Anda di halaman 1dari 11

Serambi Akademica, Volume V, No.

1, Mei 2017 ISSN : 2337 - 8085

Kesulitan Guru PAUD Dalam Menggunakan Media Audio Visual


Pada Kegiatan Pembelajaran di TK Pertiwi Banda Aceh

Israwati
Dosen Prodi Paud FKIP Unsyiah
Isra_paud60@yahoo.com
ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesulitan yang dihadapi oleh
guru TK dalam menggunakan Media Audio Visual pada Proses Pembelajaran
Anak Usia Dini dan untuk mengetahui respon anak terhadap subtema
pembelajaran yang menggunakan media audio visual. Pendekatan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, sedangkan jenis
penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Subjek dalam penelitian
ini adalah adalah keseluruhan guru yang mengajar di TK Pertiwi Banda Aceh
yang berjumlah 17 orang, dan yang menjadi objek penelitian yaitu guru yang
mengajar menggunakan media audio visual di kelompok B yang berjumlah 2
orang guru. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan observasi,
wawancara kepada guru dan anak. Pengolahan data dilakukan dengan cara
mereduksi data, menyajika data, dan menyimpulkan data. Hasil penelitian
menunjukkan guru menghadapi berbagai kesulitan, diantaranya guru kelompok
B yang mengalami kesulitan dalam hal waktu untuk membuat materi dan
mempersiapkan alat-alat untuk mendukung pengggunaan media audio visual.
Untuk mengatasi kesulitan tersebut, guru menjalin kerjasama saling membantu
satu sama lain, bersosialisasi tentang hal yang belum mereka ketahui kepada
guru lain yang lebih tau tentang penggunaan media audio visual. Anak
memberikan respon yang sangat baik/positif anak merasa membantu untuk
memahami lebih mendalam materi pembelajaran dan sekaligus dapat
meningkatkan kemampuan anak menjadi lebih baik, serta lebih bersemangat
atau termotivasi dalam proses pembelajaran.
Kata Kunci : Kesulitan guru, Media audio visual, Pembelajaran di TK

PENDAHULUAN
Anak usia dini adalah anak yang berusia 0-6 tahun yang memiliki karakteristik
yang unik dan berbeda. Setiap anak dilahirkan dengan mempunyai kemampuan
masing-masing tinggal bagaimana orang tua maupun guru memberikan rangsangan
terhadap perkembangan anak sehingga anak mampu menjalani kehidupannya. Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I, Pasal 1,
Ayat 14 menegaskan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini adalah “suatu upaya
pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang
dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan
dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikkan lebih lanjut”.
Pendidikan pada hakikatnya ialah berlangsung terus-menerus (seumur hidup)
mulai dari sejak anak berada dalam kandungan kemudian melalui seluruh proses dan
siklus kehidupan manusia. Oleh karena itu secara hakiki pembangunan pendidikan
53
Israwati

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam pembangunan manusia. Pendidikan


secara umum, merupakan suatu usaha untuk menambah pengetahuan, sikap, dan
keterampilan untuk kelangsungan hidup serta mencapai tujuan hidup. Proses
Pembelajaran Anak Usia Dini merupakan suatu sistem yang tidak terlepas dari
komponen-komponen yang saling berinteraksi di dalamnya. Salah satu komponen
dalam proses tersebut adalah sumber belajar. Sehubungan dengan hal itu dalam Proses
Pembelajaran Anak Usia Dini diperlukannya media guna meningkatkan pemahaman
anak dalam proses pembelajaran. Dengan alat (media) yang digunakan guru mengajar,
dapat menghubungkan pokok pembicaraan dengan gambaran atau kenyataan objek
yang di bicarakan. Oleh karena itu media yang digunakan guru harus cocok dan sesuai
dengan materi pembelajaran yang akan diajarkan yang menjadi objek pembicaraannya.
Danim (2008:7), menyatakan bahwa media merupakan seperangkat alat bantu
atau pelengkap yang digunakan oleh guru atau pendidik dalam rangka berkomunikasi
dengan anak atau peserta didik. Sedangkan menurut Sadiman (2011:6), mengatakan
bahwa media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.
Dengan adanya media dalam Proses Pembelajaran Anak Usia Dini tentu akan
membangkitkan minat anak dalam belajar dan hal ini akan mempengaruhi pencapaian
prestasi yang baik, dimana prestasi yang baik adalah keinginan setiap anak .
Media pembelajaran merupakan salah satu faktor yang penting yang harus
diperharikan oleh guru dalam menyampaikan materi. Media pembelajaran berfungsi
untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dan juga akan
membantu anak atau anak didik dalam memahami materi pembelajaran yang disajikan.
Media yang dapat digunakan guru dalam melaksanakan pembelajaran bermacam-
macam salah satunya adalah media audio visual. Media audio visual merupakan salah
satu saranan yang tepat dalam proses belajar mengajar.
Berdasarkan pengamatan yang dituturkan oleh guru di TK Pertiwi Kota Banda
Aceh, bahwa guru dalam mengajar mengelami kendala dalam mengaplikasikan media
pembelajaran audio visual di dalam Proses Pembelajaran Anak Usia Dini guna
mendukung keberhasilan proses pembelajaran. Dengan adanya permasalahan di
atas penulis tertarik untuk mengadakan suatu penelitian tentang kesulitan guru dalam
menggunakan media audio visual pada Proses Pembelajaran Anak Usia Dini di TK
Pertiwi Banda Aceh.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah yang perlu
dijawab dalam penelitian ini adalah:
1. Adakah kesulitan guru dalam menggunakan Media Audio Visual pada Proses
Pembelajaran Anak Usia Dini di kelompok B TK Pertiwi Kota Banda Aceh?
2. Usaha apa saja yang dilakukan oleh guru dalam mengatasi kesulitan dalam
menggunakan media audio visual pada Proses Pembelajaran Anak Usia Dini di
kelompok B TK Pertiwi Kota Banda Aceh?
3. Bagaimanakah respon anak terhadap pembelajaran yang menggunakan media
audio visual di kelompok B TK Pertiwi Kota Banda Aceh?

Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan di atas, yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah
untuk mengetahui:
54
Serambi Akademica, Volume V, No. 1, Mei 2017 ISSN : 2337 - 8085

1. Kesulitan yang dihadapi oleh guru dalam menggunakan Media Audio Visual
pada Proses Pembelajaran Anak Usia Dini di kelompok B TK Pertiwi Kota
Banda Aceh.
2. Usaha apa saja yang telah dilakukan oleh guru dalam mengatasi kesulitan dalam
menggunakan media audio visual pada Proses Pembelajaran Anak Usia Dini di
kelompok B TK Pertiwi Kota Banda Aceh.
3. respon anak terhadap pembelajaran yang menggunakan media audio visual di
kelompok B TK Pertiwi Kota Banda Aceh.

LANDASAN TEORI
Pengertian Media Audio Visual
Istilah media audio visual terdiri dari tiga kata yaitu media, audio, visual adapun
arti dari ketiga kata tersebut adalah kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan
bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar
informasi. Media dapat diartikan menjadi segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran,
perasaan dan minat serta perhatian anak sedemikian rupa sehingga proses belajar
terjadi. Sadiman (2010:6 ), menyatakan bahwa media secara harfiah berarti perantara
atau pengantar pesan dari pengirim pesan ke penerima pesan. Denim (2008:7),
mengatakan bahwa media merupakan seperangkat alat bantu atau pelengkap yang
digunakan oleh guru atau pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan anak atau
peserta didik.
Miarso (2004:456), menyatakan bahwa media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan kemauan anak belajar sehingga dapat mendorong terjadinya
proses belajar yang disengaja, bertujuan dan terkendali. Berdasarkan pendapat diatas
dapat disimpulkan bahwa media merupakan alat bantu dalam melaksanakan
pembelajaran.
Audio visual berasal dari kata audible dan visible. Audible artinya dapat
didengar, visible artinya dapat dilihat. Sadiman (2010:49), mengemukakan bahwa
audio berkaitan dengan indera pendengaran, pesan yang akan disampaikan dituangkan
kedalam lambang-lambang auditif, baik verbal (kedalam kata-kata/bahasa lisan)
maupun non verbal. Sedangkan visual adalah hal-hal yang berkaitan dengan
penglihatan. Maka dari pendapat di atas dapat dipahami bahwa audio visual adalah alat
peraga yang dapat di tangkap dengan indera mata dan indera pendengaran yakni yang
mempunyai unsur suara dan unsur gambar.

Jenis-Jenis Media Audio Visual


Soedjarwono (2005:175), menyebutkan bahwa Secara garis besar terdapat
beberapa jenis media audio visual, antara lain video, film, dan televisi. Diantaranya
sebagai berikut :
1. Video
Video merupakan media audio visual yang menampilkan gerak, semakin lama
semakin populer dalam masyarakat kita. Pesan yang disajikan bisa bersifat fakta
maupun fiktif, bisa bersifat informatif, edukatif maupun instruksional. Sebagian besar
tugas film dapat digantikan oleh video. Tapi tidak berarti bahwa video akan
menggantikan kedudukan film. Media video merupakan salah satu jenis media audio
55
Israwati

visual yang banyak dikembangkan untuk keperluan pembelajaran. Soedjarwono


(2005:175).
Sedangkan Azhar arsyad (2007 : 49), menyatakan bahwa video merupakan
media yang bersifat audio dan visual yang berarti dapat dilihat dan didengar. video juga
sangat tepat digunakan dalam media pembelajaran di sekolah, karena dapat
meningkatkan pemahaman anak dalam menyerap materi pembelajaran.
Dari pendapat diatas, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa video
merupakan tayangan gambar bergerak yang disertai dengan suara yang berisi
pesan/informasi yang ingin di sampaikan oleh pembuat video kepada penonton dan
sangat cocok di gunakan pada proses pembelajaran Anak usia dini membuat mareka
sangat bersemangat mengikutinya..
2. Film
Film atau gambar hidup merupakan gambar-gambar dalam frame dimana frame
demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar
terlihat gambar itu hidup. Kemampuan film melukiskan gambar hidup dan suara
memberinya gaya tarik tersendiri. Jenis media ini pada umumnya digunakan untuk
tujuan-tujuan hiburan, dokumentasi, dan hiburan. Mereka dapat menyajikan informasi,
memaparkan proses, menjalankan konsep-konsep yang rumit, mengajarkan
keterampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu dan mempengaruhi sikap.
Soedjarwono (2005:175). Sedangkan menurut pasal 1 ayat (1) UU RI nomor 33 tahun
2009 tentang perfilman menyatakan bahwa film adalah karya seni budaya yang
merupakan media komunikasi massa yang dibuat berdasarkan kaidah sinematografi
dengan atau tanpa suara dan dapat dipertunjukkan.
Dari pendapat diatas, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa film
merupakan gambar hidup yang di diproyeksikan melalui lensa proyektor secara
mekanis sehingga pada layar terlihat gambar itu hidup. Dan dapat digunakan dalam
Proses Pembelajaran Anak Usia Dini guna menyampaikan materi pembelajaran secara
menarik dan mudah dipahami.
3 . Televisi
Televisi merupakan sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam dan
gambar hidup bersama suara melalui kabel dan ruang, Soedjarwono (2005:176).
Menurut Sadiman (2010:72), televisi adalah media yang menyampaikan pesan-pesan
pembelajaran secara audio visual dengan disertai unsur gerak. Dewasa ini televisi yang
dimanfaatkan untuk keperluan pendidikan dengan mudah dapat dijangkau melalui
siaran dari udara ke udara dan dapat dihunbungkan melalui satelit. Televisi pendidikan
adalah penggunaan program video yang direncanakan untuk mencapai tujuan
pengajaran tertentu tanpa melihat siapa yang menyiarkannya. Televisi pendidikan tidak
hanya menghibur, tetapi lebih penting adalah mendidik. Televisi sebenarnya sama
dengan dengan film, yakni dapat didengar dan dilihat. Media ini berperan sebagai
gambar hidup dan juga sebagai radio yang dapat dilihat dan didengar secara bersamaan.
Dari pendapat diatas, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa televisi pada
hakikatnya sama seperti film yang menampilkan gambar hidup dan juga gerak beserta
suara secara bersamaan dan sangat bagus digunakan dalam Proses Pembelajaran Anak
Usia Dini Anak Usia Dini. Guna meningkatkan pemahaman anak dalam memahami
materi pembelajaran.

56
Serambi Akademica, Volume V, No. 1, Mei 2017 ISSN : 2337 - 8085

Manfaat Penggunaan Media Audio Visual pada Proses Pembelajaran Anak Usia
Dini Anak Usia Dini
Penggunaan media audio visual pada Proses Pembelajaran Anak Usia Dini
diharapkan dapat membantu guru dalam mempermudah penyampaian materi
pembelajaran yang disajikan dan dapat mempertinggi kualitas pembelajaran yang pada
akhirnya dapat mempengaruhi kualitas prestasi belajar anak . Media audio visual pada
Proses Pembelajaran Anak Usia Dini juga dapat menyajikan informasi dalam bentuk
yang menyenangkan, menarik, mudah dimengerti dan jelas. Arsyad (2010:23),
menyatakan bahwa bahan-bahan audio visual dapat memberikan banyak manfaat
asalkan guru berperan aktif dalam proses pembelajaran”. Dimana hubungan guru dan
anak merupakan elemen penting dalam sistem modern saat ini. Guru harus selalu hadir
dalam menyajikan materi pelajaran dengan bantuan media apa saja agar manfaat media
dalam pembelajarn dapat terealisasikan.
Media audio visual memiliki potensi yang cukup besar bila dimanfaatkan
sebagai media pembelajaran yang memungkinkan peserta didik akan dapat mengamati
secara langsung tentang wujud benda yang sesungguhnya, mengamati proses dari suatu
kejadian atau suatu perubahan, mengamati perbedaan warna dan mengamati suatu
gerakan dan lain-lain yang diiringi beserta dengan suara. Kegiatan dengan
menggunakan media audio visual yang diberikan guru kepada anak memerlukan alat
seperti LCD/infokus, laptop/computer.
Menurut Suleiman dan Amir Hamzah (2005:94), menyatakan bahwa Media
audio visual mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri. Adapun kelebihan
dan kekurangan media audio visual adalah sebagai berikut:
1. Keunggulan media audio visual.
1) Dapat menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat dari rangsangan
lainnya;
2) Dengan alat perekam pita video sejumlah besar penonton dapat memperoleh
informasi dari ahli-ahli/spesialis;
3) Demonstrasi yang sulit bisa dipersiapkan dan direkam sebelumnya, sehingga
dalam waktu mengajar guru dapat memusatkan perhatian dan penyajiannya;
4) Menghemat waktu dan rekaman dapat diputar berulang-ulang;
5) Keras lemah suara dapat diatur dan disesuaikan bila akan disisipi komentar
yang akan didengar;
6) Guru bisa mengatur dimana dia akan menghentikan gerakan gambar tersebut,
artinya kontrol sepenuhnya ditangan guru; dan
7) Ruangan tidak perlu digelapkan waktu menyajikannya.
2. Kekurangan media audio visual.
1) Perhatian penonton sulit dikuasai, partisipasi mereka jarang dipraktekkan;
2) Sifat komunikasinya yang bersifat satu arah haruslah diimbangi dengan
pencarian bentuk umpan balik yang lain;
3) Memerlukan peralatan yang mahal dan kompleks.
Berdasarkan pendapat di atas dapat di uraikan bahwa penggunaan media audio
visual oleh guru memiki kelebihan sehingga anak termotivasi dalam belajar dan
menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat dari rangsangan lainnya

57
Israwati

METODE PENELITIAN
Pendekatan dan Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis
penelitian deskriptif.

Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di TK Pertiwi Banda Aceh, yang berlokasi di Geuce
Komplek Kecamatan Jaya Baru Banda Aceh. Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan
pada bulan Oktober 2016, yaitu pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016.

Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah keseluruhan guru
yang mengajar di TK Pertiwi Kota Banda Aceh yang berjumlah 17 orang, dan yang
menjadi objek penelitian yaitu : Guru yang mengajar menggunakan media audio visual
kelompok B yang berjumlah 2 orang guru serta anak TK Kelompok B berjumlah 20
orang .

Teknik Pengumpulan Data


Untuk memperoleh dan mengumpulkan data, maka digunakan suatu cara atau
alat yang tepat agar memperoleh data yang objektif. Data yang dikumpulkan adalah
melalui observasi dan melakukan wawancara.
a. Observasi
Dalam penelitian ini, peneliti memilih jenis observasi partisipasi. Jenis
observasi partisipasi yang peneliti pilih merupakan observasi partisipasi pasif. Dalam
penelitian ini, peneliti berada di TK Pertiwi Kota Banda Aceh untuk mengamati
kegiatan belajar mengajar guru dan anak menggunakan media audio visual tetapi tidak
ikut terlibat dalam kegiatan mereka. Dengan observasi partisipan, maka data yang
diperoleh akan lebih lengkap, dan sampai mengetahui pada tingkat kesulitan dari setiap
perilaku yang nampak.
b. Wawancara
Dalam penelitian ini penulis menggunakan wawancara tertutup dimana peneliti
telah menyiapkan sejumlah pertanyaan kepada guru yang menggunakan media audio
visual dan anak kelompok B TK Pertiwi Kota Banda Aceh.

Teknik Pengolahan Data


Menggunakan konsep yang telah diberikan Moleong (2006:109)
mengemukakan bahwa aktifitas dalam menganalisis data kualitatif dilakukan secara
interaktif dan berlangsung secara terus-menerus pada setiap tahapan penelitian
sehingga sampai tuntas, dan datanya sampai penuh. Aktifitas dalam pengolahan data
yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Hasil Observasi dengan Guru Dalam Menggunakan Media Audio Visual Pada
Proses Pembelajaran Anak Usia Dini di Kelompok B
Peneliti melakukan penelitian dengan mengamati Proses Pembelajaran Anak
Usia Dini yang dilakukan oleh guru diruang kelas. Peneliti mengamati guru dalam
mengajar dengan menggunakan media audio visual di dalam kelas.
58
Serambi Akademica, Volume V, No. 1, Mei 2017 ISSN : 2337 - 8085

Hasil menunjukkan bahwa guru mengalami berbagai kesulitan dalam


penggunaan media audio visual dalam pembelajaran, yaitu :
1. Berdasarkan Ketersediaan alat penunjang penggunaan media, guru mengalami
kesulitan sebagai berikut :
a. Guru merasa sulit membawa dan memasang alat penunjang penggunaan media
audio visual dalam pembelajaran
b. Guru belum terlalu paham cara menggunakan media audio visual yang baik dan
benar
2. Berdasarkan tujuan penggunaan media, guru mengalami kesulitan sebagai berikut :
a. Sulit menemukan bahan pembelajaran di internet yang sesuai dengan materi
yang di ajarkan
b. Guru merasa terlalu kesusahan dalam menggunakan proyektor (infokus)
2. Berdasarkan karakter, guru mengalami kesulitan sebagai berikut :
a. Guru sedikit kesulitan ketika adanya anak yang ribut dan menganggu
kawannnya yang sedang fokus dalam memperhatikan pelajaran
b. Guru membutuhkan waktu yang lama dalam mempersiapkan bahan
pembelajaran menggunakan media audio visual
4. Berdasarkan cara penggunaan, guru mengalami kesulitan sebagai berikut :
a. Guru masih kurang paham cara membuat media pembelajaran menggunakan
media audio visual yang baik
b. Guru masih minim pengetahuannnya dalam menggunakan aplikasi Microsoft
office power point.

Hasil Wawancara Guru Dalam Menggunakan Media Audio Visual Pada Proses
Pembelajaran Anak Usia Dini Kelompol B
Peneliti melakukan wawancara dengan guru berkaitan kesulitan yang dihadapi
guru dalam menggunakan media audio visual dalam proses pembelajaran. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa guru menghadapi berbagai kendala dalam Proses
Pembelajaran Anak Usia Dini menggunakan media audio visual. Untuk mendapatkan
informasi yang tepat mengenai kendala tersebut, maka peneliti melakukan analisis dari
setiap pertanyaan wawancara yang diberikan.
Berikut ini merupakan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru kelompok
B TK Pertiwi Banda Aceh.
1. Apakah Ibu sering menggunakan media audio visual di dalam proses pembelajaran?
Hasil wawancara yang yang dilakukan menunjukkan bahwasannya guru
kelompok B hanya terkadang saja menggunakan media audio visual, jika beliau
mempunyai banyak waktu luang untuk membuat materi pembelajaran ke dalam
Microsoft office power point dan mencari materi pembelajaran tambahan dari internet
maka pembelajaran bisa menggunakan media audio visual. Hal yang tidak jauh berbeda
juga dituturkan oleh guru pada kelompok B, beliau mengatakan bahwasanya beliau
tidak terlalu sering menggunkan media audio visual. Dalam sebulan beliau hanya dua
atau tiga kali menggunakannya. Beliau juga mengatakan bahwasannya beliau
menggunakannya juga ketika ada kunjungan guru dari sekolah lain yang ingin melihat
kegiatan belajar mengajar di kelompok B TK Pertiwi Banda Aceh.
Berapa ibu sudah menggunakan media audio visual di dalam pembelajaran?
Dalam hal lamanya pengggunaan media audio visual di dalam proses
pembelajaran, kedua guru ini berbeda. Guru kelompok B1 sudah menggunkannya
59
Israwati

selama 4 (lima) tahun. Sedangkan guru Guru kelompok B2 sudah menngunakan media
audio visual di dalam Proses Pembelajaran Anak Usia Dini selama 6 (enam) tahun.
2. Apa keuntungan yang Ibu dapatkan dengan menggunakan media audio visual di
dalam proses pembelajaran?
Hasil wawancara menunjukkan bahwasannya kedua guru tersebut
mengungkapkan hal yang sama dalam menjawab. Keduanya mengatakan bahwasannya
banyak keuntungan yang didapatkan jika pembelajaran menggunakan media audio
visual di dalam proses pembelajaran. Diantaranya pembelajaran jadi lebih hidup,
menarik, mudah dipahami oleh anak dan juga membuat anak jadi lebih bersemangat
dalam mengikuti pembelajaran sehingga hasil belajar anak menjadi lebih
baik/meningkat.
3. Bagaimana suasana kelas dan anak pada saat Ibu menggunakan media audio visual
di dalam proses pembelajaran?
Suasana kelas menjadi lebih hidup, anak senang dalam belajar dan juga lebih
antusias mengikuti pembelajaran, kata guru kelompok B1. Hal senada juga di tuturkan
oleh Guru kelompok B2, beliau juga mengatakan bahwasannnya anak lebih terfokus
dalam belajar dibandingkan dengan belajar tanpa menggunakan media audio visual.
4. Apakah Ibumengalami kesulitan dalam menggunakan media audio visual dalam
proses pembelajaran? Jika ia, tolong ibu jelaskan :
a. Dari segi waktu
Dari segi waktu kedua guru mengatakan mengalami kesulitan. Pada
kenyataannnya hal tersebut juga terlihat ketika peneliti melakukan penelitian. Guru
membutuhkan waktu yang lama untuk mempersiapkan bahan pembelajaran
menggunakan media audio visual. Namun ketika Proses Pembelajaran Anak Usia Dini
berlangsung tidak ada kendala waktu yang dialami. Semua materi pembelajaran tuntas
terpaparkan dan juga memungkinkan anak untuk berdiskusi dan bertanya jawab
sesama temannnya.
b. Dari segi tempat
Dari segi tempat kedua guru tidak mengalami kesulitan. Dikarenakan ruangan
kelas lebar dan luas sehingga sangat memungkinkan guru mengajar menggunakan
media audio visual dengan nyaman dan tenang.
c. Dari segi ketersediaan alat
Dari segi ketersediaan alat yang diperlukan untuk mengajar menggunakan
media audio visual kedua guru menuturkan bahwasannnya semua alat ada/lengkap dan
juga menurut pengamatan peneliti semua alat sudah tersedia dan berada dalam kondisi
yang bagus. Namun guru Guru kelompok B1 mengalami kesulitan dalam
mempersiapkan dan mempergunakan alat tersebut, terutama dalam hal pemasangan
layar infokus yang besar dan berat, sehingga guru Guru kelompok B2 yang berjenis
kelamin perempuan dan memiliki tingggi badan yang tidak terlalu tinggi, mengalami
kesulitan ketika akan menggunakan alat tersebut.

d. Dari segi kurikulum


Dari segi kurikulum, guru Guru kelompok B1 mengatakan bahwa kurikulum
masih KTSP (Kurikulum tingkat satuan pendidikan) penggunaan media audio visual
lebih mudah dilakukan. Dan harus banyak hal yang harus dikaitkan dengan
menggunakan tema yang dimana semua mata pelajaran di satukan, sehingga dalam

60
Serambi Akademica, Volume V, No. 1, Mei 2017 ISSN : 2337 - 8085

menggunakan media audio visual akan lebih rumit. Namun hal tersebut tidak di
tuturkan oleh guru Guru kelompok B1.
5. Apa solusi yang telah Ibu lakukan untuk mengatasi kesulitan tersebut ?
Dalam mengatasi permasalahan dan kesulitan yang dialami, kedua guru tersebut
menjalin kerjasama saling membantu satu sama lain, bertanya-tanya tentang hal yang
belum mereka ketahui kepada orang lain yang lebih tau tentang penggunaan media
audio visual dalam proses pembelajaran. Baik itu kepada teman sejawat atau orang lain
di lingkungan tempat tinggal mereka dan juga tidak ketinggalan kedua guru tersebut
juga aktif mengikuti pelatihan komputer yang dilaksanakan oleh dinas terkait.
Berdasarkan hasil pembahasan penelitian diatas, terlihat bahwa guru mengalami
berbagai kendala dalam menggunakan media audio visual dalam proses pembelajaran.
Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa guru menghadapi berbagai
kesulitan dalam menggunakan media audio visual pada proses pembelajaran, diterima
kebenarannya.

Analisi Data wawancara Tentang Respon anak kelompok B terhadap Materi


Pembelajaran Menggunakan Media Audio Visual
Dalam Peneliti ini, peneliti juga mencari tahu respon anak terhadap
pembelajaran menggunakan media audio visual. Peneliti menanyakan pertanyaan
Jumlah anak yang menjawab sangat setuju melebihi setengah dari jumlah keseluruhan
anak , dan selebihnya mengatakan sangat setuju. dan tidak ada anak yang mengatakan
tidak setuju dan sangat tidak setuju. Sehingga, pembelajaran menggunakan media audio
visual dapat di kategorikan dapat membantu anak untuk memahami lebih mendalam
materi pembelajaran sekaligus dapat membuat anak lebih bersemangat untuk belajar.
Dan hasil analisi di atas terlihat juga bahwa 18 orang anak termotivasi dalam belajar
jika pembelajaran menggunakan media audio visual. Dan juga 20 orang anak
mengatakan bahwasannya hasil belajarnya meningkat jika guru sering menggunakan
media audio visual dalam Proses Pembelajaran Anak Usia Dini di kelas.
Hasil data analisis respon anak di atas, dapat dikatakan bahwa anak kelompok
B memberikan respon yang positif terhadap pembelajaran menggunakan media audio
visual karena di setiap pertanyaan Jumlah anak yang menjawab sangat setuju melebihi
setengah dari jumlah keseluruhan anak , dan selebihnya mengatakan sangat setuju. dan
tidak ada anak yang mengatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Sehingga,
pembelajaran menggunakan media audio visual dapat di kategorikan dapat membantu
anak untuk memahami lebih mendalam materi pembelajaran sekaligus dapat membuat
anak lebih bersemangat untuk belajar. Dan hasil analisi di atas terlihat juga bahwa 20
orang anak sangat senang dalam belajar. Dan sebagian besar anak menyatakan jika
belajar menggunakan media audio visual dapat memudahkan anak usia dini dalam
belajar sambil bermain sehingga semua aspek perkembangan anak bida
berkenbambang secara optimal.

Pembahasan
Pembahasan Hasil Observasi
Hasil observasi menunjukkan bahwa guru mengalami berbagai kesulitan dalam
penggunaan media audio visual dalam sub tema binatang, yaitu : Guru merasa sulit
membawa dan memasang alat penunjang penggunaan media audio visual dalam
pembelajaran, Guru belum terlalu paham cara menggunakan media audio visual yang
61
Israwati

baik dan benar, Sulit menemukan bahan pembelajaran di internet yang sesuai dengan
materi yang di ajarkan, Guru merasa terlalu kesusahan dalam menggunakan proyektor
(infokus), Guru sedikit kesulitan ketika adanya anak yang ribut dan menganggu
kawannnya yang sedang fokus dalam memperhatikan pelajaran, Guru membutuhkan
waktu yang lama dalam mempersiapkan bahan pembelajaran menggunakan media
audio visual, Guru masih kurang paham cara membuat media pembelajaran
menggunakan media audio visual yang baik, dan Guru masih minim pengetahuannnya
dalam menggunakan aplikasi Microsoft office power point.

Pembahasan Hasil Wawancara


Hasil analisis data dari wawancara menunjukkan bahwa guru menghadapi
berbagai kesulitan menggunakan media audio visual dalam proses pembelajaran.
Kesulitan yang di alami oleh guru berfariasi, diantaranya guru kelompok B1 yang
mengalami kesulitan dalam hal waktu untuk membuat materi pembelajaran untuk di
tampilkan pada media audio visual dalam proses pembelajaran. sedangkan guru
Kelompok B2 mengalami kendala dalam hal mempersiapkan alat-alat untuk
mendukung. Pengggunaan media audio visual yang sesuai dengan sub tema seperti
halnya layar untuk menampilkan gambar dari proyektor dan juga sistem pengambilan
alat-alat media audio visual yang menurut guru kelompok B terlalu sulit dan rumit,
sehingga terkadang guru tersebut menjadi malas menggunakan media audio visual di
dalam proses pembelajaran.

Pembahasan Hasil Respon Anak kelompok B


Hasil analisis respon anak terhadap pembelajaran menggunakan media audio
visual menunjukkan hasil yang sangat memuaskan. Dimana anak kelompok B1 dan
kelompok B diketahui sama-sama memberikan respon yang sangat baik/positif
terhadap Proses Pembelajaran. Sehingga, pembelajaran menggunakan media audio
visual dapat di kategorikan dapat membantu anak untuk memahami lebih mendalam
materi pembelajaran sekaligus dapat membuat anak lebih bersemangat untuk belajar.
Penggunaan media audio visual juga sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran,
diantaranya anak menjadi termotivasi dalam belajar, mudah mengerjakan tugas/latihan
yang diberikan guru dan hal tersebut tentunya dapat meningkatkan kemampuan anak
kelompok B menjadi lebih lebih berkembang secara optimal.

PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian dan analisis data maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Guru menghadapi berbagai kesulitan menggunakan media audio visual dalam proses
pembelajaran. Kesulitan yang di alami oleh guru berfariasi, diantaranya guru
kelompok B1 yang mengalami kesulitan dalam hal waktu untuk membuat materi
pembelajaran untuk ditampilkan pada media audio visual dalam proses
pembelajaran. sedangkan guru kelompok B1 mengalami kendala dalam hal
mempersiapkan alat-alat untuk mendukung pengggunaan media audio visual seperti
halnya layar untuk menampilkan gambar dari infokus/proyektor dan juga sistem
administrasi pengambilan alat-alat media audio visual yang menurut guru kelompok

62
Serambi Akademica, Volume V, No. 1, Mei 2017 ISSN : 2337 - 8085

B2 terlalu sulit dan rumit. Sehingga terkadang guru tersebut menjadi malas
menggunakan media audio visual di dalam proses pembelajaran.
2. Guru melakukan berbagai usaha dalam mengatasi kesulitan tersebut, antara lain
menjalin kerjasama saling membantu satu sama lain, bertanya-tanya tentang hal
yang belum mereka ketahui kepada orang lain yang lebih tau tentang penggunaan
media audio visual dalam proses pembelajaran. Baik itu kepada teman sejawat atau
orang lain di lingkungan tempat tinggal mereka dan juga tidak ketinggalan kedua
guru tersebut juga aktif mengikuti pelatihan komputer yang dilaksanakan oleh dinas
terkait.
3. Respon anak terhadap materi pembelajaran menggunakan media audio visual
diperoleh hasil yang sangat memuaskan. Dimana anak kelompok B1 dan kelompok
B2 diketahui sama-sama memberikan respon yang sangat baik/positif terhadap
Proses Pembelajaran. Sehingga, pembelajaran menggunakan media audio visual
dapat di kategorikan dapat membantu anak untuk memahami lebih mendalam
materi pembelajaran. Sekaligus anak dapat lebih bersemangat untuk berkembang
belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,S. 2010. Prosedur penelitian suatu pendekatan peraktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Arsyad. 2002. Pemikiran dan Penelitian Pendidikan. Makasar: FIP Uninversitas
Negeri Makassar.
Azhar Arsyad, 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Basyiruddin,U. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Press.
Danim Sudarwan. 2008. Media Komunikasi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara
Hadi,S. 2001. Metodologi Research Jilid 2. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada
Lexy J. Moleong. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Margono, S. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Miarso. 2004. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo
Martono,N. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis Data
Sekunder. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Pedoman Penulisan Skripsi. 2015 Banda Aceh: Universitas Serambi Mekkah
Sugiono, 2009. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Suprijanto, 2005. Pendidikan Orang Dewasa. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Soedjarwono. 2005. Media Pendidikan. Bandung: Alumni.
Sadiman,A. 2011. Media Pendidikan, Penegrtian, Pengembangan, Dan Manfaatnya.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Sadiman,A.M. 2010. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada
Sadiman,AS. dkk. 2006. Media Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sulaiman,A. 2005. Media Audio-Visual Untuk Pengajaran, Penerangan dan
Penyuluhan. Jakarta: PT Gramedia.
Sukardi, 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi Dan Praktiknya. Jakarta:
PT. Bumi Aksara

63

Anda mungkin juga menyukai