Anda di halaman 1dari 9

MACAKKA Journal

ANALISIS REWARD DAN PUNISHMENT TERHADAP KINERJA KARYAWAN


PADA CV MITRA MAKASSAR SEJAHTERA

Steffi Aprianti Patodingan1, Helmy Syamsuri 2, Nurhani 3


1,2,3
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar
1
steffipatodingan@gmail.com, 2 chemysyamsuri@gmail.com, 3nurhaniani@gmail.com

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine the magnitude of the effect of reward on employee
performance at CV Mitra Makassar Sejahtera. and to determine the magnitude of the effect of punishment
on employee performance at CV Mitra Makassar Sejahtera. The effect of reward (X1) on employee
performance (Y) at CV Mitra Makassar Sejahtera based on the results of multiple linear regression
equations. . The effect of punishment (X2) on employee performance (Y) at CV Mitra Makassar Sejahtera
based on the results of multiple linear regression equations, it can be seen that if punishment is increased,
employee performance also increases, while the t-test shows that punishment has a positive and no
significant effect. on employee performance. The effect of reward (X2) and punishment (X2) on employee
performance (Y) at CV Mitra Makassar Sejahtera. and punishment (X2) simultaneously affect employee
performance (Y) showing positive results.

Keywords: Performance, Employee, Punishment, reward

PENDAHULUAN reward. Menurut Moorhead & Griffin (2013)


reward atau penghargaan meliputi banyak dari
Manajemen sumber daya manusia selalu perangsang yang disediakan oleh organisasi
berusaha untuk mengintegrasi strategi- untuk
strateginya pada strategi perusahaan dalam karyawan sebagai bagian dari kontrak
rangka mencapai tujuan-tujuan perusahaan. psikologis. Penghargaan juga memuaskan
Manajemen sumber daya manusia memiliki sejumlah kebutuhan yang berusaha untuk
peranan besar dalam kesuksesan organisasi dipenuhi oleh karyawan melalui pilihan
secara keseluruhan. Salah satu tujuan mereka atas perilaku terkait pekerjaan. Selain
manajemen sumber daya manusia adalah sebagai bentuk balas jasa, pemberian reward
memastikan organisasi memiliki tenaga kerja juga diperlukan sebagai motivasi atau
yang berkinerja tinggi, serta dilengkapi dengan perangsang agar karyawan terpacu untuk
sarana untuk menghadapi perubahan yang berkinerja lebih baik. Reward adalah insentif
dapat memenuhi kebutuhan pekerjanya. Untuk yang mengaitkan bayaran atas dasar untuk
mendukung pencapaian tenaga kerja yang dapat meningkatkan produktivitas para
memiliki kinerja tinggi, dilakukan dengan cara karyawan guna mencapai keunggulan yang
memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. kompetitif.
Kinerja pegawai sebagai potensi yang Selain faktor reward, faktor punishment
dimiliki sumber daya manusia merupakan juga sangat mempengaruhi kinerja karyawan.
suatu kekuatan atau kemampuan untuk Punishment adalah sanksi yang diterima oleh
menghasilkan sesuatu yang bersifat materi seorang karyawan karena ketidak
ataupun nonmateri,baik yang bisa dihitung mampuannya dalam melaksanakan atau
atau dinilai dengan uang atau tidak, sehingga mebegerjakan pekerjaan sesuai dengan yang
dengan memiliki kinerja yang tinggi, maka diperintahkan. Menurut Hasibuan (2019)
segala apa yang diprogramkan dan punishment diperlukan dalam meningkatkan
direncanakan organisasi untuk mencapai kedisiplinan dan mendidik karyawan supaya
tujuannya dapat segera terealisasi (Sudaryo, mentaati semua peraturan perusahaan.
2018). Pemebrian sanksi harus adil dan tegas terhadap
Salah satu faktor yang yang semua karyawan. Dengan keadilan dan
memperngaruhi kinerja karyawan adlah ketegasan, sasaran pemebrian sanksi akan

MACAKKA Journal.
1
Analisis Reward Dan Punishment Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV Mitra Makassar Sejahtera

tercpai. Peraturan tanpa dibarengi pemebrian kata lain, perusahaan memberikan


sanksi yang tegas bagi pelanggarnya bukan penghargaan atau reward (Wibowo 2016).
menjadi alat pendidik bagi karyawan. Sedangkan menurut Handoko (2016) reward
Kedisiplinan harus ditegakkan dalam suatu merupakan sebagai bentuk apresiasi usaha
oerganisasi perusahaan. Tanpa dukunagn untuk mendapatkan tenaga kerja yang
disiplin karyawan yang baik, sulit perusahaan profesional sesuai dengan tuntutan jabatan
untuk mewujudkan tujuannya. diperlukan suatu pembinaan yang
Reward dan punishment merupakan berkeseimbangan, yaitu suatu kegiatan
dua bentuk metode yang memotivasi dalam perencanaan, pengorganisasian,penggunaan,
peningkatan kinerja karyawan. Reward dan dan pemeliharaan tenaga kerja agar mampu
punishment adalah dua kata yang saling melaksanakan tugas dengan efektif dan efisien.
bertolak belakang akan teteapi kedua hal Menurut Sudaryo (2018) reward
tersebut saling berkaitan. Keduanya memiliki merupakan sesuatu yang dipertimbangkan
peran penting dalam memacu karyawan untuk sebagai suatu yang sebanding. Dalam
meningkatkan kualitas kerja dan lebih kepegawaian, hadiah yang bersifat uang
bertanggung jawab terhadap tugas yang merupakan kompensasi yang diberikan kepada
diberikan. pegawai sebagai sebagai penghargaan dari
CV Mitra Makassar Sejahtera pelayanan mereka. Bentuk-bentuk pemberian
menerapkan sistem reward dan punishment upah, bentuk upah, dan gaji digunakan untuk
sebagai upaya untuk memotibasi dan mengatur pemberian keuangan antara majikan
mendisiplinkan kinerja karyawan agar lebih dan pegawainya.
meningkta kinerjanya. Sehingga peniliti Pemberian reward karena masa kerja
tertarik untuk melakukan penelitian dengan pegawai bertujuan untuk memotivasi gairah
judul “Analisis Reward Dan Punishment dan loyalitas kepada perusahaan. Pemberian
Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV Mitra reward tersebut merupakan upaya perusahaan
Makassar Sejahtera”. dalam memberikan balas jasa atas hasil kerja
Pengamatan awal yang dilakukan pegawai, sehingga dapat mendorong pegawai
peneliti mendapatkan bahwa kinerja karyawan bekerja lebih giat dan berpotensi. Pegawai
belum maksimal. Dari masalah tersebut memerlukan suatu reward pada saat hasil
muncul beberapa pertanyaan: 1). Apakah kerjanya telah memenuhi atau bahkan
pemberian reward berpengaruh terhadap melebihi standar yang telah ditentukan oleh
kienerja karyawan pada CV Mitra Makassar perusahaan. Reward ini dapat berupa pujian.
Sejahtera? 2).Apakah pemberian punishment Tidak hanya pegawai yang melakukan
berpengaruh terhadap kienerja karyawan pada kesalahan memperoleh makian dari
CV Mitra Makassar Sejahtera? pimpinan.Pegawai bekerja mempunyai tujuan,
Dari rumusan masalah diatas, maka antara lain untuk memperolehpenghasilan agar
tujuan penelitianini adalah: 1). Mengetahui kebutuhan dan keinginannya dapat
besarnya pengaruh reward terhadap kinerja direalisasikan. Reward ialahsesuatu yang
karyawan pada CV Mitra Makassar Sejahtera. diberikan kepada perorangan atau kelompok
2). Mengetahui besarnya pengaruh punishment jika mereka melakukan suatu keunggulan di
terhadap kinerja karyawan pada CV Mitra bidang tertentu. Reward biasanya diberikan
Makassar Sejahtera. dalam bentuk medali, piala, gelar, sertifikat,
plakat atau pita.
TINJAUAN LITERATUR Menurut Hasibuan (2019) reward adalah
tambahan balas jasa yang diberikan kepada
Atas pelaksanaan pekerjaan yang karyawan tertentu yang prestasinya diatas
diberikan manajer dan hasil yang diperoleh, prestasi standar. Menurut Kasmir (2018)
pekerja mendapat upah atau gaji.Sementara reward merupakan rangsangan yang diberikan
itu, untuk meningkatkan kinerja, manajer untuk mendorong karyawan meningkatkan
menyediakan insentif bagi pekerja yang dapat kinerja,sehingga dengan pemberian reward
memberikan prestasi kerja melebihi standar kinerja akan meningkat. Reward juga
kinerja yang diharapkan. Di luar upah, gaji dan diberikan untuk pekerjaan tertentu yang tidak
insentif, sering kali pemimpin memberikan semua orang mau atau mampu untuk
tambahan penerimaan yang lain sebagai upaya melaksankannya. Reward diberikan untuk
lebih menghargai kinerja pekerjanya. Dengan mereka yang hadir tepat waktu tana absen

2 Steffi Aprianti Patodingan, Helmy Syamsuri & Nurhani


MACAKKA Journal

dalam suatu periode. Atau dapat pula reward sebagai berikut: a). Memberikan hak
diberikan setelah selasai melakukan pekerjaan karyawan. b). Memberikan rasa keadilan.
yang melebihi dari target yang telah c).Memperoleh karyawan yang berkualitas.
ditentukan. d).Mempertahankan karyawan. e).Menghargai
Menurut Handoko (2016) Reward karyawan. f).Pengendalian biaya.
merupakan sebagai bentuk apresiasi usaha g).Menghindari konflik.
untuk mendapatkan tenaga kerja yang Jurdi (2017) menyatakan bahwa reward
profesional sesuai dengan tuntutan jabatann dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
diperlukan suatu pembinaan yang a).Berdasarkan prestasi kerja karyawan:
berkeseimbangan, yaitu suatu usaha kegiatan 1).Upah: balas jasa yang dibayarkan kepada
perencanaan, pengorganisasian, penggunaan, karyawan harian dengan berpedoman atas
dan pemeliharaan tenaga kerja agarmampu perjanjian yang disepakati. 2). Gaji: balas jasa
melaksanakan tugas dengan efektif dan efisien. yang diberikan secara periodik kepada
Sedangkan menurut. Bangun (2015). Reward karyawan tetap serta mempunyai jaminan
adalah sebuah bentuk apresiasi kepada suatu pasti. 3).Insentif: tambahan balas jasa yang
prestasi tertentu yang diberikan baik oleh dierikan kepada karyawan tertentu yang
perorangan atau pun suatu lembaga. Reward prestasinya diatas standar. b).Berdasakan
dapat berupa materi atau pun non materi, kebijakan perusahaan;; 1).Benefit: meliputi
namun tetap memberikan kebanggan bagi program-program perusahaan seperti jaminan
siapa saja yang menerimanya diperlukan suatu hari tua, waktu lembur, tabungan, dan lain
pembinaan yang berkeseimbangan, yaitu suatu lain. 2). Service: kesejahteraan berupa fisik
usaha kegiatan perencanaan, pengorganisasian, atau barang seperti mobil perusahaan, dan lain
penggunaan, dan pemeliharaan tenaga kerja lain.
agar mampu melaksanakan tugas dengan Menurut Wibowo (2016) Hubungan
efektif dan efisien. antara pekerja dan majikan dapat dikatakan
Reward dapat pula didefinisikan sebagai sebagai pertukaran. Pekerja menukarkan
timbal balik yang diberikan organisasi kepada waktu dan bakatnya untuk mendapatkan
pegawai ketika mereka telah melakukan reward. Secara ideal ada empat norma dalam
tindakan atau tugas yang diberikan organisasi. sifat pertukaran. Setiap sifat mengarah pada
Pemberian Reward akan lebih efektif ketika sistem distribusi reward yang berbeda, yaitu:
diterapkan di sebuah organisasi dengan 1). Profit maximization (memaksimumkan
identifikasi yang kuat, identifikasi yang kuat keuntungan) Perusahaan yang mencari
dalam hal ini maksudnya adalah ketika keuntungan maksimum membayar upah
terdapat kesamaan nilai dan perilaku antara rendah untuk usaha maksimum. Sebaliknya,
kepentingan individu dan kepentingan pekerja yang mencari keuntungan maksimum
organisasi. Sistem Reward yang efektif akan mencari reward maksimum. 2).Equity
membutuhkan beberapa hal dasar yang harus (keadilan) Memberikan penghargaan
diperhatikan, antara lain sikap eksperimental, dilakukan dengan mempertimbangkan aspek
sistem penyesuaian yang berkelanjutan, keadilan.Reward harus dialokasikan secara
masukan dari orang-orang yang terlibat dalam proporsional sesuai dengan kontribusinya.
sistem serta evaluasi yang terus menerus 3).Equality (kesamaan) Setiap orang harus
terhadap keefektifan sistem. mendapat reward yang sama. Tanpa
Reward bertujuan agar seseorang memandang perbandingan kontribusi. 4).Need
menjadi semakin giat untuk memperbaiki (kebutuhan) Reward didistribusikan menurut
ataumeningkatkan prestasi yang telah kebutuhan pekerja, tanpa memandang
dicapainya. Manusia selalu mempunyai cita- kontribusinya.
cita dan harapan serta keinginan.Hal ini yang Menurut Wilson (2015),menyatakan
dimanfaatkan metode Reward. Seseorang bahwa reward dibagi menjadi dua jenis yaitu:
berbuat baik atau memperoleh prestasi tertentu 1).Penghargaan extrinsik (ekstrinsic rewards)
akan diberikan Reward yang menarik sebagai Penghargaan extrinsik adalah suatu
imbalan. Dengan demikian, pegawai yang penghargaan yangdatang dari luar diri orang
melakukan perbuatan dan memperoleh prestasi tersebut. a). Penghargaan finansial :1).Gaji
akan mendapatkan Reward tersebut. adalah balas jasa dalam bentuk uang
Menurut Kasmir (2018) secara umum yangditerima karyawan sebagai konsekuensi
tujuan pemberian kompensasi oleh perusahaan dari kedudukanya sebagai seorang karyawan

MACAKKA Journal.
3
Analisis Reward Dan Punishment Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV Mitra Makassar Sejahtera

yang memberikan sumbangan tenaga dan terhadap kinerja yang tinggi dapa diberikan
pikiran dalam mencapai tujuan perusahaan dalam bentuk kenaikan gaji, pemberian bonus
atau dapat dikatakan sebagai bayaran tetap atau pemberian saham. Paket gaji yang
yang diterima seseorang dari sebuah ditawarkan sebagai reward meliputi komponen
perusahaan. 2). Tunjangan karyawan seperti sebagai berikut: a). Kenaikan gaji pokok
dana pensiun,perawatan di rumah sakit dan b).Tambahan honorarium c).Insentif jangka
liburan. Pada umumnya merupakan hal yang pendek d). Insentif jangka panjang
tidak berhubungan dengan kinerja karyawan, 2).Kesejahteraan, Kesejahteraan dapat diukur
akan tetapi didasarkan pada senioritas atau nilainya. Berbagai program kesejahteraan
catatan kehadiran. 3). Bonus/insentif adalah pegawai yang ditawarkan organisasi sebagai
tambahan-tambahan imbalan diatas atau diluar bentuk pemberian reward atas presentasi kerja,
gaji/upah yang diberikan organisasi. misalnya: a).Tunjangan, meliputi tunjangan
b).Penghargaan non finansial : 1).Penghargaan jabatan, tunjangan struktural,tunjangan
interpersonal atau biasa yang disebut dengan kesehatan, tunjungan pendidikan anak,
penghargaan antarpribadi, manajer memiliki tunjangan keluarga dan tunjangan hari tua.
sejumlah kekuasaan untuk mendistribusikan b).Fasilitas kerja, misalnya kendaraan dinas,
penghargaan interpersonal, seperti status dan dan sopir pribadi. c).Kesejahteraan rohani,
pengakuan.2). Promosi. Manajer menjadikan misalnya rekreasi, liburan, paket ibadah dan
penghargaan promosi sebagaiusaha untuk sebagainya. 3). Pengembangan Karir,
menempatkan orang yang tepat padapekerjaan Pengembangan karir merupakan prospek
yang tepat. Kinerja jika diukur dengan akurat, kinerja dimasa yang akan datang.
sering kali memberikan pertimbangan pengembangan karir ini penting diberikan bagi
yangsignifikan dalam alokasi penghargaan pegawai yang memiliki prestasi kerja yang
promosi. 2). Penghargaan intrinsik memuaskan agar nilai pegawai itu lebih tinggi
(intrinsic rewards) Penghargaan intrinsik sehingga mampu memberikan kinerja yang
adalah suatu penghargaan yang diaturoleh diri lebih baik lagi dimasa yang akan dating.
sendiri yang yang terdiri. a). Penyelesaian Pengembangan karir memberikan kesempatan
(completion).Kemampuan memulai dan kepada pegawai yang berprestasi untuk belajar
menyelesaikan suatu pekerjaan atau proyek dan meningkatkan pengetahuan. Keterampilan
merupakan hal yang sangat penting dan keahliannya. Pemberian reward melalui
bagisebagian orang. Orang-orang seperti ini pengembangan karir dapat berbentuk:
menilai apa yang mereka sebut sebagai a).Penugasan untuk studi lanjut. b).Penugasan
penyelesaian tugas. Beberapa orang memiliki untuk mengikuti program pelatihan, kursus,
kebutuhan untuk menyelesaiakan tugas dan workshop, lokakarya, seminar, semiloka dan
efek.dari menyelesaiakan tugas bagi seseorang sebagainya. c). Penugasan untuk magang atau
merupakan suatu bentuk penghargaan pada studi banding. 4).Penghargaan psikologis dan
dirinya sendiri. b).Pencapaian (achievement) sosial Penghargaan psikologis dan sosial lebih
merupakan penghargaan yang muncul dalam sulit diukur nilai finansialnya, namun nilai
diri sendiri, yang diperoleh ketika seseorang penghargaan ini penting bagi pegawai.
meraih suatu tujuan yang menantang. Beberapa penghargaan psikologis dan sosial
c).Otonomi (autonomy), sebagian orang tersebut misalnya: a).Promosi jabatan.
menginginkan pekerjaan yang memberikan b).Pemberian kepercayaan. c). Peningkatan
hak untuk mengambil keputusan dan bekerja tanggung jawab. d). Pemberian otonomi
tanpa diawasi dengan ketat. Perasaan otonomi yang lebih luas. e). Penempatan lokasi
dapat dihasilkan dari kebebasan melakukan kerja yang lebih baik. f).Pujian. Sebagian
apa yang terbaik oleh karyawan dalam situasi besar karyawan tidak melihat hubungan yang
tertentu. jelas antara kinerja dengan bayaran yang
Menurut Mahmudi (2015) komponen diterima. Banyak organisasi yang tidak
utama sistem reward terdiri atas elemen- mengkomunikasikan secara jelas tentang
elemen, sebagai berikut: 1). Gaji dan Bonus katerkaita antara apa yang dibayar oleh
Gaji merupakan komponen reward yang perusahaan dengan kinerja yang diharapkan
sangat penting bagi pegawai gaji dalam hal ini dari karyawan.
meliputi gaji pokok dan tambahan kompensasi Menurut Hery (2019) reward adalah
keuangan berupa bonus dan pemberian saham rencana kompensasi variabel yang membayar
(stock option atau stock grant). Reward karyawan berdasarkan beberapa ukuran

4 Steffi Aprianti Patodingan, Helmy Syamsuri & Nurhani


MACAKKA Journal

kinerja. Bentuk pembayaran ini berbeda tegas bagi pelanggarnya bukan menjadi alat
dengan rencana pembayaran kompensasi pendidik nagi karyawan.
tradisonal, yaitu bahwa dari pada membayar Menurut Soekanto (2012), punishment
karyawan untuk waktu yang dihabiskan pada dalam sebuah organisasi tidaklah penting
pekerjaan, pembayaran lebih baik disesuaikan karena akan ada keteraturan dalam membentuk
untuk mencerminkan berapa ukuran kinerja. sebuah organisasi dengan displin yang kuat
Ukuran kinerja ini dapat mencakup hal-hal dan tanggung jawab yang tinggi untuk
seperti produktivitas individu, produktivitas menciptakan kepribadian yang baik pula pada
tim atau kelompok kerja, produktivitas setiap anggota organisasi tersebut adalah
departemen, atau kinerja laba organisasi secara tujuan punishment. Tujuan penting dari
keseluruhan. punishment yang berperan besar bagi
Reward sejalan dengan teori ekspektasi. pembentukan tingkah laku yang diharapkan
Untuk memaksimalkan kinerja, individu harus ialah membatasi perilaku.Punishment
memahi hubungan yang jelas antara kinerja menghalangi terjadinya pengulangan tingkah
dengan imbalan yang mereka terima. Jika laku yang tidak diharapkan, bersifat mendidik
imbalan dialokasikan hanya pada faktor non dan memperkuat motivasi untuk
kinerja, seperti senioritas, jabatan, atau menghindarkan diri dari tingkah laku yang
kenaikan gaji yang berlaku untuk semua tidak diharapkan.
karyawan, maka karyawan cenderung untuk Punishment juga diartikan sebagai suatu
mengurangi usaha mereka.. alat yang digunakan pemimpin untuk
Punishment dalam kamus umum bahasa berkomunikasi dengan karyawan agar mereka
Indonesia adalah hukuman, siksa dan bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta
sebagainya yang dilakukan kepada orang yang sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran
melanggar Undang-Undang dan sebagainya. dan ketersediaan seseorang mentaati semua
Punishment adalah suatu konsekuensi yang peraturan perusahaan dan norma-norma sosial
tidak menyenangkan atau tidak diinginkan yang berlaku (Rivai, 2015).
yang diberikan oleh atasan atas suatu perilaku
tertentu yang telah dilakukan. Punishment Terdapat beberpa penelitian terdahulu
(hukuman) jika digunakan secara efektif dapat yang sejalan dengan judul penelitian yang
menekan perilaku dalam organisasi, dengan membahas tentang pengaruh reward dan
kata lain punishment sebaiknya diberikan punishment terhadap kinerja karyawan.
setelah melalui pertimbangan yang cermat dan Adapun penelitian yang dapat mendukung
objektif dari semua aspek yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1).
situasi yang terjadi. Penelitian Rosniyenti dan Sri Wahyuni (2019)
Disiplin yang baik mencerminkan dengan judul Pengaruh gaya kepemimpinan,
besarnya rasa tanggung jawab sesorang reward dan punishment terhadap kinerja
terhadap tugas-tugas yang diberikan pegawai badan pengembangan Sumber daya
kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja, manusia Provinsi Sumatra Barat.2). Penelitian
semangat kerja, dan terwujudnya tujuan Dewi Lara Rahasti (2018) dengan judul
perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Oleh Pengaruh Kepemimpinan, Reward dan
karena itu, setiap manajer selalu berusaha agar Punishment Terhadap Kinerja Karyawan Pada
para bawahannya memiliki disiplin yang baik. Karyawan Warung Spesial Sambal
Seorang manajer dikatakan efektif dalam Yogyakarta..
kepemimpinannya, jika para bawahannya Hipotesis yang diajukan peneliti adalah
berdisiplin baik. Untuk memeilhara dan diduga bahwa: 1).Gaya kepemimpinan
meningkatkan kedisiplinan yang baik adalah berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada
yang hal yang sulit, oleh karena itu CV Mitra Makassar Sejahtera. 2).Reward
punishment dianggap perlu untuk diterapkan. berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada
Menurut Hasibuan (2019) punishment CV Mitra Makassar Sejahtera 3).Punishmet
diperlukan dalam meningkatkan kedisiplinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada
dan mendidik karyawan. Dengan keadilan dan CV Mitra Makassar Sejahtera.
ketegasan, sasaran pemberian punishment
akan tercapai. Peraturan tanpa dibarengi
pemberian hukuman atau punishment yang

MACAKKA Journal.
5
Analisis Reward Dan Punishment Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV Mitra Makassar Sejahtera

Gambar 1. Model Penelitian Sampel dalam penelitian ini karena


jumlah populasi kecil atau tidak mencukupi
100 maka seluruh populasi dijadikan sebagai
Reward H1 sampel jenuh (Sugiyono, 2017), maka yang
X1 dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah
46 orang karyawan pada CV Mitra Makassar
Kinerja Sejahtera.
H3 Karyawan Data penelitian ini dikumpulkan dengan
Y menggunakan tekhnik : 1).Observasi Dengan
Punishmen cara langsung melihat kondisi lapangan, atau
t H2 meinta data kepada pihak instansi keuangan
X2 yang ditunjuk menjadi tempat penelitian.
2).Wawancara Melakukan wawancara kepada
pihak-pihak terkait di lokasi tempat penelitian.
Sumber: Rosniyenti dan Sri Wahyuni (2019) 3). Kuensioner, Kuensioner adalah tehnik
pengumpulan data yang digunakan dengan
METODE PENELITIAN cara memenerikan seperangkat pertanyaan
atau pernyataan tertulis kepada para responden
Jenis penelitian digunakan dalam untuk dijawab. Dalam penelitian ini
penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan skala likert .
sedangkan metode yang dipilih dalam Reward atau penghargaan adalah sebuah
penelitian ini adalah metode survey dengan bentuk apresiasi kepada suatu prestasi tertentu
menggunakan kuesioner terhadap responden. yang diberikan, baik oleh dan dari perorangan
Pendekatan kuantitatif digunakan karena data atau punsuatu lembaga yang biasanya
yang akan digunakan untuk menganalisis diberikan dalam bentuk material atau ucapan.
hubungan antar variabel dinyatakan dengan Punishment merupakan suatu alat yang
angka. Penelitian ini menganalisis digunakan pemimpin untuk berkomunikasi
pengaruhgaya kepemimpinan,reward dan dengn karyawan agar merka bersedia
punishment terhadap kinerja karyawan CV mengubah suatu perilaku serta sebagai upaya
Mitra Makassar Sejahtera.. untuk meningkatkan kesadaran dan
Penelitian ini dilaksanakan pada CV ketersedian seseorang mentati semua peraturan
Mitra Makassar Sejahtera yang berlokasi di perusahaan dan norma-norma sosial yang
Jl.Anggrek No.80 Kel.masale, Kec. berlaku. Kinerja merupakan hasil atau tingkat
Panakukang Makassar. kebrhasilan seseorang secara keseluruhan
Data yang akan digunakan sebagai selama periode tertentu didalam melaksanakan
bahan anlisis dalam penelitian ini berasal dari : tugas deibandingkan dengan berbagai
1).Data primer, yaitu data yang diperoleh kemungkinan, seperti standar hasil kerja,
dengan jalan melakukan pengamatan langsung target atau kriteria..
(observasi) dan wawancara (ineterview)
dengan pimpinan perusahaan dan beberapa HASIL DAN PEMBAHASAN
staff yang berhubungan langsung dengan
masalah yang akan dihadapi. 2). Data Analisis deskriptif dalam penelitian ini
sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui dimaksud untruk menjelaskan distribusi
dokumen-dokumen perusahaan yang ada yang frekuensi jawaban responden dengan tujuan
sesusai dengan masalah yang akan dibahas.. untuk mendeskripsikan pengaruh reward dan
Populasi adalah wilayah generalisasi punishment terhadap kinerja karyawan pada
yang terdiri dari objek atau yang menjadi CV Mitra Makassar Sejahtera. Jumlah
kuantitas dan karakteristik tertentu yang responden 45 orang karyawan CV Mitra
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan Makassar Sejahtera. Berdasarkan dta 45 orang
kemudian ditarik kesimpulannya (sugiyono, responden tersebut, dapat dilihat gambaran
2017). Populasi dalam penelitian ini adalah umum responden melalui demografi responden
seluruh karyawan pada CV Mitra Makassar yang meliputi timgkat pendidikan, jensi
Sejahtera sebanyak 46 karyawan. kelamin, tingkat usia dan lama bekerja.
Penggolongan yang dilakukan terhadap
responden dalam penelitian ini bertujuan untuk

6 Steffi Aprianti Patodingan, Helmy Syamsuri & Nurhani


MACAKKA Journal

mengetahui secara jelas menegani gambaran Tahun


umum responden sebagai objek penelitian.. 3 41 – 50 4 9
Tahun
Tabel 1. Jumlah dan Persentase Jenis Total 46 100
Kelamin Sumber: olahan data (2020)

No Jenis Kelamin Jumlah Persentase Berdasarkan tabel 3. menunjukkan


(%) bahwa responden yang berusia 20 - 30 tahun
1 Laki-laki 38 83 sebesar 67%, responden dengan usia 31 – 41
2 Perempuan 8 17 tahun sebesar 24% dan responden berusia 41 –
Total 46 100 50 tahun sebesar 9%. Hal ini menunjukkan
Sumber: olahan data (2020) bahwa karyawan dengan usia 20 – 30 tahun
lebih dibutuhkan perusahaan karena lebih
Berdasarkan tabel 1. yang menunjukkan potensial dan memiliki kinerja yan lebih
bahwa responden dengan jenis kelamin laki- optimal sehaingga dapat memberi dampak
laki lebih banyak disbanding responden positif bagi kemajuan perusahaan.
dengan jebis kelamin perempuan. Responden Dari hasil penelitian diatas dapat ditarik
dengan jebis kelamin laki-laki sebanyak 83% kesimpulan bahwa: 1) Pengaruh reward (X1)
dan responden dengan jenis kelamin terhadap kinerja karyawan (Y) pada CV Mitra
perempuan sebanyak 17%, hal ini Makassar Sejahtera berdasarkan hasil
menunjukkan bahwa adanya persepsi bahwa persamaan regresi linear berganda diketahui
laki-laki lebih memiliki kinerja yang baik bahwa apabila reward ditingkatkan maka
terhadap pekerjaan yang yang terjun langsung kinerja karyawan juga meningkat, sedangkan
ke lapangn dan memerlukan teanga fisik yang melalui hasil uji-t menunjukkan bahwa reward
lebih dominan. berpengaruh pos itif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan. 2) Pengaruh punishment
Tabel 2. Jumlah dan Persentase Tingkat (X2) terhadap kinerja karyawan (Y) pada CV
Pendidikan Mitra Makassar Sejahtera berdasarkan hasil
persamaan regresi linear berganda dapat
No Tingkat Jumlah Persentase diketahui bahwa apabila punishment
Pendidikan (%) ditingkatkan maka kinerja karyawan juga
1 SMA / Sederajat 34 74 meningkat, sedangkan melalui uji-t
2 S1 12 26
menunjukkan bahwa punishment berpengaruh
Total 46 100
secara positif dan tidak berpengaruh secara
Sumber: olahan data (2020)
signifikan terhadap kinerja karyawan.
.
3)Pengaruh reward (X2) san punishment (X2)
Berdasarkan hasil analisis responden
terhadap kienrja karyawan (Y) pada CV Mitra
menurut tingkat pendidikan pada CV Mitra
Makassar Sejahtera berdasarkan hasil
Makassar Sejahtera pendidikan terakhir yang
persamaan regresi linear berganda dapat
paling banyak dimiliki oleh responden yaiu
diketahui reward dan punishment ditingkatkan
SMA / sederajat dengan persentase 74%
maka kinerja karyawan juga akan meningkat,
sementara jumlah responden dengan tingkat
sedangkan melalui uji-F menunjukkan reward
pendidikan S1 memiliki persentase 26%. Data
(X1) dan punishment (X2) berpengaruh secara
tersebut menunjukkan bahwa tingkat
bersamaan terhadap kinerja karyawan (Y)
pendidikan pada CV Mitra Makassar Sejahtera
menunjukkan hasil yang positif. 4).Reward
masih rendah, hal ini disebabkan karena
penting, karena dengan reward ini diharapkan
penerimaan karyawan pada CV Mitra
setiap individu karyawan mau bekerja keras
Makassar Sejahtera tidak mengutamakan
untuk meningkatkan kinerja karyawan.
pendidikan melainkan pengalaman.
Karyawan akan mau bekerja keras dengan
harapan dapat memenuhi kebutuhan dan
Tabel 3. Jumlah Dan Persentase Tingkat
keinginan dari hasil kerjanya. Dengan adanya
Usia
punishment, karaywan akan lebih teliti dan
No Umur Jumlah Persentase
disiplin dalam melaksakan tigas dan
1 20 - 30 31 67
Tahun pekerjaannya, sehingga mampu meningkatkan
2 31 – 40 11 24 kinerjanya. Dengan dmikian jika variabel ini

MACAKKA Journal.
7
Analisis Reward Dan Punishment Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV Mitra Makassar Sejahtera

dihubungkan secara bersama-sama terhadap Grifin, W,R/ dan Gregory, M. (2013).


kinerja karyawan akan diperoleh dampak Manajemen Sumber Daya Manusia
yang lebih tinggi. Dimana jika reward tinggi Jakarta: Erlangga.
dan punishment baik maka akan meinhkatkan Handoko, T,H. (2016). Manajemen Sumber
kinerja yang lebih baik pula. Daya Manusia, Edisi 2. Yogyakarta:
BPFE.
PENUTUP Hasibuan, M. (2019). Manajemen Sumber
Daya Manusia, Edisi Revisi. Jakarta:
Berdasarkan hasil penelitian dan Bumi Aksara.
pembahasan yang telah dilakukan terhadap Hery. (2019). Manajemen Sumber Daya
faktor-faktor berpengaruh terhadap kinerja Manusia. Yogyakarta: Grava Media.
karyawan CV Mitra Makassar Sejahtera, dapat Husnan, S dan Ranupandojo, H. (2008).
disimpulkan bahwa apabila reward dan Manajemen personalia. Edisi 4,
punishment ditingkatkan maka kinerja Yogyakarta: Pustaka Binawan Presindo.
karyawan juga akan meningkat, dan Jurdi, F. (2018). Manajemen Sumber Daya
berpengaruh secara bersamaan terhadap Manusia. Malang: Intrans Publising.
kinerja karyawan menunjukkan hasil yang Kandi, D,L,R. (2018). Pengeruh
positif. Kepemimpinan, Reward dan
Sehubungan dengan hasil penelitian Punishment Terhadap Kinerja
dan pembahasan yang telah dilakukan, maka Karyawan Pada Karyawan Warung
disarankan sebagai berikut: 1). Kepada para Spesial Sambal Yogyakarta.
karyawan CV. Mitra Makassar Sejahtra Yogyakarta: Jurnal Fakultas Ekonomi
seyogyanya berusaha untuk terus Yogyakarta.
meningkatkan kepribadian dan kemampuan Kartini, K. (2017). Pemimpin dan
kerja pada lingkungan kerja sehingga dapat Kepemimpinan. Jakarta: PT Raja
terhindar dari sanksi atau punishment dan Grafindo Persada.
mendapatkan reward atas peningkatan Kasmir. (2018). Manajemen Sumber Daya
kinerjanya. Hal ini dapat dilakukan dengan Manusia. Depok: Rajawali Pers.
membiasrari akan berlatih dengan tugasnya Mahmudi. (2015). Manajemen Kinerja Sektor
masing-masing, menyesuaikan diri dengan Publik. Yogyakarta: Rosda
iklim kerja organisasi, serta aktif dalam Mangkunegara, A,P. (2015). Manajemen
berbagai aktivitas organisasional baik internal, Sumber Daya Manusia Perusahaan.
maupun eksternal. 2). Kepada pimpinan Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
atau manajer perusahaan CV. Mitra Makassar Matondang, M.H. (2018). Kepemimpinan:
Sejahtra hendaknya dalam upaya untuk Budaya Organisasi dan Manajemen
meningkatkan kinerja karyawannya, terus Strategik, Cetakan Pertama.
memotivasi dan selalu mengingatkan para Yogyakarta: Graha Ilmu.
karyawan untuk bersikap disiplin dalam Nawawi, I. (2017). Budaya Organisasi
bekerja. Hal ini menjadi sangat urgen ditengah Kepemimpinan dan Kinerja. Jakarta:
persaingan bisnis yang semakin kompetitif dan PT Fajar Interpratama Mandiri.
mengglobal. Karyawan yang tidak produktif Rosniyenti, S,R. (2019). Pengaruh Gaya
akan menjadi beban perusahaan, karena itu Kepemimpinan, Reward dan Terhadap
mereka para karyawan perlu diberikan Kinerja Pegawai Badan Pengembangan
doronagn untuk meningkatkan prestasi dan Sumber Daya Manusia Provinsi
mengurangi pelanggaran sesuai dengan bidang Sumatra Barat. Padang : Jurnal STIE
tugasnya masing-masing Adus Salim Bukit Tinggi.
Soekanto, S. (2012). Sosiologi Suatu
DAFTAR PUSTAKA Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
Sutikno, M.S. (2014). Pemimpin dan Gaya
Fahmi, Irham. (2012). Manajemen Teori, Kepemimpinan. Lombok: Holisca.
Kasus, dan Solusi. Bandung:Alfabeta. Thoha, M. (2013). Kepemimpinan dalam
Gomes, Faustino Cardoso. (2013). Manajemen Manajemen. Jakarta: PT Raja Grafindo
Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Persada.
Andi.

8 Steffi Aprianti Patodingan, Helmy Syamsuri & Nurhani


MACAKKA Journal

Veithzal, R. (2015). Manajemen Sumber Daya


Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
Wibowo. (2016). Manajemen Kinerja. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada.
Yukl, G. 2009. Kepemimpinan dalam
Organisasi. Jakarta: Indeks
Siagian, S,P. (2014). Manajemen Sumber
Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara.
Bangun, Wilson.2015. Manjemen Sumber
Daya Manusia. Jakarta: Erlangga.
Sudaryo, Y., Agus, A,W. dan Nunung, A,S.
(2018). Manajemen Sumber Daya
Manusia. Bandung: Andi.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantatif
Kulitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta..

MACAKKA Journal.
9

Anda mungkin juga menyukai