PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
( PTK )
OLEH :
MUJI WIJAYANTI, S.Pd
NIM : 18050415710157
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan media lagu dapat meningkatan Kemampuan
Berbicara dalam Dialog Tentang Past Event Siswa Kelas X Akuntansi
SMK PGRI 3 Jombang?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui bagaimana penerapan media lagu dalam meningkatkan
kemampuan berbicara dalam dialog tentang Past event pada siswa kelas X
Akuntansi SMK PGRI 3 Jombang.
4
D. Batasan Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
1. Permasalahan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah masalah
peningkatan kemampuan berbicara dalam dialog tentang Past event
(simple past dan present perfect).
2. Penelitian tindakan kelas ini dikenakan pada siswa kelas X Akuntansi
SMK PGRI 3 Jombang.
3. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMK PGRI 3 Jombang
4. Dalam penelitian ini dilaksanakan pada semester I tahun pelajaran
2018/2019.
5. Penelitian tindakan kelas ini dibatasi pada kompetensi dasar 3.6 dan 4.6
tentang memberi dan menerima informasi tentang kegiatan di waktu
lampau (simple past ) yang merujuk pada kejadian sesudahnya (present
perfect)
E. Manfaat Penelitian
Penulis mengharapkan dengan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi :
1. Guru untuk memberikan informasi tentang metode pembelajaran yang
sesuai dengan materi Bahasa Inggris .
2. Siswa untuk meningkatkan kemampuan berbicara pada mata pelajaran
Bahasa Inggris.
3. Sekolah untuk memberikan masukan bagi sekolah sebagai pedoman untuk
mengambil kebijakan di sekolah tersebut.
F. HipotesisTindakan
Hipotesis tindakan dalam penelitian tindakan adalah sebagai berikut:
1. Penerapan media lagu dapat meningkatkan kemampuan berbicara dalam
dialog tentang Past event pada siswa kelas X Akuntansi SMK PGRI 3
Jombang
5
G. Definisi Operasional
Variabel Agar tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini, maka
perlu didefinisikan hal-hal sebagai berikut:
a) Media lagu adalah:
Media yang digunakan berupa suara/audio dengan ritme dan nada yang
menimbulkan rasa senang.
b) Berbicara adalah :
Kegiatan yang dilakukan 2 orang atau lebih terkait meminta dan memberi
informasi terkait kegiatan yang erjadi di waktu lampau yang merujuk
kejadian waktu sekarang.
c) Kegiatan waktu lampau (simple past dan present perfect)
Mengidikasikan kegiatan yang terjadi di waktu lampau dan merujuk pada
kejadian sesudahnya.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Media Pembelajaran
Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari
“Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu
perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Dalam Proses
belajar mengajar di kelas, Media berarti sebagai sarana yang berfungsi
menyalurkan pengetahuan dari Guru kepada peserta didik. Kelancaran
Aplikasi Model Pembelajaran sedikit banyak ditentukan pula oleh Media
Pembelajaran yang digunakan.
Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran.
Penggunaan media pembelajaran dalam penelitian Kuantitatif maupun
Kualitatif juga menjadi ukuran penting dalam proses pembuktian hipotesa.
Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi
pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
Sementara itu, Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran
adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti :
buku, film, video dan sebagainya. Sedangkan, National Education
Associaton (1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana
komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi
perangkat keras. Dari ketiga pendapat di atas disimpulkan bahwa media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat
merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat
mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.
Brown (1973) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang
digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap
efektivitas pembelajaran. Pada mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi
sebagai alat bantu guru untuk mengajar yang digunakan adalah alat bantu
visual. Sekitar pertengahan abad Ke –20 usaha pemanfaatan visual dilengkapi
dengan digunakannya alat audio, sehingga lahirlah alat bantu audio-visual.
7
D. Dialog
Dialog merupakan salah satu bentuk komunikasi interpersonal.
Dialog berasal dari kata Yunani dia yang berarti antara,
diantara, dan legein yang berarti berbicara, bercakap-cakap, bertukar
pemikiran idan gagasan. Maka, secara harafiah dialogs atau dialog adalah
berbicara, bercakap-cakap, bertukar pikiran dan gagasan bersama.
Dialog bukanlah transaksi tawar-menawar tentang sesuatu untuk
mencapai kesepakatan. Dialog juga bukan konfrontasi di mana pihak yang
satu mempersoalkan sesuatu dan pihak lain memberi pertanggungjawaban.
Dialog juga bukan suatu adu pendapat untuk mencari keunggulan
pendapat sendiri dan mengalahkan pendapat lain. Dialog adalah
"percakapan dengan maksud untuk saling mengerti, memahami,
menerima, hidup damai dan bekerja sama untuk mencapai kesejateraan
bersama".
Dalam dialog, pihak-pihak yang terlibat saling menyampaikan
informasi, data, fakta, pemikiran, gagasan, dan pendapat, serta saling
berusaha mempertimbangkan, memahami, dan menerima. Dalam dialog
tidak ada monopoli pembicaraan dan kebenaran. Yang ada adalah berbagi
dan bertukar informasi dan gagasan. Dari dialog diharapkan terbentuk
saling pengertian dan pemahaman bersama yang lebih luas dan mendalam
tentang hal yang menjadi bahan dialog.
LANDASAN DIALOG
Landasan dialog adalah kesadaran bahwa kedua belah pihak yang
terlibat dalam dialog belum lengkap, belum penuh dan belum sempurna
dalam pengetahuan dan penghayatan tentang sesuatu. Kenyataan
sedemikian kaya tidak mungkin tertangkap seluruh segi dari satu dan
beberapa sagi dan hanya unsur-unsur tertentu saja, maka orang perlu
mengadakan dialog.
12
MANFAAT DIALOG
Dialog yang dilakukan dengan baik dan diikuti oleh orang-orang
yang memenuhi syarat dapat membuahkan hasil yang banyak, diantaranya:
1. Pada tingkat pribadi, dialog dapat meningkatkan sikap saling
memahami dan menerima, serta mengembangkan kebersamaan dan
hidup yang damai saling menghormati dan saling percaya.
2. Di tempat kerja, dialog dapat membantu kelancaran perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi kerja.
3. Dalam masyarakat, dialog dapat menjadi sarana untuk saling
memahami, menerima dan kerja sama antar berbagai kelompok
masyarakat yang berbeda latar belakang budaya, pendidikan, tingkat
ekonomi, ideologi, kepercayaan, dan agama.
4. Dalam keseluruhan hidup bangsa, dialog dapat memecahkan masalah
nasional, merencanakan dan melaksanakan pembangunan bangsa, dan
mengambil arah hidup bangsa menuju masa depan.
E. Past event
Fungsi sosial
Generic sructure
1. Present Perfect Tense
(+) S + HAVE/HAS + VERB 3 + O
I have eaten bread today
(-) S + HAVE/HAS + NOT + VERB 3 + O
I have not eaten bread today
(?) HAVE/HAS + S + VERB 3 + O
Have you eaten bread today?
2. Simple Past tense
(+) S + VERB 2 + O + ADV OF TIME
Beni went to jogja last week
(-) S + DID + NOT + VERB 1 + ADV OF TIME
Beni did not go to Jogja last week
(?) DID + S + VERB 1 + O + ADV OF TIME
Did Beni go to Jogja last week?
Language feathures
Common adverbs in the simple past: last night, last year,
yesterday, today, ago, first, then, later, when
Ex. Yesterday morning, I went to the store.
Common adverbs in the present perfect: before, after, already,
yet, for, since, recently, still, time
Ex. I have already visited Angola three times.
Be careful of irregular verbs in the present perfect. With irregular
verbs, the simple past and the past participle form are usually
different.
INCORRECT: I have already did it.
16
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang bersifat
reflektif, partisipatif, kolaboratif, dan spiral, bertujuan untuk melakukan
perbaikan –perbaikan terhadap sistim, cara kerja, proses, isi, dan kompetensi
atau situasi pembelajaran. PTK yaitu suatu kegaitan menguji cobakan suatu
ide ke dalam praktik atau situasi nyata dalam harapan kegiatan tersebut
mampu memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar
( Riyanto, 2001)
B. Kehadiran Peneliti
Pada penelitian ini, peneliti sebagai guru dan merencanakan kegiatan berikut :
1. Menyusun angket untuk pembelajaran dan menyusun rencana program
pembelajaran
2. Mengumpulkan data dengan cara mengamati kegiatan pembelajaran dan
wawancara untuk mengetahui proses pembelajaran yangdilakukan oleh
guru kelas
3. Melaksanakan rencana program pembelajaran yang telah dibuat
4. Melaporkan hasil penelitian
C. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMK PGRI 3 Jombang
D. Data dan sumber
1. Data dalam penelitian ini adalah kemampuan berfikir siswa yang diperoleh
dengan mengamati munculnya pertanyaan dan jawaban yang muncul
selama diskusi berlangsung dan diklasifikasikan menjadi C1 – C 6. Data
untuk hasil penelian diperoleh berdasarkan nilai ulangan harian (test).
2. Sumber data penelitian adalah siswa kelas X jurusan Akuntansi Sebagai
obyek penelitian
18
1. Wawancara
Wawancara awal dilakukan pada guru dan siswa untuk menentukan
tindakan. Wawancara dilakukan untuk mengetahui kondisi awal siswa
2. Angket
Angket merupakan data penunjang yang digunakan untuk mengumpulkan
informasi terkait dengan respon atau tanggapan siswa terhadap penerapan
media lagu
3. Test
Test dilaksanakan setiap akhir siklus, hal ini dimaksudkan untuk
mengukur hasil yang diperoleh siswa setelah pemberian tindakan. Test
tersebut berbentuk multiple choise agar banyak materi tercakup
4. Catatan lapangan
Catatan lapangan digunakan sebagai pelengkap data penelitian sehingga
diharapkan semua data yang tidak termasuk dalam observasi dapat
dikumpulkan pada penelitian ini
F. Analisis data
1. Kemampuan Berfikir
Kualitas pertanyaan dan jawaban siswa dianalisis dengan rubric.
Kemudian untuk mengetahui peningkatan skor kemampuan berfikir,
pertanyaan dan jawaban yang telah dinilai dengan rubric pada siklus I
dibandingkan dengan pertanyaan dan jawaban yang telah dinilai dengan
rubric pada siklus II.
Rumus untuk mencari skor klasikal kemampuan bertanya siswa
2. Hasil Belajar
Hasil belajar pada aspek kognetif dari hasil test dianalisis dengan teknik
analisis evaluasi untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa.
19
1) Memutarkan lagu dan meminta peserta didik untuk melengkapi teks (lirik
lagu)
2) Peserta didik melengkapi lirik lagu
3) Peserta didik bersama-sama menirukan lagu yang diputarkan dengan
pengucapan yang benar
4) Secara berkelompok, peserta didik menganalisa bentuk past event yang
digunakan kemudian mengelompokkannya.
Kegiatan penutup
Di akhir pelaksanaan pembelajaran pada tiap siklus, guru memberikan
test secara tertulis untuk mengevalausi hasil belajar siswa selama
proses pembelajaran berlangsung.
3. Observasi
Pengamatan dilakukan selama proses proses pembelajaran berlangsung
dan hendaknya pengamat melakukan kolaborasi dalam pelaksanaannya.
4. Refleksi
Pada tahap ini dilakukan analisis data yang telah diperoleh. Hasil analisis
data yang telah ada dipergunakan untuk melakukan evaluasi terhadap
proses dan hasil yang ingin dicapai.
Refleksi dimaksudkan sebagai upaya untuk mengkaji apa yang telah atau
belum terjadi, apa yang dihasilkan,kenapa hal itu terjadi dan apa yang
perlu dilakukan selanjutnya. Hasil refleksi digunakan untuk menetapkan
langkah selanjutnya dalam upaya unttuk menghasilkan perbaikan pada
siklus II
Silus II
Kegiatan pada siklus dua pada dasarnya sama dengan pada siklus I hanya
saja perencanaan kegiatan mendasarkan pada hasil refleksi pada siklus I
sehingga lebih mengarah pada perbaikan pada pelaksanaan siklus I.
21
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan melalui
beberapa tindakan dari siklus I, dan II serta berdasarkan seluruh pembahasan
dan analisis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa penggunaan lagu dapat
meningkatkan kemamapuan berbicara dalam dialog tentang past event. Secara
khusus, penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kemampuan berbicara / berdialog tentang pst event siswa kelas X PGRI 3
Jombang masih kurang. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa dan
kesenangan siswa pada mata pelajaran bahasa Inggris. Sebanyak 15 siswa
yang nilainya masih dibawah KKM 65.
2. Penerapan pembalajaran bahasa Inggris dengan metode lagu dapat membuat
siswa menjadi aktif. Kejadian yang terjadi selama proses belajar mengajar
dengan melibatkan kegiatan para siswa tersebut. Hal ini membuat siswa
menjadi tidak bosan untuk belajar.
3. Pembelajaran dengan menggunakan metode mendengarkan lagu mampu
meningkatkan motivasi siswa dalam belajar bahasa Inggris. Penggunaan
metode mendengarkan lagu dapat mengubah siswa menjadi aktif belajar,
menghilangkan rasa stress pada siswa dan guru memberikan motivasi bahwa
belajar bahasa Inggris itu mudah. Dapat dibuktikan dengan hasil belajar siswa
dengan siklus II ada 72% kenaikan ketuntasan dari 15 siswa atau 49%
menjadi 28 siswa atau 92% naik sebesar 10 siswa atau 43% dari jumlah siswa
32 anak. Dengan demikian, metode Total Physical Response ini dapat
memacu siswa untuk lebih aktif dalam memahami dan menguasai materi
colours. Hal ini dibuktikan dari hasil analisis yang diperoleh, bahwa nilai hasil
belajar siswa meningkat dan siswa lebih semangat belajar bahasa Inggris dari
siklus I sampai siklus II . Meningkatnya motivasi dan hasil belajar siswa yang
22
dicapai ini adalah bukti bahwa siswa telah berhasil menguasai materi
sebanyak 75-100%.
B. Saran
Untuk dapat meningkatkan prestasi belajar pada siswa, maka yang harus
dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Guru
Guru selalu membuka diri dengan wawasan baru untuk meningkatkan
profesionalisme. Salah satunya dengan mengembangkan media yang akan
digunakan dalam mengajar, sehingga penggunaan metode yang sesuai dan
inovatif tidak membuat siswa bosan. Selain itu persiapan lain juga harus
dipersiapkan dengan baik seperti pembuatan RPP, RH, Silabus dan lain-
lain. Jika persiapan sudah matang maka pembelajaran akan lebih baik dan
lebih mengena pada sasaran dan mendapatkan hasil yang maksimal.
Semua itu dilakukan untuk meningkatkan prestasi, motivasi, perhatian dan
keaktifan siswa.
2. Sekolah
Bagi pihak sekolah atau penyelenggara pendidikan seperti kepala sekolah
dan komite sebaiknya meningkatkan pembinaan pada guru-guru. Dengan
pembinaan yang diberikan diharapkan menjadi dorongan agar dapat lebih
baik dalam memberikan pelayanan kepada siswa didik.
23
DAFTAR RUJUKAN