan dan membangun bangsa untuk mampu meraih kemajuan adab,
setara dengan bangsa-bangsa maju lainnya di dunia seolah-olah menjadi barang usang yang
sudah ditinggalkan. Manifesto kultural Bhinneka Tunggal Ika yang merupakan tekat untuk
membentuk kohesi sosial dan integrasi sosial, serta menyiratkan landasan mutualisme
(kebersamaan, dalam perasaan maupun perilaku) dan kerjasama yang didasarkan atas
kepentingan bersama dan perasaan kebersamaan, itu pun semakin pudar. Padahal makna dari
manifesto kultural itu adalah tertanamnya perasaan saling memiliki dan menghargai sesama
warganegara Indonesia, meski dengan latar belakang etnik dan kebudayaan yang berbeda-
beda.
10
2.2.2 Makna dan Pentingnya Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Cita-cita bangsa indonesia adalah mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Hal ini sebagaimana tercantum dalam Pembukaan
UUD 1945 alinea kedua. Penjabaran secara terperinci tentang tujuan negara Indonesia adalah
tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 alineia keempat, yaitu:
Kesatuan bangsa Indonesia yang kita rasakan saat ini, itu terjadi dalam proses yang
dinamis dan berlangsung lama, karena persatuan dan kesatuan bangsa terbentuk dari proses
yang tumbuh dari unsur-unsur sosial budaya masyarakat Indonesia sendiri, yang ditempa
dalam jangkauan waktu yang lama sekali. Unsur-unsur sosial budaya itu antara lain seperti
sifat kekeluargaan dan jiwa gotong-royong. Kedua unsur itu merupakan sifat-sifat pokok
bangsa Indonesia yang dituntun oleh asas kemanusiaan dan kebudayaan. Karena masuknya
kebudayaan dari luar, maka terjadi proses Akulturasi (percampuran kebudayaan).
Kebudayaan dari luar itu adalah kebudayaan Hindu, Islam, Kristen dan unsur-unsur
kebudayaan lain yang beraneka ragam. Semua unsur-unsur kebudayaan dari luar yang masuk
diseleksi oleh bangsa Indonesia. Kemudian sifat-sifat lain terlihat dalam setiap pengambilan
keputusan yang menyangkut kehidupan bersama yang senantiasa dilakukan dengan
jalanmusyawarah dan mufakat. Hal itulah yang mendorong terwujudnya persatuan bangsa
Indonesia. Jadi makna dan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa dapat mewujudkan
sifat kekeluargaan, jiwa gotong-royong, musyawarah dan lain sebagainya. Tahap-tahap
pembinaan persatuan bangsa Indonesia itu yang paling menonjol ialah sebagai berikut:
11
a. Perasaan senasib.
b. Kebangkitan Nasional.
c. Sumpah Pemuda.
d. Proklamasi.
a. Prinsip Bhinneka Tunggal Ika, Prinsip ini mengharuskan kita mengakui bahwa bangsa
Indonesia merupakan bangsa yang terdiri dari berbagai suku, bahasa, agama dan adat
kebiasaan yang majemuk. Hal ini mewajibkan kita bersatu sebagai bangsa Indonesia.
b. Prinsip Nasionalisme Indonesia, kita mencintai bangsa kita, tidak berarti bahwa kita
mengagung-agungkan bangsa kita sendiri.Nasionalisme Indonesia tidak berarti bahwa
kita merasa lebih unggul daripada bangsa lain. Kita tidak ingin memaksakan
kehendak kita kepada bangsa lain, sebab pandangan semacam ini hanya
mencelakakan kita. Selain tidak realistis, sikap seperti itu juga bertentangan dengan
sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan yang adil dan beradab.
12
2.2.4 Pengamalan Nilai-Nilai Persatuan dan Kesatuan
b. Pembangunan yang merata serta berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
i. Menghindari penonjolan sara dan perbedaan. Karena bangsa Indonesia terdiri dari
berbagai macam suku, bahasa, agama serta adat istiadat kebiasaan yang berbeda-beda,
maka kita tidak boleh melakukan perbuatan yang dapat menimbulkan perpecahan.
Oleh karena itu yang harus kita hindari antara lain, egoisme, ekstrimisme, sukuisme,
profinsialisme, acuh tak acuh tidak peduli terhadap lingkungan, fanatisme yang
berlebih-lebihan dan lain sebagainya.
13
Kata-kata Bhinneka Tunggal Ika juga terdapat pada lambang negara Republik Indonesia,
yaitu Burung Garuda Pancasila. Di kaki Burung Garuda Pancasila mencengkram sebuah pita
yang bertuliskan Bhinneka Tunggal Ika. Kata-kata tersebut dapat pula diartikan Berbeda-
beda tetapi tetap satu jua.
Bhinneka Tunggal Ika adalah motto atau semboyan Indonesia. Frasa ini berasal dari
bahasa Jawa Kuno dan seringkali diterjemahkan dengan kalimat “Berbeda-beda tetapi tetap
satu”. Kalimat ini merupakan kutipan dari sebuah Kakawin Jawa Kuno, yaitu Kakawin
Sutasoma, karangan Mpu Tantular semasa kerajaan Majapahit sekitar abad ke-14. Kakawin
ini istimewa karena mengajarkan toleransi antar umat.
Sejak Negara Republik Indonesia ini didirikan (merdeka), para pendiri bangsa dengan
dukungan penuh seluruh rakyat telah sepakat mencantumkan kalimat “Bhinneka Tunggal
Ika” pada lambang negara Garuda Pancasila. Kalimat itu sendiri diambil dari falsafah
Nusantara yang sejak jaman Kerajaan Majapahit juga sudah dipakai sebagai motto pemersatu
wilayah di kawasan Nusantara. Ini artinya, bahwa sudah sejak dulu sekali, jauh sebelum
jaman menjadi modern seperti sekarang, jauh sebelum bangsa ini menjadi terdidik dengan
tingkat intelektualitas tinggi seperti sekarang, kesadaran akan hidup bersama di dalam
keberagaman sudah tumbuh dan menjadi jiwa serta semangat anak-anak banga di negeri ini.
Tetapi memasuki abad 21, di mana anak-anak bangsa Indonesia telah menjadi bangsa
yang terdidik, bangsa yang banyak sekali punya orang pintar alias kaum inteletual yang
ilmunya bahkan diperoleh dari sekolah-sekolah tinggi di luar negeri, sebuah kata, yaitu
“pluralisme” yang artinya sama dengan keberagaman, tiba-tiba saja menjadi istilah yang
begitu gencar disebut. Setiap orang seakan kurang yakin dengan keintelekannya bila tidak
menyebut kata pluralisme setiap kali bicara, berdiskusi, berpidato dan lain sebagainya.
14
Tetapi menyatakan Islam berarti salam damai saja tak cukup. Setiap individu Muslim
harus membuktikan tak hanya dengan perkataan, tetapi lebih penting lagi dengan amal
perbuatan, bahwa Islam dan kaum Muslimin adalah cinta damai dan betul-betul
mengorientasikan diri dengan cara damai pula. merupakan perintah Islam yang harus
dilakukan dengan cara-cara yang baik, damai, persuasif, hikmah, kebijaksanaan dan
pengajaran yang baik. bukan dengan cara yang justru mengandung kemungkaran, seperti
pemaksaan, kekerasan, apalagi terorisme.
2.2.7 Menampilkan Sikap Cinta Tanah Air dengan Memahami Sejarah NKRI
Cinta tanah air berarti cinta pada negeri tempat kita memperoleh penghidupan dan
mengalami kehidupan semenjak lahir sampai akhir hayat. Seseorang yang cinta kepada tanah
aimya senantiasa berusaha agar negerinya tetap aman, sentosa, dan sejahtera.Cinta tanah air
dan bangsa adalah suatu sikap yang ketulusan dan keikhlasan yang diwujudkan dalam
15
perbuatan untuk kejayaan tanah air dan kebahagiaan bangsanya. Sebagaiwarga negara
Indonesia kita wajib mempunyai rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa, yaitu dengan cara :
b. Tidak akan melakukan perbuatan dan tindakan yang merugikan tanah air.
Bangsa yang cinta kepada tanah airnya akan selalu tanggap dan waspada terhadap
setiap kemungkinan adanya unsur-unsur yang dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa.
Unsur-unsur tersebut dapat berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri yang dapat
membahayakan keamanan negara serta kelangsungan hidup bangsa. Oleh karena itu sebagai
warga negarayang baik, rasa kebanggaan itu hendaknya diwujudkan dalam karsa dan karya
yang baik untuk kemajuan bangsanya. Setiap warga negara harus merasa terpanggil untuk
memelihara dan mempertahankan jengkal demi jengkal tanah air apabila ada bangsa-bangsa
lain yang mencoba menjajah kembali negara kita.
Dikemukakan dalam Pasal 26 Ayat (1) UUD 1945 bahwa,yang menjadi warga negara
Indonesia ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang
disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara. Yang dimaksud dengan penduduk
Republik Indonesia ialahwarga negara Republik Indonesia yang bertempat tinggal di
Indonesia dan orarrg asing yang menetap atau bertempat tinggal dan bekerja di Indonesia.Isi
pasal di atas menyatakan bahwa warga negara Indonesia sudah selayaknya tidak memandang
suku atau melihat dari mana asalnya.
Sikap membeda-bedakan itu dapat merugikan persatuan dan kesatuan bangsa dan
negara. Sebagai warga negara Republik Indonesia harus mampu menggalang rasa persatuan
dan kesatuan bangsa dan negara dalam mengisi kemerdekaan. Dalam hubungan itu, perasaan
cinta tanah air dapat diwujudkan dengan cara menjaga nama baik bangsa dan tanah air
Indonesia, berjiwa dan berkepribadian Indonesia, bangga bertanah air Indonesia, dengan
penduduk dan adat istiadat yangberbhinneka, tidak akan melakukan perbuatan dan tindakan
yang merugikan tanah air dan bangsa, serta setia dan taat kepada peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
16
Demikian pula, adanya Ikrar Sumpah Pemuda yang mengakui bahwa kita. Bertanah
air satu, tanah air Indonesia, berbangsa satu, bangsa Indonesia, dan Menjunjung tinggi bahasa
persatuan, bahasa Indonesia.Sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat, kita harus bangga
mempunyai tanah air Indonesia, di mana pun kita berada. Keberadaan Indonesia dalam
hubungannya dengan bangsa lain dapat kita lihat di antaranya adanya kerja sama yang saling
menguntungkan dengan negara-negara lain, baik di kawasan ASEAN maupun tingkat dunia.
Daerah juga memiliki peranan yang penting dalam perjuangan merebut dan
mempertahankan kemerdekaan. Sejarah telah membuktikan bahwa tanpa peran rakyat di
seluruh daerah belum tentu tercapai perjuangan kemerdekaan. Demikian juga peran daerah
pada saat ini memiliki peran yang sangat penting. Kekayaan alam yang dimiliki daerah
merupakan kekayaan bersama seluruh rakyat Indonesia dan dipergunakan sebesar-besarnya
untuk kemakmuran rakyat. Untuk mewujudkan pemerintahan yang lebih berkeadilan dan
lebih merata, maka prinsip desentralisasi atau otonomi daerah diharapkan mampu mengatasi
persoalan yang muncul dalam kerangka NKRI.
Sejarah perjuangan bangsa dan peran daerah dalam perjuangan berdiri NKRI
mengandung nilai-nilai yang sangat penting diwarisi oleh generasi muda, seperti Perjuangan
melawan penjajah oleh daerah memiliki arah tujuan yang sama, yaitu kemerdekaan
Indonesia. Tokoh pejuang daerah merupakan tokoh pejuang bangsa Indonesia, persatuan dan
kesatuan telah terbukti menjadi kekuatan bagi bangsaIndonesia dalam merebut dan
mempertahankan kemerdekaan, Bangsa Indonesia telah sepakat membentuk negara Kesatuan
Republik Indonesia sebagai pilihan yang tepat. Mengutamakan kepentingan bangsa dan
negara di atas kepentingan pribadi dan golongan dan sikap rela berkorban demi kepentingan
bangsa dan negara.
17
Kebanggaan terhadap daerah masing-masing perlu terus ditanamkan dan
ditumbuhkembangkan dalam masyarakat. Kekhususan dan keragaman daerah tetap terus
dipelihara baik di bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya. Namun, dikembangkan sesuai
perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini
mengandung makna kebanggaan dan kemandirian tidak mengakibatkan proses
perpecahanbangsa dan negara.
Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam maupun luar negeri yang
dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa. Setiap
warga negara, tanpa kecuali sesuai dengan kedudukannya masing-masing memiliki hak dan
kewajiban untuk turut serta dalam upaya bela negara, pertahanan, dan keamanan negara. Kita
sebagai pelajar dan generasi muda berkewajiban mewujudkan nilai-nilai perjuangan daerah
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam berbagai lingkungan kehidupan
secara nyata.
18
lingkungannya yang serba beragan dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan
dan kesatuan dengan tetap menghargai dan menghormati ke-Bhinnekaan di dalam setiap
aspek kehidupan nasional untuk mencapai tujuan nasional Indonesia.
Kita memandang bangsa Indonesia dengan nusantara merupakan satu kesatuan. Jadi,
hakikat Wawasan Nusantara adalah keutuhan dan kesatuan wilayah nasional. Dengan kata
lain, hakikat Wawasan Nusantara adalah “persatuan bangsa dan kesatuan wilayah”. Dalam
GBHN disebutkan bahwa hakikat wawasan nusantara di wujudkan dengan menyatakan
kepulauan nusantasa sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan
keamanan.
Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dengan latar belakang budaya
yang berbeda-beda. Perbedaan suku bangsa ini bisa menjadi sumber konflik yang dapat
menyebabkan perpecahan di tubuh Negara Kesatuan Republik Indonesia. Keragaman tersebut
seharusnya dapat menjadi sebuah kekuatanuntuk menangkal semua gangguan atau ancaman
yang ingin memecah belah persatuan bangsa sebagai ketahanan nasional. Berikut beberapa
sikap dan perilaku mempertahankan NKRI.
a. Menjaga wilayah dan kekayaan tanah air Indonesia, yang artinyamenjaga seluruh
kekayaan alam yang terkandung di dalamnya.
19
e. Memiliki Wawasan Nusantara berarti memiliki ketentuan-ketentuan dasar yang harus
dipatuhi, ditaati, dan dipelihara oleh semua komponen masyarakat. Ketentuan-
ketentuan itu, antara lain Pancasila sebagai landasan dan UUD 1945 sebagai landasan
konstitusional. Ketentuan lainnya dapat berupa peraturan-peraturan yang berlaku di
daerah yang mengatur kehidupan bermasyarakat.
Sebagai generasi muda, hal yang seharusnya dilakukan saat ini sebagai persiapan
untuk menggantikan generasi tua di masa yang akan datang, yaitu dengan membina persatuan
dan kesatuan. Dalam rangka membina persatuan dan kesatuan bangsa, berbagai cara dapat
dilakukan untuk menumbuhkan sikap cinta tanah air. Rasa cinta terhadap tanah air diawali
dengan rasa memiliki sense of belongingterhadap negara kita. Hal ini didasarkan atas rasa
bangga berbangsa dan bertanah air Indonesia. Sebagai bangsa yang berbudaya dan beradab,
tentunya kita harus memelihara dan mengembangkan kebudayaan warisan nenek moyang.
Rasa semangat kebangsaan menyuburkan rasa cinta tanah air yang akan
membangkitkan kemauan untuk membela dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik
Indonesia dengan dasar negara Pancasila dan UUD 1945. Kecintaan tersebut akan
menghapuskan rasa kesukuan yang sempit dan mendorong usaha untuk meratakan
pembangunan.Semuanya itu akan menjadi benteng kemungkinan tumbuhnya pikiran-pikiran
yang berbau separatisme (memisahkan diri dan mendirikan negara baru) ataupun rasialisme
(menonjolkan suku sendiri).
Cinta tanah air dan semangat kebangsaan adalah suatu sikap yang berlandaskaan
ketulusan dan keikhlasan hati dengan perwujudan tindakanyang nyata demi terbentuknya
keutuhan dan kemakmuran bangsa. Maka dari itu, warga negara memiliki kewajiban
berperilaku cinta tanah air di antaranya adalah sebagai berikut:
b. Memberikan bantuan, baik moral maupun materil demi kepentingan negara, salah satu
contohnya adalah dengan membayar pajak.
20
c. Mencintai dan senantiasa menggunakan produk dalam negeri.
d. Selalu bangga menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai EYD.
21
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia berarti persatuan bangsa yang mendiami
wilayah Indonesia. Persatuan itu didorong untuk mencapai kehidupan yang bebas dalam
wadah negara yang merdeka dan berdaulat. Makna dan pentingnya persatuan dan kesatuan
bangsa dapat mewujudkan sifat kekeluargaan, jiwa gotong-royong, musyawarah dan lain
sebagainya. Prinsip Bhinneka Tunggal Ika, Nasionalisme Indonesia, kebebasan bertanggung
jawab, wawasan nusantara dan prinsip untuk mewujudkan cita-cita pada era reformasi.
Meningkatkan keadilan dan tidak membeda bedakan antar suku bangsa. Arti
Bhinneka Tunggal Ika adalah berbeda-beda tetapi satu jua yang berasal dari buku atau Kitab
Sutasoma karangan Empu Tantular. Secara mendalam Bhinneka Tunggal Ika memiliki
makna walaupun di Indonesia terdapat banyak suku, agama, ras, kesenian, adat, bahasa, dan
lain sebagainya namun tetap satu kesatuan yang sebangsa dan setanah air. Membangun
persatuan dan kesatuan mencakup upaya memperbaiki kondisi kemanusiaan lebih baik dari
hari kemarin. Semangat untuk senantiasa memperbaiki kualitas diri ini amat sejalan dengan
perlunya menyiapkan diri menghadapi tantangan masa depan yang kian kompetitif. Bangsa
Indonesia terdiri dari kolektifitas kelompok-kelompok masyarakat yang bersifat majemuk.
Dari segi etnitasnya terdapat 656 suku bangsa (Hidayat, 1997) dengan tidak kurang dari 300
jenis bahasa-bahasa daerah, dan di Irian Jaya saja lebih 200 bahasa-bahasa suku bangsa
(Koentjaraningrat,1993). Penduduknya sudah mencapai 200 juta, yang menempatkan
Indonesia pada urutan keempat dunia. Suatu masyarakat yang multikultural tidak dapat
disamakan dengan masyarakat yang memiliki unit-unit kekerabatan yang bersifat segmenter,
akan tetapi sekaligus juga tidak dapat disamakan pula dengan masyarakat yang memiliki
diferensiasi atau spesialiasi yang tinggi.
Multikultural bangsa sebagai sesuatu yang lebih dari hanya keragaman kebudayaan.
Masyarakat yang benar-benar bersifat plural hanyalah apabila ada sesuatu keanekaragaman
yang resmi diakui di dalam sistem dasar dari kelembagaan-kelembagaan yang diwajibkan.
Multikultural dapat terjadi di Indonesia karena Letak geografis Indonesia, perkawinan
campur dan iklim.
22
3.2 Saran
Indonesia memang suatu bangsa yang multicultural, bangsa yang berdiri dari bebagai
macam suku, budaya, ras dan berbagai bahasa. Namun hal tersebut tidak menutup
kemungkinan bagi kita sebagai bangsa indonesia untuk bersatu dan berjuang untuk bangsa
yang terdiri dari bermacam-macam kultur ini. Kita harus bersatu dengan bangsa yang lain dan
bersama-sama, bergotong royong untuk mengangkat martabat bangsa Indonesia di mata
dunia.
23
DAFTAR PUSTAKA
24
Utamidarojah, Nur. 2016. Arti Penting Persatuan dan Kesatuan.
25
DOKUMENTASI KEGIATAN
26