Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

WAWASAN KEBANGSAAN MERUPAKAN WAWASAN NUSANTARA

DI SUSUN OLEH:
ROLY YULY ANGGRI MIRA P
087 STYC 13

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PRODI S1 KEPERAWATAN
2017

i
KATA PENGANTAR

Sungguh, tidak ada kalimat yang lebih tepat dan lebih terpelajar untuk mengawali kata
pengantar ini selain penyampaian puji dan syukur ke hadirat Allah Swt. Dzat yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyanyang. Dialah Allah Swt.,Tuhan yang tak pilih kasih, dan tak
pandang sayang. Dialah Rabb, pencipta alam semesta, Maha pemberi Rezeki dan Pemilik
ilmu yang Maha Tahu. Dialah Allah Swt., penggaris kebenaran dan pengawal keseimbangan :
serta penentu keadilan dengan Pencipta Kitab suci AlQur’an dan seluruh alam semesta.
Shalawat dan salam, semoga tercurahkan kepada nabi dan rasul panutan semua insane,
terutama Nabi Muhammad Saw.Pembuat hadis atas izin Tuhan, pelurus keimanan untuk
semua keadaan dan zaman. Penjelas al-Islam tak pernah padam, penyempurna akhlak tak
pernah rusak, pemantap akidah tak pernah gelisah, penegak syariah pantang menyerah.
Perajut budi pekerti tak kenal henti:penuntun zikir sampai di akhir nanti. Dialah penghulu
para nabi dan rasul, yakni Nabi Muhammad Saw. Semoga berimbas kepada semua keluarga
dan sahabatnya , bahkan ke semua umatnya sepanjang masa.Tidak terkceuali kita semua,
yang insha Allah selalu mencintainya dan semoga kita semua mendapat manfaatnya

mataram, Mei 2017

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................. i
KATA PENGANTAR................................................................................ ii
DAFTAR ISI............................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................... 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA................................................................. 3


2.1 Keindonesiaan dan Karakter Indonesia..................................... 3
2.2 Pengertian wawasan kebangsaan.............................................. 10
2.3 Hakekat Kebangsaan................................................................. 12
2.4 Nilai dan Makna yang Terkandung dalam Wawasan Kebangsaan 12
2.5 Keterkaitan antar Keindonesiaan dan Wawasan....................... 13
2.6 Geopolitik Indonsia (Waawasan Kebangsaan) ........................ 13

BAB 3 PENUTUP....................................................................................... 20
3.1 Simpulan................................................................................... 20
3.2 Saran.......................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia menurut David Steinberg, adalah suatu ciptaan baru-produk loncatan
imajinasi yang besar dan tidak mudah, dengan cita-cita, dan mencakupi medan kerja
yang luas dalam arti geografis dan setumpuk persoalan: ekonomi, politik, sosial, dan
hukum yang harus diselesaikan. Bangsa Indonesia dibangun di tengah desingan peluru
dan di atas puing-puing kehancuran akibat penjajahan pun berlandaskan pada cita-cita
bersama, yaitu menciptakan suatu masyarakat yang adil dan sejahtera. Lantas,
keindonesiaan yang kita banggakan ini pun mengendap dalam memori kolektif kita
sebagai keniscayaan sejarah atau tapal batas sejarah,---the end of history--istilah
Fukuyama yang terus berusaha menggapai kesejahteraan itu sendiri.
Untuk menciptakan suatu kesejahteraan masyarakat dan menggapai cita-cita
bangsa tentunya tidak luput dari wawasan kebangsaan yang merupakan konsepsi cara
pandang dalam mencapai tujuan nasional. Wawasan kebangsaan adalah konsep politik
bangsa Indonesia yang memandang Indonesia sebagai satu kesatuan wilayah, meliputi
tanah (darat), air (laut) termasuk dasar laut dan tanah di bawahnya dan udara di atasnya
secara tidak terpisahkan, yang menyatukan bangsa dan negara secara utuh menyeluruh
mencakup segenap bidang kehidupan nasional yang meliputi aspek politik, ekonomi,
sosial budaya, dan hankam.Sehingga ke-Indonesiaan dan wawasan kebangsaan
merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan untuk mencapai cita-cita bangsa.

1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan menjadi pembahasan dalam makalah ini
adalah diantaranya :
1. Apa definisi dari ke-Indonesiaan dan bagaimana karakter dari Indonesia sebagai
sebuah negara yang berideologi Pancasila ?
2. Apa definisi dari wawasan kebangsaan dan mengapa wawasan kebangsaan dapat
dikatakan menjadi sebuah konsep politik Indonesia ?
3. Bagaimana hakekat dari wawasan kebangsaan ?
4. Apa saja nilai dan makna yang terkandung dalam wawasan kebangsaan ?
5. Bagaimana keterkaitan antara ke-Indonesiaan dan wawasan kebangsaan ?
6. Bagaimana Geopolitik Indonesia ?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan kami dalam menyusun makalah ini adalah disamping untuk
memenuhi tugas dalam perkuliahan juga agar kami khususnya dan semua mahasiswa
pada umumnya mampu memahami wawasan nusantara.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Ke-indonesiaan dan Karakter Indonesia


Indonesia merupakan Negara yang besar,luas dan majemuk yang terdiri dari
1128 suku bangsa dan bahasa,Beragam agama dan keyakinan,terdiri dari 13466
pulau,258 juta jiwa pada tahun 2016,34 provinsi,216 kabupaten,98 kota, 7024
kecamatan dan 81626 desa.Indonesia menurut David Steinberg, adalah suatu ciptaan
baru-produk loncatan imajinasi yang besar dan tidak mudah, dengan cita-cita, dan
mencakupi medan kerja yang luas dalam arti geografis dan setumpuk persoalan :
ekonomi, politik, sosial, dan hukum yang harus diselesaikan.
Sifat atau watak bangsa Indonesia sama sekali tidak ada kaitannya dengan sifat
atau watak nenek moyang kita. Baik mereka yang hidup di zaman Majapahit atau
yang lebih jauh lagi para ksatria Sriwijaya yang hidup diantara laras harmoni gending
Sriwijaya.Watak atau karakter bangsa Indonesia sama sekali bukan perilaku atau budi
pekerti warisan nenek moyang yang hidup pada zaman dunia pewayangan atau dunia
cerita silat.Watak,sifat atau karakter bangsa Indonesia sepenuhnya terbentuk oleh
pertarungan kepentingan masyarakat Nusantara yang terjajah saat melawan penjajah.
Karena itu, sifat dan karakter bangsa Indonesia ialah watak anti penjajahan dalam
segala bentuk.Itulh karakter bangsa Indonesa sebenarnya yang terbentuk dari proses
keberadaan dirinya. Indonesia seharusnya bicara tentang pemupukan semangat anti
penjajahan baik yang lama maupun yang baru; bicara tentang pemupukan semangat
membangun sebuah masyarakat adil sejahtera atau masyarakat pancasila, yaitu
masyarakat yang anti keberadaan orang kaya, tetapi juga marah atas keberadaan
orang miskin.
Indonesia adalah Negara yang pluralistic, multicultural, multietnik dan
multiagam. Menurut gus dur, tugas kita semua terutama Negara adalah menjamin
kehidupan yang multi ini agar tetap rukun, damai, dan tidak terjadi konflik. Pancasila
dan undang-undang dasar 1945 adalah asas tunggal yang menjadi landasan bersam
untuk itu.Negara ini bukan Negara agama tetapi juga bukan Negara atheis.Artinya
agama melandasi kehidupan berbangsa dan bernegara bukan dalam pengertian
formalisme agama tetapi agama menjadi roh kehidupan berbangsa dan bernegara.

3
Indonesia dan ke-Indonesiaan merupakan nama atau penamaan dari konsep
tentang orang,bangsa dan wilayah Negara kita yang berbentuk republik dengan
susunan organisasi Negara kesatuan. Karena itu, Negara kita di sebut Negara
kesatuan republik Indonesia sebagai wadah bersama segenap warga bangsa kita
mengasosiasikan diri dan mengikat diri dalam satu persekutuan hokum organisasi
Negara di tengah pergaulan antar bangsa dan antar Negara di dunia. Ke-Indonesiaan
berisi kandungan, pengertiaan kebersamaan dan muatan perasaan kebangsaan yang
mengatasi kebhinekaan dalam ruang hidup di atas tanah dan air nusantara dalam satu
kesatuan barisan berhadapan dengan dunia luar, dengan bangsa-bangsa dan Negara-
negara lain dalam dinamika pergaulan regional dan global. Spirit kebersamaan dan
perasaan sebangsa dan setanah air itulah yang biasa kita namakan dengan Indonesia
dan ke-Indonesiaan.
Namun demikian, jika di perhatikan penamaan Indonesia itu sendiri tidaklah
sepenuhnya identik dengan pengertian kita mengenai organisasi Negara.Indonesia
dan ke-Indonesiaan tidaklah identik dengan wilayah nusantara, dengan Negara
Indonesia ataupun semata-mata dengan pengertian bangsa Indonesia.Indonesia dan
ke-Indonesiaan mencakup semua konsep di maksud, dan bahkan dapat mencakup
lingkup pengertian yang lebih dinamis dari ketiganya.
Dulunya, sebutan kata “Indonesia” itu sendiri kita dapatkan dari penamaan
yang di berikan dan di perkenalkan oleh sarjana Inggris dan Jerman bagi wilayah dan
penduduk yang hidup di atas wilayah nusantara.Ketika itu Indonesia dan ke-
Indonesiaan tidak terkait dengan pengertian Negara tertentu. Ketika sumpah pemuda
di cetuskan pada tahun 1928, kata “Indonesia” secara resmi mulai di pakai untuk
menyebut nama bagi kesatuan bangsa penduduk nusantara yang di namakan sebagai
bangsa Indonesia, dan kesatuan tanah dan air wilayah nusantara yang di namakan
tanah tumpah darah Indonesia, di iringi dengan tekad untuk menjunjung bahasa
persatuan yang di namakan sebagai bangsa Indonesia. Karena itu, keindonesiaan
dalam semangat sumpah pemuda mencangkup pengertian pengertian kewilayahan
tanah air Indonesia, pengertian kebangsaan bangsa Indonesia, dan pengertian
kebahasaan sebagai bahasa pemersatu, bahasa Indonesia.
merajut kembali kebangsaan
membangun jati diri bangsa

4
Hal yang istimewa dari Indonesia adalah : tatanan, sejarah, pembentukan dan
arti strategisnya-khususnya jika dilihat dari geopolitik perkembangan bangsa-bangsa
didunia terutama Asia tenggara. Jika komponen-komponen tersebut digabung dengan
variabel jumlah penduduk, luas wilayah, kekayaan sumber daya alam, kebinekaan
agama, etnis dan kultur, maka Indonesia bisa menjadi Negara besar.
Jadi secara alami bangsa indonesai adalah bangsa yang sangat
majemuk.Masalahnya adalah bagaimana mengaktualisasikan symbol bhineka tunggal
ika yang biarpun berbeda, namun tetap satu itu ke dalam konteks yang benar.
Bhineka Tunggal Ika : Faktor Integrasi
Ditengah arus reformasi dewasa ini, idiom yang harus diingat dan dijadikan
basis strategi intergrasi nasional mestinya adalah bhineka tunggal ika.Artinya,
sekalipun satu, tidak boleh dilupakan bahwa sesungguhnya bangsa ini berbeda-beda
dalam suatu kemajemukan. Pengalaman mengajarkan , bahwa bukan semangat
kemanunggalan atau ketunggalan (tunggal ika) yang paling potensial untuk bisa
melahirkan kesatuan dan persatuan yang kuat, melainkan pengakuan akan adanya
pluralitas(bhineka) , dan kesediaan untuk menghormati kemajemukan bangsa
Indonesia
Oleh karena itu, kebangsaan Indonesia yang berciri bhineka tunggal ika dan
bersifat inklusif serta egalitarian dalam bidang politik, budaya, dan ekonomi akan
dapat diwujudkan dan dipelihara secara dinamis bila terdapat distribusi kekuasaan
yang relatif seimbang diantara semua unsur bangsa.
A. Sosial Budaya Masyarakat
Pengertian Sosial Budaya
Istilah sosial budaya menunjuk kepada dua segi kehidupan bersama manusia, yaitu
segi kemasyarakatan dan segi kebudayaan.
1. Kemasyarakatan
Dalam usahanya beradaptasi dengan lingkungannya, manusia bekerjasama
dengan sesamanya, dengan kata lain bermasyarakat. Akan tetapi kerja sama itu
hanya akan berjalan baik di dalam tertib sosial budaya serta di dalam wadah
organisasi sosial. Organisasi sosial ini merupakan produk sosial budaya, sekaligus
merupakan wadah perwujudan dan pertumbuhan kebudayaan.

5
Di dalam organisasi sosial manusia hidup berkelompok dan mengembangkan
norma sosial yang meliputi kehidupan normatif, status, kelompok asosiasi, dan
institusi. Organisasi sosial juga mencakup aspek fungsi yang mewujudkan diri
dalam aktifitas bersama anggota masyarakat dan aspek struktur.Aspek struktur
terdiri dari struktur kelompok di dalam pola umum kebudayaan dan seluruh
kerangka lembaga sosial.
Setiap masyarakat mempunyai empat unsur penting yang menentukan
eksistensinya yaitu struktur sosial, pengawas sosial, media sosial dan standar
sosial.
a. Struktur social
Setiap masyarakat terdiri dari kelompok0kelompok untuk memudahkan
pelaksanaan tugas.
b. Pengawas social
Pengawas sosial mencakup sistem dari ketentuan-ketentuan yang mengatur
kegiatan dan tindakan anggota msyarakat, pengetahuan empiris yang
digunakan manusia untuk mengulangi lingkungan, dan pengetahuan empiris
yang mengatur sikap dan tingkah laku manusia seperti agama, kepercayaan,
ideologi dan sebagainya.
c. Media social
Dalam pelaksanaan tugas dan kegiatan sosial, diperlukan adanya komunikasi
dan relasi antar anggota masyarakat.Komunikasi dan relasi itu dilangsungkan
dengan menggunakan bahasa dan alat transportasi.
d. Standar social
Standar sosial merupakan ukuran untuk menilai tingkah laku anggota
masyarakat serta menilai tingkah cara masyarakat mencapai tujuan.
2. Kebudayaan
Kebudayaan merupakan keseluruhan cara masyarakat yang perwujudannya
tampak pada tingkah laku para anggotanya. Kebudayaan tercipta oleh banyak
faktor orga biologis manusia, lingkungan alam, lingkungan sejarah, dan lingkungan
psikologis.Masyarakat budaya membentuk pola budaya berupa nilai misalnya
keagamaan, ekonomi, ideologi, dan sebagainya.
Setelah dikemukakan masing-masing arti kata dari sosial budaya, maka
pengertian sosial budaya dapat dirumuskan adalah sebagai kondisi masyarakat

6
(bangsa) yang mempunyai nilai-nilai dalam kehidupan masyarakat berbangsa dan
bernegara yang dilandasi denga falsafah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Ketahanan di bidang sosial budaya dimaksud menggambarkan kondisi dinamis
suatu, bangsa (masyarakat), berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan penegmbangan kekuatan nasional di dalam menghadapi ancaman,
gangguan, hambatan, dan tantangan, dari dalam maupun dari luar yang langsung
maupun tudak langsung membahayakan kelangsungan kehidupa sosial budaya
bangsa dan negara.
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketahanan Dibidang Sosial Budaya
1. Tradisi
Tradisi ini memberikan kepada masyarakat/bangsa seperangkat nilai dan
kaidah yang diperlukan untuk menjawab tantangan setiap tahap perkembangan.
Tradisi sosial ini pada dasarnya bersifat dinamis, karena itu nilai-nilai serta kaidah-
kaidah yang tidak dapat menjawab tantangan akan lenyap serta wajar. Dalam hal
ini perlu dihindari ialah tradisionalisme, yaitu sikap atau pandangan menuju dan
mempertahankan “peninggalan masa lampau secara berlebiha dan tidak
wajar.”Masyarakat harus dapat menilai dan menyadari bahwa suatu tradisi tertentu
pada suatu tahap perkembangan mungkin tidak sejalan sehingga merugikan dan
menghambat kemajuan.
2. Pendidikan
Pendidikan merupakan faktor yang besar pengaruhnya terhadap ketahanan di
bidang sosial budaya. Melalui pandidikan, masyarakat akan memperoleh
kemampuan untuk menilai tradisi yang sudah tidak sesuai lagi. Pendidikan bersifat
mengubah secara tertib ke arah tujuan yang dikehendaki.Pendidikan dalam arti luas
ialah usaha untuk mendewasakan manusia agar dapat mengembangkan potensinya
serta berperan serta secara penuh dalam menumbuhkan kehidupan sosial sesuai
dengan tuntutan jaman.Untuk itu diperlukan adanya suatu sistem pendidikan yang
kondusif sehingga mampu membawa masyarakat ke arah pencapaian
tujuannya.Sistem pendidikan mempunyai berbagai sarana diantaranya yang penting
adalah:
a. Seluruh aparatur pemerintahan modern.
b. Sarana komunikasi masa.
c. Pendidikan formal dan non formal.
d. Sarana masa.

7
e. Kehidupan kota.
Di dalam masyarakat berkembang inisiatif pemerintah dan potensi
yang ada padanya merupakan yang paling kuat dan mampu menggerakan
pendidikan secara luas.Pemerintah harus mampu mengatur pendidikan formal
berencana dengan memanfaatkan segenap sistem komunikasi yang tersedia
dan adanya kata merangsang harapan baru serta keinginan berkompetisi untuk
kemajuan.
3. Kepemimpinan dan Penyelenggara Negara
Unttuk membina dan membangun masyarakat modern, diperlukan
kepemimpinan nasional yang kuat dan berwibawa. Kepemimpinan yang demikian
ditentukan oleh banyak faktor, yaitu pribadi (moral, akhlak, semangat dan
akuntabilitas) pemimpin, komitmen pimpinan, tujuan nasional, nilai-nilai sosial
budaya, keadaan sosial atau masyarakat, sistem politik dan ilmu pengetahuan.
4. Tujuan Nasional
Tujuan nasional dapat merupakan unsur pengarah, pemersatu, pemberi
motivasi, dan merupakan salah satu identitas nasional.Tujuan nasional selalu
berintikan falsafah negara.
5. Kepribadian Nasional
Kepribadian nasional merupakan hasil perkembangan sejarah dan cita-cita
bangsa yang dirumuskan sebagai dasar kehidupan bangsa.Kepribadian ini perlu
dipupuk, dibina dan dimasyarakatkan pada setiap generasi karena kepribadian
nasional inilah merupakan daya tangkal yang sangat strategis untuk menghadapi
tantangan pengaruh asing.
6. Bidang pertahanan dan keamanan
Pertahanan dan keamanan adalah upaya rakyat semesta dengan TNI dan
POLRI sebagai intinya.Merupakan fungsi pemerintahan Ketahanan Nasional
dengan tujuan mencapai keamanan bangsa dan negara serta keamanan hasil
perjuangannya.Pelaksanaannya dilakukan dengan menyusun, mengerahkan, serta
menggerakkan seluruh potensi dan kekuatan masyarakat dalam semua bidang
kehidupan nasional secara terintegrasi dan terkoordinasi.
C. Kondisi Bangsa yang perlu dicermati
1. Situasi global
Dengan perkembangan teknologi informasi, komunikasi dan transportasi yang
sangat pesat terbentuklah masyarakat dunia, sering disebut sebagai borderless

8
world, cybernetic society atau masyarakat maya, sehingga hubungan manusia
menjadi person to person tidak perlu melewati institusi kelompok, golongan dan
negara bangsa. Peran dan eksistensi masyarakat negara bangsa terabaikan.
Teknologi informasi, komunikasi dan transportasi mengakibatkan nilai
persatuan suatu bangsa terabaikan dan digeser oleh nilai-nilai dari luar, yang
dipandang universal.Nilai-nilai kebebasan, kesetaraan dan faham liberal,
pluralisme diterapkan tanpa dilandasi oleh adat budaya bangsa.
Liberalisasi perdagangan yang dikembangkan kapitalisme modern seperti
yang dimotori oleh multinational corporations mendorong terbentuknya sikap
individualistik, materialistik, hedonistik, profit making and property right berakibat
merosotnya perhatian dan kepedulian terhadap eksistensi negara bangsa, sehingga
warganegara tidak lagi peduli terhadap bangsanya.
2. Situasi Nasional
Belum terwujudnya kesejahteraan secara merata sehingga terjadi kesenjangan
sosial yang semakin besar.Warga masyarakat yang berada di bawah garis
kemiskinan dan bergelimang dalam ketertinggalan dan kebodohan serta
pengangguran masih cukup tinggi, telah menimbulkan anggapan keterikatan dan
pengorbanan rakyat adalah sia-sia belaka.
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) telah terjadi di seluruh strata
masyarakat dan di semua lembaga negara / pemerintah pusat dan daerah.Penegakan
hukum tidak berjalan sebagaimana diharapkan rakyat.Keadaan ini dapat dianggap
bahwa negara telah mengabaikan keadilan dan kejujuran serta kepastian hukum.
Merosotnya kepedulian rakyat terhadap negara bangsanya dapat berlanjut dan
bermuara pada tindakan yang mengakibatkan disintegrasi dan kehancuran negara
bangsa.Kesadaran dan wawasan kebangsaan tidak pernah timbul dengan
sendirinya, tetapi harus diupayakan dan diperjuangkan secara terus menerus oleh
segenap warganegaranya.
3. Penyelenggaraan otonomi daerah
Otonomi daerah yang bertujuan meningkatkan efisiensi pelayanan publik
justru mengundang terjadinya berbagai tindakan yang kurang terpuji dan tidak
sesuai dengan maksud dan tujuan diselenggarakan-nya otonomi daerah.Misalnya
terjadinya pemekaran yang tidak terkendali serta pelayanan publik dan
kesejahteraan rakyat yang justru terabaikan.

9
Pengembangan potensi daerah dan budaya lokal yang tanpa kendali, mengarah
pada tindakan kedaerahan, tanpa memperhatikan norma dan kepentingan bangsa.
munculnya kembali gerakan-gerakan separatis lama yang berpotensi pada
pembentukan negara baru seperti GAM, RMS dan OPM, serta gerakan separatis
baru.
Timbulnya konflik/perpecahan antar kelompok dan golongan yang bernuansa
SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan).Terlepasnya kendali Pusat
terhadap aktivitas pemerintahan yang diselenggarakan daerah.
2.2 Pengertian Wawasan Kebangsaan
Kata wawasan berasal dari bahasa Jawa yaitu mawas yang artinya melihat atau
memandang, jadi kata wawasan dapat diartikan cara pandang atau cara
melihat.Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang mengenai diri dan tanah airnya
sebagai negara kepulauan dan sikap bangsa Indonesia diri dan lingkungannya, dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Wawasan Kebangsaan atau Wawasan Nasional Indonesia adalah merupakan
sebuah pedoman yang masih bersifat filosofia normatif.Sebagai perwujudan dari rasa
dan semangat kebangsaan yang melahirkan bangsa Indonesia. Akan tetapi situasi dan
suasana lingkungan yang terus berubah sejalan dengan proses perkembangan
kehidupan bangsa dari waktu ke waktu. Wawasan Kebangsaan atau Wawasan
Nasional Indonesia harus senantiasa dapat menyesuaikan diri dengan perkembagan
dan berbagai bentuk implementasinya.
Memahami serta mempedomani secara baik ajaran yang terkandung di dalam
konsepsi Wawasan Kebangsaan atau Wawasan Nasional Indonesia akan
menumbuhkan keyakinan dan kepercayaan dari setiap warga bangsa tentang posisi
dan peran masing-masing ditengah-tengah masyarakat yang serba majemuk. Hal ini
berarti suasana kondisi yang mendorong perkembangan setiap individu sehingga
terwujud ketahanan pribadi dapat menciptakan suatu ketahanan nasional Indonesia.
1. Wawasan kebangsaan sebagai konsep politik
Wawasan Kebangsaan adalah konsep politik bangsa Indonesia yang
memandang Indonesia sebagai satu kesatuan wilayah, meliputi tanah (darat), air
(laut) termasuk dasar laut dan tanah di bawahnya dan udara di atasnya secara
tidak terpisahkan, yang menyatukan bangsa dan negara secara utuh menyeluruh

10
mencakup segenap bidang kehidupan nasional yang meliputi aspek politik,
ekonomi, sosial budaya, dan hankam.
Wawasan Kebangsaan sebagai konsepsi politik dan kenegaraan yang
merupakan manifestasi pemikiran politik bangsa Indonesia.Sebagai satu kesatuan
negara kepulauan, secara konseptual, geopolitik Indonesia dituangkan dalam
salah satu doktrin nasional yang disebut Wawasan Nusantara dan politik luar
negeri bebas aktif.Sedangkan geostrategi Indonesia diwujudkan melalui konsep
Ketahanan Nasional yang bertumbuh pada perwujudan kesatuan ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.
2. Landasan Wawasan Kebangsaan
a. Idiil => Pancasila
b. Konstitusional => UUD 1945
3.   Unsur Dasar Wawasan Kebangsaan
a. Wadah (Contour)
Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara meliputi
seluruh wilayah Indonesia yang memiliki sifat serba nusantara dengan kekayaan
alam dan penduduk serta aneka ragam budaya.Bangsa Indonesia memiliki
organisasi kenegaraan yang merupakan wadah berbagai kegiatan kenegaraan
dalam wujud supra struktur politik dan wadah dalam kehidupan bermasyarakat
adalah berbagai kelembagaan dalam wujud infra struktur politik.
b.  Isi (Content)
Adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta
tujuan nasional.
c. Tata laku (Conduct)
Hasil interaksi antara wadah dan isi wasantara yang terdiri dari :
1. Tata laku Bathiniah yaitu mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas
yang baik dari bangsa Indonesia.
2. Tata laku Lahiriah yaitu tercermin dalam tindakan, perbuatan dan perilaku
dari bangsa Indonesia.
Kedua tata laku tersebut mencerminkan identitas jati diri/kepribadian bangsa
berdasarkan kekeluargaan dan kebersamaan yang memiliki rasa bangga dan
cinta terhadap bangsa dan tanah air sehingga menimbulkan rasa nasionalisme
yang tinggi dalam semua aspek kehidupan nasional.

11
4. Asas Wawasan Kebangsaan
Merupakan ketentuan-ketentuan dasar yang harus dipatuhi, ditaati, dipelihara
dan diciptakan agar terwujud demi tetap taat dan setianya komponen/unsur
pembentuk bangsa Indonesia(suku/golongan) terhadap kesepakatan (commitment)
bersama. Asas wasantara terdiri dari:
1) Kepentingan/Tujuan yang sama
2) Keadilan
3) Kejujuran
4) Solidaritas
5) Kerjasama
6) Kesetiaan terhadap kesepakatan
2.3 Hakekat Wawasan Kebangsaan
Keutuhan nusantara atau nasional, dalam pengertian cara pandang yang selalu
utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara, demi kepentingan nasional serta memiliki
rasa cinta tanah air, menjunjung tinggi kesatuan dan persatuan, memiliki rasa
kebersamaan sebagai bangsa untuk membangun Indonesia menuju masa depan yang
lebih baik tanpa harus kehilangan akar budaya dan nilai-nilai dasar pancasila yang
telah kita miliki.Berarti setiap warga bangsa dan aparatur negara harus berfikir,
bersikap dan bertindak secara utuh menyeluruh dalam lingkup dan demi kepentingan
bangsa termasuk produk-produk yang dihasilkan oleh lembaga negara.
2.4 Nilai dan Makna yang terkandung dalam wawasan kebangsaan
a. Nilai Wawasan Kebangsaan yang terwujud dalam persatuan dan kesatuan bangsa
memiliki enam dimensi yang bersifat mendasar dan fundamental, yaitu:
1. Penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia sebagai makhluk ciptaan
Tuhan Yang Maha Esa.
2. Tekad bersama untuk berkehidupan kebangsaan yang bebas, merkeka, dan
besatu;
3. Cinta akan tanah air dan bangsa;
4.   Demokrasi atau kedaulatan rakyat
5. Kesetiakawanan sosial;
6. Masyarakat adil-makmur.
b. Wawasan Kebangsaan bagi bangsa Indonesia memiliki makna:

12
1. Wawasan kebangsaan mengamanatkan kepada seluruh bangsa agar
menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa
dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan;
2. Wawasan kebangsaan mengembangkan persatuan Indonesia sedemikian rupa
sehingga asas Bhinneka Tunggal Ika dipertahankan;
3. Wawasan kebangsaan tidak memberi tempat pada patriotisme yang licik;
4. Dengan wawasan kebangsaan yang dilandasi oleh pandangan hidup Pancasila,
bangsa Indonesia telah berhasil merintis jalan menjalani misinya di tengah-c)
Makna Wawasan Kebangsaan Wawasan
5. NKRI yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur bertekad untuk
mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri serta sejahtera lahir batin, sejajar
dengan bangsa lain yang sudah maju.
2.5 Keterkaitan antara Ke- Indonesiaan dan Wawasan Kebangsaan
Wawasan kebangsaan merupakan pedoman sebagai perwujudan dari rasa dan
semangat kebangsaan yang melahirkan bangsa Indonesia, wawasan kebangsaan juga
membahas tentang keindonesiaan dari segala aspek.
2.6 Geopolitik Indonesia ( Wawasan Kebangsaan )
Secara umum geopolitik adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri, lingkungan, yang berwujud Negara kepulauan berlandaskan Pancasila
dan UUD 1945.
Pentingnya geopolitik bagi Indonesia adalah untuk dapat mempertahankan
Negara dan berperan penting dalam pembinaan kerjasama dan penyelesaian konflik
antarnegara yang mungkin muncul dalam proses pencapaian tujuan.
2.7 Kedudukan dan Fungsi Wawasan Nusantara
Kedudukan Wawasan Nusantara
a. Wawasan nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia merupakan
ajaran yang diyakini kebenaran oleh seluruh rakyat  agar tidak terjadi penyesatan
dan penyimpangan dalam upaya mencapai dan mewujudkan cita-cita dan tujuan
nasional. Dengan demikian, Wawasan Nusantara menjadi landasan visional
dalam menyelenggarakan kehidupan nasional.
b. Wawasan Nusantara dalam paradigma nasional dapat dilihat dari spesifikasinya
sebagai berikut :
1) Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa, dan dasar negara; berkedudukan
sebagai landasan idiil.

13
2) Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 sebagai landasan konstitusi negara;
berkedudukan sebagai landasan konstitusional.
3) Wawasan Nusantara sebagai visi nasional; berkedudukan sebagai landasan
konsepsional
4) Ketahanan Nasional sebagai konsepsi nasional; berkedudukan sebagai
landasan konsepsional.
5) GBHN sebagai politik dan strategi nasional atau sebagai kebijaksanaan
dasar nasional; berkedudukan sebagai landasan operasional.
2.8 Fungsi Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta
rambu-rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan, serta
perbuatan bagi penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah, maupun bagi
seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara.
2.9 Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia
A. Pengertian Wawasan Nusantara
1. Menurut GBHN 1998, Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap
bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam
meyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Menurut kelompok kerja Wawasan Nusantara untuk diusulkan menjadi TAP
MPR, yang dibuat Lemhannas tahun 1999, yaitu “cara pandang dan sikap
bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan
bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa
serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehipan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.”
B. HakikatWawasan Nusantara.
Hakikat Wawasan Nusantara adalah: Keutuhan Nusantara atau Nasional,
dalam pengertian : Cara pandang yang utuh menyeluruh dalam lingkup
nusantara dan demi kepentingan nasional. Ini berarti, setiap warga dan aparat
negara, harus berpikir, bersikap dan bertindak secara utuh menyeluruh dalam
lingkup dan demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia.
C. Kedudukan Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara berkedudukan sebagai visi bangsa. Wawasan nasional
merupakan visi bangsa yang bersangkutan dalam menuju masa depan. Visi bangsa
14
Indonesia sesuai dengan konsep Wawasan Nusantara adalah menjadi bangsa yang
satu dengan wilayah yang satu dan utuh pula.Kedudukan Wawasan Nusantara
sebagai salah satu konsepsi ketatanegaran Republik Indonesia.
D. Pengertian Geopolitik
Geopolitik berasal dari dua kata yaitu “geo” dan politik.“Geo” artinya
bumi/planet bumi. Menurut Preston E. James, geografi mempersoalkan tata
ruang yaitu sistem dalam hal menempati suatu ruang di permukaan bumi.
Dengan demikian, geografi berkaitan dengan interelasi antara manusia dengan
lingkungan tempat hidupnya.Politik berarti kekuatan yang didasarkan pada
pertimbangan-pertimbangan dasar dalam menentukan alternatif kebijaksanaan
nasional untuk mewujudkan tujuan nasional.
Jadi, geopolitik dapat diartikan sebagai sistem politik atau peraturan-
peraturan dalam wujud kebijaksanaan nasional yang didorong oleh aspirasi
nasional geografik (kepentingan yang titik beratnya terletak pada pertimbangan
geografi, wilayah atau territorial dalam arti luas) suatu negara, yang apabila
dilaksanakan dan berhasil akan berdampak langsung kepada system politik
suatu negara.
1. Perkembangan Teori Geopolitik
Istilah geopolitik semula awalnya sebagai ilmu politik yang kemudian
berkembang menjadi pengetahuan tentang sesuatu yang berhubungan dengan
konstelasi ciri khas negara yang berupa bentuk, luas, letak, iklim, dan sumber
daya alam suatu negara untuk membangun dan membina negara.Para
penyelenggara pemerintah nasional menyusun pembinaan politik nasional
berdasarkan kondisi dan situasi geomorfologi secara ilmiah berdasarkan cita-
cita bangsa.Kemudian teori Geopolitik berkembang menjadi konsepsi
wawasan nasional bangsa.Oleh karena itu, wawasan nasional bangsa selalu
mengacu pada geopolitik.Denganw awasan nasional suatu negara, dapat
dipelajari kemana arah perkembangan suatu negara.
2. Beberapa Pandangan para pemikir Geopolitik
Pendapat para ahli mengenai teori geopolitik kontinental yaitu pertama
dikemukakan oleh Friedrich Ratzel (1844-1904) bahwa teori ruang yang
dalam konsepsinya dipengaruhi oleh ahli biologi Charles Darwin. Dalam
teorinya, bangsa yang berbudaya tinggi akan membutuhkan sumber daya
yang tinggi dan akhirnya mendesak wilayah bangsa yang “primitif”.

15
Pendapat tersebut kemudian dipertegas oleh Rudolf Kjellen (1864-1922)
dengan teori kekuatannya yang menyatakan bahwa negara adalah satuan
politik yang menyeluruh serta sebagai satuan biologis yang memiliki
intelektual yang mampu mengeksploitasi negara “primitif” agar negaranya
mendapat swasembada. Kemudian Karl Haushofer (1869-1946) yang pernah
menjadi atase militer di Jepang meramalkan bahwa Jepang akan menjadi
negara yang jaya didunia dimana untuk menjadi jaya suatu bangsa harus
mampu menguasai benua-benua di dunia. Ia berpendapat bahwa pada
hakikatnya dunia terbagi atas empat kawasan benua dan dipimpin oleh
negara yang unggul. Teori ruang dan teori kekuatan merupakan hasil
penelitiannya yang dikenal dengan teori Pan Regional yaitu ruang hidup yang
“cukup”, swasembada, dan dunia dibagi menjadi empat Pan Region dimana
tipa region dipimpin oleh satu bangsa (nation) yang unggul.
E. Wawasan Geopolitik
a. Wawasan Benua
b. Wawasan Bahari
c. Wawasan Dirgantara
d. Wawasan Kombinasi
F. Teori-teori Geopolitik
Berasal dari kata geo = bumi, politik = kekuasaan. Secara harfiah berarti politik
yang dipengaruhi oleh kondisi dan konstelasi geografi.Maksudnya adalah
pertimbangan-pertimbangan dasar dalam menentukan alternatif kebijaksanaan
nasional untuk mencapai tujuan nasional, dipengaruhi geografi.
a) Pandangan ajaran Frederich Ratzal
Pada abad XIX, ia merumuskan pertama kali Ilmu Bumi Politik secara
ilmiah. Istilah Geopolitik pertama kali dikemukakan oleh Frederich Ratzal.
Pokok-pokok ajarannya : Pertumbuhan negara dapat dianalogikan dengan
pertumbuhan organisme, yang melalui ruang hidup.
1. Negara identik dengan suatu ruang. Makin luas ruang makin memungkinkan
kelompok politik untuk berkembang.
2. Berlakunya hukum alam : hanya bangsa yang unggul yang dapat bertahan
hidup.

16
3. Semakin tinggi budaya suatu bangsa, semakin besar kebutuhan akan
dukungan sumber daya alam. Untuk ini dibenarkan “hukum ekspansi”.Batas
negara adalah bersifat sementara.
4. Paham Ratzel ini menimbulkan dua aliran : Titik berat kekuatan di darat dan
di laut. Ia melihat adanya persaingan antara kedua kekuatan ini. Maka
timbulah pemikiran baru, yang merupakan dasar-dasar suprastruktur
geopolitik : kekuatan total suatu negara harus mampu mewadahi
pertumbuhan kondisi dan kedudukan geografinya.
b) Pandangan ajaran Rudolf Kjellen
Menurutnya negara adalah suatu organisme.Esensi ajarannya :
Negara merupakan satuan biologis, suatu organisme hidup yang memiliki
intelektual. Untuk mencapai tujuannya diperlukan ruang hidup yang luas.
1. Negara merupakan suatu sistem politik/pemerintahan yang meliputi
bidang-bidang : geopolitik, ekonomi politik, demo politik, dan krato
politik (politik pemerintahan)
2. Negara harus mampu berswasembada. Kekuatan imperium kontinental
dapat mengontrol kekuasaan di laut.
c) Pandangan Ajaran Karl Haushofer
Pandangannya berkembang di Jerman ketika negara berada di bawah
kekuasaan Adolf Hitler (Nazi), juga berkembang di Jepang dalam ajaran Hako
Ichiu. Pokok-pokok ajarannya: Kekuasaan imperium daratan yang kompak
akan mengalahkan kekuatan imperium maritim.
1. Beberapa negara besar di dunia akan timbul, dan akan mengusi Eropa,
Asia, Afrika, dan Asia Barat : yaitu Jerman dan Italia, serta Jepang di Asia
Timur Raya.
2. Geopolitik adalah doktrin negara yang menitikberatkan soal-soal strategi
perbatasan. Ruang hidup bangsa dan tekanan-tekanan kekuasaan dan sosial
yang rasial mengharuskan pembagian baru kekayaan alam di
dunia.Geopolitik adalah landasan bagi tindakan politik dalam perjuangan
mendapatkan ruang hidup.
3. Pokok-pokok teori Karl Haushofer pada dasarnya menganut teori Rudolf
Kjellen dan bersifat ekspansif.

17
d) Pandangan ajaran Sir Halford Mackinder
Ajarannya ialah Wawasan Benua (Kekuatan Darat). Ia mengatakan : Barang
siapa yang dapat menguasai “Daerah Jantung” (Eropa, Asia/Erasia, ia akan
dapat menguasai “Pulau Dunia” (Eropa, Asia, Afrika); serta barang siapa yang
dapat menguasai pulau dunia akhirnya dapat menguasai dunia.
e) Pandangan ajaran Sir Walter Raleigh dan Alfred Thayer Mahan
Gagasan mereka adalah “Wawasan Bahari” (kekuatan di lautan) yang
menyatakan : Barang siapa yang menguasai lautan akan menguasai
“perdagangan”, serta barang siapa yang menguasai perdagangan akan
menguasai “kekayaan dunia” sehingga akhirnya menguasai dunia.
f) Pandangan ajaran W.Mitchel, A.Saversky, Giulio Douhet, dan John Frederick
Charles Fuller
Menurut mereka, kekuatan di udara justru yang paling menentukan.Gagasan
mereka adalah “Wawasan Dirgantara”.Kekuatan udara mempunyai daya
tangkis serta dapat melumpuhkan kekuatan lawan di kandangnya sendiri.
g) Pandangan ajaran Nicholas J. Spykman
Ajaran ini menghasilkan teori daerah batas (rimland), yaitu teori “Wawasan
Kombinasi” yang menggabungkan kekuatan darat, laut, dan udara
yangdisesuaikan dengan keperluan dan kondisi suatu negara.
G. Teori Kekuasaan dan Geopolitik Indonesia
Ajaran Wawasan Nasional Indonesia dikembangkan berdasarkan teori
wawasan nasional secara universal.Wawasan tersebut dibentuk dan dijiwai
oleh Paham Kekuasaan bangsa Indonesia dan Geopolitik Indonesia.
a) Paham Kekuasaan bangsa Indonesia
Menganut paham tentang “perang dan damai” yaitu : “Bangsa Indonesia
cinta damai, tetapi lebih cinta kemerdekaan dan kedaulatannya”. Artinya
bahwa hidup di antara sesama warga bangsa dan bersama bangsa lain di
dunia merupakan kondisi yang terus menerus perlu diupayakan. Sedangkan
penggunaan kekuatan nasional dalam wujud perang hanyalah digunakan
untuk mempertahankan kemerdekaan, kedaulatan, martabat bangsa dan
integritas nasional, serta sedapat mungkin diusahakan agar wilayah nasional
tidak menjadi ajang perang.Konsekuensinya, bangsa Indonesia harus
merencanakan, mempersiapkan, dan mendayagunakan sumber daya

18
nasional secara tepat dan terus menerus sesuai dengan perkembangan
zaman.
b) Geopolitik Indonesia
Pemahaman tentang negara Indonesia menganut paham negara
kepulauan, yaitu paham yang dikembangkan dari asas archipelago yang
memang berbeda dengan pemahaman archipelago di negara-negara Barat
pada umumnya.Menurut paham Barat, laut berperan sebagai ‘pemisah”
pulau.Sedangkan menurut paham Indonesia laut adalah “penghubung”
sehingga wilayah negara menjadi satu kesatuan yang utuh sebagai “Tanah
Air” dan disebut “Negara Kepulauan”.
H. Dasar Pemikiran Wawasan Nasional Indonesia
Wawasan Nasional Indonesia dibentuk dan dijiwai oleh pemahaman
kekuasaan bangsa Indonesia yang berdasarkan falsafah pancasila dan oleh
pandangan geopolitik Indonesia yang berdasarkan pemikiran kewilayahan dan
kehidupan bangsa Indonesia.Karena dasar pemikiran wawasan nasional
Indonesia terdiri atas dasar pemikiran berdasarkan filsafat, kewilayahan, sosial
budaya, dan kesejarahan.
Kesimpulan :
Geopolitik adalah pertimbangan dasar dalam penyelenggaraan negara
berdasarkan letak geografisnya. Untuk memenangkan suatu perlombaan, kita
harus memahami medan sehingga mengetahui strategi terbaik apa yang harus
digunakan dalam perlombaan tersebut. Sama halnya dengan negara, suatu
negara membutuhkan geopolitik untuk menentukan pembinaan politik nasional
berdasarkan kondisi dan situasi geografis dalam mencapai tujuan negara
tersebut.Indonesia sebagai negara kepulauan dan bangsa yang majemuk
memiliki geopolitik tersendiri, yaitu wawasan nusantara.
Wawasan nusantara merupakan cara pandang bangsa Indonesia terhadap
lingkungannya, Bangsa Indonesia memandang wawasan nusantara sebagai visi
dan perwujudan kebhinekaan (keberagaman) yang ada di Indonesia. Hakikat
dari wawasan nusantara ini adalah menyatukan perbedaan dan batasan wilayah
di seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke sehingga terwujudnya
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang bersatu dan utuh dalam
mencapai tujuan nasional Indonesia

19
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Indonesia menurut David Steinberg, adalah suatu ciptaan baru-produk loncatan
imajinasi yang besar dan tidak mudah, dengan cita-cita, dan mencakupi medan kerja
yang luas dalam arti geografis dan setumpuk persoalan : ekonomi, politik, sosial, dan
hukum yang harus diselesaikan.
2. Sifat atau watak bangsa Indonesia sama sekali tidak ada kaitannya dengan sifat atau
watak nenek moyang kita. Baik mereka yang hidup di zaman Majapahit atau yang
lebih jauh lagi para ksatria Sriwijaya yang hidup diantara laras harmoni gending
Sriwijaya.
3. Kata wawasan berasal dari bahasa Jawa yaitu mawas yang artinya melihat atau
memandang, jadi kata wawasan dapat diartikan cara pandang atau cara melihat
4. Wawasan Kebangsaan adalah konsep politik bangsa Indonesia yang memandang
Indonesia sebagai satu kesatuan wilayah, meliputi tanah (darat), air (laut) termasuk
dasar laut dan tanah di bawahnya dan udara di atasnya secara tidak terpisahkan,
5. keutuhan nusantara/nasional, dalam pengertian cara pandang yang selalu utuh
menyeluruh dalam lingkup nusantara, demi kepentingan nasional serta memiliki rasa
cinta tanah air, menjunjung tinggi kesatuan dan persatuan, memiliki rasa kebersamaan
sebagai bangsa untuk membangun Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.
Nilai Wawasan Kebangsaan yang terwujud dalam persatuan dan kesatuan bangsa
memiliki enam dimensi yang bersifat mendasar dan fundamental :
1. Penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia sebagai makhluk ciptaan
Tuhan Yang Maha Esa;
2. Tekad bersama untuk berkehidupan kebangsaan yang bebas, merkeka, dan besatu
3. Cinta akan tanah air dan bangsa;
4. Demokrasi atau kedaulatan rakyat;
5. Kesetiakawanan sosial;
6. Masyarakat adil-makmur

20
3.2 Kritik dan Saran
Penulis menyadari akan banyaknya kekurangan dalam makalah ini, baik dari ejaan
penulisan, tata kalimat, tata bahasa maupun yang lainnya. Oleh karena banyaknya
kekurangan dalam makalah ini, penulis mengharapkan adanya wujud apresiasi pembaca
untuk memberikan koreksi dan masukkan agar penulis mampu memperbaikinya dan tidak
melakukan kesalahan sama untuk yang kedua kalinya. Terima kasih.

21
DAFTAR PUSTAKA:

https://ekodavidsr.wordpress.com/2012/02/24/keindonesiaan/
https://jamsblogs.wordpress.com/2013/02/13/analisis-keindonesiaan-tentang-wawasan-
kebangsaan-sebagai-landasan-penggerak-kebangkitan-bangsa
http://www.slideshare.net/d3perpus/materi-kuliah-pancasila
http://demokrasipancasilaindonesia.blogspot.co.id/2015/03/wawasan-kebangsaan-pengertian-
makna.html
http://afifrahmanmsi8.blogspot.co.id/2012/01/wawasan-kebangsaan.html
http://budisansblog.blogspot.co.id/2013/08/makna-keindonesiaan.html
LingTangSwie.2006.MasaGelapPancasila.
ErwinMuhammad.2010.PendidikanKewarganegaraanRepublikIndonesia.Bandung: PT.
Refika Aditama.
http : pmiiattanwir.blogspot.co.id/2015/06/keindonesiaan.html?m=1
https://elinzanuars.wordpress.com/2015/04/22/wawasan-nusantara-sebagai-geopolitik-
indonesia/

22

Anda mungkin juga menyukai