Anda di halaman 1dari 30

UPAYA PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

DENGAN METODE PRAKTIK PADA MASA PJJ


MATA PELAJARAN IPA
MATERI RANGKAIAN LISTRIK PARALEL
PADA SISWA KELAS 6
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

OLEH :
ADRIANA RUSTIASIH / 020092

SD STELLA MARIS
Jalan Artha Kencana, Kav C 1 No. 1, Sektor XII, Kencana Loka
2021
ABSTRAK

Kata Kunci : metode praktik, PJJ, kelompok, siswa kelas 6


Penelitian ini bertujuan agar siswa dapat mempraktikkan rangkaian listrik
khususnya rangkaian listrik paralel setelah siswa mengamati rangkaian listrik melalui
gambar dan laporan hasil praktik rangkaian listrik paralel digunakan untuk penilaian KI-
4 KD 4.5
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas 6 SD Stella Maris, Tahun Pelajaran
2021/2022 berjumlah 57 siswa. Jumlah siswa di kelas 6A sebanyak 18 anak, 6B
sebanyak 20 anak dan 6C sebanyak 19 anak. Data diperoleh dengan cara memberikan
tugas praktik secara berkelompok di rumah. Masing-masing kelas dibagi menjadi 4
kelompok dan setiap kelompok ada 4-5 anak.
Hasil andemi secara kualitatif menunjukkan bahwa secara umum siswa merasa
ingin mencoba dan senang dapat melakukan praktik rangkaian listrik paralel sederhana
di rumah pada masa pandemi, yang selama ini tidak pernah mereka lakukan. Secara
kuantitatif penilaian KI-4 KD 4.5 dengan kriteria A ( 91<X≤100), kriteria B (83<X≤91),
kriteria C (75≤X≤83) dan kriteria D (<75 artinya tidak tuntas). Berdasarkan kriteria
tersebut penilaian KD 4.5 tuntas 100% yang ditunjukkan oleh kriteria A = 77,2% (44
siswa dari 57 siswa), kriteia B = 22,8% (13 siswa dari 57 siswa), sedangkan kriteria C =
0% dan kriteria D = 0%.

ii | P e n e l i ti a n T i n d a k a n K e l a s / A d r i a n a R u s ti a s i h / 2 1 2 2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami haturkan kepada Bapa yang di surga, berkat kasih karunia
dan penerangan roh kudus, penulis/peneliti dapat menyelesaikan tugas membuat
Penelitian Tindakan Kelas tepat waktu.
Terima kasih juga kami sampaikan kepada :
1. Kepala Sekolah SD Stella Maris (Ibu Cisilia Tutut Susanti)
2. Wakasek Kurikulum (Bpk Marcus Budi Hartanta)
3. Wakasek Kesiswaan (Sr. Erlisda)
4. Guru-guru SD Stella Maris
5. Keluarga terkasih
Berkat dukungan, bimbingan, dan pengarahan mereka, peneliti termotivasi untuk
segera menyelesaikan tugas ini
Penelitian Tindakan Kelas ini menggali masalah yang sederhana terkait dengan
tugas peneliti sebagai seorang guru yang melaksanakan proses pembelajaran mata
pelajaran IPA di kelas 6 sehari-hari.
Peneliti merasa hasil Penelitian Tindakan Kelas ini masih belum sempurna,
tetapi semoga PTK ini sesuai dengan kriteria yang diharapkan oleh pimpinan.
Akhirnya peneliti sampaikan semoga hasil Penelitian Tindakan Kelas ini
bermanfaat.

iii | P e n e l i ti a n T i n d a k a n K e l a s / A d r i a n a R u s ti a s i h / 2 1 2 2
DAFTAR ISI

ABSTRAK …………………………………………………………………………………… ii
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………. iii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………. iv

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………. 1


1.1. Latar Belakang Masalah …………………………………………………………… 1
1.2. Identifikasi Masalah …………………………………………………………………. 3
1.3. Pembatasan Masalah ………………………………………………………………. 4
1.4. Rumusan Masalah ………………………………………………………………….. 5
1.5. Tujuan Penelitian ……………………………………………………………………. 5
1.6. Manfaat Penelitian ………………………………………………………………….. 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ……………………………………………………………….. 7


2.1. Kajian Teori ………………………………………………………………………….. 7
2.1.1. Hakikat Belajar dan Pembelajaran ………………………………………… 7
2.1.2. Hakikat Pembelajaran IPA …………………………………………………. 8
2.1.3. Metode Praktik ……………………………………………………………….. 8
2.1.3.1. Pentingnya Metode Praktik Bagi Siswa …………………………. 9
2.1.3.2. Pelaksanaan Metode Praktik……………………………………..
9 2.1.3.3. Langkah-langkah Membuat Rangkaian Listrik Paralel…………
10
2.1.4. Hasil Praktik IPA tentang Membuat Rangkaian Listrik Paralel …………. 11
2.2. Kerangka Berpikir …………………………………………………………………… 11
2.3. Hipotesa Tindakan ………………………………………………………………….. 12

BAB III METODE PENELITIAN …………………………………………………………… 13


3.1. Waktu Penelitian …………………………………………………………………….. 13
3.2. Tempat Penelitian …………………………………………………………………… 13
3.3. Subyek Penelitian …………………………………………………………………… 13

iv | P e n e l i ti a n T i n d a k a n K e l a s / A d r i a n a R u s ti a s i h / 2 1 2 2
3.4. Sumber Data …………………………………………………………………………. 14
3.5. Prosedur Penelitian …………………………………………………………………. 14
3.6. Teknik Pengumpulan Data ………………………………………………………… 15
3.7. Teknik Analisa Data ………………………………………………………………… 17

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …………………………………… 18


4.1. Deskripsi Kondisi Awal ……………………………………………………………… 18
4.2. Deskripsi Tindakan …………………………………………………………………. 19
4.3. Deskripsi Hasil ………………………………………………………………………. 19

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………………………….. 22


5.1. Kesimpulan …………………………………………………………………………… 22
5.2. Saran …………………………………………………………………………………. 22

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………….. vi

LAMPIRAN (Foto siswa saat presentasi) ………………………………………………… vii

v | P e n e l i ti a n T i n d a k a n K e l a s / A d r i a n a R u s ti a s i h / 2 1 2 2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Berdasarkan Surat edaran Nomor 4 tahun 2020 tentang Pelaksanaan
Pendidikan Dalam Masa Darurat Covid-19 terkait belajar dari rumah, Mendikbud
menekankan bahwa pembelajaran daring dilaksanakan untuk memberikan
pengalaman bermakna bagi peserta didik, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan
seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kurikulum.
Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang serius terhadap satuan
Pendidikan. Proses pembelajaran dilakukan secara jarak jauh baik daring
maupun luring. Prinsip pembelajaran jarak jauh adalah :
(a). memberikan pengalaman bermakna untuk melatih kecakapan peserta didik,
(b). memberikan penugasan dan aktivitas yang bervariasi, sesuai minat dan
kondisi peserta didik serta mempertimbangkan akses dan fasilitas belajar di
rumah.
Untuk mendukung pembelajaran agar tetap berjalan, guru harus
menyiapkan materi, bahan dan media pembelajaran dengan metode
pembelajaran yang dipilih dengan mengoptimalkan sumber belajar yang tersedia
sesuai dengan lingkungan belajar masing-masing peserta didik. Juga mendorong
kolaborasi peserta didik, guru dan orangtua murid agar kegiatan pembelajaran
dapat berjalan sesuai rencana. Hal ini adalah tantangan di mana yang sudah
kreatif dituntut untuk lebih inovatif. Tantangan juga bagaimana agar
pembelajaran daring bisa mencapai Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD)
dan pembelajaran yang tidak berbeda secara signifikan dengan pembelajaran
tatap muka atau bahkan lebih baik dari pembelajaran tatap muka.
Kurikulumnya mengacu pada Kurikulum Nasional yang ditetapkan oleh
pemerintah yaitu kurikulum darurat merupakan kurikulum 2013 yang
disederhanakan (Direktorat SD Kemendikbud). Kurikulum 2013 merupakan
kurikulum yang berbasis kompetensi. Penilaian hasil peserta didik meliputi aspek
sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Hal yang perlu dipersiapkan oleh guru
sebelum penilaian dilakukan adalah menetapkan KKM dan menyiapkan
instrumen penilaian.
Penilaian hasil belajar oleh guru yang terdiri atas:
(a) penilaian sikap, yang ditujukan untuk mengetahui perkembangan sikap
peserta didik dan memfasilitasi tumbuhnya perilaku peserta didik sesuai
nilai butir-butir sikap dari KI-1 dan KI-2.
(b) penilaian pengetahuan yang ditujukan untuk mengukur proses dan hasil
pencapaian kompetensi peserta didik yang berupa kombinasi penguasaan
proses kognitif (kecakapan berpikir), mengingat, memahami, menerapkan,
menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi dengan pengetahuan factual,
konseptual, procedural, dan metakognitif.
(c) penilaian ketrampilan yang ditujukan untuk mengukur kemampuan peserta
didik dalam menerapkan pengetahuan untuk melakukan tugas tertentu.
Penilaian ketrampilan dapat dilakukan melalui kegiatan praktik, dimana
peserta didik dapat membuat hasil praktik dalam bentuk laporan secara
kelompok atau individu.
Kegiatan pembelajaran dengan metode praktik merupakan proses
pembelajaran yang dilakukan secara langsung (tatap muka) untuk mendapatkan
data yang akan dibahas dan akan disesuaikan dengan teori yang dipelajari.
Kegiatan praktik dapat dilakukan secara individual atau kelompok. Kegiatan
praktik bertujuan untuk mengamati objek, menganalisis, membuktikan dan
membuat kesimpulan dari hasil pengamatan yang dilakukan. Guru dapat
memantau pelaksanaan kegiatan praktik secara langsung.
Di masa pandemi Covid-19, kendala yang dialami dalam pelaksanaan
kegiatan praktik adalah :
(a). Peserta didik tidak dapat berinteraksi langsung dengan guru sehingga tidak
dapat menanyakan secara langsung jika mengalami kesulitan saat
pelaksanaan kegiatan.
(b). Kegiatan praktik tidak dapat dilakukan secara individual karena terbatasnya
ketersediaan alat dan bahan saat praktik.
(c). Guru tidak dapat memantau dan melihat pemahaman akan teori yang
diterapkan dalam pelaksanaan praktik dengan peserta didik.

2 | P e n e l i ti a n T i n d a k a n K e l a s / A d r i a n a R u s ti a s i h / 2 1 2 2
(d). Peserta didik lebih sering menatap layar smartphone/laptop dan lebih
dituntut untuk mengerjakan tugas sehingga lebih mengasah
aspek pengetahuan daripada mengasah aspek ketrampilannya.
Berdasarkan uraian di atas perlu dilakukan penelitian tentang upaya
meningkatkan kegiatan pembelajaran dengan metode praktik pada masa PJJ.
Hal tersebut merujuk pada anjuran pemerintah yang belum memperbolehkan
kegiatan pembelajaran secara tatap muka untuk mencegah penyebaran virus
Covid-19. Kegiatan praktik dilakukan secara berkelompok, agar anggota
kelompok dapat ambil bagian dalam kegiatan. Kegiatan praktik ini sangat penting
dilakukan dalam mata pelajaran IPA untuk mengasah ketrampilan. Dengan
adanya praktik, peserta didik diharapkan mendapatkan pengetahuan secara
utuh. Media pembelajarannya menggunakan platform Zoom Meeting, You Tube
dan WA untuk mendukung pencapaian kompetensi.

1.2. Identifikasi Masalah


Untuk lebih memperjelas permasalahan dalam penelitian ini agar lebih
mudah dipahami maka peneliti mengidentifikasi masalah tersebut sebagai
berikut:
1. Dalam pembelajaran jarak jauh, kegiatan praktik jarang atau bahkan tidak
pernah dilakukan. Peserta didik lebih dituntut untuk mengerjakan tugas
sehingga lebih sering mengasah aspek pengetahuan akibatnya aspek
ketrampilan peserta didik menjadi tidak terasah.
2. Guru tidak dapat memantau kegiatan praktik peserta didik secara
langsung dan peserta didik tidak dapat menanyakan secara langsung jika
terjadi masalah saat kegiatan praktik terkait dengan pemahaman materi
yang bersifat teori.
3. Penilaian aspek ketrampilan peserta didik secara individu masih belum
efektif karena ada peserta didik yang sudah diingatkan tapi masih belum
bertanggung jawab akan tugasnya.

Pembelajaran jarak jauh harus tetap terlaksana dalam kondisi pandemi


Covid-19 maka proses kegiatan praktik harus menyesuaikan artinya kegiatan

3 | P e n e l i ti a n T i n d a k a n K e l a s / A d r i a n a R u s ti a s i h / 2 1 2 2
praktik dapat dilakukan di rumah, bentuk kegiatan praktik secara berkelompok
dengan cara pembagian tugas agar peserta didik mendapatkan pengalaman
belajar yang berbeda. Kemudian peserta didik dapat mendiskusikan kegiatan
praktik dan hasilnya dalam platform zoom meeting dengan jadwal yang telah
ditentukan. Kegiatan secara berkelompok juga memudahkan untuk
mengumpulkan laporan hasil kegiatan tepat waktu sehingga mempermudah guru
untuk melakukan proses penilaian. Alat dan bahan akan disediakan oleh sekolah
dan peserta didik dapat mengambil di sekolah dengan cara drive thru. Proses
kegiatan praktik dilakukan di rumah didampingi oleh orang tua. Proses kegiatan
dan hasil kegiatan difoto sebagai bukti lampiran kegiatan.
Untuk pemahaman teori secara individual, masing-masing peserta didik
menggambar rangkaian seri dan paralel. Hasil gambar difoto sebagai bukti
lampiran kegiatan.
Untuk pemantauan kegiatan praktik, guru memanfaatkan platform
Zoom Meeting apakah kegiatan praktik berjalan dengan lancar. Jika ada kendala
guru memdiskusikan dengan peserta didik mencari cara yang mudah dan dapat
dilakukan oleh peserta didik.
Hasil laporan kegiatan dalam bentuk PPT yang materinya sudah
ditentukan oleh guru. Masing-masing kelompok harus mempresentasikan dalam
platform Zoom Meeting dengan jadwal yang ditentukan.

1.3. Pembatasan Masalah


Supaya lebih efektif dan terarah, ruang lingkup yang diteliti dibatasi oleh
hal-hal berikut ini :
1. Penelitian memfokuskan pada kegiatan praktik materi Rangkaian Listrik
khususnya membuat Rangkaian Listrik Paralel.
2. Alat penilaian ketrampilan dalam penelitian ini difokuskan pada hasil
laporan kegiatan dalam bentuk PPT dan presentasi.
3. Penelitian dilaksanakan dan dibatasi pada siswa kelas 6 yang berjumlah 57
siswa SD Stella Maris BSD Tahun Pelajaran 2021/2022, dimana kelas 6A
berjumlah 18 siswa, kelas 6B berjumlah 20 siswa, dan kelas 6C berjumlah
19 siswa.

4 | P e n e l i ti a n T i n d a k a n K e l a s / A d r i a n a R u s ti a s i h / 2 1 2 2
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas,
maka rumusan masalah yang dikemukaan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana kondisi pembelajaran mata pelajaran IPA saat kegiatan praktik
membuat rangkaian listrik paralel dilaksanakan?
2. Apakah metode praktik dengan membuat rangkaian listrik paralel pada
dapat memberi pengalaman bermakna, dapat membangun materi
pembelajaran yang abstrak menuju konkrit dan mengasah aspek
ketrampilan peserta didik?
3. Bagaimana proses pembelajarannya untuk melaksanakan kegiatan praktik
membuat rangkaian listrik paralel?
4. Apakah laporan hasil kegiatan praktik membuat rangkaian listrik paralel
dalam bentuk PPT dan presentasi dapat dijadikan alat penilaian untuk
pencapaian kompetensi ketrampilan?

1.5. Tujuan Penelitian


Sesuai dengan permasalahan yang diteliti, maka tujuan penelitian ini di
antaranya sebagai berikut:
1. Menggambarkan kondisi pembelajaran mata pelajaran IPA saat kegiatan
praktik membuat rangkaian listrik paralel.
2. Mengetahui metode praktik atau percobaan dapat memberi pengalaman
bermakna dan mengasah aspek ketrampilan peserta didik.
3. Menggambarkan proses pembelajaran jarak jauh saat kegiatan praktik
dapat didokumentasikan untuk melengkapi laporan hasil kegiatan.
4. Menentukan laporan hasil kegiatan dalam bentuk PPT dan presentasi
kelompok dapat digunakan sebagai alat penilaian guru untuk pencapaian
kompetensi ketrampilan.

5 | P e n e l i ti a n T i n d a k a n K e l a s / A d r i a n a R u s ti a s i h / 2 1 2 2
1.6. Manfaat Penelitian
1. Manfaat yang diperoleh guru :
 Guru mendapat gambaran tentang kemampuan siswa dalam melakukan
kegiatan praktik.
 Mempermudah penilaian ketrampilan (KI-4) saat kegiatan praktik.
2. Manfaat yang diperoleh siswa :
 Meningkatkan kemauan dan kemampuan siswa dalam melakukan
kegiatan praktik.
 Untuk memotivasi siswa agar lebih aktif dalam kegiatan praktik.
3. Manfaat yang diperoleh sekolah :
 Dapat memberikan gambaran tentang kegiatan praktik dalam proses
pembelajaran bersifat fleksibel.
 Untuk mengetahui potensi peserta didik yang cepat beradaptasi dengan
melakukan kegiatan praktik saat Pembelajaran Jarak Jauh.

6 | P e n e l i ti a n T i n d a k a n K e l a s / A d r i a n a R u s ti a s i h / 2 1 2 2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1. KAJIAN TEORI


2.1.1. Hakikat Belajar dan Pembelajaran
Menurut Hilgard dan Brower mendefinikan belajar sebagai
perubahan dalam perbuatan melalui aktifitas, praktek, dan pengalaman.
Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan diri
pada seseorang. Perubahan tersebut dapat ditunjukkan dalam berbagai
bentuk seperti pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku,
keterampilan, kemampuan, daya reaksi, daya penerimaan, dan lain-lain
(Nana Sudjana, 2005: 28). Menurut Abdul Majid (2012: 135) belajar
merupakan interaksi yang dilakukan antara guru dengan peserta didik
dalam suatu pengajaran untuk mewujudkan tujuan yang ditetapkan.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah suatu proses yang terjadi pada diri individu yang menghasilkan
perubahan tingkah laku.
Dalam Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional
No. 20 Tahun 2003 pasal 1, yang dimaksud dengan pembelajaran adalah
proses interaksi antara pendidik dan peserta didik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar. Sedangkan pengertian pembelajaran menurut
Oemar Hamalik (2010; 59) adalah kegiatan atau upaya yang dilakukan oleh
guru agar siswa atau peserta didik belajar. Kegiatan atau upaya guru
memegang peranan penting, sebab gurulah yang membuat perencanaan,
persiapan bahan, sumber, alat, dan faktor pendukung pembelajaran
lainnya, serta memberikan sejumlah pelayanan dan perlakuan kepada
siswa.
Pembelajaran akan berlangsung efektif apabila mampu
menyebabkan siswa belajar efektif pula. Syaiful Sagala (2010: 60)
menyatakan bahwa pembelajaran yang efektif dan bermakna menunjukkan

7 | P e n e l i ti a n T i n d a k a n K e l a s / A d r i a n a R u s ti a s i h / 2 1 2 2
bahwa selama pembelajaran berlangsung dapat mewujudkan keterampilan,
yaitu peserta didik menguasai kompetensi serta keterampilan yang
diharapkan. Agar tercipta pembelajaran yang efektif perlu digunakan
pendekatan, model atau metode pembelajaran yang tepat. Pemilihan
pendekatan, model, metode mengajar/pembelajaran hendaknya didasarkan
atas beberapa pertimbangan (Nana Syaodih & Erliana 2012: 104).
Pertimbangan tersebut diantaranya adalah tujuan pembelajaran,
karakteristik mata pelajaran, dan kemampuan siswa.

2.1.2 Hakekat Pembelajaran IPA


Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan bagian dari ilmu
pengetahuan atau Sains yang semula dari bahasa Inggris “scientia” yang
berarti saya tahu. Menurut H.W. Fowler, “IPA adalah ilmu pengetahuan
yang sistematis dan dirumuskan, yang berhubungan dengan gejala-gejala
kebendaan dan didasarkan terutama atas pengamatan dan deduksi.”
Pembelajaran IPA merupakan pembelajaran yang membuat
siswa mendapatkan pengalaman langsung sehingga dapat menambah
kekuatan siswa untuk menerima, menyimpan, dan menerapkan konsep
yang dipelajarinya.
Siswa Sekolah Dasar kelas 6 masih dalam proses pertumbuhan
dan perkembangan serta masih dalam taraf berpikir konkrit (operasional
konkrit) menurut Jean Peaget, maka perlu bantuan atau bimbingan dari
guru. Demikian pula guru dalam dalam memberikan bimbingan belajar
mengupayakan adanya media atau alat peraga agar mudah dipahami siswa
baik dalam mengajar perorangan maupun kelompok kecil.

2.1.3 Metode Praktik


Metode memiliki peranan penting dalam pembelajaran. Metode
sebagai alat untuk mencapai tujuan. Ketika tujuan dirumuskan agar peserta
didik memiliki keterampilan tertentu, maka metode yang digunakan harus
sesuai dengan tujuan.

8 | P e n e l i ti a n T i n d a k a n K e l a s / A d r i a n a R u s ti a s i h / 2 1 2 2
Djamarah dan Zain (2002) menyatakan bahwa metode
pembelajaran praktik adalah cara penyajian pelajaran dimana peserta didik
melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri
sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar dengan metode
praktik siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan
sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, menganalisis,
membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri. Dengan demikian siswa
dituntut untuk mengalami sendiri, mencari kebenaran, atau mencoba
mancari suatu konsep/hukum/dalil dan menarik kesimpulan atau proses
yang dialaminya itu.
Pada pembelajaran berbasis praktik siswa lebih diarahkan pada
eksperimental learning (belajar berdasarkan pengalaman konkrit), diskusi
dengan teman, yang selanjutnya akan diperoleh ide dan konsep baru.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa metode
praktik merupakan suatu cara dimana peserta didik melakukan percobaan
dengan mengalami untuk membuktikan sendiri suatu pertanyaan yang
dipelajari sehingga dapat mengembangkan sikap ilmiah dalam diri peserta
didik, juga memberikan gambaran dan pengertian yang lebih jelas daripada
hanya penjelasan lisan sehingga sangat bermanfaat bagi keperluan hidup
sehari-hari.
2.1.3.1. Pentingnya metode praktik bagi siswa adalah :
a. Peserta didik dapat membuktikan kebenaran nyata dari teori-
teori/konsep yang berlaku
b. Diharapkan dengan metode praktik, peserta didik dapat
kepuasan dari hasil belajarnya
2.1.3.2. Pelaksanaan metode praktik :
a. Peserta didik diberi penjelasan dan petunjuk-petunjuk sebelum
melakukan praktik membuat rangkaian listrik paralel di rumah.
b. Peserta didik dibagi dalam kelompok kecil @4-5 anak. Peserta
didik yang ditunjuk berdasarkan kesepakatan yang melakukan
praktik membuat rangkaian listrik paralel. Sedangkan anggota

9 | P e n e l i ti a n T i n d a k a n K e l a s / A d r i a n a R u s ti a s i h / 2 1 2 2
yang lain mendapat tugas sesuai yang diberikan ketua kelompok
melalui diskusi kelompok via zoom.
c. Alat atau bahan yang disediakan oleh peserta didik adalah
kardus bekas untuk alas, gunting, lakban hitam/isolasi bening.
Bahan yang disediakan sekolah adalah baterai, lampu senter,
fiting, saklar dan kabel diambil secara drive thru oleh peserta
didik yang bertugas membuat rangkaian listrik paralel.
d. Peserta didik melakukan praktik/percobaan berdasarkan
perencanaan di rumah. Bila hasilnya belum memuaskan dapat
diulangi lagi untuk membuktikan kebenarannya, selanjutnya
melaporkan hasil praktik melalui PPT dan dipresentasikan
(Lampiran 1. Bentuk Laporan Praktik Membuat Rangkaian Listrik
secara Paralel)
2.1.3.3. Langkah-langkah praktik membuat rangkaian listrik paralel :
a. Secara berkelompok peserta didik melihat video pembelajaran
cara membuat rangkaian listrik paralel. Saat melihat video difoto
sebagai bukti yang dilampirkan pada laporan.
b. Setiap anggota kelompok mendapat tugas yang sudah
ditentukan oleh ketua kelompok.
c. Setiap peserta didik mendapat tugas mendapat tugas membuat
rangkaian seri dan paralel dalam bentuk gambar.
d. Peserta didik yang diberi tugas mempraktikkan membuat
rangkaian paralel segera mempersiapkan alat dan bahan, lalu
membuat rangkaian listrik paralel di rumah.
e. Setelah berhasil di foto sebagai bukti yang dilampirkan pada
laporan
f. Ketua kelompok melakukan diskusi kelompok via zoom atau wag
untuk menarik kesimpulan, membuat laporan, dan melaporkan
hasilnya dalam bentuk PPT yang nantinya akan dipresentasikan.
g. Peserta didik mengulangi kegiatan tersebut berulang-ulang
walaupun sudah berhasil. Peserta didik dengan inderanya akan

10 | P e n e l i ti a n T i n d a k a n K e l a s / A d r i a n a R u s ti a s i h / 2 1 2 2
merasa terlibat langsung dalam pengalaman sehingga
memungkinkan peserta didik lebih terkesan.

2.1.4. Hasil Praktik IPA tentang Membuat Rangkaian Listrik Paralel


Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik
setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai
peranan penting dalam proses pembelajaran. Proses penilaian terhadap
hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan
peserta didik dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui
kegiatan pembelajaran. Selanjutnya dari informasi tersebut, guru dapat
menyusun kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut, baik untuk keseluruhan
kelas maupun individu. Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh :
a. Faktor internal (dari dalam individu yang belajar) yaitu motivasi,
perhatian, pengamatan, dan tanggapan.
b. Faktor Eksternal (dari luar individu yang belajar) yaitu dengan
diciptakan sistem lingkungan belajar yang kondusif yaitu mendapatkan
pengetahuan, penanaman konsep dan ketrampilan, dan pembentukan
sikap.
Menurut Nana Sudjana (1989) menyatakan bahwa hasil belajar
yang diperoleh siswa adalah sebagai akibat dari proses belajar yang
dilakukan oleh siswa, harus semakin tinggi hasil belajar yang diperoleh
siswa.

2.2. Kerangka Berpikir


Berdasarkan Analisa penulis, mengenai upaya pelaksanaan kegiatan
praktik di rumah untuk mendapatkan nilai KI-4 KD 4.5 tentang membuat rangkaian
listrik secara paralel bagi siswa kelas VI semester dua tahun 2021/2022 dengan
menggunakan metode praktik/percobaan diduga dapat menjawab harapan ini.

11 | P e n e l i ti a n T i n d a k a n K e l a s / A d r i a n a R u s ti a s i h / 2 1 2 2
Selama semester 1 guru
memberi tugas secara
Kondisi a. Pengumpulan
individu untuk penilaian
Awal tugas tepat waktu
KI-4 seperti membuat
tidak pernah
mind mapping, tes tertulis
mencapai 100 %
(pengetahuan) dalam
b. Hasil Nilai KI-4
bentuk pengamatan.
Siswa yang KKM
gambar
(75) ada 10-15%

Tindakan a. Memberi tugas secara berkelompok untuk penilaian KI-4 KD


4.5
b. Masing-masing anggota kelompok mendapat tugas yang
ditentukan oleh ketua kelompok.
c. Peserta didik yang mendapat tugas membuat rangkaian listrik
paralel melakukan praktik/percobaan di rumah
d. Diskusi kelompok dilakukan melalui zoom atau WA
e. Laporan Hasil Praktik dibuat dalam bentuk PPT dan
dipresentasikan dengan jadwal yang ditentukan guru
Kondisi
a. Tugas dikumpulkan tepat waktu dan mencapai 100%
Akhir
b. Hasil Nilai KI-4 Siswa semuanya di atas KKM

2.3. Hipotesa Tindakan


Pada penelitian ini, berdasarkan kajian teoritis yang telah penulis
uraikan, maka dapat di tarik hipotesa tindakannya sebagai berikut : Kegiatan
pembelajaran dengan metode praktik dapat dilaksanakan pada masa PJJ dan
dapat meningkatkan hasil belajar siswa terutama penilaian KI-4 IPA tentang
Membuat Rangkaian Listrik Paralel bagi siswa kelas VI SD Stella Maris, Semester
dua, Tahun Pelajaran 2021/2022.

12 | P e n e l i ti a n T i n d a k a n K e l a s / A d r i a n a R u s ti a s i h / 2 1 2 2
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Waktu Penelitian


Penelitian ini mulai dilakukan pada bulan Januari 2022 Semester dua
Tahun Pelajaran 2021/2022. Dalam seminggu pembelajaran IPA 2jp daring dan
1jp luring.
*Persiapan dimulai tanggal 16-28 Januari 2022, yaitu :
a. Membuat penugasan KI-4 Membuat Rangkaian Listrik Paralel
b. Membuat format Laporan Kegiatan Membuat Rangkaian Listrik Paralel
dalam bentuk PPT
c. Membuat jadwal koordinasi tentang pelaksanaan kegiatan dan penyusunan
PPT melalui zoom
d. Membuat Rubrik Penilaiannya
e. Membuat jadwal presentasi
*Pengumpulan data/Pelaksanaan Tindakan pada tanggal Februari - Maret 2022,
yaitu : Penilaian KI-4 KD 4.5 berdasarkan laporan kelompok dan presentasi.
*Analisa data untuk pembahasan dan laporan hasil penelitian April – Mei 2022.

3.2. Tempat Penelitian


Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VI A, VI B, dan VI C
SD Stella Maris. Jumlah siswa 57 anak yaitu Kelas VIA 19 siswa, Kelas VIB 20
siswa, dan Kelas VIC 18 siswa.

13 | P e n e l i ti a n T i n d a k a n K e l a s / A d r i a n a R u s ti a s i h / 2 1 2 2
3.3. Subyek Penelitian
Di dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah siswa SD
Stella Maris kelas VI yang berjumlah 57 siswa, terdiri dari laki-laki berjumlah 32
siswa dan perempuannya sejumlah 25 siswa. Tingkat kemampuan siswa tiap
kelas heterogen.

3.4. Sumber Data


Sumber data berasal dari subyek yang diteliti, dalam hal ini adalah data
hasil nilai KI-4 KD 4.5 siswa kelas VI. Teknik evaluasi yang digunakan untuk
mendapatkan data tersebut melalui lembar rubrik penilaian. Rubrik penilaian
digunakan untuk mencatat skor hasil penilaian keberhasilan berdasarkan
Laporan Kegiatan membuat rangkaian listrik dalam bentuk PPT dan presentasi.
Adapun aspek rubrik penilaian tersebut meliputi :
- Tugas Kelompok :
a. Pembagian tugas dalam kelompok.
b. Menyajikan tujuan dan dasar teori.
c. Alat/bahan dan fungsinya.
d. Menyajikan langkah-langkah membuat rangkaian paralel.
e. Menyajikan hasil praktik melalui foto/video.
f. Menyajikan pembahasan.
g. Menyajikan kesimpulan.
h. Menyajikan kesan dan saran.
i. Kemampuan saat presentasi.
- Tugas Individu :
a. Menyajikan foto menyimak video pembelajaran membuat rangkaian listrik
sederhana.
b. Menyajikan foto gambar rangkaian seri.
c. Menyajikan foto gambar rangkaian paralel.
d. Partisipasi saat membuat laporan.

3.5. Prosedur Penelitian

14 | P e n e l i ti a n T i n d a k a n K e l a s / A d r i a n a R u s ti a s i h / 2 1 2 2
a. Peneliti adalah guru mapel IPA di kelas VI. Pada tahap awal saat PJJ, peneliti
menunjukkan cara membuat rangkaian seri dan paralel melalui video.
b. Berdiskusi dengan siswa tentang kesediaan melakukan praktik/percobaan
membuat rangkaian listrik di rumah. Membuat rangkaian seri lebih mudah
daripada membuat rangkaian paralel. Disepakati membuat rangkaian listrik
paralel di rumah yang dilakukan oleh seorang siswa sebagai wakil kelompok.
Bahan berupa kabel, baterai, lampu bohlam, fiting dan saklar disediakan
sekolah dan siswa mengambil dengan cara drive thru.
c. Pada tahap tindakan, peneliti membagi siswa dalam kelompok-kelompok (1
kelompok 4-5 siswa) dan menjelaskan tugas yang harus dilaksanakan siswa
dalam kelompok. Peneliti mengupload format laporan kegiatan membuat
rangkaian listrik paralel, lembar rubrik penilaiannya dan jadwal koordinasi
finalisasi PPT serta jadwal presentasi. Pemantauan pelaksanaan kegiatan
dilakukan peneliti saat proses kegiatan belajar mengajar mapel IPA.
d. Tahap akhir untuk mendapatkan data penelitian, siswa melakukan presentasi
dan mengupload PPT nya ke WA peneliti. Peneliti melakukan penilaian
berdasarkan PPT tersebut dan hasil presentasi. Aspek-aspek yang dinilai
terdapat dalam rubrik penilaian.
e. Diakhir penelitian ini, peneliti mempunyai harapan atau target yang akan
dicapai adalah semua siswa dalam kelompoknya masing-masing
bertanggung jawab terhadap tugasnya dan nilai siswa semuanya di atas
KKM.

3.6. Teknik Pengumpulan Data


Teknis pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
berupa aspek-aspek yang dinilai dalam rubrik penilaian yang berupa skor dan
dikonversi dalam bentuk nilai hasil/angka (kwantitatif).
Tabel Hasil Nilai KI-4 Kd 4.5 Membuat Rangkaian Listrik Paralel
No Nama (VIA) Nilai Nama (VIB) Nilai Nama (VIC) Nilai
.
1. Aaron Viriya I 100 Agatha Rati A 96,2 Albertino Papilon P 86,5
2. Adrian Harra E 92,3 Alissa Aletta A 94,2 Alicia Rachel 100
3. Alissa Stenlin 96,2 Bernardus R P 94,2 Anthony Revano I H 88,5
4. Callysta Lee A 100 Darren Yeung 94,2 Barnet Lemuel P S 98,1

15 | P e n e l i ti a n T i n d a k a n K e l a s / A d r i a n a R u s ti a s i h / 2 1 2 2
5. Caroline Vega 96,2 Fabiano Adi N 86,5 Brandon Handigouw 98,1
6. Darrel Petra S 90,4 Felicia Gwyneth Y 96,2 Callysta Catania M 100
7. Devon Willem S 100 Gabriella Kaira V 99 Filbert Ethan S 96,2
8. Elleonora Hiasinta 96,2 Kaleb Jerikho D 84,6* Fransiskus Austino 92,3
9. Gracielle M 100 Kassiopeia M 99 Hanella Nathania 90,4
10. Helen Safira A 98,1 Keane Jeremia T 96,2 Helen Wijaya 100
11. Ida Bagus Made 88,5 Madeleine S C S 96,2 Keandra Giri P 98,1
12. Juan Hasiholan 96,2 Nicholas Wijaya 96,2 Marcellinus Nicholas 96,2
13. Keiko Josephiany 84,6* Patricia Agustin 98,1 Margareta Bianca A 98,1
14. Octavianus A R 90,4 RM Raizel Kiano 100 Nathania Hartono 98,1
SS
15. Tama Nathanael 94,2 Rafael Dhimas P 84,6* Ocxen Tjandraputra 98,1
16. Toby Hiskia Y M 100 Samantha Sri A 100 Rainer Konelius B 100
17. Xyerra Virginia K 100 Stephanus Raphael 84,6* Samuel Darren O 96,2
18. Yohanes Pandu 98,1 Valentino Keanu 88,5 Sheryl Octaviana D 96,2
DS
19. Vincentia Andrea K 100 Vincent Samuel 84,6*
20. William Immanuel C 94,2

13 siswa 32 siswa 12 siswa

Sedangkan nilai kualitatif bersadarkan dari aspek kesan dan saran


pada rubrik penilaian, dimana 89,5% siswa memberikan kesan dan saran yang
bersifat positif seperti senang dan bangga serta ingin mencoba lagi ketika
percobaannya berhasil dan ingin melakukan kegiatan praktik lagi untuk materi IPA
yang lain, 5,3% siswa memberikan kesan dan saran yang bersifat negative seperti
pusing, tugasnya berat dan tugasnya diringankan serta 5,2% siswa tidak
memberikan kesan dan saran.
No Nama (VIA) Sko Nama (VIB) Skor Nama (VIC) Sko
. r r
1. Aaron Viriya I 4 Agatha Rati 4 Albertino Papilon P 4
Anindita
2. Adrian Harra E 4 Alissa Aletta A 4 Alicia Rachel 4
3. Alissa Stenlin 4 Bernardus R P 4 Anthony Revano I H 2
4. Callysta Lee 4 Darren Yeung 4 Barnet Lemuel P S 4
Abadi
5. Caroline Vega 4 Fabiano Adi N 4 Brandon Handigouw 4
6. Darrel Petra S 4 Felicia Gwyneth Y 4 Callysta Catania M 4
7. Devon Willem S 4 Gabriella Kaira V 4 Filbert Ethan S 4
8. Elleonora Hiasinta 4 Kaleb Jerikho D 4 Fransiskus Austino 2
9. Gracielle M 4 Kassiopeia M 4 Hanella Nathania 3

16 | P e n e l i ti a n T i n d a k a n K e l a s / A d r i a n a R u s ti a s i h / 2 1 2 2
10. Helen Safira A 4 Keane Jeremia T 4 Helen Wijaya 3
11. Ida Bagus Made 4 Madeleine S C S 4 Keandra Giri P 4
12. Juan Hasiholan 4 Nicholas Wijaya 4 Marcellinus Nicholas 4
13. Keiko Josephiany 4 Patricia Agustin 4 Margareta Bianca A 4
14. Octavianus A R 4 RM Raizel Kiano SS 4 Nathania Hartono 4
15. Tama Nathanael 4 Rafael Dhimas P 4 Ocxen Tjandraputra 3
16. Toby Hiskia Y M 4 Samantha Sri A 4 Rainer Konelius B 4
17. Xyerra Virginia K 4 Stephanus Raphael 4 Samuel Darren 4
Okno
18. Yohanes Pandu 4 Valentino Keanu DS 4 Sheryl Octaviana D 4
W
19. Vincentia Andrea K 4 Vincent Samuel 2
20. William Immanuel C 4

51 siswa 3 siswa 3 siswa

3.7. Teknik Analisa Data


Jenis data yang dianalisis pada penelitian ini adalah adalah data
kualitatif dan data kuantitatif.
* Data kualitatif diperoleh dari skor aspek kesan dan saran pada rubrik penilaian
dengan ketentuan :
a. skor 4  memberi kesan dan saran bersifat positif (51 siswa)
b. skor 3  memberi kesan dan saran bersifat negative (3 siswa)
c. skor 2  tidak memberi kesan dan saran (2 siswa)

* Data kuantitatif berupa nilai hasil siswa yang dimana data kualitatif yang sudah
tergabungkan pada rubrik penilaian. Nilai hasil siswa di peroleh dari skor yang
diperoleh siswa dibagi skor maksimum dalam rubrik penilaian dikalikan 100.

17 | P e n e l i ti a n T i n d a k a n K e l a s / A d r i a n a R u s ti a s i h / 2 1 2 2
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Kondisi Awal


Proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di kelas VI sangat
dipengaruhi kondisi pandemic Covid-19, di mana proses pembelajaran
dilaksanakan secara daring/PJJ.
Pada semester 1, dalam proses pembelajaran, peneliti selalu berupaya
menyesuaikan kegiatan siswa khususnya penugasan KI-4 dengan kompetensi
yang harus dicapai siswa atau Kompetensi Dasar. Penugasan KI-4 masih dapat
dilaksanakan dalam bentuk:
a. membuat mind mapping
b. menggambar objek
c. memberi keterangan dengan menjelaskan prosesnya atau pertanyaaan
tertulis secara teoritis dengan mengamati gambar.
Semua penugasan dilaksanakan secara individu dan hasilnya diupload
pada GD, WA peneliti atau Aplikasi Quintal.
Berdasarkan pengamatan peneliti, dengan kondisi kemampuan siswa
yang heterogen dan penugasan KI-4 secara individu, maka peneliti masih
menjumpai beberapa siswa yang selalu terlambat atau tidak mengumpulkan tugas

18 | P e n e l i ti a n T i n d a k a n K e l a s / A d r i a n a R u s ti a s i h / 2 1 2 2
walaupun sudah diingatkan sehingga hasil nilai KI-4 yang diperoleh siswa sebatas
KKM (75) saja.
Selama proses pembelajaran berjalan, peneliti merasakan ada sebagian
proses pembelajaran yang seharusnya dilaksanakan tapi peneliti merasa ragu-
ragu, bisa atau tidak proses pembelajaran terebut dilaksanakan.
Akhirnya di awal Semester 2, peneliti merancang proses pembelajaran
dengan metode praktik pada materi Membuat Rangkaian Listrik Paralel.
Melalui diskusi antara peneliti dan siswa disepakati proses
pembelajaran dengan metode praktik yang dilaksanakan di rumah dalam bentuk
kelompok untuk mencapai kompetensi KD 4.5.
Siswa harus belajar bekerjasama dengan kelompoknya dan diskusi
dengan kelompoknya dengan menggunakan WA atau zoom sesuai kesepakatan
kelompok.

4.2 Deskripsi Tindakan


a. Peneliti membagi kelas VIA menjadi 4 kelompok, kelas 6B menjadi 4
kelompok dan kelas VIC menjadi 4 kelompok dan menentukan ketua masing-
masing kelompok.
b. Peneliti menjelaskan dan mengupload format laporan, rubrik penilaian dan
jadwal koordinasi dan presentasi
c. Masing-masing ketua kelompok melakukan koordinasi dengan anggota
kelompoknya
d. Peneliti melakukan pemantauan sesuai jadwal
e. Tiap kelompok presentasi dan mengumpulkan PPT sebagai laporan kegiatan
Berdasarkan hasil pengamatan dari peneliti sendiri dapat dikatakan
bahwa proses pembelajaran dengan metode praktik untuk mencapai KD 4.5
berjalan dengan baik dan hasilnya sesuai dengan kriteria yang peneliti harapkan.
Berdasarkan observasi peneliti dari 12 kelompok, ada 1 kelompok yang
terkendala dengan karakter anggotanya yang sulit diajak bekerja sama, walaupun
pada akhirnya kelompok tersebut dapat menyelesaikan tugasnya. Saran dari
peneliti, laporkan apa adanya karena tugas kelompok bukan berarti hasil nilainya
sama, tergantung peran sertanya, tugasnya dilaksanakan atau tidak, bisa diajak

19 | P e n e l i ti a n T i n d a k a n K e l a s / A d r i a n a R u s ti a s i h / 2 1 2 2
kerjasama atau tidak. Aspek-aspek tersebut sudah tercantum dalam rubrik
penilaian. Kondisi ini akan berpengaruh pada data kualitatif.

4.3 Deskripsi hasil


Dari hasil penelitian di atas, peneliti berpendapat bahwa proses
pembelajaran dengan metode praktik/percobaan dapat dilaksanakan di rumah
dalam bentuk kelompok dan dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar
siswa khususnya penilaian KI-4 KD 4.5 dalam materi Membuat Rangkaian Listrik
Paralel pada mata pelajaran Imu Pengetahuan Alam.
Dari tindakan penelitian yang sudah dilakukan, peneliti menemukan
kemajuan yang berarti. Prosentase siswa yang tuntas melebihi KKM yang
ditentukan, artinya mengalami peningkatan yang sangat baik. Untuk jelasnya
dapat diperhatikan kriteria di bawah ini berdasarkan tabel hasil Nilai KI-4 siswa Kd
4.5 di atas sebagai data kuantitatif yaitu :
a. Kriteria A (91<X<=100) : 44 siswa (77,2%)
b. Kriteria B (83<X<=91) : 13 siswa (22,8%)
c. Kriteria C (75<=X<=83) : 0 siswa (0%)
d. Kriteria D (<75 artinya tidak tuntas) : 0 siswa (0%)

Berdasarkan kriteria diatas dapat diketahui bahwa prosentase siswa


yang sudah tuntas melebihi KKM 100% (Kriteria A dan B). Tidak ada siswa yang
terlambat mengumpulkan laporan dan metode praktik dalam proses pembelajaran
dapat dilakukan di rumah secara berkelompok.
Pada proses pembelajaran ini, siswa menjadi lebih aktif, berani
bertanya, mau mencoba lagi jika gagal, dan lebih percaya diri dan mandiri dalam
melaksanakan tugas.
Berdasarkan uraian tersebut, hasil penelitian tindakan kelas ini
membuktikan bahwa metode praktik/percobaan dapat digunakan untuk proses
pembelajaran di rumah khususnya untuk membelajarkan materi rangkaian listrik
pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada siswa kelas VI di sekolah
dasar.

20 | P e n e l i ti a n T i n d a k a n K e l a s / A d r i a n a R u s ti a s i h / 2 1 2 2
Dalam proses pembelajaran yang peneliti lakukan, selama proses
kegiatan ada 3 karakter siswa :
a. Sejumlah 12 siswa yang selalu bernilai baik pada proses kegiatan. Mereka
hampir di setiap penilaian harian mendapatkan nilai baik karena rajin belajar
dan mau berbagi dengan teman. Bagi anak-anak tersebut diberi tugas
sebagai ketua kelompok/tutor sebaya agar mereka dapat mengatur teman-
temannya dan membantu teman-teman untuk bertanya bila ada yang belum
dipahami.
b. Sejumlah 32 siswa yang mendapat nilai cukup baik (lebih dari KKM) dan
meningkat setelah ada penerapan metode praktik/percobaan dilakukan di
rumah Dengan demikian sebagian besar siswa juga akan lebih baik nilai
prestasinya bila dalam proses pembelajaran juga dilakukan metode
pembelajaran yang sesuai
c. Sejumlah 13 siswa lagi, biasanya mendapat nilai KKM (75). Berdasarkan
tabel nilai hasil KI-4 KD 4.5, nilai minimal untuk proses pembelajaran dengan
metode praktik adalah 84,6. Hal ini menunjukkan karena siswa termotivasi
untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran karena tugas dalam bentuk
kelompok, siswa bisa berdiskusi dengan ketua kelompok bagian tugas yang
dapat diselesaikan dan bertanya dengan teman sebaya bila mengalami
kesulitan. Siswa tidak merasa terbebani dengan tugas sehingga dapat
diselesaikan tepat waktu.
Dengan demikian proses pembelajaran yang dilakukan dapat mencapai
ketuntasan yang optimal.

21 | P e n e l i ti a n T i n d a k a n K e l a s / A d r i a n a R u s ti a s i h / 2 1 2 2
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil-hasil penelitian dan serta pembahasan yang
diuraikan di atas, maka pada penelitian ini dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan materi Rangkaian Listrik Paralel
dengan penerapan metode praktik/percobaan dapat dilaksanakan pada masa
PJJ dalam bentuk kelompok serta hasil praktik untuk nilai KI-4 KD 4.5 siswa.
Nilai KI-4 KD 4.5 siswa tuntas 100%, dengan nilai minimal 84,6. Semua
kelompok mengumpulkan tugas/PPT tepat waktu.
2. Proses pembelajaran daring dengan metode praktik/percobaan yang
dilaksanakan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi Rangkaian
Listrik Paralel cukup efektif untuk meningkatkan nilai KI-4 siswa. Dengan
melakukan praktik/percobaan siswa akan menemukan sendiri ilmu
pengetahuan dan mendapatkan pengalaman yang bermakna atau sulit
dilupakan.

5.2. Saran

22 | P e n e l i ti a n T i n d a k a n K e l a s / A d r i a n a R u s ti a s i h / 2 1 2 2
1. Untuk guru SD sebaiknya dalam proses pembelajaran menggunakan metode
pembelajaran yang tepat sesuai kompetensi yang akan dicapai siswa.
2. Untuk siswa SD sebaiknya belajar mengamati atau mengidentifikasi keadaan
lingkungan, mencatat benda-benda disekitar dan kegunaannya,
menumbuhkan sikap mau mencoba dan berani bertanya kepada oaring
disekitar bila menemui hal-hal yang belum diketahui.
3. Untuk orang tua sebaiknya mendukung kegiatan siswa yang dilakukan di
rumah untuk perkembangan putra-putrinya. Pengenalan lingkungan sebaiknya
dilakukan juga sejak dini.

23 | P e n e l i ti a n T i n d a k a n K e l a s / A d r i a n a R u s ti a s i h / 2 1 2 2
DAFTAR PUSTAKA

.
M.J.A, Irene, S, Fransiska, K, Wini, 2017, Tematik Terpadu, Tema “Tokoh dan
Penemuan (6C) dan Globalisasi (6D)”, Penerbit Erlangga.
Daftar Nilai, Ilmu Pengetahuan Alam (KI-4), Kelas 6, T.A 2021/2022.
Hakekat Belajar dan Pembelajaran. https://pustaka.ut.ac.id/lib/wp
Hakekat Pembelajaran IPA. https://repo.iain.tulungagung.ac.id
Metode Praktik. https://www.wawasanpendidikan.com
LAMPIRAN

vii | P e n e l i ti a n T i n d a k a n K e l a s / A d r i a n a R u s ti a s i h / 2 1 2 2

Anda mungkin juga menyukai