Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP PENGUASAAN

KOSAKATA BAHASA INGGRIS SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

Githa S.I. Fa Biola dan Mersilina L. Patintingan

Universitas Kristen Indonesia Toraja


Email: ukitoraja@yahoo.com

Info Artikel Abstract

Sejarah Artikel: This study examined the influence of the use of audiovisual media on the level of English
Diserahkan 26 Januari 2021 vocabulary mastery of grade 3 students at SDN 130 Tokesan Tana Toraja Regency.
Direvisi 15 April 2021 The approach used in this research is quantitative approach with one group pretest posttest
Disetujui 15 April 2021 design. Data analysis technique used in this study is using t-test formula.
Based on the results of the study obtained showed that with the value of significance of t-test
results less than 0.05 is 0.000, and the result of t calculate greater than t table is t count
Keywords: with a value of 6704 greater than the table t value of 2,093, it can be concluded that there is
an influence of the use of audiovisual media on the level of Mastery of English vocabulary
Audiovisual media, of grade III students sdn 130 Tokesan Tana Toraja
english vocabulary mastery level
Abstrak
Penelitian ini menelaah pengaruh penggunaan media audiovisual terhadap tingkat
penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa kelas III SDN 130 Tokesan Kabupaten Tana
Toraja.
Dengan pendekatan kuantitatif dan jenis penelitian ekperimen kelompok tunggal (one group
pretest posttest design). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
t test.
Hasil penelitian diperoleh bahwa nilai signifikansi hasil uji t-test lebih kecil dari 0.05 yaitu
0.000, dan hasil t hitung yang lebih besar dari t tabel yaitu t hitung dengan nilai 6.704 lebih
besar dari nilai t tabel yaitu 2.093. Dengan demikian disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
penggunaan media audiovisual terhadap tingkat penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa
kelas III SDN 130 Tokesan Kabupaten Tana Toraja.

© 2020 Universitas Muria Kudus


Githa S.I. Fa Biola, dan Mersilina L. Patintingan
PENGARUH MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA ....
WASIS: Jurnal Ilmiah Pendidikan. Volume 2, Nomor 1, Mei 2021, hlm. 48-54

PENDAHULUAN yang berikan, terdapat 13 soal untuk menguji


Bahasa Inggris merupakan salah satu pengetahuan tentang kosakata bahasa Inggris.
bahasa internasional dan menjadi alat komunikasi Rendahnya penguasaan kosakata Bahasa inggris
di dunia. Bahkan kemungkinan besar bahasa dikarenakan kurang adanya penggunaan media
Inggris menjadi bahasa dasar peradaban dunia pembelajaran yang menarik. Karena faktor
(Izzan, 2010). Karena bahasa Inggris menjadi tersebut maka guru hendaknya menggunakan
bahasa internasional, bahasa Inggris pun menjadi media agar siswa tertarik mempelajari bahasa dan
bahasa yang banyak diminati sekarang ini. memengaruhi tingkat penguasaan kosakata
Banyak siswa yang mengikuti kursus-kursus demi bahasa Inggris baik.
menambah kemampuannya dalam berbahasa Dalam pembelajaran Bahasa Inggris di
Inggris. Sekolah Dasar pemanfaatan media audiovisual
Izzan (2010) mengungkapkan bahwa cenderung sangat diperlukan. Hal ini disebabkan
pembelajaran bahasa Inggris di sekolah oleh cara belajar siswa yang lebih cocok untuk
mencakup komponen-komponen bahasa yang mengaktualisasikan bahasa yang dipelajari dalam
berupa keterampilan menyimak (listening), bentuk benda nyata. Bagi kebanyakan siswa
membaca (reading), berbicara (speaking) dan dalam mempelajari kosakata bahasa Inggris akan
mengarang (writing). Untuk bisa meningkatkan sangat sulit apabila hanya dikatakan atau
empat kemampuan tersebut maka terlebih dahulu diajarkan dalam bentuk verbal yang bersifat
harus memperkaya kosakata atau vocabulary. abstrak. Siswa akan lebih mudah mempelajari
Dalam pembelajaran yang mencakup empat kata-kata tertentu apabila dibantu dengan alat
komponen tersebut siswa harus memiliki pandang dengar yang nyata (Rusman, 2018). Oleh
perbendaharaan kosakata yang baik. Kosakata karena itu, media audiovisual merupakan salah
merupakan himpunan kata yang diketahui atau satu media yang tepat untuk pembelajaran
dimengerti oleh seseorang dan akan digunakan penguasaan kosakata bahasa Inggris.
untuk menyusun kalimat baru. Oleh karena itu, Penelitian terdahulu juga memberikan
pentinglah bagi setiap siswa untuk belajar informasi terkait penelitian ini yaitu penelitian
kosakata sejak dini. Elviza (2013) yang menyebutkan bahwa dengan
Sejalan dengan itu, mata pelajaran bahasa memberikan permainan teka-teki silang siswa
Inggris juga diajarkan di Sekolah Dasar untuk kelas VII memiliki peningkatan kosakata bahasa
mengenalkan pada anak bahasa Inggris sejak dini. Inggris, dimana dengan memberikan berbagai
Bahasa Inggris di Sekolah Dasar merupakan mata macam variasi permainan siswa dengan mudah
pelajaran muatan lokal yang bertujuan agar dapat mengingat kembali setiap kosakata yang
peserta didik dapat mengembangkan kompetensi mungkin pernah dibaca dan menolongnya untuk
berkomunikasi dan memiliki kesadaran tentang menambah jumlah kosakata.
hakikat dan pentingnya Bahasa Inggris untuk Fitriyani (2017) dalam hasil penelitiannya
meningkatkan daya saing bangsa dalam memaparkan bahwa Media Flash Cards pun dapat
masyarakat global. Namun dalam pembelajaran, dengan efektif meningkatkan pemahaman
siswa seringkali terhambat karena media kosakata Bahasa Inggris siswa kelas 3 SD. Media
pembelajaran yang tidak mendukung dan kurang Flash Cards ini lebih menolong siswa dalam
menyenangkan (Arsyad, 2017). Media mengenal kosakata baru. Pengenalan kosakata
pembelajaran yang tidak mendukung dan kurang baru ini dilakukan menggunakan Flash Card
menyenangkan berakibat pada tidak tertariknya berisi gambar yang sangat membantu siswa untuk
siswa belajar bahasa Inggris dan membuat hasil mengasosiasikan kata asing tersebut dengan
belajar yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan benda konkret yang sering mereka lihat dalam
Minimal (KKM). keseharian.
Berdasarkan hasil observasi diketahui Nurfadilah (2018) mendukung asumsi
bahwa dari 20 siswa kelas III di SDN 130 peneliti bahwa Penguasaan kosakata anak tuna
Tokesan, hanya 12 orang yang nilainya mencapai rungu sangat terbantu dengan adanya Media
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Sisanya pembelajaran Video Komunikasi Total, dimana
yaitu 8 orang, masih belum mencapai nilai siswa yang mengalami kesulitan mendengar dapat
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang dibantu secara visual dengan komunikasi khusus
diisyaratkan yaitu nilai 60. Dari hasil dari untuk siswa tuna rungu.
evaluasi belajar siswa yang tidak mencapai Media audivisual ini berisi gambaran dan
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) diketahui deskripsi sebuah benda yang dipadukan dengan
bahwa penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa huruf yang memungkinkan mereka dapat belajar
rendah. Hal tersebut berdasarkan dari 15 soal dengan cukup cepat. Media audiovisual yang

49
Githa S.I. Fa Biola, dan Mersilina L. Patintingan
PENGARUH MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA ....
WASIS: Jurnal Ilmiah Pendidikan. Volume 2, Nomor 1, Mei 2021, hlm. 48-54

digunakan dalam penelitian ini berisi dialog Teknik pengumpulan data menggunakan
interaktif pembelajaran kosakata yang teknik tes dengan instrument berupa soal pretest
memperkenalkan siswa kosakata baru. Selain itu, dan posttest. Teknik analisis data menggunakan
media audiovisual ini juga berisi instruksi dan uji t-test. Uji tersebut digunakan untuk
latihan bagi siswa melalui pengulangan bunyi, menghitung keefektivitasan perlakuan yang
pemaknaan leksikal dan aplikasi ragam bahasa diberikan kepada subjek penelitian. Hasil data
yang sangat memungkinkan siswa tidak hanya inilah yang kemudian dianalisis sehingga hasil
mendengar tetapi juga melibatkan aktivitas yang diperoleh dapat menunjukkan perlakuan
menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Hal yang diberikan efektif atau tidak. Teknik analisis
tersebut diharapkan dapat membuat siswa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
memiliki variasi aktivitas belajar yang beragam, menggunakan SPSS dan rumus t-test dengan
sehingga tidak hanya dapat meningkatkan rumus sebagai berikut:
penggunaan kosakata tetapi juga mendukung
keaktifan belajar siswa.
Tujuannya dalam penelitian ini adalah
menelaah pengaruh penggunaan media
audiovisual terhadap tingkat penguasaan kosakata
bahasa Inggris siswa kelas III SDN 130 Tokesan
Kabupaten Tana Toraja. Keterangan:
MD : Perbedaan rata-rata (jumlah perbedaan
METODE PENELITIAN dibagi jumlah data)
Penelitian adalah penelitian kuantitatif N : Jumlah data (individu)
dengan ariabel bebas dalam penelitian penelitian D : Jumlah nilai pretest
in adalah media audiovisual, sedangkan variabel D2 : Jumlah nilai posttest.
terikat dalam penelitian ini adalah tingkat
penguasaan kosakata bahasa Inggris. Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN
ini menggunakan desain eksperimen kelompok Penelitian ini dilakukan dengan langkah-
tunggal (one group pretest posttest design). langkah atau skenario pembelajaran
Eksperimen kelompok tunggal (one group pretest menggunakan media audiovisual. Adapun
posttest design) menerapkan pretest dan posttest langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:
pada satu kelompok dengan memberikan a. Mempersiapkan kelas, dalam hal ini siswa
perlakuan pretest kemudian mengamati efeknya/ terlebih dahulu dipersiapkan untuk mengikuti
posttest pada variabel terikat. pembelajaran.
Kelas eksperimen diberikan perlakuan b. Mempersiapkan alat bantu yang akan
yaitu pembelajaran dengan menggunakan media digunakan dalam pembelajaran (pengeras
audiovisual. Pretest (tes awal) diberikan sebelum suara, proyektor, layar proyektor, dan tempat
pembelajaran untuk mengetahui sejauh mana proyektor).
kemampuan atau penguasaan siswa terhadap c. Pemutaran media audiovisual
materi yang akan diberikan. Selanjutnta posttest (video/tayangan).
(tes akhir) diberikan setelah pembelajaran untuk d. Penguatan (tanya jawab, diskusi) terhadap
mengetahui pengaruh media audiovisual terhadap materi yang disediakan melalui
variabel terikat. video/tayangan.
Populasi dalam penelitian ini adalah e. Kesimpulan.
semua siswa kelas III SDN 130 Tokesan yang
berjumlah 20 orang. Sampel dalam penelitian ini Setelah pembelajaran dengan
adalah purposive sampling. Purposive sampling menggunakan media audiovisual, siswa
adalah teknik penentuan sampel yang berdasarkan diberikan tes untuk menguji penguasaan
pertimbangan pelaku riset atau dengan maksud kosakata selama empat kali pertemuan. Adapun
dan tujuan penelitian (Sukandarrumidi, 2012). rekapitulasi hasil tes siswa selama empat kali
Lebih lanjut Sukandarrumidi (2012) menjelaskan pertemuan disajikan dalam Tabel 1 berikut ini.
bahwa purposive sampling disesuaikan dengan
tujuan penelitian dan jumlah atau ukuran sampel
tidak dipersoalkan. Sampel penelitian ini yaitu Tabel 1. Rekapitulasi Nilai Tes siswa kelas III
siswa kelas III SDN 130 Tokesan yang berjumlah SDN 130 Tokesan
20 orang. Pertemuan
No Nama
I 2 3 4

50
Githa S.I. Fa Biola, dan Mersilina L. Patintingan
PENGARUH MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA ....
WASIS: Jurnal Ilmiah Pendidikan. Volume 2, Nomor 1, Mei 2021, hlm. 48-54

1 Cristian 80 60 70 70 13 Yeriel 80 100


2 Agung 100 80 90 80 14 Gizela 83 96
3 Heri 70 60 60 80
4 Homer 70 80 70 80
15 Regal 30 53
5 Aldianto 70 80 60 90 16 Intan 33 40
6 Cristyano 90 80 70 100 17 Vargas 20 40
7 Elaine 100 100 100 90 18 Ariel 43 56
8 Maykel 80 100 70 90
19 Narasya 23 36
9 Gishela 90 100 100 90
10 Febi 70 80 90 90 20 Rendi 30 40
11 Fransiskus 70 80 90 100
12 Julianti 90 100 90 100 Hasil pretest dan posttest sebelum
13 Yeriel 100 100 100 100 dilakukan uji t-test untuk mengetahui apakah ada
14 Gizela 100 100 90 100 pengaruh penggunaan media audiovisual
15 Regal 70 80 70 70 terhadap tingkat penguasaan kosakata bahasa
16 Intan 60 60 70 70 Inggris siswa kelas III SDN 130 Tokesan
17 Vargas 60 60 70 80 Kabupaten Tana Toraja, terlebih dahulu
18 Ariel 60 80 70 80
dilakukan uji normalitasnya. Uji normalitas
19 Narasya 70 60 80 70
dilakukan untuk mengetahui apakah data nilai
20 Rendi 70 60 60 70
pretest dan posttest terdistribusi normal atau
tidak.
Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh Untuk mengetahui nilai pretest dan
penggunaan media audiovisual, maka siswa
posttest terdistribusi normal atau tidak,
diberikan diberikan pretest sebelum dilakukan digunakan uji kolmogorov-smirnov melalui
pembelajaran dengan menggunakan media aplikasi SPSS. Hasil uji normalitas disajikan
audiovisual. Tujuan pemberian pretest ini untuk
pada Tabel 3 berikut.
mengetahui kemampuan awal siswa terkait
denfan penguasaan kosakata Bahasa Inggris. Tabel 3. Tabel Uji Normalitas Nilai Pretest dan
Setelah siswa mengerjakan pretest, selanjutnya Posttest
siswa melakukan pembelajaran dengan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
menggunakan media audiovisual. Setelah kelas
eksperimen diberikan perlakuan (pembelajaran Pretest Posttest
dengan media audiovisual), maka dilanjutkan N 20 20
dengan memberikan posttest untuk mengetahui Normal Mean 43.90 60.25
kemampuan akhir siswa terkait dengan Parametersa,b Std. 21.487 20.269
penguasaan kosakata Bahasa Inggris. Instrumen Deviation
soal pretest dan posttest sebelumnya sudah Most Absolute .144 .153
divalidasi oleh ahli. Hasil rekapitulasi nilai dari Extreme Positive .144 .153
pretest dan posttest disajikan pada Tabel 2 Differences
berikut ini. Negative -.133 -.116
Test Statistic .144 .153
Tabel 2. Rekapitulasi Nilai Pretest dan Posttest .200c,d .200c,d
Nilai Nilai
No Nama Berdasrakan Tabel 3 diketahui bahwa
Pretest Posttest
1 Cristian 20 40 hasil dari uji normalitas data nilai pretest dan
2 Agung 63 63 posttest adalah nilai signifikansi dari uji
kolmogorov-smirnov sebesar 0.200 > 0.05
3 Heri 20 43
sehingga data nilai pretest dan posttest
4 Homer 56 50 berdistribusi normal. Selain itu dapat dilihat dari
5 Aldianto 50 63 Asymp.Sig., uji normalitas juga dapat dilihat dari
6 Cristyano 46 70 kolom Most Extreme Differences Absolute pada
7 Elaine 70 96 Tabel 3 yang dibandingkan dengan tabel nilai
8 Maykel 23 60 kritik uji kolmogorov-smirnov. Pada tabel nilai
9 Gishela 53 80 kritik uji kolmogorov-smirnov, jika sampel
berjumlah 20, dengan confidence interval atau
10 Febi 23 43
taraf kepercayaan penelitian 0.05, maka taraf
11 Fransiskus 36 63 signifikasi D adalah 0.294. Apabila data
12 Julianti 76 73

51
Githa S.I. Fa Biola, dan Mersilina L. Patintingan
PENGARUH MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA ....
WASIS: Jurnal Ilmiah Pendidikan. Volume 2, Nomor 1, Mei 2021, hlm. 48-54

berdistribusi normal, maka data harus kurang besar dari t tabel, maka perbedaan tersebut
dari nilai 0.294. Pada kolom Most Extreme signifikan pada taraf tertentu.
Differences Absolute, data nilai pretest bernilai Berdasarkan tabel hasil uji t-test, diketahui
0.144 dan data nilai posttest bernilai 0.153. Nilai t hitung bernilai negatif yaitu sebesar -6.704. T
kedua data tersebut kurang dari 0.294. Dengan hitung bernilai negatif tersebut disebabkan karena
demikian maka persyaratan atau asumsi nilai rata-rata pretest lebih rendah dari nilai rata-
normalitas sudah terpenuhi. rata posttest. T hitung dalam tabel tersebut
Setelah uji normalitas berhasil atau bermakna positif yaitu 6.704.
terpenuhi, maka dilakukan t-test untuk Setelah mengetahui t hitung, selanjutnya
mengetahui apakah ada pengaruh penggunaan adalah tahap mencari nilai t tabel yang sesuai. Dari
media audiovisual terhadap tingkat penguasaan tabel hasil uji t-test di atas, dapat dilihat bahwa df
kosakata bahasa Inggris siswa kelas III SDN 130 adalah 19. Pada t tabel, nilai dari signifikansi
Tokesan Kabupaten Tana Toraja. Uji t-test dengan df 19 adalah 2.093. Dengan demikian,
dilakukan melalui aplikasi SPSS. karena nilai t hitung yaitu 6.704 lebih besar dari
Menurut Santoso (2014:265), pedoman nilai t tabel yaitu 2.093, maka H0 ditolak dan H1
pengambilan keputusan dalam uji t-test diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
berdasarkan signifikansi (Sig.) hasil output SPSS pengaruh penggunaan media audiovisual terhadap
adalah sebagai berikut: tingkat penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa
1. Jika nilai Sig. (2-tailed) lebih kecil dari 0.05, kelas III SDN 130 Tokesan Kabupaten Tana
maka H0 ditolak dan H1 diterima. Toraja.
2. Jika nilai Sig. (2-tailed) lebih besar dari 0.05, Hasil penelitian menunjukkan bahwa
maka H0 diterima dan H1 ditolak. terdapat peningkatan dari nilai pretest dan posttest
Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai siswa. Peningkatan penguasaan kosakata Bahasa
berikut. Inggris siswa ini dikarenakan penerapan media
H0 : Tidak ada pengaruh penggunaan media audiovisual. Hal tersebut sejalan dengan
audiovisual terhadap tingkat penguasaan kosakata pendapat Lubis (2019) bahwa penggunaan media
bahasa Inggris siswa kelas III SDN 130 Tokesan audiovisual dapat meningkatkan peningkatan
Kabupaten Tana Toraja. kosakata anak. Menurut Haryoko (2019) media
H1 : Ada pengaruh penggunaan media audiovisual membantu siswa dalam
audiovisual terhadap tingkat penguasaan kosakata meningkatkan retensi (ingatan) karena
bahasa Inggris siswa kelas III SDN 130 Tokesan kemampuan media audiovisual menyajikan
Kabupaten Tana Toraja. gambar dan suara yang memberinya daya tarik
sendiri sehingga menarik perhatian siswa dan
Hasil uji t-test disajikan pada Tabel 4 berikut. melekat dalam ingatan siswa.
Dari hasil penelitian diatas memberikan
Tabel 4. Tabel Hasil Uji T-Test informasi bahwa peningkatan tingkat penguasaan
Paired Samples T-Test kosakata siswa yang dari hasil analisa soal yang
Paired Differences hanya dapat menebak dan melengkapi kata yang
95%Confidence Interval
tidak sempurna menjadi dapat memahami makna
Std.DeviaStd. Errorof the Difference
Mean tion leksikalnya. Hal ini dibuktikan dengan hasil
Mean jawaban soal yang ingin mengungkapkan
Lower Upper
Pair 1 Pretest- -16.350 10.908 2.439 -21.455 -11.245
bagaimana siswa dapat memaknai kata tersebut
Posttest dalam penggunaanya pad sebuah kalimat. Hal ini
diindikasi dan dibuktikan dengan adanya
T Df Sig.(2-tailed) perlakuan di tahap 3. Pemutaran Media
audiovisual (interaktif) yang diikuti dengan
-6.704 19 .000
adanya tahap 4. Penguatan dalam bentuk tanya
jawab dan diskusi yang disediakan melalui
Hasil uji t-test pada Tabel 4 diketahui video/tayangan tersebut memberi pengaruh yang
bahwa Sig. (2-tailed) lebih kecil dari 0.05 signifikan terhadap peningkatan kosakata.
sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Selain Indikatornya siswa dapat membaca, menerka
membandingkan antara nilai signifikansi (Sig.) makna dari hasil simakan, menggunakannya
probabilitas 0.05, dapat pula dilakukan dalam kalimat. Hali ini meningkatkan daya
perbandingan antara t hitung dan t tabel untuk retensi (ingatan). Hal ini sejalan dengan pendapat
pengujian hipotesis. Suharsaputra (2014) Darma (2008) yang mengatakan jika dalam
mengatakan bahwa apabila hasil t hitung lebih pembelajaran siswa diberi kesempatan untuk

52
Githa S.I. Fa Biola, dan Mersilina L. Patintingan
PENGARUH MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA ....
WASIS: Jurnal Ilmiah Pendidikan. Volume 2, Nomor 1, Mei 2021, hlm. 48-54

dapat menyimpulkan sendiri dan menyusun


sendiri pengetahuan baru melalui pengalaman Arsyad, Azhar (Ed). 2017. Media Pembelajaran.
belajar yang bervariasi maka pembelajaran Jakarta: Rajawali Press.
tersebut sudah berhasil.
Dalam pembelajaran, langkah guru dalam Darma, Surya. 2008. Kriteria dan Indikator
membuat siswa mudah memahami adalah ketika Keberhasilan Pembelajaran. Jakarta:
guru memutarkan video/tayangan. Siswa mudah Departemen Pendidikan Nasional.
memahami kosakata baru ketika guru
memutarkan video/tayangan karena saat Elviza, Y., Emidar, E., & Noveria, E. (2013).
pemutaran video/tayangan. Senada dengan Ahsin Peningkatan Penguasaan Kosakata Melalui
(2016) menyatakan bahwa dengan menggunakan Teknik Permainan Teka-teki Silang di Kelas
media audiovisual dapat membantu siswa dalam VII. A SMPN 2 Sungai Penuh. Pendidikan
meningkatkan keterampilan menyimak dengan Bahasa Indonesia, 1(2), 469-476.
melihat gambar. Siswa dapat membaca kosakata
tersebut, mendengarkan cara ucap kosakata Fitriyani, Eka dkk. 2017. Efektivitas Media Flash
tersebut, dan melihat contoh atau gambar dari Cards dalam Meningkatkan Kosakata Bahasa
kosakata baru yang ada dalam video/tayangan. Inggris. 4(2).
Penggunaan media berbasis multimedia membuat
siswa lebih senang dalam proses pembelajaran Haryoko, S. (2012). Efektivitas pemanfaatan
karena ada unsur gambar, tulisan, suara, maupun media audio-visual sebagai alternatif
gerakan (Nikmah dkk, 2020). Setelah pemutaran optimalisasi model pembelajaran. Jurnal
video atau tayangan, langkah guru selanjutnya Edukasi Elektro, 5(1).
adalah mengucapkan materi dalam bahasa Inggris
lalu diikuti oleh siswa. Pengucapan diulang Izzan, Ahmad. 2010. Metodologi Pembelajaran
hingga pengucapan siswa benar sesuai dengan Bahasa Inggris. Bandung: Humaniora.
video/tayangan yang telah ditayangkan
(Rusmajadi, 2010). Langkah ini akan Lubis, E., & Yuniarni, D. Pengaruh Media Audio
memberikan penguatan dalam ingatan siswa. Visual Terhadap Peningkatan Kosakata Anak
Usia 4-5 Tahun. Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran Khatulistiwa, 3(8).
SIMPULAN
Hasil penelitian yang telah dilakukan Nikmah, N., Rahayu, R., & Fajrie, N. (2020).
tentang pengaruh penggunaan media audiovisual Penerapan Media Pembelajaran Math Mobile
terhadap tingkat penguasaan kosakata bahasa Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan
Inggris siswa kelas III SDN 130 Tokesan Pemecahan Masalah Siswa Kelas IV. WASIS:
Kabupaten Tana Toraja, maka dapat disimpulkan Jurnal Ilmiah Pendidikan, 1(2), 44-52.
bahwa ada pengaruh penggunaan media
audiovisual terhadap tingkat penguasaan kosakata Nurfadilah dan Nurhastuti. 2018. Media
bahasa Inggris siswa kelas III SDN 130 Tokesan Pembelajaran Video Komunikasi Total Untuk
Kabupaten Tana Toraja. Dari hasil analisis data Meningkatkan Penguasaan Kosakata Anak
yang ada juga menunjukkan bahwa ada pengaruh Tuna Rungu. 6(1)
penggunaan media audiovisual terhadap tingkat
penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa kelas Nurfadilah, N., & Nurhastuti, N. (2018). Media
III SDN 130 Tokesan Kabupaten Tana Toraja. Pembelajaran Video Komunikasi Total Untuk
Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi hasil Meningkatkan Penguasaan Kosakata Anak
uji t-test lebih kecil dari 0.05 yaitu 0.000, dan Tunarungu. Jurnal Penelitian Pendidikan
hasil t hitung yang lebih besar dari t tabel yaitu t Khusus, 6(2), 230-237.
hitung dengan nilai 6.704 lebih besar dari nilai t
tabel yaitu 2.093. Rusmajadi, Jodih. 2010. Terampil Berbahasa
. Inggris Beberapa Tips Mengajar Bahasa
DAFTAR PUSTAKA Inggris. Jakarta: PT Indeks.
Ahsin, M. N. (2016). Peningkatan Keterampilan
Menulis Karangan Narasi Dengan Rusman. 2018. Model-model Pembelajaran:
Menggunakan Media Audiovisual dan Metode Mengembangkan Profesionalisme Guru.
Quantum Learning. Refleksi Edukatika: Depok: Rajawali Pres.
Jurnal Ilmiah Kependidikan, 6(2).

53
Githa S.I. Fa Biola, dan Mersilina L. Patintingan
PENGARUH MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA ....
WASIS: Jurnal Ilmiah Pendidikan. Volume 2, Nomor 1, Mei 2021, hlm. 48-54

Santoso, Singgih. 2014. Panduan Lengkap SPSS


Versi 20 Edisi Revisi. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.

Suharsaputra, Uhar. 2014. Metode Penelitian


Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan.
Bandung: Refika Aditama.

Sukandarrumidi. 2012. Metodologi Penelitian:


Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

54

Anda mungkin juga menyukai