Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO TERHADAP

KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA PENDEK SISWA


DI SDN 102 SUPPA

Andi Tutiyani, Abdul Haling dan Muhammad Anas


Program Pascasarjana, Universitas Negeri Makassar
Gunungsari Baru, Jl. Bonto Langkasa, Makassar-90222

Abstrak: Pengaruh Penggunaan Media Audio Terhadap Kemampuan


Menyimak Cerita Pendek Siswa di SDN 102 Suppa Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui gambaran penggunaan media audio, gambaran kemampuan
menyimak cerita pendek dan pengaruh penggunaan media audio terhadap
kemampuan menyimak cerita pendek siswa di SDN 102 Suppa. Penelitian ini
adalah penelitian kuantitatif menggunakan  Quasy eksperimen dengan Design
yaitu nonequivalent control grup design. Populasi dalam penelitian ini sebanyak
214 siswa dengan sampel siswa kelas VI yang berjumlah 45 siswa yang di pilih
menggunakan simple random sampling. Teknik pengumpulan data adalah melalui
tes kemampuan menyimak dan observasi. Data tersebut dianalisis dengan analisis
deskriptif dan analisis infrensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penggunaan media audio di SDN 102 Suppa pada umumnya terlaksana dengan
baik, gambaran kemampuan menyimak cerita pendek siswa SDN 102 Suppa
menunjukkan adanya peningkatan. Sehingga terdapat perbedaan kemampuan
menyimak siswa yang menggunakan media audio dengan siswa yang tidak
menggunakan media audio dalam prroses pembelajaran. Oleh karena kemampuan
menyimak cerita pendek siswa sesudah menggunakan media audio memiliki rata-
rata lebih tinggi dibandingkan kemampuan menyimak cerita pendek siswa yang
tidak menggunakan media audio. Hal ini menunjukkan ada pengaruh penggunaan
media audio terhadap kemampuan menyimak cerita pendek siswa di SDN 102
Suppa.
Kata kunci: Penggunaan media audio, kemampuan menyimak cerita pendek
siswa.
.
THE INFLUENCE OF THE USE OF AUDIO MEDIA ON THE ABILITY
TO LISTEN TO SHORT STORIES OF STUDENTS
IN SDN 102 SUPPA

Andi Tutiyani, Abdul Haling dan Muhammad Anas


Program Pascasarjana, Universitas Negeri Makassar
Gunungsari Baru, Jl. Bonto Langkasa, Makassar-90222

Abstract:
Keywords: use of audio, ability to listen to short stories

The purpose of this study was to describe the use of audio media, a description of
the ability to listen to short stories and the effect of using audio media on the
ability to listen to short stories of students at SDN 102 Suppa. This research is
quantitative research using Quasy experiment with Design, namely nonequivalent
control group design. The population in this study were 214 students with samples
of class VI students totaling 45 students chosen by employing simple random
sampling technique. The technique of collecting data is through tests of listening
and observation abilities. The data was analyzed by descriptive analysis and
infrational analysis. The results showed that the use of audio media in SDN 102
Suppa was generally well implemented, the description of the ability to listen to
short stories of students of SDN 102 Suppa showed an increase. So there are
differences in the ability to listen to students who use audio media with students
who do not use audio media pin the learning process. Because the ability to listen
to short stories of students after using audio media has a higher average than the
ability to listen to short stories of students who do not use audio media. This
shows that there is an effect of using audio media on the ability to listen to short
stories of student at SDN 102 Suppa.
PENDAHULUAN siswa belum mempunyai budaya untuk
belajar sastra.
Kompetensi pedagogis yang harus Penggunaan Media Audio dalam
dimiliki seorang guru Sekolah Dasar adalah pembelajaran diharapkan mampu mem-
menerapkan pembelajaran keterampilan bangkitkan rasa ingin tahu dan minat siswa
berbahasa, yaitu terampil menggunakan serta memotivasi untuk belajar. Media
bahasa Indonesia yang baku. Kemajuan Audio juga dapat mempermudah siswa
ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya dalam memahami materi dan informai yang
teknologi informasi, sangat berpengaruh disampaikan. Dengan demikian, pemakaian
terhadap pelaksanaan pembelajaran. Media Audio diharapkan dapat meningkat-
Dengan kemajuan tersebut guru dapat kan kemampuan menyimak cerita pendek
menggunakan berbagai media sesuai siswa kelas VI SDN 102 Suppa.
dengan tujuan pembelajaran. Dengan Menurut Briggs dalam Rudi (2009:6)
menggunakan media dapat mempermudah mengemukan bahwa media merupakan alat
dan mengefektifkan proses pembelajaran. untuk memberikan perangsang bagi siswa
Keterampilan menyimak merupakan dalam proses pembelajaran. Penggunaan
keterampilan menerima dan memahami isi media yang tepat dengan materi pembe-
atau pesan suatu ujaran yang disampaikan lajaran yang disampaikan dapat merang-
penutur dengan bahasa lisan. Keterampilan sang siswa untuk mampu mengikuti proses
menyimak diperoleh seorang anak sebelum pembelajaran dengan baik. Media juga
keterampilan berbicara, keterampilan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa,
membaca, dan keterampilan menulis. merangsang kegiatan belajar dan dapat
Keterampilan menyimak merupakan meningkatkan kemampuan siswa terhadap
keterampilan dasar untuk tiga keterampilan informasi yang disimak. Salah satu media
berbahasa lainnya. Aktivitas menyimak yang dapat digunakan dalam kegiatan
memiliki intensitas yang lebih tinggi menyimak adalah media audio.
dilakukan siswa dibandingkan dengan Media audio merupakan salah satu
berbicara, membaca, dan menulis. media yang dapat digunakan dalam
Alasan-alasan yang menyebabkan pembelajaran menyimak. Media audio
pembelajaran menyimak belum terlaksana dapat menambah minat siswa dalam
dengan baik tersebut bersifat umum, baik belajar, karena siswa dapat menyimak
untuk pembelajaran menyimak bahasa dan dengan mendengarkan suara rekaman
sastra. Kompleksitas hambatan dalam melalui tape recorder. Penggunaan media
pembelajaran menyimak pada setiap audio diharapkan dapat mempermudah
sekolah tidak selalu sama. Pada sekolah siswa dalam memahami informasi yang
tertentu hambatan tersebut dapat disampaikan oleh guru.
diminimalisir, tetapi di sekolah lain dapat Berdasarkan uraian di atas peneliti
lebih kompleks, hambatan pada setiap kelas mengambil judul penelitian “Pengaruh
pun dimungkinkan berbeda. Penggunaan Media Audio Terhadap
Hambatan-hambatan tersebut sema- Kemampuan Menyimak cerita pendek
kin bertambah dalam pembelajaran sastra dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
karena adanya anggapan bahwa pembela- Siswa SDN 102 Suppa”.
jaran sastra kurang bermanfaat bagi 1. Untuk mengetahui gambaran
kehidupan siswa. Metode yang digunakan penggunaan media audio di SDN 102
dalam pembelajaran sastra kurang ber- Suppa.
variasi sehingga menyebabkan kebosanan 2. Untuk mengetahui gambaran
pada siswa. Selain itu, guru cenderung kemampuan menyimak cerita pendek
kurang memotivasi siswa untuk belajar siswa di SDN 102 Suppa.
sastra dan media untuk pembelajaran sastra 3. Untuk mengetahui adanya pengaruh
kurang mencukupi kebutuhan siswa serta penggunaan media audio terhadap
kemampuan menyimak cerita pendek memilih media pembelajaran yang sesuai
siswa di SDN 102 Suppa. dengan prinsip-prinsip tersebut.
Berdasarkan uraian diatas, dapat
TINJAUAN PUSTAKA disimpulkan bahwa langkah-langkah
penggunaan media audio yaitu: (1)
Media Audio Menyiapkan peralatan yang akan
Media adalah berbagai jenis digunakan seperti lettop, flashdisk,
komponen dalam lingkungan siswa yang amplifier meeting dan alat lainnya. (2)
dapat merangsang untuk belajar. Menurut Putarkan program (audio) dengan mengklik
Gerlach dan Ely (Arsyad, 2010:3) tombol “play”. (3) Perhatikan dan catat
menyatakan bahwa media apabila dipahami berbagai reaksi siswa. (4) Setelah bahan
secara garis besar adalah manusia, materi simakan selesai tekan tombol “off” dan (5)
atau kejadian yang membangun kondisi Siswa menceritakan ringkasan
yang membuat siswa mampu memperoleh pembelajaran.
pengetahuan, ketrampilan atau sikap.
Dari beberapa pendapat di atas dapat Kemampuan Menyimak
ditarik kesimpulan bahwa (a) media Proses menyimak terdiri dari tiga
pembelajaran merpakan wadah dari pesan, langkah yaitu: (1) menerima masukan yang
(b) materi yang ingin disampaikan adalah didengar, (2) melibatkan diri terhadap
pesan pembelajaran, (c) tujuan yang ingin masukan yang didengar, dan (3) menginter-
dicapai ialah proses pembelajaran. Selan- pretasikan dan berinteraksi dengan masu-
jutnya pengg unaa media secara kreatif kan yang didengar. Menyimak memiliki
akan memperbesar kemungkinan bagi makna mendengarkan atau memperhatikan
siswa untuk lebih aktif lagi dalam pembe- baik-baik apa yang dikatakan orang lain.
lajaran, serta meningkatkan penam-pilan Jelas faktor kesengajaan dalam kegiatan
dalam melakukan keterampilan sesuai menyimak cukup besar, lebih besar
dengan tujuan pembelajaran. daripada mendengarkan karena dalam
Pemanfaatan media banyak sekali kegiatan menyimak ada usaha memahami
memberikan kontribusi manfaat kepada apa yang disimaknya sedangkan dalam
penggunanya, salah satunya adalah seperti kegiatan mendengarkan tingkatan
yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa pemahaman belum dilakukan. Dalam
penggunaan media adalah untuk keperluan kegiatan menyimak bunyi bahasa yang
mengomunikasikan informasi yang tentu- tertangkap oleh alat pendengar lalu
nya akan memberikan keuntungan bagi diidentifikasi, dikelompokkan menjadi
penggunanya. Namun, di samping itu juga suku kata, kata, frase, klausa, kalimat, dan
masih terdapat beberapa manfaat lain, baik akhirnya menjadi wacana (Sutari dkk,
dimanfaatkan untuk keperluan belajar 1997:17).
secara individu maupun secara kelompok. Tujuan menyimak yang pertama yaitu
Dalam hal ini, Kemp dan Dayton (Arsyad, menyimak untuk belajar. Menyimak untuk
2014:21) mengemukakan tiga tujuan dalam belajar merupakan suatu kegiatan
pemanfaatan media, yaitu: untuk memo- menyimak untuk mengetahui isi dari bahan
tivasi (to motivate), untuk menyampaikan simakan dan menerapkannya dalam
informasi (to inform), dan untuk pembe- kehidupan sehari-harinya. Misalnya
lajaran (to learn). seorang siswa yang belajar takwa dalam
Ada tiga prinsip utama yang bisa pelajaran agama. Diharapkan siswa tersebut
dijadikan rujukan bagi guru dalam memilih dapat mempunyai ketakwaan yang baik.
media pembelajaran media pembelajaran, Menurut Sabarti (Nurbiana, 2009:
yaitu: (1) perinsip efektifitas dan efesiensi, 4.7), mengemukakan bahwa menyimak
(2) prinsip relevansi, dan (3) prinsip berperan sebagai (1) dasar belajar, (2)
produktifitas. Berikut ini diuraikan penunjang keterampilan berbicara,
mrngapa prinsip ini penting dan bagaimana membaca, dan menulis, (3) penunjang
komunikasi lisan, (4) penambah informasi tentang tokoh yang mengandung
dan pengetahuan. permasalahan social dan memberikan kesan
Menurut Tarigan (2008:43) membagi tentang tokoh dalam cerita tersebut. Cerita
menyimak menjadi dua yaitu menyimak pendek dalam cerita yang ditayangkan
ekstensif dan menyimak intensif. dalam penelitian ini, dapat mengandung
Menyimak ekstensif merupakan proses pesan yang baik sehingga dapat di contoh
menyimak yang dilakukan dalam oleh siswa.
kehidupan sehari-hari. Jadi menyimak Menurut Sukirno (2010:83) menyata-
intensif lebig bersifat luwes, misalnya saja kan bahwa “denagn membaca atau menyi-
menyimak percakapan orang, menyimak mak cerpen, seseorang dapat memperoleh
radio yang terjadi dalam kehidupan social gambaran cara-cara pelaku cerita meme-
masyarakat, tanpa adanya keterampilan cahkan masalah yang dihadapi, mengenali
tertentu yang harus dimiliki oleh penyimak. karakter pelaku cerita, dan menggali ajaran
Menyimak tersebut merupakan dasar moral atau amanat yang ada di dalamnya”.
timbulnya komunikasi. Apabila salah satu Penggunaan media audio tersebut
unsur tidak ada maka tidak dapat dikatakan siswa diharapkan akan lebih terampil dalam
kegiatana menyimak. Menyimak harus menyimak cerita pendek dan memiliki
melibatkan ke empat unsure tersebut, keterampilan berbahasa lainnya (berbicara,
sebagai salah satu unsur dasar menyimak. menulis dan membaca). Selain itu,
Faktor yang mempengaruhi menurut pembelajaran menyimak dengan media
Hunt (Tarigan, 2008:104) adalah : sikap, audio dapat mempertinggi proses dan hasil
motivasi, pribadi, situasi kehidupan, dan pembelajaran siswa. Pembelajaran
peranan dalam masyarakat. Sementara menyimak cerita pendek dengan media
menurut Logan (Tarigan, 2008:105), audio terkesan menyenangkan dan tidak
mengemukakan bahwa yang mempenga- membosankan, sehingga siswa dapat
=ruhi menyimak adalah faktor lingkungan berkonsentrasi dalam pembelajaran yang
fisik, psikologi, dan pengalaman. menarik bagi siswa. Dengan demikian,
siswa mudah memahami isi yang
Cerita Pendek terkandung dalam cerita sehingga prestasi
Menurut Sukirno (2010:83) belajar siswa dapat meningkat. Selain
mengemukakan bahwa “Cerita pendek memberikan perbaikan pada prestasi siswa,
adalah cerita yang isinya mengisahkan penggunaan media audio dalam menyimak
peristiwa pelaku cerita secara singkat dan cerita pendek juga dapat memberikan
padat tetapi menagndung kesan yang dampak positif bagi guru yaitu dapat
mendalam”, hal ini senada dikemukakan meningkatkan keterampilan guru yang
oleh Danis (2013) bahwa “cerpen berpengaruh pada perbaikan kualitas
merupaka karangan pendek yang berbentuk pembelajaran bahasa Indonesia.
prosa”. Dalam cerpen ini dipisahkan Berdasarkan kajian teori di atas dan
sepenggal kehidupan tokoh, yang penuh hasil-hasil penelitian yang telah dikemuka-
pertikaian, peristiwa yang mengharukan kan maka peneliti merumuskan hipotesis
atau menyenangkan, dan mengandung penelitiannya adalah ”Ada pengaruh positif
kesan yang tidak mudah dilupakan penggunaan media audio terhadap kemam-
(Kosasih,2004:431). puan menyimak cerita pendek siswa di
Berdasarkan uraian di atas, dapat SDN 102 Suppa”.
disimpulkan bahwa cerita pendek
merupakan cerita yang isinya mengisahkan METODE PENELITIAN
tokoh cerita secara singkat dan padat, baik
nyata atau khayalan dan mengandung pesan Jenis Penelitian
yang berharga. Sebuah cerpen bukan hanya Penelitian ini termasuk penelitian
sekedar cerita pendek atau cerit singkat, kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupa-
tetapi dalam cerpen isinya menceritakan kan salah satu jenis kegiatan penelitian
yang spesifiknya adalah sistematis, teren- sebagaimana adanya. Termasuk dalam
cana dan terstruktur dengan jelas sejak statistik deskriptif antara lain adalah
awal hingga pembuatan desain penelitian, penyajian data melalui penjelasan deskripsi
objek penelitian, sampel data, sumber data berbagai karakteristik data seperti rata-rata
maupun metodologinya mulai pengum- (mean), jumlah, simpanan baku, varians,
pulan data hingga analisis data. rentang, nilai minimum dan maksimum dan
sebagainya.
Variabel Penelitian dan Definisi Statistik inferensial disebut statistik
Operasional probabilitas yakni teknik statistik yang
Pada penelitian ini terdapat dua digunakan untuk menganalisis data sampel
variabel yaitu variabel bebas yaitu dan hasilnya diberlakukan untuk populasi.
penggunaan media audio dan variabel Statistik ini cocok digunakan bila sampel
terikat yaitu kemampuan menyimak cerita diambil dari populasi yang jelas dan teknik
pendek. pengambilan sampel dari populasi itu
Agar diperoleh kesamaan persepsi dilakukan secara random. Statistik
dan menghindari perbedaan penafsiran inferensial meliputi statistik parametris dan
dalam penelitian ini, maka perlu diperjelas nonparametris.
mengenai istilah yang digunakann dalam Hipotesis yang diajukan untuk
penelitian ini: mengetahui pengaruh penggunaan media
a. Penggunaan media audio adalah audio terhadapa kemampuan menyimak
kegiatan dengan tahapan (1) siswa adalah:
menyiapkan peralatan yang akan
digunakan seperti lattop, flashdisk, Ho = Tidak terdapat pengaruh yang
amplifier meeting dan alat lainnya (2) signifikan pada kemampuan
Putarkan program (audio) dengan menyimak
mengklik tombol “play”. (3) Cerita pendek siswa SDN 102 Suppa
Perhatikan dan catat berbagai reaksi Ha = Terdapat pengaruh yang signifikan
siswa. (4) Setelah bahan simakan pada kemampuan menyimak
selesai tekan tombol “off”. (5) Siswa Cerita pendek siswa SDN 102 Suppa
menceritakan ringkasan pembelajaran.
b. Kemampuan menyimak merupakan
kemampuan yang dimiliki siswa dalam HASIL PENELITIAN DAN
mengingat, memahami, meceritakan PEMBAHASAN
kembali, dan menganalisis unsur Hasil Penelitian
cerita. Hasil pengamatan penggunaan
media audio terhadap kemampuan
Teknik Analisis Data menyimak cerita pendek siswa di SDN
Tehnik analisis data yang digunakan Negeri 102 Suppa dilaksanakan di kelas VI
dalam penelitian ini adalah analisis statistik sebanyak tiga kali pertemuan yaitu pada
deskriptif dan analisis statistik inferensial tanggal 17 Juli 2018, 21 Juli 2018 dan 24
dengan menggunakan t-test. Uji t Juli 2018. Kegiatan pembelajaran
dimaksudkan untuk menguji hipotesis dilakukan mulai pukul 07.30 sampai
penelitian mengenai ada tidaknya dengan 08.40 WITA. Pembelajaran dimulai
perbedaan kemampuan menyimak siswa dengan mempersiapkan kelas mulai dari
dengan menggunakan media audio dan kelengkapan alat tulis, buku paket,
yang tidak menggunakan media audio pada perangkat pembelajaran seperti RPP yang
siswa di SDN 102 Suppa. telah dibuat oleh peneliti
Statistik deskriptif adalah statistik Hasil pengamatan pembelajaran
yang digunakan untuk menganalisis data dengan menggunakan media audio berjalan
dengan cara mendeskripsikan atau sesuai dengan rencana pelaksanaan
menggambarkan data yang telah terkumpul pembelajaran (RPP) yang telah dibuat oleh
peneliti sebagaimana terlampir. kepada siswa untuk menghentikan aktivitas
Pelaksanaan pembelajaran diawali dengan sekaligus memilih atau menunjuk siswa
mengucapkan salam, berdoa, mengisi secara acak untuk mempresentasikan hasil
daftar kehadirian siswa. Setelah itu guru ringkasannya di depan kelas sedangkan
melakukan apersepsi dengan mengajukan siswa yang tidak melakukan presentasi
pertanyaan yang mengacu pada materi diminta untuk memperhatikan. Pada
pembelajaran “Anak-anak, siapa diantara awalnya siswa masih malu untuk maju
kalian yang sudah pernah mendengar atau mempresentasikan di depan kelas. Namun
membaca sebuah cerita? Cerita apa setelah guru memotivasi siswa agar tidak
sajakah yang pernah kalian dengar atau malu dan berani berbicara di depan kelas,
kalian baca?”. Tujuannya untuk menggali akhirnya siswa secara antusias berani
pengetahuan siswa tentang cerita pendek. mempersentasikan hasil kerjannya
Kegiatan ini dilakukan setiap pertemuan walaupun interaksi yang diharapkan dalam
dan dilanjutkan dengan tahapan langkah- proses presentasi belum sesuai dengan yang
langkah penggunaan media audio. diharapkan.
Selajutnya, guru memberikan Deskripsi pencapaian kemampuan
penjelasan singkat mengenai pengertian menyimak cerita berdasarkan hasil pretest
dan unsur-unsur intrinsik dalam menyimak di kelompok eksperimen dan kelompok
cerita pendek serta guru menjelaskan juga kontrol. Kemampuan menyimak cerita
bahwa pada pembelajaran kali ini akan sebelum diajar dengan menggunakan media
menggunakan media audio yaitu amplifier audio visual tercermin dari skor yang
meeting dengan cara memusatkan perhatian diperoleh siswa dalam menjawab soal-soal
terutama indra pendengaran terhadap isi yang diberikan, (lihat lampiran 3i). Berikut
cerita yang disimak secara seksama dari disajikan nilai Statistik deskriptif
awal hingga akhir. kemampuan menyimak cerita pendek siswa
Guru menjelaskan tahap-tahap pada kedua kelompok sebagai berikut:
pembelajaran menyimak cerita pendek Tabel Nilai Statistik Deskriptif
dengan menggunakan langkah-langkah 4.2 Kemampuan Menyimak Cerita
media audio. guru menjelaskan dengan Pendek Siswa Sebelum
jelas dan baik sesuai dengan proses Penggunaan Media Audio
pembelajaran yang dilakukan sehingga
siswa sangat bersemangat dan antusias Statistik Kelas Kelas
untuk mendengarkan penjelasan guru. No
deskriptif eksperimen kontrol
walaupun awalnya siswa memperhatikan 1 Mean 61,05 57,17
penjelasan guru tapi kemudian bingung 2 Median 58,00 56,00
tentang arti dari media audio itu sendiri 3 Mode 56 56
sehingga muncul interaksi tanya jawab 4 Standar
antara guru dan siswa. 8,704 6,746
deviasi
Kegiatan ini dilakukan dengan baik, 5 Sum 1347 1315
karena semua siswa sudah mulai antusias Sumber: Survei 2018
dan aktif menjawab pertanyaan yang Kemampuan menyimak cerita pendek
diberikan guru dengan cara mengacungkan siswa pada kelas eksperimen yang diajar
jari terkait cerita yang ditayangkan serta dengan memanfaatkan media audio dan
sudah berani menjawab tanpa malu-malu. kelas kontrol yang tidak diajar dengan
Selanjutnya, guru memberikan penjelasan mengguakan media audio tercermin dari
tambahan terkait cerita pendek yang talah skor yang diperoleh siswa dalam menjawab
disimak. Dalam kegiatan ini, sebagian soal-soal yang diberikan. Daftar hasil
besar siswa mulai tampak mendengarkan belajar postest terlampir, (lihat lampiran:
penjelasan tambahan yang diberikan guru. 3j). Analisis deskriptif kemampuan
Setelah siswa selesai membuat menyimak cerita pendek siswa pada
ringkasan kemudian guru memberi arahan kelompok eksperimen yang menggunakan
media audio dan kelompok kontrol yang siswa yang tidak menggunakan media
tanpa menggunakan media audio dapat audio di SDN 102 Suppa. Oleh karena rata-
dilihat dari tabel berikut: rata kemampuan menyimak cerpen pada
Tabel Nilai Statistik Deskriptif kelompok eksperimen jauh lebih besar dari
4.4 Kemampuan Menyimak Cerita rata-rata kemampuan menyimak cerpen
Pendek Siswa Sesudah kelompok control dan perbedaan tersebut
Penggunaan Media Audio disebabkan oleh penggunaan media audio
Statistik Kelas Kelas dalam pembelajaran sehingga dapat
No disimpulkan bahwa ada pengaruh penggu-
deskriptif eksperimen kontrol
1 Mean 78,09 64,09 naan media audio terhadap kemampuan
2 Median 79,00 60,00 menyimak cerita pendek siswa di SDN 102
3 Mode 84 58 Suppa.
4 Standar Hasil pengamatan peneliti selama
7,976 8,458 kegiatan, kelompok eksperimen di kelas VI
deviasi
5 Sum 1718 1474 SDN 102 Suppa menunjukkan bahwa
Sumber: Survei 2018 keterlaksanaan pembelajaran dengan
Penyebaranfrekuensinya, kemampuan menggunakan media audio sudah baik dan
menyimak cerita setelah diajar dengan sesuai dengan tahapan. Penggunaan media
menggunakan media audio pada kelas audio dalam pembelajaran menjadikan
eksperimen menunjukkan hasil belajar pada siswa kelas VI SDN 102 Suppa menjadi
kategori tinggi sedangkan pada kelas antusias dan bersemangat dalam belajar.
kontrol tetap berada pada kategori rendah. Hal ini terlihat saat siswa berperan aktif
Dari penyebaran frekuensinya, maka dalam presentasi hasil tugas dan
dapat disimpulkan bahwa kemampuan memusatkan perhatian dalam pembela-
menyimak cerita pendek siswa setelah jaran.
diajar dengan menggunakan media audio Begitupula bagi guru dengan
pada kelas eksperimen menunjukkan penggunaan media audio secara baik, guru
kecenderungan hasil belajar yang lebih baik bukan lagi menjadi sumber belajar utama
jika dibandingkan sebelum menggunakan bagi murid. Seorang guru tidak perlu
media audio visual. Sedangkan pada kelas menjelaskan seluruh materi pelajaran
kontrol yang tidak menggunakan media karena bisa berbagi peran dengan media.
audio tidak menunjukkan hasil belajar yang Dengan demikian, guru lebih banyak
lebih baik. memiliki waktu untuk memberi perhatian
kepada aspek edukatif lainnya seperti
Pembahasan membantu kesulitan belajar siswa,
Hipotesis yang diajukan dalam membentuk kepribadian, memotivasi
penelitian ini adalah “Ada perbedaan belajar.
kemampuan menyimak cerita pendek siswa Hasil penelitian menunjukkan terdapat
yang menggunakan media audio dengan peningkatan rata – rata hasil belajar siswa
yang tidak menggunakan media audio di yang mendapat perlakuan dengan
SDN 102 Suppa”. Pengujian hipotesis menggunakan media audio dibandingkan
dengan Uji – t menggunakan independent siswa yang tidak menggunakan media
sample test. Kriteria pengujian hipotesis audio. Hasil rata-rata siswa yang
adalah thitung ≥ ttabel atau p < α=0.05. menggunakan media audio lebih tinggi dari
Hasil tes t hitung (5,709) > t tabel pada siswa yang tidak menggunakan media
(2,017) dan nilai signifikan (0.000 < 0.05) audio.
artinya Ho ditolak dan Ha diterima (lihat Begitu pun dengan distribusi frekuensi,
lampiran 4c). Sehingga dapat disimpulkan setelah siswa diberikan perlakuan terdapat
bahwa ada perbedaan yang signifikan peningkatan kemampuan kemampuan
kemampuan menyimak cerita pendek siswa menyimak cerita pendek. Pada kelas
yang menggunkan media audio dengan eksperimen sebelum menggunakan media
audio hasil belajar berada pada kategori kemudian Putarkan program (audio)
rendah sedangkan sesudah menggunakan dengan mengklik tombol “play”,
media audio mengalami peningkatan perhatikan dan catat berbagai reaksi
dengan berada pada kategori tinggi. siswa, setelah bahan simakan selesai
Berbeda dengan siswa yang tidak tekan tombol “off ”. selanjutnya siswa
menggunakan media audio pada kelas menganalisis unsure-unsur cerita.
control, sebelum dan sesudah pembelajarn 2. Siswa yang memperoleh pembelajaran
tetap berada pada kategori rendah. Hal ini dengan menggunakan media audio
membuktikan adanya perbedaan hasil kemampuan menyimaknya lebih tinggi
belajar siswa yang mendapat perlakuan dibandingkan dengan siswa yang tidak
dengan menggunkan media audi dengan memperoleh penggunaan media audio.
siswa yang tidak mendapat perlakuan 3. Ada pengaruh penggunaan media
dengan menggunakan media audio. audio terhadap kemampuan menyimak
Berdasarkan hasil analisis terlihat cerita pendek siswa di SDN 102 Suppa.
hasil nilai signifikan (0.000 < 0.05).
Disimpulkan Ha diterima dan Ho ditolak Saran
yang artinya ada pengaruh penggunaan Dari hasil penelitian ini, dalam upaya
media audio terhadap kemampuan penggunaan media flash interaktif terhadap
menyimak cerita pendek siswa di SDN 102 kemampuan membaca awal siswa kelas VI
Suppa. Adanya pengaruh yang signifikan SDN 102 Suppa, maka terdapat beberapa
pada siswa yang menggunakan media saran sebagai berikut:
audio, membuktikan bahwa media auido 1. Jika ingin kemampuan menyimak siswa
dapat digunakan untuk meningkatkan hasil lebih baik, maka gunakanlah media
belajar siswa. Hal ini juga sejalan dengan audio dalam pembelajaran.
Sudjana (2002) yang mengemukakan 2. Siswa diharapkan lebih meningkatkan
bahwa penggunaan media dalam pembela- motivasi diri untuk mengikuti
jaran dapat mempertinggi kualitas pembelajaran menyimak cerita pendek.
pembelajaran. Keberhasilan media audio 3. Pihak sekolah diharapkan agar lebih
dalam pelajaran membaca awal dapat memperhatikan pengadaan media
menjadikan media tersebut sebagai pendidikan yang menunjang lancarnnya
alternatif serta masukan agar dapat pelaksanaan proses belajar mengajar
diterapkan secara praktis di sekolah. serta dapat memberikan informasi
dalam upaya perbaikan dan peningkatan
kualitas pembelajaran.
KESIMPULAN DAN SARAN 4. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat
mengembangkan penelitian ini dengan
Kesimpulan lebih spesifik.
Berdasarkan hasil temuan dan DAFTAR PUSTAKA
pembahasan penelitian yang telah diuraikan
pada BAB VI, maka dapat dirumuskan Akhadiah, Sabarti dkk. 1997. Pembinaan
beberapa kesimpulan sebagai berikut: Kemampuan Menulis Bahasa
1. Penggunaan media audio terhadap Indonesia. Jakarta Erlangga.
keampuan menyimak cerita pendek Arsyad, Azhar.2006. Media pembelajaran.
siswa dalam pembelajaran bahasa Jakarta: Raja Grafindo Persada
Indonesia pada siswa kelas VI SD ____________.2010. Media pembelajaran.
Negeri 102 Suppa sudah terlaksana Jakarta: Raja Grafindo Persada
dengan baik dan sudah sesuai dengan Asyhar, Rayandra.2011. Kreatif Mengem-
tahapan pembelajaran dimulai dengan bangkan Media Pembelajaran.
menyiapkan peralatan yang akan Jakarta: Gaung Persada Press.
digunakan seperti lattop, flashdisk,
amplifier meeting dan alat lainnya
Azwar, S. 2003. Sikap Manusia, Teori dan Tarigan, H.G. 1993. Menyimak Sebagai
Pengukurannya. Pustaka Pelajar. Suatu Keterampilan Berbahasa.
Yogyakarta. Bandung: Angkasa.
Bungin Burhan.2005. Metodologi ___________.2008.Menyimak Sebagai
Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Suatu Keterampilan Berbahasa.
Kencana Prenada Media Group Bandung: Angkasa.
Burhan Nurgiyantoro. 2010. Penilaian Titi W.S. 2012. Kreatif Menulis Cerita
dalam Pengajaran Bahasa dan Anak. Bandung: penerbit Nuansa.
Sastra. Yogyakarta: BPFE UGM. Waluyo, Herman J. 2006. Apresiasi dan
Nurgiyantoro. 2010. Teori Pengkajian Pengajaran Sastra. Surakarta: FKIP
Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada UNS
University Press. Chaer, Abdul. 2009. Psikolingustik:
Rohani, Ahmad. 2007. Media Intruksional Pengantar Kajiaan Teoritik, Jakarta:
Edukatif . Jakarta: PT. Raja Grafindo Rineka Cipta
Persada. Danis. 2013. Pengertian, Ciri-ciri dan
Unsur Instrintik Cerpen. Diakses dari
Rudi dan Cepi Riyana. 2009. Media http://abc
Pembelajaran. Bandung : Wacana danis.blogspot.com/2013/05/pengerti
Sadiman, Arief S. dkk . 2005. Media an ciri-ciri dan unsur-html. Pada hari
Pendidikan Pengertian, Pengem- Minggu, 8 April 2018.
bangan, dan Pemanfaatannya. Dardjowidjojo, Soejono. 2010. Psikoli-
Jakarta: Pustekkom Dikbud dan nguistik: Pengantar pemahaman
PT.Raja Grafindo Persada Bahasa manusia. Jakarta: Yayasan
Sanjaya.w 2012. Media Komuikasi Obor Indonesia
Pembelajaran. Jakarta: Kencana Daryanto. 2013. Media Pembelajaran
Schramm,W.1982. Media Besar Media peranannya Mencapai Tujuan
Kecil. Semarang: IKIP Semarang Pembelajaran.
Press. Jakarta: Gava Media.
Solchan, dkk. 2008. Pendidikan Bahasa Jacob. 2001. Beberapa Petunjuk Menulis
Indonesia di SD. Jakarta: Universitas Cerpen. Bandung: Mitra Kencana.
Terbuka. Kosasih. 2004. Ketatabahasaan dan Kesu-
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian sateraan. Bandung: Yrama Widya
Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Miarso, 1984. Teknologi Komunikasi
Bandung: Alfabeta. Pendidikan. Jakarta: Rajawali
_______, 2010. Metode Penelitian Nurbiana, 2009. Metode Pengembangan
Pendidikan (pendekatan kuantitatif, Bahasa. Jakarta: Universitas terbuka.
kualitatif dan R&B). Bandung:
alfabeta
_______, 2012. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sugiharto. (2013). Cara Mudah Menulis
Pantun, Pusi dan cerpen.
Yogyakarta: Khitah Publishing
Sukirno. 2010. Belajar Cepat menulis
Kreatif berbasis Kuantum. Yogya-
karta: PT Pustaka Insan madani
Sutari KY, Ice, Tien Kartini, d.k.k. 1997.
Menyimak. Jakarta: Depdikbud

Anda mungkin juga menyukai