Anda di halaman 1dari 4

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI

TERHADAP KETERAMPILAN SISWA DALAM BERBICARA BAHASA


INGGRIS
Keterampilan berbicara merupakan salah satu keterampilan yang dapat melatih
kemampuan berkomunikasi di dalam maupun di luar kelas sesuai dengan
perkembangan jiwanya dan penting diajarkan karena keterampilan berbicara dapat
membuat siswa agar mampu mengembangkan kemampuan berpikir, membaca,
menulis, dan menyimak. Kemampuan berpikir tersebut akan melatih siswa untuk
mengorganisasikan, mengonsepkan, dan menyederhanakan pikiran, perasaan, dan
ide kepada orang lain secara lisan (Andari, 2020). Terampil berbicara harus
melewati proses berupa praktik dan latihan. Sebab tidak ada orang yang langsung
terampil berbicara tanpa melalui proses berlatih. Saat berlatih berbicara, seseorang
perlu dilatih dari segi pelafalan, intonasi, pemilihan kata (diksi), dan penggunaan
bahasa secara baik dan benar. Sehingga semakin lama terbentuklah kebiasaan dan
keberanian dalam berbicara (Beta, 2019)
Tetapi para siswa di Indonesia, yang menggunakan Bahasa Inggris sebagai salah
satu bahasa asing, beranggapan bahwa pelajaran bahasa Inggris merupakan
pembelajaran yang sulit dan kurang diminati terutama berbicara (speaking). Siswa
masih beranggapan bahwa berbicara menggunakan bahasa Inggris tidak
bemanfaat karena tidak digunakan pada percakapan sehari-hari. Hal ini terjadi
karena proses pembelajaran kurang bermakna dan tidak sesuai dengan konteks
nyata. Lebih lanjut, siswa menganggap berbicara bahasa Inggris amat sulit karena
harus tepat sesuai dengan gramatikal. Selain itu budaya malu orang Indonesia
cenderung menjadi polemic dalam berbicara bahasa Inggris. Berdasarkan alasan
tersebut, terlihat bahwa pembelajaran speaking masih dianggap tabu dan sulit.
Selain itu, Selain itu budaya malu orang Indonesia cenderung menjadi polemic
dalam berbicara bahasa Inggris. Berdasarkan alasan tersebut, terlihat bahwa
pembelajaran (speaking) masih dianggap tabu dan sulit.
Berdasarkan permasalahan tersebut, salah satu cara untuk mengatasinya adalah
dengan penggunaan media pembelajaran yang dapat digunakan yaitu Roley Play.
Penelitian terdahulu biasanya melalui penelitian tindakan kelas mengusulkan
beberapa media dan metode pembelajaran dalam mengembangkan keterampilan
berbicara peserta didik seperti penggunaan media audio visual menggunakan
metode simak ulang, berdiskusi, menceritakan Kembali, memperagakan wayang/
animasi. pembelajaran masih memanfaatkan media presentasi atau menggunakan
metode konvensional. Role play merupakan salah satu media pembelajaran yang
efektif digunakan untuk pembelajaran business conversation guna meningkatkan
speaking peserta didik. Lee (1986: 147) menjelaskan bahwa role-playing
bermanfaat untuk membantu membawa bahasa ke dalam kehidupan atau
memberikan pengalaman nyata kepada pembelajar menggunakan bahasa sebagai
alat komunikasi. Amato (2003: 214) menambahkan pula bahwa melalui kegiatan
role-playing pembelajar dapat menggali kemampuan dirinya. Pembelajaran
metode Role Playing berbantuan media Audio-Visual sangat mengutamakan
aktivitas dan peran siswa dalam belajar. Dalam pembelajaran Role Playing
dinyatakan yang paling baik membentuk suatu aktivitas pembelajaran terencana
yang dirancang untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang spesifik (Zaini
2008), Metode Role Playing dapat diterapkan untuk materi apa saja, termasuk
pembelajaran bahasa, sedangkan menurut Uno (2007:25), Pertama, bermain peran
dibuat berdasarkan asumsi bahwa sangatlah mungkin menciptakan analogi otentik
ke dalam situasi permasalahan kehidupan nyata. Kedua, bahwa bermain peran
dapat mendorong siswa mengekspresikan perasaanya, bahkan melepaskannya.
Alasan menggunakan cara belajar ini adalah selain memberikan hiburan, metode
ini dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa, meningkatkan
kemampuan berbicara bahasa Inggris siswa. Selain itu siswa dapat menikmati,
memahami, dan tertarik dalam kegiatan pembelajaran dengan menyenangkan.
Menurut Sardiman (2006) motivasi berasal dari kata motif yang dapat dikatakan
sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktifitas
- aktifitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Berawal dari kata motif tersebut,
maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif.
Motivasi erat kaitannya dengan pembelajaran bahasa kedua khususnya bahasa
Inggris karena dapat mendorong pembelajar untuk menguasai bahasa target yang
penting dalam kehidupannya. Motivasi telah disepakati baik oleh pengajar
maupun peneliti sebagai salah satu faktor kunci yang mempengaruhi capaian dan
keberhasilan pembelajaran bahasa kedua ataupun asing. Motivasi memiliki
kedudukan yang penting untuk mencapai tujuan pembelajaran. Munculnya
motivasi tidak semata-mata dari diri sendiri saja tetapi guru harus melibatkan diri
juga untuk memotivasi belajar siswa. Dengan adanya motivasi dapat memberikan
semangat kepada siswa sehingga siswa akan mengetahui arah dan tujuan
belajarnya. Motivasi belajar dapat muncul apabila siswa memiliki keinginan untuk
belajar (Emda, 2018). Setiap siswa memiliki motivasi belajar. Apabila motivasi
belajar siswa tinggi, maka hasil belajarnya baik. Sebaliknya, motivasi belajar
siswa rendah maka hasil belajarnya rendah (Suriani, 2017). Oleh karena itu
motivasi harus ada pada diri siswa sehingga tujuan pembelajaran yang telah
dirumuskan dapat tercapai dengn optimal. Sementara pada motivasi belajar
dibatasi pada indikatornya:
a) Ketertarikannya terhadap penyampaian guru bidang studi bahasa Inggris.
b) Tertarik pada bidang studi bahasa Inggris.
c) Memiliki antusias tinggi untuk berbicara bahasa Inggris.
d) Mengingat dan berlatih kembali tentang model percakapan yang nampak
dalam tayangan lalu.
e) Ingin selalu bergabung dengan kelompok diskusi kecil untuk berlatih dan
menguji coba percakapan bahasa Inggris.
f) Keinginan pribadi siswa sebagai identitas diri hendanya diakui.
Dengan demikian, motivasi siswa tersebut bangkit lebih tinggi sehingga dalam
melakukan training English speaking skills aktif dan berperan serta dalam
pembelajaran sehingga hasil yang akan diperoleh dapat meningkat baik. Demikian
juga motivasi rendah akan beroleh hasil yang minim alias kurang diharapkan oleh
pengguna artinya apabila seseorang mampu melakukan keterampilan berbicara
bahasa Inggris yang bagus tentu siswa tersebuta akan terpakai tenaganya sebagai
juru bicara bagi orang asing dengan pengahasilan lumayan.

KESIMPULAN
Keterampilan berbicara merupakan salah satu keterampilan yang dapat melatih
kemampuan berkomunikasi di dalam maupun di luar kelas sesuai dengan
perkembangan jiwanya dan penting diajarkan karena keterampilan berbicara dapat
membuat siswa agar mampu mengembangkan kemampuan berpikir, membaca,
menulis, dan menyimak.
Sehingga semakin lama terbentuklah kebiasaan dan keberanian dalam berbicara
(Beta, 2019) Tetapi para siswa di Indonesia, yang menggunakan Bahasa Inggris
sebagai salah satu bahasa asing, beranggapan bahwa pelajaran bahasa Inggris
merupakan pembelajaran yang sulit dan kurang diminati terutama berbicara
(speaking).
Dalam pembelajaran Role Playing dinyatakan yang paling baik membentuk suatu
aktivitas pembelajaran terencana yang dirancang untuk mencapai tujuan-tujuan
pendidikan yang spesifik (Zaini 2008), Metode Role Playing dapat diterapkan
untuk materi apa saja, termasuk pembelajaran bahasa, sedangkan menurut Uno
(2007:25), Pertama, bermain peran dibuat berdasarkan asumsi bahwa sangatlah
mungkin menciptakan analogi otentik ke dalam situasi permasalahan kehidupan
nyata.
Alasan menggunakan cara belajar ini adalah selain memberikan hiburan, metode
ini dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa, meningkatkan
kemampuan berbicara bahasa Inggris siswa.
Menurut Sardiman (2006) motivasi berasal dari kata motif yang dapat dikatakan
sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktifitas
- aktifitas tertentu demi mencapai suatu tujuan.
Motivasi erat kaitannya dengan pembelajaran bahasa kedua khususnya bahasa
Inggris karena dapat mendorong pembelajar untuk menguasai bahasa target yang
penting dalam kehidupannya.
Dengan demikian, motivasi siswa tersebut bangkit lebih tinggi sehingga dalam
melakukan training English speaking skills aktif dan berperan serta dalam
pembelajaran sehingga hasil yang akan diperoleh dapat meningkat baik.

Demikian juga motivasi rendah akan beroleh hasil yang minim alias kurang
diharapkan oleh pengguna artinya apabila seseorang mampu melakukan
keterampilan berbicara bahasa Inggris yang bagus tentu siswa tersebuta akan
terpakai tenaganya sebagai juru bicara bagi orang asing dengan pengahasilan
lumayan.

Anda mungkin juga menyukai