Disusun oleh
PEMBELAJARAN PKN
NIM : 835330634
Mengetahui
Supervisor 1 Mahasiswa
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang say kutip dari
hasil karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma, kaidah, dan etika penulisan karya ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP ini bukan
hasil karya saya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu, saya
bersedia menerima sanksi, termasuk pencabutan gelar akademik yang saya
sandang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
LISA MARDIANI
NIM. 835330634
KATA PENGANTAR
LISA MARDIANI
NIM. 835330634
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................viii
ABSTRAK .............................................................................................................ix
BAB I : PENDAHULUAN
A. Hakikat PTK...........................................................................................4
B. Karakteristik Peserta Didik....................................................................8
C. Metode Kooperatif Learning.................................................................8
D. Model Pembelajaran STAD.................................................................13
E. Hasil Belajar.........................................................................................16
F. Hakikat PKN........................................................................................18
BAB III :PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Kesimpulan..........................................................................................41
B. Saran ....................................................................................................41
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
ABSTRAK
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka dapat merumuskan fokus
penelitian yaitu “Apakah dengan menggunakan metode kooperatif model
STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas v pada mata pelajaran
Pkn yang membahas tentang organisasi ? “
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada rumusan masalah tersebut, maka penelitian tindakan
kelas ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan :
Metode kooperatif model STAD dapat meningkatkan pemahaman dan
prestasi belajar siswa tentang Organisasi pada siswa kelas V SD Negeri No.
106219 Nagur Ujung “
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang diharapkan dapat diperoleh dari hasil penelitian ini
adalah :
1. . Bagi Siswa
Hasil penelitian ini dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar
dalam mata pelajaran PKn pada siswa kelas V PKn SD Negeri No.
106219 Nagur Ujung
2. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini merupakan dasar tinjauan bagi peneliti untuk
mengembangkan penelitian lanjutan. Khususnya mata pelajaran PKn.
3. Bagi Guru Lain
Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan kemampuan guru
dalam meningkatkan kualitas pendidikan mata pelajaran PKn pada siswa
kelas V SD Negeri No. 106219 Nagur Ujung melalui pendekatan
kooperatif model STAD dapat berguna bagi guru SD lain.
4. Bagi Lembaga Sekolah Dasar
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan hasil dan mutu
pendidikan di SD tempat penelitian pada khususnya dan mutu pendidikan
nasional pada umumnya demi kemajuan lembaga.
5. Bagi Institusi Pendidikan
Secara keilmuan diharapkan dapat menambah kasanah perbendaharaan
Ilmu pengetahuan, serta dapat mendorong peneliti lain untuk meneliti hal
Serupa dengan kajian yang lebih luas dan mendalam.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hakikat PTK
Penelitian Tindakan Kelas [PTK] dibentuk dari 3 kata, yang memiliki
pengertian sebagai berikut :
1. Penelitian, menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan
menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh
data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal
yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
2. Tindakan, menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan
dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus
kegiatan untuk siswa.
3. Kelas, adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima
pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.
Dari ketiga kata di atas dapat disimpulkan bahwa PTK merupakan suatu
pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja
dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan
tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan
oleh siswa.
Pada intinya PTK bertujuan untuk memperbaiki berbagai persoalan
nyata dan praktis dalam peningkatan mutu pembelajaran di kelas yang
dialami langsung dalam interaksi antara guru dengan siswa yang sedang
belajar.
Secara lebih rinci, tujuan PTK antara lain sebagai berikut :
1. Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, serta hasil pendidikan dan
pembelajaran di sekolah
2. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya mengatasi masalah
pembelajaran dan pendidikan di dalam dan luar kelas
3. Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan
4. Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah,
sehingga tercipta sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu
pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan.
Agar peneliti memperoleh informasi atau kejelasan yang lebih baik
tentang penelitian tindakan, perlu kiranya dipahami bersama prinsip-prinsip
yang harus dipenuhi. Prinsip-prinsip yang dimaksud adalah :
1. Kegiatan nyata dalam situasi rutin
Penelitian tindakan dilakukan oleh peneliti tanpa mengubah situasi
rutin, karena jika penelitian dilakukan dalam kondisi lain, hasilnya tidak
dijamin dapat dilaksanakan lagi dalam situasi aslinya, atau dengan kata
lain penelitiannya tidak dalam situasi wajar. Oleh karena itu, penelitian
tindakan tidak perlu mengadakan waktu khusus, tidak mengubah jadwal
yang sudah ada.
2. Adanya kesadaran diri untuk memperbaiki kinerja
Didasarkan pada sebuah filosofi bahwa setiap manusia tidak suka
dengan hal-hal yang statis, tetapi selalu menginginkan sesuatu yang
lebih baik. Peningkatan diri untuk hal yang lebih baik ini dilakukan
terus menerus sampai tujuan tercapai, tetapi sifatnya hanya sementara,
karena dilanjutkan lagi dengan keinginan untuk lebih baik yang datang
susul menyusul. Penelitian tindakan sifatnya bukan menyangkut hal-hal
statis, tetapi dinamis, yaitu adanya perubahan. Penelitian tindakan
bukan menyangkut materi atau topik bahasan itu sendiri, tetapi
menyangkut penyajian topik pokok bahasan yang bersangkutan, yaitu
strategi, pendekatan, metode, atau cara untuk memperoleh hasil melalui
sebuah kegiatan uji coba atau eksperimen.
3. Ikuti prinsip SMART dalam perencanaan
SMART merupakan akronim dari Spesific (khusus, tidak terlalu umum),
Managable (dapat dikelola, dilaksanakan), Acceptable/Achievable
(dapat diterima lingkungan, dapat dicapai, dijangkau), Realistic
(operasional, tidak di luar jangkauan), dan Time bound (diikat oleh
waktu, terencana).
Diantara unsur dalam SMART, unsur ketiga acceptable adalah yang
paling terkait dengan subyek yang akan dikenai tindakan. Oleh karena itu,
sebelum guru menentukan lebih lanjut tindakan yang akan diberikan, mereka
harus diajak bicara. Tindakan yang akan diberikan oleh guru dan akan mereka
lakukan harus disepakati dengan suka rela. Dengan demikian, guru dapat
mengharapkan tindakan yang dilakukan oleh siswa dilandasi atas kesadaran
dan kemauan penuh. Dampaknya adalah akan menghasilkan semangat atau
kegairahan yang tinggi.
Secara garis besar terdapat 4 tahapan yang lazim dilalui :
1. Menyusun rancangan tindakan (planning/perencanaan), dalam tahap ini
peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa,
dan bagaimana tindakan akan dilakukan. Penelitian tindakan yang ideal
sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan
tindakn dan pihak yang mengamati proses yang dijalankan.
2. Pelaksanaan Tindakan (acting), tahap ini merupakan implementasi atau
penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas.
3. Pengamatan (observing), yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh
pengamat. Dalam tahap ini, guru pelaksana mencatat sedikit demi sedikit
apa yang terjadi agar memperoleh data yang akurat untuk perbaikan siklus
berikutnya.
4. Refleksi (reflecting), merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali
apa yang sudah dilakukan. Dalam tahap ini, guru berusaha untuk
menemukan hal-hal yang sudah dirasakan memuaskan hati karena sudah
sesuai dengan rancangan dan secar cermat mengenali hal-hal yang masih
perlu diperbaiki.
Jika penelitian tindakan dilakukan melalui beberapa siklus, maka dalam
refleksi terakhir, peneliti menyampaikan rencana yang disarankan kepada
peneliti lain apabila dia menghentikan kegiatannya, atau kepada diri
sendiri apabila akan melanjutkan dalam kesempatan lain.
E. . Hasil Belajar
Menurut Gagne seperti dikutip Ratna Wilis dahar dalam bukunya.
Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran ( 2011; 02 ) belajar didefinisikan
sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya akibat
suatu pengalaman. Skinner ( dalam Isriani dan Dewi, 2012: 4 ) mengatakan
belajar merupakan suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang
berlangsung secara progresif. Hal senada diungkapkan Rusman bahwa belajar
adalah proses perubahan tingkah laku individu sebagai hasil dari
pengalamannya dalam berinteraksi dengan lingkungan ( Rusman,2011: 134
). Belajar juga dipahami sebagai suatu perilaku, pada saat orang belajar, maka
responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, jika ia tidak belajar, responnya
menurun. Dengan demikian, belajar diartikan sebagai suatu perubahan dalam
kemungkinan atau peluang terjadinya respons. Ratna Wilis Dahar
mengatakan bahwa bealajar dihasilkan dari pengalaman dengan lingkungan,
yang didalamnya terjadi hubungan-hubungan antara stimulus-
stimulus dan respons-respons ( 2011: 03 ). Hal senada diungkapkan Isriani
dan Dewi ( 2012: 4 ) bahwa belajar pada dasarnya berbicara tentang tingkah
laku seseorang berubah sebagai akibat pengalaman yang berasal dari
lingkungan.
Dengan kata lain pembelajaran adalah proses membuat orang belajar.
Guru bertugas membantu orang belajar dengan cara memanipulasi
lingkungan sehingga siswa dapat belajar dengan mudah, artinya guru harus
mengadakan pemilihan terhadap berbagai strategi pembelajaran yang ada,
yang paling memungkinkan proses belajar siswa berlangsung efektif dan
efisien adalah dengan adanya tujuan dari belajar itu sendiri.
1. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Suprijono dalam Thobroni dan Mustofa ( 2011: 22 ) hasil
belajar adalah pola – pola perbuatan, nilai – nilai, pengertian – pengertian,
sikap – sikap, apersepsi, dan keterampilan. Selain itu Thobroni dan Mustofa (
2011: 24 ) mendefinisikan hasil belajar sebagai perubahan perilaku secara
keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja.
Sedangkan Sadjana dalam sarjanaku.com ( 2011 ) mendefinisikan hasil belajar
sebagai kemampuan – kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima
pengalaman belajarnya.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
adalah kemampuan keterampilan, sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa
setelah siswa menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehungga dapat
mengkontruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari – hari
2. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Sudjana dalam sarjanaku ( 2011: 93 ) hasil belajar yang dicapai siswa
dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor dari dalam diri siswa ( internal ) dan
faktor dari luar diri siswa ( external ). Dari pendapat ini, faktor yang dimaksud
adalah faktor dalam diri siswa perubahan kemampuan yang dimilikinya seperti
yang dikemukakan oleh Clark dalam ( 2011 ) menyatakan bahwa hasil belajar
siswa disekolah 70 % dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30 %
dipengaruhi oleh lingkungan, demikian juga faktor dari luar diri siswa yakni
lingkungan yang paling dominan berupa kualitas pembelajaran.
Secara umum hasil belajar siswa dipengaruhi oleh faktor internal dan
eksternal yaitu faktor – faktor yang berada didalam dan diluar siswa, yang
tergolong faktor internal adalah :
1. Faktor fisiologis atau jasmani individu baik bersifat bawaan maupun yang
diperoleh dengan melihat, mendengar, struktur tubuh, cacat tubuh dan
sebagainya.
2. Faktor psikologis, baik bersifat bawaan maupun keturunan.
3. Faktor kematangan baik fisik maupun psikis
Yang tergolong faktor eksternal :
1) Faktor sosial yang terdiri dari :
a. Faktor lingkungan keluarga.
b. Faktor lingkungan sekolah.
c. Faktor lingkungan masyarakat.
d. Faktor kelompok.
2) Faktor budaya seperti : adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi,
kesenian dan sebagainya.
3) Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belanja, iklim dan
sebagainya.
4) Faktor spiritual atau lingkungan keagamaan.
F. Hakikat pkn
Pendidikan Kewarganegaraan (Citizenship) merupakan mata pelajaran
yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama,
sosio-kultural, bahasa, usia dan suku bangsa untuk menjadi warga negara
yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan
UUD 1945 (Kurikulum Berbasis Kompetensi, 2004).
Landasan PKn adalah Pancasila dan UUD 1945, yang berakar pada nilai-
nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia, tanggap pada tuntutan
perubahan zaman, serta Undang Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Kurikulum Berbasis Kompetensi tahun 2004 serta
Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian Mata Pelajaran
Kewarganegaraan yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan Nasional-
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Menengah-Direktorat Pendidikan
Menengah Umum.
Edmonson (1958) mengemukakan bahwa civics adalah kajian yang
berkaitan dengan pemerintahan dan yang menyangkut hak dan kewajiban
warga negara. Civics merupakan cabang ilmu politik.
1. Fungsi dan tugas
Mata pelajaran Kewarganegaraan berfungsi sebagai wahana untuk
membentuk warga negara cerdas, terampil, dan berkarakter yang setia
kepada bangsa dan negara Indonesia dengan merefleksikan dirinya dalam
kebiasaan berpikir dan bertindak sesuai dengan amanat Pancasila dan
UUD 1945.
2. Tujuan pkn
Tujuan mata pelajaran Kewarganegaraan adalah sebagai berikut ini.
1. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menangggapi isu
kewarganegaraan.
2. Berpartisipasi secara bermutu dan bertanggungjawab, dan bertindak
secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan pada karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat
hidup bersama dengan bangsa-bangsa lain.
4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara
langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
(Kurikulum KTSP, 2006)
4. Kebutuhan warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri sebagai
warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan mengeluarkan
pendapat, Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri , Persamaan
kedudukan warga negara
BAB III
Pelaksanaan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian
Adapun kegiatan perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan di kelas V SD
Negeri No.106219 Nagur Ujung. Subjek, Tempat, dan Waktu penilitian dapat
dilihat dalam tabel di bawah ini :
1. Subjek penelitian
yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri No.
106219 Nagur Ujung 28 orang yang terdiri dari 15 laki-laki dan 13
perempuan.
2. Tempat dan waktu penelitian
Tabel 3.1. Subjek, Tempat, dan Waktu pelaksanaan PTK.
Mata Jumlah Siklus Siklus
No Subjek Prasiklus Tempat
Pelajaran Lk Pr I II
1 PKn Kelas 15 13 Kamis, Kamis, Selasa, SD Negeri
V 05-04- 12-04- 17-04- No.106219
2018 2018 2018 Nagur
Ujung
Keterangan :
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri No.106219 Nagur Ujung pada mata
pelajaran PKn. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri No.106219
Nagur Ujung yang berjumlah 28 orang terdiri dari 15 orang laki-laki dan 13
orang perempuan. Waktu penelitian dilakukan pada bulan April 2018 (mulai
kegiatan persiapan sampai pelaksanaan tindakan).
3. Pihak yang membantu
Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam penelitian ini adalah Ibu
Dr.Arnita Sitorus,M.Pd bertindak sebagai supervisor I, Riana Sihombing,S.Pd,
bertindak sebagai supervisor II, Sanuar, S.Pd selaku kepala sekolah SD Negeri
No. 106219 Nagur Ujung.
B.Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
Desain penelitian yang dilaksanakan adalah desain yang digambarkan
oleh Arikunto, DKK ( 2008 ) yang mengemukakan secara garis besar terdapat
4 tahapan yang dilalui dalam melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK )
yaitu :
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
3. Pengamatan
4. Refleksi
Adapun model tahapannya sebagai berikut :
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
Siklus I
1. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah :
1. Menyusun rencana pembelajaran ( RPP ).
2. Menyiapkan media alat peraga yaitu berupa gambar tentang sumber
daya alam
3. Menyusun tes awal
4. Menyusun tes akhir
2. Pelaksanaan
Dalam Konteks PTK, istilah tindakan dipahami sebagai aktifitas
yang dirancang dengan sistematis untuk menghasilkan adanya peningkatan
atau perbaikan dalam pembelajaran. Dalam melaksanakan tindakan maka
perlu menyusun langkah-langkah atau skenario pembelajaran dari tindakan
yang dilakukan :
Kegiatan Awal
– Siswa dan guru berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-
masing, untuk mengawali pelajaran.
– Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
Membentuk kelompok yang anggotanya terdiri dari 4 orang secara
heterogen(prestasi,jenis kelamin,suku,dan lain-lain).
Guru menyajikan pelajaran.
Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh
anggota-anggota kelompok.
Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh peserta didik.Pada
saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu.
Kegiatan Penutup
Guru memberi evaluasi
Siswa dan guru membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari.
Siswa dan guru berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan
masing-masing.
3. Observasi
Penelitian dibantu oleh teman sejawat mengadakan supervisi
kelas ( obeservasi pelaksanaan proses belajar mengajar ). Dengan
menggunakan instrumen yang telah disediakan untuk mengetahui
sejauh mana pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan rencana yang
telah disusun sebelumnya dan mengetahui seberapa jauh proses yang
terjadi dapat dilaksanakan menuju sasaran yang diharapkan.
Kegiatan pengamatan yang dilakukan pada tahap ini adalah :
a. Mengamati pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung dan
memeriksa hasil pekerjaan anak.
b. Membuat catatan tentang temuan yg terjadi ketika proses KBM
berlangsung.
4. Refleksi
Hasil yang didapat dalam tahap observasi dikumpulkan serta
dianalisis. Refleksi dilakukan dengan melihat kelemahan dan kelebihan
pada proses pembelajaran setelah diterapkannya model STAD. Hasil
analisis data yang dilaksanakan dipergunakan sebagai acuan untuk
merencanakan perbaikan pada siklus berikutnya
Siklus II
I. Perencanaan
a. Membuat Perangkat Pembelajaran (pemetaan, silabus, RPP) untuk
menentukan materi pokok yang diajarkan sesuai dengan Standar
Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) dan sesuai dengan
kurikulum.
Keterangan:
NP = Nilai persen atau nilai yang dicari atau diharapkan
R = Skor mentah yang diperoleh
SM = Skor maksimum ideal dari aspek yang diamati
100 = Bilangan tetap (Adaptasi dari Purwanto, 2009: 102)
b. Kuantitatif
Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes yang akan dikerjakan siswa
pada siklus I, siklus II. Data kuantitatif ini didapatkan dengan menghitung
nilai rata-rata kelas dari hasil tes yang diberikan kepada siswa dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
Σ X1
rumus: X = ——
N
Keterangan:
X = Rata-rata Hitung Nilai
N = Banyaknya Siswa
X1 = Nilai Siswa (Adaptasi dari Herrhyanto dkk., 2009: 4.2).
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam hal ini hasil ini akan dipaparkan hasil penelitian dan pembahasan
PKn tentang materi organisasi, dengan menggunakan metode kooperatif model
STAD pada siswa kelas V SD Negeri No.106219 Nagur Ujung Kec. Tanjung
Beringin Kab. Serdang Bedagai.
A. Diskripsi persiklus
1.1 Pembelajaran sebelum dilaksanakan perbaikan.
a. Tahap perencanaan
Peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari
rencana pelaksanaan pembelajran, ringkasan materi, dan alat pengajaran
yang mendukung.
b. Tahap kegiatan dan pelaksanaan.
Tahap kegiatan dan pelaksanaan pembelajaran dilaksakan pada hari
kamis, 5 april 2018, di kelas V SD Negeri No.106219 Nagur Ujung ,
dengan jumlah murid 28 orang anak. Peneliti bertindak sebagai guru,
observasi/ pengamatan dilaksanakan selama proses pembelajaran
berlangsung. Proses kegiatan belajar-mengajar berpedoman pada RPP yang
telah dibuat.
Tes formatif diberikan pada akhir proses pembelajaran, dan tes ini
bertujuan untuk mengetahui tingkat pemehaman dan keberhasilan siswa
untuk memahami materi yang telah diajarkan. Data yang diperoleh setelah
proses pembelajaran adalah:
Tabel I
Rekapitulasi Nilai Siswa sebelum Perbaikan Pembelajaran PKn
Kelas V
No. Nama siswa KKM NILAI KETUNTASAN
1 AGUS 70 60 Tidak Tuntas
2 ANGGRAINI 70 50 Tidak Tuntas
3 FAUZIA 70 80 Tuntas
4 FRAME 70 70 Tuntas
5 AQBAL 70 60 Tidak Tuntas
6 LEYLA 70 60 Tidak Tuntas
7 M.DANDI 70 50 Tidak Tuntas
8 M.RAVI 70 60 Tidak Tuntas
9 NAILA TAMBUNAN 70 80 Tuntas
10 NAILA KHANAHAYA 70 60 Tidak Tuntas
11 NAUVAL 70 70 Tuntas
12 NAILA AMELIA 70 70 Tuntas
13 PIA LETARI 70 60 Tidak Tuntas
14 RENDI RAMADHAN 70 80 Tuntas
15 RENDI FAHRIZAL 70 50 Tidak Tuntas
16 RIZKY 70 70 Tuntas
17 SONIA 70 60 Tidak Tuntas
18 T.KHABIB 70 60 Tidak Tuntas
19 T. FAHRIZAL 70 70 Tuntas
20 YUWANDA 70 60 Tidak Tuntas
21 SAMUEL 70 80 Tuntas
22 SUCI 70 60 Tidak Tuntas
23 PUTRI 70 70 Tuntas
24 T. BONDAN 70 70 Tuntas
25 DAVID 70 60 Tidak Tuntas
26 SANDI 70 80 Tuntas
27 REFANDY 70 50 Tidak Tuntas
28 NAZWA 70 70 Tuntas
JUMLAH 1.820
RATA-RATA 65,00
Persentase Ketuntasan 46%
Jumlah Siswa : 26 siswa
Jumlah Soal : 10 butir
Jumlah nilai maksimal perorangan : 100
Ketuntasan yang diharapkan : 85%
Jumlah siswa yang berhasil : 13 siswa
Jumlah siswa yang belum berhasil : 15 siswa
Prosentase ketuntasan : 46%
54%
52%
50% Column1
Column2
48%
Column4
46%
44%
42%
Tuntas Tidak tuntas
60%
50%
40% Column1
Column2
30%
Column4
20%
10%
0%
Tuntas Tidak tuntas
Hasil data di atas dapat dijelaskan bahwa siswa masih belum mampu
memahami konsep PKn berjumlah 10 siswa, hal ini menunjukkan adanya
peningkatan. Sebelum diadakan perbaikan siswa yang memperoleh nilai di atas 70
hanya 46%, setelah diadakan perbaikan pertama meningkat menjadi 64%.
Meskipun ada peningkatan namun secara klasikal siswa belum mencapai
ketuntasan belajar karena siswa memperoleh nilai ≥70 masih 64%, lebih kecil dari
prosentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85%. Pada penilaian proses
selama proses pembelajaran masih didapati siswa yang kurang aktif, kerja
samanya juga kurang dan waktu mendemonstrasikan masih kurang serius. Hal ini
menunjukkan pemahaman siswa masih kurang. Untuk itu peneliti melajutkan
penelitian pada siklus 2
Table
Rekapitulasi Nilai Siswa pada Perbaikan Pembelajaran PKn
Siklus 2 Kelas V
No. Nama siswa KKM NILAI KETUNTASAN
1 AGUS 70 80 Tuntas
2 ANGGRAINI 70 80 Tuntas
3 FAUZIA 70 80 Tuntas
4 FRAME 70 100 Tuntas
5 AQBAL 70 70 Tuntas
6 LEYLA 70 70 Tuntas
7 M.DANDI 70 80 Tuntas
8 M.RAVI 70 70 Tuntas
9 NAILA TAMBUNAN 70 80 Tuntas
10 NAILA KHANAHAYA 70 80 Tuntas
11 NAUVAL 70 70 Tuntas
12 NAILA AMELIA 70 90 Tuntas
13 PIA LETARI 70 80 Tuntas
14 RENDI RAMADHAN 70 80 Tuntas
15 RENDI FAHRIZAL 70 50 Tidak Tuntas
16 RIZKY 70 70 Tuntas
17 SONIA 70 80 Tuntas
18 T.KHABIB 70 80 Tuntas
19 T. FAHRIZAL 70 70 Tuntas
20 YUWANDA 70 70 Tuntas
21 SAMUEL 70 80 Tuntas
22 SUCI 70 60 Tidak tuntas
23 PUTRI 70 70 Tuntas
24 T. BONDAN 70 70 Tuntas
25 DAVID 70 80 Tuntas
26 SANDI 70 80 Tuntas
27 REFANDY 70 90 Tuntas
28 NAZWA 70 70 Tuntas
JUMLAH 2100
RATA-RATA 75,50
Persentase Ketuntasan 92%
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Strategi pembelajaran dengan menggunakan pendekatan model STAD
di pembelajaran PKn tentang Organisasi pada siswa kelas V SD Negeri
No.106219 Nagur Ujung dapat meningkatkan hasil prestasi belajar
siswa. Dari data tabel diperoleh nilai rata – rata pada siklus I = 67,00
dan pada siklus II = 75,50. prosentase ketuntasan belajar siswa pada
siklus I = 64% dan pada sikuls II = 92%. Ada 2 siswa yang belum
tuntas, hal ini di karenakan penalaran kedua siswa tersebut sangat
lambat terutama dalam hal membaca dan menulis.
2. Dengan menggunakan strategi pendekatan STAD pembelajaran akan
menjadi lebih menarik dan menyenangkan, karena dalam pendekatan
STAD siswa dapat melakukan pengamatan dan penggunaan alat peraga
yang dapat menunjang dalam kegiatan belajar mengajar di kelas V SD
Negeri No.106219 Nagur Ujung.
3. Pendekatan STAD dengan pemberian motivasi, bimbingan, pujian dan
dengan penggunaan alat peraga yang menarik sudah terbukti dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis memberikan saran sebagai berikut:
1. Dalam pembelajaran PKn sebaiknya guru sering – sering melakukan
kreativitas yang sesuai dengan materi agar pembelajaran lebih menarik
dan dapat memikat perhatian siswa.
2. Dalam pembelajaran PKn, sebaiknya guru lebih menekankan
pembelajaran dalam kelompok, karena dengan belajar kelompok akan
lebih mengaktifkan siswa dalam melakukan diskusi dan dengan belajar
kelompok siswa tidak malu bertanya kepada temannya sendiri
(sharing).
3. Dalam pembelajaran sebaiknya guru banyak memberikan motivasi agar
pembelajaran tidak terasa tegang dan membosankan.
4. Setelah pembelajaran perlu dilakukan evaluasi dan refleksi agar guru
dapat merencanakan tindak lanjut, apakah perlu perbaikan atau sudah
tuntas.
5. Ciptakan suasana belajar yang kondusif dan lingkungan yang bersih,
agar siswa merasa nyaman.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad. 1996. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algesindon .
Hadi, Sutrisno. 1982. metodologi research, jilid I.yogayakarta: yp. Fak. Psikologi
UGM.
Hamalik, Oemar. 2002. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algesindo
Hasibuan, JJ. dan Moerdjiono. 1998. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Margono. 1997. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineksa Cipta.
I. Standar Kompetensi**
3. Memahami kebebasan berorganisasi.
Ciri-ciri Organisasi
- Mempunyai tujuan dan sasaran
- Mempunyai keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati
- Adanya kerja sama dari kelompok orang
- Mempunyai koordinasi tugas dan wewenang
Tujuan Organisasi
Tujuan merupakan arah atau sasaran yang dicapai.Tujuan menggambarkan tentang
apa yang akan dicapai atau yang diharapkan
Tujuan organisasi secara umum antara lain :
1. Tujuan organisasi adalah untuk merealisasikan keinginan dan cita-cita bersama
anggota organisasi
2. Tujuan organisasi adalah hasil akhir yang diinginkan di waktu yang akan datang
Manfaat Organisasi
Sebuah organisasi mempunyai dampak sangat besar untuk kehidupan, karena dalam
sebuah organisasi bisa diibaratkan sebagai masyarakat dalam lingkup kecil,selalu
ada masalah yang perlu dipecahkanbersama,sikap saling menjaga dan bertanggung
jawab terhadap keutuhan anggota ataupun mempertahankan sebuah kelompok.
Beberapa manfaat lain yang bisa diperoleh dalam sebuah organisasi:
1. Tercapainya sebuah tujuan.
2. Melatih mental bicara di publik.
3. Mudah memecahkan masalah.
Hal lain yang bisa kita dapatkan antara lain :
1. Memperluas pergaulan
2. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan
3. Membentuk karakteristik seseorang
4. Kuat dalam menghadapi tekanan
5. Mampu mengatur waktu dengan sangat baik
6. Sebagai ajang pembelajaran kerja yang sesungguhnya
IX. Penilaian
1. Lisan
2. Tulisan
Instrumen soal
1. Apa yang dimaksud dengan organisasi ?
2. Tuliskan salah satu ciri-ciri organisasi ?
3. Mengapa manusia membutuhkan manusia lainnya ?
4. Pengurus yang bertugas memimpin sebuah organisasi adalah ?
5. Sebutkan tiga manfaat berorganisasi.
Nagur Ujung, 05 April 2018
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mapel PKN
I. Standar Kompetensi**
3. Memahami kebebasan berorganisasi
III.Indikator
Menyebutkan contoh-contoh organisasi di sekolah dan masyarakat.
Menyebutkan tujuan serta menjelaskan tentang organisasi di sekolah dan
masyarakat.
Menyebutkan manfaat organisasi yang ada di lingkungan sekolah dan
masyarakat.
Menyebutkan struktur organisasi yang ada di lingkungan sekolah dan
masyarakat.
Menyebutkan fungsi organisasi yang ada di lingkungan sekolah dan
masyarakat.
I.Standar Kompetensi
3. Memahami kebebasan berorganisasi
III.Indikator
1. Memahami prinsip-prinsip organisasi, serta sikap dalam memilih dan
memanfaatkan organisasi.
2. Menjelaskan prinsip-prinsip organisasi.
3. Menjelaskan sikap dalam memilih dan memanfaatkan organisasi.
4. Mengetahui jenis- jenis organisasi disekolah.
5. Menjelaskan prinsip dalam memilih organisasi disekolah.
X. Penilaian
1. Lisan
2. Tulisan
Insrumen soal
1. Apa yang dimaksud dengan organisasi ?
2. Apa yang di maksud dengan organisasi sekolah ?
3. Sebutkan manfaat organisasi di sekolah ?
4.Sebutkan jenis-jenis organisasi di sekolah ?
5.Tuliskan satu contoh jenis organisasi di sekolah ?
I. Standar Kompetensi
Memahami kebebasan berorganisasi.
2. Kegiatan Inti
o Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
o Guru menjelaskan susunan sebuah organisasi organisasi
o Guru menempelkan salah satu gambar organisasi
o Guru memberikan kesempatan untuk bertanya kepada siswa
o Kemudian guru memberikan tugas
o Siswa mendengarkan penjelasan guru
o Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok
o Kemudian siswa di tugaskan untuk membuat sebuah susuan organisasi
3. kegiatan penutup
o Guru memberikan penilaian terhadap jawaban-jawaban siswa
o Membuat kesimpulan bersama
o Menutup pelajaran dengan berdo’a
IX. Penilaian
Teknik : Tugas individu
Bentuk : Tes tertulis
Instrumen soal
.................................. ..................................
NIP : NIM: