Disusun Oleh :
ANI BUDIYATI,S.S.
PENDAHULUAN
METODOLOGI PENELITIAN
3. Keterbatasan penulis
1. Belum maksimal dalam penanganan individual siswa yang masih memilki
masalah dalam menyiapkan dan menampilkan pidato karena keterbatasan
waktu dan tenaga.
2. Kurang maksimalnya pengamatan kolaborator dan peneliti karena keterbatasan
tenaga
3. Penyusunan strategi pembelakajaran yang masih perlu disempurnakan terutama
dalam kegiatan simulasi karena pada siswa yang berperan juri hanya
mendapatkan kesempatan beribcara satu kali.
4. Penelitian ini belum mencakup keseluruhan metode Quantum Learning
melainkan hanya mencakup metode mencontoh, permainan dan simulasi.
5. Hasil penelitian ini masih memerlukan pengujian lebih lanjut dengan jumlah
sampel yang lebih besar.
KESIMPULAN
1. Kemampuan pidato siswa ternyata cukup tinggi, hal ini nampak pada antusias
mereka dala belajar pidato
2. Metode Quantum Learning ternyata dapat meningkatkan kemampuan pidato
pada siswa.
3. Model pembelajaran yang bervariatif mampu menciptakan suasana belajar yang
kondusif dan berkompetitif bagi siswa.
SARAN
ANI BUDIYATI,S.S.
(Guru SMA Wachid Hasyim 1 Surabaya)
ABSTRAK
KATA KUNCI
Pembelajaran: Quantum Learning
Berbicara : Pidato
TUJUAN PENELITIAN
Sesuai dengan latar belakang yang telah dikemukakan pada bagian
pendahuluan, tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui Bagaimanakah metode
Quantum Learning dapat meningkatkan kompetensi siswa dalam hal pidato untuk
mengungkapkan pengalamannya pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Wachid Hasyim 1
Surabaya.
MANFAAT PENELITIAN
Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan
mengajar dengan metode-metode pengajaran yang efektif dan efisien dalam
pembelajaran.
Pidato bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat mempermudah belajar
pidato dengan senang dan senyum dalam menguasai kemampuan pada aspek
berbicara.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan berdasarkan metode tindakan kelas dengan prinsip
untuk mengatasi sesuatu permasalahan yang terdapat di dalam kelas
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Stephen Kemmis
dan Mc Taggart yang mencakup empat langkah yakni: 1) merencanakan tindakan; 2)
melaksanakan tindakan dan pengamatan; 3) merefleksi hasil pengamatan; 4) revisi
perencanaan untuk pengembangan tindakan selanjutnya. Keempat komponen yang
berupa untaian tersebut dipandang sebagai siklus. Oleh karena itu pengertian siklus
pada penelitian ini adalah suatu putaran kegiatan
Keterangan:
( T ) : Nilai Tertinggi
( R ) : Nilai Terendah
Kode Aspek
Penilaian
Siswa Berpidato Nilai
Skor
Skor B Jumlah Skor
A
1. 75 70 145 72,5
2. 75 72 147 73,5
3. 80 80 160 80
4. 90 80 170 85
5. 90 80 170 85
6. 76 70 146 73
7. 86 80 166 83
8. 80 70 150 75
9. 72 72 144 72
10. 93 90 183 91,5
11. 72 75 140 70
12. 83 80 163 81,5
13. 96 70 166 83
14. 90 80 170 85
15. 73 70 143 71,5
16. 75 75 150 75
17. 76 70 146 73
18. 80 70 150 75
19. 86 80 166 83
20. 75 70 145 72,5
21. 80 70 150 75
22. 73 70 143 71,5
23. 86 80 166 83
24. 73 70 143 71,5
25. 70 75 145 72,5
26. 70 75 150 75
27. 80 80 160 80
28. 86 70 156 78
Rata-
78 70 154 77
Rata
Keterangan:
( T ) : Tertinggi
( R ) : Terendah
SARAN
1) Para Pimpinan SMA Wachid Hasyim 1 disarankan untuk memprogramkan
penyelenggaraan kegiatan pelatihan/ workshop para guru mengenai penguasaan
berbagai metode pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya metode Quantum
Learning secara menyeluruh.
2) Guru sebaiknya menciptakan banyak alternatif dan variatif dalam
mempersiapkan skenario pembelajaran
3) Sebaiknya guru menyiapkan sumber belajar atau media pembelajaran sebagai
alat bantu mempercepat dan memudahkan pembelajaran Pidato.
DAFTAR PUSTAKA
DePorter, Bobbi & Mike Hernacki. 1999. Quantum Learning membiasakan Belajar
Nyaman dan Menyenangkan. Bandung, Kaifa.
Nugroho, Adi. 1996. Teknik Mahir Berpidato. Yogyakarta, Indah Surabaya
Ridwan. 2004. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru – Karyawan dan Peneliti Muda.
Bandung, Alfabeta.
Tim Penyusun. 2005. Materi Pelatihan Terintegrasi Bahasa Indonesia. Jakarta,
Departemen Pendidikan Nasional, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah, Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama