Anda di halaman 1dari 5

ABDIMAS TALENTA 1 (1) 2016: 8-12 http://jurnal.usu.ac.

id/abdimas
Sofyan, R. et al. Penerapan Running Dictation Game Dalam Pengajaran Keteramppilan …

PENERAPAN RUNNING DICTATION GAME DALAM PENGAJARAN


KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH MENENGAH
PERTAMA (SMP) 1 KABANJAHE

Rudy Sofyan, Bahagia Tarigan, Thyrhaya Zein, Eddy Setia


Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara
email: rudy_sofyan@yahoo.com

Abstrak
Salah satu keterampilan dasar yang sangat penting dalam mempelajari bahasa Inggris adalah
keterampilan berbicara karena tujuan dasar dari belajar bahasa Inggris adalah belajar untuk
berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Akan tetapi, pada kenyataannya banyak siswa yang merasa
bahwa pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Inggris merupakan kegiatan yang tidak
menarik bahkan membosankan. Untuk itu, perlu dicari pendekatan, metode, strategi, ataupun media
yang dapat membuat pembelajaran bahasa Inggris itu menyenangkan. Artikel ini membahasa salah
satu media yang digunakan dalam pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Inggris, yaitu
running dictation games. Penerapan games ini dilakukan kepada siswa kelas 3 SMP Negeri 1
Kabanjahe. Dari hasil observasi yang dilakukan, ditemukan bahwa penerapan games ini
memberikan banyak manfaat kepada siswa. Adapun manfaat dari penerapan games ini adalah: (i)
peningkatan motivasi siswa dalam belajar keterampilan berbicara bahasa Inggris; (ii)
pembelajaran yang mengasyikkan karena siswa belajar sambil bermain; (iii) pelatihan daya ingat
dalam penambahan kosakata bahasa Inggris siswa; dan (iv) perbaikan atas pengucapan kata dalam
bahasa Inggris.

Keywords: Keterampilan berbicara, media pengajaran, pembelajaran bahasa Inggris, running


dictation games

1. PENDAHULUAN menggunakan bahasa Inggris karena setiap


Bahasa Inggris merupakan bahasa orang, ketika memperoleh bahasa pertama
internasional yang wajib dikuasai oleh setiap mereka, pasti belajar berbicara terlebih dahulu
orang terutama siswa untuk menjawab sebelum mereka mampu menulis ataupun
tantangan globalisasi terutama dalam membaca.
menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi Dengan demikian, sekolah melalui guru-
ASEAN). Secara formal, pengajaran bahasa guru bahasa Inggris sebagai mesin produksi
Inggris di Indonesia dimulai pada level diharapkan mampu menggunakan metode
Sekolah Menengah Pertama (SMP) meskipun atau teknik yang tepat agar setiap peserta
sebagian Sekolah Dasar (SD) juga telah didik mampu berkomunikasi dalam bahasa
memasukkannya sebagai mata pelajaran Inggris dengan baik. Untuk tujuan tersebut,
muatan lokal. Dengan demikian, menurut maka pengajaran yang diberikan kepada siswa
latar belakang pendidikan dasarnya siswa- SMP harus bersifat komunikatif. Pengajaran
siswa SMP dapat dibagi menjadi dua bahasa yang komunikatif sebaiknya
kelompok besar: (1) mereka yang sama sekali didasarkan pada situasi kehidupan nyata (real-
belum pernah belajar bahasa Inggris, dan (2) life situation method). Dengan menggunakan
mereka yang telah belajar bahasa Inggris metode ini dalam kelas English as a Foreign
sejak mereka duduk di bangku SD. Language (EFL) atau bahasa Inggris sebagai
Pengelompokan yang disampaikan pada bahasa asing (BIBA), siswa akan memiliki
paragraf di atas tentunya berakibat pada kesempatan mengembangkan tiga jenis
keberagaman kemampuan berbahasa Inggris interaksi (siswa-siswa, siswa-guru, dan siswa-
setiap siswa. Hal ini menimbulkan suatu materi pelajaran) dalam bahasa Inggris
masalah yang dapat berakibat kepada (Dongsong, 2005).
kemampuan berbahasa Inggris para siswa. Melalui tiga jenis interaksi ini, maka
Salah satu kemampuan yang sangat paradigma pengajaran bahasa Inggris yang
ditekankan adalah kemampuan sebelumnya lebih bersifat kepada pendekatan
berkomunikasi secara lisan dengan pembelajaran yang berpusat pada guru

9
ABDIMAS TALENTA 1 (1) 2016: 8-12 http://jurnal.usu.ac.id/abdimas
Sofyan, R. et al. Penerapan Running Dictation Game Dalam Pengajaran Keteramppilan …

(Teacher Centered Learning) berubah ikut aktif melakukan serangkaian kegiatan.


menjadi pembelajaran yang berpusat pada Running dictation merupakan kegiatan yang
siswa (Student Centered Learning). dapat dilakukan baik secara berpasangan
Perubahan ini sekaligus mendukung program maupun berkelompok. Untuk kelas dengan
Kementerian Pendidikan Nasional yang telah jumlah siswa yang sedikit, permainan ini
mengembangkan sistem pembelajaran dengan dapat dilakukan secara berpasangan.
pendekatan pembelajaran yang berpusat pada Sementara itu, untuk kelas dengan jumlah
siswa yang dikenal Praktis, Afektif, Kreatif, siswa yang banyak, maka permainan ini dapat
Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM). dilakukan secara berkelompok. Menurut
Sebagai suatu konsep, PAKEM adalah Widiyanto (2005: 5), running dictation
proses kegiatan belajar mengajar yang merupakan kegiatan pembelajaran
melibatkan anak didik secara aktif, berkelompok yang berkontribusi positif
intelektual, dan emosional sehingga siswa kepada pencapaian tujuan pembelajaran.
betul-betul berperan dan berpartisipasi aktif Pada hakikatnya, running dictation tidak
dalam melakukan kegiatan belajar. Penerapan hanya dapat digunakan dalam pembelajaran
sistem pembelajaran PAKEM, sangat keterampilan berbicara, akan tetapi dapat juga
memerlukan media pembelajaran dalam digunakan untuk pembelajaran keterampilan
proses belajar mengajar yang fungsinya dapat berbahasa lainnya seperti mendengar,
meningkatkan motivasi siswa dalam menulis, dan membaca. Case (2013: 1)
mengikuti pelajaran serta mengoptimalkan mengatakan bahwa running dictation
kegiatan belajar. Di samping itu guru juga merupakan kegiatan yang menyenangkan
merupakan faktor penting dalam dalam pembelajaran mendengar, berbicara,
mengoptimalkan kegiatan pembelajaran. Hal membaca, dan menulis. Akan tetapi kegiatan
ini ditegaskan juga oleh Choiri (2000: 36) ini bisa saja tidak menyenangkan jika seorang
bahwa suksesnya belajar siswa dipengaruhi guru tidak dapat menggunakannya dengan
oleh tiga variabel yaitu sarana pendidikan, benar (Ewing dan Huguelet, 2009: 81).
metode belajar, dan motivasi belajar. Meskipun demikian, pembahasan dalam
Salah satu media pembelajaran artikel ini difokuskan pada keterampilan
keterampilan berbicara bahasa Inggris kepada berbicara karena keterampilan tersebut
siswa SMP yang dapat mendukung konsep berperan sangat penting dalam kegiatan
PAKEM adalah games (permainan). Menurut running dictation. Kegiatan berbicara yang
Crookall (1990), siswa dan guru mengubah terjadi pada penerapan running dictation ini
peran dan hubungan mereka melalui games dapat berupa penyampaian informasi dan
dan siswa didorong untuk dapat berperan diskusi. Di samping itu, keterampilan
aktif dalam proses pembelajaran. Pendapat ini berbicara merupakan tolak ukur keberhasilan
menguatkan bahwa games merupakan media seseorang dalam menguasai bahasa asing
yang tepat untuk digunakan dalam (Inggris). Secara eksplisit, artikel ini bertujuan
pembelajaran yang menyenangkan. Begitu untuk menjelaskan prosedur dan manfaat
pentingnya peran games dalam pembelajaran penerapan running dictation game dalam
bahasa juga dinyatakan oleh Topkaya and pembelajaran keterampilan berbicara bahasa
Küçük (2010) yang menyarankan bahwa Inggris kepada siswa SMP 1 Kabanjahe..
kurikulum sekolah dasar untuk pembelajaran
bahasa Inggris bagi pemula harus lebih
2. METODE
banyak memasukkan games dalam
pembelajarannya. Demikian juga halnya Yang menjadi objek penerepan running
dengan Sungurtekin, Sezer, Bağçeli- dictation game pada pembelajaran keterampilan
Kahraman dan Sadioğlu (2009: 756) yang berbicara bahasa Inggris ini adalah siswa Kelas
menjelaskan bahwa dengan bermain games, 3 di SMP Negeri 1 Kabanjahe. Pemilihan kelas
anak akan mengenal lingkungannya, ini merujuk kepada level kemahiran berbahasa
mempelajari kehidupannya, dan memperoleh Inggris para siswa, di mana games ini
instruksi-instruksi baru. membutuhkan siswa-siswa yang sudah
Salah satu games yang dapat digunakan mempunyai latar belakang pengalaman belajar
dalam pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Inggris. Kelas ini merupakan kelas yang
bahasa Inggris adalah ‘Running Dictation besar dalam arti kata kelas ini dihuni oleh
Game’. Merujuk kepada kata ‘running’ yang jumlah siswa yang banyak, yaitu 30 orang.
berarti ‘berlari’, maka dalam games ini para Berdasarkan jumlah siswa ini, maka penerapan
siswa tidak hanya duduk dan mendengar games ini dilakukan secara berkelompok.
ceramah dari guru, akan tetapi mereka akan Siswa-siswa tersebut dibagi menjadi 6

9
ABDIMAS TALENTA 1 (1) 2016: 8-12 http://jurnal.usu.ac.id/abdimas
Sofyan, R. et al. Penerapan Running Dictation Game Dalam Pengajaran Keteramppilan …

kelompok dan masing-masing kelompok kalimat ditulis, maka dimulailah diskusi


beranggotakan 5 orang siswa. kelompok. Tujuan diskusi ini adalah untuk
Dari kelima siswa tersebut, maka menyusun kalimat-kalimat tersebut menjadi
ditentukanlah salah satu dari mereka sebagai suatu teks yang utuh. Pada saat berdiskusi, para
penulis, sementara 4 siswa lainnya bertugas siswa dihimbau untuk menggunakan bahasa
sebagai pelari. Yang dimaksudkan dengan Inggris semampunya.
penulis di sini adalah siswa yang menulis setiap Setelah diskusi kelompok selesai, maka
kata, frasa, atau kalimat yang disampaikan setiap kelompok membacakan hasil teks yang
secara lisan oleh para pelari. Sedangkan yang telah disusunnya. Berdasarkan pembacaan teks
dimaksud dengan pelari di sini adalah siswa- dari setiap kelompok, hanya 2 dari 6 kelompok
siswa yang bertugas untuk mencari informasi, yang mampu menyusun kalimat-kalimat
membacanya, menghafalnya, dan tersebut menjadi suatu teks yang utuh. Hasil ini
mendiktekannya kepada penulis. Setelah dapat diterima mengingat kemampuan bahasa
mereka menghafalkan kata, frasa, atau kalimat Inggris para siswa yang berbeda-beda. Pada
yang mereka temukan, maka mereka akan penerapan games ini, kesalahan ejaan tidak
berlari menuju ke si penulis untuk menjadi prioritas karena kecakapan yang
mendiktekannya. Kelompok yang dapat ditargetkan adalah berbicara. Teks dengan
mengumpulkan seluruh informasi dengan cepat susunan kalimat yang benar dapat dilihat pada
dan tepat akan menjadi pemenang. Gambar 2 berikut ini.
Informasi yang disebutkan di sini adalah
kalimat-kalimat yang acak, dan apabila disusun
dengan tepat akan menjadi sebuah lagu. Hal ini
dimaksudkan agar setelah kegiatan running
dictation ini dilakukan, maka guru bersama
dengan para siswa secara bersama-sama
menyanyikan lagu tersebut. Setiap kalimat
ditulis pada potongan kertas dan ditempelkan
pada bagian-bagian ruangan kelas secara acak:
ada yang di belakang, di depan, di sisi kiri dan
kanan ruangan. Dengan demikian, para siswa
harus aktif mencari potongan kertas tersebut
untuk membacanya dan mendiktekannya
kepada si penulis. Adapun potongan-potongan
kalimat tersebut dapat dilihat pada Gambar 1:

Gambar 2 Teks dengan urutan susunan


kalimat yang tepat

Pada saat membacakan teks seperti yang


tampak pada Gambar 2, ditemukan beberapa
kesalahan dalam pengucapan beberapa kata.
Oleh karena itu, teks tersebut selanjutnya
dimodelkan dengan cara dibacakan kepada para
siswa dan mereka menirukan pengucapan yang
benar tersebut. Berdasarkan hasil tanya jawab
dengan siswa ditemukan bahwa mereka tidak
mengetahui bahwa teks tersebut merupakan lirik
lagu yang berjudul “I Started a Joke” yang
Gambar 1 Kalimat-kalimat yang digunakan dinyanyikan oleh Bee Gees. Hal ini disebabkan
pada Running Dictation Game lagu ini dirilis pada tahun 1960-an, jauh
sebelum mereka lahir. Pemilihan lagu ini bukan
Para pelari dari setiap kelompok harus tanpa alasan. Hal ini dilakukan untuk
mengumpulkan seluruh potongan kalimat menghindari para siswa mengetahui bahwa teks
tersebut dan si penulis juga harus menuliskan yang sedang mereka kerjakan itu merupakan
seluruh kalimat tersebut. Setelah seluruh sebuah lagu. Dengan demikian, kalimat-kalimat

10
ABDIMAS TALENTA 1 (1) 2016: 8-12 http://jurnal.usu.ac.id/abdimas
Sofyan, R. et al. Penerapan Running Dictation Game Dalam Pengajaran Keteramppilan …

yang mereka pelajari merupakan kosakata- Manfaat ini sekaligus juga mendukung
kosakata yang baru bagi mereka. metode pengajaran bahasa yang disarankan,
Setelah selesai memodelkan pengucapan yaitu metode yang didasarkan pada situasi
kalimat-kalimat yang terdapat dalam teks kehidupan nyata siswa (real-life situation
tersebut, para siswa diberitahu bahwa teks method).
tersebut merupakan lirik dari sebuah lagu. Pada Di samping itu, manfaat lainnya adalah
pembelajaran ini, telah dipersiapkan media pelatihan daya ingat siswa, khususnya dalam
berupa laptop dan pengeras suara yang mengingat kosakata bahasa Inggris. Dalam
digunakan untuk memutar lagu tersebut.
games ini, siswa harus dapat menghafal kata
Dengan memutar lagu tersebut, maka para siswa
atau beberapa kata sebelum mereka berlari
tidak hanya mendengarkan model pengucapan
dan menyampaikan hasil ingatannya tersebut
dari guru, tetapi juga dari penutur asli bahasa
Inggris. Setelah itu guru dan para siswa
kepada si penulis. Dari hasil observasi yang
bernyanyi bersama yang sekaligus merupakan dilakukan ditemukan bahwa beberapa siswa
kegiatan penutup pembelajaran. harus berlari kembali ke arah sumber teks
pada saat mereka ingin menyampaikannya
kepada si penulis. Hal ini disebabkan mereka
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
sudah lupa terhadap kata yang sudah
Penerapan running dictation game ini dihafalnya sebelum mereka menyampaikan-
memberi beberapa manfaat kepada siswa. nya kepada si penulis. Dengan melakukan
Dari hasil observasi yang dilakukan, terlihat kegiatan ini secara berulang-ulang, maka para
para siswa sangat antusias dalam belajar. siswa secara tidak sadar juga telah melatih
Semua siswa aktif dalam mengikuti kegiatan ataupun mengasah kekuatan daya ingat
pembelajaran, tidak tampak satu pun siswa mereka. Pelatihan daya ingat seperti ini
yang terlihat pasif dalam melakukan kegiatan nantinya dapat diterapkan siswa untuk
ini. Hal ini memberikan motivasi bagi mereka menguasai banyak kosakata bahasa Inggris
untuk menyukai pelajaran bahasa Inggris. karena jumlah kosakata yang banyak
Motivasi merupakan faktor yang sangat membuat siswa dapat berbicara dengan lancar
menentukan dalam keberhasilan siswa dalam dalam bahasa Inggris. Martino dan Hoffman
belajar karena motivasi adalah perilaku yang (2002) mengatakan bahwa kosakata
penuh energi dan terarah, (Santrock, 2007). merupakan faktor yang sangat penting dalam
Dalam kegiatan belajar, maka motivasi dapat mempelajari bahasa.
dikatakan sebagai keseluruhan daya Manfaat berikutnya adalah mempelajari
penggerak di dalam diri siswa yang pengucapan kata dalam bahasa Inggris dengan
menimbulkan kegiatan belajar, yang tepat. Hal ini merupakan faktor yang sangat
menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar penting dalam mengasah keterampilan
dan memberikan arah pada kegiatan belajar, berbicara. Tidak seperti bahasa Indonesia
sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek yang mana pengucapan kata sama dengan
belajar itu dapat tercapai (Sadirman, 2007). penulisan ejaan kata, tidak sama halnya
Selain motivasi, manfaat lainnya adalah dengan bahasa Inggris. Dalam bahasa Inggris,
menghindari kebosanan siswa dalam belajar pengucapan kata dan ejaan kata berbeda.
bahasa Inggris. Para siswa tidak merasa Dengan demikian, para pembelajar bahasa
bahwa pada waktu tersebut mereka sedang Inggris harus banyak berlatih untuk dapat
belajar, tetapi mereka merasa bahwa mereka mengucapkan kata dalam bahasa Inggris
sedang bermain. Inilah yang disebut dengan secara tepat.
belajar sambil bermain sehingga proses Pada penerapan running dictation game ini,
pembelajaran tidak membuat mereka menjadi faktor pengucapan sangat berperan penting
bosan. Menghindari kebosanan juga karena kesalahan dalam pengucapan berakibat
merupakan salah satu tujuan dari penerapan pada kesalahan pemahaman arti kosakata
pendekatan PAKEM yang diperkenalkan oleh yang disampaikan. Dalam bahasa Inggris
Kementerian Pendidikan Nasional. Siswa terdapat banyak kata yang bersifat homofon,
yang biasanya hanya duduk mendengarkan yaitu kata yang memiliki bunyi yang sama
pada saat proses pembelajaran, dengan tetapi bentuk tulisan dan maknanya berbeda.
penerapan games ini, mereka dapat berjalan Kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh
bahkan berlari layaknya ketika mereka para siswa dalam penerapan games ini
bermain-main di lingkungan rumah mereka. kebanyakan merupakan kesalahan dalam

11
ABDIMAS TALENTA 1 (1) 2016: 8-12 http://jurnal.usu.ac.id/abdimas
Sofyan, R. et al. Penerapan Running Dictation Game Dalam Pengajaran Keteramppilan …

pengucapan kosakata. Si penulis pada berbahasa lainnya seperti keterampilan


kenyataannya menulis kata yang berbeda dari mendengar, membaca, dan menulis.
kata sebenarnya yang dibaca oleh si pelari
(teman kelompoknya). Kesalahan pada 5. REFERENSI
kosakata juga mengakibatkan kesalahan pada Ahmadi, M. R. 2011. “Why is Pronunciation
kalimat, yang pada akhirnya juga So Difficult to Learn?”. English Language
mengakibatkan kesalahan pada penyusunan Teaching, Vol. 4(3), hal. 74-83.
teks yang benar. Case, A. 2013. “How To Use Running
Dengan partisipasi mereka dalam games ini, Dictations in EFL Classes”. TEFL.net:
para siswa mengetahui kesalahan pengucapan Resources for Teachers of English.
yang mereka lakukan, dan dengan Diakses pada 21 November 2016 dari
mendengarkan pemodelan pengucapan yang http://www.tefl.net/elt/ideas/games/Runnin
g-Dictations-in-efl/
diberikan oleh guru dan penutur asli bahasa
Crookal, D. (Editor). 1990. Simulation,
Inggris (penyanyi lagu tersebut), mereka
gaming, and language learning. New
dapat memperbaiki pengucapan kata yang York: Newbury House.
benar. Pengucapan merupakan faktor yang Dongsong, Z. 2005. “Interactive Multimedia-
sangat penting dalam pembelajaran bahasa Based E-Learning: A Study of
Inggris bahkan kesalahan dalam pengucapan Effectiveness”. The American Journal of
merupakan kesalahan yang paling sering Distance Education. London dan New
ditemukan dalam pembelajaran bahasa York: Lawrence Erlbaum Association, Inc.
Inggris, bukannya kosakata ataupun Ewing, K., and B. Huguelet. 2009. “The
tatabahasa (Ahmadi, 2011; Gilakjani, 2012). English of Math—It’s not just numbers!”
Oleh karena itu, setiap pembelajaran bahasa Dalam S. Rilling, & M. Dantas-Whitney
Inggris, khususnya dalam pembelajaran (Editor), Authenticity in the Language
keterampilan berbicara, pengucapan harus Classroom and Beyond: Adult Learners.
mendapat prioritas utama. Alexandria, VA: TESOL, hal. 71-83.
Gilakjani, A. P. 2012. “The Significance of
4. KESIMPULAN Pronunciation in English Language
Teaching”. English Language Teaching,
Dari hasil pembahasan di atas, dapat
Vol. 5(4), hal. 96-107.
disimpulkan bahwa penggunaan running
Martino, N. L., dan P. R. Hoffman. 2002. “An
dictation games dalam pembelajaran
investigation of reading and language
keterampilan berbicara bahasa Inggris
abilities of college freshmen”. Journal of
memberikan manfaat yang banyak kepada
Research in Reading, Vol. 25, hal. 310-
siswa SMP, khususnya siswa kelas 3 SMP
318.
Negeri 1 Kabanjahe. Manfaat tersebut berupa
Sadirman. 2007. Interaksi dan Motivasi
peningkatan motivasi belajar bahasa Inggris,
Belajar Mengajar. Jakarta: PT.
belajar sambil bermain, pelatihan daya ingat,
Rajagrafindo Persada.
dan perbaikan pengucapan kata. Keempat
Santrock, J. W. 2007. Psikologi
manfaat ini tentunya akan mempengaruhi
kemampuan para siswa dalam berbicara Perkembangan. Edisi 11 Jilid 1. Jakarta:
Erlangga.
dengan menggunakan bahasa Inggris karena
belajar bahasa Inggris merupakan hal yang Sungurtekin, Ş., G. O. Sezer, P. Bağçeli-
menyenangkan. Kahraman, dan Ö. Sadioğlu. 2009. “The
Dengan banyaknya manfaat yang views of pre-service teachers about
diberikan oleh games ini, maka disarankan creative drama: A study according to
kepada para guru untuk menggunakannya gender”. İlköğretim Online, Vol. 8(3), hal.
dalam pengajaran bahasa Inggris. Untuk lebih 755-770.
variatif disarankan untuk mencari teks-teks Topkaya, E. Z. dan Ö Küçük. 2010. An
yang lain yang mungkin dapat lebih evaluation of 4th and 5th grade English
meningkatkan keaktifan dan antusiasme language teaching program. İlköğretim
siswa dalam belajar bahasa Inggris. Online, Vol. 9(1), hal. 52-65.
Selanjutnya, berkenaan dengan keterampilan Widiyanto. 2005. “Mengembangkan Listening
berbahasa, disarankan untuk menerapkan Skill melalui Running Dictation”.
games ini pada keterampilan-keterampilan Disajikan pada Simposium Nasional
Inovasi Pembelajaran dan Pengelolaan
Sekolah ke-3. Malang, 15 Agustus 2015.

12

Anda mungkin juga menyukai