1, April 2016
e-mail: made_ratminingsih@yahoo.com.au
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk melaporkan efektivitas media audio berbasis lagu
kreasi yang dikembangkan berdasarkan tema untuk siswa kelas lima sekolah dasar.
Setelah divalidasi oleh dua orang ahli dalam hal isi dan kualitas, media yang
dikembangkan diimplementasikan di SDN 1 Sukasada yang melibatkan 16 orang
siswa. Desain penelitian menggunakan desain before and after treatment. Hasil
penelitian membuktikkan bahwa media audio efektif meningkatkan kompetensi
Bahasa Inggris siswa kelas lima yang ditunjukkan dari perolehan rerata hasil belajar
dari 6,69 yang terkategori cukup sebelum tindakan menjadi 8,31 yang terkategori
baik setelah tindakan. Di samping itu, hasil kuesioner membuktikan bahwa semua
siswa (100%) menunjukkan persepsi positif terhadap pemanfaatan media audio
berbasis lagu. Mereka menjadi lebih termotivasi untuk belajar karena melalui lagu
pembelajaran menjadi menyenangkan, menarik, dan materi lebih mudah dipahami.
Abstract
This article aims at reporting the effectivenes of a scripted song-based audio media
developed centered upon themes for fifth graders of elementary schools. After being
validated by two experts to determine the content validity and the quality, the media
was implemented in SDN 1 Sukasada involving 16 students. The design of research
utilized before and after treatment. The result proved that the audio media was
effective to improve the fifth grade students’ English competence shown from the
attainment of mean score of learning achievement, from 6.69 categorized as
moderate before tratment to become 8.31 classified as good after treatment.
Moreover, the result of questionnaire shows that all students (100%) had a positive
perception towards the use of a scripted-song based audio media, in which they
were more motivated to learn because through the songs, the learning process
became fun, interesting and thus the material was easier to understand.
(realia), gambar, flash cards, chart, slide, penggunaan media, yang dapat
dan (3) alat bantu pandang dan dengar ditampilkan melalui berbagai format,
(audio-visual aids), yaitu video dan film. seperti cetak, audio, dan visual.
Selanjutnya, berdasarkan Sementara Hamalik (dalam Arsyad,
perkembangan teknologi, media 2011), mengemukakan bahwa
pembelajaran dikelompokkan menjadi pemakaian media pembelajaran dalam
empat kelompok, yaitu (1) media hasil proses belajar mengajar dapat
teknologi cetak, (2) media hasil teknologi membangkitkan keinginan dan minat
audio-visual, (3) media hasil teknologi yang baru, membangkitkan motivasi dan
komputer, dan (4) media hasil gabungan rangsangan kegiatan belajar, dan
teknologi cetak dan komputer (Arsyad, bahkan membawa pengaruh psikologis
2011). terhadap siswa. Sejalan dengan
Berdasarkan paparan di atas, pendapat Hamalik, Shin (2006) juga
maka lagu-lagu kreasi khusus yang mengungkapkan bahwa salah satu cara
direkam pada kaset atau CD yang untuk meningkatkan perhatian dan
dikembangkan dalam penelitian ini dapat keterlibatan siswa dalam aktivitas belajar
dikelompokkan ke dalam media diperlukan adanya alat pendukung
pembelajaran audio, yaitu alat bantu berupa alat-alat bantu visual, mainan,
pembelajaran yang didengar oleh boneka atau objek-objek lain yang
peserta didik untuk mendapatkan berwarna-warni, yang sesuai dengan
informasi berupa materi-materi pelajaran cerita atau lagu yang digunakan dalam
bahasa Inggris sesuai dengan tema yang pembelajaran, sehingga pembelajaran
diajarkan. Dalam proses pembelajaran, bahasa menjadi lebih mudah dipahami.
guru menggunakan mesin berupa CD Dari semua pendapat di atas, dapat
player atau komputer untuk disimpulkan bahwa media pembelajaran
mempresentasikan materi. merupakan salah satu faktor penting
Media pembelajaran yang baik yang dapat membuat proses
adalah media yang dapat membantu pembelajaran berhasil. Media yang
proses transfer materi pelajaran dengan dikemas dengan menarik dapat
baik, menarik perhatian peserta didik, memotivasi siswa agar mau dan
menciptakan suasana belajar yang mempertahankan belajarnya,
menyenangkan, dan dapat memotivasi mempermudah proses belajar, membuat
mereka. Arsyad (2011) menegaskan pembelajaran efektif dan efisien, dan
bahwa proses pembelajaran dapat kemudian meningkatkan hasil belajar.
menjadi lebih dinamis dan akan Dengan demikian, tugas guru
mencapai sasaran yang diinginkan jika adalah untuk membuat pembelajaran
ditambahkan alat bantu atau media, lebih menarik, hidup dan menyenangkan.
seperti media audio-visual, cetak, Salah satunya adalah melalui
proyektor, film, permainan, dan pemanfaatan media pembelajaran audio
sebagainya. Yassaei (2012) (kaset atau CD). Media audio selain
menambahkan bahwa salah satu cara dapat menghadirkan kesenangan,
yang paling terkenal untuk menciptakan suasana rileks, yang terpenting adalah
konteks bermakna untuk pembelajaran dapat memberikan contoh pajanan
bahasa Inggris adalah melalui bahasa yang kaya dengan aspek
yang berbeda, yaitu lagu, syair, dan syair memberikan gambaran apakah media
yang dilagukan pendek-pendek pembelajaran audio berupa lagu-lagu
(Brewster et al., 1992). Mol (2012) kreasi berbasis tema dapat
mengemukan beberapa jenis lagu, meningkatkan kompetensi bahasa
seperti syair anak-anak, musik pop Inggris siswa kelas lima sekolah dasar
kontemporer, dan lagu yang khusus yang ditunjukkan dari hasil belajar
ditulis untuk mengajarkan bahasa mereka setelah diberikan tindakan.
Inggris. Dalam penelitian Ratminingsih
(2010), Ratminingsih & Budasi (2014), METODE
Ratminingsih, Suwatra, & Rasana, Desain penelitian dari uji emperis
(2013), jenis lagu yang digunakan adalah efektivitas penggunaan media audio
lagu yang ditulis khusus, yang adalah before and after treatment
dinamakan lagu kreasi (scripted songs). (Sugiyono, 2010). Lokasi penelitian
Merujuk pada hasil penelitian adalah di SD No.1 Sukasada yang
terdahulu, Ratminingsih (2010) melibatkan 16 orang siswa kelas lima.
membuktikan bahwa lagu merupakan Teknik pengumpulan data adalah melalui
salah satu teknik yang efektif untuk tes akhir, yaitu dengan memberikan 20
meningkatkan keterampilan pertanyaan terkait dengan materi
mendengarkan bahasa Inggris siswa pembelajaran dengan topik Sports yang
sekolah dasar Lab Undiksha Singaraja. diajarkan sebanyak 2 sesi pembelajaran
Lebih lanjut penelitian Ratminingsih et al. 4 x 35 menit. Pada sesi terakhir yaitu sesi
(2013) membuktikan bahwa materi dan 3, siswa diberikan tes akhir berupa tes
sintaks pembelajaran berbasis lagu hasil belajar dengan mengangkat tema
dapat meningkatkan kompetensi bahasa yang telah diajarkan, dan dilanjutkan
Inggris siswa SD Lab Undiksha, dan dengan penyebaran kuesioner tentang
penelitian Budasi, Ramendra, & Suputra motivasi belajar, yang mengarahkan
(2013) membuktikan bahwa media audio mereka untuk memberikan Hasil
kelas 4 semester 1 dapat meningkatkan penelitian dianalisis secara deskriptif.
motivasi siswa dan kompetensi bahasa Hasil perhitungan nominal berupa skor
Inggris siswa SD No.2 Sukasada. rerata dideskripsikan secara kuantitatif,
Berdasarkan bukti tersebut, maka yaitu hasil tes awal dan tes akhir hasil
peneliti selanjutnya memandang perlu belajar bahasa Inggris siswa yang
mengembangkan media audio berupa skor yang diperoleh sebelum
selanjutnya, yakni di kelas lima. Hal ini diberikan tindakan dan sesudah
dilakukan sebagai upaya melengkapi diberikan tindakan. Skor rerata siswa
pembelajaran yang dilakukan oleh para dalam kompetensi bahasa Inggris
guru SD di Kabupaten Buleleng yang sebelum diberikan media audio
mayoritas tidak berlatar belakang bahasa pembelajaran berbasis lagu kreasi
Inggris. Dengan demikian, memfasilitasi dibandingkan dengan sesudah diberikan
guru dengan media pendukung pembelajaran dengan menggunakan
pembelajaran harus diupayakan secara media. Data tambahan dari hasil
terus menerus. kuesioner motivasi juga dianalisis secara
Berdasarkan uraian di atas,maka kuantitatif untuk melihat bagaimana
tujuan penelitian ini adalah untuk motivasi siswa terhadap pembelajaran
Dari Tabel 1 di atas dan merujuk pada siswa kelas lima SD No.1 Sukasada
Tabel kriteria penilaian pada Tabel 2 di sebelum diberikan tindakan adalah 6,69
bawah, dapat dilihat bahwa kompetensi yang terkategori cukup.
Skor Kriteria
8,6 - 10 Sangat baik
7,1 – 8,5 baik
5,6 - 7 cukup
4,0 – 5,5 Kurang
0 – 3,9 Sangat Kurang
Setelah diberikan dua kali sesi kreasi, hasil tes akhir adalah seperti pada
pembelajaran melalui pemanfaatan Tabel 3.
media audio pembelajaran berbasis lagu
lagu kreasi, skor siswa mengalami kurang mampu, yang berdampak pada
peningkatan pada capaian skor rerata peningkatan hasil belajar mereka. Selain
yaitu 8,31 yang terkategori baik. Capaian itu, lagu dapat memberikan input
tersebut mengindikasikan bahwa media kebahasaan (language input) yang
audio yang berisi lagu-lagu kreasi efektif mengajarkan percakapan, kosakata,
membantu meningkatkan kemampuan struktur gramatika, lafal, latihan pola dan
bahasa Inggris siswa. Yang menarik dari pemantapan ingatan. Dengan demikian,
temuan ini adalah beberapa siswa yaitu semua komponen kebahasaan dan
2 orang mendapatkan skor di bawah 3, keterampilan berbahasa dapat
yang tergolong sangat kurang dan 2 diintegrasikan melalui lagu.
orang mendapatkan skor antara 4 sd.5,5 Temuan ini didukung oleh Yassaei
yang tergolong kurang sebelum (2012) bahwa media sangat disadari
diberikan tindakan, mereka mampu dapat menciptakan konteks bermakna
meningkatkan kemampuan bahasa dalam pembelajaran bahasa Inggris
Inggrisnya yaitu menjadi masing-masing, dalam berbagai format, seperti cetak,
7,5 dan 6,0 dan 70 dan 9,5 setelah audio, dan visual, yang dalam penelitian
diberikan tindakan melalui pemanfaatan ini memanfaatkan format audio yang
media audio. Hal ini membuktikan bahwa dapat diputar dengan CD player atau
mereka terbantu meningkatkan hasil komputer. Konteks kebahasaan yang
belajar melalui kegiatan yang menarik dibangun melalui lagu kreasi terbukti
baginya, yakni melalui media audio. Bukti dapat meningkatkan minat, motivasi dan
ini menegaskan bahwa media audio keterlibatan siswa dalam belajar,
yang berisi lagu-lagu kreasi dalam sehingga berefek terhadap peningkatan
bentuk CD pembelajaran efektif hasil belajar. Dengan demikian, hasil
meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil penelitian tersebut mendukung Hamalik
penelitian ini mendukung penelitian (dalam Arsyad, 2011)) yang
terdahulu (Cuestas Cifuentes, 2006; menegaskan pemakaian media
Hidayanti, 2011; Jadal, 2011; Kömür, pembelajaran dalam proses belajar
Saraç, & Şeker, 2005; Ratminingsih, mengajar dapat membangkitkan
2010; Ratminingsih et al., 2013; Sevik, keinginan dan minat yang baru,
2011) bahwa penggunaan lagu dalam membangkitkan motivasi dan
pembelajaran merupakan strategi rangsangan kegiatan belajar, dan
pembelajaran yang efektif bukan hanya bahkan membawa pengaruh psikologis
untuk meningkatkan hasil belajar bahasa terhadap siswa. Terlebih bagi pebelajar
Inggris mereka secara spesifik pada anak-anak,yang masih pada fase
komponen kebahasaan, seperti perkembangan operational concrete,
kosakata, tetapi juga pada keterampilan dunia fisik menjadi fokus pembelajaran,
berbahasa yakni mendengarkan dan yang dalam penelitian ini diupayakan
berbicara. Hasil penelitian ini juga denganpemanfaatan objek audio ke
sejalan dengan Griffee (1992) bahwa dalam pembelajaran, sebagai upaya
lagu dapat menciptakan atmosfer belajar untuk memvariasikan pembelajaran. Hal
yang menyenangkan, sehingga dapat ini sesuai dengan pendapat Scott &
memberikan kesenangan bukan hanya Ytreberg (1990) dan Shin (2006) bahwa
bagi siswa yang mampu, tetapi juga yang untuk meningkatkan perhatian dan