Oleh
ANDI NUR WAHIDA, S.Pd
Nip. 19860919 200909 2001
Mengetahui
Kepala Sekolah SDN 234 Barambang II Peneliti
Puji Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulisan laporan penelitian ini dapat terselesaikan. Oleh
karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Ibu Hj. Huderia, S.Sos dan Ibu Nila Chandy, S.Pd selaku pendamping dalam penelitian
ini.
2. Ibu Hj. St. Harminah, S.Pd.SD Sebagai Kepala Sekolah SDN 234 Barambang II yang
telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.
3. Ibu guru kelas IV SDN 234 Barambang II beserta teman sejawat yang telah membantu
pelaksanaan tindakan dalam penelitian.
4. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu yang telah
membantu kelancaran penelitian.
Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari pembaca selalu penulis harapkan demi kesempurnaan
laporan penelitian ini. Akhirnya penulis berharap semoga laporan penelitian ini bermanfaat
bagi kita.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Lampiran Halaman
2) Menghitung perkalian adalah hitung perkalian dan Pembagian yang di ajarkan pada
kelas IV SDN 234 Barambang II yang meliputi: Menghafal perkalian dan pembagian
sampai bilangan 100, hitung perkalian bersusun, dan operasi perkalian.
3) Media benda-benda terdekat adalah alat Bantu pembelajaran dengan menggunakan
benda-benda terdekat seperti kartu bilangan dan jari tangan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Dalam penelitian ini guru bekerjasama dengan mitra kalaborasi yaitu guru kelas IV
dan teman sejawat. Hal ini dimaksudkan agar konsentrasi guru dalam mengajar tidak
terbelah oleh hal-hal lain. Dengan cara ini diharapkan akan didapatkan data yang
seobjetif mungkin demi kefalidan data yang diperlukan.
Demikian juga aktivitas dan kerja sama dengan kelompok dalam pembelajaran
juga didasarkan pada indikator yang muncul. Kemudian dari hasil catatan lapangan
yang dilengkapi dengan hasil observasi, wawancara dan dari hasil angket siswa
dilakukan analisis bersama guru kelas IV dan teman sejawat, kemudian ditafsirkan
berdasarkan kajian pustaka dan pengalaman guru. Sedangkan kemampuan menghitung
perkalian dianalisis berdasarkan rata-rata perolehan hasil evaluasi dengan rumus:
M= Σ fX Σ FX = jumlah nilai siswa
N N = jumlah siswa
M = rata-rata (mean)
Pembelajaran hitung perkalian dianggap tuntas bila perolehan hasil evaluasi siswa rata-
rata hasil hitungan > 70, dan siswa dianggap tuntas dalam penguasaan hitung perkalian
bila memperoleh nilai baik yaitu 70.
Keterangan :
50 - 69 = cukup
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua suklus kegiatan yaitu siklus- 1
dan siklus- 2, masing-masing siklus terdiri atas empat tahap dan dilakuan dalan satu
pertemuan. Hal ini dilakukan karena terbatasnya waktu yang tersedia. Tahapan kegiatan
setiap siklus adalah: (1) menyusun rencana kegiatan,(2) melakukan tindakan, (3)
melakukan observasi, dan (4) membuat analisis yang di lanjutkan dengan refleksi. Pada
penelitian ini yang melaksanakan kegiatan mengajar adalah peneliti, sedangkan yang
bertindak sebagai observer adalah guru kelas IV dibantu oleh teman sejawat.
3.7.1 Siklus – 1
Pada tahap ini guru menysun rencana pembelajaran berdasar pokok bahasan yang
akan diajarkan yaitu menghafal perkalian sampai bilangan 100, dengan urutan:
Pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung guru kelas IV sebagai observer beserta
teman sejawat melakukan pengamatan dan mencatat kejadian – kejadian selama
pembelajaran berlangsung. Hasil catatan observasi bermanfaat untuk pengambila keputusan
dalam kegiataan selanjutnya yaitu refleksi.
3.7.1.4 Refleksi
Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti sebagai guru, hasil pengamatan guru
kelas IV, dan pengamatan teman sejawat dikumpulkan dan dibahas bersama untuk
mendapatkan kesamaan pandangan terhadap tindakan awal pada siklus pertama.Hasil
diskusi tersebut akan dijadikan bahan untuk menentukan langkah tindakan selanjutnya pada
siklus ke – 2.
3.7.2 Siklus – 2
Rencana kegiatan disusun berdasar hasil analisis dan reflesi selama siklus – 1. Topik
yang dibahas pada siklus – 2 ini adalah perkalian bersusun
Tindakan II ini dilakukan berdasar masalah yang masih ada pada siklus – 1. Tindakan
lebih ditekankan pada aktifitas, kerja sama, dan kemampuan menghitung perkalian
bersusun.
3.7.2.3 Pelaksanaan Observasi
Pada saat guru mengajar guru kelas IV bersama teman sejawat melakukan pengamatan
sebagaimana yang dilakukan pada siklus – 1.
Pada akhir tindakan II dilakukan analisis dan refleksi terhadap kegiatan yang telah
dilakukan. Dan hasil dari analisis dan refleksi ini disusun kesimpulan dan saran dari seluruh
kegiatan pada siklus –2.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
“Pada bab ini dasajikan data hasil penelitian. Data hasil penelitian yang dimaksud
adalah data yang diperoleh dari kegiatan persiapan tindakan sampai pemberian tindakan
selesai.”
Pada penyajian ini tampak siswa kurang semangat, beberapa anak kurang
memeperhatikan penjelasan guru, bahkan ada yang sibuk bermain sendiri. Ketika diberi
kesempatan untuk bertanya tidak ada yang bertanya. Begitu juga ketika menyelesaikan
soal banyak siswa yang menggantungkan diri pada teman sebangku. Suasana tampak sunyi
karena sudah diberi tahu oleh guru bahwa yang ramai akan berdiri di depan kelas.
Setelah selesai hasil pekerjaan siswa dikoreksi oleh guru, siswa secara bergantian
menuliskan jawabannya kedepan. Suasana mulai ramai, berkali-kali guru mengingatkan
siswa agar tidak ramai. Dari hasil koreksi guru banyak pekerjaan siswa yang salah. Hal ini
tidak sesuai dengan saat guru bertanya pada penjelasan tadi yang rata-rata siswa mampu
menjawab. Guru mulai jengkel, penjelasan diulang kembali, siswa diam tak berani berbuat
apa-apa. Suasana yang demikian dikarenakan guru melupakan keterampilan pra sarat
tentang perkalian. Siswa dapat membulatkan 72 ke dalam bilangan puluhan yaitu 70, tetapi
diantara mereka banyak yang mengalami kesulitan menentukan hasil perkalian dari 8 x 9.
Setelah kegiatan pembelajaran selesai peneliti membagikan angket pada siswa,
bersamaan dengan itu guru juga mengadakan wawancara dengan guru kelas IV. Dari hasil
wawancara diketahui bahwa guru kelas IV mengeluh merasa sulit dalam menyajikan
pembelajaran matematika tentang perkalian. Selama ini yang ia lakukan dalam materi
perkalian tentang menghafal perkalian sampai bilangan 100 adalah: siswa disuruh
menghafal perkalian sampai bilangan 100 yang sudah hafal maju satu persatu ke depan,
sedangkan yang belum hafal akan dihukum tidak boleh istirahat. Namun demikian mereka
masih banyak yang belum hafal.
Dari hasil angket yang disebar pada 29 siswa kelas IV menunnjukan bahwa 10
siswa tidak menyukai pelajaran matematika, artinya 25% dari siswa tidak menyukai
pelajaran matematika, 16 siswa atau 35% dari siswa memilih biasa-biasa saja, dan 3 siswa
atau 3 % menyatakan menyukai matematika. Rata-rata mereka tidak menyukai matematika
karena mereka sulit mengikutinya.
Pada tanggal 16 September 2021 peneliti mengadakan diskusi dengan guru kelas IV
dan teman sejawat untuk membicarakan persiapan pelaksanaan tindakan penelitian. Dari
hasil diskusi disepakati, peneliti bertindak sebagai penyaji sedangkan guru kelas IV dan
teman sejawat bertindak sebagai observer atau pengamat. Kegiatan dilanjutkan dengan
menyiapkan peralatan, menyusun silabus, menyusun persiapan pembelajaran, menyusun
instrumen, dan menentukan jadwal penelitian
4.1.2 Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan ini dilaksanakan pada 20 September 2021, dengan bahasan
menghafal perkalian dan pembagian sampai bilangan 100, dengan waktu 2 jam pelajaran
(80) menit. Pada bagian ini penulis sebagai penyaji dibantu oleh guru kelas IV dan teman
sejawat sebagai observer. Urutan penyajian sebaagai berikut:
1) Kegiatan Awal
Kegiatan ini diawali dengan Penjajagan materi, guru memberikan beberapa
pertanyaan tentang perkalian dan pembagian, dengan pertanyaan (1) Ada delapan
prajurit bersenjatakan panah, berburu di hutan. Tiap-tiap prajurit membawa 4 anak
panah . Ketika istirahat anak panah-anak panah tersebut dikumpulkan menjadi satu. Nah
berapa anak panah yang terkumpul? Pertanyaan tersebut diulang sekali lagi Setelah
selesai membacakan pertanyaan taersebut guru menyuruh siswa untuk menuliskan
jawaban pada kertas yang telah dibagikan sambil angkat tangan tanpa mengucapkan
jawaban yang telah ditulisnya. Setelah beberapa saat tampak 12 anak yangn mengangkat
tangan. Guru berkeliling sambil mengamati jawaban siswa yang sudah mengangkat
tangan, ternyata jawaban mereka berbeda-beda. Ada 9 jawaban diantara mereka yang
tepat. Kemudian pertanyaan kedua dibacakan (2) Sepulang dari kantor Ibu membeli 2 kg
jeruk, setelah dihitung berjumlah 18 buah. Jeruk-jeruk tersebut diberikan pada tiga
anaknya dengan bagian yang sama. Nah berapa buah jeruk yang diterima masing-masing
anak? Seperti pada soal pertama guru membaca ulang soal kedua. Jawaban ditulis pada
kertas yang telah dibagikan kemudian angkat tangan. Sambil menunggu siswa menjawab
guru berkeliling mengamati siswa. Tampak 10 siswa sudah mengangkat tangan, setelah
diamati oleh guru ada 9 jawaban yang benar. Guru menunjuk salah satu siswa yang
mengangkat tangan untuk menjawab, ternyata jawabannya benar, namun ketika si
disuruh memaparkannya beberapa dari mereka mengalami kesulitan. Kemudian guru
memberikan dua pertanyan lagi yaitu pertanyaan perkalian dan pembagian tanpa
dibungkus dengan certia. Jawaban ditulis pada kertas kemudian mengangkat tangan,
tampak 14 siswa mengangkat tangan. Setelah diamati kebanyakan jawaban mereka
benar.
2) Kegiatan Inti
Kegiatan inti ini diawali dengan guru mengajak siswa untuk bermain lompat jari.
Permainan ini diawali dengan guru mengenalkan kesepuluh jari dengan menghitung
secara urut, selanjutnya jari dihitung dengan melompat dua-dua (kelipatan dua).
Permainan tersebut dilakukan bersama dengan siswa. Untuk yang pertama guru
mengulang permainan ini, setelah selesai guru menawarkan pada 2 siswa untuk
memperagakan ke depan kelas. Tampak 14 siswa mengangkat tangan , sebagai hadiah
siswa yang mengangkat tangan lebih dulu yang ke depan yaitu siswa dengan No. absen
21 dan 27. Setelah selesai dua siswa lagi ke depan yaitu siswa No. 9 dan 14, mereka
memperagakan dengan baik. Karena permainan masih panjang maka permainan
dilanjutkan dengan lompat tiga-tiga (kelipatan tiga). Selesai permainan guru menunjuk
lagi dua siswa untuk memperagakan ke depan kelas, ternyata yang mengangkat tangan
17 siswa, mereka mengangkat tangan hampir bersamaan . Oleh karena itu kesempatan
diberikan pada yang belum pernah memparaagakan ke depan. Akhirnya siswa dengan
No.24 dan 28 yang memperagakan ke depan, disusul dengan temannya dengan No. 11
dan 15. Permainanpun dilanjutkan dengan lompat empat-empat dan selanjutnya lima-
lima. Tampak siswa belomba-lomba untuk memperagakan ke depan , sedangkan yang
sudah memperagakan ke depan menjadi pengamat barang kali terdapat peragaan
temannya yang salah. Permainan dilanjutkan dengan lompat enam –enam. Untuk
kelipatan ini tidak sepuluh jari digunakan tetapi hanya berhenti pada jari kelima, sebab
untuk permainan jari keenam dan seterusnya akan dibahas pada tindakan selanjutnya.
Setelah permainan lompat jari selesai, guru membawa siswa untu menerapkannya
dalam perkalian dan pembagian, dengan membacakan lagi pertanyaan penjajagan,
domohon siswa menjawab dengan paparannya sekali. Siswa yang sudah siap
mengangkat tangan, sudah 15 siswa yang mengangkat tangan, guru masih menanti yang
lain barangkali masih ada yang ingin memnjawab, setelah cukup guru menunnjuk siswa
No. 9 untuk menjawab. Siswa menjawab 24, “ betul anak-anak, ada 29 ?” Tanya guru.
Siswa menjawab serentak ,”betul.” Guru menunnjuk siswa No. 11 untuk menjelaskan
dari mana jawaban tersebut diperoleh. Siswa menjawab dari 8 x 4, setelah ditawarkan
pada siswa yang lain, mereka membenarkan jawaban tersebut. Kemudian guru mengajak
siswa untuk mengulangi permainan lompat jari dengan kelipatan empat sampai pada jari
kedelapan, ternyata hasilnya 32. Bersama siswa guru mengulangi lagi permainan lompat
jari dengan kelipatan empat sampai jari kedelapan. Kemudian guru menguatkan
menyuruh siswa memperagakan pertanyaan 7 x 3, sambil menanti jawaban guru
mengamati siswa. Dalam waktu sekejap hampir seluruh siswa mengangkat tangan
dengan jawaban yang sama yaitu 21.
Guru melanjutkan dengan membacakan soal penjajagan kedua. Tiga belas siswa
sudah mengangkat tangan, guru masih menanti barang kali masih ada yang lain, setelah
itu guru menunnjuk siswa dengan No. 25 untuk menjawab. Jawaban siswa tesebut
adalah 6 buah jeruk. “ Bagaimana dengan yang lain ?” tanya guru, “ Betul Pak!” jawab
mereka. Kemudian guru menanyakan asal jawaban 6 buah pada siswa, “Dari 18 : 3,
Pak!” jawab siswa No.22. Guru masih memberi kesempatan bagi yang lain untuk
menjawab. Kemudian nguru menunjuk salah satu siswa untuk memperagakan
permaianan lompat jari dengan kelipatan tiga sampai pada hasil 18, ternyata berhenti
pada jari keenam. Bersama siswa guru mengulang kembali peragaan
tersebut.Selanjutnya guru menyruh siswa untuk memperagakan pertanyaan pembagian
24 : 6, sambil menanti jawaban siswa guru berkeliling mengamati. Belum sampai guru
berkaliling siswa sudah berebut untuk menjawabnya. Akhirnya secara aklamasi siswa
menjawab dengan serempak bahwa hasilya adalah 4. Setelah permainan dirasa cukup
kegiatan dilanjutkan lagi
Siswa dibagi dalam delapan kelompok, tiap kelompok terdiri dari 6 siswa.
Kemudian guru membagikan kartu bilangan peda tiap-tiap kelompok. Tugas kelompok
adalah memasangkan kartu-kartu bilangan tersebut hingga membetuk perkalian satu
angka x satu angka. Setelah tersusun, masing-masing kelompok menuliskan susunan
perkalian tersebut pada lembaran kertas yang telah di bagikan, kemudian mendiskusikan
bersama kelompoknya. Sambil berkeliling guru memberi kesempatan pada siswa untuk
bertanya tentang tugas yang diselesaikan. Kelompok 7 bertanya tentang apakan tiap
anggota kelompok menyelesaikan semuanya. Guru memperjelas kembali tentang tugas
kelompok. Kembali guru berkeliling mengamati kegiatan kerja kelompok. Pada saat
berkeliling guru menemukan kelompok 8 yang tampak kesulitan., sampai menit kedua
mereka belum menuliskan sesuatu pada lembar kerjanya, rupanya antara anggota
kelompok berbeda pendapat. Setelah diberi arahan oleh gurumereka baru mengerti.
Setelah waktu yang ditentukan habis, tiap-tiap kelompok melaporkan hasil kerjanya ke
depan kelas dengan jalan menuliskannya di papan tulis. Masing-masing kelompok salina
mengoreksi hasil kerja kelompok yang lain. Siswa No. 5 mengangkat tangan setelah
diberi izin maka ia ke depan menuju ke pekerjaan kelompok 2 pada perkalian 6 x 8 = 42,
kemudian siswa tersebut membenahi dengan jalan menuliskan kembali di bawahnya ,
6 x 8 = 48. guru bertanya pada siswa yang lain,” Betul jawaban ini anak-anak?” Siswa
menjawab “Betul”. Tampak pada papan tulis 40 pasang perkalian yang sudah dibenahi,
kemudian guru memerintahkan siswa untuk menuliskannya pada bukunya masing-
masing.
Selanjutnya guru membagikan kartu bilangan yang kedua yaitu kartu pembagian
pada masing-masing kelompok. Tugas kelompok adalah memasangkannya hingga
membentuk suatu pembagian kemudian menuliskan ke dalam lembarran yang telah
dibagikan dan mendiskusikannya. Guru memberi kesempatan pada masing-masing
kelompok untuk bertanya tentang tugas. Karena tidak ada yang bertanya, kerja
kelompok boleh dimulai, Pada kerja kelompok yang kedua ini siswa tampak lebih aktif,
sepertinya mereka ingin mempercepat kerjanya. Tiba-tiba anggota kelompok 3
mengangkat tangan menanyakan bahwa pada kartu bilangagnya ada yang tidak dapat
dipasangkan, setelah diperiksa oleh guru, guru menyarankan agar mengereksi
pekerjaannya barangkali ada yang salah pasang. Kemudian mereka bekerja lagi dan
akhirnya dapat menyelesaikan tugasnya.
Setelah semua selesai maka mereka melaporkan hasil kerjanya ke depan kelas
dengan menuliskan di papan tulis. Tiap-tiap kelompok mengoreksi hasil kerja kelompok
yang lain di papan tulis, ternyata jawaban tidak ada yanag salah. Dengan demikian
kegiatan inti pada tindakan ini sudah selasai..Sebelum kegiaatan dilanjutkan guru
menguatkan perolehan pada anak-anak yang dapat menjawab pertanyaan ini, angkat
tangan.” Guru menuliskan pertanyaan pada papan tulis. Siswa berebut untuk menjawab
pertanyaan tersebut, guru menunjuk siswa No. 7, ternyata jawaban Siswa tersebut benar.
Begitu pula pertanyaan kedua juga dapat diselesaikan dengan tepat. Akhirnya kegiatan
dilanjutkan dengan kegiatan terakhir.
3) Kegiatan Akhir
Kegatan terakhir dari tindakan ini adalah evaluasi. Guru membagikan lembar
evaluasi yang tersiri dari 10 soal, 5 soal perkalian dan 5 soal pembagian. Guru
berkeliling mengamati siswa. Setelah waktu yang ditentuka habis, siswa mengumpulkan
pekerjaannya kadepan kelas. Sebelum ditutup guru memberi kesempatan pada siswa
untuk bertanya. Setelah itu masing-masing kelompok mengumpulkan kartu-kartu yang
telah diterima ke depan kelas, dan pelajaranpun berakhir.
Tangan.” Guru menuliskan pertanyaan pada papan tulis.” Siswa berebut untuk
menjawab pertsnyaan tersebut, guru menunjuk siswa No. 7, ternyata jawaban siswa
tersebut benar. Begitu pula pertanyaan kedua juga dapat diselesaikan dengan tepat.
Akhirnya kegiatan dilanjutkan dengan kegiatan terakhir.
3) Kegiatan akhir
Kegiatan terakhir dari tindakan ini adalah evaluasi. Guru membagikan lembar
evaluasi yang terdiri dari 10 soal, 5 soal perkalian dan 5 soal pembagian. Guru
berkeliling mengamati siswa. Setelah waktu yang ditentukan habis, siswa
mengumpulkan lembar jawaban ke depan kelas. Sebelum pelajaran ditutup, guru
memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya. Setelah itu masing-masing kelompok
mengumpulkan kartu-kartu yang yang digunakan dalam pembelajaran ke depan kelas,
dan pelajaran berakhir.
4.1.3. Observasi
Pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung diadakan observasi oleh guru kelas
IV dan teman sejawat. Adapun hasil opbservasi diuraikan di bawah ini:
1) Setiap siswa mengenakan No. dada, nomor tersebut adalan nomor urut abasen.
Hal ini dilakukan untuk mempermudah peneliti dan teman sejawat untuk
melaksanakan proses pembelajaran.
2) Pada pertanyaan penjajagan pertamasiswa yang siap menjawab 12 siswa, ini
terlihat dari jumlah mereka yang mengangkat tangan sebanyak 12 siswa, 9 siawa
menjawab dengan benar dan 3 jawaban kurang benar. Pada pertanyaan kedua siswa
siap menjawab 10 siswa dengan 8 jawaban benar dai 2 jawabab kerang benar. Untuk
pertanyaan ketiga dan keempat rata-rata siswa yang siap menjawab 17 siswa.
3) Pada saat permainan lompat jari dimulai siswa tampak bersemangat, tetapi
ketika diberi kesempatan ke depan untuk memperagakan siswa tampak takut. Setelah
guru mengulang kembali permainan tersebut baru tampak 14 siswa mengacungkan
tangan, siap memperagakan ke depan. Untuk permainan selanjutnya siswa tampak
lebih semangat mengikuti sampai pearmainan selesai. Namun ada 3 siswa yang
kurang dapat mengikuti permainan yaitu siswa No. 1, 6, dan 18.
4) Makin tinggi kelipatan dalam permainan siswa makin banyak siswa yang
tetinggal dalam permainan, ini menunjukkan bahwa siswa makin merasa sulit.
5) Ruang gerak guru kurang bebas hingga kelompok yang ada di belakang kurang
mendapat kunjungan dari guru.
6) Karena begitu semangat mengikuti permainan, beberapa siswa tanpa disuruh
oleh guru memperagakan permainan dihadapan teman padakelompoknya dari
permulaan sampai selesai.
7) Saat kegiatan pembelajaran berlangsung siswa No. 7 sibuk melakukan kegiatan
sendiri yaitu mencaaari sesuatu di dalam tasnya.
8) Kereja kelompok tampak aktif, siswa – siswa terlibat dalam kegiatan kerja
kelompok. Namun ditemukan beberapa siswa yang kurang aktif bahkan menurut
observer siswa –siswa tersebut hanya terkesan menonton teman bekerja. Siswa-siswa
tersebut bernomor dada 2, 5, dan 9.
9) Selesai permainan lompat jari dan penerapannya, guru memberikan soal penguat
perkalian dan pembagian. Sekarang guru kesulitan menunjukn siswa untuk
menjawab karena hampir seluruh siswa siap menjawab.
10) Pada kegiatan kerja kelompok yang kedua waktu yang diperlukan lebih singkat
dari kerja kelompok yang pertama.
11) Ketika pelaporan hasil kerja kelompok, siswa nomor absen 27 sudah mampu
mencaari dan membenahi hasil kerja kelompok lain.
12) Pada pengumpulan lembar evaluasi tampak siswa mengumpulkan dengan rapi
dan tertib.
13) Selesai pelajaran beberapa siswa membantu mengumpulan dan mengemasi
benda-benda atau peralatan pembelajaran sambila bertanya,” Kapan Bapak mengajar
di kelas IV lagi?”
2) Kegiatan Inti
Guru mengajak siswa untuk bermain perkalian jari. Permainan tersebut diawali dengan
guru memperagakan permainan perkalian kemudian siswa menirukan. Setelah itu siswa ke
depan untuk memperagakan untuk memperagakan permainan tersebut. Ketika ditawarkan
untuk memperagakan ke depan siswa berebut untuk memperagakannya, hampir seluruh
siswa mengangkat tangan, bahkan siswa yang semula pada tindakan siklus I tidak aktif
tampak juga mengangkat tangaan. Untuk lebih meningkatkan aktivitas siswa guru
menunjuk siswa No.22, sedangkan yang memberi pertanyaan didipih siswa yang lemah
yaitu siswa No. 29. Pertanyaan yang diajukan adalah 7 x 9. Siswa No. 22 memperagakan
dengan tepat , siswa yang lain tepuk tangan. Begitulah peragaan berlanjut dengan penuh
semangat. Namun karena keterbatasan waktu tidak seluruh siswa memperagakan ke depan.
3) Kegiatan Akhir
Kini tinggal kegiatan terakhir pada tindakan kedua ini yaitu evaluasi. Guru
membagikan lembar evaluasi. Siswa menyelesaikan lembar evaluasi tersebut dengan
tenang. Guru berkeliling mengamati kerja siswa. Setelah waktu yang disediakan habis
siswa mengumpulkan lembar evaluasi tersebut. Sebelum pelajaran ditutup guru
membagikan angket, setelah selesai barulah pembelajaran ditutup.
4.2.2 Observasi
Pada saat pelaksanaan tindakan pada siklus-2 ini berlangsung, guru kelas IV dan
teman sejawat melaksanakan observasi. Hasil observasi dapat diuraikan di bawah ini:
1) Pada saat apersepsi guru memberikan pertanyaan pada siswa yang kurang
Aktif pada saat pembelajaran pada tindakan siklus-1. Ternyata mereka dapat
menjawab walau dengan waktu yang agak panjang. Kecuali siswa dengan No. absen
1 yang juga ikut menjawab namun jawabannya kurang tepat.
tertib.
3) Dalam melakukan permainan perkalian jari mereka melakukannya dengan penuh
semangat, mereka berebut ketika disuruh memperagakan ke depan, bahkan diantara
mereka ada 3 siswa yang pada tindakan siklus-1 tergolong kurang aktif, yaitu siswa
No. 2,6, dan 9.
5) Ketika soal penguat diberikan oleh guru, hampir seluruh siswa siap menjawab,
sehingga guru menunjuk siswa secara acak yaitu siswa No. 7.
6) Dalam mengikuti permainan siswa No. 5, 24, dan 1 sering tertinggal, sehingga guru
sempat membantu mereka
8) Pada pelaporan bebrapa siswa telah berhasil menemukan dan membenahi hasil kerja
kelompok lain yang kerang tepat. Siswa tersebut adalah No. 31, 21, 27, dan 28.
Berdasar hasil observasi guru kelas IV dan teman sejawat pada tindakan siklus-2,
maka analisis dan refleksi dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Berdasar pertanyaan yang diajukan oleh guru pada absevasi, siswa-siswa yang kurang
aktif atau lambat, sudah dapat menjawab kecuali siswa No.1. Menurut guru kelas IV
siswa tersebut mengalami gangguan Psikologis karena habis menjalani operasi pada
kepala. Sepulang dari operasi daya ingatnya berkurang.
2) Saat mengumpulkan lembar soal penjajagan siswa mengumpulkan dengan rapi dan
tertib, hal ini menunjukkan kedisiplinan siswa sudah dapat dijaga.
3) Semangat belajar dan aktifitas siswa makin tinggi, hingga saat memperagakan
permainan perkalian jari semua berebut ke depan.
4) Saat mengerjakan tugas kelompok, masing-masing kelompok, tiap-tiap kelompok
menyelesaikan dengan cara yang berbeda-beda. Hal ini menunjukkan bahwa
padatindakan siklus-2 ini kreatifitas siswa mulai tampak.
5) Keberanian dan ketelitian siswa semakin tinggi hal ini sesuai dengan hasil
observasi yakni beberapa siswa dapat menunjukkan dan membenahi hasil kerja
kelompok lain.
6) Secara keseluruhan dari hasil observasi guru kelas IV dan teman sejawat pada siklus-2
ini serta hasil angket dan wawancara adalah (1) aktifitas siswa; siswa aktif 78%, siswa
sedang 18%, dan siswa pasif 4%. (2) kooperatif siswa; siswa aktif 84%, siswa sedang
14%, dan siswa pasif 2%.(3) Hasil evaluasi menunjukkan rata-rata kemampuan hitung
perkalian siswa 76%, dengan 46 siswa tuntas dalam pembelajaran hitung prrkalian dan
3 siswa belum tuntas
Berdasarkan paparan data hasil analisis pada tindakan siklus-2 di atas menunjukkan
bahwa aktivitas siwa dalam pembelajaran menunjukkan peningkatan. Begitu pula kerja
sama siswa dalam menyelesaikan kerja kelompok juga mengalami peingkatan. Dan bila
dibandingkan dengan target ketuntasan kemampuan hitung perkalian dengan rata-rata 70,
maka pembelajaran hitung perkalian dengan menggunakan media benda-benda terdekat
dikatakan selesai.
Sedangkan untuk ketiga siswa yang belum mencapai ketuntasan dalam pembelajaran
hitung perkalian ini menurut guru kelas IV memang ada masalah pribadi. Siswa dengan No.
absen 1 mengalami penurunan daya ingat karena habis mengalami kecelakaan. Dan siswa
No. 6 dan 29 tergolong siswa yang lemah sekali. Menurut hasil diskusi peneliti dan guru
kelas IV serta teman sejawat untuk menindak lanjuti kedua siswa tersebut butuh waktu
yang panjang, oleh karena itu untuk selanjutnya akan ditangani sendiri oleh guru kelas IV.
4.3 Pembahasan
Pada bagian ini akan disajikan pembahasan dari analisa data sebagai hasil dari
observasi guru kelas IV dan teman sejawat pada siklus-1 dan siklus-2. Berdasarkan
rumusan masalah yang dikemukakan pada penelitian ini, maka pembahasan ini secara urut
dikemukakan sebagai berikut: (1) kemampuan hitung perkalian siswa kelas IV, (2) aktivitas
siswa dalam pembelajaran, (3) kooperatif (kerja sama) siswa dalam menyelesaikan tugas
kelompok, dan (4) hal-hal yang ditemukan selama tindakan siklus-1 dan siklus-2
Berdasarkan analisa hasil observasi hasil tindakan siklus-1 dengan bahasan menghafal
perkalian dan pembagian sampai dengan bilangan 100, pada pertanyaan penjajagan
menunjukkan penguasaan materi sebelum tindakan dilaksanakan 31% dan setelah
tindakan dilaksanakan 68%. Pada tindakan siklus-2 dengan bahasan menghitung
erkalian dengan cara bersusun, menunjukkan sebelum tindakan dilaksanakan
penguasaan materi siswa tentang perkalian bersusun menurut hasil pertanyaan
penjajagan sebesar 48% sedangkan setelah tindakan berlangsung menunjukkan 76%.
Dengan target kemampuan hitung perkalian 70 % maka hal ini menunjukkan bahwa
pembahasan tentang perkalian dengan menggunakan media benda-benda terdekat dapat
meningkatkan kemampuan hitung perkalian
Berdasar hasil observasi peneliti pada pembelajaran matematika yang disajikan oleh
guru kelas IV, siswa tampak tidak semangat, terkesan takut, apa lagi ketika
menyelesaikan tugas dari guru baik perorangan maupun kelompok, sebaian besar
mereka menggantung pada teman, terutama teman sebangku. Hal ini menunjukkan
bahwa interaksi antar siswa dan kerja sapa dalam kelompok belum terbentuk. Dari hasil
pengamatan guru kelas IV dan teman sejawat sat peneliti melaksanakan tindakan pada
siklus-1 menunjukkan bahwa saat menyelesaikan utgas kelompok, siswa menyelesaika
bersama, berpikir bersama, dan memecahkan masalah bersama. Hal tersebut tampak
sekali saat memasangkan kartu-kartu bilangan ke dalam bentuk perkalian dan
pembagian, mereka terlibat dalam diskusi mencari pasangan yang mudah untuk
diselesaikan. Begitu juga pada tindakan siklus-2 , mereka berkerja sama seolah suda
tidak ada pembatas antara tang cepat belajar dan yang lambat belajar. Secara rinci hasil
analisis dari observasi pada tindakan siklus-1 sebagai berikut: siswa aktif 62%, siswa
sedadang 28%, dan siswa pasif 10%. Sedangkan pada tindakan siklus-2 siswa aktif
78%, siswa sedang 14% dan siswa pasif 2%. Berdasar analisis data hasil observasi
tindakan siklus-1 dan siklus-2 serta hasil obsevasi peneliti pada pembelajaran yang
disampaikan oleh guru kelas IV, keja sama pada kelompok dikatakan berhasil. Artinya,
dengan menggunakan media benda-benda terdekat dalam menyelesaikan tugas bersama
pembelajara matematika tentang hitung perkalian dapat mempertingi kerjasama dan
interaksi antar siswa.
4) Hal-hal yang ditemukan dalan observasi tindakan siklus-1 dan siklus-2
(1) Motivasi semangat belajar siswa semakin tinggi, tampak saat permaina yang
Dilaksanakan pada tindakan siklus-1 dan siklus-2. siswa berebut untuk
memperagakan permainan ke depan.
(2) Kedisiplinan siswa dalam mengikuti aturan semakin tinggi. Hal ini dapat dili hat
saat siswa mengumpulkan lembar jawaban pada pertanyaan penjajagan, siswa
tampak tak teratur dan makan waktu yang panjang, tetapi saat mengumpulkan
lembar jawaban evaluasi baik pada siklus-1 atau siklus-2 siswatampak tertib.
(3) Selesai tindakan siklus-1 siswa bertanya kapan peneliti akan mengajar lagi di
kelas IV. Hal ini menunjukkan bahwa siswa senang akan pembelajaran yang
dibawakan oleh peneliti. Hasil angket juga mendukung hal yang sama, rata-rata
siswa senang akan pembelajaran maatematika yang dibawakan oleh peneliti.
(4) Kreativitas siswa juga tampak saat menyelesaikan kerja kelompok. masing –
masing kelompok menggunakan cara masing-masing untuk memecahkan masalah.
Ada yang menggunakan pembagian tugas dan ada yang menyelesiakan bersama
soal demi soal.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan tentang pembelajaran hitung
perkalian dengan dengan media benda-benda terdekat pada pelajaran matematika siswa
terdekat dilaksanakan dengan urutan: (1) apersepsi yang dapat berupa pertanyaan untuk
membawa siswa menuju mareri atau pertanyaan penjajagan materi,(2) permainan jari,
yang dalam hal ini pada siklus pertama dengan permainan lompat jari dan siklus kedua
dengan permainan perkalian jari. (3) penerapan permainan pada perkalian, (4) kerja
antar siswa dan keja sama kelompok, serta meningkatkan pemahaman siswa terhadap
siswa sehingga dengan sendirinya rasa minder dan takut bagi siswa tertentu akan
pembelajaran semakin hidup, dan memberikan kebebasan pada siswa untuk berkreasi
5.2 Saran-Saran
Sesuai dengan hasi penelitian maka sebagai tindak lanjut dan kesempurnaan maka
seperti: rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja, alat evaluasi, dan
menggunakan media yang sesuai, misalnya media benda-benda terdekat seperti kartu
Tabel 1
Hasil Observasi Aspek Aktivitas
Aspek Aktivitas
No Na ma
Siklus-1 Siklus-2
.
1 2 3 4 5 Jml 1 2 3 4 5 Jml
1 Adelia Ananda Fitriani 1 1 0 1 1 4 1 1 1 1 1 5
2 Alifvian Putra Nugraha 1 2 1 1 1 5 2 1 1 2 0 6
3 Aqila Zeftyani Arfah 2 2 2 1 1 8 2 2 1 2 1 8
4 Astrianti 2 1 1 1 2 7 2 1 1 2 1 7
5 Astrid Imran 1 1 1 2 0 5 1 1 2 1 1 6
6 Azzahra Quraeni 2 2 1 0 0 5 1 2 1 1 0 5
7 Endi 2 2 1 1 1 7 2 2 1 2 1 8
8 Fikri Muharram Samsani 2 2 2 1 2 7 2 2 1 2 1 8
9 Ishaq 1 1 2 1 0 5 1 1 2 2 0 6
10 Jumasri 2 2 2 1 1 8 2 2 1 2 1 8
11 M. Rafa Alfariz 2 1 2 1 1 6 1 2 1 1 1 6
12 Mudiana 2 2 1 1 1 7 2 2 1 2 1 8
13 Muh. Dwi Ar-Rafi Nur 2 2 1 1 2 8 2 2 1 2 1 8
14 Muhammad Alfian Ramadan 2 2 2 1 1 8 2 2 1 2 2 9
15 Muhammad Alif 2 2 2 1 2 9 2 2 2 2 1 9
16 Muhammad Amrin 2 2 2 2 1 8 2 2 2 1 2 9
17 Muhammad Fahrir 1 2 2 1 2 8 2 2 1 2 1 8
18 Mulyati Febriana Putri 2 1 2 1 1 7 2 2 2 1 1 8
19 Musakir 2 2 1 1 2 8 2 2 1 1 2 8
20 Nur Hikmah Atasya Lukman 2 1 2 1 1 7 2 2 2 2 0 8
21 Nur Wangsah 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10
22 Nurul Ilmi 2 2 1 1 1 7 2 2 2 1 1 8
23 Rizky Raya Ramadhani 1 2 2 1 1 6 1 1 2 1 1 6
24 Sakinah 2 1 1 1 1 6 2 2 1 2 1 8
25 Saldiansyah 2 1 2 1 2 8 2 2 1 2 2 9
26 Sherly Artika Putri 2 2 2 1 1 8 1 2 2 2 1 8
27 Sylvia Syeba Latuhihin 2 2 2 1 1 7 2 2 1 2 1 8
28 Vanessa Sofi Muliadi 2 2 2 2 1 9 2 2 1 2 2 9
29 Zulfiana 2 2 2 1 1 8 2 2 1 2 1 8
Tabel 2
Hasil Obsevasi Aspek Kooperatif
Aspek Kooperatif
No. Na ma
Siklus-1 Siklus-2
1 2 3 4 5 Jml 1 2 3 4 5 Jml
Evaluasi
a. Penilaian Proses
a) Mencatat siswa yang dapat menjawab pertanyaan guru
b) Mengamati dan mencatat keaktivan dan kerjasama kelompok.
b. Penilaian Hasil
Penilaian ini dilihat dari hasil evaluasi siswa.
Mengetahui
Kepala Sekolah SDN 234 Barambang II Peneliti
Mengetahui
Kepala Sekolah SDN 234 Barambang II Peneliti
Jumlah
Pengamat
______________
Lampiran 5. Lembar Evaluasi siklus -1
N a m a : ………………….
1. 4 x 9 = …….
2. 3 x 8 = …
3. 6 x …= 24….
4. …x 4 = 28
5. 27 : 3 = ….
6. 32 : 8 = ….
7. ….: 6 = 5
N a m a : ……
Selesaikan pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1. 38 2. 465 3. 7 4
7 x 8 x 39x
2 . 6 . 2 . 6 6 .
2 . 2 +
2 . 8 .
4. 5 8 5. 3 6 2 6. 7 8
2 1 x 4 5 x 2 9x
. 8 1 8 . 0
1 1. + . 4 8 +
1 1 . 8 2 . . 0
7. 9 8 8. 1 6
2 6 x 3 2 x
10. Harjo mempunyai 24 kandang ayam. Tiap kandang berisi 35 ekor ayam.