Anda di halaman 1dari 20

A.

konteks penelitian

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan

yang sangat signifikan terhadap berbagai dimensi kehidupan manusia, baik dalam

ekonomi, sosial, budaya maupun pendidikan. Oleh karena itu agar pendidikan

tidak tertinggal dari perkembangan iptek tersebut perlu adanya penyesuaian-

penyesuaian, terutama yang berkaitan dengan faktor- faktor pengajaran di sekolah.

Salah satu faktor tersebut adalah media pembelajaran yang perlu dipelajari dan

dikuasai guru/ calon guru, sehingga mereka dapat menyampaikan materi pelajaran

kepada siswa secara baik dan berhasil.

Pendidikan merupakan salah satu penentu mutu sumber daya manusia.

Jika kualitas pendidikan di suatu negara baik maka sumber daya manusia yang

dibentuk akan baik pula. Untuk itu, sebagai bentuk rasa peduli bangsa terhadap

pendidikan maka pemerintah Republik Indonesia telah memberikan perhatian

yang cukup besar terhadap dunia pendidikan untuk meningkatkan mutu

pendidikan nasional. Langkah konkritnya adalah dengan disusunya

UndangUndang No. 20 tahun 2003 tentang tujuan pendidikan nasional, Bab II

Pasal 3 yang berbunyi:1

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang

1
Diknas, Undang-undang Tentang Sisdiknas dan Peraturan Pelaksanannya (Jakarta:
Tamita Utama, 2004), hal. 7
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi

warga Negara yang demokratis serta tanggung jawab.

Upaya untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut tidaklah

mudah. Banyak kendala-kendala yang harus dihadapi. Meskipun demikian

berbagai upaya pembaharuan pendidikan terus dilaksanakan baik dalam proses

pembelajaran, metode pembelajaran maupun dalam penggunaan media

pembelajaran. Menurut M. Zakiudin, salah satu faktor rendahnya mutu pendidikan

adalah disebabkan oleh proses pembelajaran yang masih sederhana dengan

menggunakan media yang tidak variatif. Selain itu, belum diterapkan media

pembelajaran yang dapat meningkatkan penyerapan informasi dalam ingatan

dengan baik. Salah satu cara untuk menyimpan informasi dalam ingatan

diperlukan media pembelajaran yang tepat.2

Allah juga telah memberikan hamba- Nya segala macam ilmu, salah

satunya teknologi, seperti yang difirmankan pada Al- Qur-an surat Ar- Rahman

ayat 33 yang berbunyi:

Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi)

penjuru langit dan bumi, Maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya

kecuali dengan kekuatan.

2
M. Zakiudin Al- Fauri, Pengaruh Penggunaan media audiovisual dalam bentuk VCD
terhadap motivasi dan prestasi sains biologi sub pokok bahasan “fotosintesis”, skripsi,
(Yogyakarta: Fakultas Sains dan Teknologi Jurusan pendidikan Biologi UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, 2005), hal 42.
Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah telah menganugerahkan kepada kita

akal untuk dapat berfikir mengenai ilmu- ilmu agar dapat menembus segala

penjuru. Salah satunya yaitu ilmu teknologi informasi dan komunikasi.3

Penerapan unsur-unsur pembelajaran secara optimal akan mempengaruhi

keberhasilan pembelajaran dan meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal yang

terjadi dalam dunia pendidikan sekarang adalah terdapat beberapa unsur

pembelajaran yang tidak diterapkan ataupun kurang maksimal dalam

penerapannya.

Penggunaan metode pembelajaran yang tidak tepat atau bahkan

menggunakan metode pembelajaran yang monoton yaitu hanya metode ceramah

menjadi contohnya. Metode yang membuat guru menjadi pemeran utama dan

siswa terbatasi dalam berinteraksi dengan guru. Bisa dibayangkan banyaknya

siswa yang merasa bosan dengan metode yang selalu sama. Rasa bosan itulah

yang biasanya menyebabkan siswa tidak memperhatikan guru dalam kelas.

Penggunaan media pembelajaran seadanya dan tidak inovatif seperti pembelajaran

yang hanya menggunakan papan tulis, buku paket atau modul cetak sebagai media

pembelajaran. Jadi sangatlah wajar jika guru dituntut untuk kreatif dalam

pengadaan dan penggunaan media pembelajaran yang inovatif.

Salah satu media pembelajaran yang ingin penulis teliti adalah Power

Point. Power point merupakan media berbasis teknologi yang sering digunakan.

Dengan Media Power Point diharapakan semua materi yang disampiakan guru

bisa diterima oleh siswa.

3
Departemen Agama RI, Al- Qur’an Al- Karim dan Terjemahanya, (Semarang: PT. Karya Toha
Putra, 1990), hal. 425
Media Power Point memiliki keunggulan/ kelebihan Power Point yaitu

salah satu fitur menyediakan kemampuan untuk membuat presentasi yang

meliputi musik yang memainkan seluruh presentasi atau efek suara untuk slide

tertentu.

Berdasarkan latar belakang diatas, adapun yang mendorong penulis untuk

meneliti permasalahan tersebut adalah betapa pentingnya penggunaan media dalam

menunjang proses belajar mengajar di smp islam al wattan Ambon di kelas VII .

Ketika gurunya menerangkan di depan kelas anak-anak sering mengobrol dengan

teman sebangku, ada juga yang memperhatikan tetapi tidak paham tentang materi

yang disampaikan gurunya karena dianggap terlalu panjang, sehingga sulit untuk

dihafal dan dipahami. Anak-anakcenderung pasif dan tidak ada yang bertanya

tentang materi yang disampaikan. ketika mereka dikasih tugas atau pekerjaan

rumah oleh gurunya, banyak yang masih mengerjakan dikelas sebelum

pembelajaran dimulai. Ketika penulis bertanya kepada beberapa siswa tentang

bagiamana gurunya menjelaskan materi sejarah kebudayaan islam, mereka

menjawab tidak paham dengan yang disampaikan gurunya karena mereka bosan

mendengarkan gurunya ceramah didepan kelas.

Menyadari pentingnya media pembelajaran terhadap hasil belajar sisiwa,

maka penulis mengambil judul “Penggunaan media power poin dalam upaya

meningkatkan kualitas pembelajaran FIQIH di kelas VII SMP Islam Al-

Watan Ambon”.
1. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut dan mengacu pada judul

penelitian, maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Penggunaan media power poin dalam upaya meningkatkan

kualitas pembelajaran FIQIH di kelas VII SMP Islam Al-Watan

Ambon

2. Factor-faktor yang mendukung dan menghambat penggunaan media

power poin dalam meningkatkan kualitas belajar siswa kelas VII SMP

Islam Al-Wattan Ambon.

2. Tujuan Penelitiaan

Tujuan dari penilitian ini adalah untuk mengetahui :

1. untuk mengetahui penggunaan media power poin dalam

meningkatkan kualitas belajar siswa kelas VII SMP Islam Al-Wattan

Ambon.

2. Untuk mengetahui Factor- faktor yang mendukung dan menghambat

penggunaan media power poin dalam meningkatkan kualitas belajar

siswa kelas VII SMP Islam Al-Wattan Ambon.

3. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Manfaat teoritis
Penelitian diharapkan dapat memberikan mamfaat bagi perkembangan

ilmu pengetahuan, peningkatan mutu pendidikan, dan untuk menambah

keilmuaan tentang penggunaan media power poin dalam meningkatkan

kualitas belajar siswa kelas VII SMP Islam Al-Wattan Ambon.

2. Manfaat praktis

a. Untuk peserta didik , maha peserta didik memperoleh pengalaman

dan wawasan baru sebagai calon guru dalam menggunakan media

power poin dengan baik dan propesional

b. Untuk guru supayah lebih paham dalam penggunaan media power

poin. Dan selanjutnya guru bisa menerapkan penggunaan media

power poin dalam pembelajaraan.

c. Untuk peserta didik, dapat bekerjasaa dengan guru dalam

pemggunaan media power poin.

d. Untuk sekolah, agar bisa mengetahui dampak dari penggunan media

power poin dalam meningkatkan kualitas para peserta didik.

e. Untuk Lembaga IAIN Ambon, Lembaga IAIN Ambon menjadi salah

satu lembaga penghasil guru professional. Oleh karena itu dengan

adanya penelitian dari lembaga IAIN Ambon lebih meningkatkan

kompotensi calon guru sehinggan bisa peserta didik lebih aktif dalam

pembelajaran, terutama dalam minat pembelajaran peseta didik.


KAJIAN TEORI

1. Media Pembelajaran

1. Pengertian Media Pembelajaran

Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata

“medium“yang secar harfia berarti perantara atau penyalur. Artinya media

merupakan wahana penyalur pesan dan imformasi belajar. Schramm

mendefenisikan media sebagi teknologi pembawa pesan yang dimamfatkan untuk

kepentingan intruksional. Selanjutnya Brom menyebutkan media sebagai sumber

belajar yang dingunakan pendidik dan peserta didik untuk meningkatkan program

intruksional.

Media merupakan alat komunikasi lisan dan tulisan yang dingunakan

dalam proses pendidikan dan pembelajaran. Media pembelajaran merupakan

sesuatu yang bersifat menyalur pesan dan dapat merangsang pemikiran perasan

dan kemauan peserta didik sehingga terjadi proses pembelajaran.4

Oleh karena itu, media dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar

pesan dari pengirim dan penerima pesan. Media dapat berupa sesuatu bahan

(software) atau alat (hardware).5 Banyak pendapat tentang defenisi yang di

berikan orang atau institute mengenai media antara lain adalah sebagai berikut:

a. Asosiasi Teknologi dan Komonikasi Pendidikan ( Asossciation of

Education and Comunication Tecknology / AECT) di Amerika

4
Hamdanah media pembelajaran berbasis ITC cet. 1, ( pare IAIN pare Nusantara
Press).hlm, 1-2
5
Nizwardi Jalinus dan Abiyar,Media dan Sumber belajar, cet.1, ( Jakarta, Kencana 2016
).hlm 2
misalnya, membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran yang

dinggunakan orang untuk menyalurkan pesan dan informasi.

b. Menurut Gagne (1970), menyatakan bahwa media adalah berbagai

jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangssangnya

untuk belajar.

c. Menurut Bringgs (1970) berpendapat bahwa media adalah segala alat

fisik yanmg dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk

belajar. misalnya buku , film, kaset dan lain sebagainya.6

Media salah satu alat komunikasih dalam menyampakaikan peasan

tentunmya sangat bermamfaat jika di implementasikan kedalam proses

pembelajaran, media yang dingunakan dalam proses pembelajaran di sebut media

pembelajaran. Henicih dan kawan-kawan mengemukakan media pembelajaran

sebagai berikut:’batasan medium sebagai perantara yang mengantarkan imformasi

antara sumber dan penerima. Jadi televisi, flim, foto, rekamaan audio, gambar

yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adlah media

komunikasi.apbila media itu membawa pean dan imformasi bertujuan

instruksional dan mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu

disebut media penbelajaran.7

2. Fungsi Media Pembelajara


6
Saifuddun, pengelolahan pembelajaran teoritis dan praktis. Cet.2. ( Yogyakarta
Deeplubish 2018 ) hlm.129.
7
Rusman ,Pembelajaran Berbasis Teknologi .Informasi Dan Komunikasi Membangun
Propisionalis Guru,Cet.3,( Jakarta,Pt Rajagrafindo,2003), hlm. 169
Perolehan pengetahuan siswa seperi digambarkan Edgar Dale menunjukan

bahwa pengetahuan akan semakin abstrak apabila hanya disampaikan melalui

bahasa variabel. Hal ini memungkinkan terjadinya verbalisme, artinya siswa

hanya mengetahui kata tanpa memahami dan mengerti makna yang terkandung

dalam kata tersebut. Hal semacam dapat menimbulkan kesalahan presepsi siswa.

Oleh sebab itu sebaiknya diusahakan agar pengalaman siswa lebih kongkret,

pesan yang ingin disampaikan benar-benar dapat mencapai sasaran dan tujuan

yang ingin dicapai, yang dapat dilakukan melalui kegiatan yang mendekatkan

siswa dengan kondisi yang sebenarnya.8

Media sebagai suatu komponen sistem pembelajaran mempunyai fungsi

dan peran yang sangat vital bagi kelangsungan pembelajaran itu berarti media

memiliki posisi yang strategis sebagai bagian intergral dari pembelajaran.

Intergral dalam konteks ini mengandung pengertian bahwa media merupakan

bagian yang tidak terpisahkandari pembelajaran.tanpa adanya media, maka

pembelajaran tidak akan terjadi.

Sebagai komponen sisitem pembelajaran, media memiliki fungsi yang

berbeda seperti komponen-komponen lainya, yaitu sebagai komponen yang

dimuati pesan pembelajaran untuk disampakan kepada pembelajar. Pada proses

penyampaian pesan ini seringkali terjadi gangguan yang mengakibatkan pesan

pembelajaran tidak diterima pembelajar seperti apa yang dimasud oleh penyampai

pesan. Gangguan-gangguan komunikasih antara penyampaian pesan dengan

pembelajaran ini kemungkinan besar disebabkan oleh beberapa hal. yaitu:

8
Wina sanjaya Media Komunikasi Pembaljaran cet.3.( Jakarta kencana 2016).hlm. 69
verbalisme, salah tafsir, perhatian ganda, pembentukan presepsi tak bermakna,

dan kondisi lingkungan yang tak menunjang.

Kunci pemecahan masalah-masalah yang berkaitan dengan gangguan

proses penyampaian pesan pembelajaran ini terletak pada media yang di pakai

dalam proses itu. Menurut degeng (2001) secara garis besar funsi media adalah:

(1) menghindari terjadi verbalisme, (2) membangkitkan minat/ motivasi, (3)

menarik maha peerta didik (4) mengatsi keterbatasan: ruang, waktu, dan ukuran,

(5) mengaktifkan maha pesertadidikdalam kegiatan belajar, dan (6)

mengefektifkan pemberian rangsangan untuk belajar.

Media yang dirancang dengan baik dalam batas-batas tertentu dapat

merangsang timbulnya semacam “dialog internal” dalam diri pesrta didik. Dengan

perkataan lain terjadi komunikasi antara peserta didik dengan media atau secara

tidak langsung antaraa peserta didik dengan sumber pesan atau guru.

Ibrahim dan kawan-kawan menjelaskan fungsi media pembelajaran

ditinjau dari dua hal yaitu: proses pembelajaran sebagai proses komunikasi dan

kegiatan interaksi antara peserta didik dan lingkungan. Ditinjau dari proses

pembelajaran sebagai proses komunikasi maka fungsi media adalah sebagai

pembawa informasi dari sumber (guru) kepenerima ( peserta didik).ditinjau dari

proses pembelajaran sebagai interaksi antara poeserta didik dan lingkungan.9

Selain itu Hamalik mengemukakan bahwa penggunaan media dalam

proses belajar mengajar dapat membangkitkan rasa inggin tau dan minat,

9
Ali mudlifir Desain Pembelajaran Inovatif cet. 2( Jakarta , Rajawali Press 2017).hlm,
128-129
membangkitkan motivasi dan rangsangan dalam proses belajar mengajar, serta

dapat mempengaruhi psikologi siswa. Penggunaan media juga dapat membantu

siswa dalam meningkatkan pemahaman, menyajikan materi atau data dengan

menarik, memudahkan menafsirkan data, dan memadatkan informasi.10

3. .Klasifikasi media

Media pembelajaran dapat di klafikasi menjadi beberapa klafikasi

tergantung dari sudut mana melihatnya.

1. dilhat dari sifatnya media dapat di bagi kedalam :

1) Media auduktif, yaitu media yang hanya didengar saja, atau media

yang hanya memiliki unsure suara, seperti radio dan rekaman suara.

2) Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak

mengandung unsure suara, yang termasuk kedalam media ini adalah

film slide, foto, trsanparasi, lukisan, gambar, dan berbagai bentuk

bahan seperti media grafis.

3) Media audiovisual, yaitu jenis media yang selain mengandung

unsure suara juga mengandung unsur gambar yang dapat dilihat,

seperti rekaman video, berbagai ukuran flim, slide suara dan lain

sebagainya. Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebih

menarik sebab mengandung dua unsure jenis media yang pertama

dan yang kedua.

2. Dilihat dari kemampuan jangkawaanya, media dapat pula dibagi kedalam:

Chandra Alwasilah, metodologi pembelajaran bahsa arab. Cet.4,( bandung , PT Remaja


10

Rosdakarya,2014).hlm 28-29.
1) Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak seperti radio

dan televisi. Melalui media ini sisiwa dapat mempelajari hal-hal atau

kejadian-kejadian yang actual secara serentak tanpa harus

menggunakan ruang khusus.

2) Media mempunyai daya imput yang terbatas oleh ruang dan waktu,

seperti flim dan slide, film, video, dan lain sebagainya.

3. Dilihat dari cara atau teknik pemakainaya meidia dapat dibagi dalam:

1) Media proyeksikan seperti flim, slide, flim strip, transparasi, dan

lainya sebagainya. Jenis sebagainya. Jenis media yang demikian

memerlukan alat proyeksi khusus, seperti flim projector untuk

memproyeksikan flim, slide projector untuk memproyeksikan

transparansi. Tanpa dukungan alat proyeksi semacam ini, maka media

semacam ini tidak akan berfunsi apa-apa.

2) Media yang tidak di proyeksikan, seperti gambar, foto, lukisan, radio,

dan laian sebagainya.11

Sedangkan, klafikasi media pengajaran, secara umum, bisa diringkas

sebagai berikut:

a. mengutamkan kegiatan symbol-simbol kata visual.

b. bersifat audio-visual-proyeksi, nonproyeksi, dan berbentuk tiga

dimensi.

c. menggunakan teknik atau mesin.

11
Wina Sanjaya. Perencanaan dan desain sistem pembelajaran cet.3.(Jakarta,kencana
2010).hlm. 211-213.
d. merupakan kumpulan bednda-benda atau bahan-bahan material

collections.

e. merupakan contoh dari kelakuan guru karena itu,tidak hanya alat audio

visual yang menjadi komponen dari media pengajaran tapi juga sampai

pada sudut pandang yang luas. Yakni kepada pribadi siswa dan

tingkalaku guru.

Pada dasarnya, menurut Rudy Brez, media pengaja itu mempunyai lima

bentuk dasar informasi, yaitu suara, gambar, cetakan, grafik, garis, dan

gerakan.hal ini didasarkan pada fungsi yang melekat dalam kelima bentuk dasar

tersebut yakni pada berdasrkan pada sesuatu yang dilakukan dan cara melaku

kan.12

4. karakteria Pemilihan media

sesuai dangan prinsif dan kriteria pemilihan media pembelajaran bahwa dalam

memilih media pembelajaran harus dilakukan secara sistematis berfokus kepada

kompotensi sisiwa. Dalam pengembagannya harus digambarkan dalam dalam

pengembagan kegiatan pembelajaran.

Ada bebrapa tahapan yang harus di perhatikan dalam pemilihan media

pembelajaran, diantaranya adalah:

1. menentukan media pembelajaran berdasarkan indentifikasi tujuan

pembelajaran atau kompotensi dan karakteristik aspek materi pelajaran

yang akan di pelajari.


12
Dina Indriana Ragam Alat Media Pengajaran cet.1.( Jogjakarta Diva Press 2011).hlm.
55.
Aspek pertama yang harus di perhatikan dalam pemilihan media

pembelajara adaalah tujuan pembelajaraan atau kompotensi yang akan

dicapai dalam pembelajaran. Setelah guru memahami fokus tujuan

kemampuan siswa dan materi pembelajaran maka langkah selanjutnya

tentukan media apa yang relevan untuk mencapai kompetensi menguasai

materi pembelajaran.

2. Mengidentifikasi karakteristik media pembelajaran harus

disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa, penggunaannya dikuasai

guru ada di sekolah, mudah penggunaanya, tidak memerlukan waktu yang

banyak atau sesuai dengan waktu yang disediakan, dapat mencapai tujuan

pembelajaran dan meningkatkan kreativitas siswa.

3. Mendesain penggunaannya dalam proses pembelajaran bagaimana

tahapan penggunaan sehingga menjadi proses yang utuh dalam proses

pembelajaran.

4. Mengevaluasi penggunaan dalam media pembelajaran sebagai bahan

umpanbalik dari evektifitas dan efisiensi media pembelajaran.13

Serta pemilihan media ada beberapa pertimbagan atau karakteria yang dapat

dingunakan agar dapat terpenuhi kebutuhan dan tercapai tujuan pembelajaran.

Karakteria umum yang perlu di perhatikan diantaranya: (1) tujuan pembelajaran;

(2) kesesuaian dengan materi; (3) karakteristik siswa; (4) gaya belajar siswa

(auditif, visual, dan kinestetik); (5) lingkungan; dan (6) ketersedian pasilitas

pendukuing. Sementara itu kreteria kusus dalam pemilihan media di kemukakan

13
Rusman belajar dsan pembelajaran berbasis computer,cet (bandun g,alfabeta.2012).hlm168-169.
oleh Erikson(1993), yaitu : (1) apakah materinya penting dan berguna bagi siswa;

(2) apakah menarik minat siswa untuk belajar; (3) apakah ada kaitan langsung

dengan tujuan pembelajaran; (4) bagaimana format penyajian di atur; (5)

bagaiman materinya mutakhit atau autentik (7) apakah konsep dan

kecermataannya terjamin secara jelas; (8) apakah penyajian objektif (9) apa isi

dan presentasennya sesuai standar; kualitas teknis; dan (10) apakah bahan tersebut

sudah melalui pemantapan atau validasi.14

5. Manfaat media pembelajaran.

Manfaat media pembelajran telah di bahas oleh banyak ahli. Menurut kemp &

Dayton meskipun telah lama disadari bahwa banyak keuntunggan penggunaan

media pembelajaran, penerimanya serta pengintergresiaanya kedalam program-

program pengajaran belajar amat lambat. Mereka mengemukakan beberapa hasil

penelitian yang menunjukan yang menunjukan dapak positif dari penggunaan

media sebagai bagian intergral pembelajaran di kelas atau sebagai suatu cara

utama pembelajaran langsung sebagai berikut:

1. Penyampaian pembelajaran menjadi baku. Setiap pelajar yang melihat

atau mendengar penyajian melalui menerima pesan yang sama.

Meskipun para guru menafsirkan isi pelajaran dengan cara berbeda-

beda, dengan penggunaan media ragam hasil tafsiran itu dapat

dikurangi sehingga imformasi yang sama dapat di sampaikan kepada

14
Media dan Sumber Pembelajaran cet. 1. ( Jakarta kencana 2016).hlm. 18.
sisiwa sebagai landasan untuk pengkajian, latiahan, dan aplikasi lebih

lanjut.

2. Pembelajaran bisa lebih menararik.media dapat diasosiasikan sebagia

penarik perhatian dan membuat siswa tetap terjaga dan dan

memperhatikan. Kejelasan dan keruntutan pesan, daya tarik image

yang berubah-ubah, pengguna efek khusus yang dapat menimbulkan

keinggintaun menyebabkan siswa tertawa dan berfikir yang

kesemuanya menunjukan bahwa media memiliki aspek motivasi dan

meningkatkan minat.

3. Pembelajaran menjadi interaktif dengan di terapkannya teori belajar

dan prinsip-prinsip pisikologi yang diterima dalam hal partisipasi

siswa, unpan balik, dan penguatan.

4. Lama waktu pembelajaran yang di perlukan dapat di persingkat

karena kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkat untuk

mengantarkan pesan-pesan dan isi pembelajaran dalam jumlah yang

cukup banyak dan dapat diserap oleh siswa.

5. Kualitas hasil belajar dapat di tingkatkan bilamana intergrasi kata dan

gambar sebagai media pembelajaran dapat mengkomunikasikan

elemen-elemen pengetahuan dengan dengan cara terorganisasikan

dengan baik, spesifik, dan jelas.

6. Pembelajaran dapat diberikan kapan di mana dingginkan atau

diperlukan terutama jika media pembelajaran dirancang untuk

penggunaan secara individu.


7. Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap

proses belajar dapat ditingkatkan.

8. Peran guru berubah kearah yang lebih positif beban guru untuk

penjelasan yang ber ulang-ulang mengenai isi pelajaran dapat di

kurangi bahkan dapat dihilangkan sehingga ia dapat memusatkan

perhatian kepada aspek penting lain dalam proses belajar

mengajar.misalnya sebagai konsultan atau sebagai penasehat siswa15

B.media power point

1. Pengertian media power point

2. Fungsi Microsoft power point

power point adalah sebuah media komunikasih yang sering

dinggunakan untuk berbagai kebutuhan presentasi dalam

komunikasih.16Software Microsoft power point sangat berguna dalam

mendukung kesuksesan sebuah presentasi. Dalam Microsoft power

point, kita dapat memasukan elemen-elemen seperti gambar atau

movie,yaitu salah satu elemen yang mudah dimengerti oleh audiens.17

15
Azhar Arsyad,Media Pembelajaran . Cet. 17.( Jakarta ,Rajawali Pres .2014).Hlm. 25-26.
16
DANIEL ronda , proseding seminar khotba konterpore,( Makassar ).hlm.93.
17
Beberapa kegunaan dan fungsi Ms. Power point adalah:

a. Membuat prensentasi dalam bebtuk slide-slide yang tak terbatas.

b. Menamba audio, video, gambar, dan animasi dalam presentasi

sehingga presentasi lebih menarik dan hidup.

c. Memp[ermudah dan mengatur dalam mencetak slide

d. Membuat presentasi dalam bentuk sofcopy sehingga dapat diakses

melalui perangkat computer.

3. Keunggulan dan kelemahan power point

 Keunggulan dari Ms. Power point

a. Mudah di operasikan

b. Tersedia berbagai macam desain dan animasi.

c. Tersedia berbagai macam template menarik.

d. Menyediakan presenter view yang memudahkan penyajian melihat

konseop pada saaat membawa materinya.

e. Dapat memasukan suara, foto/gambar, dan video.

f. Dapat mengedit foto secara langsung.

g. Dapat dibuat dengan berbagai format.

h. File dapat din ekspor menjadi file, pdf, IPEG, video, berformat HD

dan lain-lain.

 Kelemahanm Ms. Power point

Harga mahal ( gratis kalau menggunakan persi bajakan).18 Dilain

pihak, kelebihan power point dalam hal templates sekaligus

menjadi kelemahannya kareana semua beckgrond, outline, dan


18
hiasan teksnya terlalu everused, akibatnya, semua preentasi yang

dwasa ini sepetri sudah pernah di presentasikan sebelumnya.19

4. Membuat media power poin

B. Kualitas Pembelajaran

1. Pengertian kualitas

2. Pengertian pembelajran

Secara istilah, pembelajaran (instructional) bermakna sebagai upaya

untuk membelajarkan seseorang atau kelompok orang melalui berbagai

upaya (effort) dan berbagai strategi, metode, dan pendekatan ke arah

pencapaian tujuan yang telah direncanakan. Pembelajaran dapat juga

dipandang sebagai gegiatan guru secara terprogram dalam desain

instruksional untuk membuat siswa belajar secara aktif yang

menekankan pada penyediaan sumber belajar. Dengan demikian,

pembelajaran pada dasarnya merupakan kegiatan terencana yang

mengondisikan/merangsang seseorang agar bisa belajardengan baik

agar sesuai dengan tujuan pembelajaran.20

Bruner (dalam degeng), mengemukakan bahwa teori pembelajaran

adalah preskriptif dan teori belajar adalah deskriptif. Preskriptif karena

tujuan utama teori pembelajaran adalah menetapkan metode

pembelajaran yang optimal, sedangkan deskriptif karena tujuan utama

19

20
teori belajar adalah menjelaskan proses belajar. teori belajar menaruh

perhatian pada hubungan di antara variabel-variabel yang menentukan

hasil belajar. teori ini menaruh perhatian pada bagaimana seseorang

belajar. sedangkan teori belajar sebaliknya, teori ini menaruh perhatian

pada bagaimana seseorang mempengaruhi orang lain agar terjadi proses

belajar. dengan kata lain, teori pembelajaran berurusan dengan upaya

mengontrol variabel-variabel yang dispesifikasi dalam teori belajar agar

dapat memudahkan belajar.21

C. Fiqih

D. penggunaan media power point dalam pembelajaran fiqih

15 al aqof

21

Anda mungkin juga menyukai