ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the magnitude of the effect of reward on employee
performance at CV Mitra Makassar Sejahtera. and to determine the magnitude of the effect of punishment
on employee performance at CV Mitra Makassar Sejahtera. The effect of reward (X1) on employee
performance (Y) at CV Mitra Makassar Sejahtera based on the results of multiple linear regression
equations. . The effect of punishment (X2) on employee performance (Y) at CV Mitra Makassar Sejahtera
based on the results of multiple linear regression equations, it can be seen that if punishment is increased,
employee performance also increases, while the t-test shows that punishment has a positive and no
significant effect. on employee performance. The effect of reward (X2) and punishment (X2) on employee
performance (Y) at CV Mitra Makassar Sejahtera. and punishment (X2) simultaneously affect employee
performance (Y) showing positive results.
MACAKKA Journal.
1
Analisis Reward Dan Punishment Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV Mitra Makassar Sejahtera
dalam suatu periode. Atau dapat pula reward sebagai berikut: a). Memberikan hak
diberikan setelah selasai melakukan pekerjaan karyawan. b). Memberikan rasa keadilan.
yang melebihi dari target yang telah c).Memperoleh karyawan yang berkualitas.
ditentukan. d).Mempertahankan karyawan. e).Menghargai
Menurut Handoko (2016) Reward karyawan. f).Pengendalian biaya.
merupakan sebagai bentuk apresiasi usaha g).Menghindari konflik.
untuk mendapatkan tenaga kerja yang Jurdi (2017) menyatakan bahwa reward
profesional sesuai dengan tuntutan jabatann dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
diperlukan suatu pembinaan yang a).Berdasarkan prestasi kerja karyawan:
berkeseimbangan, yaitu suatu usaha kegiatan 1).Upah: balas jasa yang dibayarkan kepada
perencanaan, pengorganisasian, penggunaan, karyawan harian dengan berpedoman atas
dan pemeliharaan tenaga kerja agarmampu perjanjian yang disepakati. 2). Gaji: balas jasa
melaksanakan tugas dengan efektif dan efisien. yang diberikan secara periodik kepada
Sedangkan menurut. Bangun (2015). Reward karyawan tetap serta mempunyai jaminan
adalah sebuah bentuk apresiasi kepada suatu pasti. 3).Insentif: tambahan balas jasa yang
prestasi tertentu yang diberikan baik oleh dierikan kepada karyawan tertentu yang
perorangan atau pun suatu lembaga. Reward prestasinya diatas standar. b).Berdasakan
dapat berupa materi atau pun non materi, kebijakan perusahaan;; 1).Benefit: meliputi
namun tetap memberikan kebanggan bagi program-program perusahaan seperti jaminan
siapa saja yang menerimanya diperlukan suatu hari tua, waktu lembur, tabungan, dan lain
pembinaan yang berkeseimbangan, yaitu suatu lain. 2). Service: kesejahteraan berupa fisik
usaha kegiatan perencanaan, pengorganisasian, atau barang seperti mobil perusahaan, dan lain
penggunaan, dan pemeliharaan tenaga kerja lain.
agar mampu melaksanakan tugas dengan Menurut Wibowo (2016) Hubungan
efektif dan efisien. antara pekerja dan majikan dapat dikatakan
Reward dapat pula didefinisikan sebagai sebagai pertukaran. Pekerja menukarkan
timbal balik yang diberikan organisasi kepada waktu dan bakatnya untuk mendapatkan
pegawai ketika mereka telah melakukan reward. Secara ideal ada empat norma dalam
tindakan atau tugas yang diberikan organisasi. sifat pertukaran. Setiap sifat mengarah pada
Pemberian Reward akan lebih efektif ketika sistem distribusi reward yang berbeda, yaitu:
diterapkan di sebuah organisasi dengan 1). Profit maximization (memaksimumkan
identifikasi yang kuat, identifikasi yang kuat keuntungan) Perusahaan yang mencari
dalam hal ini maksudnya adalah ketika keuntungan maksimum membayar upah
terdapat kesamaan nilai dan perilaku antara rendah untuk usaha maksimum. Sebaliknya,
kepentingan individu dan kepentingan pekerja yang mencari keuntungan maksimum
organisasi. Sistem Reward yang efektif akan mencari reward maksimum. 2).Equity
membutuhkan beberapa hal dasar yang harus (keadilan) Memberikan penghargaan
diperhatikan, antara lain sikap eksperimental, dilakukan dengan mempertimbangkan aspek
sistem penyesuaian yang berkelanjutan, keadilan.Reward harus dialokasikan secara
masukan dari orang-orang yang terlibat dalam proporsional sesuai dengan kontribusinya.
sistem serta evaluasi yang terus menerus 3).Equality (kesamaan) Setiap orang harus
terhadap keefektifan sistem. mendapat reward yang sama. Tanpa
Reward bertujuan agar seseorang memandang perbandingan kontribusi. 4).Need
menjadi semakin giat untuk memperbaiki (kebutuhan) Reward didistribusikan menurut
ataumeningkatkan prestasi yang telah kebutuhan pekerja, tanpa memandang
dicapainya. Manusia selalu mempunyai cita- kontribusinya.
cita dan harapan serta keinginan.Hal ini yang Menurut Wilson (2015),menyatakan
dimanfaatkan metode Reward. Seseorang bahwa reward dibagi menjadi dua jenis yaitu:
berbuat baik atau memperoleh prestasi tertentu 1).Penghargaan extrinsik (ekstrinsic rewards)
akan diberikan Reward yang menarik sebagai Penghargaan extrinsik adalah suatu
imbalan. Dengan demikian, pegawai yang penghargaan yangdatang dari luar diri orang
melakukan perbuatan dan memperoleh prestasi tersebut. a). Penghargaan finansial :1).Gaji
akan mendapatkan Reward tersebut. adalah balas jasa dalam bentuk uang
Menurut Kasmir (2018) secara umum yangditerima karyawan sebagai konsekuensi
tujuan pemberian kompensasi oleh perusahaan dari kedudukanya sebagai seorang karyawan
MACAKKA Journal.
3
Analisis Reward Dan Punishment Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV Mitra Makassar Sejahtera
yang memberikan sumbangan tenaga dan terhadap kinerja yang tinggi dapa diberikan
pikiran dalam mencapai tujuan perusahaan dalam bentuk kenaikan gaji, pemberian bonus
atau dapat dikatakan sebagai bayaran tetap atau pemberian saham. Paket gaji yang
yang diterima seseorang dari sebuah ditawarkan sebagai reward meliputi komponen
perusahaan. 2). Tunjangan karyawan seperti sebagai berikut: a). Kenaikan gaji pokok
dana pensiun,perawatan di rumah sakit dan b).Tambahan honorarium c).Insentif jangka
liburan. Pada umumnya merupakan hal yang pendek d). Insentif jangka panjang
tidak berhubungan dengan kinerja karyawan, 2).Kesejahteraan, Kesejahteraan dapat diukur
akan tetapi didasarkan pada senioritas atau nilainya. Berbagai program kesejahteraan
catatan kehadiran. 3). Bonus/insentif adalah pegawai yang ditawarkan organisasi sebagai
tambahan-tambahan imbalan diatas atau diluar bentuk pemberian reward atas presentasi kerja,
gaji/upah yang diberikan organisasi. misalnya: a).Tunjangan, meliputi tunjangan
b).Penghargaan non finansial : 1).Penghargaan jabatan, tunjangan struktural,tunjangan
interpersonal atau biasa yang disebut dengan kesehatan, tunjungan pendidikan anak,
penghargaan antarpribadi, manajer memiliki tunjangan keluarga dan tunjangan hari tua.
sejumlah kekuasaan untuk mendistribusikan b).Fasilitas kerja, misalnya kendaraan dinas,
penghargaan interpersonal, seperti status dan dan sopir pribadi. c).Kesejahteraan rohani,
pengakuan.2). Promosi. Manajer menjadikan misalnya rekreasi, liburan, paket ibadah dan
penghargaan promosi sebagaiusaha untuk sebagainya. 3). Pengembangan Karir,
menempatkan orang yang tepat padapekerjaan Pengembangan karir merupakan prospek
yang tepat. Kinerja jika diukur dengan akurat, kinerja dimasa yang akan datang.
sering kali memberikan pertimbangan pengembangan karir ini penting diberikan bagi
yangsignifikan dalam alokasi penghargaan pegawai yang memiliki prestasi kerja yang
promosi. 2). Penghargaan intrinsik memuaskan agar nilai pegawai itu lebih tinggi
(intrinsic rewards) Penghargaan intrinsik sehingga mampu memberikan kinerja yang
adalah suatu penghargaan yang diaturoleh diri lebih baik lagi dimasa yang akan dating.
sendiri yang yang terdiri. a). Penyelesaian Pengembangan karir memberikan kesempatan
(completion).Kemampuan memulai dan kepada pegawai yang berprestasi untuk belajar
menyelesaikan suatu pekerjaan atau proyek dan meningkatkan pengetahuan. Keterampilan
merupakan hal yang sangat penting dan keahliannya. Pemberian reward melalui
bagisebagian orang. Orang-orang seperti ini pengembangan karir dapat berbentuk:
menilai apa yang mereka sebut sebagai a).Penugasan untuk studi lanjut. b).Penugasan
penyelesaian tugas. Beberapa orang memiliki untuk mengikuti program pelatihan, kursus,
kebutuhan untuk menyelesaiakan tugas dan workshop, lokakarya, seminar, semiloka dan
efek.dari menyelesaiakan tugas bagi seseorang sebagainya. c). Penugasan untuk magang atau
merupakan suatu bentuk penghargaan pada studi banding. 4).Penghargaan psikologis dan
dirinya sendiri. b).Pencapaian (achievement) sosial Penghargaan psikologis dan sosial lebih
merupakan penghargaan yang muncul dalam sulit diukur nilai finansialnya, namun nilai
diri sendiri, yang diperoleh ketika seseorang penghargaan ini penting bagi pegawai.
meraih suatu tujuan yang menantang. Beberapa penghargaan psikologis dan sosial
c).Otonomi (autonomy), sebagian orang tersebut misalnya: a).Promosi jabatan.
menginginkan pekerjaan yang memberikan b).Pemberian kepercayaan. c). Peningkatan
hak untuk mengambil keputusan dan bekerja tanggung jawab. d). Pemberian otonomi
tanpa diawasi dengan ketat. Perasaan otonomi yang lebih luas. e). Penempatan lokasi
dapat dihasilkan dari kebebasan melakukan kerja yang lebih baik. f).Pujian. Sebagian
apa yang terbaik oleh karyawan dalam situasi besar karyawan tidak melihat hubungan yang
tertentu. jelas antara kinerja dengan bayaran yang
Menurut Mahmudi (2015) komponen diterima. Banyak organisasi yang tidak
utama sistem reward terdiri atas elemen- mengkomunikasikan secara jelas tentang
elemen, sebagai berikut: 1). Gaji dan Bonus katerkaita antara apa yang dibayar oleh
Gaji merupakan komponen reward yang perusahaan dengan kinerja yang diharapkan
sangat penting bagi pegawai gaji dalam hal ini dari karyawan.
meliputi gaji pokok dan tambahan kompensasi Menurut Hery (2019) reward adalah
keuangan berupa bonus dan pemberian saham rencana kompensasi variabel yang membayar
(stock option atau stock grant). Reward karyawan berdasarkan beberapa ukuran
kinerja. Bentuk pembayaran ini berbeda tegas bagi pelanggarnya bukan menjadi alat
dengan rencana pembayaran kompensasi pendidik nagi karyawan.
tradisonal, yaitu bahwa dari pada membayar Menurut Soekanto (2012), punishment
karyawan untuk waktu yang dihabiskan pada dalam sebuah organisasi tidaklah penting
pekerjaan, pembayaran lebih baik disesuaikan karena akan ada keteraturan dalam membentuk
untuk mencerminkan berapa ukuran kinerja. sebuah organisasi dengan displin yang kuat
Ukuran kinerja ini dapat mencakup hal-hal dan tanggung jawab yang tinggi untuk
seperti produktivitas individu, produktivitas menciptakan kepribadian yang baik pula pada
tim atau kelompok kerja, produktivitas setiap anggota organisasi tersebut adalah
departemen, atau kinerja laba organisasi secara tujuan punishment. Tujuan penting dari
keseluruhan. punishment yang berperan besar bagi
Reward sejalan dengan teori ekspektasi. pembentukan tingkah laku yang diharapkan
Untuk memaksimalkan kinerja, individu harus ialah membatasi perilaku.Punishment
memahi hubungan yang jelas antara kinerja menghalangi terjadinya pengulangan tingkah
dengan imbalan yang mereka terima. Jika laku yang tidak diharapkan, bersifat mendidik
imbalan dialokasikan hanya pada faktor non dan memperkuat motivasi untuk
kinerja, seperti senioritas, jabatan, atau menghindarkan diri dari tingkah laku yang
kenaikan gaji yang berlaku untuk semua tidak diharapkan.
karyawan, maka karyawan cenderung untuk Punishment juga diartikan sebagai suatu
mengurangi usaha mereka.. alat yang digunakan pemimpin untuk
Punishment dalam kamus umum bahasa berkomunikasi dengan karyawan agar mereka
Indonesia adalah hukuman, siksa dan bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta
sebagainya yang dilakukan kepada orang yang sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran
melanggar Undang-Undang dan sebagainya. dan ketersediaan seseorang mentaati semua
Punishment adalah suatu konsekuensi yang peraturan perusahaan dan norma-norma sosial
tidak menyenangkan atau tidak diinginkan yang berlaku (Rivai, 2015).
yang diberikan oleh atasan atas suatu perilaku
tertentu yang telah dilakukan. Punishment Terdapat beberpa penelitian terdahulu
(hukuman) jika digunakan secara efektif dapat yang sejalan dengan judul penelitian yang
menekan perilaku dalam organisasi, dengan membahas tentang pengaruh reward dan
kata lain punishment sebaiknya diberikan punishment terhadap kinerja karyawan.
setelah melalui pertimbangan yang cermat dan Adapun penelitian yang dapat mendukung
objektif dari semua aspek yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1).
situasi yang terjadi. Penelitian Rosniyenti dan Sri Wahyuni (2019)
Disiplin yang baik mencerminkan dengan judul Pengaruh gaya kepemimpinan,
besarnya rasa tanggung jawab sesorang reward dan punishment terhadap kinerja
terhadap tugas-tugas yang diberikan pegawai badan pengembangan Sumber daya
kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja, manusia Provinsi Sumatra Barat.2). Penelitian
semangat kerja, dan terwujudnya tujuan Dewi Lara Rahasti (2018) dengan judul
perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Oleh Pengaruh Kepemimpinan, Reward dan
karena itu, setiap manajer selalu berusaha agar Punishment Terhadap Kinerja Karyawan Pada
para bawahannya memiliki disiplin yang baik. Karyawan Warung Spesial Sambal
Seorang manajer dikatakan efektif dalam Yogyakarta..
kepemimpinannya, jika para bawahannya Hipotesis yang diajukan peneliti adalah
berdisiplin baik. Untuk memeilhara dan diduga bahwa: 1).Gaya kepemimpinan
meningkatkan kedisiplinan yang baik adalah berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada
yang hal yang sulit, oleh karena itu CV Mitra Makassar Sejahtera. 2).Reward
punishment dianggap perlu untuk diterapkan. berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada
Menurut Hasibuan (2019) punishment CV Mitra Makassar Sejahtera 3).Punishmet
diperlukan dalam meningkatkan kedisiplinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada
dan mendidik karyawan. Dengan keadilan dan CV Mitra Makassar Sejahtera.
ketegasan, sasaran pemberian punishment
akan tercapai. Peraturan tanpa dibarengi
pemberian hukuman atau punishment yang
MACAKKA Journal.
5
Analisis Reward Dan Punishment Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV Mitra Makassar Sejahtera
MACAKKA Journal.
7
Analisis Reward Dan Punishment Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV Mitra Makassar Sejahtera
MACAKKA Journal.
9