Oleh:
Tutut Endri Purbowati
NIP. 131 658 343
Kemitraan antara:
Lembaga Penelitian Universitas Malang
dengan
Ditjen Peningkatan Mutu Pendidikan Tenaga Kependidikan
Mengetahui, Peneliti
Kepala SMKN 2 Buduran
Sidoarjo
Menyetujui,
Ketua Lembaga Penelitian UM
dan hasil belajar sebagai upaya penggunaan pendekatan kuis tim untuk
penelitian ini,kepada:
sempurna. Kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini
sangat diharapkan. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi kemajuan proses
umumnya.
Peneliti
BAB I
PENDAHULUAN
semacam ini perlu disikapi secara sinergis oleh pelaku pembelajar antara lain:
Persoalan yang sangat menonjol dan perlu tindakan dengan segera dan
guru pembimbing, dan para instansi yang terkait dengan praktek kerja industri,
kelompok siswa. Menjelang penyelesaian tugas akhir project work siswa dituntut
memiliki komitmen kerja dan tanggung jawab yang tinggi dalam mengemban
belajarnya. Keadaan ini memerlukan upaya dari para guru bidang studi maupun
guru pembimbing untuk segera mengambil tindakan edukatif, baik yang berupa
kerjasama, dan membangun rasa percaya diri individu, serta membangun dan
Guru dan siswa memiliki hubungan yang sinergis dalam suasana yang
menumbuhkan kepercayaan satu sama lain secara terus menerus, sehingga dapat
pembelajaran aktif klasikal, akan lebih efektif jika menggunakan strategi atau
pendekatan yang tepat. Pendekatan yang sering digunakan oleh para guru
Jereme Bruner membahas sisi sosial proses belajar dalam buku klasiknya,
manusia untuk merespon orang lain dan untuk bekerjasama dengan mereka guna
mencapai tujuan, ”yang mana hal ini dia sebut resiprositas (hubungan timbal-
bisa dimanfaatkan oleh guru untuk menstimulasi kegiatan belajar. Dia menulis
sebagai berikut: ”Di mana dibutuhkan tindakan bersama, dan di mana resiprositas
diperlukan bagi kelompok untuk mencapai suatu tujuan,di situlah terdapat proses
kelompok”(Bruner :1966).
belajar kolaboratif yang sedemikian populer dalam lingkup pendidikan masa kini.
Menempatkan siswa dalam kelompok dan memberi mereka tugas yang menuntut
mereka untuk bergantung satu sama lain dalam mengerjakannya merupakan cara
untuk membicarakan apa yang mereka alami bersama teman yang mengarah
belajar dan mengajar di kelas memang dapat menstimulasi belajar aktif, namun
Apa yang didiskusikan siswa dengan teman-temannya dan apa yang diajarkan
yang terbaik, pemberian tugas yang berbeda kepada siswa akan mendorong
mereka untuk tidak hanya belajar bersama namun juga mengajarkan satu sama
kecenderungan bahwa, (1) sebagian siswa cerdas belum bisa mencapai prestasi
yang diharapkan, (2) sebagian siswa belum menyadari tanggung jawabnya dalam
penyelesaian tugas secara individu maupun kelompok, (3) Sebagian siswa belum
paham bagaimana bekerja secara tim, (4) kurangnya pemahaman diri masing-
masing siswa dalam penyelesaian tugas kelompok, (5) masih adanya siswa yang
terlalu bergantung dengan teman, (6) sebagian siswa belajar kurang bersungguh-
sungguh,asal-asalan,terpaksa dsb.
tim dipandang sebagai metode atau pendekatan paling tepat untuk meningkatkan
tanggung jawab individu dalam kelompok belajar. Pada pembelajaran aktif Kuis
menyelesaikan sebuah tugas. Hal itu dapat dicapai dengan cara : Pertama,
Kedua, pengaturan siswa dalam kelompok kecil yang heterogen menantang dan
memotivasi siswa untuk saling membantu, berbagi tugas dan mendukung belajar
teman lainnya dalam kelompok. Ketiga, penumbuhan rasa tanggung jawab untuk
belajar dan bekerja sama dalam upaya bersaing antar kelompok. Keempat,
terjadinya proses membangun tim atau kelompok yang kuat dalam belajar.
kuis tim, peneliti menganggap penting untuk menerapkan pendekatan ini sebagai
B. Perumusan Masalah
belajar ?
bentuk catatan jurnal, lembar observasi, dan kualitas tugas serta kuesioner untuk
sehingga siswa dapat beraktualisasi diri secara optimal dan mencapai prestasi
maksimal.
C. Pemecahan Masalah
2. Semua kelompok diberi materi yang sama dan diberi tugas untuk
masing.
5. Presentasi kuis dilaksanakan dalam dua termin yaitu termin pertama
6. Pemenang kuis termin pertama dan pemenang kuis termin kedua diberi
kesempatan untuk presentasi melalui kuis dalam tatap muka yang lain.
Para ketua kelompok yang lain sebagai pengamat dan penilai dan anggota
D. Tujuan Penelitian
sumbangan nyata untuk dikembangkan dimasa yang akan datang sebagai langkah
mewujudkan team work yang memiliki tanggungjawab dan dedikasi yang tinggi
tindakan kelas berikutnya oleh guru BP/BK khususnya dan untuk semuaguru pada
umumnya, dalam upaya peningkatan professional masing-masing bidang yang
Sumber datanya adalah siswa kelas III jurusan Akuntansi -1 dengan jumlah 42
pengamatan oleh para guru BP/BK dan wali kelas, bahwa kelas ini terdiri dari
wawancara singkat oleh guru BP/BK, siswa cenderung pasif, acuh tak acuh dan
G. Definisi Operasional
pembentukan (authorship) sikap yang lebih baik dan dapat diterima individu
disepakati bersama dan bergerak menuju arah yang mereka tentukan yang
JeromeBruner membahas sisi sosial dari proses belajar dalam buku klasiknya
mendalam manusia untuk merespon orang lain dan bekerjasama dengan mereka
guna mencapai tujuan,”yang mana hal ini dia sebut resiprositas( hubungan timbal
balik ).
dimanfaatkan oleh guru untuk menstimulasi kelompok dalam kegiatan belajar. Dia
(Bruner: 1996).
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pendekatan kuis tim adalah salah satu bentuk atau bagian dari
Wilis D,1988).
kecerdasan.
Belajar aktif melalui pendekatan kuis tim ini memiliki cirri khusus sebagai
berikut:
terhadap pelajaran.
Pengembangan diri melalui pembelajaran aktif kuis tim lebih efektif bila
didukung oleh lingkungan belajar yang kondusif. Lingkungan kondusif ini biasa
membantu siswa dalam belajar melalui kondisi yang dapat meningkatkan memori
kelompok .
diri melalui pendekatan pembelajaran aktif kuis tim mempunyai cirri-ciri sebagai
berikut:
2. Topik masalah yang dibahas berkaitan erat dengan dunia nyata siswa
3. Mengorganisasikan topic masalah yang dibahas berdasarkan
mempresentasikan apa yang telah mereka pelajaridalam suatu unjuk kerja atau
belajarnya sendiri.
membawa pada pembebasan pengakuan kebenaran dan tidak melarikan diri dari
kemudian melaksanakan tugas yang telah disepakati antara pemberi tugas dan
Rogers,1981 :185)
Ada lima elemen penting yang harus ada dalam suatu kelompok belajar antara
lain:
2. Jumlah anggota kelompok harus desuai dengan materi bahasan dan waktu
1. Kelompok Informal
dalam satu periode pengajaran. Kelompok ini biasanya hanya terdiri dari dua
orang siswa. Tujuan kelompok ini adalah untuk menjelaskan harapan akan hasil
yang ingin dicapai , membantu siswa untuk lebih focus pada materipembelajaran,
2. Kelompok Formal
Suatu tugas dengan baik,kelompok ini bisa bekerja beberapa hari atau bahkan
yang lebih panjang (misalnya satu semester atau satu tahun). Tujuannya adalah
memberi suatu dukungan yang berkelanjutan antara satu dengan yang lainnya.
Fase 1 : Pendahuluan
Pembelajaran dengan pendekatan kuis tim yang akan digunakan , dan tujuan
kelompok belajar.
Guru menyajikan konsep kunci secara verbal dalam bentuk garis besar atau
C. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan yang diajukan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah “
penggunaan pendekatan kuis tim untuk meningkatkan tanggungjawab individu
dalam kelompok belajar kelas III Akuntansi -1 SMK Negeri 2 Buduran Sidoarjo”.
BAB III
METODE PENELITIAN
coba sebuah model pembelajaran yang diamati kemudian direfleksi, dianalisis dan
B. Model Penelitian
dan Mc. Taggart (1998) mengadopsi dari Suranto, 2000; 49, model ini
menggunakan sistem spiral refleksi diri yang dimulai dari rencana, tindakan,
pengamatan, refleksi dan perencanaan kembali yang merupakan dasar untuk suatu
200;17, “Stephen Kemmis has created a well known representation of the action
research spiral …”. Peneliti menggunakan model ini karena dianggap paling
kegiatan/ perubahan tingkah laku siswa. Menurut Waseno (1994 : 17) Proses
penelitian tindakan ini merupakan proses daur ulang mulai dari tahap
C . Rancangan Penelitian
SIKLUS I
a. Rencana tindakan 1:
disiapkan.
tugas atau beban yang di emban, melaksanakan tugas dan konsultasi bila
tugas.
SIKLUS II
a. Rencana Tindakan 2
dipergunakan untuk menentukan hasil akhir dari kegiatan pada siklus II.
D. Instrumen Penelitian
b. Lembar observasi
c. Skenario pembelajaran
d. Satuan layanan
e. Silabus pembelajaran
f. Wawancara
BAB IV
dan tatap muka ke III presentasi kuis tim dan pengisian angket. Tatap
Pelaksanaan Tindakan.
tiga yang dipimpin oleh Miftakhul Ulum. Pada pertemuan kedua ini
skor 140 dan kelompok VIII Septi mendapat skor 90, sedangkan dua
berikut :
asing dengan materi ini, banyak istilah yang tidak dimengerti, geli
kelompok VII. Pada sesson ini peneliti dibantu oleh guru-guru PPL
b. Hasil belajar
Hasil belajar pada siklus pertama diperoleh nilai dari dua bidang
yaitu (1) Nilai presentasi dan (2) nilai tugas pembuatan soal kuis. Masing-
c. Refleksi
hasil diskusi kelompok secara intensif. Siswa perlu dorongan untuk aktif
bervariasi, hasil kerja individu juga sangat bervariasi, hal ini sangat di
pengarui oleh beberapa faktor antara lain : situasi dan kondisi bulan puasa,
dan tatap muka ke III presentasi kuis tim dan pengisian angket. Tatap
Kelompok IV : LotusaMaylinda P.
selesai.
b. Pelaksanaan Tindakan II
muka kedua ada 4 kelompok yang maju untuk presentasi kuis, dan 4
tatap muka ke tiga selesai akan diadakan refleksi dan pengisian angket
tim.
maju pertama kalinya. Dari undian tersebut ternyata yang maju adalah
VI 405, kelompok V390. Dengan demikian yang akan maju pada kuis
kelompok III 475, Kelompok VII 455, kelom pok IV 430 , kelompok
II 405.
adalah:
420, kelompok VIII 420, kelompok I 410. dan kelompok IV 400. Pada
400.
pengisian angket umpan balik kegiatan. Untuk tatap muka ketiga atau
melebar.
c. Observasi dan Pencatatan Data Hasil Belajar
Hasil belajar pada siklus kedua diperoleh nilai dari dua bidang
yaitu (1) Nilai presentasi dan (2) nilai tugas pembuatan soal kuis
metode pembelajaran aktif kuis tim tersebut agar bisa melihat secara
baik makna yang dirumuskan maupun makna yang dihayati (reference and sense
secara sehat akan terbentuk melalui kegiatan kelompok belajar semacam ini.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran aktif kuis tim dapat
tanggung jawab tersebut dapat diamati atau diketahui melalui partisipasi siswa
B. Saran-saran
pembelajaran aktif kuis tim perlu dilaksanakan secara optimal pada mata pelajaran
yang lain. Penggunaan pembelajaran model aktif ini dapat di gunakan untuk
Jakarta, PT Gramedia
Silberman L Manvil, 1996. Active Learning, Bandung PT. Nusa Media Arikunto,
Jakarta, Grasindo
LAMPIRAN 1.
No Mengukur Tentang
Pertanyaan Penggunaan Metode Kuis Tim Terhadap
2. Pembelajaran melalui Kuis Tim memotivasi anda untuk belajar lebih semangat
a. Sangat setuju c. Ragu-ragu
b. Setuju d. Tidak Setuju
4. Metode kuis tim membuat belajar dalam suasana kelas menjadi lebih hidup
a. Sangat setuju c. Ragu-ragu
b. Setuju d. Tidak Setuju
LAMPIRAN 5.
HASIL PENSKORAN KUIS
SIKLUS I
Penampilan Skor
Jumlah
Kelompok I II III IV V VI VII VIII
I 425 450 460 420 405 435 390 2985
II 410 425 470 450 455 425 405 3040
III 410 470 400 420 425 425 420 2970
IV 460 400 390 475 425 440 435 3025
V 495 405 475 430 505 455 530 3295
VI 410 415 450 430 415 425 400 2945
VII 480 470 520 550 390 405 410 3225
VIII 235 450 465 420 360 435 400 2765
Jumlah 2900 3035 3175 3160 2930 3055 3005 2990
SIKLUS II
Penampilan Skor
Jumlah
Kelompok I II III IV V VI VII VIII
I 425 450 460 420 405 435 390 2985
II 410 425 470 450 455 425 405 3040
III 410 470 400 420 425 425 420 2970
IV 460 400 390 475 425 440 435 3025
V 495 405 475 430 505 455 530 3295
VI 410 415 450 430 415 425 400 2945
VII 480 470 520 550 390 405 410 3225
VIII 235 450 465 420 360 435 400 2765
Jumlah 2900 3035 3175 3160 2930 3055 3005 2990