Anda di halaman 1dari 61

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN

MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE


STAD PADA SISWA KELAS IV MIN 4 BIMA
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Laporan Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)

OLEH :

NAMA : NURFANI ARDIANI


NIM : 859151062
PROGRAM STUDI : S1 PGSD
MASA REGISTRASI : 2021/2022.2

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ – UT MATARAM
TAHUN 2021

i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL PERBAIKAN PEMBELAJARAN IPA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN


MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
STAD PADA SISWA KELAS IV MIN 4 BIMA
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Nama : NURFANI ARDIANI


NIM : 859151062
Program Studi : S.1 PGSD
Tempat Mengajar : MIN 4 Bima
Jumlah Siklus Pembelajaran : 2 siklus
Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Siklus 1
Siklus 2
Masalah yang Merupakan Fokus Perbaikan:
1. Rendahnya hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA materi
struktur tubuh tumbuhan.
2. Siswa sangat pasif dan tidak interaktif sehingga pembelajaran hanya
berpusat pada guru ketika proses pembelajaran berlangsung di kelas IV
MIN 4 Bima

Bima, 25 November 2021


Menyetujui
Supervisor 1 Mahasisa

Baiq Sarlita Kartiani, M.Pd


NIDN. 0802048902

ii
iii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan praktik Pemantapan


Kemampuan Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk memenuhi
mata kuliah PKP pada Program Studi S1 PGSD Universitas Terbuka (UT)
seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya kutip dari
hasil karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma, kaidah, dan etika penulisan karya ilmiah.

Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP ini bukan
hasil karya saya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu, saya
bersedia menerima sanksi, termasuk pencabutan gelar akademik yang saya
sandang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Bima, 25 November 2021


Yang membuat pernyataan,

Materai 10 ribu

Nurfani Ardiani
NIM 859151062

KATA PENGANTAR

iv
Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Allah subhanahu wata’ala yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penyusunan laporan praktik
Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk
memenuhi mata kuliah PKP pada Program Studi S1 PGSD Universitas Terbuka
(UT) dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Solawat dan salam semoga selalu
tercurahkan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, kepada
keluarganya, sahabatnya serta pengikutnya sampai akhir zaman.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat masukan serta
bantuan-bantuan, baik langsug maupun tidak langsung, baik moril maupun materil
maka dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam
menyusun laporan PKP ini terutama kepada :
1. Pihak UPBJJ UT Mataram yang telah memberikan arahan dan bimbingan
untuk melaksanakan penelitian dan membimbing menyusun laporan karya
ilmiyah PKP.
2. Baiq Sarlita Kartiani, M.Pd., selaku Supervisor 1 (tutor mata kuliah) yang
telah membimbing penulis tentang teknik dan sistematika penyusunan
laporan PKP dari awal mengidentifikasi masalah sampai dengan selesainya
penyusunan laporan ini sehingga dapat mengantarkan penulis dalam
menyelesaikan penyusunan laporan PKP ini.
3. M. Natsir, S.Ag., selaku kepala MIN 4 Bima yang telah meberikan ijin dan
dukungan dalam menyelesaikan laporan PKP ini sehingga penulis dapat
melaksanakan penelitian di sekolah yang Bapak pimpin.
4. Agussalim, S.Pd., selaku guru sekaligus rekan yang mebantu dalam kegiatan
penelitian serta membantu dalam proses pembelajaran di kelas sehingga
kegiatan penelitian dapat terlaksana dengan tepat waktu
5. Pihak keluarga Ayah (Usma) dan ibu (Haryati), mertua (H. Ibrahim), Ibu (Hj.
St. Umiyati), Suami dan anak tersayang (Syafiq Alfarizqi), saudara kandung
(Dafid, Firdaus Mut dan Khairil) serta seluruh keluarga besar yang telah
membantu dan memberikan motivasi dalam penyusunan laporan PKP ini.
6. Rekan-rekan yang telah membantu dalam proses penelitian mulai dari
persiapan penelitian serta dukungan dalam penyusunan laporan PKP ini,
terutama kepada Marsinah, Abdul Muis, Hujrah.
Akhirnya penulis berdoa semoga amal baik dari semua pihak dapat
diterima disisi Allah subhanahu wata’ala, dan semoga pula laporan PKP ini
bermanfaat bagi pembaca terutama bagi diri penulis sendiri.

Bima, 25 November 2021

Penulis

v
DAFTAR ISI

Halaman Judul...........................................................................................................i
Lembar Pengesahan.................................................................................................ii
Lembar Pernyataan Bebas Plagiat..........................................................................iii
Kata Pengantar........................................................................................................iv
Daftar Isi ..................................................................................................................v
Daftar Tabel............................................................................................................vi
Abstrak...................................................................................................................vii

BAB 1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...............................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................4
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran..................................................4
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran................................................4
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar...........................................................................................6
B. Model Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe STAD.........................8
C. Materi Struktur Tubuh Tumbuhan.......................................................12
D. Penelitian Yang Relevan......................................................................15
BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian...........................................17
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran......................................17
C. Teknik Analisis Data......................................................................24
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian..............................................................26
B. Pembahasan Hasil Penelitian.........................................................34
BAB V : SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. Simpulan .......................................................................................37
B. Saran dan Tindak Lanjut................................................................37
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................viii
LAMPIRAN – LAMPIRAN ..................................................................................ix

vi
Daftar Tabel

vii
ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN


MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
STAD PADA SISWA KELAS IV MIN 4 BIMA
TAHUN PELAJARAN 2020/2021

NURFANI ARDIANI
NIM 859151062

nurfaniardiani@gmail.com

Penelitian tindakan kelas ini dilatar belakangi oleh beberapa hal yang menjadi
sumber rendahnya hasil dan aktivitas belajar siswa, diantaranya adalah metode
yang digunakan oleh guru masih bersifat monoton (guru menjelaskan sementara
siswa mencatat), kurangnya interaksi timbal balik antara siswa dengan guru
maupun antara siswa dengan siswa dalam proses pembelajaran yang
menyebabkan proses pembelajaran menjadi pasif. Berdasarkan latar belakang
tersebut, maka peningkatan hasil yang menjadi tujuan dilakukannya penelitian
tindakan kelas ini. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, peneliti menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas IV MIN 4 Bima pada
setiap siklus. Kemudian data yang diperoleh tersebut dianalisis. Hasil penelitian
tindakan kelas ini bahwa pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa
kelas IV MIN 4 Bima pada materi pokok struktur tubuh tumbuhan tahun pelajaran
2021/2022. Hal ini sesuai dengan hasil belajar siswa pada siklus I diperoleh
persentase sebesar 68% dikategorikan dengan cukup baik sedangkan pada siklus
II mengalami peningkatan dengan nilai 94% dikategorikan dengan sangat baik.

Kata Kunci: Hasil Belajar Siswa, Kooperatif Tipe STAD

viii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kepribadian, kecerdasan,
ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, dan
Negara (Depdiknas, 2003).
IPA merupakan salah satu ilmu sains yang menjadi dasar
perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi menuntut setiap individu
menjadi manusia berkualitas yang memiliki kemampuan dalam memperoleh
informasi untuk dimanfaatkan dalam menghadapi tantangan kehidupan dalam
lingkungan masyarakat dan Negara. Salah satu keterampilan yang dibutuhkan
siswa untuk berperan dalam lingkungan masyarakat dan bangsa yang akan
mendatang disebut sebagai kecakapan hidup/life skills. Kecakapan hidup
yang bersitaf umum (general life skill) dapat dipilah lagi atas tiga bagian.
Ketiga bagian itu adalah kecakapan personal (personal skill), kecakapan
sosial (social skill), dan kecakapan berpikir (thingking skill) Zulkarnain
(2004) dalam Bella (2013).
Pengembangan kemampuan berpikir siswa tentu didukung oleh model
pembelajaran yang dapat mendukung tercapainya keterampilan berpikr
tingkat tinggi dan keterampilan sosial siswa. Menurut Isjoni (2012) salah satu
model pembelajaran yang dipandang dapat mengaktifkan siswa dan sesuai
dengan materi yang akan diterima siswa adalah model pembelajaran
kooperatif, karena dalam pembelajaran kooperatif menuntut siswa untuk aktif
dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi kelompok sehingga nilai yang
akan diperoleh pada kelompok akan mempengaruhi nilai individu setiap
siswa.

1
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru kelas IV MIN
4 Bima bahwa prestasi dan hasil belajar IPA yang diterapkan belum dapat
memberikan hasil yang optimal untuk mencapai tuntutan kurikulum. Data
prestasi belajar mata pelajaran IPA pada siswa kelas IV MIN 4 Bima
semester ganjil tahun pelajaran 2021/2022 sejumlah 25 orang diperoleh rata-
rata 73,22, dan ketuntasannya 75.23 % dengan KKM 65, selain hal tesebut
keika proses pembelajaran berlangsung terlihat interaksi pembelajaran dalam
kelas relatif masih rendah, terlihat bahwa guru lebih mendominasi
pembelajaran yaitu guru menjadi pusat semua aktivitas siswa dikelas.
Berdasarkan permasalahan di atas, solusi yang dapat ditawarkan untuk
menyelesaikan masalah tersebut adalah perlu adanya perubahan paradigma
pembelajaran yang lebih menekankan pada siswa yaitu menggunakan model
pembelajaran yang berpusat pada keaktifan siswa guna peningkatan prestasi
dan hasil belajar IPA pada siswa kelas IV MIN 4 Bima. Salah satu model
pembelajaran yang menekankan pada keaktifan siswa yaitu model
pembelajaran kooperatif. Penerapan model pemebelajaran kooperatif
diharapkan dapat mengembangkan kecakapan berpikir siswa yang perlu
dikembangkan sejak dini agar dapat mengembangkan kemampuan berpikir
kritis dan meningkatkan prestasi belajar siswa.
Model pembelajaran koopratif dapat mendorong keterlibatan siswa,
meningkatkan pembelajaran, memotivasi siswa, dan menyediakan umpan
balik tentang kemajuan pembelajaran baik kepada guru maupun kepada siswa.
Bertanya juga membantu mendorong terciptanya lingkungan pembelajaran
yang berpusat pada siswa dan memelihara aktivitas yang berfokus pada tujuan.
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil pengamatan penulis terhadap pelaksanaan proses
pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas ada beberapa faktor yang
menghambat keaktifan belajar seperti; sebagian siswa kurang serius dalam
proses berdiskusi kelompok, siswa kurang aktif bertanya dan siswa
cenderung pasif, tidak berani mengungkapkan pendapat atau pertanyaan.
Dengan sikap yang pasif tersebut menyebabkan tidak adanya interaksi

2
timbal balik antara guru dan siswa selama proses pembelajaran
berlangsung. Sedangkan pembelajaran yang baik itu pembelajaran yang
melibatkan keaktifan selurus siswa sehingga terjadi interaksi timbal balik
antara siswa dan guru.
2. Analisis Masalah
Setelah penulis mengidentifikasi masalah yang terjadi ketika proses
pembelajaran berlangsung, maka dapat penulis simpulkan bahwa
permasalahan tersebut timbul akibat dari beberapa faktor seperti; guru
kurang menguasai kelas sehingga menyebabkan proses pembelajaran
kurang kondusif, guru tidak menggunakan model pembelajaran yang
variatif, sehingga menimbulkan kebosanan dan kejenuhan pada siswa yang
menyebabkan tidak ada interaksi timbal balik antara guru dan siswa
sehingga apa yang menjadi target tujuan tidak tercapai secara optimal.
3. Alternative dan Prioritas Pemecahan Masalah
Adapaun alternative yang harus dilaksakan dalam pengelolaan
kelas adalah dengan menerapkan, metode, model dan strategi
pembelajaran yang variatif, dengan demikian seorang guru dapat
melakukan perbaikan proses pembelajaran guna meningkatkan hasil
belajar siswa dan meningkatak sikap kritis siswa yaitu dengan
mengupayakan menerapkan model pembelajaran yang menyenangkan
seperti model koopratif tipe STAD. Dengan menerapkan model
pembelajaran yang sperti ini diharapak dapat memperbaiaki proses
pembelajaran yang tentunya juga apa yamg menjadi tujuan bisa tercapai
secara maksima. Dari permasalahan di atas maka penulismerasa tertarik
melakukan penelitian dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar
IPA Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD Pada Siswa Kelas IV Min 4 Bima Tahun Pelajaran 2021/2022”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah Bagaimanakah Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan

3
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Siswa Kelas
IV MIN 4 Bima Tahun Pelajaran 2021/2022?

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian
perbaikan pembelajaran ini adalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA
Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada
Siswa Kelas IV MIN 4 Bima Tahun Pelajaran 2021/2022.
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Adapun manfaat penelitian perbaikan pembelajaran ini adalah sebagai
berikut :
1. Bagi siswa, meningkatkan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis
siswa sehingga dapat mengembangkan potensi diri secara optimal
terutama dalam mata pelajaran IPA selanjutnya sehingga siswa dapat
mengetahui dan memahami hubungan-hubungan antara konsep-konsep
yang ada dengan kehidupannya di dunia nyata melalui model
pembelajaraan kooperatif leraning tipe STAD.
2. Bagi peneliti, untuk dapat memecahkan masalah yang timbul pada proses
pembelajaran khususnya pembelajaran IPA pada materi makhluk hidup
dan menganalisi peningkatan hasil belajar siswa setelah penerpan model
pembelajaran
3. Bagi guru, dapat digunakan sebagai bahan masukan bahwa model
pembelajaran kooperatif dapat digunakan sebagai salah satu alternatif
dalam kegiatan pembelajaran IPA. Selain itu dengan adanya penekitaian
sperti ini guru dapat melakukan reflesi diri ga memeperbaiki mutu dan
kualitas guru.
4. Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran untuk peningkatan metode pembelajaran untuk setiap mata
pelajaran

4
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Belajar
1. Hakikat Belajar
Menurut Faturrahman (2010) belajar merupakan komponen ilmu
pendidikan yang berkenaan dengan tujuan dan bahan acuan interaksi, baik
yang bersifat eksplisit maupun implisit (tersembunyi). Untuk menangkap
isi dan pesan belajar, maka dalam belajar tersebut individu menggunakan
kemampuan pada ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.
Menurut Gagne (1992) dalam Jufri (2010) mengatakan bahwa
belajar dan pembelajaran merupakan dua istilah yang selalau berkaitan.
Agar proses pembelajaran berlangsung, maka mesti ada peserta didik
yang belajar dan pendididk yang berperan sebagai perancang, pelaksanan,
fasilitator, pembimbing, dan penilai proses hasil pemebelajaran. Adapun
beberapa definisi terkait dengan belajar yaitu: (1) Cronbach menyatakan
bahwa kegiatan belajar ditunjuk oleh adanya perubahan tingkah laku
sebagai hasil dari pengalaman, (2) Spears mendefinisikan belajar sebagai
kegiatan mengobservasi, membaca, megimitasi, mencoba sesuatu,
mendengar, dan mengikuti perintah, (3) Geoch menyatakan bahwa belajar
adalah perubahan kemampuan dan keterampilan sebagai hasil dari praktek
yang dilakukan, dan (4) Skinner mengartikan belajar sebagai suatu proses
yang berlangsung secara progresif dalam mengadaptasi atau
menyelesaikan tingkah laku dengan tuntutan lingkungan.
Bedasarkan beberapa teori tentang hakekat belajar diatas dapat
disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan dalam diri
seseorang yang ditampakkan dalam bentuk peningkatan pengetahuan,
sikap, prilaku, dan keterampilan sebagai akibat dari kegiatan
mengobservasi, mendengar, mencontoh dan mempraktekan langsung

6
suatu kegiatan yang diperoleh melalui interaksi antara individu dengan
individu maupun individu dengan lingkungannya.
2. Hakekat Hasil Belajar
Menurut Purnomo (2010) dalam Hendry (2012) hasil belajar
merupakan proses individu yang berinteraksi dengan lingkungan untuk
mendapat perubahan dalam perilakunya. Menurut Gagne dalam Jufri
(2010) menyatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan (performance)
yang dapat teramati dalam diri seseorang dan disebut dengan kapabilitas.
Gagne menyatakan bahwa ada lima kategori kapabilitas manusia yaitu (1)
keterampilan intelektual, (2) strategi koognitif, (3) invormasi verbal, (4)
keterampilan motorik, dan (5) sikap. Hasil belajar adalah kemampuan
yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana,
1998) dalam Safi’i, dkk (2011).
Berdasarkan uraian dari beberapa teori tentang hasil belajar
tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar dapat diartikan
sebagai hasil yang dicapai setelah interaksi dengan lingkungan, sehingga
menghasilkan perubahan tingkah laku. Hasil yang dicapai berupa angka
atau nilai yang diperoleh dari tes hasil belajar.
3. Tipe-tipe Hasil Belajar
Hasil belajar menurut Gagne dalam Jufri (2010) bahwa taksonomi
Blom dibagi kedalam tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Ranah kognitif dari hasil belajar menurut Blomm meliputi penguasaan
konsep, ide, pengetahuan faktual, dan berkenaan dengan keterampilan-
keterampilan intelektual. Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai
yang dibedakan menjadi 5 aspek yaitu penerimaan, jawaban atau respon,
penilaian, organisasi, dan internalisasi. Ranah psikomotorik berkenaan
dengan hasil belajar yang diekspresikan dalam bentuk keterampilan
menyelesaikan tugas-tugas manual dan gerakan fisik atau kemampuan
bertindak.

7
4. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Huda (2013:63), faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
belajar siswa ada 2 macam, yaitu :
a. Faktor internal siswa (faktor dari dalam siswa) meliputi :
1) Faktor biologis bersifat jasmaniah, misalnya: kesehatan, dan cacat
badan.
2) Faktor fisikologis bersifat rohaniah, misalnya: intelegensi,
perhatian, bakat, minat belajar dan emosi.
b. Faktor eksternal siswa ( faktor dari luar siswa), meliputi :
1) Lingkungan keluarga, seperti: faktor orang tua, suasana rumah
dan ekonomi keluarga.
2) Lingkungan sekolah, seperti: metode belajar dan mengajar, alat-
alat belajar, dan hubungan antara guru dan siswa.
3) Lingkungan masyarakat seperti: media masa, teman bergaul, dan
corak kehidupan tetangga.

B. Model Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe STAD


1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Sistem pembelajaran gotong royong atau cooperative learning
merupakan system pengajaran yang memberi kesempatan kepada anak
didik untuk bekerja sama dengan sesame siswa dalam tugas-tugas yang
terstruktur. Pembelajaran kooperatif dikenal dengan pembelajaran secara
berkelompok. Tetapi belajar kooperatif lebih dari sekedar belajar
kelompok atau kerja kelompok karena dalam belajar kooperatif ada
struktur dorongan atau tugas yang bersifat kooperatif sehingga
memungkinkan terjadinya interaksi secara terbuka dan hubungan yang
bersifat interdepedensi efektif diantara anggota kelompok (Sugandi,
2002:14). Hubungan kerja seperti itu memungkinkan timbulnya persepsi
yang positif tentang apa yang dapat dilakukan siswa untuk mencapai
keberhasilan belajar berdasarkan kemampuan dirinya secara individu dan
andil dari anggota kelompok lain selama belajar bersama dalam kelompok.

8
Untuk mencapai hasil yang maksimal, maka harus diterapkan lima unsur
model yaitu: Saling ketergantungan positif., Tanggung jawab
perseorangan, Tatap muka, Komunikasi antar anggota dan Evaluasi proses
kelompok.
2. Karakteristik pembelajaran koperatif
Adapun karakteristik pembelajaran kooperatif diantaranya:
a. Siswa bekerja dalam kelompok kooperatif untuk menguasai materi
akademis.
b. Anggota-anggota dalam kelompok diatur terdiri dari siswa yang
berkemampuan rendah, sedang, dan tinggi.
c. Jika memungkinkan, masing-masing anggota kelompok kooperatif
berbeda suku, budaya, dan jenis kelamin.
d. Sistem penghargaan yang berorientasi kepada kelompok daripada
individu.
Selain itu, terdapat empat tahapan keterampilan kooperatif yang harus ada
dalam model pembelajaran kooperatif yaitu:
a. Forming (pembentukan) yaitu keterampilan yang dibutuhkan untuk
membentuk kelompok dan membentuk sikap yang sesuai dengan
norma.
b. Functioniong (pengaturan) yaitu keterampilan yang dibutuhkan
untuk mengatur aktivitas kelompok dalam menyelesaikan tugas
dan membina hubungan kerja sama diantara anggota kelompok.
c. Formating (perumusan) yaitu keterampilan yang dibutuhkan untuk
pembentukan pemahaman yang lebih dalam terhadap bahan-bahan
yang dipelajari, merangsang penggunaan tingkat berpikir yang
lebih tinggi, dan menekankan penguasaan serta pemahaman dari
materi yang diberikan.
d. Fermenting (penyerapan) yaitu keterampilan yang dibutuhkan
untuk merangsang pemahaman konsep sebelum pembelajaran,
konflik kognitif, mencari lebih banyak informasi, dan
mengkomunikasikan pemikiran untuk memperoleh kesimpulan.

9
3. Tipe Student Team Achievement Division (STAD)
Pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan salah satu tipe
pembelajaran kooperatif yang di kembangkan oleh Slavin di John Hopknis
University, Amerika Serikat. STAD trgolong cukup sederhana dan mudah
untuk di laksanakan. Namun demikian, beberapa hasil penelitian dalam
berbagai bidang pelajaran menunjukan bahwa STAD temasuk tipe
pembelajaran kooperaif yang cukup efektif dalam meningktakan hasil
belajar peserta didik (wahab,2010:128).
Menurut Slavin (dalam Rusman, 2012:214), mengemukakan
bahwa model pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division)
merupakan variasi pembelajaran kooperatif yang memacu siswa agar
saling mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai
keterampilan yang diajarkan oleh guru.
menurut Nur Citra Utomo dan C. Novi Primiani (2009: 9), “STAD
didesain untuk memotivasi siswa-siswa supaya kembali bersemangat dan
saling menolong untuk mengembangkan keterampilan yang diajarkan oleh
guru.
Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, disimpulkan
pengertian model pembelajaran STAD adalah model pembelajaran yang
sangat melibatkan siswa untuk belajar dalam kelompok-kelompok yang
heterogen (tingkat prestasi, jenis kelamin, budaya, dan suku) yang terdiri
dari 4-5 siswa.

4. Sintaks Model Pembelajaran kooperatif tipe STAD


Sintak atau Langkah-langkah Model Pembelajaran STAD Menurut
Rusman sebagai berikut:
a. Penyampaian tujuan dan motivasi. Menyampaikan tujuan pelajaran
yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut dan memotivasi
siswa untuk belajar.

10
b. Pembagian kelompok. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok,
dimana setiap kelompoknya terdiri dari 4-5 siswa yang
memprioritaskan heterogenitas kelas dalam prestasi akademik,
jenis kelamin, ras, atau etnik.
c. Presentasi dari guru. Guru menyampaikan materi pelajaran dengan
terlebih dahulu menjelaskan tujuan pelajaran yang ingin dicapai
pada pertemuan tersebut serta pentingnya pokok bahasan tersebut
dipelajari.
d. Kegiatan belajar dalam tim (kerja tim). Siswa bekerja dalam
kelompok yang telah dibentuk. Kerja tim merupakan ciri terpenting
dari STAD.
e. Kuis (evaluasi). Guru mengevaluasi hasil belajar melalui
pemberian kuis (evaluasi) tentang materi yang dipelajari dan juga
melakukan penilaian terhadap presentasi hasil kerja masing-masing
kelompok.
f. Penghargaan prestasi atas keberhasilan kelompok.
5. Kelebihan dan Kelemahan model pembelajaran tipe STAD
Menurut Yurisa, kelebihan dan kelemahan model pembelajaran
STAD adalah sebagai berikut:
1. Kelebihan model pembelajaran STAD yaitu :
a. Meningkatkan kecakapan individu.
b. Meningkatkan kecakapan kelompok.
c. Meningkatkan komitmen.
d. Menghilangkan prasangka buruk terhadap teman sebaya.
e. Tidak bersifat kompetitif.
f. Tidak memiliki rasa dendam.
2. Kelemahan model pembelajaran STAD yaitu:
a. Konstribusi dari siswa berprestasi rendah menjadi kurang.
b. Siswa berprestasi tinggi akan mengarah pada kekecewaan karena
peran anggota yang pandai lebih dominan.
C. Materi Struktur Tubuh Tumbuhan

11
Siapa yang suka makan wortel? Atau pernahkan kalian makan sayur
bayam? Tahukan kalian wortel yang kalian makan adalah bagian akar dari
tumbuhan, dan bayam adalah bagian daunnya. Setiap tumbuhan mempunyai
bagian-bagian yang berbeda-beda. Tahukah kalian apa saja bagian-bagian
pada tumbuhan itu? Dan apa sajakah fungsi dari setiap bagiannya? Apakah
fungsinya sama antara satu organ tumbuhan yang satu dengan yang lainnya?
Untuk mengetahuinya, ayo kita pelajari bersama.
1. Bagian-bagian tumbuhan.

Bentuk tumbuhan beraneka ragam, tetapi secara umum tumbuhan


memiliki bagian-bagian tubuh yang sama, yaitu akar, batang, daun, bunga
dan buah.
a. Akar.
Akar adalah bagian terpenting pada tumbuhan yang
menghubungkan tubuh tanaman dengan tanah atau media tempat
tanaman tumbuh. Akar umumnya tumbuh ke bawah ke tanah searah
gaya gravitasi bumi. Akar juga mempunyai bentuk yang berbeda-
beda. Akar juga terdiri dari akar tunggang dan akar serabut.
b. Batang

12
Batang adalah bagian tanaman yang menempel pada akar dan
berada di atas permukaan tanah. Arah pertumbuhan batang
berlawanan dengan akar. Umumnya batang tumbuh mengikuti arah
sinar matahari. Batang merupakan bagian tanaman tempat keluar dan
menempelnya bagian daun, bunga, dan buah. Beberapa jenis tanaman
juga memiliki batang yang berkayu dan beberapa jenis yang lainnya
tidak. Batang juga ada dua macam, yakni batang dikotil dan batang
monokotil.
c. Daun.
Umumnya, daun berwarna hijau. Daun adalah bagian dari
tumbuhan yang memberikan warna hijau yang cukup dominan pada
pohon. Daun tumbuh dan menempel pada batang pohon. Daun yang
sempurna memiliki 3 bagian yaitu pelepah daun, tangkai daun, dan
helai daun. Pelepah, ini merupakan pangkal dari tangkai daun yang
bentuknya pipih dan melebar, gunanya sebagai penopang tangkai daun
dan helai daun. Tangkai berfungsi untuk menghubungkan pelepah
dengan helaian daun. Tangkai berguna sebagai alat untuk menjauhkan
daun dari helaian daun lainnya agar mendapat sinar matahari. Helaian
daun adalah bagian daun yang berguna untuk menerima cahaya
matahari sebanyak-banyaknya. Pada bagian ini terdapat zat hijau daun
yang disebut klorofil. Di dalam klorofil inilah proses memasak
makanan dengan bantuan sinar matahari berlangsung. Proses
pembuatan makanan oleh daun dengan bantuan sinar matahari disebut
proses forosintesis.
d. Bunga.
Bunga adalah bagian dari tumbuhan yang berwarna-warni dan
sangat indah. Bunga yang sempurna memiliki bagian-bagian sebagai
berikut: Tangkai Dasar bunga Kelopak Mahkota Benang sari Putik.
e. Buah.

13
Ada banyak sekali buah di sekitar kita yang baik untuk kesehatan.
Buah adalah bagian tumbuhan yang merupakan perkembangan dari
bunga.
Buah terdiri dari kulit buah, daging buah, dan biji. Biji buah
berfungsi sebagai bakal tumbuhan baru. Daging buah bagi tanaman
berguna untuk melindungi biji. 2.
2. Fungsi tumbuhan
a. Fungsi akar.
1. Mengerap air dan zat hara dari dalam tanah
2. Menunjang berdirinya tumbuhan
3. Menyimpan cadangan makanan
b. Fungsi batang
1. Tempat tumbuhnya daun, bunga dan buah
2. Menyimpan cadangan makanan
3. Jalur translokasi zat Penyokong tubuh tumbuhan
c. Fungsi daun
1. Tempat terjadinya proses memasak makanan/fotosintesis
2. Tempat penguapan air
3. Alat pernapasan pada tumbuhan
4. Sebagai sumber makanan bagi manusia dan hewan
d. Fungsi bunga Bagi tumbuhan
1. Bunga berguna sebagai organ perkembangbiakan.
2. Dengan adanya benangsari dan putik, bunga mengalami
penyerbukan hingga akhirnya menghasilkan biji. Biji inilah
yang dapat tumbuh menjadi tumbuhan baru.
3. Selain itu, bunga dapat mempercantik tumbuhan, sehingga
dapat menarik serangga dan manusia.
D. Penelitian yang Relevan
Adapun Penelitian yang relevan adalah sebagai berikut :
1) Penelitian yang dilakukan oleh Susi Prasetyaningtyas (2015) dengan
judul “Penerapan Model Pembelajaran Koperatif STAD Untuk

14
Meningkatkan Keaktifan Dan Prestasi Belajar Ipa Pada Materi
Pewarisan Sifat Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Semin”. Dari hasil
penelitian tersebut bahwa Dari hasil analisis angket tersebut, 79%
siswa bosan dengan pembelajaran ceramah, 100% siswa
membutuhkan inovasi pembelajaran baru yang lebih menarik, 86%
siswa malu bertanya kepada guru jika kesulitan dalam memahami
materi, 100% siswa merasa kesulitan jika belajar sendiri, 100% siswa
merasa lebih mudah mengerjakan tugas bersama dengan teman, 100%
siswa juga menganggap bahwa diskusi kelompok memberi
kemudahan dalam mengerjakan tugas, 100% siswa sering meminta
bantuan kepada teman yang lebih pintar dan 100% siswa lebih
bersemangat dalam meraih prestasi jika ada penghargaan. Setelah
diadakan analisis hasil angket kemudian diadakan pre-test. Tes ini
bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman awal siswa terhadap
materi yang akan diajarkan. Nilai pretest ini juga digunakan sebagai
skor dasar masing-masing siswa.
2) Penelitian yang dilakukan oleh Anisa Riski (2018) berjudul
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pkn Di Sdn 1
Tulusrejo Kecamatan Pekalongan Tahun Pelajaran 2017/2018 dengan
hasil menunjukkan bahwa Pembelajaran yang dilaksanakan dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 1 Tulusrejo terhadap
materi globalisasi. Pada siklus I pertemuan pertama hasil belajar siswa
sebesar 33,33% dan pada pertemuan kedua mengalami peningkatan
sebanyak 16,67% menjadi 50 % dan pada siklus II pada pertemuan
pertama hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan menjadi
55,55% dan pada pertemuan kedua diakhir siklus meningkat sebanyak
16,67% dan hasil belajar siswa melebihi target keberhasilan yang
diharapkan yaitu mencapai 72,22% dari target yang telah ditetapkan
yakni 60% siswa yang tuntas pada akhir siklus.

15
3) Penelitian yang dilakukan oleh Putu Suarbawa (2019 ) berjudul
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student
Teams Achievement Division) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Mata Pelajaran Desain Grafis Vektor dengan hasil bahwa Persentase
ketuntasan hasil belajar desain grafis vektor secara klasikal pada
siklus I adalah 78,7% dan persentase ketuntasan belajar desain grafis
vektor secara klasikal pada siklus II adalah 89,6%. Peningkatan
ketuntasan hasil belajar desain grafis vektor dari siklus I ke siklus II
adalah 10,9%. Peningkatan ini tidak terlepas dari penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD secara optimal dengan perbaikan-
perbaikan pembelajaran sesuai dengan kekurangan-kekurangan,
hambatan dan kendala-kendala yang terjadi pada setiap siklus
sebelumnya. Dari peningkatan hasil belajar desain grafis vektor
merupakan bukti dari penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD ini, siswa mendapat kesempatan yang luas untuk melatih
keterampilan dan juga memberi waktu yang luas untuk belajar gerak
baik secara individu maupun secara kelompok, suasana belajar siswa
selama kegiatan pembelajaran nampak bebas, ceria, bergairah, dan
kondusif.

16
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subyek, Tempat, Waktu Penelitian dan Pihak yang Membantu


1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian perbaikan pembelajaran ini adalah siswa kelas IV
MIN 4 Bima dengan jumlah siswa 25 orang.
2. Tempat Penelitian
Tempat penelitian perbaikan pembelajaran dilaksanakan di MIN 4
Bima beralamat di Jalan Lintas Bima Sape Desa Raba Kecamatan Wawo
Kabupaten Bima.
3. Waktu Penelitian
Waktu penelitian perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan dari
tangal 8 November 2021 sampai tanggal 15 November 2021. Adapun
jadwal pelaksanaan perbaikan pembelajaran tersebut sbb:
a. Pra Siklus : hari Senin 25 Oktober 2021
b. Siklus I : hari Senin, 8 November 2021
c. Siklus II : hari Senin, 15 November 2021
6. Pihak yang membantu
a. Supervisor 1 : Baiq Sarlita Kartiani, M.Pd. (Tutor Pembimbing)
b. Kepala Sekolah : M. Natsir, S.Ag
c. Guru : Agussalim, S.Pd

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran


Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas.
Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi
dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan atau
meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
yang dimaksud dirancang beberapa siklus. Setiap siklus tediri dari 4 tahapan
yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, evalusi dan refleksi.

17
Berikut ini merupakan visualisasi dari model yang dikembangkan
Kemms dan Mc Taggart(dalam Arikunto, 2010:132)

Gambar 3.1
Skema Prosedur PTK
1. Tahap Siklus I
Pada pelaksanaan siklus I ini di laksanakan dalam satu kali
pertemuan dan berlangsung selama 3 jam pelajaran, adapun kegiatan pada
siklus I yang terdiri dari 5 tahap yaitu :
a. Tahap Perencanaan Tindakan
Dalam tahap perencanaan, beberapa kegiatan yang dilakukan
antara lain:
1. Menyiapkan alat dan perlengkapan pembelajaran.
2. Merancang skenario pembelajaran
3. Menyusun Rencana Pelaksanaan pembelajaran
4. Mendisain alat evaluasi pembelajaran
5. Lembar observasi
6. Merencanakan analisis hasil tes
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah
melaksanakan rencana pembelajaran (RPP) yang telah direncanakan
sebelumnya yaitu menggunakan metode ceramah dan tanya jawab

18
dalam mengajarkan struktur tubuh tumbuhan. Beberapa kegiatan yang
dilakukan dalam kegiatan ini yaitu:
1. Kegiatan awal yaitu guru memotivasi siswa, dan menyampaikan
tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti yaitu guru mengatur tempat duduk siswa dan
membagi dalam beberapa kelompok kecil, kemudian guru
menjelaskan materi tentang struktur tubuh tumbuhan kemudian
membagikan LKS.
3. Kegiatan akhir yaitu guru bersama siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran, melakukan penilaian pekerjaan siswa, dan menutup
pembelajaran.
c. Tahap Observasi
Kegiatan ini dilakukan bersama dengan pelaksanaan
tindakan observator (salah satu guru di sekolah) untuk mengamati dan
mencatat sekaligus menilai secara objektif karakteristik pembelajaran
yang dilakukan peneliti. Instrument observasi yang digunakan untuk
menilai aktivitas guru dan proses simulasi pembelajaran sebagai
pedoman penilaian seperti tabel dibawah ini.
Tabel 3.1
Lembar Aktivitas Guru Untuk Hasil Belajar IPA Siswa Siklus I
KESESUAIAN
SARAN/HASIL
DENGAN RPP* DISKUSI/REFLEKSI
ASPEK YANG DIAMATI
TIDAK
SESUAI
SESUAI
A. KEGIATAN A. KEGIATAN
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
1. Menyapa siswa,
menanyalan kabar
dan mengecek
kehadiran siswa
2. Membimbing do’a
3. Menyampaikan
tujuan pembelajaran
4. Melakukan apresiasi
5. Memotifasi siswa
6. Memberikan

19
pandangan terkait
kegiatan yang akan di
lakukan
B. KEGIATAN INTI B. KEGIATAN INTI
1. Penjelasan konsep
pembelajaran dan
materi singkat
2. Pembagian kelompok
3. Penggunaan model
kooperatif tipe STAD
4. Menggunakan media
5. Pemberian tugas
kelompok
6. Tanya jawab
7. Pemberian penguatan
C. KEGIATAN PENUTUP C. KEGIATAN PENUTUP
1. Merefleksi
2. Membuat
kesimpulan
3. Evaluasi
4. Menutup
pembelajaran
5. Pemberian LKS
6. Penyesuaian waktu
dengan RPP
Jumlah skor
Nilai rata – rata
Kategori

Frekuensi yang di cari


P= x 100%
Jumlah frekuensi

Tabel 3.2
Pedoman Katagori Aktivitas Guru Untuk Hasil Belajar IPA Siswa Siklus I

Rata – Rata Sekor Katagori


86 – 100 Sangat Baik
76 – 85 Baik
66 – 75 Cukup Baik
10 – 65 Kurang Baik

20
d. Tahap Refleksi.
Pada tahap ini, peneliti bersama guru mengkaji kembali
terhadap pelaksanaan dan hasil yang didapat pada saat pelaksanaan
tindakan siklus 1. Dalam refleksi disebutkan kekurangan-kekurangan
dan kekeliruan yang terjadi dalam pembelajaraan yang telah dilakukan,
kemudian penelitian melakukan upaya-upaya perbaikan untuk
dijadikan pertimbangan pelaksanaan pembelajaran selanjutnya, supaya
guru dapat mengetahui keberhasilan dari penelitian ini.

2. Tahap Siklus II
Siklus kedua dilaksanakan pada Selasa, 09 November 2021.
Dalam pelaksanaan siklus II ini dapat berupa kegiatan yang sama dengan
kegiatan sebelumnya namun perbedaan pelaksanaan dari siklus II ini
merupakan penyempurnaan pada siklus I berdasarkan hasil pengamatan
lembar observasi guru dan refleksi.
a. Tahap Perencanaan Tindakan
Pada tahap ini dilakukan beberapa persiapan sebelum
penelitian tindakan kelas dilakukan, persiapan itu meliputi
pembuatan :
1. Skanario pembelajaran
2. Alat dan perlengkapan pembelajaran.
3. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
4. Lembar kerja siswa (LKS)
5. Alat evaluasi
6. Lembar observasi
7. Perencanaan analisis hasil tes

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan


Dalam pertemuan siklus II peneliti membahas tentang
struktur tubuh tumbuhan, kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap
ini adalah melaksanakan rencana pembelajaran yang telah

21
direncanakan sebelumnya yaitu menggunakan model pembelajaran
kooperatif learning tipe STAD dalam mengajarkan struktur tubuh
tumbuhan. Adapun beberapa kegiatan yang dilakukan dalam tahap
ini yaitu:
1. Kegiatan awal yaitu memotivasi siswa, dan menyampaikan tujuan
pembelajaran.
2. Kegiatan inti yaitu guru mengatur tempat duduk siswa dan
membagi dalam beberapa kelompok, guru membimbing siswa
dalam melakukan diskusi dan pengamatan kelompok tentanng
struktur tubuh tumbuhan. kemudian mempresentasikan di depan
kelas hasil pengamatannya serta membagikan LKS.
3. Kegiatan akhir yaitu guru bersama siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran, memberikan penguatan dan melakukan penilaian
terhadap pekerjaan siswa
4. Tahap Observasi
Kegiatan ini dilakukan bersama dengan pelaksanaan
tindakan observator (salah satu guru di sekolah) mengamati dan
mencatat sekaligus menilai secara objektif karakteristik pembelajaran
yang dilakukan mulai dari kegiatan awal, inti, sampai kegiatan akhir
pembelajaran. Instrument observasi yang digunakan untuk menilai
aktivitas guru dan proses simulasi pembelajaran sebagai pedoman
penilaian seperti tabel dibawah ini.

Tabel 3.2
Lembar Aktivitas Guru Untuk Hasil Belajar IPA Siswa Siklus II
KESESUAIAN
SARAN/HASIL
DENGAN RPP* DISKUSI/REFLEKSI
ASPEK YANG DIAMATI
TIDAK
SESUAI
SESUAI
A. KEGIATAN A. KEGIATAN
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
1. Menyapa siswa,
menanyalan kabar
dan mengecek

22
kehadiran siswa
2. Membimbing do’a
3. Menyampaikan
tujuan pembelajaran
4. Melakukan apresiasi
5. Memotifasi siswa
6. Memberikan
pandangan terkait
kegiatan yang akan di
lakukan
B. KEGIATAN INTI B. KEGIATAN INTI
1. Penjelasan konsep
pembelajaran dan
materi singkat
2. Pembagian kelompok
3. Penggunaan model
kooperatif tipe STAD
4. Menggunakan media
5. Pemberian tugas
kelompok
6. Tanya jawab
7. Pemberian penguatan
C. KEGIATAN PENUTUP C. KEGIATAN PENUTUP
1. Merefleksi
2. Membuat
kesimpulan
3. Evaluasi
4. Menutup
pembelajaran
5. Pemberian LKS
6. Penyesuaian waktu
dengan RPP
Jumlah skor
Nilai rata – rata
Kategori

Frekuensi yang di cari


P= x 100%
Jumlah frekuensi

Tabel 3.1
Pedoman Katagori Aktivitas Guru Untuk Hasil Belajar IPA Siswa Siklus II

Rata – Rata Sekor Katagori


86 – 100 Sangat Baik

23
76 – 85 Baik
66 – 75 Cukup Baik
10 – 65 Kurang Baik

5. Tahap Refleksi.
Pada tahap ini, peneliti bersama guru mengkaji pelaksanaan
dan hasil yang didapat pada saat pelaksanaan tindakan. Dalam refleksi
disebutkan kekurangan-kekurangan dan kekeliruan yang terjadi dalam
pembelajaraan yang telah dilakukan, kemudian penelitian melakukan
upaya-upaya perbaikan untuk dijadikan pertimbangan pelaksanaan
pembelajaran selanjutnya, supaya guru dapat mengetahui keberhasilan
dari penelitian ini.

C. Teknik Analisis Data


Tehnik analisis yang digunakan untuk melihat Hasil belajar siswa
Pada Mata Pelajaran IPA adalah sebagai berikut :
Frekuensi yang di cari
P= x 100%
Jumlah frekuensi

Pedoman Katagori Aktivitas Guru


Menurut Walpole Ronald E. (1992)

Rata – Rata Sekor Katagori


86 – 100 Sangat Baik
76 – 85 Baik
66 – 75 Cukup Baik
10 – 65 Kurang Baik

24
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Pada bagian ini peneliti menyajikan hasil penelitian dan pembahasan
sesuai dengan tujuan yaitu untuk mengetahui bahwa model pembelajaran
kooperatif learning tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran IPA struktur tubuh tumbuhan pada kelas IV MIN 4 Bima
Tahun Pelajaran 2021/2022 yang terdiri dari 25 siswa.
Berikut ini akan diuraikan data hasil penelitian yang diperoleh dari
hasil observasi dan evaluasi pada tiap-tiap siklus. Data yang diperoleh berupa
data kuantitatif yang diperoleh dari hasil evaluasi pembelajaran yang
memberikan gambaran tentang berhasil atau tidaknya proses pembelajaran
yang diukur dengan ketuntasan belajar siswa.

1. Siklus I
Pada pelaksanaan siklus I ini di laksanakan dalam satu kali
pertemuan dan berlangsung selama 3 jam pelajaran, adapun kegiatan pada
siklus I yang terdiri dari 4 tahapan yaitu :
a. Tahap Perencanaan Tindakan
Dalam tahap perencanaan, beberapa kegiatan yang dilakukan antara
lain:
1. Menyiapkan alat dan perlengkapan pembelajaran.
2. Merancang skenario pembelajaran
3. Menyusun Rencana Pelaksanaan pembelajaran
4. Mendisain alat evaluasi pembelajaran
5. Lembar observasi
6. Merencanakan analisis hasil tes

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan


Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah melaksanakan
rencana pembelajaran (RPP) yang telah direncanakan sebelumnya

25
yaitu menggunakan metode ceramah dan tanya jawab dalam
mengajarkan struktur tubuh tumbuhan. Beberapa kegiatan yang
dilakukan dalam kegiatan ini yaitu:
1. Kegiatan awal yaitu guru memotivasi siswa, dan menyampaikan
tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti yaitu guru mengatur tempat duduk siswa dan
membagi dalam beberapa kelompok kecil, kemudian guru
menjelaskan materi tentang struktur tubuh tumbuhan kemudian
membagikan LKS.
3. Kegiatan akhir yaitu guru bersama siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran, melakukan penilaian pekerjaan siswa, dan menutup
pembelajaran.

c. Pengamatan / observasi
Dari hasil pengamatan pembelajaran yang telah dilaksanakan pada
siklus I, diadakanlah diskusi dengan salah satu guru yang membantu
yang bertindak sebagai observer. Dari pengamatan yang telah
dilakukan menunjukkan hasil yang belum sesuai dengan apa yang
diharapkan seperti yang tertera dalam tabel 4.1.
Tabel 4.1
Lembar Aktivitas Guru Untuk Hasil Belajar IPA Siswa Siklus I
KESESUAIAN
SARAN/HASIL
DENGAN RPP* DISKUSI/REFLEKSI
ASPEK YANG DIAMATI
TIDAK
SESUAI
SESUAI
A. KEGIATAN A. KEGIATAN
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
1. Menyapa siswa, √
menanyalan kabar
dan mengecek
kehadiran siswa
2. Membimbing do’a √
3. Menyampaikan √
tujuan pembelajaran
4. Melakukan apresiasi √
5. Memotifasi siswa √

26
6. Memberikan √
pandangan terkait
kegiatan yang akan di
lakukan
B. KEGIATAN INTI B. KEGIATAN INTI
1. Penjelasan konsep √
pembelajaran dan
materi singkat
2. Pembagian kelompok √
3. Penggunaan model √
kooperatif tipe STAD
4. Menggunakan media √
5. Pemberian tugas √
kelompok
6. Tanya jawab √
7. Pemberian penguatan √
C. KEGIATAN PENUTUP C. KEGIATAN PENUTUP
1. Merefleksi √
2. Membuat kesimpulan √
3. Evaluasi √
4. Menutup √
pembelajaran
5. Pemberian LKS √
6. Penyesuaian waktu √
dengan RPP
Jumlah skor 13
Nilai rata – rata 68
Kategori Cukup
baik

Frekuensi yang di cari


P= x 100%
Jumlah frekuensi

13
P= x 100%
19
= 0,68 x 100%
= 68 %

Tabel 4. 1
Pedoman Katagori Aktivitas Guru Untuk Hasil Belajar IPA Siswa Siklus I

Rata – Rata Sekor Katagori


86 – 100 Sangat Baik
76 – 85 Baik

27
66 – 75 Cukup Baik
10 – 65 Kurang Baik

Berdasarkan hasil obsevasi yang diperoleh dari pengamatan


melalui lembar aktivitas guru yang dilakukan guru dapat disimpulkan
bahwa yang menjadi masalah yaitu:
1. Menggunakan waktu masih kurang sesuai dengan rencana kegiatan
yang dilakukan.
2. Tidak memotifasi siswa
3. Kurang memberikan pandangan terkait kegiatan yang akan di
lakukan.
4. Tidak menggunakan model pembelajaran yang variatif seperti
model pembelajaran kooperatif learning tipe STAD.
5. Tidak menggunakan media pembelajaran yang sesuai materi.
6. Guru belum menanyakan kesimpulan materi yang telah dipelajari.
7. Belum memberikan LKS.

d. Refleksi
Dilihat dari hasil yang diperoleh dari siklus I, masih belum
mencapai hasil yang diharapkan. Adapun kekurangan-kekurangan
yang terdapat pada siklus I dan akan diperbaiki pada siklus yang ke-2
diantaranya yaitu :
1. Menggunakan waktu harus sesuai dengan rencana kegiatan yang
dilakukan.
2. Guru perlu memotifasi siswa agar bisa membangkitkan semangat
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran
3. Guru harus memberikan pandangan terkait kegiatan yang akan di
lakukan.
4. Guru harus menggunakan model pembelajaran yang variatif seperti
model pembelajaran kooperatif learning tipe STAD.

28
5. Guru harus menggunakan media pembelajaran yang sesuai materi.
6. Guru perlu menanyakan kesimpulan materi yang telah dipelajari
agar bis memantapkan pemahaman siswa terhadap materi
pembelajaran.
7. Guru perlu memberikan LKS.
2. Siklus II
Pada pelaksanaan siklus II ini di laksanakan dalam satu kali
pertemuan dan berlangsung selama 3 jam pelajaran. Dalam siklus ini
selain penerapan penggunaan model pembelajaraan kooperatif learning
tipe STAD peneliti juga mencoba mengatasi yang menjadi kekurangan
pada siklus I. Adapun kegiatan pada siklus II terdiri dari 4 tahap yaitu :
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah melaksanakan
rencana pembelajaran (RPP) yang telah direncanakan sebelumnya
yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif learning
tipe STAD dalam mengajarkan materi struktur tubuh tumbuhan.
Adapun beberapa kegiatan yang dilaku yaitu:
1. Kegiatan awal yaitu guru memotivasi siswa, dan menyampaikan
tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti yaitu guru mengatur tempat duduk siswa dan
membagi dalam beberapa kelompok kecil, kemudian membimbing
siswa melakukan diskusi dan pengamatan langsung tetntang
struktur tubuh tumbuhan dengan media yang di bagikan oleh guru,
selanjutnya hasil diskusi kelompok di presentasikan di depan kelas
secara bergantian sementara kelompok lain menyimak. Kemudia
guru memberi penghargaan terhadap kelomok terbaik dan di
lanjutkan dengan guru membagikan LKS.
4. Kegiatan akhir yaitu guru bersama siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran, meberikan penguatan terhadap materi pembelajaran
serta melakukan penilaian pekerjaan siswa, dan menutup
pembelajaran.

29
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan pembelajaran siklus II ini peneliti melakukan
simulasi pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif learning tipe STAD dalam mengajarkan mata pelajaran IPA
dengan materi pokok struktur tubuh tumbuhan, di kegiatan awal guru
mengawali pembelajaran dengan berdoa, memotivasi siswa, dan guru
menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan inti guru mengatur
posisi duduk siswa dan meminta siswa duduk sesuai kelompok yang
telah dibagi, guru membimbing siswa dalam berdiskusi dan melakukan
pegamatan terhadap media dan bahan yang sudah di bagikan,
selanjutnya hasil pengamatan dan diskusi kelompok tersebut di
presentasikan di depan kelas sementara kelompok lain menyimak,
kemudin guru meminta siswa mengerjakan LKS yang telah dibagikan.
Dan di kegiatan akhir guru bersama siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran, memberikan penguatan, memberi penghargaan terhadap
kelompok terbaik dan memberikan tugas rumah.
c. Pengamatan / Observasi
Dari pengamatan yang telah dilakukan dengan menggunakan
lembar pengamatan, pada siklus II ini terjadi peningkatan hasil belajar
yang sangat baik.

30
Tabel 4.2
Lembar Aktivitas Guru Untuk Hasil Belajar IPA Siswa Siklus II
KESESUAIAN
SARAN/HASIL
DENGAN RPP* DISKUSI/REFLEKSI
ASPEK YANG DIAMATI
TIDAK
SESUAI
SESUAI
A. KEGIATAN A. KEGIATAN
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
1. Menyapa siswa, √
menanyalan kabar
dan mengecek
kehadiran siswa
2. Membimbing do’a √
3. Menyampaikan √
tujuan pembelajaran
4. Melakukan apresiasi √
5. Memotifasi siswa √
6. Memberikan √
pandangan terkait
kegiatan yang akan di
lakukan
B. KEGIATAN INTI B. KEGIATAN INTI
1. Penjelasan konsep √
pembelajaran dan
materi singkat
2. Pembagian kelompok √
3. Penggunaan model √
pembelajaran
kooperatif learing tipe
STAD
4. Menggunakan media √
5. Pemberian tugas √
kelompok
6. Tanya jawab √
7. Pemberian penguatan √
C. KEGIATAN PENUTUP C. KEGIATAN PENUTUP
1. Merefleksi √
2. Membuat √
kesimpulan
3. Evaluasi √
4. Menutup √
pembelajaran
5. Pemberian LKS √
6. Penyesuaian waktu √
dengan RPP

31
Jumlah skor 18
Nilai rata – rata 94
Kategori Sangat
baik

Frekuensi yang di cari


P= x 100%
Jumlah frekuensi

18
P= x 100%
19

= 0,94 x 100%
= 94 %

Pedoman Katagori Aktivitas Guru Untuk Hasil Belajar IPA Siswa Siklus II

Rata – Rata Skor Katagori


86 – 100 Sangat Baik
76 – 85 Baik
66 – 75 Cukup Baik
10 – 65 Kurang Baik

Berdasarkan hasil obsevasi yang diperoleh dari hasil pengamatan


yang dilakukan guru pendamping dengan mengisi lembar observasi
aktivitas guru diperoleh hasi perbaikan siklus II sebagai berikut:
1. Penggunaan waktu sudah sesuai dengan rencana kegiatan yang
dilakukan (RPP).
2. Guru memotifasi siswa.
3. Guru memberikan pandangan terkait kegiatan yang akan di
lakukan.
4. Guru menggunakan model pembelajaran yang mengaktifkan
siswa yaitu model pembelajaran kooperatif learning tipe STAD.
5. Guru menggunakan media pembelajaran yang sesuai materi.

32
6. Guru menanyakan kesimpulan materi yang telah dipelajari agar
bisa memantapkan pemahaman siswa terhadap materi
pembelajaran.
7. Guru tidak memberikan LKS
d. Refleksi
Dari hasil pengamatan lembar aktiitas guru pada siklus II yang
telah di amati oleh guru pendamping peneliti melakukan refleksi
seperti: Guru memberikan LKS

B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Penelitian ini dilakukan sesuai dengan prosedur penelitian tindakan kelas
(PTK) yang telah ditetapkan yaitu diawali dengan perencanaan, pelaksanaan,
observasi, dan refleksi yang telah dipaparkan pada hasil penelitian.

1. SIKLUS 1
Berdasarkan hasil aktivitas guru yang dilakukan pada siklus I,
dengan persentase sebesar 68 % menunjukkan kategori cukup baik pada
silklus I proses pembelajaran belum sepenuhnya berjalan sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan, ada beberapa rencana yang belum terlihat
seperti guru belum terlihat memberikan acuan pada kegiatan pendahuluan,
guru belum terlihat memberikan umpan balik terhadap lembar kerja siswa
yang telah dikerjakan oleh siswa sehingga hasil belajar yang diperoleh
belum maksimal, dan diakhir pembelajaran guru belum terlihat
memberikan tugas rumah untuk siswa. Oleh sebab itu, peneliti
mengadakan perbaikan pada siklus selanjutnya yaitu pada siklus II seperti:
1. Menggunakan waktu harus sesuai dengan rencana kegiatan yang
dilakukan.
2. Guru perlu memotifasi siswa agar bisa membangkitkan semangat
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran
3. Guru harus memberikan pandangan terkait kegiatan yang akan di
lakukan.

33
4. Guru harus menggunakan model pembelajaran yang variatif seperti
model pembelajaran kooperatif learning tipe STAD.
5. Guru harus menggunakan media pembelajaran yang sesuai materi.
6. Guru perlu menanyakan kesimpulan materi yang telah dipelajari agar
bis memantapkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran.
7. Guru perlu memberikan LKS.

2. SIKLUS II
Pada siklus II ini perbaikan pembelajaran yang dilakukan
bersumber pada hasil refleksi siklus I yang cukup efektif dalam
meningkatkan aktivitas guru. Pada siklus ini sudah tampak guru
memberikan peningkatan dan melengkapi yang menjdai kekurangananya
seperti guru sudah mampu menyesuaikan waktu pembelajaran dengan
RPP, memberika motivasi, memberikan pandangan terkait kegiatan yang
akan di lakukan, menggunakan model pembelajaran kooperatif learning
sperti STAD, menggunakan median pembelajaran agar siswa mampu
memahami suatu materi pembelajaran secra langsung (nyata), dan guru
memberikan umpan balik terhadap siswa secara langsung untuk
mengetahui sejauh mana kemampuan dan pemahaman siswa terhadap
materi pembelajaran.

Dari hasil lembar observasi aktivitas guru pada siklus II terlihat


hampir semua aspek yang diamati terlaksana dengan sangat baik. Setelah
dilaksanakan sikluas II diperoleh nilai observasi guru sebesar 94 %
dengan kategori sangat baik. dengan demikian hasil observasi aktivitas
guru dari siklus I ke siklus II sudah terlihat mengalami peningkatan,
dimana pada siklus I persentasi 68 % dengan kategori cukup baik
sedangkan pada siklus II persentasenya meningkat menjadi 94 % dengan
kategori sangat baik.

Secara keseluruhan hasil observasi sangat terlihat jelas hasil


aktivitas guru siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sangat baik.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa penggunaan model

34
pembelajaran kooperatif leaning tipe STAD pada mata pelajaran IPA
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Bagan 4.1

Diagram Batang Siklus I dan II

Hasil Belajar IPA Siswa


100 94
90
80
70 68
60
50
40
30
20
10
0
hasil belajar

Siklus 1 Siklus 2

35
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT

A. Simpulan
Berdasarkan hasil data pada penelitian ini, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif learning tipe
STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV MIN 4 Bima pada
materi pokok struktur tubuh tumbuhan tahun pelajaran 2021/2022. Hal ini
sesuai dengan hasil belajar siswa pada siklus I diperoleh persentase sebesar
68% dikategorikan dengan cukup baik dan pada siklus II mengalami
peningkatan dengan nilai 94% dikategorikan dengan sangat baik.
B. Saran Tindak Lanjut
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti dapat memberikan
saran-saran sebagai berikut:
1. Sebaiknya guru menggunakan model pembelajaran kooperatif learning
tipe STAD pada pembelajaran IPA di kelas untuk meningkatkan hasil
belajar siswa.
2. Kepada guru mata pelajaran lain juga agar dapat menerapkan model
pembelajaran kooperatif learning tipe STAD agar dapat meningkatkan
hasil belajar siswa.
3. Diharapkan pada penelitian yang lain untuk menggunakan model
pembelajaran kooperatif learning tipe STAD dan menjadikan hasil
penelitian ini sebagai salah satu reverensi untuk melaksanakan penelitian
tentang pembelajaran kooperatif learning tipe STAD ke depannya.

36
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


Rineka Cipta.

Bella, M. 2013. Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP pada Materi Dampak
Kepadatan Penduduk Terhadap Lingkugan Melalui Pembelajaran Berbasis
Proyek. Skripsi S1 Universitas Pendidikan Indonesia. Diakses di
http://repository.upi.edu/ pada tanggal 09 Oktober 2021

Darmadi, A. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Depdiknas RI 2003. UU No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem pendidikan Nasional.


Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Jakarta.

Dimyati, Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta


Fathurrahman. 2010. Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SD dalam Pembelajaran
PKN. Yogyakarta: Jurnal Pendidikan Jurusan Pendidkan Pra- sekolah
dan Sekolah dasar FIP UNY. Diunduh pada tanggan 17 Oktober 2021.
(online): http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Fathurrohman,
%20S.Pd.,M.Pd/Berpikir%20Kritis.pdf. Diakses pada tanggan 17 Oktober
2021.

Haryanto. 2004. Sains untuk SD Kelas VI. Jakarta: PT Glora Aksara Pratama.
Hendry. 2012. Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Question
Student Have Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa
Pada Meteri Pokok Prisma dan Limas Kelas VIII-B SMPN 19 Mataram
Tahun Pelajaran 2011/2012. Mataram: IKIP MATARAM

Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogjakarta:


Pustaka Pelajar.
Isjoni. 2012. Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta.

Jufri, A. W. 2010. Belajar dan Pembelajaran Sains. Mataram: Arga Puji Press.

Julaeha. 2008. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka


Primiani, N. 2009. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melaluipembelajaran
Kooperatif Tipe Stad ( Student Team Achievement Division) Pada Materi Mahluk

viii
Hidup (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas -Iv Sdn 1 Penpen Kecamatan
Mundukabupaten Cirebon). Diunduh pada tanggal 17 Oktober 2021 dari
https:// %3A%2F%2Fmedia.neliti.com%2Fmedia%2Fpublications
%2F213459-meningkatkan-hasil-belajar-siswa-pada ma.pdf-

Riski, A. 2018. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dalam


Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pkn Di Sdn 1
Tulusrejo Kecamatan Pekalongan Tahun Pelajaran 2017/2018. Diunduh
pada tanggal 17 Oktober 2021 dari https:// %3A%2F
%2Frepository.metrouniv.ac.id%2Fid%2Feprint
%2F1965%2F1%2FSKRIPSI%2520ANISA%2520RISKI.pdf
Syafi’i, Suryawati dan Ardiyas. 2011. Kemampuan Berpikir Kreatif dan
Penguasaan Konsep Siswa Melalui Model Problem Based Learning
(PBL) dalam Pembelajaran Biologi Kelas XI IPA SMAN 2 Pekanbaru
Tahun Ajaran 2010/2011. Jurnal Biogenesis, Vol. 8, Nomor 1, Juli 2011
(online). Diakses pada tanggal 31 Oktober 2021: http://karya-
ilmiah.um.ac.id/index.php/biologi/issue/current.pdf

Suarbawa, Putu I.2019. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD


(Student Teams Achievevement Division) Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Mata Pelajaran Desain Grafis Vektor. Diunduh pada tanggal 17
0ktober 2021dari http://Jurnal-PedagogidanPembelajaran.pdf (JP2, Vol 2
No 1, Tahun 2019 p-ISSN : 2614-3909 e-ISSN : 2614-3895).

Kemendikbud. 2013. Materi Pelatihan Guru, Implementasi Kurikulum 2013.


Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Rusman. 2014. Model - Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Sudrajat, A. 2012. Strategi Pembelajaran Aktif Dalam Bertanya. Diakses tanggal
11 Oktober 2021 (Online):
http://sudrajatuniversity.blogspot.com/2012/03/strategi-
pembelajaranaktif-dalambertanya.html. Diunduh tanggal 11 Oktober
2021
Buku Guru dan Buku Siswa Kelas IV, Tema 3: Peduli Terhadap Makhluk Hidup,
Subtema 1: Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku, Pembelajaran 3.
Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 (Revisi 2017). Jakarta : Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.

ix
LAMPIRAN - LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1


2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2
3. Jurnal Bimbingan Supervisor 1 PKP
4. Jadwal Foto kegiatan pembelajaran SIKLUS I dan SIKLUS II

x
LAMPIRAN 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS 1

Satuan Pendidikan : MIN 4 Bima


Kelas / Semester : IV (Empat) / 1
Mata Pelajaran : IPA
Tema 3 : Peduli Terhadap Mahluk Hidup
Sub Tema 1 : Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan
Rumahku
Pembelajaran Ke- : 1
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan

A. KOMPETENSI INTI (KI)

1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.


2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.

xi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1 Menganalisis hubungan antara bentuk 3.1.1 Menganalisis hubungan antara bentuk
dan fungsi bagian tubuh pada hewan dan fungsi bagian-bagian tumbuhan
dan tumbuhan
3.8 Menjelaskan pentingnya upaya 3.8.2 Menjelaskan upaya pelestarian
keseimbangan dan pelestarian sumber lingkungan
daya alam di lingkungannya
4.1 Menyajikan laporan hasil pengamatan 4.1.1 Membuat laporan hasil pengamatan
tentang bentuk dan fungsi bagian tentang bentuk dan fungsi bagian-
tubuh hewan dan tumbuhan bagian tumbuhan
4.8 Melakukan kegiatan upaya pelestarian 4.8.2 Melakukan identifikasi upaya
sumber daya alam bersama orang- pelestarian lingkungan
orang di lingkungannya

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Melalui pengamatan peserta didik mampu menidentifikasi bagian-
bagian tumbuh tumbuhan dan fungsinya.
 Memlaui diskusi kelompok peserta didik mampu menyebutkan bagian-
bagian tubuh tumbuhan dengan tepat.
 Dengan pengamtan kelompok peserta didik mampu menyajikan
laporan bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya dengan benar.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya
2. Menanam dan mengamati bagian-bagian tanaman
3. Merawat tanaman sebagai bagian dari pelestarian lingkungan
4. Membuat daftar pertanyaan wawancara tentang tanaman pangan

E. METODE DAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN

 Pendekatan : Scientific (mengamati, menanya, mengumpulkan


informasi/mencoba, menalar/ mengasosiasi, dan mengkomunikasikan).

xii
 Metode : Penugasan, Tanya Jawab, Diskusi, dan Ceramah

F. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

 Media : tumbuhan
 Bahan : benih biji tumbuhan (tomat, kacang hijau, cabe), kapas, dan
pot (bida dari barang-barang bekas)
 Sumber Belajar : Buku Guru dan Buku Siswa Kelas IV,

G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Pendahuluan  Guru menyapa peserta didik, menanyakan kabar, dan 15 menit


mengecek kehadiran peserta didik.
 Guru dan peserta didik berdoa bersama sesuai dengan agama
dan kepercayaan masing-masing dipimpin oleh salah satu
peserta didik.
 Guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai.
 Guru menggali pengetahuan awal peserta didik dengan
melakukan apersepsi misalnya, “Sudah pernah melihat
tumbuhan? Tumbuhan itu terdiri atas akar, batang,daun, bunga
dan buah (biji). Ya, hari ini kita akan belajar mengenai struktur
tubuh tumbuhan.”
 Guru memberi motivasi agar peserta didik semangat saat
pembelajaran berlangsung.
 Peserta didik mendengarkan penjelasan dari guru mengenai
kegiatan yang akan dilakukan hari ini dan apa tujuan yang akan
dicapai dari kegiatan tersebut dengan bahasa yang sederhana
dan dapat dipahami.

Inti  Guru membagi Peserta didik manjadi 6 kelompok tiap 35 Menit


kelompok terdiri atas 4 orang secara acak (heterogen) X 30 JP

xiii
 Guru mengarahkan peserta didik membaca senyap teks tentang
manfaat setiap bagian tumbuhan yang terdapat di buku.
 Peserta didik kemudian berdiskusi dalam kelompok kecil untuk
menjawab pertanyaan tentang bagian tumbuhan lain yang
berfungsi untuk mempertahankan kelestarian tumbuhan.
 Guru meminta peserta didik menuliskan jawaban hasil diskusi
di buku.
 Guru meminta tiap kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusi kelomok di depan kelas.
Peserta didik memperhatikan penguatan yang diberikan oleh guru.
Setiap bagian tumbuhan, yaitu: akar, batang, daun, biji, bunga,
dan buah memiliki peran berbeda untuk membuat tumbuhan
tetap hidup. Biji adalah bagian penting tumbuhan yang
berfungsi untuk mempertahankan kelestariannya
Penutup  Guru dan Peserta didik melakukan refleksi mengenai kegiatan 15 menit
pembelajaran.
 Guru membimbing peserta didik bersama-sama membuat
kesimpulan / rangkuman hasil belajar yang telah dipelajari
 Guru bertanya jawab dengan peserta didik tentang materi yang
telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)
 Guru mengajak semua peserta didik berdo’a menurut agama
dan keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan
pembelajaran) dengan dipimpin salah satu siswa

H. PENILAIAN PEMBELAJARAN
1. Prosedur Penilaian
a. Penilaian pengetahuan / kognitif
- Jenis Penilaian : tes tertulis

- Bentuk Penilaian : lembar penilaian daftar periksa

xiv
b. Penilaian Sikap
- jenis penilaian: non tes
- bentuk penilaian: lembar pengamatan sikap
2. Penilaian Hasil Belajar
a. Penilaian Proses : Penilaian Kinerja
b. Penilaian Hasil Belajar : Isian Singkat

Mengetahui, Bima, 08 November 2021


`Kepala MIN 4 Bima, Guru Mapel,

M. Natsir, S.Ag. Nurfani Ardiani, S.Pd.


NIP. 19760714 200212 1 004 NIP. -

xv
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS II

Satuan Pendidikan : MIN 4 Bima


Kelas / Semester : IV (Empat) / 1
Mata Pelajaran : IPA
Tema 3 : Peduli Terhadap Mahluk Hidup
Sub Tema 1 : Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan
Rumahku
Pembelajaran Ke- : 1
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan

A. KOMPETENSI INTI (KI)


5. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
6. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya
7. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
8. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR


IPA

xvi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1 Menganalisis hubungan antara bentuk 3.1.1 Menganalisis hubungan antara bentuk
dan fungsi bagian tubuh pada hewan dan fungsi bagian-bagian tumbuhan
dan tumbuhan
3.8 Menjelaskan pentingnya upaya 3.8.2 Menjelaskan upaya pelestarian
keseimbangan dan pelestarian sumber lingkungan
daya alam di lingkungannya
4.1 Menyajikan laporan hasil pengamatan 4.1.1 Membuat laporan hasil pengamatan
tentang bentuk dan fungsi bagian tentang bentuk dan fungsi bagian-
tubuh hewan dan tumbuhan bagian tumbuhan
4.8 Melakukan kegiatan upaya pelestarian 4.8.2 Melakukan identifikasi upaya
sumber daya alam bersama orang- pelestarian lingkungan
orang di lingkungannya

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Melalui pengamatan peserta didik mampu menidentifikasi bagian-
bagian tumbuh tumbuhan dan fungsinya.
 Memlaui diskusi kelompok peserta didik mampu menyebutkan bagian-
bagian tubuh tumbuhan dengan tepat.
 Dengan pengamtan kelompok peserta didik mampu menyajikan
laporan bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya dengan benar.
D. MATERI PEMBELAJARAN
5. Bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya
6. Menanam dan mengamati bagian-bagian tanaman
7. Merawat tanaman sebagai bagian dari pelestarian lingkungan
8. Membuat daftar pertanyaan wawancara tentang tanaman pangan
E. MODEL, METODE DAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN

 Model : Student Teams Achievement Division (STAD)


 Pendekatan : Scientific (mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi/mencoba, menalar/ mengasosiasi, dan mengkomunikasikan).

xvii
 Metode : Pengamatan, diskusi, dan Tanya Jawab.

F. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

 Media : tumbuhan
 Bahan : benih biji tumbuhan (tomat, kacang hijau, cabe), kapas, dan
pot (bida dari barang-barang bekas)
 Sumber Belajar : 1. Buku Guru dan Buku Siswa Kelas IV,
Tema 3: Peduli Terhadap Makhluk Hidup, Subtema 1: Hewan dan
Tumbuhan di Lingkungan Rumahku, Pembelajaran 3. Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013 (Revisi 2017). Jakarta : Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Pendahuluan  Guru menyapa peserta didik, menanyakan kabar, dan mengecek 15 menit
kehadiran peserta didik.
 Guru dan peserta didik berdoa bersama sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing dipimpin oleh salah satu peserta
didik.
 Guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
 Guru menggali pengetahuan awal peserta didik dengan
melakukan apersepsi misalnya, “Sudah pernah melihat
tumbuhan? Tumbuhan itu terdiri atas akar, batang,daun, bunga
dan buah (biji). Ya, hari ini kita akan belajar mengenai struktur
tubuh tumbuhan.”
 Guru memberi motivasi agar peserta didik semangat saat
pembelajaran berlangsung.
 Peserta didik mendengarkan penjelasan dari guru mengenai
kegiatan yang akan dilakukan hari ini dan apa tujuan yang akan
dicapai dari kegiatan tersebut dengan bahasa yang sederhana dan

xviii
dapat dipahami.

Inti  Guru membagi kelompok peserta didik ke dalam 6 kelompok, 35 Menit


dimana setiap kelompoknya terdiri dari 4-5 siswa secara acak. X 30 JP
Heterogen.
 Peserta didik mengamati satu jenis tumbuhan yang lengkap
dengan bagian-bagiannya: akar, batang, daun, dan buah/bunga.
Peserta didik menjawab pertanyaan yang diajukan guru:
 Apa fungsi dari setiap bagian tumbuhan?
 Bagian manakah dari tumbuhan yang berfungsi untuk
mempertahankan kelestarian tumbuhan tersebut? (biji)
 Guru mengarakhan peserta didik untuk berdiskusi dalam tim
(kerja tim).
 Peserta didik bekerja dalam kelompok yang telah dibentuk.
Dengan penuh disiplin dan tanggung jawab.
 Setiap kelompok akan mengamati tanaman tyang telah di
bagikan oleh guru pada kelompok masing-masing.
 Guru membimbing peserta didik untuk mengidentifikasi bagian-
bagian tumbuhan, serta fungsinya masing-masing dan
menuliskan hasil laporannya ke dalam buku.
 Guru membimbing peserta didik melakukan pengamatan
langsung terkait dengan struktur tubuh tumbuhan seperti struktur
akar, batang, daun, bunga serta buah/biji.
 Guru meminta tiap kelompok mempresentasikan hasil
pengamatan dan diskusi kelomoknya di depan kelas secara
bergantian.
 Guru mengevaluasi hasil belajar melalui pemberian kuis
(evaluasi) tentang materi yang telah dipelajari dan juga
melakukan penilaian terhadap presentasi hasil kerja masing-
masing kelompok.
 Guru memberi penghargaan prestasi atas keberhasilan kelompok

xix
tebaik.
 Guru membimbing peserta didik dalam kegiatan untuk
memahami lebih jauh tentang bagian tumbuhan dan
pelestariannya, dimana peserta didik akan melakukan praktek
menanam satu jenis biji (bawang, jagung, kacang) di dalam pot.
 Peserta didik diberikan tanggung jawab untuk merawat
tanamannya hingga besar dan berbuah. Kegiatan ini merupakan
wujud nyata siswa dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan.

Penutup  Guru dan Peserta didik melakukan refleksi mengenai kegiatan 15 menit
pembelajaran.
 Guru membimbing peserta didik bersama-sama membuat
kesimpulan / rangkuman hasil belajar yang telah dipelajari
 Guru bertanya jawab dengan peserta didik tentang materi yang
telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)
 Guru mengajak semua peserta didik berdo’a menurut agama dan
keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan
pembelajaran) dengan dipimpin salah satu siswa

H. PENILAIAN PEMBELAJARAN
1. Prosedur Penilaian
a. Penilaian pengetahuan / kognitif
- Jenis Penilaian : tes tertulis

- Bentuk Penilaian : lembar penilaian daftar periksa


b. Penilaian Sikap
- jenis penilaian: non tes
- bentuk penilaian: Mencatat hal-hal menonjol (positif atau negatif)
yang ditunjukkan siswa dalam sikap disiplin dan tanggung jawab melalui
lembar pengamatan sikap

xx
2. Penilaian Hasil Belajar
a. Penilaian Proses : Penilaian Kinerja
b. Penilaian Hasil Belajar : Isian Singkat
c. pemilaian pengetahuan : tes tertulis

Mengetahui, Bima, 08 November 2021


`Kepala MIN 4 Bima, Guru Mapel,

M. Natsir, S.Ag. Nurfani Ardiani, S.Pd.


NIP. 19760714 200212 1 004 NIP. -

xxi
Lampiran 3.
JURNAL BIMBINGAN SUPERVISOR 1 PKP
NIM/NAMA : 859151062/NURFANI ARDIANI
MENGAJAR DI KELAS : IV
SEKOLAH : MIN 4 BIMA
NO HARI/ KEGIATAN HASIL/KOMENTAR TINDAK PARAF
. TANGGAL LANJUT
1. Minggu, 10- Pengajuan judul judul pkp belum Judul di perbaiki
10-2021 sesuai
2. Minggu, 17- Pengajuan judul Judul pkp sudah Sudah acc judul
10-2021 sesuai dan di lanjutkan
BAB I dan BAB
II
2. Minggu, 24- Acc judul Judul pkp sudah Sudah acc judul
10-2021 sesuai dan di lanjutkan
BAB I dan BAB
II
3. Minggu, 31- Pembahasan Revisi bagian: Proposal di
10-2021 proposal BAB I- 1. Tambahkan perbaiki
III kata bagaiman
pada bagian
rumusan
masalah
2. Ubah tanda
menjadi angka
atau huruf
3. Tambahkan
pihak yang
membantu
pada bagian A
BAB III
4 Kamis, 04- Pembahasan Acc BAB I-III Lanjut BAB IV-V

xxii
11-2021 proposal revisi
BAB I-III
5. Minggu, 07- Pembahasan Revisi bagian: Proposal di
11-2021 proposal BAB a. lengkapi dan
III-IV lanjut ke bab V
6. Kamis, 11- Pembahasan Revisi bagian: Proposal di
11-2021 proposal BAB I- Jumlah item pada lengkapi
V table tiap siklus harus
sama banyak
7. Minggu, 14- Pembahasan Revisi bagian siklus Lengkapi
11-2021 proposal BAB I- belajar Idan Siklus II proposal da
V ambahkan
diagram batang
8. Kamis, 18- Pembahasan ACC BAB IV-V Lengkapi dan
11-2021 proposal revisi lanjut
BAB IV-V
9. Minggu, 21- Pembahasan ACC BAB IV-V Lengkapi
11-2021 proposal revisi lampiran-
BAB IV-V lampiran

xxiii
Lampiran 4. Foto kegiatan siklus I dan Siklus II

xxiv

Anda mungkin juga menyukai