DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS WILAYAH VI AGAM - PASAMAN
SMK NEGERI 1 AMPEK NAGARI
Jl. Raya Bawan – Manggopoh Km 4 Durian Tinggalang
Email : smkamnag@yahoo.co.id Hp. 08116612303
DESMAN, S.Pd.I,MA
NIKA DAYANI, SPd
NIP. 19751111 200901 1 004
LAMPIRAN :
1 MATERI
SISTEM PEMBUKUAN (PENCATATAN) AKUNTANSI PEMERINTAH DAN BASIS
PENCATATAN AKUNTANSI PEMERINTAH.
Sistem pembukuan (pencatatan) akuntansi pemerintahAkuntansi pemerintah
(keuangan daerah) merupakan salah satu jenis akuntansi, maka di dalam akuntansi
pemerintah (keuangan daerah) juga terdapat proses pengidentifikasian, pengukuran,
pencatatan, dan pelaporan transaksi-transaksi keuangan ekonomi yang terjadi di
pemerintah daerah. Ada beberapa sistem pencatatan yang dapat digunakan, yaitu sistem
pencatatan single entry, double entry, dan triple entry. Salah satu yang membedakan
pembukuan dan akuntansi adalah dalam penggunaan sistem pencatatan. Pembukuan
hanya menggunakan sistem pencatatan single entry, sedangkan akuntansi dapat
menggunakan double entry dan triple entry.
1. Single Entry
Sebelum ada UU nomor 17 tahun 2003 pengelolaan keuangan negara
dilakukan dengan pencatatan tunggal (single entry) dengan menggunakan cash
basis. Akuntansi pemerintah sangat sederhana (simple). Buku yang digunakan
antara lain, buku kas umum (BKU), buku kas tunai, buku bank, buku pengawasan
dana Uang Yang Harus Dipertanggungjawabkan (UHYD), buku pengawasan
kredit anggaran permata anggaran, buku persekot, buku pungutan dan penyetoran
pajak. Pembukuan transaksi ekonomi dilakukan dengan mencatat secara
tunggalLaporan yang dibuat dalam sistem single entry sangat sederhana, antara
lain Laporan Keadaan Kas (LKK), dan Laporan Keadaan Kredit Anggaran (LKKA).
Kelebihan sistem pencatatan single entry antara lain : sederhana, mudah
dipahami, tidak memerlukan waktu lama untuk membuatnya, dan SDM yang
mengerjakan tidak harus profesional. Namun, akuntansi berbasis single entry
mempunyai beberapa kekurangan antara lain, kurang bagus untuk pelaporan
(kurang memudahkan penyusunan laporan), sulit menemukan kesalahan
pembukuan yang terjadi, kurang informatif karena hanya berisikan informasi
tentang aset dan kewajiban.
Sistem tata buku tersebut merupakan sebagian kecil dari akuntansi. Oleh
karena itu dalam akuntansi terdapat sistem pencatatan yang lebih baik, dan dapat
mengatasi kelemahan di atas. Sistem ini disebut sistem double entry. sistem
pencatatan double entry inilah yang sering disebut akuntansi.
2. Double Entry
Sistem pencatatan double entry sering disebut juga sistem tata buku
berpasangan. Sistem double entry yaitu pencatatan debet dan kredit. Sejak
digunakannya sistem tata buku berpasangan, setiap pencatatan transaksi harus di
analisa terlebih dahulu. Rasionalnya setiap transaksi akan mempengaruhi
persamaan akuntansi baik debit (kiri) dan sisi kredit (kanan). Tata buku
berpasangan akan mencatat setiap transaksi di 2 buku yang berbeda.Dalam
sistem pembukuan berpasangan pengaruh ganda (dua sisi) dari setiap transaksi
akan dicatat pada akun-akun yang tepat. Sistem ini juga menjadi satu cara untuk
membuktikan keakuratan jumlah yang dicatat. Jika setiap transaksi dicatat dengan
jumlah debet dan kredit yang sama, maka jumlah seluruh debit pada akun harus
sama dengan jumlah seluruh kreditnya. Kesamaan antara debet dan kredit
menjadi dasar dari sistem pembukuan berpasangan (double entry system) dalam
pencatatan transaksi. Pencatatan dengan sistem double entry sering disebut
dengan istilah menjurnal.
3. Triple Entry
Sistem pencatatan triple entry pada dasarnya adalah sistem pencatatan
yang menggunakan double entry ditambah dengan pencatatan pada buku
anggaran. Pencatatan pada buku anggaran ini merupakan pencatatan tentang
anggaran yang telah digunakan sesuai dengan pencatatan pada double entry.
Dengan adanya pencatatan triple entry ini, maka dapat dilihat sisa anggaran untuk
masing-masing komponen yang ada di Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
(APBD). Pencatatan dengan sistem triple entry dilaksanakan saat pencatatan
double entry dilaksanakan, maka sub bagian pembukuan bagian keuangan
pemerintah daerah juga mencatat transaksi tersebut pada buku anggaran.
2 Penilaian
a. Pengamatan Sikap
- Aspek yang diamati : Rasa syukur, kerja sama, jujur, tanggung jawab, percaya
diri.
- Teknik : Observasi langsung yang dituangkan pada jurnal sikap
- Instrumen Penilaian : Jurnal sikap
Nilai utama
Nama Penguatan
No Waktu Rombel Catatan Perilaku
Peserta didik Pendidikan
Karakter
1 XI akl Peserta didik berani Tanggungjawab
mengemukakan pendapat
dalam menjawab
pertanyaan dalam diskusi
kelompok
b. Penilaian Pengetahuan
2. SOAL ESSAY
1. Jelaskan pengertian sistem pembukuan tunggal?
2. Sebutkan kekurangan pencatatan system pembukuan tunggal ?
3. Jelaskan pengertian sistem pembukuan berpasangan?
4. Sebutkan kelebihan system pembukuan berpasangan ?
5. Sebutkan perbedaan pencatatan tunggal dan berpasangan ?
JAWABAN
1. Sebelum ada UU nomor 17 tahun 2003 pengelolaan keuangan negara dilakukan
dengan pencatatan tunggal (single entry) dengan menggunakan cash basis.
Akuntansi pemerintah sangat sederhana (simple). Buku yang digunakan antara lain,
DOKUMEN III RENCANA PELAKSANAAN PELAJARAN
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI DAN KEUANGAN LEMBAGA
SMKN 1 AMPEK NAGARI
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS WILAYAH VI AGAM - PASAMAN
SMK NEGERI 1 AMPEK NAGARI
Jl. Raya Bawan – Manggopoh Km 4 Durian Tinggalang
Email : smkamnag@yahoo.co.id Hp. 08116612303
buku kas umum (BKU), buku kas tunai, buku bank, buku pengawasan dana Uang
Yang Harus Dipertanggungjawabkan (UHYD), buku pengawasan kredit anggaran
permata anggaran, buku persekot, buku pungutan dan penyetoran pajak. Pembukuan
transaksi ekonomi dilakukan dengan mencatat secara tunggalLaporan yang dibuat
dalam sistem single entry sangat sederhana, antara lain Laporan Keadaan Kas
(LKK), dan Laporan Keadaan Kredit Anggaran (LKKA)
2. Akuntansi berbasis single entry mempunyai beberapa kekurangan antara lain, kurang
bagus untuk pelaporan (kurang memudahkan penyusunan laporan), sulit menemukan
kesalahan pembukuan yang terjadi, kurang informatif karena hanya berisikan
informasi tentang aset dan kewajiban. Sistem tata buku tersebut merupakan
sebagian kecil dari akuntansi.
3. Sistem pencatatan double entry sering disebut juga sistem tata buku berpasangan.
Sistem double entry yaitu pencatatan debet dan kredit. Sejak digunakannya sistem
tata buku berpasangan, setiap pencatatan transaksi harus di analisa terlebih dahulu.
Rasionalnya setiap transaksi akan mempengaruhi persamaan akuntansi baik debit
(kiri) dan sisi kredit (kanan).
4. sistem pencatatan yang lebih baik, dan dapat mengatasi kelemahan adalah sistem
double entry. Karna memudahkan dalam hal pelaporan kelebihan dari sistem
pembukuan ganda yaitu (+) Perhitungannya yang akurat dan menujukkan semua
saldo akun tidakk seperti pada single entry yang hanya memperlihatkan kas masuk
dan keluar saja, posisi keuangan dan kinerja perusahaan dapat diakses/ dilihat
dengan cepat melalu laporan neraca dan laba rugi,perubahan modal dan arus kas
5. Metode single entry biasanya digunakan oleh bisnis kecil dimana neraca tidak
diperukan untuk kontrol keuangan dan keperluan pajak. Sistem double-entry atau
pencatatan ganda adalah sebuah konsep transaksi yang mana setiap transaksinya
akan melibatkan setidaknya dua akun.
PENILAIAN :
SKOR BENAR = 20
TOTAL SKOR 20 X 5 = 100
3Penilaian Keterampilan
DOKUMEN III RENCANA PELAKSANAAN PELAJARAN
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI DAN KEUANGAN LEMBAGA
SMKN 1 AMPEK NAGARI
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS WILAYAH VI AGAM - PASAMAN
SMK NEGERI 1 AMPEK NAGARI
Jl. Raya Bawan – Manggopoh Km 4 Durian Tinggalang
Email : smkamnag@yahoo.co.id Hp. 08116612303
- Rumusan Nilai :
Indikator
Nilai Nilai
Penilaian
1.Persiapan ( Tot Skor / Skor Maks ) x Bobot = ( Tot Skor / 2 ) x 10
2.Proses ( Tot Skor / Skor Maks ) x Bobot = ( Tot Skor / 2 ) x 20
3.Hasil ( Tot Skor / Skor Maks ) x Bobot = ( Tot Skor / 3) x 30
4.Waktu ( Tot Skor / Skor Maks ) x Bobot = ( Tot Skor / 3 ) x 30
Total Nilai